• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENERAPAN CARA PRODUKSI YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) DAN PENYUSUNAN SSOP INDUSTRI LIDAH BUAYA DI PT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI PENERAPAN CARA PRODUKSI YANG BAIK (GOOD MANUFACTURING PRACTICES) DAN PENYUSUNAN SSOP INDUSTRI LIDAH BUAYA DI PT."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENERAPAN CARA PRODUKSI YANG BAIK

(GOOD MANUFACTURING PRACTICES)

DAN PENYUSUNAN SSOP INDUSTRI LIDAH BUAYA

DI PT. LIBE BUMI ABADI

Lisyanti, SE

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul:

Evaluasi Penerapan Cara Produksi Yang Baik (Good

Manufacturing Practices) dan Penyusunan SSOP Industri Lidah Buaya di

PT. Libe Bumi Abadi.

merupakan hasil karya saya sendiri dengan bimbingan komisi pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Laporan akhir ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain serta belum pernah dipublikasikan.

Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Januari 2008

Lisyanti F052050075

(3)
(4)

LISYANTI. Evaluation of Applying Good Manufacturing Practices and Generating SSOP for Aloe Vera Industry in PT. Libe Bumi Abadi. Under direction of NURHENI SRI PALUPI as the chairman of the committee and DARWIN KADARISMAN as the member.

ABSTRACT

The shortage of knowledge concerning management, marketing, and production process and especially the lack of quality awareness, cause Small and Medium Enterprises to be generally slow in growth. Once SMEs concern more on the quality, consequently bargaining position in the market will be stronger with higher selling price. One of the methods of improving quality was by implementing Good Manufacturing Practices (GMP), which is a guide to manufacture food by paying attention to various aspects of sanitation, whereas Standard Sanitation Operating Procedure (SSOP) was essential to facilitate the achieving the aims of GMP.

The objectives of this study were: (a) carried out the assessment towards the application of GMP by PT. Libe Bumi Abadi; (2) compiled drafts of SSOPs and checklists as the GMP application procedure; and (3) compared inspection form of food processing means based on BPOM-Depkes, 1999 and draft revision of the GMP inspection form (BPOM, 2005). In carrying out the aims, the steps taken were: (1) the primary and secondary data collection, (2) the assessment of food means using the inspection form of BPOM, 1999 and the draft revision of GMP inspection form (BPOM, 2005); (3) the compilation draft of SSOP revision and checklists for PT. LBA; (4) Focus Group Discussion (FGD) to discuss and to finalize the draft of SSOP and CLs that were compiled.

The results of the assessment and observation of the GMP application in PT. LBA using the inspection of processing means form (BPOM, 1999) was in the category 3, resulting K (poor); whilst the outcome of the assessment using draft revision of GMP inspection form (BPOM, 2005) was categorised in rating III, scoring C (average). Eventhough the aims of the assessment in both forms were basically the same, the observation showed different results. The difference was mainly happened because of different approaches in main aspects, the assessment method and the different calculation method.

Draft of SSOPs and the list had been compiled based on four groups: (1) building facilities, covered: maintenance of the building and factory facilities; (2) machine and equipments: the sanitation escort for the production machine and the equipment; (3) personal hygiene, covered the sanitation and the hygienic habit of manpower; and (4) pest control and the management of the waste, covered the pest control in the process and the handling of the waste

The suggestion given were: (1) Improvement of GMP aspects: the design of processing space, factory facilities, production equipment, and supervision action; (2) Usage of the draft revision GMP inspection form (BPOM, 2005) for the GMP assessment, especially for SMEs, because of the clear assessment point and easily be understood; (3) Revision and the adjustment of draft SSOP and CLs that were compiled could be carried out and be continued in line with the company's expansion in the scale of production, manpower, and technology; (4) Application of internal quality control system in PT. LBA; (5) Carrying out the development of the organisation, that is separating the division of labour to internal affair and external affair to maximise the GMP application.

