• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUASAN HIDUP REMAJA AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPUASAN HIDUP REMAJA AKHIR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak zaman dahulu manusia bertanya-tanya tentang bagaimana cara memperoleh kualitas hidup yang baik. Peneliti-peneliti yang mempelajari kepuasan hidup mengasumsikan bahwa unsur penting dalam kualitas hidup yang baik adalah bagaimana seseorang menyukai kehidupannya. Hal ini merupakan konsep inti dari psikologi positif karena menguntungkan hidup seseorang (make life rewarding).

Diener, E. dan Diener, M. (1995) menyatakan bahwa kepuasan hidup memang menjadi komponen penting penyusun kualitas hidup yang baik bagi manusia. Kepuasan hidup mengacu pada evaluasi diri terhadap kualitas hidup secara umum menurut kriteria yang dipilihnya. Individu yang puas cenderung adaptif dalam menghadapi situasi yang sulit dan kondisi yang penuh tekanan. Selain itu, dapat dipastikan bahwa individu mampu lebih eksploratif dalam menjalani aktivitas-aktivitas hidupnya.

Sejalan dengan pendapat diatas, Park (2004) juga mengungkapkan bahwa kepuasan hidup yang tinggi berhubungan dengan adaptasi yang baik dan kesehatan mental yang optimal di kalangan remaja yang mencapai fase remaja akhir. Kepuasan hidup mampu mengurangi dampak negatif dari peristiwa hidup yang menekan dan bekerja secara efektif dalam perkembangan psikologis dan perilaku bermasalah para remaja tersebut.

(2)

2

Memperkuat pernyataan tersebut, Berry dan Hansen (1996) menyatakan bahwa remaja akhir dengan kepuasan hidup yang tinggi, memiliki hubungan sosial yang lebih baik dan melakukan tindakan yang menguntungkan komunitas dan masyarakat mereka. Menurut Thoits dan Hewitt (2001) para remaja tersebut lebih mungkin menjadi relawan masyarakat dan bersedia meluangkan lebih banyak waktu untuk pekerjaan yang bersifat sukarela.

Diener, Nickerson, Lucas, dan Sandvik (2002) juga menambahkan bahwa remaja akhir yang memiliki kepuasan hidup yang tinggi lebih mungkin untuk lulus dari perguruan tinggi, lebih mungkin untuk mendapatkan pekerjaan, lebih mungkin untuk menerima evaluasi menguntungkan dari supervisor mereka, lebih mungkin untuk memaknai pekerjaan mereka, tidak cenderung kehilangan pekerjaan, dan kalaupun kehilangan pekerjaan mereka akan lebih cepat kembali bekerja, lebih cenderung menampilkan perilaku organisasi yang mendukung, dan akhirnya lebih mungkin untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki kepuasan hidup yang rendah.

Diener, Kesebir dan Lucas (2008) pada akhirnya berkesimpulan bahwa kepuasan hidup yang tinggi pada remaja akhir, sangatlah penting dan dibutuhkan. Kepuasan hidup yang tinggi berfungsi secara efektif dalam berbagai aspek kehidupan remaja akhir. Mereka cenderung lebih sehat, lebih efektif dan sukses, dan juga lebih mungkin untuk bertindak dengan cara yang menguntungkan masyarakat.

Sayangnya, beragamnya literatur yang membahas seluk-beluk remaja baik dari segi biologis, psikologis, dan sosiologis, namun hanya sebagian kecil yang membahas tentang remaja akhir. Remaja akhir adalah masa remaja yang berada pada rentang usia antara 17/18 sampai dengan 21/22 tahun. Penelitian sebagaian besar membahas tentang remaja awal sehingga dapat dikatakan bahwa kehidupan dalam masa remaja akhir kurang mendapat perhatian tersendiri dari para ahli psikologi. Padahal masa remaja akhir merupakan fase perkembangan yang banyak melandasi masa dewasa, dan seringkali masih ada saja remaja akhir yang mengalami persoalan serius dalam tahap perkembangannya (Mappiare, 1982).

