• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING STOK FINISH GOOD BERBASIS WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING STOK FINISH GOOD BERBASIS WEB"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh:

TRI PUJI LESTARI

311421135

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

(2)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

TRI PUJI LESTARI

311421135

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA

BEKASI

(3)
(4)
(5)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa, skripsi ini merupakan karya saya sendiri (ASLI), dan isi dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademis di suatu institusi pendidikan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan/atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Segala sesuatu yang terkait dengan naskah dan karya yang telah dibuat adalah menjadi tanggungjawab saya pribadi.

Bekasi, ………

Materai 6.000

Tri Puji Lestari NIM: 311421135

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadiran Allah SWT. yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tersusunlah Skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING STOK

FINISH GOOD BERBASIS WEB”.

Skripsi tersusun dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan dalam rangka menempuh ujian akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) pada Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa.

Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Sudah selayaknya, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

a. Bapak Dr. Ir. Suprianto, M.P selaku Ketua STT Pelita Bangsa

b. Bapak Aswan S Sunge M.Kom selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika STT Pelita Bangsa.

c. Bapak M. Fatchan, S.Kom, M.Kom, selaku Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

d. Ibu Putri Anggun Sari, S.Pt., M.Si, selaku Pembimbing Kedua yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

e. Seluruh Dosen STT Pelita Bangsa yang telah membekali penulis dengan wawasan dan ilmu di bidang teknik informatika.

f. Seluruh staf STT Pelita Bangsa yang telah memberikan pelayanan terbaiknya kepada penulis selama perjalanan studi jenjang Strata 1.

g. Rekan-rekan mahasiswa STT Pelita Bangsa, khususnya angkatan 2014 dan rekan-rekan TI.14.B.5, yang telah banyak memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi jenjang Strata 1.

(7)

v

h. Kedua Orang tua, yang senantiasa mendo’akan dan memberikan semangat dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis.

Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang terdapat dalam Skripsi ini dan berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi khasanah pengetahuan Teknologi Informasi di lingkungan STT Pelita Bangsa khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Bekasi, Oktober 2018

(8)

vi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined.

PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x ABSTRACT ... xiii ABSTRAK ... xiv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 2 1.3 Rumusan Masalah ... 3 1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.5.1 Tujuan ... 3

1.5.2 Manfaat ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Definisi Sistem ... 6

2.2 Definisi Informasi ... 7

(9)

vii

2.3.1 Komponen-Komponen Pada Sistem Informasi ... 8

2.4 Tahap Analisa ... 12

2.4.1 Studi Pustaka ... 12

2.4.2 Analisa Sistem yang Berjalan ... 12

2.4.3 Analisa Kebutuhan Sistem ... 12

2.5 Software Development Life Cycle (SDLC)... 13

2.6 Metode Waterfall ... 13

2.7 Flowchart ... 16

2.8 Definisi United Modeling Language ... 17

2.8.1 Use Case Diagram ... 18

2.8.2 Activity Diagram ... 19

2.8.3 Sequence Diagram ... 20

2.8.1 Class Diagram ... 21

2.9 Pengertian Persediaan Barang (Inventory) ... 23

2.9.1 Fungsi Persediaan... 23

2.9.2 Jenis-Jenis Persediaan ... 24

2.10 Definisi Gudang... 25

2.11 Definisi MySql ... 26

2.12 Teori Bahasa Pemrograman PHP ... 26

2.13 Definisi HTML ... 27

2.14 Definisi Xampp ... 27

2.15 Metode Pengujian Black Box... 28

2.16 Literatur Review ... 30

(10)

viii

BAB III METODE PENELITIAN... 33

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.2 Analisa Sistem ... 34

3.2.1 Sistem yang Berjalan... 34

3.2.2 Sistem yang Diusulkan ... 36

3.2.3 Use Case Diagram Sistem Usulan ... 38

3.2.4 Activity Diagram Sistem Usulan ... 41

3.2.5 Sequence Diagram Sistem Usulan ... 44

3.2.6 Class Diagram Sistem Usulan ... 47

3.3 Desain Database ... 48

3.3 Desain Sistem ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1 Kontruksi (Contruction) ... 60

4.2 Implementasi ... 60

4.3 Spesifikasi Software dan Hardware... 72

4.3 Testing Black Box ... 73

BAB V KESIMPULAN ... 75

5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 75 DAFTAR PUSTAKA

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Flow Direction Symbol ... 16

Tabel 2.2 Tabel Processing Symbol ... 16

Tabel 2.3 Tabel Input-Output Symbol ... 17

Tabel 2.4 Tabel Symbol Use Case Diagram ... 18

Tabel 2.5 Tabel Symbol Activity Diagram ... 20

Tabel 2.6 Tabel Symbol Sequence Diagram ... 21

Tabel 2.7 Tabel Symbol Class Diagram ... 22

Tabel 2.8 Tabel Contoh Pengujian Black Box Testing ... 30

Tabel 2.9 Tabel Literatur Review ... 30

Tabel 3.1 Tabel Tabel User ... 48

Tabel 3.2 Tabel Master Barang ... 49

Tabel 3.3 Tabel Production Order Sheet ... 50

Tabel 3.4 Tabel Produksi ... 50

Tabel 3.5 Tabel Barang Masuk ... 51

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Metode Waterfall... 15

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ... 32

Gambar 3.1 Flowchart Sistem yang Sedang Berjalan ... 35

Gambar 3.2 Flowchart Sistem yang Diusulkan ... 37

Gambar 3.3 Use Case Diagram yang Diusulkan ... 38

Gambar 3.4 Activity Diagram Login ... 42

Gambar 3.5 Activity Diagram Finish Good ... 42

Gambar 3.6 Activity Diagram Barang Keluar ... 43

Gambar 3.7 Activity Diagram Laporan ... 43

Gambar 3.8 Activity Diagram Stok ... 44

Gambar 3.9 Sequence Diagram Login ... 45

Gambar 3.10 Sequence Diagram Input Finish Good ... 45

Gambar 3.11 Sequence Diagram Input Barang Keluar ... 46

Gambar 3.12 Sequence Diagram Laporan ... 46

Gambar 3.13 Sequence Diagram Stok ... 47

Gambar 3.14 Class Diagram System Inventory Finish Good ... 47

Gambar 3.15 Desain Halaman Menu Login ... 52

Gambar 3.16 Desain Halaman Utama Admin... 53

Gambar 3.17 Desain Halaman Utama Kepala Gudang ... 53

Gambar 3.18 Desain Form Master Data Helm... 54

Gambar 3.19 Desain Form Production Order Sheet ... 54

Gambar 3.20 Desain Form In Production ... 54

(13)

