• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Dalam buku Jones & Rama (2006, p4), “Accounting Information System is a subsystem of a management system (MIS) that provide accounting and financial information in the routine processing of accounting transactions“, Kalimat tersebut dapat diartikan: Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu subsistem dalam SIM yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan dan informasi lainnya yang dihasilkan dari rutinitas pengolahan transaksi – transaksi akuntansi. Menurut Wilkinson, et al (2006, p7), “Accounting Information System is an unified structure with in an entity, such as a business firm, that employs phisical resources and other components to transform economic data into accounting information, with the purpose of satisfying the information needs of a variety of users”, Kalimat tersebut dapat diartikan: Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu kesatuan struktur dengan entitas, seperti perusahaan bisnis, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lainnya untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi , dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari beragam pengguna.

Dari buku Bodnar & Hopwood (2010, p1), “Accounting Information System is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information”, Kalimat

(2)

tersebut dapat diartikan: Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan dari sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Berdasarkan buku Romney & Steinbart (2009, p28), “Accounting Information System is a system that collects, records, stores, and processes data to produce information for decision makers”, Kalimat tersebut dapat diartikan: Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data agar menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan.

2.1.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Dalam buku Rowney & Steinbart (2009, p28), terdapat enam komponen sistem informasi akuntansi :

a) The people who operate the system and perform various functions. b) The procedures and instructions, both manual and automated, involved

in collecting, processing, and storing data about the organization’s activities. Kalimat tersebut dapat diartikan: Prosedur dan instruksi, baik secara manual dan otomatis, yang tergabung dalam pengumpulan, proses dan penyimpanan data mengenai aktifitas organisasi.

c) The data about the organization and its business processes. Kalimat tersebut dapat diartikan: Data mengenai organisasi dan proses bisnisnya.

d) The software used to process the organization’s data. Kalimat tersebut dapat diartikan: Software yang digunakan untuk memproses data perusahaan.

(3)

e) The information technology infrastructure, including computers, peripheral devices, and network communications devices used to collect, store, process, and transmit data and information. Kalimat tersebut dapat diartikan: Teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan tambahan, dan peralatan komunikasi jaringan yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mengirimkan data dan informasi.

f) The internal controls and security measures that safeguard the data in AIS. Kalimat tersebut dapat diartikan: Pengendalian internal yang mengukur keamanan data dalam sistem informasi akuntansi.

2.1.3 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Dalam buku Rama dan Jones (2006, p6), an AIS does and gives five use of accounting information :

1. Producing External Reports (Memproduksi Laporan Eksternal)

Bisnis menggunakan sistem informasi akuntansi untuk memproduksi laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan dari investor, kreditor, penagih pajak, dan agen–agen lain yang berkaitan.

2. Supporting Routine Activities (Mendukung Aktivitas Rutin)

Manager membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin selama siklus operasi perusahaan.

3. Decision Support (Mendukung Keputusan)

Informasi juga dibutuhkan untuk mendukung keputusan rutin pada semua tingkatan dari organisasi.

(4)

Sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian yang baik. Informasi memperhatikan anggaran dan biaya standar yang disimpan oleh sistem informasi dan laporan dirancang untuk membandingkan gambaran anggaran dengan jumlah yang sebenarnya.

5. Implementing Internal Control (Implementasi Pengendalian Internal) Pengendalian internal meliputi kebijaksanaan, prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari kerugian atau penggelapan, dan untuk memelihara data finansial yang akurat.

2.2 Sistem Informasi Jasa

SIS provides the latest maintenance instructions, service information, safely bulletins and product update and the touch of a finger. With over a million graphics and more than 800,000 part numbers, SIS contains thousands of parts and service documents. Yang memiliki arti: Sistem Informasi Jasa memberikan instruksi perawatan terakhir, informasi pelayanan, serta buletin yang aman dan produk terbaru hanya dengan sekali sentuh. Dengan sekitar 1 juta grafik dan lebih dari 800,000 bagian, sistem informasi jasa terdiri dari ribuan bagian – bagian dan dokumen pendukung.

