LOGO
Sidang Tugas Akhir
MM091381
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
APLIKASI TUNGSTEN TRIOKSIDA THIN FILM
HASIL PROSES SOL GEL DAN KALSINASI
SEBAGAI MATERIAL SENSOR GAS KARBON
MONOKSIDA DENGAN METODE SPIN COATING
A.A Gede Pradnyana D
2707 100 057
Dosen Pembimbing :
Diah Susanti, ST, MT, Ph.D
OutLine
Pendahuluan
Analisa Data dan Pembahasan
Metodologi
Tinjauan Pustaka
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Latar Belakang
Nano Partikel
Metal Oksida
Sol Gel
Kalsinasi
•sensor gas
•kain
fireproofing
•pigmen
kuning pada
keramik
•tungstates
untuk layar
x-ray.
Wang,2003
Sensor Gas
Rumusan Masalah
• Bagaimana pengaruh temperature kalsinasi
selama proses fabrikasi terhadap sensitifitas,
transformasi fasa dan juga prilaku morfologinya
1
• Bagaimana prilaku morfologi, transformasi fasa
dapat mempengaruhi sensitivitasnya
2
• Bagaimana pengaruh temperatur sensor dan
konsentrasi gas karbon monoksida terhadap
sensitivitas
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Tujuan Penelitian
• Menganalisa pengaruh temperature kalsinasi terhadap
sensitifitas, transformasi fasa dan juga prilaku
morfologinya
1
• Menganalisa prilaku morfologi, transformasi fasa dapat
mempengaruhi sensitifitas
2
• Menganalisa pengaruh temperatur sensor dan
konsentrasi gas karbon monoksida terhadap sensitivitas
Batasan Masalah
• Precursor yang digunakan adalah Tungsten
Hexaclorida ( WCl
6)
1
• Metode pembuatan tungsten trioksida(WO
3)
menggunakan metode sol – gel
2
3
• Gas yang diujikan adalah gas karbon
monoksida
4
Suhu, tekanan dan kelembapan udara sekitar
dianggap konstan
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Manfaat Penelitian
• Mendapatkan sebuah pengembangan
produk aplikasi material WO
3
sebagai
sensor gas beracun karbon
monoksida yang relative murah dan
mudah dalam pembuatannya
1
• Memberikan kontribusi di dalam
menjaga kesehatan dan keselamatan
di lingkungan kerja
Tinjauan Pustaka
Nano
Partikel
MikroporeMesopore
Makropore
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Tinjauan Pustaka
Keuntungan
metode Sol Gel
• Biaya murah
• Proses Mudah
• Tidak membutuhkan kontrol yang tinggi dalam proses pembuatan
• Sintesa bisa dilakukan pada temperatur kamar
• Faktor tekanan, temperatur, aliran massa, tidak begitu berpengaruh
• Bisa dilakukan untuk produksi massal
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Tinjauan Pustaka
Kalsinasi
Proses kalsinasi adalah proses perlakuan panas yang diterapkan pada
sebuah bahan yang bertujuan untuk dekomposisi termal, transisi fasa,
dan penghapusan fraksi volatile, serta berfungsi untuk mengeliminasi
senyawa yang berikatan secara kimia (Husni, 2010).
Sensitivitas sensor berbasis WO3
•
Ukuran Partikel
• Kereaktifan permukaan
• Temperatur sensor
• Perubahan struktur kristal,
Tamaki, 1994
Wang, 2003
Hasil Penelitian sebelumnya
www.themegallery.com Company Logo
Nano-crystalline tungsten oxide NO
2
sensor
Tinjauan Pustaka
Wang, 2003
Semakin tinggi temperatur kalsinai, semakin besar ukuran
partikel pada film tipis
Solgel, film tipis, kalsinasi variasi temperatur
350ºC
450ºC
Sensitivitas tungsten trioksida film
untuk gas NO
2akan meningkat
seiring dengan meningkatnya
temperatur sensor.