(5)

LISYANTI. Evaluasi Penerapan Cara Produksi Yang Baik (Good

Manufacturing Practices) dan Penyusunan SSOP Industri Lidah Buaya di

PT. Libe Bumi Abadi. Di bawah bimbingan NURHENI SRI PALUPI sebagai ketua dan DARWIN KADARISMAN sebagai anggota.

RINGKASAN

Industri kecil dan menengah biasanya sulit berkembang karena kurangnya pengetahuan mengenai manajemen, pemasaran, proses pengolahan dan terutama kesadaran tentang pentingnya kualitas produk yang merupakan hal yang agak ’terabaikan’ karena memerlukan usaha lebih dalam hal penerapannya. Bila industri kecil telah memperhatikan mutu bahan baku, proses produksi dan produk jadi, maka dengan sendirinya posisi penawaran di pasar akan lebih kuat dengan harga jual yang lebih tinggi. Salah satu cara meningkatkan mutu adalah dengan menerapkan GMP (Good Manufacturing Practices), yang merupakan suatu pedoman cara memproduksi makanan dengan memperhatikan berbagai aspek sanitasi. Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan GMP, diperlukan SSOP (Standard Sanitation Operating Procedure), yaitu tata cara yang digunakan industri untuk membantu mencapai tujuan yang diharapkan program GMP.

Bertolak dari fakta tersebut dilakukan kajian dengan tujuan: (1) melakukan penilaian terhadap penerapan CPMB/ GMP oleh PT. Libe Bumi Abadi; (2) menyusun SSOP sebagai prosedur penerapan GMP; (3) membandingkan formulir pemeriksaan sarana pengolahan pangan berdasarkan BPOM-Depkes, 1999. dan draft revisi formulir pemeriksaan CPMB (BPOM, 2005). Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah: (1) pengumpulan data primer dan sekunder, (2) penilaian sarana pangan dengan menggunakan formulir pemeriksaan sarana pangan (BPOM, 1999) dan draft revisi formulir pemeriksaan CPMB (BPOM, 2005); (3) penyusunan draft revisi SSOP dan daftar isian untuk PT. Libe Bumi Abadi; (4) Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas dan menguji draft SSOP dan daftar isian yang telah disusun. Hasil FGD menjadi acuan untuk perbaikan SSOP.

Hasil penilaian dan pengamatan penerapan GMP di PT. Libe Bumi Abadi dengan menggunakan formulir pemeriksaan sarana pengolahan (BPOM, 1999) dikategorikan dalam mutu 3 dengan nilai K (kurang); sedangkan hasil penilaian dengan menggunakan draft revisi formulir pemeriksaan CPMB (BPOM, 2005) dikategorikan dalam rating III, dengan hasil C (cukup). Meskipun tujuan penilaian dan cara pengamatan dengan kedua formulir tersebut pada intinya adalah sama, tetapi pengamatan menunjukkan hasil yang berbeda. Perbedaan hasil penilaian ini terutama terjadi karena cara penilaian dan cara perhitungan yang berbeda. Kelompok utama pada formulir pemeriksaan sarana pengolahan (BPOM, 1999) adalah: (a) fasilitas pabrik seperti konstruksi dan kebersihan ruang pengolahan, sanitasi dan rancangan peralatan; (b) suplai air untuk proses produksi; (c) pengendalian hama; dan (d) sanitasi karyawan. Kelompok utama pada draft revisi formulir pemeriksaan CPMB (BPOM, 2005) adalah: (q) sanitasi karyawan; (b) pengendalian hama; (c) konstruksi dan desain bangunan; (d) gudang beku; (e) sanitasi lokasi dan lingkungan; (f) pasokan air; (g) operasional sanitasi; (h) penggunaan bahan kimia; (i) peralatan produksi; (j) pengendalian proses produksi; dan (k) tindakan pengawasan.