Salah satu contoh aplikasi yang dapat dipakai sebagai referensi adalah Siloam Hospital Group. Siloam Hospitals Group merupakan penyedia layanan kesehatan yang paling progresif dan inovatif di Indonesia, menawarkan Kesehatan Kelas Dunia, mempekerjakan lebih dari 2.200 dokter, perawat dan personil medis, dan melayani lebih dari 1 juta pasien setiap tahunnya. Karena Indonesia terus tumbuh ekonomi, ada beberapa tantangan yang dihasilkan untuk memastikan

(5)

kesetaraan dalam kesempatan, termasuk akses ke pelayanan kesehatan yang terjangkau. Siloam Hospitals Group didirikan dengan visi untuk meningkatkan akses yang adil terhadap kualitas, kesehatan yang terjangkau di seluruh Indonesia.

Konsep ini didukung oleh nilai-nilai Kristen dan strategi bisnis yang memungkinkan kelompok untuk memberikan layanan yang lebih kepada lebih banyak orang, menurunkan biaya bagi individu dan dengan demikian, meningkatkan keterjangkauan. Standar yang luar biasa ini Siloam Hospitals Group operasional dan kualitas diaktifkan dengan menggunakan terdepan, peralatan teknologi dan pelatihan. SHG kolaborasi dengan para Mochtar Riady Institute of Nanotechnology (MRIN) dan Fakultas Universitas Pelita Harapan Fakultas Kedokteran dan Sekolah Keperawatan yang unik untuk Indonesia dan menunjukkan komitmen Siloam untuk menciptakan layanan kesehatan yang berkelanjutan.

(6)

2.3 Analisis Sistem

Pendapat Mulyadi (2001, p41), bahwa analisis sistem adalah mengeidentifikasikan jenis informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya. Dari buku McLeod dan Schell diterjemahkan oleh Hendra Teguh (2004, p138), Analisis Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Menurut Whitten, et al. diterjemahkan oleh Tim Penerjemah Andi (2004, p176), Analisis Sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian–bagian komponen dengan tujuan mempelajari seberapa bagus bagian–bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan mereka. Dalam buku karya Jones & Rama (2006, p568), “System Analysis is the next phase of system development.The tasks in system analysis are similar to those in systems investigations.However, the analysis phase is a more detailed and required information.” Kalimat tersebut dapat diartikan: Analisis sistem adalah fase selanjutnya dari pengembangan sistem.Tugas – tugas dalam analisis sistem mirip dengan yang ada di dalam investigasi sistem. Tetapi, fase analisis lebih detail dan membutuhkan informasi. Menurut buku Satzinger, at al. (2004, p3), “System analysis means understanding and spacifying in detail what information system should do.” Kalimat tersebut dapat diartikan: analisis sistem berarti memahami secara detil apa yang harus dilakukan sistem informasi. Berdasarkan buku O’Brien (2005, p348), “System analysis is an indepth study of end user information needs that procedures functional requirements that are used as the basic for the design of a new information system.” Kalimat tersebut dapat diterjemahkan bahwa sistem analisis adalah studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan

(7)

fungsional (functional requirement) yang digunakan sebagai dasar untuk design sistem informasi yang baru. Sedangkan dalam buku Suryati (2006, p886), Analisis sistem adalah menganalisis atau mempelajari masalah – masalah yang timbul untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai serta untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan.

Dalam buku Whitten & Bentley (2009, p32), “System analysis is the study of business problem domain to recommended improvements and specify the business requirement and priorities for the solution.” Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: Analisis sistem adalah pembelajaran domain masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan menentukan persyaratan dan prioritas bisnis sebagai solusi. Dalam buku Whitten, et al, (2004, p38-39), “System analysis is a problem solving technique that decomposes a system into its component pieces for the purpose of studying how well those component parts work and interact to accomplish their purpose” Kalimat tersebut dapat diartikan: analisis sistem adalah suatu teknik pemecahan masalah yang menguraikan suatu sistem ke dalam beberapa komponen untuk mencapai tujuan pembelajaran dimana komponen tersebut bekerja dengan baik dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian analisis sistem yaitu proses mengidentifikasikan dan menganalisa kebutuhan user dan mengevaluasi masalah–masalah atas sistem berjalan, guna menghasilkan usulan perbaikan yang diimplementasikan pada sistem baru.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2002, p20), tujuan analisis sistem adalah sebagai berikut :

(8)

a. Untuk memperbaiki kualitas informasi b. Untuk memperbaiki pengendalian intern c. Untuk meminimalkan biaya yang berkaitan 2.4 Perancangan Sistem

Pendapat McLeod & Schell (2001, p130), “System design is a determination of the processes and data a new system wil require.” Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem yang baru. Di dalam buku Mulyadi (2001, p51), perancangan sistem adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif perancangan sistem yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. Berdasarkan buku O’Brien (2005, p350), “Systems design consists of design activities that produce system spesifications satisfying the functional requirements that were developed in the systems analysis process.” Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: Design sistem terdiri dari aktivitas design yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses analisis sistem.