www.themegallery.com Company Logo
Sensitivitas tungsten trioksida film tergantung
pada surface structure, grain size pada filmnya
yang dipengaruhi oleh temperatur kalsinasi
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Hasil penelitian sebelumnya
Haryo, S. 2011
Solgel, kalsinasi variasi temperatur
Hexagonal
Monoclinic
Tinjauan Pustaka
300ºC
400ºC
600ºC
500ºC
SEM
Semakin tinggi temperatur kalsinai, kecenderungan
membentuk agregat semakin berkurang
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Metodologi
Alat
+ Sarung
tangan
+ Masker
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 12 11Metodologi
Bahan
1
5
4
3
2
WCl6 [Acros Organic 99,9%] Ethanol Murni [C2H5OH, Merck] Perak nitrat Aquades Surfactant organic [Triton X-100]Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Metodologi
Diagram
alir Sintesa
www.themegallery.com Company Logo
Diagram alir
pengujian
sensitivitas
Pengujian
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
•
X-Ray Difraction (XRD)
• Scanning Electron
Microscope
(SEM)
Analisa Data dan Pembahasan
Thin film WO
3setelah mengalami proses kalsinasi
300ºC
400ºC
500ºC
600ºC
Ketebalan Thin film WO
3adalah 2 micro
Rpm : 2000
T : 2 menit
Tampak Belakang
www.themegallery.com Company Logo
Analisa Data dan Pembahasan
Hexagonal
Monoclinic
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Analisa XRD
Analisa Data dan Pembahasan
• Dari pola XRD menunjukan puncak-puncak yang semakin tajam
dan intensitas yang semakin tinggi dengan dengan kenaikan
temperatur. Pada temperatur kalsinasi 300
oC terlihat puncak dari
pola XRD yang lebar dengan intensitas yang rendah yang
menunjukan struktur menyerupai material yang bersifat amorphous
dan banyaknya distorsi menunjukkan bahwa material ini masih
banyak memiliki kandungan air kristal.
• Dengan kenaikan temperatur, air kristal akan berkurang sehingga
struktur material mendekati bentuk kristal seperti ditunjukan pada
pola XRD untuk temperatur kalsinasi 400
oC, 500
oC dan 600
oC,
Ukuran Kristal
Analisa Data dan Pembahasan
Temperatur
λ(Ǻ)
B(rad)
Ө(
o)
Cos ө
D (Ǻ)
300
1.54056
0.021
11.625
0.979
67,40
400
1.54056
0.013
11.875
0.978 108.98
500
1.54056
0.0065
11.687
0.979 217.88
600
1.54056
0.0036
11.75
0.979
393.4
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Analisa SEM
Analisa Data dan Pembahasan
Morfologi permukaan dari thin film tungsten trioksida
dari hasil SEM (JEOL JSM -6390) perbesaran 200x
300
oC
400
oC
Analisa SEM
Analisa Data dan Pembahasan
Morfologi permukaan dari serbuk tungsten trioksida
dari hasil SEM (Zeiss EVO MA 10).
300
oC
400
oC
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Analisa SEM
Analisa Data dan Pembahasan
Temperatur
300
oC
400
oC
500
oC
600
oC
Ukuran partikel (nm)
161-322
343- 893
391 – 1043
407 – 1142
Tebal partikel (nm)
~64
~152
~172
~260
• Semakin tinggi temperatur kalsinasi ukuran partikel dari thin film Tungsten
Trioksida semakin besar. (wang. 2003)
• Partikel-partikel WO
3cenderung membentuk agregat dengan partikel yang
lain.
• Perubahan bentuk dan ukuran partikel tersebut disebabkan oleh adanya
transformasi fasa, pembentukan kembali dari partikel serta pertumbuhan
kristal.
Analisa Data dan Pembahasan
Analisa BET
• Semakin naiknya temperatur kalsinasi, luas permukaan aktif dari
serbuk Tungsten Trioksida semakin menurun.
