• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PENCURIAN DATA PRIBADI DI INTERNET DALAM SISTEM HUKUM PIDANA DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PENCURIAN DATA PRIBADI DI INTERNET DALAM SISTEM HUKUM PIDANA DI INDONESIA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PENCURIAN DATA

PRIBADI DI INTERNET DALAM SISTEM HUKUM PIDANA DI

INDONESIA

Penulisan Hukum

(Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Persyaratan Guna Meraih Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum

pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh

Abdurrobbi Rijaluddin Sabbala

E0013004

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Penulisan Hukum (Skripsi)

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PENCURIAN DATA PRIBADI

DI INTERNET DALAM SISTEM HUKUM PIDANA DI INDONESIA

Oleh

Abdurrobbi Rijaluddin Sabbala

E0013004

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum

(Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 2 November 2017

Dosen Pembimbing

Lushiana Primasari, S.H., M.H

(3)

iii

PENGESAHAN PENGUJI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PENCURIAN DATA PRIBADI DI INTERNET DALAM SISTEM HUKUM PIDANA DI INDONESIA

Oleh

Abdurrobbi Rijaluddin Sabbala E0013004

Telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada : Hari : Kamis

Tanggal : 23 November 2017

DEWAN PENGUJI

1. Nama : Winarno Budyatmojo S.H.,M.S.

(________________)

NIP : 196005251987021002

Ketua

2. Nama : Lushiana Primasari, S.H., M.H (________________)

NIP : 198507182009122005

Sekretaris

Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

(4)

iv

PERNYATAAN

Nama : Abdurrobbi Rijaluddin Sabbala

NIM : E0013004

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (Skripsi) berjudul

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PENCURIAN DATA PRIBADI

DI INTERNET DALAM SISTEM HUKUM PIDANA DI INDONESIA adalah

betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum

(Skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila

dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (Skripsi) dan

gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (Skripsi) ini.

Surakarta, 2 November 2017

Yang membuat pernyataan

Abdurrobbi Rijaluddin Sabbala

(5)

v ABSTRAK

Abdurrobbi Rijaluddin Sabbala. E0013004. PERLINDUNGAN HUKUM

BAGI KORBAN PENCURIAN DATA PRIBADI DI INTERNET DALAM

SISTEM HUKUM PIDANA DI INDONESIA. Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum korban pencurian data pribadi di internet dan penerapannya dalam sistem hukum pidana di Indonesia. Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif dan terapan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan undang-undang. Penelitian ini menggunakan bahan hukum primer dan sekunder. Bahan hukum primer yang digunakan adalah perundang-undangan yang mengatur mengenai perlindungan hukum bagi korban pencurian data pribadi di internet, sedangkan bahan hukum sekunder yang digunakan adalah buku, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teknik analisis bahan hukum silogisme deduktif.

Berdasarkan dari hasil penelitian, perlindungan yang diperoleh korban kejahatan dalam hal ini pencurian data pribadi di internet masih terbatas. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi tidak memuat mengenai perlindungan hukum yang seharusnya diperoleh korban pencurian data pribadi. Undang-undang Nomor 31 tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban yang diharapkan menjadi dasar hukum perlindungan korban suatu kejahatan juga bersifat terbatas. Hak-hak yang yang seharusnya dimiliki korban kejahatan dalam Undang-Undang Perlindungan Saksi dan Korban tersebut ternyata hanya untuk kejahatan tertentu saja, korban pencurian data pribadi di internet tidak bisa memiliki hak tersebut. Korban kejahatan merupakan pihak yang dirugikan dan sudah sepantasnya mendapatkan hak-hak tertentu. Korban suatu kejahatan tidak serta merta memperoleh perlindungan hukum yang terdapat dalam Undang-Undang Perlindungan Saksi dan Korban. Peranan korban dalam terjadinya pencurian data pribadi di internet dapat memengaruhi perlindungan hukum yang nantinya akan diperoleh korban. Sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Saksi dan Korban, maka korban pencurian data pribadi di internet hanya dapat memperoleh perlindungan hukum berupa Restitusi. Permohonan pemberian Restitusi diajukan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan harus melewati pengadilan.