xi

Gambar 3.22 Desain Halaman Utama Warehouse ... 55

Gambar 3.23 Desain Form Out Production Warehouse ... 55

Gambar 3.24 Desain Form Finish Good ... 56

Gambar 3.25 Desain Form Stok Keseluruhan Warehouse ... 56

Gambar 3.26 Desain Form Tambah Master Data Helm ... 57

Gambar 3.27 Desain Form Tambah POS ... 57

Gambar 3.28 Desain Form Update Stok ... 58

Gambar 3.29 Desain Report Barang Masuk ... 58

Gambar 3.30 Desain Report Barang Keluar ... 59

Gambar 3.31 Desain Report Stok... 59

Gambar 4.1 Tampilan Menu Login ... 61

Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama PPIC ... 61

Gambar 4.3 Tampilan Menu Master Data Helm ... 62

Gambar 4.4 Tampilan Form Tambah Master Helm ... 63

Gambar 4.5 Tampilan Menu POS ... 63

Gambar 4.6 Tampilan Form Tambah POS ... 64

Gambar 4.7 Tampilan Menu Utama Admin Production ... 64

Gambar 4.8 Tampilan Menu In Production ... 65

Gambar 4.9 Tampilan Menu Out Production ... 66

Gambar 4.10 Tampilan Form List Production ... 66

Gambar 4.11 Tampilan Menu Utama Admin ... 67

Gambar 4.12 Tampilan Form Update Stok ... 67

Gambar 4.13 Tampilan Menu Barang Masuk ... 68

(14)

xii

Gambar 4.15 Tampilan Menu Data Stok ... 69

Gambar 4.16 Tampilan Menu Utama Kepala Gudang... 70

Gambar 4.17 Tampilan Form Laporan Barang Masuk ... 70

Gambar 4.18 Tampilan Form Laporan Barang Keluar ... 71

Gambar 4.19 Tampilan Form Laporan Stok ... 71

(15)

xiii

ABSTRACT

PT. Indosafety Manufacture is a helmet company engaged in manufacturing, of course, has an inventory system that is useful for managing data to improve information systems to further develop. As for the problems that occur in the system that is currently running, namely for processing goods data in and out, shipping data, customer data is still recorded in the ledger in accordance with the customer's letter of travel which contains how many items entered and exited to be sent to the customer and data collection of inventory is only recorded on a piece of paper and then copied back to the computer by the admin, so that sometimes it has difficulty in calculating the goods and to get information on stock items has difficulty sometimes the information provided is not in accordance with the availability of existing items. The purpose of this study is to create a Stock Stock Monitoring Information System, which can manage goods in and out, stock items using the Prototype method and by using the United Modeling Language (UML) for structured modeling. The information system that has been produced in this design can manage the data of goods in and out, as well as data on stock items. Keywords: Monitoring Information System, Stock Inventory, SDLC (System Development Life Cycle), UML, PHP.

(16)

xiv

ABSTRAK

PT. Indosafety Manufacture merupakan perusahaan helm yang bergerak di bidang manufacture, tentunya memiki suatu sistem inventory yang berguna untuk mengelola data guna meningkatkan sistem informasi untuk lebih berkembang lagi. Adapun masalah yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan saat ini yaitu untuk pengolahan data barang masuk dan keluar, data pengiriman barang, data pelanggan masih dicatat kedalam buku besar sesuai dengan surat jalan dari customer yang berisi berapa banyak barang yang masuk dan keluar untuk dikirim ke customer dan pendataan persediaan stok barang hanya dicatat di selembar kertas kemudian baru disalin kembali ke komputer oleh bagian admin, sehingga terkadang mengalami kesulitan dalam perhitungan barang dan untuk mendapatkan informasi stok barang mengalami kesulitan terkadang informasi yang diberikan tidak sesuai dengan ketersediaan barang yang ada. Tujuan penelitian ini adalah membuat Sistem Informasi

Monitoring Stok Barang, yang dapat mengelola barang masuk dan keluar, stok

barang menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dan dengan menggunakan UML (United Modeling Language) untuk pemodelan terstruktur. Sistem Informasi yang telah dihasilkan pada perancangan ini dapat mengelola data barang masuk dan keluar, serta data stok barang.

Kata kunci : Sistem Informasi Monitoring, Stok Barang, SDLC (System

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi informasi berbasis komputer saat ini, dirasa sangat pesat dan hal ini berpengaruh terhadap aspek pekerjaan. Hampir semua perusahaan dalam hal pengambilan keputusan, penyebaran informasi, peningkatan efektifitas pekerjaan dan pelayanan telah menggunakan sistem informasi komputer. Bagi suatu perusahaan yang sedang berkembang seperti pada PT. Indosafety Manufacture. PT. Indosafety Manufacture adalah sebuah perusahaan Manufacture Helm yang berada di Jl. Meranti 3 Blok L10 No. 7A Delta Silicon I, Lippo Cikarang Bekasi dan bergerak dalam bidang Manufactur, tentunya memiki suatu sistem inventory yang berguna untuk mengelola data guna meningkatkan sistem informasi untuk lebih berkembang lagi. Pengelompokan, pencarian dan pengolahan data harus dikelola secara efektif dan efesien agar perusahaan bisa mempertahankan eksistensinya.

Dalam setiap pelaksanaan kerjanya system komputerisasi sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga pencatatan yang dilakukan lebih efektif dan efisien serta informasi yang dihasilkan lebih tepat dan akurat. Pada kegiatan pencatatan pengadaan barangnya masih menggunakan Microsoft Excel yang tidak mempunyai Database Manajement System. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, sistem monitoring stok di PT. Indosafety Manufacture masih memiliki kekurangan dan kelemahan seperti

(18)

perhitungan stok yang selalu tidak sama antara barang dengan data yang ada. Efek lain adalah sering terjadi kesalahan yang stoknya kurang tapi tidak di inputkan serta mengakibatkan keterlambatan laporan stok ke atasan. Masalah lain adalah karena lokasi penyimpanan yang tidak memiliki indek sehingga mengakibatkan pencarian barang berjalan lama.

Informasi pengolahan data apabila tidak dilakukan dengan menggunakan program aplikasi akan terasa kurang efisien dan tidak akan menghasilkan informasi yang tepat waktu dengan ketelitian yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem monitoring stok finish good pada perusahaan tersebut untuk mempermudah penyampaian informasi hasil stok barang dan proses penginputan keluar masuk data barang. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “ Perancangan Sistem Informasi Monitoring Stok Finish Good Berbasis Web“.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat disimpulkan identifikasi masalah antara lain :

1. Kesulitan dalam proses pencarian data yang diperlukan.

2. Proses pengolahan data masih menggunakan program microsoft excel dan microsoft word.

3. Informasi mengenai stok barang tersedia belum berjalan dengan baik dan proses penyajian laporan data stok belum dapat disajikan dengan waktu yang efisien.