(3)

3

Menengah Atas (SMA). Padahal menurut Hurlock (1980) tidak terselesaikannya masalah ketidakpuasan hidup pada suatu fase perkembangan akan menyebabkan resiko ketidakpuasan pada fase perkembangan yang selanjutnya pula. Sebaliknya, kepuasan hidup yang dicapai pada suatu fase perkembangan, berpotensi untuk berlanjutnya kepuasan hidup tersebut pada fase berikutnya. Bahkan, bukan tidak mungkin kepuasan hidup tersebut akan terus meningkat, apalagi jika tersedia faktor-faktor pendukungnya.

Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Goldbeck, Schmitz, Beiser, Herschbach, dan Henrich (2007) yang meneliti penurunan kepuasan hidup sepanjang masa remaja. Goldbeck et al meneliti 1.274 remaja Jerman yang berada pada rentang usia 11-16 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan hidup sepanjang usia tersebut terus menurun. Penurunan kepuasan hidup paling menyolok berada pada rentang usia 13-14 tahun pada subyek perempuan dan 11-12 tahun pada subyek laki-laki. Secara general subyek laki-laki dilaporkan lebih puas dibanding dengan subyek perempuan.

Penelitian yang berbeda dilakukan oleh Antaramian, Huebner, dan Valois (2008) tentang hubungan antara struktur keluarga dengan kepuasan hidup pada remaja. Subyek penelitian ini adalah 571 siswa Sekolah Menengah Atas kelas 1, 2, 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara general, para remaja SMP ini cenderung sangat puas (very satisfied) dengan kehidupannya. Subyek yang memiliki kepuasan hidup paling tinggi adalah remaja dengan struktur keluarga yang utuh, hidup dengan kedua orang tua kandung. Kepuasan hidup yang lebih rendah terlihat pada subyek dengan keluarga reconstituted, yaitu subyek yang hidup dengan ayah kandung-ibu tiri atau dengan ibu kandung-ayah tiri. Kepuasan hidup yang paling rendah terdapat pada subyek yang hidup dengan orang tua tunggal, baik dengan ibu kandung saja maupun ayah kandung saja.

(4)

4

yang melaporkan ketidakpuasan dalam hidupnya walaupun persentasenya tidak mendekati angka ketidakpuasan hidup pada remaja tingkat Sekolah Menengah Atas.

Di Indonesia sendiri, belum banyak penelitian tentang kepuasan hidup pada remaja akhir yang terpublikasi secara luas. Sejauh ini peneliti hanya menemukan beberapa penelitian diantaranya adalah penelitian tentang analisis faktor kepuasan hidup remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kuesioner psikometri dalam rangka untuk mengevaluasi kepuasan remaja. Subyek penelitiannya adalah 207 siswa SMA di Yogyakarta. Hasil penelitian ini tidak menyebutkan gambaran kepuasan hidup pada remaja yang diteliti. Hasil penelitian ini hanya mengungkapkan bahwa ada level atau tingkatan kepuasan hidup pada para siswa SMA tersebut dan skala yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat menjadi alat yang relatif berguna untuk melakukan evaluasi terhadap kepuasan remaja lainnya (Diponegoro, 2004).

Penelitian selanjutnya adalah penelitian tentang penyusunan skala kepuasan hidup pada remaja. Subyek penelitiannya adalah siswa dari berbagai SMP dan SMA, serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berusia 15-22 tahun. Hasil penelitian ini tidak menyebutkan gambaran kepuasan hidup pada remaja yang diteliti secara jelas. Peneliti hanya menyebutkan bahwa rata-rata skor kepuasan hidup subyek penelitiannya berada pada angka 83,33 dengan tidak menyebutkan pengkategorian tinggi-rendahnya (Amalia, 2007).

Penelitian berikutnya merupakan penelitian kepuasan hidup yang include pada penelitian subjective well-being yang dihubungkan dengan komitmen beragama pada mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jakarta. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa berusia antara 19-22 tahun. Hasil penelitian korelasi ini hanya mengungkapkan signifikansi hubungan dan arah hubungan antara dua variabel yang diteliti, yaitu memiliki hubungan yang signifikan antara komitmen beragama dan subjective well-being dengan arah positif. (Puspasari, Rostiana, & Nisfiannoor, 2005).

(5)

5

kelompok masyarakat yang anggap memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya, diantaranya adalah bahwa mereka relatif masih bersih dari pencemaran ideologi dan kepentingan. Mereka bahkan memiliki semangat yang kuat untuk memperjuangkan keyakinan dan ideologinya serta kemampuan mobilitas yang tinggi demi perbaikan dan kepentingan masyakarat (Basith, 2008).