Dalam buku Whitten & Bentley (2009, p33) “Systems design is the specification or constructionof a techinical, computer based solutionfor the business requirements identified in a system analysis”. Kalimat tersebut dapat diartikan: Perancangan sistem adalah spesifikasi atau konstruksi solusi teknis yang berbasis komputer sebagai persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. Sedangkan berdasarkan buku Merlyana & Abbas (2008, p374), Perancangan sistem adalah suatu proses penyiapan speisifikasi dalam menerjemahkan kebutuhan pemakai dalam pengembangan sistem baru. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah penentuan proses dan data

(9)

dari solusi yang dipilih untuk memakai informasi sebagai pertimbangan dalam mengembangkan suatu sistem baru.

2.5 Analisa dan Perancangan Sistem informasi Berbasis Objek Oriented

2.5.1 Langkah – Langkah Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Objek Oriented

Dalam sistem berbasis teknologi informasi langkah yang dilakukan adalah: Identifikasi event, menyusun workflow, navigation diagram, merancang database, merancang layar, merancang formulir.

1 Identifikasi Event

Menurut Rama dan Jones (2006, p21), ada beberapa cara dalam mengidentifikasikan event, antara lain :

• “Recognize the first event in a process when a person or department within an organization becomes responsible for an activity”. Kalimat tersebut dapat diartikan: Kenali event pertama didalam suatu proses yang terjadi ketika seseorang atau departemen bertanggung jawab dalam suatu proses bisnis.

• “Ignore activities that don’t required participation by an internal agent.” Kalimat tersebut dapat diartikan: Abaikan suatu kegiatan yang tidak memerlukan partisipasi dari internal agent. • “Recognize a new event when responsibility is transferred from

one internal agent to another.” Kalimat tersebut dapat diartikan: Kenali suatu event baru ketika terjadi perpindahan tanggung jawab dari satu internal agent ke internal agent lainnya.

• “Recognize a new event when a process has been interupted and resumed later by the same internal agent. After the interuption,

(10)

someone outside the organization or the process may restart the process. Alternatively, the process may continue at a scheduled time.” Kalimat tersebut dapat diterjemahkan : Kenali suatu event baru ketika suatu proses terganggu dan dilanjutkan kemudian oleh internal agent yang sama.

• “Use an event name and description that reflects the broad nature of the event.” Kalimat tersebut dapat diterjemahkan : Menggunakan nama dan gambaran event yang merefleksikan secara menyeluruh dari event tersebut.

2 Menyusun Workflow

Berdasarkan buku Whitten & Bentley (2009, p54), “Workflow is the flow of transactions through business processes to ensure approriate checks and approvals are implemented.”, Kalimat tersebut dapat diartikan: Workflow adalah aliran transaksi melalui proses bisnis untuk memastikan pemeriksaan yang benar dan persetujuan diimplementasikan. Dikutip dari buku Rama dan Jones (2006, p73), “workflow table presents information in a simple two-column table format”, Kalimat tersebut dapat diartikan: workflow table adalah menampilkan informasi dalam format dua kolom sederhana. Actor yang menampilkan aktivitas spesifik yang disusun dalam kolom sebelah kiri. Sedangkan aktivitas korespodensi yang disusun dalam kolom sebelah kanan.

Pendapat Whitten et. Al, (2005, p69), “Workflow is the flow od transactions through business processes to ensure appropriate checks and approvals are implemented.”, Kalimat tersebut dapat

(11)

diterjemahkan: Workflow adalah aliran aktivitas yang melibatkan pelaksanaan koordinasi dari suatu entitas. Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p141), “Workflow is the sequence of processing steps than completely handles one business transaction or customer request.”, Kalimat tersebut dapat diartikan: Workflow adalah langkah proses yang berurutan dan lengkap menangani satu transaksi bisnis atau permintaan user.

Disimpulkan bahwa workflow adalah urutan aliran dari suatu proses kerja yang dibuat secara lengkap melingkupi actor yang terlibat dan aktifitas yang terjadi dalam suatu proses bisnis.