(19)

5. Kesulitan dalam proses pembuatan laporan / rekap. 6. Belum terintegrasinya data dari masing-masing table.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang diajukan adalah : 1. Bagaimana merancang sistem informasi monitoring stok finish good pada

PT. Indosafety Manufacture?

2. Bagaimana merancang sistem informasi mengenai stok barang dan

penyajian laporan data stok agar dapat disajikan dengan waktu yang efisien?

1.4 Batasan Masalah

Dalam pembuatan sistem ini kami memberikan batasan-batasan permasalahan sebagai berikut :

1. Perancangan dibatasi pada proses pencarian data yang diperlukan dengan menggunakan sistem informasi monitoring stok.

2. Penulis tidak membahas keamanan data dalam aplikasi berbasis web.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :

1. Untuk merancang sistem informasi monitoring stok finish good pada PT. Indosafety Manufacture.

2. Untuk merancang sistem informasi mengenai stok barang dan penyajian laporan data stok agar dapat disajikan dengan waktu yang efisien.

(20)

1.5.2 Manfaat

Manfaat penelitian terbagi menjadi 3 bagian diantaranya sebagai berikut : 1. Bagi Mahasiswa

Untuk menambah wawasan dalam mempelajari rancang bangun sistem informasi berbasis web khususnya bagi mahasiswa dengan bidang studi teknik informatika atau yang sejenisnya.

2. Bagi Program Studi Teknik Informatika

Dapat memberikan informasi tentang sistem inventory bagi pengembangan ilmu Teknik Informatika dan dapat digunakan sebagai acuan bagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

3. Bagi Perusahaan

Membantu pihak perusahaan dalam proses pengolahan data stok barang yang masuk dan keluar sehingga akan semakin mempermudah admin gudang dalam memberikan suatu informasi yang dibutuhkan.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan Laporan Skripsi ini dibagi dalam empat bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

(21)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori yang digunakan sebagai landasan atau dasar penulisan laporan ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode ini berisi tentang tinjauan sistem yang berjalan, usulan sistem yang berjalan, pengembangan sistem dan analisis sistem yang akan dibangun.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian serta pembahasan rancangan yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penulisan penelitian skripsi.

(22)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Sistem

Sistem menurut Pratama (2014), adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar, sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen utama yaitu software, hardware, brainware yang saling berkaitan satu sama lain. Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat (Pratama, 2014). Pada proses pengolahan data, untuk mendapatkan informasi, juga dilakukan proses verifikasi secara akurat, spesifik, dan tepat waktu.

Menurut Romney dan Steinbart (2015), sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasa nya terbagi dalam sub system yang lebih kecil yang mendukung system yang lebih besar. Menurut Gelinas dan Dull (2012), Sistem merupakan seperangkat elemen yang saling bergantung yang bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Dimana sistem harus memiliki organisasi, hubungan timbal balik, integrasi dan tujuan pokok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan seperangkat elemen yang saling berhubungan yang bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu dalam proses yang teratur yang dapat mendukung sistem yang lebih besar dan saling memiliki ketergantungan untuk mencapai tujuan tertentu.

(23)

2.2 Definisi Informasi

Menurut Pratama (2014), Berbicara mengenai informasi tidak akan lepas dengan yang namanya dara dan teknologi. Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehungga memberikan nilai, arti, dan manfaat. Proses pengelolaan ini memerlukan teknologi. Berbicara mengenai teknologi memang tidak harus berkaitan dengan komputer, namun komputer sendiri merupakan salah satu bentuk teknologi. Pada proses pengolahan data, untuk dapat menghasilkan informasi, juga dilakukan proses verifikasi secara akurat, spesifik dan tepat waktu. Hal ini penting agar informasi dapat memberikan nilai dan pemahaman kepada pengguna.

Sutabri dalam Utama (2012), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Sutarman dalam Utama (2012), Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

2.3 Definisi Sistem Informasi

Menurut Pratama (2014), Berdasarkan definisi mengenai sistem dan informasi yang telah dijelaskan, maka dapat dinyatakan bahwa sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling

(24)

berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat. Di dalamnya juga termasuk proses perencanaan, kontrol, koordinasi, dan pengambilan keputusan. Sehingga sebagai sebuah sistem yang mengolah data menjadi informasi yang akan disajikan dan digunakan oleh pengguna, maka sistem informasi merupakan sebuah sistem yang kompleks.

Dalam penerapannya, sebuah sistem informasi dapat berupa sebuah mainframe, sebuah server dari komputer biasa, maupun hosting di internet pada sebuah komputer server. Namun tetap saja ada kesamaan di antara ketiga penerapan berbeda ini. Kesamaan itu yaitu sama-sama menggunakan sarana jaringan computer (intranet maupun internet) untuk melakukan pemrosesan data secara bersama (terdistribusi), baik oleh beberapa pengguna maupun beberapa grup pengguna, menggunkan layanan/fitur/aplikasi yang disertakan.

Menurut Sutabri dalam Utama (2012), Sistem informasi adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk menyediakan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.1 Komponen-Komponen Pada Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi memiliki sejumlah komponen di dalamnya. Komponen-komponen ini memiliki fungsi dan tugas masing-masing yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan antar komponen ini membentuk suatu kesatuan kerja, yang menjadikan sistem informasi dapat mencapai tujuan dan

(25)

fungsi yang ingin dicapai oleh pengguna dan pengemb ang sistem informasi bersangkutan. Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasannya masing-masing :

1. Input (Masukan)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

2. Output (Keluaran)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk system komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

3. Software (Perangkat Lunak)

Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi di dalam menjalankan tugasnya

(26)

dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Komponen perangkat lunak ini melakukan proses pengolahan data , penyajian informasi, penghitungan data, dan lain-lain. Komponen perangkat lunak mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.

4. Hardware (Perangkat Keras)

Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di komputer server maupun di komputer client. Komponen perangkat keras

(hardware) ini meliputi komputer server beserta komponen di dalamnya,

komputer desktop beserta komponen di dalamnya, computer jinjing beserta komponen di dalalamnya, mobile device (tablet, smartphone), dan lain-lain. Termasuk juga di dalamnya hub, switch, router, yang berperan di dalam jaringan komputer (untuk media komunikasi di dalam sistem informasi).