(6)

vi

ABSTRACT

Abdurrobbi Rijaluddin Sabbala. E0013004. LEGAL PROTECTION FOR VICTIMS OF PERSONAL DATA THEFT ON THE INTERNET. Thesis. Faculty of Law, Universitas Sebelas Maret.

This study aims to determine the legal protection for victims of personal data theft on the internet and its application in the criminal law system in Indonesia. This research is a normative legal research that is prescriptive and applied. The approach used in this research is the law approach. This study uses primary and secondary legal materials. The primary legal materials used are legislation regulating the legal protection for victims of theft of personal data on the internet, while secondary legal materials used are books, journals, and articles related to this research. This study uses the technique of analysis of deductive syllogism material.

Based on the results of the study, the protection of victims of crime in this case the theft of personal data on the internet is very limited. The Regulation of the Minister of Communication and Information No. 20 of 2016 on the Protection of Personal Data does not contain any legal protection that should be obtained by the victims of the theft of personal data. Law Number 31 of 2014 concerning the Protection of Witnesses and Victims which is expected to be the legal basis for the protection of victims of a crime is also limited. The rights that the victims of the crime should have in the Witness and Victim Protection Act are only for certain crimes, the victim of the theft of personal data on the internet can not have those rights. Victims of crime are disadvantaged and deserve certain rights. The victim of a crime does not immediately obtain the legal protection contained in the Witness and Victim Protection Act. The role of the victim in the theft of personal data on the internet may affect the protection of the law that will be obtained by the victim. In accordance with the Witness and Victim Protection Act, the victim of the theft of personal data on the internet can only obtain legal protection in the form of Restitution. The application for Restitution granted to the Witness and Victim Protection Agency and through the courts.

(7)

vii MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah

kesulitan ada kemudahan”

( QS. Al-Insyirah 5-6)

“Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat”

(HR. Muslim)

“Tanpa bermimpi, kita tidak akan meraih apapun. Tanpa mencintai, kita tidak

akan merasakan apapun. Tanpa Allah, kita bukanlah apapun”

(Mesut Ozil)

The closer you look, the less you see

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Penulisan hukum ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua penulis Ibu Sumarsih dan Bapak Waryoto

2. Kakakku Ariniy Nur Alfaizati dan adikku Ahmad Marua Bayhanu

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas rahmat, pertolongan dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) ini dengan judul

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN PENCURIAN DATA PRIBADI

DI INTERNET DALAM SISTEM HUKUM PIDANA DI INDONESIA.

Sholawat dan salam tak pernah lupa penulis panjatkan pada junjungan besar Nabi

Muhammad Shallallahu’alaihi Wa Sallam sebagai panutan umat muslim di

seluruh dunia.

Penulis menyadari bahwa Penulisan Hukum (skripsi) ini tidak terlepas dari

kekurangan, kendala dan hambatan. Penulisan ini dapat terselesaikan dengan

baik berkat bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis

ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr.H. Ravik Karsidi M.S. Selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Dr. Supanto S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin dan

kesempatan kepada penulis untuk mengembangkan ilmu hukum dalam

menyelesaikan penulisan hukum ini.

3. Subekti S.H.,M.H. selaku Kepala Bagian Hukum Pidana yang telah

memberikan ijin dalam menyelesaikan penulisan hukum ini.

4. Lushiana Primasari, S.H.,M.H. selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan penulisan

hukum ini.

5. Prof.Dr. Hartiwiningsih, S.H,M.Hum selaku Dosen Pembimbing

(10)

x

6. Dosen Fakultas Hukum UNS yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis sehingga penulis dapat mengembangkannya dalam penulisan

hukum ini.

7. Yusnita Ibrahim, yang selalu membantu dan selalu memberikan semangat

serta dukungan dalam penulisan hukum ini.

8. Imam, Hario, Luqman, Roi, Denny, Rian, Aldo, Evan, Sabiq, Bram,

Bunga, Yola, Rizka, Achir, dan Elisabeth selaku sahabat-sahabat yang

selalu menemani dan memberikan dukungan.