3 Navigation Diagram

Dikutip dari buku Whitten yang diterjemahkan oleh Andi (2004, p568), Navigation Diagram merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi dari layer yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna. Menurut Mathiassen (2000, p344), “Navigation Diagram is a special kind of statechart diagram that focuses only the overall dynamics of the user interface. The diagram shows the participating windows and the transactions between them. The navigation diagram is not found in UML”, Kalimat tersebut dapat diartikan: navigation diagram merupakan jenis yang khusus dari statechart diagram yang fokus pada perpindahan dinamis atas tampilan pengguna. Diagram ini menampilkan windows yang ada dan perpindahan antar window. Navigation diagram tidak terdapat dlam UML.

(12)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa navigation diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan alur perpindahan dari satu window ke window lainnya yang terjadi dalam suatu sistem informasi.

4 Merancang Database

a. Pengertian Rancangan Database

Dalam Buku Connolly & Begg ( 2010, p320 ), “Database Design is the process of creating a design that will support the enterprise’s mission statement and mission objectives for the required database system”, Kalimat tersebut dapat diartikan: Database Design adalah proses untuk menciptakan sebuah rancangan yang akan mendukung misi dan tujuan perusahaan untuk sistem database yang diperlukan.  Menurut Post & Anderson (2005, p337), “The basic goal of the design stage is to identify the user needs and design the appropriate data tables”, Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: Sasaran dasar dari tingkatan rancangan adalah untuk mengidentifikasikan kebutuhan pengguna dan merancang table-tabel data. Pendapat McLeod & Schell (2001, p181), “Database is the collection of all computer-based reources of the organization and a database management system is the software application that stores the structure of the database, relationships among data in the database, as well as forms and reports pertaining to the database”, Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: Database adalah kumpulan seluruh sumberdaya berbasis komputer milik organisasi dan suatu sistem

(13)

manajemen database adalah aplikasi software yang menyimpan struktur dari database, hubungan antar data dalam database serta forms dan reports yang terkait dengan database. Menurut pendapat Rama & Jones (2006, p156), “Database is comprehensive collection of related data”, Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: Database adalah kumpulan data komprehensif yang saling terkait. Dalam buku Whitten & Bentley (2009, p518), “Database is a collection of interelated files”, Kalimat tersebut dapat diartikan: Database merupakan kumpulan file yang saling terkait.

Dapat disimpulkan bahwa rancangan database adalah proses pembuatan suatu kumpulan file yang saling berkaitan yang berguna untuk perusahaan untuk mencapai operasi dan tujuan. b. Tahapan Rancangan Database

Menurut Connolly & Begg (2010, p322), Database design is made up of three main phases :

a) Conceptual database design

The process of constructing a model of the data used in an enterprise, independent of all physical considerations. Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: Proses pembuatan sebuah model dari data yang digunakan dalam perusahaan, bebas dari segala pertimbangan fisik.

b) Logical database design

The process of constructing a model of the data used in an enterprise based on a specific data model, but independent

(14)

of a particular DBMS and other physical considerations. Kalimat tersebut dapat diartikan: Proses pembuatan sebuah model dari data yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan model data spesifik, tetapi terbebas dari perincian DBMS dan pertimbangan fisik lainnya.

c) Physical database design

The process of producing a description of the implementation of the database on secondary storage; it describes the base relations, file organizations, and indexes used to achieve efficient access to the data, and any associated integrity constraints and security measures. Kalimat tersebut dapat diartikan: Proses yang menghasilkan implementasi database dan penyimpanan sekunder; dimana mendeskripsikan hubungan dasar, file organisasi dan indexes yang digunakan untuk mencapai efisiensi data, dan asosiasi integritas yang membatatsi dan ukuran keamanan. 5 Merancang Formulir

a. Pengertian Formulir

Dalam buku Jones & Rama (2006, p288), “Form is a formatted document containing blank fields that users can fill in with data”. Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa formulir adalah dokumen yang berisi field-field kosong yang dimana user dapat mengisinya dengan data. Sedangkan dalam buku Mulyadi (2001, p3), formulir adalah dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.

(15)

Dapat disimpulkan bahwa formulir adalah dokumen yang digunkan untuk mengisi dan merekam data dari suatu transaksi dalam suatu format tertentu.

b. Jenis Informasi Formulir

Menurut Jones & Rama (2006, p263-264), jenis-jenis formulir antara lain :

1) Single – record entry form

A form used to enter or modify a single record in a single table. Kalimat tersebut dapat diartikan: Formulir yang digunakan untuk memasukan, menghapus, memodifikasi record tunggal dalam suatu tabel tunggal.

