• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. = Alat Pengatur Cairan Infus Dilengkapi dengan Sensor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. = Alat Pengatur Cairan Infus Dilengkapi dengan Sensor"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

39 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat

Nama alat = Alat Pengatur Cairan Infus Dilengkapi dengan Sensor Gelembung Berbasis Mikrokontroler ATMega 16 Tegangan kerja = 220 Volt AC

Dimensi = 20 cm x 12 cm x 19 cm

Gambar 4.1 Hasil Akhir Alat

4.2 Hasil Pengujian

1. Hasil Pegujian Target Volume

Pengujian ini dilakukan dengan cara mengukur volume cairan yang keluar dari alat dengan menggunakan IDA-1S Infusion Device Analiyzer. Pengujian ini berfungsi untuk mengetahui apakah volume yang keluar dari alat sudah terpenuhi. Parameter yang diuji pada alat ini ialah pada variabel 0,50 ml/menit, 0,75 ml/menit, dan 1,00 ml/menit.

(2)

Gambar 4.2 Proses Pengujian Alat dengan Menggunakan IDA a. Pengujian Targer Flow pada Variabel 0,50 ml/min

1) Hasil Pengukuran

Tabel 4.1 Data hasil Pengukuran pada Variabel 0,50 ml/min No Variabel Hasil Pengukuran (ml) Waktu (menit)

1 0,50 ml/min 0,51 1 2 0,51 1 3 0,51 1 4 0,51 1 5 0,51 1 6 0,51 1 7 0,51 1 8 0,51 1 9 0,51 1 10 0,51 1 2) Analisa Data

Tabel 4.2 Perhitungan Target Flow pada Variabel 0,50 ml/min

No Faktor Nilai

1 Rata-rata 0,51 ml/min

(3)

3 Persentasi simpangan -2%

4 Standar deviasi 0,00 ml/min

5 Ketidakpastian 0,00 ml/min

Pada tabel di atas adalah data hasil perhitungan dari hasil pengukuran pada variabel 0,50 ml/min. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lembar lampiran.

3) Grafik Hasil Pengukuran

Gambar 4.3 Grafik Pengukuran Target Flow pada 0,50 ml/min Gambar di atas merupakan grafik hasil pengukuran pada nilai variabel 0,50 ml/min. Setiap pengukuran dilakukan selama 1 menit, dengan 10 kali pengambilan data. Grafik di atas menujukan bahwa pada pengukuran pertama hingga terakhir memiliki hasil yang linier, namun hasil tersebut berbeda dengan nilai variabel. Perbedaan antara nilai variabel dengan hasil pengukuran sebesar 0,01 ml/min. Pada pengaturan ini memiliki kelebihan cairan dalam 1 menit sebanyak 0,01 ml. Dari pengukuran tersebut didapatkan nilai standar deviasi 0,00 ml/min dengan nilai ketidakpastian 0,00 ml/min. 0,49 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,51 0,51 0,51 0,51 variabel terbaca

(4)

b. Pengujian Targer Flow pada Variabel 0,75 ml/min 1) Hasil Pengukuran

Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran pada Variabel 0,75 ml/min No Variabel Hasil Pengukuran

(ml) Waktu (menit) 1 0,75 ml/min 0,71 1 2 0,71 1 3 0,71 1 4 0,71 1 5 0,71 1 6 0,71 1 7 0,71 1 8 0,71 1 9 0,71 1 10 0,71 1 2) Analisa Data

Tabel 4. 4 Perhitungan Target Flow pada Variabel 0,75 ml/min

No Faktor Nilai

1 Rata-rata 0,71 ml/min

2 Simpangan 0,04 ml/min

3 Persentasi simpangan 5%

4 Standar deviasi 0,00 ml/min

5 Ketidakpastian 0,00 ml/min

Pada tabel di atas adalah data hasil perhitungan dari hasil pengukuran pada variabel 0,75 ml/min. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lembar lampiran.

(5)

3) Grafik Hasil Pengukuran

Gambar 4.4 Grafik Pengukuran Target Flow pada 0,75 ml/min Gambar di atas merupakan grafik hasil pengukuran pada nilai variabel 0,75 ml/min. Pengukuran dilakukan sebanyak 10 kali, dengan masing-masing pengambilan data 1 menit. Grafik di atas menunjukan bahwa pada pengukuran pertama hingga terakhir memiliki hasil yang linier, namun hasil tersebut berbeda dengan nilai variabel. Perbedaan antara hasil dengan nilai variabel sebesar 0,04 ml/min, jadi pada pengaturan ini memiliki kekurangan cairan sebesar 0,04 ml/min. Dari pengukuran tesebut didapatkan nilai standar deviasi sebesar 0,00 ml/min dengan nilai ketidakpastin 0,00 ml/min.

c. Pengujian Targer Flow pada Variabel 1,00 ml/min 1) Hasil Pengukuran

Tabel 4.5 Data Hasil Pengukuran pada Variabel 1,00 ml/min No Variabel Hasil Pengukuran

(ml) Waktu (menit) 1 1,00 ml/min 0,98 1 2 0,98 1 3 0,98 1 0,69 0,70 0,71 0,72 0,73 0,74 0,75 0,76 variabel terbaca

(6)

4 0,98 1 5 0,98 1 6 0,98 1 7 0,98 1 8 0,98 1 9 0,98 1 10 0,98 1 2) Analisa Data

Tabel 4.6 Perhitungan Target Flow pada Variabel 1,00 ml/min

No Faktor Nilai

1 Rata-rata 0,98 ml/min

2 Simpangan 0,02 ml/min

3 Persentasi simpangan 2%

4 Standar deviasi 0,00 ml/min

5 Ketidakpastian 0,00 ml/min

Pada tabel di atas adalah data hasil perhitungan dari hasil pengukuran pada variabel 1,00 ml/min. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lembar lampiran.

3) Grafik Hasil Pengukuran

Gambar 4. 5 Grafik Pengukuran Target Flow pada 1,00 ml/min 0,97 0,98 0,98 0,99 0,99 1,00 1,00 1,01 variabel terbaca

(7)

Gambar di atas merupakan grafik hasil pengukuran pada nilai variabel 1,00 ml/min. Pengukuran dilakukan selama 1 menit, dengan 10 kali pengambilan data. Grafik di atas menunjukan bahwa pada pengukuran pertama hingga terakhir memiliki hasil yang linier. Namun pada pengukuran ini, hasil tidak sama dengan nilai variabel. Perbedaan antara hasil dengan nilai variabel sebesar 0,02 ml/min. Pada pengukuran ini memiliki kekurangan cairan sebesar 0,02 ml/min. Dari pengukuran ini didapatkan standar deviasi sebesar 0,00 ml/min dengan nilai ketidakpastian sebesar 0,00 ml/min.

2. Hasil Pegujian Maksimal Volume pada Variabel 6 ml

a. Hasil Pengujian Maksimal Volume pada Variabel 0,50 ml/min 1) Hasil Pengukuran

Tabel 4.7 Data Hasil Pengukuran Maksimal Volume pada Variabel 0,50 ml/min

No Maksimal Volume Hasil Pengukuran (ml) 1 6 ml/min 5,85 2 5,85 3 5,85 4 5,85 5 5,85 6 5,85 7 5,85 8 5,85 9 5,85 10 5,85

(8)

2) Analisa Data

Tabel 4.8 Perhitungan Maksimal Volume pada Variabel 0,50 ml/min

No Faktor Nilai 1 Rata-rata 0,85 2 Simpangan 0,15 3 Persentasi simpangan 2% 4 Standar deviasi 0,00 5 Ketidakpastian 0,00

Pada tabel di atas adalah data hasil perhitungan dari hasil pengukuran pada variabel 0,50 ml/min. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lembar lampiran.