9. Keluarga Besar BEM FH UNS 2016.

10.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan penulisan

hukum ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan hukum (skripsi) ini terdapat

banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun sangat diharapkan guna memperbaiki serta kesempurnaan

penulisan hukum (skripsi) ini. Penulis berharap semoga hasil penulisan hukum

(skripsi) ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Surakarta, 2 November 2017

Penulis

Abdurrobbi Rijaluddin Sabbala

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….….... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….…... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ………..…….... iii A. Latar Belakang Masalah ………..…….. 1

B. Rumusan Masalah ……….… 11

(12)

xii

5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ……….……… 15

6. Teknik Analisis Bahan Hukum ……….………. 16

F. Sistematika Penulisan Hukum ……….……...……….. 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

a. Karakteristik Tindak Pidana Siber .………. 22

b. Bentuk-bentuk Tindak Pidana Siber ……….……….. 23

c. Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Pidana Siber .…... 26

3. Data Pribadi ……….……... 27

a. Ruang Lingkup Pengaturan Data Pribadi ………….………... 29

b. Teori Perlindungan Data Pribadi ……….………….... 29

c. Prinsip Perlindungan Data Pribadi ……….…………... 30

d. Pengaturan Data Pribadi dalam Peraturan Perundang-undangan di

Indonesia ……….…………...…. 31

e. Batasan Data Pribadi ……….……….. 34

4. Pencurian Data Pribadi ……….……….. 37

a. Subjek Pencurian Data Pribadi ……….………... 38

b. Modus Pencurian Data Pribadi …….………... 40

5. Viktimologi ………...…….……… 43

a. Ruang Lingkup Viktimologi …….……...………...… 43

b. Pengertian Korban ……….……...……….. 44

c. Korban dalam Sistem Peradilan Pidana ...….……….. 45

d. Prinsip-prinsip Dasar Perlindungan Korban Kejahatan ....….. 47

e. Tipe Viktimologi ……….…… 49

f. Jenis-jenis Korban ……….…….. 50

(13)

xiii

h. Bentuk Perlindungan Hukum terhadap Korban ……….. 55

B. Kerangka Pemikiran ……….. 60

BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan ………... 62

1. Peran korban dalam Pencurian Data Pribadi di Internet ……... 62

2. Perlindungan Hukum Bagi Korban Pencurian Data Pribadi di Internet

dalam Sistem Hukum Pidana di Indonesia ..…. 78

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ………..……….. 136

B. Saran ………..… 137

DAFTAR PUSTAKA ………..…… 138

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perlindungan Data Pribadi di Internet ………..…. 87

Tabel 2. Lingkup Data Pribadi ………..….. 94

Tabel 3. Hak-hak Korban Tindak Pidana ………...….

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Pengguna Internet di Indonesia ……….. 2

Gambar 2. Grafik 20 Negara dengan Pengguna Internet Tertinggi ………. 2

Gambar 3. Grafik Biaya Pelanggaran Data Per Kapita di 12 Negara ………….. 6

Gambar 4. Jumlah Permohonan Perlindungan kepada LPSK Tahun

(16)

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Kerangka Pemikiran ………. 60

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran korban dalam mengungkap tindak pidana pencurian, mengetahui perlindungan apa saja yang diberikan kepolisian kepada

Dalam hal ini, pengetahuan yang bersifat umum adalah bahan hukum primer yaitu perundang-undangan tentang perlindungan anak dan yang bersifat khusus adalah bahan hukum sekunder

adanya diskriminasi terutama dalam rangka pelaksanaan peraturan perundang-undangan tentang perlindungan hukum secara khusus terhadap anak korban eksploitasi ekonomi yang

Analisis data dalam penelitian menggunakan analisis data Peraturan Perundang-Undangan terkait perlindungan hukum data pribadi berdasarkan Pasal 26 Undang-Undang Nomor 11

Hasil dari penelitian ini yaitu bentuk perlindungan hukum terhadap data pribadi pengguna fintech peer to peer lending ditinjau dari peraturan perundang-undangan yang

SIMPULAN Perlindungan terhadap korban tindak pidana di Indonesia telahdiatur dalam berbagai perundang-undangan yaitu: Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;

Hasil dari perlindungan hukum bagi korban tindak pidana pencurian secara digital adalah memberikan rasa aman atas Hak perlindungan data pribadi, Hak atas keamanan dan privasi dalam

Kesimpulan Upaya perlindungan hukum dan Hak Asasi Manusia terhadap korban perdagangan anak sudah diatur dan dijamin dalam sistem perundang- undangan nasional Indonesia pada UUD 1945