(6)

Draft revisi SSOP dan daftar isian telah disusun berdasarkan empat kelompok yaitu: (1) Prosedur sanitasi Gedung dan fasilitas pabrik, meliputi: semua proses perawatan gedung dan fasilitas pabrik; (2) Prosedur sanitasi mesin dan peralatan, merupakan panduan sanitasi terhadap mesin produksi dan alat-alat bantu di PT Libe Bumi Abadi; (3) Prosedur sanitasi tenaga kerja adalah meliputi panduan untuk sanitasi dan kebiasaan higienis tenaga kerja; dan (4) Prosedur pengendalian hama dan manajemen limbah/ buangan: panduan pengendalian hama dalam proses produksi dan penanganan limbah.

Dari kajian ini, disarankan beberapa hal sebagai berikut: (1) Perbaikan aspek-aspek GMP, antara lain: desain ruang pengolahan, fasilitas pabrik, peralatan produksi, dan tindakan pengawasan; (2) Untuk penilaian sarana pengolahan, terutama bagi IKM, disarankan untuk menggunakan draft revisi formulir pemeriksaan CPMB (BPOM, 2005) daripada formulir pemeriksaan sarana pengolahan (BPOM, 1999), karena poin penilaian yang lebih jelas, rinci dan mudah dimengerti; (3) Revisi dan penyesuaian draft SSOP dan daftar isian yang telah disusun dapat dilakukan setelah uji coba dan dilanjutkan secara berkesinambungan sejalan dengan berkembangnya perusahaan dalam skala produksi, tenaga kerja, maupun teknologi; (4) Disarankan kepada PT. Libe Bumi Abadi untuk dapat menerapkan sistem pengendalian mutu internal; (5) Untuk mengoptimalkan penerapan GMP dan SSOP, perusahaan disarankan melakukan pengembangan organisasi, yaitu memisahkan pembagian tugas untuk untuk urusan internal dan urusan eksternal.

Kata kunci: Kualitas, Good Manufacturing Practices, Standard Sanitation Operating Procedure

(7)

© Hak cipta milik IPB, tahun 2008 Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor,

Sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, Baik cetak, fotocopi, microfilm, dan sebagainya

(8)

EVALUASI PENERAPAN CARA PRODUKSI YANG BAIK

(GOOD MANUFACTURING PRACTICES)

DAN PENGEMBANGAN SSOP

DI PT. LIBE BUMI ABADI

Lisyanti, SE

Tugas Akhir

Sebagai salah satu syarat untuk melakukan tugas penyelesaian pada Magister Profesi

Program Studi Industri Kecil Menengah

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(9)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tugas Akhir : Evaluasi Penerapan Cara Produksi Yang Baik (Good Manufacturing Practices) dan Penyusunan SSOP Industri Lidah Buaya di PT. Libe Bumi Abadi Nama Mahasiswa : Lisyanti

NRP : F052050075

Program Studi : Industri Kecil Menengah

Disetujui, Januari 2008

Komisi Pembimbing,

Pembimbing I

Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, MSi

Pembimbing II

Ir. Darwin Kadarisman, MS

Diketahui, Plh. Ketua Program Studi

Industri Kecil Menengah

Dr.Ir. Nora H. Pandjaitan, DEA

Tanggal Lulus :

Dekan Program Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

(10)

PRAKATA

Puji syukur Penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yesus, atas kasih dan karuniaNya sehingga Laporan Akhir ini berhasil diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa laporan akhir ini tidak akan tersusun tanpa berbagai bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada:

1. Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, MSi selaku ketua komisi pembimbing, atas nasehat, bimbingan, materi pendukung, saran dan kesabarannya.

2. Ir. Darwin Kadarisman, MS selaku anggota komisi pembimbing atas dukungan secara moril, materi pendukung, nasehat, pengertian dan koreksinya.

3. Dr. Harsi D. Kusumaningrum selaku dosen penguji, atas kritik, saran dan arahannya untuk perbaikan tugas akhir ini sehingga menjadi lebih terarah dalam pembahasan dan tujuannya.

4. Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA selaku ketua program studi yang selalu memberi dukungan bagi kami, para mahasiwa MPI agar selalu bersemangat dalam menyelesaikan studi dengan hasil sebaik-baiknya dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

5. Dr. Ir. Nora H. Pandjaitan, Dipl. Ing, DEA selaku Plh. ketua program studi yang mendukung dan mendidik kami dalam studi, pelaksanaan kolokium dan seminar sehingga kami dapat menjalankan studi kami dengan lebih baik.

6. Pak Suharman, selaku pemilik dan kepala operasional PT. Libe Bumi Abadi, terima kasih atas informasi, dokumen, kemudahan, kesempatan dan ijin untuk pelaksanaan tugas akhir ini.

7. Papa dan mama tercinta atas setiap doa, harapan dan kepercayaan yang diberikan terhadap setiap keputusan yang Penulis buat sehubungan dengan studi ini.

8. My beloved Sis and Bro: Lylis dan Junaedi, terima kasih untuk setiap doa dan pengertian yang diberikan.

9. Dosen-dosen pembimbing maupun dosen tamu yang telah dengan sabar mengajar, membagikan ilmu dan pengalaman, melatih dan membekali kami dalam berbagai disiplin ilmu serta memotivasi kami untuk menerapkan dan mengamalkan apa yang kami pelajari dalam kehidupan profesional dan bermasyarakat.

10. Rekan-rekan seperjuangan di MPI-6: P’Nyoman, Mbak Rini, Anton, Hendri, Adi, P’ Darmawan, P’Usep, Mbak Sulis, Eko, P’Ano, dan P’Saniaka. Penulis merasa bangga sekali menjadi bagian dari kalian. Angkatan kita merupakan angkatan yang unik dan terdiri dari berbagai karakter, kalangan dan profesi. Sangat menyenangkan bisa melalui banyak hal bersama: belajar di kelas yang berpindah-pindah, makan siang beramai-ramai, tertawa bersama. Pada saat yang dirasa berat: saling mendukung dalam mengerjakan tugas, diskusi, dan saling menyemangati agar tidak menyerah saat urusan kuliah berbenturan dengan kesibukan pekerjaan dan keluarga.

11. Saudara-saudara di GBI Danau Bogor Raya, terutama P’Heri, Yuliaty dan Irene, serta CoOL Demuth terima kasih untuk saran dan doa bagi Penulis agar diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menyelesaikan studi ini. Berpikir positif, tidak kehilangan harapan dan percaya adalah kata kunci

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mencari orde polinomial least Square yang paling cocok dan mendekati komponen regional; (2) Mendapatkan anomali lokal data

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian secara normatif dan menyusunnya dalam suatu penulisan hukum yang berjudul : “Penetapan Ahli

Berdasarkan hasil analisis vegetasi gulma, pengamatan sebelum pengolahan tanah ditemukan 17 spesies gulma, kemudian setelah pengolahan tanah dan perlakuan umur 1, 2 dan 3

Kemiripan Karakteristik Kota Bandung Degan Kota Braunschweig Sister City dilakukan karena adanya kesamaan kedua kota, seperti demografi, kebijakan politik, dan lainnya,

Pengelolaan barang dagangan atau perbekalan farmasi di apotek tidak sama halnya dengan pengelolaan barang kebutuhan rumah tangga (customer goods), karena perbekalan farmasi

Juga dibahas mengenai berbagai dampak dari perubahan situasi ekonomi makro Hindia Belanda pada ekonomi masyarakat Madura yang telah terintegrasi melalui migrasi penduduk..

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Abdullah, Mawarni dan Dawarnis (2013), dengan judul Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum

merasa lebih baik setelah berada di panti asuhan Kafalatul Yatama, dari yang sebelumnya tidak bisa mengaji menjadi bisa, dari yang sholatnya masih “bolong-bolong” menjadi