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti kepuasan hidup pada remaja akhir, khususnya mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang tersaji, didapatkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”bagaimana kepuasan hidup remaja akhir?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan hidup remaja akhir. D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritik

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan pengetahuan pada bidang psikologi positif.

2. Manfaat praktis

(6)

KEPUASAN HIDUP REMAJA AKHIR

SKRIPSI

Oleh:

Nur Aminati Timur

05810167

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(7)

KEPUASAN HIDUP REMAJA AKHIR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Nur Aminati Timur

05810167

FAKULTAS PSIKOLOGI

(8)

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul Skripsi : Kepuasan Hidup Remaja Akhir 2. Nama Peneliti : Nur Aminati Timur

3. NIM : 05810167

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang 6. Waktu Penelitian : 03-22 Januari 2011

7. Tanggal Ujian : 05 Februari 2011

Malang, 14 Februari 2011 Pembimbing I

Dra. Tri Dayakisni, M.Si.

Pembimbing II

(9)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji Pada tanggal 05 Februari 2011

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Hudaniah, M.Si., Psi. ( )

Anggota Penguji : 1. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si. ( )

2. M. Salis Yuniardi, M.Psi. ( )

Mengesahkan, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

(10)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Aminati Timur

Nim : 05810167

Fakultas / Jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/ karya ilmiah yang berjudul: Kepuasan Hidup Remaja Akhir

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/ skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Mengetahui

Ketua Program Studi

M. Salis Yuniardi, M.Psi.

Malang, 14 Februari 2011

Yang menyatakan

(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Religiusitas dengan Kepuasan Hidup pada Remaja Akhir”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Tulus Winarsunu, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Tri Dayakisni, M.Si. dan Hudaniah, M.Si., Psi., selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Yudi Suharsono, S.Psi., M.Si., selaku Dosen Wali yang telah mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini. 4. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si., Yunda Megawati, S.Psi, M.Psi., Ika

Famila Sari, S.Psi., selaku dosen Teknik Konseling dan Psikoterapi yang telah banyak memberikan ilmu-ilmu dalam hal akademik maupun dalam memaknai kehidupan sehari-hari selama saya mengikuti proses asistensi dalam mata kuliah tersebut.

5. Mahasiswa/i angkatan 2009 kelas A dan C yang telah bersedia menjadi subyek penelitian.

(12)

7. Teman-teman di fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (khususnya: Galuh, Teguh, Farikhah, Icha, Santi, Lenggang, Hamka, Kak Iwed, Risa, Saras, Achie, Sari, Aulya, Dewi, Ernita Wulan, Mey, dan Ade); dan teman-teman di Laboratorium Psikologi dan UPT BK UMM (khususnya: Mbak Santi, Mbak Ifa, Mbak Indah, Fian, Wulan, Fidya, Mas Bas, Vina, Clara, Viant, dan Kukuh), yang telah banyak membantu, memberi motivasi dan mendo’akan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman alumni SMA 2 Kediri (khususnya: Pety, Ratna, Dhona, Ika Ve, Mbak Ika J, dan Dwi); dan teman-teman FlanelQta (khususnya: Mbak Fitri, Mbak Dyah, Mbak Endri, Mbak Nurul, Mbak Yuyun, Mbak Diah, Mbak Lila, Mbak Dien, Mbak Tiwi, Mbak Gita, Mbak Indah, Mbak Any, Mbak Ika, Mbak Deny, Mbak Uthie, Bunda Enaya, dan Saffa); teman-teman taklim (khususnya: Mbak Kiki, Mbak Wiji, Mbak Nur, Maya, Laili, Syifa’, dan Auliya), yang telah banyak membantu, memberi motivasi dan mendo’akan pula sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah membalas semuanya dengan kebaikan di dunia dan di akhirat. Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skrispi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 14 Februari 2011 Penulis