2) Tabular entry forms

A form with a spreadsheet – like design that is usefull for adding more than one rocord to a single table. Kalimat tersebut dapat diartikan: Formulir dengan sebuah lembar kerja yang dirancang untuk memasukan beberapa record dalam sebuah tabel tunggal.

3) Multy – table entry forms

A form that is used to enter or modify records into two or more related tables. Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: Formulir yang digunakan untuk memasukan atau merubah record-record dalam dua atau lebih tabel yang berhubungan.

(16)

c. Elemen Rancangan Formulir

Dalam buku Jones & Rama (2006, p271-272), ada 5 elemen formulir yang perlu didokumentasikan :

1) Text Boxes

Text boxes are space on a form that are used to enter information that is added to a table or to display information that is read from a table. Kalimat tersebut dapat diartikan: text boxes sering kali digunakan pada suatu formulir yang berfungsi untuk memasukkan informasi dan ditambahkan pada tabel atau untuk menampilkan informasi yang dibaca dari tabel.

2) Labels

Labels help the user understand what information needs to be entered. Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: Label digunakan untuk membantu user dalam memahami informasi apa yang diperlukan untuk dimasukkan.

3) Look Up Feature

A look-up feature is frequently added to text boxes that are used for entering foreign keys. Kalimat tersebut dapat diartikan: Sebuah daftar menu tarik atas pilihan yang sesuai saat memasukkan data dalam suatu field kosong tertentu pada sebuah formulir.

4) Command Buttons

Command buttons are used to perform an action. Kalimat tersebut dapat diartikan: command buttons digunakan

(17)

untuk menampilkan suatu tindakan. Terkadang merupakan push button (tombol tekan), karena suatu tindakan akan dilakukan jika dipilih oleh user.

5) Radio Buttons

Radio buttons allow users to select one of a set of options. Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: radio buttons merupakan suatu antar muka grafis dalam bentuk sebuah tombol yang terdapat dalam suatu formulir elektronik yang memungkinkan user untuk memilih satu dari beberapa pilihan.

6) Check Boxes

Check Boxes are similar to radio buttons, but more than one option can be selected. Kalimat tersebut dapat diartikan: check boxes menyerupai radio button, tapi lebih dari satu pilihan yang dapat dipilih.

6 Merancang Layar

a. Pengertian Rancangan Layar

Pendapat Bennett (2006, p653), “Interface is part of the boundry between two interacting systems across which they communicate; the set of all signatures for the public operations of a class, package or component”. Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa interface adalah bagian dari batasan antara dua sistem yang berinteraksi bersebrangan yang saling berkomunikasi. Sedangkan pendapat Mathiassen (2000, p151), “Interface is facilities that make system’s ,pdel and functions available to

(18)

actors”. Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa Interface adalah fasilitas yang membuat sebuah model dan fungsi sistem dapat digunakan oleh actor.

b. Elemen Rancangan Layar

Di dalam buku Mathiassen (2000, p158), elemen-elemen rancangan layar yaitu :

1) Screen Layout

Berisikan menu selection, karakter set, tulisan, warna, gambar, dan presentasi yang berisi urutan elemen.

2) Input and Output

Berisi tampilan keyboard, control, cursor, spesial alat lain, tanggapan dari waktu dan frekuensi update layar.

3) Actions Sequences

Berisi manipulasi langsung, click, perpindahan syntax dan urutan perintah suatu fungsi.

4) Training

Berisi bantuan secara langsung, pembelajaran, dan users manual.

(19)

2.5.2 Sistem Dokumentasi (UML)

Dalam sistem berbasis teknologi informasi sistem dokumentasi yang digunakan adalah: UML, Activity diagram, Class diagram, Use case diagram, Rich picture, Merancang laporan.

A. Unified Modelling Language (UML)

Pendapat Rama dan Jones (2006, p60), “Unified Modeling Language (UML), a language used for specifying, visualizing, constructing, and documentaring an information system.” Kalimat tersebut dapat diartikan: UML adalah sebuah software bahasa pemodelan untuk spesifikasi, visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi suatu sistem informasi. Sedangkan pendapat Whitten & Bentley (2009, p371),“Unified Modeling Language (UML)is a set of modeling conventions that is used to specify or describe a software system in terms of objects.” Unified Modeling Language (UML) adalah satu sekumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek. Dalam buku Larman (2005, p4), “UML is a standart diagramming notation. As useful ad it is to learn notation, there are more critical object oriented things to learn.” Kalimat tersebut dapat diartikan: UML adalah notasi untuk membuat model sistem dengan menggunakan konsep object oriented.