•Temperatur kalsinasi 300ºC termasuk kedalam micropores
•Temperatur kalsinasi 400
oC – 600
oC termasuk kedalam mesopores
Feature (WO
3) 300
0C 400
0C 500
0C
600
0C
BET
surface area
m
2/g
83.94
15.004
11.20
4.505
Rata-rata
diameter pori (Å)
1.64 nm 10.83
nm
15.6 nm 26.85 nm
Menurut wang ( 2003 ),
sensitivitas dipengaruhi oleh
luasan permukaan aktif dari
material sensor, semakin besar
luasan permukaan, semakin besar
kemampuan adsorbsi terhadap
gas, dan akan terjadi sebaliknya
pada saat semakin luasan
permukaan
www.themegallery.com Company Logo
Tamaki (1994) dan Wang (2003), dalam jurnalnya mengatakan bahwa best
sensitivity untuk gas NO
2terjadi pada hasil kalsinasi 550
oC temperatur
sensor 300
oC. Selain itu proses sintesa tungsten trioksida dengan
menggunakan proses sol-gel dan metode kalsinasi pada temperatur 550
0C
Analisa Data dan Pembahasan
300 0C
400 0C
Kamar -125
0C massa (-) 3.35%
- air fisik,sebagian kecil air
kristal,unsur kimia lain
125
0C -530
0C massa (-) 3.5%
- residu air kristal
530
0C-600
0C massa (-) 0.35 %
- air kimia
Temperatur kalsinasi 300
0C
Temperatur kalsinasi 400
0C
Kamar -343
0C massa (-) 0.64%
- residu air kristal
343
0- 600
0C massa (+) 0.12%
- unsur gas lain yang terserap
530
0C-600
0C massa (-) 0.35 %
600 0C
500 0C
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Analisa Data dan Pembahasan
Kamar -600
0C massa (-) 2.5%
- unsur gas lain yang terabsorb
Temperatur kalsinasi 500
0C
Temperatur kalsinasi 600
0C
Kamar -30
0C massa (-) 0.25%
- residu air kristal
30
0- 600
0C massa (+) 0.5%
Dalam proses adsorpsi CO pada Tungsten Trioksida (WO3) menggunakan reaksi chemisorptions dimana terdapat potensial barrier yang terbentuk di antara permukaan film semikonduktor dan lingkungan sekitar. Dalam hal ini, gas CO
yang diserap oleh permukaan WO3 dan oksigen dari CO sebagai penerima dan
bereaksi dengan electron dari WO3. Berat jenis dari electron WO3 naik dengan
naiknya temperature. Dengan demikian electron dapat dengan mudah melewati barrier dan mempercepat reaksi dengan molekul gas CO sehingga dapat
semakin bertambahnya konsentrasi gas CO maka oksigen dari CO sebagai
penerima juga bertambah dan akan bereaksi dengan electron-elektron dari WO3
Nanopartikel Tungsten trioksida (WO
3) dapat diaplikasikan
sebagai material sensor dengan metode sol-gel yang disintesa
menggunakan precursor WCl
6, ethanol dan Ammonium Hidroksida
(NH
4OH). Gel yang terbentuk dilapiskan pada substrat alumina dengan
teknik spin coating kemudian dikalsinasi dengan variasi temperatur. Dari
hasil uji XRD menunjukkan bahwa pada temperatur kalsinasi 300
oC
struktur kristalnya adalah hexagonal sedangkan pada temperatur 400,
500 dan 600
oC memiliki struktur kristal monoklinik.
Dalam pengujian sensitivitas terbukti bahwa material WO
3sensitif
terhadap keberadaan gas karbon monoksida. Sensitivitas ini bergantung
pada luas permukaan aktif, struktur permukaan, ukuran butir dan
kemampuan adsorbs material. Pada temperatur kalsinasi 500
oC sampel
memiliki daya serap yang baik terhadap gas sehingga sampel ini
menunjukkan sensitivitas tertinggi. Sensitivitas ini juga semakin
meningkat dengan kenaikan temperatur sensornya dari 30, 100 dan
200
oC serta konsentrasi gas karbon monoksida yang dimasukkan yaitu
100 dan 200 ppm
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Saran
•Menggunakan centrifuge dalam pencucian larutan
WO
3
•Menggunakan
precursor yang tetap.