(13)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Rumusan Masalah ……… 5

C. Tujuan Penelitian ………. 5

D. Manfaat Penelitian ………... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Hidup ………... 6

1.Pengertian kepuasan hidup ……… 6

2.Dimensi-dimensi kepuasan hidup ……….. 6

3.Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup ….. 8

4. Sumber-sumber kepuasan hidup pada tiap-tiap fase perkembangan ……… 10 B. Remaja Akhir ………... 11

1.Pengertian masa remaja akhir ……… 11

2.Ciri-ciri penting masa remaja akhir ………... 12

3.Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir ………. 14

4.Perkembangan kognitif masa remaja akhir ……… 14

(14)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ………... 17

B. Variabel Penelitian ………... 18

1.Identifikasi variabel penelitian ………... 18

2.Definisi operasional variabel penelitian ………. 18

C. Populasi dan Sampel ……… 19

D. Jenis Data dan Instrumen Penelitian ……...………. 20

1.Jenis data ……… 20

2. Instrumen penelitian ………... 20

3. Metode pengumpulan data ………. 21

E. Uji Validitas dan Reliabilitas ………... 23

1. Validitas ………. 23

2. Reliabilitas ………. 25

F. Prosedur Penelitian ……….. 26

G. Teknik Analisis Data ……….... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………..……….. 29

1. Deskripsi subyek ……… 29

2. Deskripsi data ………. 30

B. Analisis Data ……… 41

C. Pembahasan ……….. 49

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……….. 62

B. Saran-saran ………... 62

DAFTAR PUSTAKA ……….. 64

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Skor untuk Jawaban Pernyataan pada Skala Likert ………. 20

Tabel 3.2 : Blue Print Skala Kepuasan Hidup ………... 22

Tabel 3.3 : Uji Validitas Skala Kepuasan Hidup ………... 25

Tabel 3.4 : Uji Reliabilitas ………. 26

Tabel 4.1 : Deskripsi Subyek ………. 29

Tabel 4.2 : Kategori Nilai T-score Kepuasan Hidup pada Semua Subyek ………… 30

Tabel 4.3 : Kategori Nilai T-score Dimensi Keluarga ………... 30

Tabel 4.4 : Kategori Nilai T-score Dimensi Teman-teman ………... 30

Tabel 4.5 : Kategori Nilai T-score Dimensi Sekolah ……… 31

Tabel 4.6 : Kategori Nilai T-score Dimensi Diri Sendiri ……….. 31

Tabel 4.7 : Kategori Nilai T-score Dimensi Lingkungkungan Tempat Tinggal …... 31

Tabel 4.8 : Kategori Nilai T-score Kepuasan Hidup pada Subyek Laki-laki ……… 32

Tabel 4.9 : Kategori Nilai T-score Kepuasan Hidup pada Subyek Perempuan ……. 32

Tabel 4.10 : Kategori Nilai T-score Dimensi Keluarga pada Subyek Laki-laki ……. 33

Tabel 4.11 : Kategori Nilai T-score Dimensi Teman-teman pada Subyek Laki-laki .. 33

Tabel 4.12 : Kategori Nilai T-score Dimensi Sekolah pada Subyek Laki-laki ……... 33

Tabel 4.13 : Kategori Nilai T-score Dimensi Diri Sendiri pada Subyek Laki-laki …. 34 Tabel 4.14 : Kategori Nilai T-score Dimensi Lingkungkungan Tempat Tinggal pada Subyek Laki-laki ………. 34 Tabel 4.15 : Kategori Nilai T-score Dimensi Keluarga pada Subyek Perempuan ….. 34

Tabel 4.16 : Kategori Nilai T-score Dimensi Teman-teman pada Subyek Perempuan 35 Tabel 4.17 : Kategori Nilai T-score Dimensi Sekolah pada Subyek Perempuan …… 35

Tabel 4.18 : Kategori Nilai T-score Dimensi Diri Sendiri pada Subyek Perempuan .. 35

Tabel 4.19 : Kategori Nilai T-score Dimensi Lingkungkungan Tempat Tinggal pada Subyek Perempuan ……….. 36 Tabel 4.20 : Hasil Analisis Data Subyek yang Memiliki Kepuasan Hidup Rendah ... 43

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Skala penelitian dan guide interview ……….. 67

Lampiran 2 : Data kasar penelitian ……… 71

Lampiran 3 : Uji validitas dan uji reliabilitas ……… 77

Lampiran 4 : Uji validitas dan uji reliabilitas tiap-tiap dimensi ……… 86

Lampiran 5 : Data T-score dan kategorinya ……….. 95

Lampiran 6 : Data T-score dan kategorinya tiap-tiap dimensi ……….. 97

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, A. (2007). Pendekatan kuantitatif dan kualitatif serta kombinasinya dalam penelitian psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Am alia, I. (2007). Penyusunan skala kepuasan hidup pada remaja. (Skripsi,

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jawa Barat). Diakses tanggal 13 Januari 2011 dari ht tp:/ / eprint s.ui.ac.id/ 44538/ 2/ 94786-Penyusunan%20skala-Full%20Text %20(T%2017868).pdf.

Antaramian, S. P., E. S. Huebner, R. F. Valois. (2008). Adolescent life satisfaction. Applied psychology: An international review, Vol. 57, pp. 112-126. Diakses tanggal 13 April 2010 dari

ht tp:/ / w eb.ebscohost .com/ .

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. (2007). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. _______. (2007). Sikap manusia,teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Berry, D.S., & Hansen, J.S. (1996). Positive affect, negative affect, and social interaction. Journal of Personality and Social Psychology 71, pp. 796-809. Diakses tanggal 8 November 2010 dari ht tp:/ / w eb.ebscohost .com / .

BKKBN. (2010). 22,6% remaja penganut seks bebas. Diakses tanggal 13 April 2010 dari htt p:/ / ww w .bkkbn.go.id/ Webs/ Det ailBerit a.php?M yID=1402. Chapman, A. (2010). Erikson's psychosocial development theory. Diakses tanggal

11 Februari 2011 dari

http://www.businessballs.com/erik_erikson_psychosocial_theory.htm. Desmita. (2008). Psikologi perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. _______. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik, panduan bagi orang tua

dan guru dalam memahami psikologi anak usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Dhika, H. (2010). Mahasiswa dan tanggung jawab sosial. Diakses tanggal 28 Januari 2011 dari htt p:/ / imadiklus.com / 2010/ 03/ m ahasiswa-dan-t anggung-jawab-sosial.hahasiswa-dan-tm l.

Diener, E., R. A. Emmons, R. J. Larsen, & S. Griffin. (1985). The satisfaction with life scale. Journal of Personality Assessment, Vol. 49, No. 1, pp.

71-75. Diakses tanggal 13 April 2010 dari

ht tp:/ / w ww .unt .edu/ rss/ SWLS.pdf.

(18)

653-63. Diakses tanggal 8 November 2010 dari

ht tp:/ / w eb.ebscohost .com/ .

_______., R. E. Lucas, C. Nickerson, Sandvik, Ed. (2002). Dispositional affect and job outcomes. Social Indicators Research Vol. 59, pp. 229-259. Diakses tanggal 8 November 2010 dari ht tp:/ / w eb.ebscohost .com / .

___________________., & P. Kesebir. (2008). Benefits of accounts of well-being: for societies and for psychological science. Applied Psychology: An International Review Vol. 57, pp. 37-53. Diakses tanggal 8 November 2010 dari htt p:/ / web.ebscohost .com/ .

Diener, E., & K. Ryan. (2009). Subjective well-being: a general overview. South African Journal of Psychology Vol 39 (4), pp. 391-406. Diakses tanggal 13 April 2010 dari ht tp:/ / w eb.ebscohost.com/ .

Diponegoro, A.M . (2004). Analisis fakt or kepuasan hidup remaja. PHRONESIS, Vol

6, No 12. Diakses t anggal 13 Januari 2011 dari

ht tp:/ / journal.t arum anagara.ac.id/ index.php/ psi/ art icle/ view / 304.

Eddington, N., & R. Shuman. (2005). Subjective well-being (happiness). continuing psychology education. Diakses tanggal 13 April 2010 dari

w w w .t excpe.com.

Fatimah, E. (2006). Psikologi perkembangan, perkembangan peserta didik. Bandung: Pustaka Setia.

Gerakan Nasional Anti Narkotika. (2009). Data kasus narkoba lima tahun terakhir. Diakses tanggal 13 April 2010 dari

ht tp:/ / granat .or.id/ index.php?/ Berit a/ dat a5.ht ml.

Goldbeck, L., T. G. Schm itz, T. Besier, P. Herschbach, G. Henrich. (2007). Life sat isfact ion decreases during adolescence. Springer sci ence + Business

M edia B. V. Qual Life Res. Vol 16, pp. 969-979. Diakses tanggal 13 April

2010 dari htt p:/ / web.ebscohost .com/ .

Huebner, E. S. (2001). Manual for the multidimensional students’ life satisfaction

scale. Diakses tanggal 13 April 2010

w w w .psych.sc.edu/ pdfdocs/ huebslssm anual.doc.

____________., K. J. Zullig, R. F. Valois, S. K. Kammermann, J. W. Drane. (2002). Association between life satisfaction and sexual risk-taking behaviors among adolescents. Journal of Child and Family Studies, Vol. 11, No. 4, pp. 427-440. Diakses tanggal 13 April 2010 dari

ht tp:/ / w eb.ebscohost .com/ .

_______________________., S. M . Pun. (2007). Demographic correlat es of

domain-based life sat isfact ion report s of college st udent s. Springer science + Business M edia B. V. J Happiness St ud. Vol. 10, pp. 229-238.

(19)

Hurlock, E. B. (1955). Adolescent development. New York: McGraw-Hill Book Company.

____________. (1980). Psikologi perkembangan, suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kerlinger, F. N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Mappiare, A. (1982). Psikologi remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Muhaimin, R. (2006).Satu juta orang bunuh diri tiap tahun. Diakses tanggal 13

April 2010 dari

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/09/tgl/ 15/time/170530/idnews/676441/idkanal/10.

Mulyani, R. (2008). Prediksi kepuasan hidup berdasarkan kepekaan terhadap humor (sence of humor) pada remaja (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, Jawa Tengah).

Park, N. (2004). The role of subjective well-being in positive youth development. The ANNALS of the American Academy of Political and Social Science Vol. 591, pp. 25-39. Diakses tanggal 29 Oktober 2010 dari

ht tp:/ / ann.sagepub.com/ cont ent / 591/ 1/ 25.

Puspasari, T., N. Rostiana D., & Nisfiannoor, M. (2005). Hubungan antara komitmen beragama dan subjective well-being. Jurnal Phronesis, Vol. 7, No. 1, hal. 1-27.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence, perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga. Sousa, L. & S. Lyubomirsky. (2001). Life satisfaction. Diakses tanggal 13 April

2010 dari htt p:/ / ww w .facult y.ucr.edu/ ~sonja/ papers/ SL2001.pdf.

Subandi, A. (2010). NAPZA menggerogoti remaja. Diakses tanggal 13 November 2010 dari ht tp:/ / kam pungsekolah.wordpress.com / english/

napza-m enggerogot i-renapza-maja/Sugiono. (2008). Metode penelitian kuantitatif

kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiono. (2008). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Thoits, P.A., & Hewitt, L.N. (2001). Volunteer work and well-being. Journal of Health and Social Behavior 42, pp. 115-131. Diakses tanggal 8 November 2010 dari ht tp:/ / w eb.ebscohost.com / .

Tim Fakultas Psikologi. (2010). Pedoman penulisan skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Winarsunu, T. (2006). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press.

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tinggi gaya hidup brand minded pada remaja, maka semakin tinggi pula kecenderungan para remaja tersebut untuk melakukan pembelian yang impulsif terhadap

Hal ini sesuai dengan penjelasan Thomas dalam Le (2011) bahwa kebijaksanaan memiliki hubungan positif dengan kepuasan hidup karena seseorang yang bijaksana mampu

Izzun Nahdiyah, 08410026, Hubungan antara Body Image dengan Kepuasan Hidup pada Remaja yang Mengalami Obesitas di Komunitas KAGUMI (Ikatan Wanita Gemuk Indonesia),

Seputar Gaya Hidup Remaja Saat Ini Berbasis Website berupa tugas akhir. 1.7

expectation dengan kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah di usia remaja akhir di kelurahan bulak banteng kecamatan

Menurut Bastaman (2007) menjelaskan bahwa kebermaknaan hidup remaja adalah pintu menuju kepuasan dan kebahagiaan hidup, seperti kebermaknaan hidup individu yang

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara body image dengan kepuasan hidup pada remaja yang mengalami obesitas, maka teknik yang

Sedangkan untuk gaya hidup hedonis rendah, remaja keturunan India ter-sebut mengatakan bahwa walaupun lingkungan per-temanan menganut gaya hidup hedonis yang cenderung tinggi,