Berdasarkan buku Marakas (2006, p412), “Unified Modeling Language (UML) is the industry – standart language for specifying, visualizing, constructing, and documenting the artifacts of object-based software system.” Kalimat tersebut dapat diterjemahkan:

(20)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar industri untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem software berbasis objek. Dalam buku Juliasari & Mursanto (2006, p20), UML adalah bahasa standar untuk penulisan blue print perangkat lunak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa UML adalah suatu software bahasa yang menggunakan konsep object oriented untuk menspesifikasi, menvisualisasikan, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan sistem informasi.

A. Activity Diagram

1 Pengertian Activity Diagram

Pendapat Jones & Rama, (2006, p60), “The UML activity diagram plays the role of a “map” in understanding business process by showing the sequences of activities in the process.” Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa activity diagram memainkan peranan penting sebagai peta dalam memahami proses – proses bisnis dengan menunjukan urutan aktivitas – aktivitas dalam proses. Dalam buku Whitten, Bentley, Dittman (2004, p450), “Activity diagram is a diagram that can be used to depict the flow of a business process, the steps of a use case, or the logic of an object behaviour (method).” Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: activity diagram adalah sebuah diagram yang dapat digunakan untuk menggambarkan alur proses bisnis, langkah – langkah use case, atau logika object behaviour.

(21)

Dapat disimpulkan activity diagram adalah gambaran urutan kejadian proses bisnis yang dilakukan oleh para agent atau actor di dalam organisasi tersebut, sehingga kita lebih dapat memahami rangkaian kegiatan yang berlaku di dalam organisasi.

2 Klasifikasi Activity Diagram

• Overview Activity Diagram (OAD)

Dikutip dari buku Jones & Rama (2006, p61), “Overview Activity Diagram is presents a high-level view of the business process by documenting the key events, the sequence of these events, and information flows among these event.” Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa overview activity diagram adalah UML activity diagram yang menggambarkan sebuah penjelasan tingkatan tertinggi dari proses bisnis yang mendokumentasikan event kunci, siklus dari event kunci, dan aliran informasi diantara event kunci.

Dapat disimpulkan bahwa overview activity diagram adalah dengan memilah dan mencari event–event dalam proses bisnis mengolah urutan rangkaian event tersebut, kemudian memaparkan alur informasi dan data yang berlangsung ditengah–tengah event–event tersebut.

• Detailed Activity Diagram (DAD)

Pendapat Jones & Rama (2006, p61), “Detail Activity Diagram is A UML activity diagram that provides a detailed representation of the activities associated with one or two of the events shown on an overview diagram” Kalimat tersebut

(22)

dapat diterjemahkan bahwa detailed activity diagram adalah sebuah UML activity diagram yang menyediakan sebuah representasi detail dari aktivitas yang diasosiasikan dengan satu atau lebih dari dua event yang ditunjukan dalam overview diagram.

Dapat disimpulkan bahwa detailed activity diagram adalah penggambaran kelanjutan dari activity diagram yang ada sebelumnya dan lebih rinci.

• Simbol Activity Diagram

Simbol yang digunakan dalam membuat sebuah activity diagram yaitu : Lihat di lampiran halaman L-1.

B. Class Diagram

Dalam buku Mathiassen (2000, p53), “class diagram is a description of a collections of objects sharing structure, behavioral pattern, and attributes.” Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa class diagram adalah sebuah gambaran dari pembagian struktur objek, pola tingkah laku, dan atribut. Sedangkan, menurut Whitten & Bentley (2009, p390), “class diagram is a set of object instances that share the same attributes and behaviours.” Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa class diagram adalah suatu set objek yang memiliki attribut dan behaviour yang sama. Berdasarkan buku Jones & Rama (2006, p172-173) terdapat empat aktivitas utama dalam membuat UML class diagram yaitu :

(23)

ƒ “Less the required transaction table (files) one the UML class diagram” Kalimat tersebut dapat diartikan: menempatkan transaction table yang dibutuhkan pada UML class diagram.

