• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PENCAPAIAN FUNDING DAN LENDING PADA BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PENCAPAIAN FUNDING DAN LENDING PADA BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PENCAPAIAN FUNDING

DAN LENDING PADA BANK ARTHA GRAHA

INTERNASIONAL TBK

Fransisca Elisabeth Rumampuk), Dian Pramana2), I Wayan Ardiyasa3) Program Studi Sistem Informasi STMIK STIKOM Bali

Jalan Raya Puputan Renon no. 86 Denpasar, Bali, Indonesia tlp. (0361) 244445 fax: (0361) 264773

chika.rumampuk@gmail.com1), dian@stikom-bali.ac.id2), naser.jawas@stikom-bali.ac.id3) ABSTRAK

Bank Artha Graha Internasional TBK merupakan salah satu bank swasta di Indonesia dan sampai saat ini telah memperluas jaringan keseluruh Indonesia dengan membuka 111 kantor cabang. Sehingga informasi menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan tersebut khususnya pada top level. Dengan adanya perkembangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) maka informasi pencapaian funding dan lending dapat dengan mudah didapat oleh top level. Dengan sistem informasi ini semua sistem telah terkomputerisasi dapat menunjang kebutuhan eksekutif akan informasi, Sistem Informasi Eksektuif (SIE) memberikan informasi berupa laporan dalam bentuk tabel dan grafik yang lebih mudah dibaca dan lebih dimengerti. Dengan adanya Sistem Informasi Eksekutif ini dapat membantu top level dalam mengevaluasi pencapaian, serta menganalisa informasi yang bisa digunakan sebagai dasar dalam menentukan rencana dan kebijakan untuk perusahaan.

Kata kunci: Sistem Informasi Eksekutif, Bank, Funding, Lending.

ABSTRACT

Bank Artha Graha International TBK is a private bank in Indonesia and to date has expanded its network throughout Indonesia by opening 111 branches. So that the information becomes very important for the company, especially at the top level. With the development of the Executive Information System (SIE), the achievement of funding and lending information can be easily obtained by the top level. With this information the system has been computerized systems to support the information needs of executives, Eksektuif Information System (SIE) provide information in the form of a report in the form of tables and graphs that are easier to read and more understandable. With the Executive Information System can assist in evaluating the achievement of top level, and analyze information that can be used as a basis in determining the plans and policies for the company.

.

Key words: Executive Information System, Banks, Funding, Lending

.

1. Pendahuluan

PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk. Salah satu bank swasta yang memiliki kantor pusat di Sudirman Jakarta Selatan Gedung Artha Graha Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (SCBD). PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk. Berbekal pada kepercayaan stakeholders dengan mempersembahkan

value added, cultural capital, dan goodwill untuk peningkatan sosial ekonomi masyarakat. PT. Bank

Artha Graha Internasional,Tbk. berkomitmen untuk menjadi lembaga keuangan yang terkemuka dan selalu menghasilkan yang terbaik dengan memberikan layanan prima untuk mewujudkan kepedulian terhadap kemanusiaan, sosial dan budaya. Saat ini Bank Artha Graha Internasional telah memiliki kantor cabang 111 yang tersebar diseluruh Indonesia.

Pada saat ini Bank Artha Graha Internasional memiliki peranan yang sangat penting dalam perbankan dan semakin berkembangnya Bank Artha Graha Int’l Tbk, semakin cepat juga untuk mengejar pencapaian funding dan lending. Dalam hal ini informasi pencapaian funding (tabungan,giro,deposito) dan lending (kredit) menjadi hal yang sangat penting bagi Bank Artha Graha Internasional,Tbk khususnya pada top level management. Informasi yang disajikan harus tepat,cepat, dan akurat, selain itu informasi yang disajikan harus dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Seorang top level management membutuhkan informasi yang mudah di baca dan up to date, dimana keputusan dan kebijakan yang diambil akan berdampak pada kelangsungan perusahaan.

Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mempermudah top level management dalam mendapatkan informasi. Salah satu solusi uang dapat digunakan adalah dengan Sistem Informasi

(2)

Eksekutif memberikan informasi berupa laporan dalam bentuk grafik ataupun diagram yang lebih mudah dibaca dan dimengerti. Laporan tersebut dapat disajikan menjadi laporan yang lebih spesifik dan mendetail sesuai kebutuhan. Seperti mengetahui pencapaian funding dan lending pada setiap masing-masing cabang. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan mampu membantu top level management dalam mengevaluasikan pencapaian serta menganalisa informasi yang bisa digunakan sebagai dasar dalam menentukan rencana dan kebijakan strategis untuk perusahaan.

1.1 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah bagaimana hasil rancang bangun pada perekayasaan ini adalah : 1. Bagaimana membangun sistem pencapaian funding dan lending pada Bank Artha Graha

Internasional TBK ?

2. Bagaimana menghasilkan informasi funding dan lending bagi top level management pada Bank Artha Graha Internasional TBK ?

3. Bagaimana efisiensi sistem informasi eksekutif pencapaian funding dan lending pada Bank Artha Graha Internasional TBK ?

1.2 Tujuan Perekayasaan

Tujuan dari perekayasaan ini untuk merancang bangun Sistem Informasi Eksekutif Pencapaian Funding Dan Lending Pada Bank Artha Graha Internasional TBK ini adalah :

1. Menghasilkan sistem pencatatan funding dan lending pada Bank Artha Graha Internasional TBK.

2. Menghasilkan sistem informasi eksekutif funding dan lending bagi top level management pada Bank Artha Graha Internasional TBK.

3. Memperoleh hasil efisiensi pencapaian sistem informasi eksekutif pada Bank Artha Graha Internasional TBK.

1.3 Manfaat Perekayasaan

Adapun manfaat dalam perekayasaan ini adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cepat oleh bagian administrasi sehingga dapat menghemat waktu.

2. Informasi yang disampaikan kepada top level management dengan cepat dan realtime. 3. Menimalisir terjadinya kesalahan input data oleh bagian administrasi.

4. Untuk meningkatkan kualitas dan keamanan informasi. 1.4 Ruang Lingkup Perekayasaan

Adapun ruang lingkup pada perekayasaan antara lain :

1. Pengelolaan data pada sistem ini dilakukan oleh bagian administrasi

2. Top level management dapat menganalisa dan mengevaluasi informasi pencapaian seperti :

a. Informasi pencapaian Funding :

1) Data pembukaan rekening Tabungan 2) Data pembukaan rekening Giro 3) Data pembukaan Deposito b. Informasi Pencapaian Lending :

1) Data pencairan Kredit Tanpa Agunan (KTA) 2) Data pencairan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 3) Data Pencairan Kredit Pemilikan Mobil (KPM)

3. Pengelolaan hak akses pada sistem dilakukan oleh administrator. 4. Laporan yang dihasilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

5. Data dapat dianalisa perminggu, perbulan, perperiode atau pertahun sehingga dapat menghasilkan kebijakan dengan lebih cepat, tepat dan akurat.

(3)

6. Sistem ini dibangun berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya.

2. Metode Perekayasaan

Metode-metode yang digunakan dalam sistem informasi eksekutif pencapaian pada Bank Artha Graha Internasional TBK, antara lain :

1. Pengumpulan Data 2. Analisa Data 3. Perancangan Sistem

4. Pembuatan dan Pengujian Sistem 5. Pembuatan Laporan

3. Analisa dan Perancangan Sistem 3.1 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran aliran data secara menyeluruh dari system yang akan dibuat. Konteks Diagram Sistem Informasi Eksekutif Pencapain Funding dan Lending pada PT. Artha Graha Internasinal, TBK. Terdapat tiga external entity dan aliran data yang saling terkait. Dimana User bertugas memasukan data kedalam system untuk diproses dan disimpan pada database. Dari sisi top level

management (pimpinan wilayah dan pimpinan cabang) dapat melihat keseluruhan laporan funding dan

lending yang telah diolah dan disimpan oleh system. