• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PEDOMAN

PENYUSUNAN RENCANA INDUK

SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH

(2)

T A H A P A N P E N Y U S U N A N R E N C A N A I N D U K S I S T E M P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H ( R I - S P A L )

(3)

T A H A P A N P E N Y U S U N A N R E N C A N A I N D U K S I S T E M P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H ( R I - S P A L )K A T A P E N G A N T A R

K ATA P E N G A N TA R

P

enyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) merupakan pelayanan publik yang bertujuan untuk mening- katkan akses pelayanan air limbah yang aman dan berkelanjutan serta menjaga sumber air dari pencemaran air limbah domestik.

Peningkatan akses pelayanan air limbah tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019, yaitu tercapainya universal akses sanitasi pada tahun 2019. Hal ini berarti pelayanan air limbah dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

Data BPS pada akhir tahun 2014 menunjukkan bahwa akses pelayanan air limbah baru mencapai 61,06%. Dalam rangka mendukung upaya pencapaian universal akses tersebut, penyelenggaraan SPAL dilakukan melalui serangkaian tahapan yang komprehensif, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan pemeliharaan, monitoring dan evaluasi.

Perencanaan SPAL sebagaimana dimaksud diatas terdiri dari Rencana Induk, Studi Kelayakan dan Outline Plan.

Sebagai panduan bagi semua pihak yang berkepentingan dalam proses penyusunan Rencana Induk SPAL di tingkat Pemerintah Provinsi atau Kota Metropolitan/Besar, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyusun Pedoman Rencana Induk Penyelenggaraan SPAL yang sistematis dan sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Daerah. Pedoman Rencana Induk Penyelenggaraan SPAL memuat konsep dan kriteria penyusunan rencana induk, deskripsi daerah perencanaan, kebijakan strategi dan rencana pengembangan sistem, dan rencana program pengembangan SPAL.

Penyusunan pedoman ini melibatkan para akademisi, pakar dan praktisi di bidang air limbah melalui tahapan workshop dan konsinyasi. Namun demikian, disadari bahwa panduan ini bersifat dinamis sehingga masih dapat berubah dan berkembang. Oleh karena itu, kami senantiasa terbuka untuk menerima masukan guna penyempurnaan lebih lanjut.

Kepada para pihak yang telah membantu dalam penyusunan Pedoman Penyusunan Rencana Induk Penyelenggaraan SPAL ini kami ucapkan terima kasih. Semoga sumbangsih yang telah diberikan bermanfaat bagi peningkatan pelayanan dasar sanitasi melalui perencanaan di bidang air limbah dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Jakarta, Februari 2016 Direktur Jenderal Cipta Karya

(4)

T A H A P A N P E N Y U S U N A N R E N C A N A I N D U K S I S T E M P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H ( R I - S P A L )D A F T A R I S I

D A F TA R I S I

KATA PENGANTAR 3

BAGIAN A : TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH (RI- SPAL) PT-1. PENYAMAAN PERSEPSI DAN PARADIGMA 7

1.1 Tujuan ... 7

1.2 Deskripsi ... 7

1.2.1 Maksud Dan Tujuan Penyusunan Rencana Induk ... 8

1.2.2 Cakupan Dan Jenis Rencana Induk ... 8

1.2.3 Kedudukan Rencana Induk ... 10

1.2.4 Periode Perencanaan ... 11

1.2.5 Evaluasi Rencana Induk ... 11

1.2.6 Muatan Rencana Induk ... 11

1.2.7 Proses Penyusunan Rencana Induk ... 13

1.2.8 Pembentukan Tim Penyusun Rencana Induk SPAL ... 15

1.3 Keluaran ... 15

1.4 Langkah- Langkah Pelaksanaan ... 16

PT-2. PENYIAPAN KONSEP DAN KRITERIA PENYUSUNAN RENCANA INDUK ... 18

2.1 Tujuan ... 18

2.2 Deskripsi ... 18

2.3 Keluaran ... 19

2.4 Langkah- Langkah Pelaksanaan ... 20

PT-3. DESKRIPSI DAERAH PERENCANAAN 233.1 Tujuan ... 24

3.2 Deskripsi ... 24

3.3 Data kondisi daerah rencana ... 25

3.4 Data Kondisi Eksisting SPAL ... 29

3.5 Keluaran ... 31

3.6 Langkah- Langkah Pelaksanaan ... 31

PT-4. PERUMUSAN ANALISIS KONDISI SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH ... 34

4.1 Tujuan ... 34

4.2 Deskripsi ... 34

4.3 Analisis Gambaran Pelayanan SKPD ... 35

4.4 Review Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan SPAL Kementerian dan Renstra SKPD Provinsi/Kota ... 35

4.5 Penelaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ... 36

4.6 Studi Environmentan Health Risk Assessment (EHRA) ... 38

4.7 Penyusunan Buku Putih Sanitasi ... 39

4.8 Perumusan Isu-isu strategis ... 39

4.9 Keluaran ... 40

4.10 Langkah-langkah pelaksanaan ... 40

(5)

T A H A P A N P E N Y U S U N A N R E N C A N A I N D U K S I S T E M P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H ( R I - S P A L )

PT-5. STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH ... 49

5.1 Tujuan ... 49

5.2 Deskripsi ... 49

5.3 Tujuan dan Target Penanganan ... 50

5.4 Pilihan Arah Pengembangan ... 50

5.5 Penetapan Arah Pengembangan ... 51

5.6 Keluaran ... 55

5.7 Langkah- Langkah Pelaksanaan ... 57

PT-6. PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM DAN PELAKSANAAN KEGIATAN ... 62

6.1 Tujuan ... 62

6.2 Deskripsi ... 62

6.3 Pembagian Zona Perencanaan ... 63

6.4 Penetapan Zona Prioritas ... 63

6.5 Rencana Program ... 65

6.5.1 Rencana Umum ... 65

6.5.2 Rencana Jaringan ... 68

6.5.3 Kriteria dan standar pelayanan ... 69

6.5.4 Rencana keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana (PS) sanitasi ... 69

6.6 Rencana pengembangan kelembagaan. ... 69

6.7 Rencana Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ... 70

6.7.1 Rencana Jangka Pendek /Tahap Mendesak ... 70

6.7.2 Rencana Jangka Menengah ... 71

6.7.3 Rencana Jangka Panjang ... 71

6.8 Rencana Pembiayaan ... 72

6.9 Indikasi Rencana Investasi Program ... 74

6.10 Keluaran ... 74

6.11 Langkah- Langkah Pelaksanaan ... 75

PT-7. FINALISASI RENCANA INDUK ... 81

7.1 Tujuan ... 81

7.2 Deskripsi ... 81

7.3 Keluaran ... 82

7.4 Langkah- Langkah Pelaksanaan ... 82

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Visi dan Misi Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) Provinsi/Kota Metropolitan/Besar (Contoh) ... 21

Tabel 4.1 Identifikasi Kebijakan Nasional SPAL Pemerintah Provinsi/Kota Besar/Metropolitan 36 Tabel 4.2. Hasil telaahan struktur ruang wilayah ... 36

Tabel 4.3. Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota* ... 37

Tabel 4.4. Identifikasi Isu-Isu Strategis ... 39

Tabel 4.5. Identifikasi Permasalahan Pelayanan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD. (Contoh) 40 Tabel 6.1. Format Tabel Kerangka Kerja Logis Perumusan Program Pengembangan SPAL ... 76

Tabel 6.2. Penyusunan Usulan Program Pengembangan SPAL ... 77

Tabel 6.3 Penyusunan Usulan Program Prioritas Pengembangan SPAL ... 78

Tabel 6.4 Tabel Prioritas Program ... 79 DAFTAR GAMBAR

D A F T A R I S I

(6)

T A H A P A N P E N Y U S U N A N R E N C A N A I N D U K S I S T E M P E N G E L O L A A N A I R L I M B A H ( R I - S P A L )D A F T A R T A B E L & D A F T A R G A M B A R

Gambar 1.3 Proses Penyusunan Rencana Induk ... 10

Gambar 5.1. Matriks SWOT ... 14

Gambar 5.2. Grand Strategi Arah Pengembangan ... 52

Gambar 5.3. Arah Pengembangan Grand Strategi SPAL ... 53

Gambar 5.4. Transformasi Prasarana Air Limbah Sistem Setempat ke Sistem Terpusat ... 55

