TAHAPAN PENYUSUNAN
AMANAT KONSTITUSI
•
UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1: “Negara memajukan
kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya”.
•
Atas dasar amanat tersebut, disusunlah UU Nomor 5 /
APA ITU PEMAJUAN KEBUDAYAAN?
•
Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan
ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di
tengah peradaban dunia melalui
4P
:
• Pelindungan Objek Pemajuan Kebudayaan
• Pengembangan Objek Pemajuan Kebudayaan
• Pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan
SISTEM REGISTER JAMAK (
MULTI TAGGING
)
KAIN GRINGSING ADAT ISTIADAT RITUS TEKNOLOGI TRADISIONAL PENGETAHUAN TRADISIONAL SENIKain Gringsing dari Bali merupakan:
• Bagian dari adat istiadat, yakni bila kain
Gringsing dilihat dari segi cara
penggunaannya sebagai syarat naik ke balai adat untuk melakukan musyawarah.
• Bagian dari ritus, yakni bila kain Gringsing
dilihat sebagai bagian dari kain penolak bala (Gringsing: ‘gring’ = sakit + ‘sing’ = tidak)
• Bagian dari teknologi tradisional, yakni bila
kain gringsing dilihat dari segi teknik tenun ikat.
• Bagian dari pengetahuan tradisional, yakni
bila kain gringsing dilihat dari pewarna kain yang berasal dari buah Kemiri.
• Bagian dari seni, yakni bila kain gringsing
SISTEM REGISTER JAMAK (
MULTI TAGGING
)
GAMELAN RITUS TRADISI LISAN TEKNOLOGI TRADISIONAL PENGETAHUAN TRADISIONAL SENIGamelan dari Jawa merupakan:
● Bagian dari seni, bila gamelan dilihat
sebagai ekspresi musikal.
● Bagian dari ritus, bila gamelan dilihat
sebagai komponen penting dalam
berbagai upacara tradisional masyarakat Jawa.
● Bagian dari pengetahuan tradisional, bila
gamelan dilihat sebagai cetusan dari pandangan hidup masyarakat Jawa.
● Bagian dari teknologi tradisional, yakni
bila gamelan dilihat sebagai hasil dari suatu teknik pertukangan.
● Bagian dari tradisi lisan, bila gamelan
dilihat sebagai musik pengiring pertunjukan wayang yang
SDM LEMBAGA PRANATA KETAHANAN BUDAYA PENGARUH KEPADA DUNIA KESEJAHTERAAN SOSIAL INVENTARISASI PENYELAMATAN PEMELIHARAAN PENGAMANAN PUBLIKASI KAJIAN PENGAYAAN KERAGAMAN PENYEBARLUASA N PELINDUNGAN PENGEMBANGAN PEMANFAATAN PEMBINAAN
Ekosistem
Pemajuan
Kebudayaan
Ekosistem pemajuan
kebudayaan hanya dapat
dikelola dengan
perencanaan yang
terpadu
dan
berakar pada
kebutuhan masyarakat
“Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten/Kota, Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Provinsi, Strategi Kebudayaan, dan Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan merupakan serangkaian dokumen yang disusun secara berjenjang.”
Pasal 9 UU No.5/2017
tentang Pemajuan
ALUR DOKUMEN PERENCANAAN
LOKAKARYA TARI POKOK PIKIRAN KEBUDAYAAN DAERAH KABUPATEN/KOTA POKOK PIKIRAN KEBUDAYAAN DAERAH PROVINSISTRATEGI KEBUDAYAAN PEMAJUAN KEBUDAYAANRENCANA INDUK JANGKA PANJANG NASIONALRENCANA PEMBANGUNAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL RENCANA KERJA PEMERINTAH / PEMERINTAH DAERAH DISUSUN PEMERINTAH PARTISIPASI MASYARAKAT
APA ISI DAN FUNGSI PPKD PROVINSI?
•
Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Provinsi adalah dokumen
yang memuat
kondisi faktual
dan
permasalahan
yang
dihadapi daerah dalam upaya pemajuan kebudayaan,
beserta
usulan penyelesaiannya
.
•
Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Provinsi berfungsi:
• Acuan perumusan kebijakan pembangunan kebudayaan di Provinsi • Acuan perumusan Strategi Kebudayaan di tingkat nasional
UNSUR-UNSUR DALAM DOKUMEN PPKD
PROVINSI
• Identifikasi keadaan terkini dari perkembangan Objek Pemajuan Kebudayaan di provinsi.
• Identifikasi SDM Kebudayaan dan lembaga Kebudayaan di provinsi.
• Identifikasi sarana dan prasarana Kebudayaan di provinsi .
• Identifikasi masalah Pemajuan Kebudayaan.
• Rekomendasi untuk implementasi Pemajuan Kebudayaan di provinsi.
KOMPOSISI TIM PENYUSUN PPKD
Tim Penyusun PPKD Provinsi berjumlah gasal dan terdiri dari:
1. Perwakilan Tim Penyusun PPKD kabupaten/kota yang berasal dari unsur para ahli yang mewakili masyarakat.
2. Anggota Tim Penyusun yang tidak berasal dari perwakilan kabupaten/kota, terdiri dari:
a.Organisasi perangkat daerah yang membidangi kebudayaan, perencanaan dan keuangan (Dinas Kebudayaan dan Bappeda).
b.Para ahli yang mewakili masyarakat dan memiliki kompetensi dalam Objek Pemajuan Kebudayaan di provinsi.
SIAPAKAH “PARA AHLI YANG MEWAKILI
MASYARAKAT”?
• Pendidik atau akademisi di bidang kebudayaan
• Budayawan atau seniman
• Perwakilan dewan kesenian daerah atau dewan kebudayaan daerah
• Perwakilan organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang Kebudayaan
• Pemangku adat atau kepala suku
• Orang yang pekerjaannya memiliki kaitan erat dengan Objek Pemajuan Kebudayaan
TAHAPAN KERJA TIM PENYUSUN PPKD PROVINSI
•
Tahap I: Persiapan
•
Tahap II: Pengumpulan Data
•
Tahap III: Input Data
•
Tahap IV: Analisis Data
TAHAP I: PERSIAPAN
1. Memilih koordinator Tim Penyusun melalui pemilihan internal dalam rapat Tim
Penyusun.
2. Menyusun rincian rencana kerja dan jadwal kerja.
3. Membaca semua dokumen PPKD kabupaten/kota di lingkup provinsi yang sudah
ditetapkan lewat SK Bupati/Walikota.
4. Mengidentifikasi berbagai pihak (individu/lembaga) yang dinilai menguasai
pengetahuan dan/atau data tentang objek pemajuan kebudayaan dan cagar budaya.
5. Membentuk Tim Dokumentasi untuk melakukan dokumentasi rekam jejak
seluruh proses penyusunan PPKD provinsi dalam bentuk teks, rekaman suara, foto, dan rekaman video.
6. Membentuk Tim Publikasi yang bertugas menyusun dan melaksanakan strategi
komunikasi publik untuk menyiarkan proses penyusunan PPKD provinsi dalam upaya meningkatkan kepedulian masyarakat umum.
TAHAP II: PENGUMPULAN DATA
1. Memetakan data apa saja yang telah/belum dihimpun kabupaten/kota.
2. Menentukan agenda pendataan tingkat provinsi berdasarkan ketersediaan data
yang telah dihimpun
3. Membentuk Tim Survei lapangan terkait data objek pemajuan budaya dan cagar
budaya. Pembentukan Tim Survei tersebut seyogianya melibatkan dengan Perguruan Tinggi.
4. Menyelenggarakan forum-forum terbuka untuk kebutuhan penggalian dan
penghimpunan data melalui narasumber. Jumlah dan besaran forum terbuka disesuaikan dengan kebutuhan.
5. Pelaksanaan survei dan forum terbuka mengacu pada borang isian dari
TAHAP III: INPUT DATA
1. Melakukan konsolidasi dan kurasi atas hasil-hasil temuan data dari rangkaian survei dan pertemuan terbuka.
2. Menunjuk Petugas Input (petugas administrasi pemegang login akun APIK) provinsi untuk melakukan input data secara daring. Jumlah Petugas Input disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Melakukan pengisian borang dalam sistem APIK berdasarkan data-data yang sudah dikumpulkan.