5. Database (Basis Data)

Mengingat bahwa sistem informasi menyajikan informasi yang berasal dari satu maupun beberapa data yang diinputkan dan diolah, maka tentu diperlukan sebuah aplikasi untuk penyimpanan, ,mengolah, dan menyajikan data dan informasi tersebut secara komputerisasi. Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antar tabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

(27)

6. Kontrol dan Prosedur

Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server). Perlu dilakukan pencegahan sejak dini terhadap kemungkinan ancaman dan gangguan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kemungkinan tersebut antara lain dapat berupa kejahatan di dunia komputer

(cyber crime, cracker), listrik yang tidak stabil, pencurian data, pencurian

secara fisik, dan lainnya. Kontrol juga mencakup pembuatan keputusan terkait dengan pencegahan kemungkinan gangguan / ancaman tersebut.

7. Teknologi dan Jaringan Komputer

Komponen terakhir di dalam sistem informasi ini yaitu teknologi dan jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, control dan prosedur, input, dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik. Misalkan teknologi yang digunakan berupa sistem operasi linux, Apache web server, MySQL database server (untuk software), seperangkat komputer server (untuk hardware), database MySQL (untuk database), serta proses enkripsi, sensor, dan sejumlah ISO terkait dengan pencegahan ancaman atau gangguan keamanan informasi yang ada (untuk kontrol dan prosedur).

(28)

2.4 Tahap Analisa

Tahap analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

2.4.1 Studi Pustaka

Studi Pustaka yaitu dengan mempelajari buku-buku teknologi infomasi yang dapat membantu dalam menjelaskan penulisan dan melengkapi teori yang dibutuhkan. selain itu juga mencari data melalui situs-situs internet.

2.4.2 Analisa Sistem yang Berjalan

Menganalisa diagram alir data (flowchart) sistem yang sedang berjalan sehingga dapat diketahui aktivitas dari masing-masing divisi dan lebih mudah untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan serta kelebihan dari sistem yang ada. Sehingga bisa mengetahui penyebab timbulnya masalah dalam sistem dan bagaimana menciptakan sebuah solusi untuk memperbaiki sistem yang ada atau sistem lama.

2.4.3 Analisa Kebutuhan Sistem

Dari hasil analisa kelemahan sistem tersebut maka diusulkan penyelesaian masalah pada sistem persediaan barang dengan membuat usulan sistem baru menggunakan diagram alir data (flowchart).

(29)

2.5 Software Development Life Cycle (SDLC)

SDLC atau Software Development Life Cycle yang biasa disebut System

Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu

sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodelogi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya ( Berdasarkan best partice atau cara-cara yang sudah teruji baik). Tahapan-tahapan yang ada pada SDLC:

1. Inisiasi(initiation)

2. Pengembangan konsep sistem(system concept development) 3. Perancangan(planning)

4. Analisis kebutuhan(requirement analysis) 5. Desain (design)

6. Pengembangan(development)

7. Integrasi dan pengujian (integration and test) 8. Implementasi(implementation)

9. Operasi dan pemeliharaan(operations and maintenance) 10. Disposisi(disposition)

2.6 Metode Waterfall

Metode waterfall sering dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning),

(30)

permodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan (Pressman, 2012).

Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang berurut yaitu: requirement (analisis kebutuhan), design system (desain sistem), Coding (pengkodean) & Testing (pengujian), Penerapan Program, pemeliharaan. Tahapan tahapan dari metode waterfall adalah sebagai berikut:

1. Requirement Analisis

Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung. Informasi dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna.

2. Desain Sistem

Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan desain sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat keras(hardware) dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan. 3. Implementation

Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unitdikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.

(31)

4. Integration & Testing

Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian yang dilakukan masing-masing unit. Setelah integrasi seluruh sistem diuji untuk mengecek setiap kegagalan maupun kesalahan.

5. Operation & Maintenance

Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi, dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

(32)

2.7 Flowchart

Menurut Ladjamudin (2013), Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma .

Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi 3 (tiga) kelompok yaitu, Flow Direction Symbol, Processing Symbols,dan Input-Output Symbols.

Tabel 2.1 Flow Direction Symbol

(33)

Tabel 2.3 Input-Output Symbol

2.8 Definisi United Modeling Language (UML)

Menurut Esa Wijayanti (2014), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Widodo, (2011), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas

(34)

dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

Menurut Heriawati (2011), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa

Unified Modeling Language (UML) menyediakan sembilan diagram, yang lain

menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

2.8.1 Use Case Diagram

Menurut Hendini (2013), Use Case merupakan Diagram yang

menggambarkan Aktor, Usecase, dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah usecase digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML Usecase.

Tabel 2.4 Symbol Use Case Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actor

Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use

case.

2 Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen

mandiri (independent) akan

mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen

yang tidak mandiri

(35)

3 Generalizati on

Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

4 Include

Menspesifikasikan bahwa use

case sumber secara eksplisit.

5 Extend

Menspesifikasikan bahwa use

case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

6 Association Apa yang menghubungkan

antara objek satu dengan objek lainnya.

7 System

Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

8 Use Case

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

9 Collaboratio

n

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah

dan elemen-elemennya

(sinergi).

10 Note

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi

2.8.2 Activity Diagram

Menurut Rosa dalam Deni (2018), “Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.

(36)

Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi

perbedaan dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behavior internal sebuah sistem dan interaksi antar subsistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Rosa (dalam Deni 2018).

Tabel 2.5 Symbol Activity Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actifity

Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain

2 Action State dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

3 Initial Node Bagaimana objek dibentuk atau diawali.

4 Actifity Final

Node Bagaimana objek dibentuk

dan dihancurkan

5 Fork Node Satu aliran yang pada

tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran

2.8.3 Sequence Diagram

Menurut Yasin (2012), sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang

(37)

dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

Tabel 2.6 Symbol Sequence Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 LifeLine

Objek entity,

antarmuka yang saling berinteraksi.

2 Message

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi

3 Message

Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi

2.8.4 Class Diagram

Menurut Bagas (2016), Class diagram menggambarkan struktur objek, deskripsi objek, class package, serta relasinya satu sama lain. Class diagram digambarkan dalam beberapa kelas serta paket yang ada dalam sistem. Gambar 3 merupakan class diagram dari aplikasi pencarian layanan kesehatan. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan

(38)

layanan untuk memanipulasikeadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram terdiri dari model, view dan controller. Model adalah penghubung antara fungsi dengan database.

Tabel 2.7 Symbol Class Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Generalization

Hubungan dimana objek anak

(descendent)

berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). 2 Nary Association Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.