BAGIAN B : PENJELASAN RINCI KERANGKA RENCANA INDUK SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH TERPUSAT ... 86

BAGIAN C : TATA CARA SURVEI, PENGKAJIAN DAN KRITERIA TEKNIS DALAM PENYUSUNAN PEDOMAN RENCANA INDUK SPAL 1 KRITERIA PENENTUAN ZONA PRIORITAS ... 172

1.1 Pembobotan dan Mapping Berdasarkan Angka Kepadatan Penduduk ... 172

1.2 Pembobotan dan Mapping Berdasarkan Beban Pencemaran/ angka BOD ... 173

1.3 Pembobotan dan Mapping Berdasarkan Angka Kondisi Sanitasi ... 174

1.4 Pembobotan dan Mapping Berdasarkan Angka Kesakitan/Penyakit ... 175

1.5 Hasil Keseluruhan Pembobotan ... 176

2 ANALISIS PERUMUSAN DAN PENENTUAN STRATEGI ... 178

2.1 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation) ... 178

2.2 Matriks SWOT ... 180

2.3 Matriks QSPM ... 180

3 KRITERIA PERKIRAAN PENGURANGAN EMISI GRK ... 182

4 KRITERIA SURVEI AIR LIMBAH DAN ANALISIS BEBAN ... 188

4.1 Real Demand Survei (RDS) / Kebutuhan Nyata ... 188

4.1.1. Sasaran Pokok RDS ... 188

4.1.2. RDS dalam Perencanaan pembangunan Daerah ... 188

4.1.3. Periode Pelaksanaan RDS ... 189

4.2 Metodologi Survei ... 189

4.2.1. Umum ... 189

4.2.2. Metode Survei ... 190

4.2.3. Sampel Survei ... 190

4.2.4. Instrumen Survei ... 194

4.2.5. Kode Angket ... 197

4.3 Kegiatan di Lapangan ... 199

4.4 Penanganan Data ... 200

4.5 Teknik Analisis Data Hasil Survei ... 201

5 KRITERIA ANALISIS TINGKAT DAN CAKUPAN PELAYANAN ... 203

6 PERHITUNGAN PEMBIAYAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) AIR LIMBAH 206

7 SURVEI DAN PENGKAJIAN WILAYAH STUDI DAN WILAYAH PELAYANAN ... 211

7.1 Ketentuan Umum ... 211

7.2 Ketentuan Teknis ... 212

8 SURVEI DAN PENGKAJIAN DEMOGRAFI DAN KETATAKOTAAN ... 215

8.1 Ketentuan Umum ... 215

8.2 Ketentuan Teknis ... 215

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan khusus dari proyek ini adalah untuk mengidentifikasi prioritas pelaksanaan proyek dalam periode lima tahun pertama dari rencana induk, yaitu pada tahun 2015 dan

Rencana Induk Perkeretaapian memuat arahan pembangunan perkeretaapian sampai dengan Tahun 2030 yang meliputi : arah kebijakan, regulasi, jaringan pelayanan dan prasarana,

Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ini merupakan panduan

Untuk penyusunan Rencana Induk Penelitian Unismuh Makassar, didasarkan pada kepentingan Unismuh Makassar yang telah ditetapkan dalam Rencana Induk Pengembangan dan

Kata Pengantar memuat uraian singkat mengenai pentingnya penyusunan rencana kerja usaha sebagai dasar dan pedoman penyusunan rencana kerja tahunan dan pelaksanaan

Memuat arah yang diinginkan dan kebijakan umum yang disepakati sebagai pedoman penyusunan strategi dan prioritas APBD serta rencana APBD dalam satu tahun

LANDASAN KEBIJAKAN RIP UNISMUH MAKASSAR Untuk penyusunan Rencana Induk Penelitian Unismuh Makassar, didasarkan pada kepentingan Unismuh Makassar yang telah

Maksud pekerjaan penyusunan Rencana Induk Bandar Udara adalah sebagai pedoman yang diperlukan bagi pembangunan dan pengembangan Bandar Udara, mencakup analisis