3) Grafik Hasil Pengukuran

Gambar 4.6 Grafik Hasil Pengukuran Maksimal Volume pada Variabel 0,50 ml/min

Gambar di atas merupakan grafik hasil pengukuran maksimal volume pada nilai variabel 6 ml dengan target volume 0,50 ml/min. Grafik di atas menunjukan bahwa pada pengukuran pertama hingga terakhir memiliki hasil yang linier. Namun pada

5,75 5,80 5,85 5,90 5,95 6,00 6,05 variabel terbaca

(9)

pengukuran ini hasil tidak sama dengan nilai variabel. Perbedaan antara hasil dengan nilai variabel sebesar 0,15 ml/min. Pada pengukuran ini memiliki kekurangan cairan sebesar 0,15 ml/min. Dari pengukuran ini didapatkan standar deviasi sebesar 0,00 ml/min dengan nilai ketidakpastian sebesar 0,00 ml/min.

b. Hasil Pengujian Maksimal Volume pada Variabel 0,75 ml/min 1) Hasil Pengukuran

Tabel 4.9 Data Hasil Pengukuran Maksimal Volume pada Variabel 0,75 ml/min

No Maksimal Volume Hasil Pengukuran (ml) 1 6 ml/min 5,80 2 5,80 3 5,80 4 5,80 5 5,80 6 5,80 7 5,80 8 5,80 9 5,80 10 5,80 2) Analisa Data

Tabel 4.10 Perhitungan Maksimal Volume pada Variabel 0,75 ml/min No Faktor Nilai 1 Rata-rata 5,80 2 Simpangan 0,20 3 Persentasi simpangan 3% 4 Standar deviasi 0,00 5 Ketidakpastian 0,00

(10)

Pada tabel di atas adalah data hasil perhitungan dari hasil pengukuran pada variabel 0,75 ml/min. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lembar lampiran.

3) Grafik Hasil Pengukuran

Gambar 4.7 Grafik Hasil Pengukuran Maksimal Volume pada Variabel 0,75 ml/min

Gambar di atas merupakan grafik hasil pengukuran maksimal volume pada nilai variabel 6 ml dengan target volume 0,75 ml/min. Grafik di atas menunjukan bahwa pada pengukuran pertama hingga terakhir memiliki hasil yang linier. Namun pada pengukuran ini hasil tidak sama dengan nilai variabel. Perbedaan antara hasil dengan nilai variabel sebesar 0,20 ml/min. Pada pengukuran ini memiliki kekurangan cairan sebesar 0,20 ml/min. Dari pengukuran ini didapatkan standar deviasi sebesar 0,00 ml/min dengan nilai ketidakpastian sebesar 0,00 ml/min.

5,70 5,75 5,80 5,85 5,90 5,95 6,00 6,05 variabel terbaca

(11)

c. Hasil Pengujian Maksimal Volume pada Variabel 1,00 ml/min 1) Hasil Pengukuran

Tabel 4.11 Data Hasil Pengukuran Maksimal Volume pada Variabel 1,00 ml/min

No Maksimal Volume Hasil Pengukuran (ml) 1 6 ml/min 5,81 2 5,81 3 5,81 4 5,81 5 5,81 6 5,81 7 5,81 8 5,81 9 5,81 10 5,81 2) Analisa Data

Tabel 4.12 Perhitungan Maksimal Volume pada variabel 1,00 ml/min

No Faktor Nilai 1 Rata-rata 5,81 2 Simpangan 0,19 3 Persentasi simpangan 3% 4 Standar deviasi 0,00 5 Ketidakpastian 0,00

Pada tabel di atas adalah data hasil perhitungan dari hasil pengukuran pada variabel 1,00 ml/min. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada lembar lampiran.

(12)

3) Grafik Hasil Pengukuran

Gambar 4.8 Grafik Hasil Pengukuran Maksimal Volume pada Variabel 1,00 ml/min

Gambar di atas merupakan grafik hasil pengukuran maksimal volume pada nilai variabel 6 ml dengan target volume 1,00 ml/min. Grafik di atas menunjukan bahwa pada pengukuran pertama hingga terakhir memiliki hasil yang linier. Namun pada pengukuran ini, hasil tidak sama dengan nilai variabel. Perbedaan antara hasil dengan nilai variabel sebesar 0,19 ml/min. Pada pengukuran ini memiliki kekurangan cairan sebesar 0,19 ml/min. Dari pengukuran ini didapatkan standar deviasi sebesar 0,00 ml/min dengan nilai ketidakpastian sebesar 0,00 ml/min.

3. Hasil Pengujian Sensor Tetes

Tabel 4. 13 Hasil Pengukuran Sensor Gelembung

Pengukuran ke Ukuran Gelembung Terbaca 1 3 mm Ya 2 2 mm Tidak 3 3 mm Ya 4 2 mm Tidak 5 4 mm Ya 6 3 mm Ya 5,70 5,75 5,80 5,85 5,90 5,95 6,00 6,05 variabel terbaca

(13)

7 1 mm Tidak

8 3 mm Ya

9 3 mm Ya

10 3 mm Ya

Bedasarkan pengujian yang telah dilakukan, pada pengujian pertama dengan diameter gelembung sebesar 3 milimeter gelembung dapat terbaca. Pada pengujian ke 2 dengan diameter 2 milimeter sensor tidak dapat mendeteksi adanya gelembung. pengujian ke 3 dengan diameter 3 milimeter gelembung dapat terdeteksi. pengujian ke 4 dengan diameter gelembung 2 milimeter gelembung udara tidak dapat terdeteksi. Pada pengujian ke 5 dengan diameter gelembung 4 milimeter dan pada pengujian ke 6 dengan diameter gelembung 3 milimeter sensor dapat mendeteksi adanya gelembung di dalam selang. Pengujian ke 7 dengan diameter gelembung 1 milimeter sensor tidak dapat mendeteksi adanya gelembung udara pada selang. Pada pengujian ke 8 sampai 10 dengan diameter gelembung 3 milimeter sensor dapat mendeteksi adanya gelembung di dalam selang.

Gambar

Gambar 4.1 Hasil Akhir Alat
Tabel 4.1 Data hasil Pengukuran pada Variabel 0,50 ml/min  No  Variabel  Hasil Pengukuran (ml)  Waktu (menit)
Gambar 4.3 Grafik Pengukuran Target Flow pada 0,50 ml/min  Gambar  di  atas  merupakan  grafik  hasil  pengukuran  pada  nilai  variabel  0,50  ml/min
Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran pada Variabel 0,75 ml/min  No  Variabel  Hasil Pengukuran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.21 dan Gambar 4.22 menunjukkan beberapa titik pengukuran pada permukaan sisi dalam pipa yang mengalami korosi, hasilnya ditampilkan pada Tabel 7 dan Tabel

Gambar 4.4 menunjukkan bahwa aktivitas katalis JW-2 pada laju alir inert 30 ml/menit stabil pada konversi sebesar 83 % sedangkan pada laju alir inert 77 ml/menit stabil pada

- Kombinasi tingkat 2 dan 3 berhasil memperoleh tingkat keakuratan untuk kasus benign 75% (3 dari 4 kasus berhasil diklasifikasi dengan benar) dan kasus malignant 75% (3 dari

Untuk flowrate 4 mL/menit merupakan laju alir yang memiliki efisiensi removal yang baik dibandingkan dengan flowrate 8 mL/menit dan 16 mL/menit karena proses

Gambaran nilai Price earning Ratio pada PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2015-2018 dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 4.6 Grafik rata-rata PER pada PT Unilever Indonesia

54 Gambar 4.5 Grafik Tujuan Wisata Responden Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan tujuan wisata responden ke taman kota Bungkul Surabaya dapat

13 29 2 0 0 5 10 15 20 25 30 35 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Frekuensi Alternatif Jawaban Gambar 4.16 Histogram Item Pertanyaan 6 Berdasakan tabel

Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang habis digunakan berkali-kali diantaranya : 1 TKLK No Kegiatan Jumlah orang Jumlah hari Upah Total Upah