3 Class Himpunan dari

objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

4 Collaboration Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor

5 Realization

Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

(39)

2.9 Pengertian Persediaan Barang (Inventory)

Menurut Damayanti (2013), Inventory merupakan proses mengelola pengadaan atau persediaan barang digudang. Inventory adalah salah satu aktiva lancar perusahaanyang pada dasarnya merupakan suatu pengolahan barang yang meliputi penjualan,pembelian dan control stok gudang. Dalam sistem informasi inventory, informasi-informasi yang dapat diambil seperti:

1. Informasi mengenai jumlah barang yang telah terjual kepada pelanggan/customer selama satu perode tertentu (minggu, bulan, tahun). 2. Jumlah barang yang telah dibeli dari pemasok selama satu periode. 3. Keadaan stok yang terakhir dalam gudang untuk semua barang.

4. Informasi mengenai jumlah hutang dan piutang, baik yang sudah lunas, maupun yang masih terhutang.

2.9.1 Fungsi Persediaan (Inventory)

Inventory dapat memberikan beberapa fungsi, yang akan menambah fleksibilitas operasi produksi suatu perusahaan. Keempat fungsi persediaan

6 Dependency

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri

(independent) akan

mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri

7 Association

Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya

(40)

bagi perusahaan adalah:

1. Untuk memberikan pilihan barang agar dapat memenuhi permintaan customer yang diantisipasi dan memisahkan perusahaan dari fluktuasi permintaan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada perusahaan ritel.

2. Untuk memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuatif, persediaan tambahan mungkin diperlukan agar dapat memisahkan proses produksi dari pemasok.

3. Mengambil keuntungan dari melakukan pemesanan dengan system diskon kuantitas, karena dengan melakukan pembelian dalam jumlah banyak dapat mengurangi biaya pengiriman.

4. Melindungi perusahaan terhadap inflasi dan kenaikan harga.

2.9.2 Jenis-Jenis Persediaan (Inventory)

Untuk mengakomodasi fungsi-fungsi persediaan, menurut Heizer dan Render (2014), berdasarkan proses produksi, persediaan terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) adalah bahan-bahan yang telah dibeli tetapi belum diproses. Bahan-bahan-bahan dapat diperolah dari sumber alam atau dibeli dari supplier (penghasil bahan baku).

(41)

2. Persediaan Raw Material setengah jadi (work in process) atau barang dalam proses adalah komponen atau bahan mentah yang telah melewati sebuah proses produksi/telah melewati beberapa proses perubahan, tetapi belum selesai atau akan diproses kembali menjadi barang jadi.

3. Persediaan pasokan pemeliharaan/perbaikan/operasi (maintenance, repair, operating) yaitu persediaan-persediaan yang disediakan untuk pemeliharaan, perbaikan, dan operasional yang dibutuhkan untuk menjaga agar mesin-mesin dan proses-proses tetap produktif.

4. Persediaan Raw Material jadi (finished good inventory) yaitu produk yang telah selesai di produksi atau diolah dan siap dijual.

2.10 Definisi Gudang

Meneruskan Martono (2015). Gudang adalah tempat penyimpanan sementara dan pengaambilan inventory untuk mendukung kegiatan operasi bagi proses operasi berikutnya,

ke lokasi distribusi, atau kepada konsumen akhir. Gudang berfungsi untuk : a. Menyimpan barang untuk sementara waktu sambil menunggu giliran

untuk diproses.

b. Memantau pergerakan dan status barang.

c. Meminimumkan biaya pergerakan barang, peralatan, dan karyawan. d. Menyediakan media komunikasi dengan konsumen mengenai barang. e. Titik penyeimbang aliran inventory dan barang.

(42)

gudang harus memastikan bahwa inventory/barang disimpan baik, terjaga kondisinya, dan tercatat statusnya sehinga tidak ada modal perusahaan yang hilang akibat kesalahan pengawasan di gudang,

Database terdiri dari kumpulan beberapa tabel yang saling berelasi satu sama lain dengan fungsi menampung data berdasarkan struktur data yang telah ditentukan. Sedangkan tabel dibentuk dari kolom, baris, dan tipe data.

2.11 Definisi MySQL

Menurut Raharjo (2015), MySQL merupakan softwae RDBMS (atau server database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded). Selain ini, MySQL banyak digunakan di berbagai kalangan untuk melakukan penyimpanan dan pengolahan data, mulai dari kalangan akademis sampai ke industri, baik industri kecil, menengah, maupun besar.

Menurut Buana dalam Utama (2014), MySQL merupakan database server yang paling sering digunakan dalam pemograman PHP. MySQL digunakan untuk menyimpan data di dalam database dan memanipulasi data-data yang diperlukan. Manipulasi data tersebut berupa menambah, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database.

2.12 Teori Bahasa Pemrograman PHP

Menurut Ardhana (2014), PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis server side yang dapat melakukan parsing scipt php menjadi scipt web

(43)

sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian Personal Home Page (PHP) adalah bahasa pemrograman pelengkap HTML berbasis server side yang memungkinkan aplikasi web dinamis, dapat melakukan koneksi ke database dan menghasilkan suatu tampilan yang menarik.

2.13 Definisi HTML

Menurut Sibero (2011), “HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web”. Sedangkan menurut Sutarman (2012), “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program executeable”

2.14 Definisi Xampp

Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Kartini (2013).

(44)

2.15 Metode Pengujian Black Box

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015) Pengujian adalah satu set aktifitas yang direncanakan dan sistematis untuk menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginka. Aktifitas pengujian terdiri dari satu set atau sekumpulan langkah dimana dapat menempatkan desain kasus uji yang spesifik dan metode pengujian. Secara umum pola pengujian pada perangkat lunak adalah sebagai berikut :

1. Pengujian dimulai dari level komponen hingga integrasi antar komponen menjadi sebuah sistem.

2. Teknik pengujian berbeda-beda sesuai berbagai sisi atau unit uji dalam waktu yang berbeda-beda pula bergantung pada pengujian pada bagian mana yang dibutuhkan.

3. Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat lunak, dan jika untuk proyek besar, pengujian bisa dilakukan oleh tim uji yang tidak terkait dengan tim pengembang perangkat lunak (independent test group (ITG)). 4. Pengujian dan penirkutuan (debugging) merupakan aktifitas yang berbeda,

tapi penirkutuan (debugging) harus diakomodasi pada berbagai strategi pengujian. Pengujian lebih fokus untuk mencari adanya kesalahan (error) baik dari sudut pandang orang secara umum atau dari sudut pandang pengembang tanpa harus menemukan lokasi kesalahan pada kode program. Penirkutuan (debugging) adalah proses mencari lokasi kesalahan (error) pada kode program sehingga dapat segera diperbaiki oleh pembuat program (programmer).

(45)

Metode pengujian digunakan untuk mengetahui fungsi yang telah ditentukan bahwa suatu sistem telah dirancang dapat menunjukan bahwa masing-masing fungsi sepenuhnya beroperasi. Pada penelitian kali ini pengujian yang digunakan adalah black box testing yang hanya berfokus pada pengujian fungsionalnya saja atau pengujian yang berfokus pada keluaran hasil dari respon masukan.

Menurut Pressman (2010), Black Box testing atau pengujian kotak hitam juga disebut pengujian perilaku, berfokus pada persyaratan fungsioanal perangkat lunak. Artinya, teknik pengujian kotak hitam memungkinkan anda untuk membuat beberapa kumpulan kondisi masukan yang sepenuhnya akan melakukan semua kebutuhan fungsional untuk program. Pengujian kotak hitam bukan teknik alternative untuk kotak putih. Sebaliknya, ini merupakan pendekatan pelengkap yang mungkin dilakukan untuk mengungkap kelas kesalahan yang berbeda dari yang diungkap oleh metode kotak putih.

Pengujian black box berupaya untuk menemukan kesalahan dalam kategori berikut:

1. Fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan antarmuka

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal 4. Kesalahan perilaku atau kinerja

5. Kesalahan inisialisai dan penghentian.

Dengan menerapkan teknik black box, anda mendapatkan serangkaian test case yang memenuhi kriteria berikut :

(46)

1. Test case yang mengurangi dengan jumlah yang lebih besar dari satu jumlah test case tambahan yang harus dirancang untuk mencapai pengujian yang wajar.

2. Test case yang mengatakan sesuatu tentang ada atau tidaknya kelas kesalahan, daripada kesalahan yang terkait hanya dengan pengujian khusus yang telah dibuat.

Berikut adalah contoh pengujian black box testing pada menu keluar:

Tabel 2.8 Contoh Pengujian Black Box Testing

2.16 Literatur Review

Tabel 2.9 Literatur Review

No. Penulis Judul Metode Analisis

1 Muhamad

Ali, (2014)

Perancangan dan

Implementasi Sistem Monitoring Stok Pada Beberapa Distributor Menggunakan Mobil Agent.

Terstruktur Perusahaan manufacture

dapat melakukan

monitoring stok produk dan penjualan di beberapa distributor secara simultan dan real time melalui web.

Fungsi yang diuji

Cara pengujian

Halaman yang

diharapkan Hasil pengujian

Menu Keluar Ketika memilih tombol keluar Keluar.dari aplikasi [√] Berhasil [ ] Tidak Berhasil

(47)

2 Dodi Wahyugi, (2011)

Pengembangan Sistem Informasi Pelaporan Monitoring dan Evaluasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Berbasis Web.

SDLC (Software Defelopment Life Cycle), Waterfall Model Sistem dapat meningkatkan kualitas pengendalian terhadap pelaksanaan pembangunan dengan pemantauan secara periode oleh BAPPEDA

Kabupaten Bengkulu Utara. 3 Dewi. K.W (2012) Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pelaksanaan Service Order Pada Bagian

Perawatan IT (Information Thecnolog) Metodologi Analisis dan Desain Terstruktur Kemampuan sistem

menyajikan data progress perbaikan secara real time.

4 Mujahidin dan Nyoman Dita.P.P, (2010)

Rancang Bangun Sistem Informasi

MonitoringPerkembangan

Proyek Berbasis Web Studi Kasus di Dinas

Bina Marga dan

Pemantusan

Monitoring Diimplementasikan

menggunakan teknologi

(48)

2.1.7 Kerangka Berfikir Mulai Metode Pengumpulan Data Penelitian Lapangan Studi Kepustakaan Observasi Dokumentasi Metode Pengembangan Sistem Design Workshop Requirement Planning Gambaran Umum Perusahaan

Analisa Sistem Berjalan

Analisa Sistem Usulan

Perancangan Proses

Perancangan Basis Data

Perancangan Input Output

Use Case Diagram dan Narasi Use Case

Activity Diagram Sequence Diagram Class Diagram Desain Database Perancangan Tabel Database Modul-Modul User Struktur Menu Perancangan Interface Implementation Coding Testing PHP dan MySQL

Black Box Testing

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

(49)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan ada tiga tahap yaitu wawancara (interview) kepada salah seorang karyawan PT. Indosafety Manufacture, Pengamatan (observation) langsung terhadap sistem yang sedang berjalan, dan dokumentasi.

1. Pengamatan (Observasi)

Observasi merupakan cara memperoleh data dengan melakukan pengamatan secara langsung sebagai pelengkap.

sAdapun hasil pengamatan yang telah dikumpulkan adalah sebagai berikut:

a. Struktur Organisasi PT. Indosafety Manufacture (Memuat gambaran struktur organisasi PT. Indosafety Manufacture).

b. Sistem persediaan barang yang sedang berjalan (memuat tentang sistem dan prosedur yang berjalan dan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan persediaan barang PT. Indosafety Manufacture). 2. Dokumentasi

Secara sistematis fakta di lapangan dituangkan dalam dokumentasi yang merupakan acuan mutlak yang diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. Dengan metode ini maka data yang diperoleh akan lebih lengkap dan jelas. Adapun data yang akan diperoleh dari dokumentasi ini adalah

(50)

struktur organisasi beserta tugas, tanggung jawabnya serta prosedur persediaan yang berjalan saat ini di PT. Indosafety Manufacture.

3.2 Analisa Sistem

Tahapan penulis berikutnya adalah menganalisa sistem dimana analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Setelah itu dibuatkan report sebagai tahap akhir dari analisa sistem yang dilakukan.

3.2.1 Sistem Yang Berjalan

Penulis harus mengetahui alur proses tentang sistem pencatatan barang datang dan pengeluaran barang yang digunakan saat ini pada PT. Indosafety Manufacture. Berikut proses yang sedang berjalan digambarkan menggunakan

(51)

Flowchart Sistem Yang Berjalan

Produksi Admin Gudang

PPIC Kepala Gudang

P h as e Mulai Lembar Transfer Barang

Input Terima Barang Finish Good

Update Stok

Membuat Laporan Barang dan Stok

Selesai Laporan Barang dan

Stok Production Order Sheet Proses Produksi Cek Stok Tersedia Production Order Sheet Tidak Tersedia Menerima LTB Proses Pengiriman Mengisi Data Barang

Gambar 3.1 Flowchart Sistem Yang Sedang Berjalan

1. Ketika barang hasil produksi yang sudah jadi datang ke gudang, admin gudang menerima lembar transfer barang dan memeriksa barang sesuai aktual.

2. Setelah itu admin menginput penerimaan barang kedalam sistem berupa dokumen Excel untuk menambah stok persediaan barang.

(52)

3. Ketika ada barang yang akan dikirim, admin menerima SPB (Surat Permintaan Barang) yang akan dikirim ke customer.

4. Bagian gudang menerima SPB dan menyiapkan barang sesuai SPB. Setelah barang sudah disiapkan, bagian gudang membuat dokumen pengeluaran barang dan melaporkannya kepada bagian admin, proses selanjutnya admin menginput data barang mengurangi untuk mengetahui stok persediaan barang.

5. Bagian admin membuat laporan barang masuk dan keluar serta stok untuk dilaporkan kepada kepala gudang.

3.2.2 Sistem Yang Diusulkan

Setelah mengetahui dan menganalisa dari sistem yang sedang berjalan maka perlu dilakukan perbaikan sistem yang sudah ada guna memperoleh sebuah sistem yang lebih baik. Dengan adanya sistem yang baik dan terstruktur maka dapat mencegah dari masalah-masalah yang terjadi. Untuk memperoleh sistem yang baik diperlukan rancangan sistem pendataan terhadap data-data yang dibutuhkan dan juga penganalisaan sistem dengan langkah-langkah pokok sebagai berikut :

1. Mempelajari dan mengumpulkan data-data yang diperoleh

2. Melakukan evaluasi dan perumusan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan keseluruhan dari masing-masing bentuk informasi yang akan disajikan.

3. Menganalisa kendala-kendala yang mungkin dihadapi dalam proses peancangan sistem.

(53)

4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat mengidentifikasi, analisa dan evaluasi terhadap aspek permasalahan dalam sistem tersebut.

Berikut proses usulan penulis digambarkan menggunakan flowchart sebagai berikut :

Flowchart Sistem Yang Di Usulkan

Produksi Admin Gudang

PPIC Kepala Gudang

P h a se Mulai Lembar Transfer Barang

Input Terima Barang Finish Good

Update Stok

Membuat Laporan Barang dan Stok

Selesai Laporan Barang dan

Stok Production Order Sheet Proses Produksi Cek Stok Tersedia Production Order Sheet

Tidak Tersedia Menerima LTB

Proses Pengiriman Mengisi Data Barang D a tab a se

(54)

3.2.3 Use Case Diagram Sistem Usulan

Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem,

sistem eksternal, dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna mengharapkan interaksi dengan sistem tersebut.

Gambar 3.3 Use Case Sistem Yang Di Usulkan

Narasi Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan secara tekstual langkah-langkah dalam interaksi sistem dengan penggunanya.

(55)

1. Login

2. Terima Barang

Use Case Name Login

Aktor Gudang Finish Good

Deskripsi

Use Case ini menggambarkan proses login yang dilakukan oleh pengguna terdaftar ke dalam sistem yang memasukkan username dan password untuk di verifikasi sistem

Proses

Aktor yang akan login mengakses aplikasi lalu memasukkan data login berupa username dan password pada form login. Sistem akan melakukan verifikasi data yang dimasukkan aktor. Jika data sesuai maka sistem akan masuk ke MENU dengan tampilan sesuai dengan role pengguna sistem.

Alternatif

Jika data tidak sesuai atau tidak terdapat dalam database maka sistem akan menampilkan pesan username dan password salah.

Kesimpulan Aktor berhasil login ke dalam sistem.

Kondisi Akhir Aktor berada dalam MENU sesuai role

masing-masing.

Use Case Name Input Terima Barang Finish Good

Aktor Gudang Finish Good

Deskripsi Use Case ini menggambarkan proses input data barang Finish Good yang masuk ke gudang.

Proses

Aktor langsung dapat mengakses menu input terima barang lalu menambahkan nama-nama barang yang datang. Jika data telah diisi maka data disimpan ke database.

Aksi Pre Proses Aktor memilih menu Transaksi lalu pilih barang masuk untuk mengakses input data barang masuk.

(56)

3. Pengeluaran Barang

4. Laporan

Kesimpulan Aktor berhasil mengakses sistem.

Kondisi Akhir Aktor telah menginput barang masuk dan telah menyimpannya.

Use Case Name Input Pengeluaran Barang Finish Good

Aktor Gudang Finish Good

Deskripsi

Use Case ini menggambarkan proses input

pengeluaran data barang Finish Good yang diminta ke gudang.

Proses

Aktor langsung dapat mengakses menu input pengeluaran barang lalu menambahkan nama-nama barang yang akan dikeluarkan. Jika data telah diisi maka data disimpan ke database.

Aksi Pre Proses Aktor memilih menu Transaksi lalu pilih Barang Keluar untuk mengakses input data barang yang akan keluar. Kesimpulan Aktor berhasil mengakses sistem.

Kondisi Akhir Aktor telah menginput barang keluar dan telah menyimpannya.

Use Case Name Cetak Laporan Gudang

Aktor Gudang Finish Good

Deskripsi

Use Case ini menggambarkan proses melihat informasi laporan barang masuk dan keluar serta mencetaknya.

Proses Aktor langsung dapat mengakses menu Laporan lalu range tanggal yang akan dicetak.

(57)

5. Laporan Stok

3.2.4 Activity Diagram Sistem Usulan

Activity diagram memodelkan aliran kerja atau workflow dari urutan

aktifitas dalam suatu proses yang mengacu pada Use Case diagram yang ada. Berikut ini penjelasan dari masing-masing Activity Diagram.

Aksi Pre Proses Aktor memilih menu Laporan lalu pilih laporan yang akan dicetak.

Kesimpulan Aktor berhasil mengakses sistem. Kondisi Akhir Aktor telah mengakses menu Laporan.

Use Case Name Cetak Laporan Stok Finish Good

Aktor Gudang Finish Good

Deskripsi

Use Case ini menggambarkan proses melihat informasi laporan stok barang serta

mencetaknya.

Proses

Aktor langsung dapat mengakses menu laporan lalu mengimportnya ke file PDF lalu mencetaknya.

Aksi Pre Proses Aktor memilih menu Laporan lalu pilih Lporan Stok Barang.

Kesimpulan Aktor berhasil mengakses sistem.

Kondisi Akhir Aktor telah mengakses menu laporan stok barang.

(58)

1. Activity Diagram Login

Gambar 3.4 Activity Diagram Login

2. Activity Diagram Finish Good

(59)

3. Activity Diagram Barang Keluar

Gambar 3.6 Activity Diagram Barang Keluar

4. Activity Diagram Laporan

(60)

5. Activity Diagram Stok

Gambar 3.8 Activity Diagram Stok

3.2.5 Sequence Diagram Sistem Usulan

Sequence Diagram merupakan salah satu yang menjelaskan bagaimana

suatu operasi itu dilakukan. Diagram ini diatur berdasarkan waktu. Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut. Sequence Diagram ini bisa digunakan untuk menggambarkan scenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu, dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

(61)

1. Sequence Diagram Login

Gambar 3.9 Sequence Diagram Login

2. Sequence Diagram Input Finish Good

(62)

3. Sequence Diagram Input Barang Keluar

Gambar 3.11 Sequence Diagram Input Barang Keluar

4. Sequence Diagram Laporan

(63)

5. Sequence Diagram Stok

Gambar 3.13 Sequence Diagram Stok

3.2.6 Class Diagram Sistem Usulan

Class Diagram adalah model statis yang menggambarkan struktur dan

deskripsi class hubungannya antara class.

(64)

3.3 Desain Database

Perancangan tabel merupakan rancangan tabel yang akan dibuat pada

database untuk memenuhi kebutuhan fungsi bisnis yang didefinisikan pada fase

pemodelan bisnis, berikut perancangan tabel yang diusulkan :

3.3.1 Tabel User

Tabel pengguna digunakan untuk menyimpan data pengguna yang berisi id_pg, username, password dan jabatan. Berikut Tabel yang menjelaskan isi tabel pengguna :

Nama Tabel : user

Primary Key : id_user Foreign Key : -

Tabel 3.1 Tabel User

No Field Type Size Keterangan

1 Nik Integer 11 Primary Key, Not Null

2 Username Varchar 20 Not Null

3 Password Varchar 20 Not Null

4 Akses Varchar 20 Not Null

3.3.2 Tabel Master Barang

Tabel barang digunakan untuk menyimpan data barang yang berisi id_brg, nama_brg, jns_brg, harga, stok dan satuan. Berikut Tabel yang menjelaskan isi tabel barang :

(65)

Nama Tabel : master_barang

Primary Key : id_barang Foreign Key : -

Tabel 3.2 Tabel Master Barang

No Field Type Size Keterangan

1 id_helm integer 11 Primary key, Not Null

2 brand / merk

helm varchar 20 Not Null

3 Model varchar 20 Not Null

4 Ukuran integer 5 Not Null

5 Warna varchar 20 Not Null

6 Aksi varchar 10 Not Null

3.3.3 Tabel Production Order Sheet

Tabel POS digunakan untuk jalannya produksi yang berisi id helm, brand ? merk helm, model, ukuran, warna, aksi. Berikut tabel yang menjelaskan isi tabel POS :

Nama Tabel : pos

Primary Key : id_barang Foreign Key :

(66)

Tabel 3.3 Tabel Production Order Sheet

No Field Type Size Keterangan

1 id_pos Integer 11 Primary key, Not Null

2 id_helm Integer 11 Not Null

3 Brand Varchar 11 Not Null

4 Model Varchar 11 Not Null

5 Ukuran Varchar 15 Not Null

7 Warna Varchar 15 Not Null

8 Tanggal Date Not Null

9 Jumlah Integer 15 Not Null

10 Status Varchar 15 Not Null

11 Aksi Varchar 15 Not Null

3.3.4 Tabel Produksi

Tabel Produksi digunakan untuk mengetahui hasil produksi. Berikut adalah isi tabel Produksi :

Nama Tabel : produksi

Primary Key : id_produksi Foreign Key : -

Tabel 3.4 Tabel Produksi

No Field Type Size Keterangan

1 id_prod Integer 11 Primary key, Not Null

2 id_pos Integer 11 Not Null

3 qty_prod Double Not Null

4 tgl_prod Date Not Null

5 tgl_fg Date Not Null

6 qty_fg Double Not Null

7 Status Varchar 20 Not Null

8 status_fg Varchar 15 Not Null

(67)

3.3.5 Tabel Barang Masuk

Tabel barang masuk digunakan untuk menyimpan data barang masuk yang berisi id_masuk, tgl_masuk, id_brg, harga_beli, harga_jual, jumlah_masuk dan id_pengguna. Berikut Tabel yang menjelaskan isi tabel barang masuk :

Nama Tabel : barang_masuk

Primary Key : id_masuk Foreign Key : -

Tabel 3.5 Tabel Barang Masuk

No Field Type Size Keterangan

1 id_POS integer 11 Primary key, Not Null

2 id_helm integer 11 Not Null

3 brand date Not Null

4 model varchar 5 Not Null

5 ukuran double Not Null

6 warna double Not Null

7 Tgl double Not Null

8 jumlah varchar 10 Not Null

9 status varchar 10 Not Null

10 Aksi varchar 10 Not Null

3.3.6 Tabel Barang Keluar

Tabel barang keluar digunakan untuk menyimpan data barang keluar yang berisi id_keluar, tgl_keluar, id_pel, status dan pembayaran. Berikut Tabel yang menjelaskan isi tabel barang keluar :

Nama Tabel : barang_keluar

Gambar

Tabel 2.5 Symbol Activity Diagram
Tabel 2.6 Symbol Sequence Diagram
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir
Gambar 3.1 Flowchart Sistem Yang Sedang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

1. Kriogenik adalah merupakan sesuatu bahan yang mempunyai suhu yang terlampau rendah di bawah -150 celcius. Ketika mengendalikan cecair kriogenik mestilah menitikberatkan

Tunas Jaya Sanur merupakan sebuah sistem informasi berbasis web yang memiliki beberapa fitur untuk melihat maupun mengelola data barang di gudang untuk barang masuk dan barang

Pada display ini karya yang akan dipasang cukup kuat sehingga tidak. membutuhkan pengamatan atau perlakuan khusus pada karya

Bahan hukum primer yang digunakan adalah perundang- undangan yang mengatur mengenai perlindungan hukum bagi korban pencurian data pribadi di internet, sedangkan

Apabila dalam waktu yang telah ditentukan dalam keputusan RUPS tersebut di atas, para pemegang saham atau para pemegang Right tidak melaksanakan hak atas

3) Kebutuhan Puskesmas dalam layanan keswa diantaranya adalah Pendataan ulang pasien jiwa dengan sistem yang lebih baik, dibutuhkan pendampingan psikologi untuk perawat keswa

Sistem persedian keluar masuk barang merupakan sebuah kegiatan yang terdiri dari data penerimaan barang, data penjualan barang, data retur serta data stok barang yang

Untuk mengetahui kapasitas yang bisa dihasilkan Perencanaan Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih pada jumlah unit Perumahan The Araya Cluster Jasmine Valley... Untuk