TAHAP IV: ANALISIS DATA
Menyelenggarakan rangkaian diskusi kelompok terpumpun (FGD) untuk:
1. Merumuskan permasalahan setiap objek pemajuan kebudayaan melalui analisis atas data-data yang telah terkumpul.
2. Membuat rekomendasi untuk setiap permasalahan yang telah
dirumuskan, dengan dilengkapi indikator kinerja utama dari setiap rekomendasi yang dirumuskan.
3. Menyusun naskah rancangan PPKD provinsi sesuai dengan format yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
TAHAP V: FINALISASI
1. Mengajukan naskah rancangan PPKD provinsi kepada Gubernur untuk ditetapkan sebagai PPKD provinsi.
2. Mengunggah Surat Keputusan PPKD provinsi ke dalam sistem APIK.
3. Memilih 2 (dua) orang perwakilan dari anggota Tim Penyusun PPKD provinsi untuk duduk sebagai anggota Tim Penyusun
STRUKTUR DOKUMEN PPKD PROVINSI
1. Bab 1: Rangkuman Umum 2. Bab 2: Profil Provinsi
1. Tentang Kabupaten Kota
1. Wilayah dan Karakteristik Alam 2. Demografi
3. Latar Belakang Budaya 4. Sejarah
5. Peraturan Tingkat Daerah Terkait
Kebudayaan
2. Ringkasan Proses Penyusunan PPKD
1. Profil Tim Penyusun 2. Proses Pendataan
3. Proses Penyusunan Masalah dan
Rekomendasi
4. Catatan Evaluasi atas Proses Penyusunan
3. Bab 3: Lembaga Pendidikan Bidang Kebudayaan
1. Lembaga Pendidikan Menengah 2. Lembaga Pendidikan Tinggi
4. Bab 4: Data Objek Pemajuan Kebudayaan
(per 10 OPK dan CB)
5. Bab 5: Data SDM dan Lembaga Kebudayaan
(per 10 OPK dan CB)
6. Bab 6: Data Sarpras Kebudayaan
(per 10 OPK dan CB)
7. Bab 7: Permasalahan dan Rekomendasi 1. Permasalahan dan Rekomendasi Per Objek 2. Upaya yang Sudah Dilakukan
BAGAIMANA MERUMUSKAN MASALAH?
Untuk mempermudah dan
mensistematiskan perumusan
masalah, masalah pemajuan tiap objek dapat dikelompokkan
dalam empat kategori:
1.Masalah pelindungan • Inventarisasi • Penyelamatan • Pengamanan • Pemeliharaan • Publikasi 2.Masalah pengembangan • Kajian • Pengayaan keragaman • Penyebarluasan 3.Masalah pemanfaatan • Peningkatan kesejahteraan masyarakat
• Peningkatan ketahanan budaya
• Peningkatan pengaruh budaya Indonesia di dunia
4.Masalah pembinaan
• Peningkatan mutu SDM di bidang pemajuan objek tersebut
• Peningkatan mutu tata kelola
lembaga yang berurusan dengan pemajuan objek tersebut
BAGAIMANA MERUMUSKAN REKOMENDASI?
Rekomendasi harus dirumuskan dengan pengertian yang jelas mengenai:
1. Tujuan, yakni keadaan ideal yang hendak dituju atau keadaan yang dibayangkan akan terjadi ketika rekomendasi dijalankan sepenuhnya.
2. Sasaran, yakni kelompok orang atau lembaga yang disasar oleh rekomendasi tersebut.
3. Tahapan Kerja yang perlu dijalankan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut atas dasar rekomendasi yang ditawarkan.
4. Indikator Capaian, yakni perangkat pengukur yang dapat digunakan untuk memantau perwujudan rekomendasi setiap lima tahun dan mesti bersifat (1) spesifik, (2) terukur, (3) dapat dicapai, (4) relevan dan (5) berlaku