•Menambahkan variabel gas sebagai pembanding
•Memperbanyak variabel konsentrasi gas (ppm)
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Abdullah, S.F., Radiman, S., Abdul Hamid, M.A., dan Ibrahim, N. B., __. ” Studies on the phase transitions and properties of tungsten (VI) oxide nanoparticles by X-Ray diffraction (XRD) and thermal analysis”.
Breedon, M., Spizziri, P., Taylor., Pleissis J., McCulloh, D., Zhu, J., Yu., Hu, Zheng., Rix, C., Wlodarski, W., dan Kalantar-zadeh, K., 2010. “Synthetis of Nanostructured Tungsten Oxide Thin Films: A Simple, Controllable, Inexpensive, Aqueous Sol-Gel Method”. Crystal Growth & Design Vol 10: 430-439.
Bushan, Bharat., 2003. ”Handbook of Nanotechnology”. London Paris Tokyo: Springer-Verlag New York Berlin Heidelberg.
Champaiboon, T., Ruangsuttinarupap, S., dan Supothina, S., 2008. “Efficiency enhancement of a tungsten oxide alcohol sensor”. CP16
Chris, 2008.”Bahan Baku Keramik”.Wordpress
Deepa M, Singh P,Sharma S.N., Agnihotry S.A.2006.” Effect of humidity on structure and electrochromic properties of sol–gel-derived tungsten oxide films”.India : National Physical Laboratory, Dr. K.S. Krishnan Road, New Delhi 110012
Davis, M.J., Benito, G., Sheel, D.W., dan Pemble, M.E., ____. “Growth of Thin Films of Molybdenum and Tungsten Oxides by Combustion Chemical Vapour Deposition using Aqueous Precursor Solutions”.
Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
Egerton, Ray F., 2005. “Physical Principles of Electron Microscopy: An Introduction to TEM, SEM, Haryo, Stefanus, 2011. “Pengaruh Kalsinasi Terhadap Pembentukan Nanopartikel Tungsten Trioksida Hasil Proses Sol-Gel”. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jurusan T. Material dan Metalurgi.
Husni,H.,2010.“Kalsinasi”,(http://belajarmetalurgi.blogspot.com/2010/11/kalsinasi.html).
Huirche Acuna R. *.2009. “Synthesis and characterization ofWO3 nanostructures prepared by an aged-hydrothermal method”.Mexico : Facultad de Ingeniería Química, Universidad Michoacana de San Nicolás de Hidalgo.
Jiaguo Yu∗,2008.” Effect of calcination temperatures on microstructures and photocatalytic
activity of tungsten trioxide hollow microspheres”.China: Wuhan University of Technology.
M. F. Daniel, B. Desbat, And J. C. Lassegues*.1986.” Infrared and Raman Study of W03
Tungsten Trioxides and W03,xH2O Tungsten Trioxide Hydrates”, France :
Laboratoire de Spectroscopic Znjiiarouge (UA 124 CNRS), Universite’ de Bordeaux Z-351, Cours de la Lib&ration, 33405 Talence Cedex.
Sakka, S., 1980. “Handbook of Sol-gel Science and Technology: Processing
Characterization and Applications”. New York Boston Dordrecht
London Moscow: Kluwer Academic Publishers.
Sugiyono, 2002. “Kaji Numerik Proses di Dalam Kalsiner”.Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Sun, Z., 2005. “Novel Sol-gel Nanoporous Materials, Nanocomposites and Their Applications in Bioscience”. Drexel University.
Supothina, Sitthisuntorn., Panpailin Seeharaj, Sorachon Yoriya, Mana Sriyudthsak. 2006. “Synthesis of tungsten oxide nanoparticles by acid precipitation method”. Elsevier. Inc.
Tamaki,J. Z. Zhang, K. Fujimori, M. Akiyama, T. Harada, N. Miura,N. Yamazoe, “Grain-size effects in tungsten oxide-based sensor for nitrogen oxides”, J. Electrochem. Soc. 141 (1994) 2207–2210.
Wang, S.H., Chou, T.C., dan Liu, C.C., 2003. “Nano-crystalline tungsten oxide NO2 sensor”. Sensors and Actuators B 94 (2003) 343-351.