ƒ “Less the required master table (files) on the UML class diagram” Kalimat tersebut dapat diartikan: menempatkan master table yang dibutuhkan pada UML class diagram. ƒ “Determine the required relationship between the tables”

Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: menentukan hubungan yang dibutuhkan antar masing-masing table (transaction and master).

ƒ “Determine the required atributes” Kalimat tersebut dapat diartikan: menentukan atribut yang dibutuhkan.

Tipe-tipe struktur class diagram yaitu:

1. Generalization Structure

Diambil dari buku Mathiassen (2000, p72), “Generalization : A general class (the super class) describes properties common to a group of a specialized classes (the suclasses).” Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa sebuah struktur generalisasi adalah sebuah relasi antara dua atau lebih class yang terspesialisasi dan sebuah class yang lebih umum. Dimana class yang lebih umum (the super class) menggambarkan properties yang umum untuk sekumpulan class yang terspesialisasi (the subclass).

(24)

2. Aggregation Structure

Berdasarkan buku Mathiassen (2000, p76), Aggregation : A superior object (the whole) consists of a number of inferior objects (the parts). Sebuah struktur organisasi adalah sebuah relasi antara dua atau lebih objek. Dimana superior objek (the whole) berbasis sekumpulan inferior object (the parts).

3. Association Structure

Dikutip dari buku Mathiassen (2000, p77), “Association : A meaningful relation between a number of objects.” Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: sebuah struktur asosiasi juga merupakan relasi antara dua atau lebih objek, tetapi berbeda dengan agregasi, objek-objek yang dihubungkan tidak mendefinisikan properti dari sebuah objek.

2. Pengertian Attribute

Pendapat Mathiassen, et al. (2000, p89), “Attribute is a descriptive property of a class or event.” Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa Attribute adalah data yang membedakan antara obyek yang satu dengan objek yang lain. Dalam buku Jones & Rama (2006, p185), “attribute is the smallest units of data that can have meaning to user. The columns in a relational database that are equivalent to fields in alife.” Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa Attribute adalah suatu unit terkecil dari data yang

(25)

mempunyai arti bagi user. Dapat disimpulkan bahwa attribute adalah spesifikasi dari definisi class.

3. Pengertian Behaviour

Menurut Whitten, et al. (2004, p432), Behaviour : the set of things that an object can do and that correspond to functions that act on the object’s data ( or attributes ) Kalimat tersebut memiliki arti bahwa Behaviour adalah merupakan kumpulan dari suatu yang dapat dilakukan oleh objek dan terkait dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek. Sedangkan, dalam buku Mathiassen (2000, p90), “Behaviour is in the class activity behavior simply as the unordered set of events that involve an object” Kalimat tersebut memiliki arti bahwa Behaviour adalah gambaran dari event yang mungkin terjadi untuk semua objek yang ada dalam kelas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa behaviour adalah method atau operation sebagai fungsi-fungsi apa yang dilakukan oleh suatu objek.

4. Pengertian Event

Mathiassen (2000, p51), Event adalah “an instanteneos incident involving one more objects”. Kalimat tersebut dapat diartikan sebagai suatu kejadian instan yang melibatkan satu objek atau lebih. Berdasarkan buku Bennett (2006, p651), “Event is an occurrence that is of significance to the information system and may be included in a state machine.” Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa Event adalah sebuah kejadian yang signifikan

(26)

untuk sistem. Menurut Jones & Rama (2006, p4), “Event are activities that happen at a particular point in time.” Dengan kata lain event adalah aktivitas-aktivitas atau kejadian yang merupakan bagian proses dari suatu sistem.

Dapat disimpulkan bahwa event adalah kejadian signifikan yang terdapat dalam suatu proses bisnis perusahaan.

C. Use Case Diagram

1. Pengertian Use Case Diagram

Menurut Jones & Rama (2006, p267), “Use case Diagram is a graphical presentation that can provide a list of usecases that occur in an application.” Kalimat tersebut dapat diterjemahkan bahwa Use Case Diagram adalah suatu grafik presentasi yang dapat menyediakan beberapa Use Case untuk dimunculkan dalam sebuah presentasi. Sedangkan Mathiassen, et al. (2000, p343), “A Use Case diagram shows the relationship among actors and use cases.” Kalimat tersebut dapat diartikan: Use Case Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan hubungan antara actor dan Use Case. Satzinger, Jackson, Burd (2009, p242), mengatakan “Use Case Diagram is a diagram to show the various user roles and how those roles use to system.” Kalimat tersebut dapat diartikan sebagai Use Case diagram adalah diagram yang digunakan untuk menunjukan keberagaman peran user dan bagaimana peranan tersebut menggunakan sistem.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Use Case Diagram adalah suatu diagram atau notasi UML yang menggambarkan hubungan

(27)

antara beberapa macam peran dari user dan bagaimana peranan mereka dalam penggunaan sistem.

2. Pengertian Actor

Dikutip dari buku Bennett (2006, p648), “Actor is an external entity of any form that interacts with the system.” Kalimat tersebut dapat diartikan bahwa actor adalah merupakan sebuah entitas eksternal dari form-form yang berinteraksi dengan sistem. Sedangkan buku Jones & Rama (2006, p267), “ An actor can be a person, a computer, or event another system, but we will focus on human actors.” Kalimat tersebut dapat diartikan: actor bisa berupa morang, komputer, atau sistem lainnya.)

Dapat disimpulkan bahwa actor adalah orang yang berinteraksi dengan sistem.

3. Simbol Usecase Diagram

Simbol-simbol yang digunakan dalam membuat sebuah usecase diagram yaitu : Lihat di Lampiran halaman L-1.

D. Rich Picture

Menurut Mathiassen, et al. (2000, p26), “Rich Picture is an informal drawing that presents the illustrator’s understanding of a situation.” Dapat diartikan Rich Picture adalah penggambaran informal yang menghadirkan pemahaman ilustrator terhadap suatu situasi.

(28)

E. Merancang Laporan

Dalam buku Jones & Rama (2006, p241), “A report is a formatted and organized presentation of data”. Kalimat tersebut dapat diartikan: laporan adalah suatu format dan kumpulan penyajian suatu data. Dikutip dalam buku Connlly (2002, p235), “Reports are a special type of continuous form designed specifically for printing.” Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: Laporan adalah formulir berkesinambungan yang dirancang khusus untuk dicetak

Menurut Jones & Rama (2006, p256-258), rancangan laporan dapat dibagi menjadi :

1) Label Boxes and Text Boxes

Two important elements of any report are labels and data. In Microsoft Access, these elements are reffered to as label boxes and text boxes. Kalimat tersebut dapat diartikan: Dua elemen penting dari segala laporan adalah label dan data. Dalam Microsoft Access, elemen-elemen ini ditunjukan oleh label boxes dan text boxes.

2) Grouping Attribute

Grouped reports are grouped by something. Kalimat tersebut dapat diartikan: Laporan yang berkelompok, dikelompokkan oleh sesuatu.

3) Group Header

The group header can be used to present information that is common to the group. Kalimat tersebut dapat diartikan: Group

(29)

header dapat digunakan untuk menyajikan informasi yang umum pada kelompok.

4) Group Detail

Transaction pertaining to the group are listed in the group detail section. Kalimat tersebut dapat diartikan: Transaksi yang terjadi pada kelompok didaftarkan dalam kelompok secara rinci dan lengkap.

5) Group Footer

The group footer can also be used to provide useful information in grouped reports. Kalimat tersebut dapat diterjemahkan: Group Footer juga dapat digunakan untuk menyediakan informasi yang berguna dalam laporan yang berkelompok.

Referensi

Dokumen terkait

Metode Pemecahan Masalah - Metode mengajar adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas,

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : 186/07/POKJA.III/KLP-DIKNAS/APBD/2016 tanggal 13 Juli 2016 dan Berita Acara Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran Nomor

pengolah kata Menggunakan menu dan ikon yang terdapat pada perangkat lunak Membuat Dokumen dengan tabel, grafik diagram dan gambar pada MS Word 2007. Dapat membuat dan menentukan

Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang keberadaan dan konsentrasi hormon tiroksin pada induk betina kepiting bakau sehingga dapat dijadikan

Sekarang, dengan mengasumsikan bahwa semua kelas menengah ke atas yang memiliki mobil serta semua rakyat miskin yang memiliki sepeda motor adalah pengguna aktif

Dalam suatu Dept. Produksi, produk yang belum selesai diproses pada akhir periode akan menjadi persediaan produk dalam proses pada awal periode berikutnya. Produk dalam proses

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa anak yang prestasinya bagus belum tentu perilaku keagamaannya juga baik karena ada beberapa faktor

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)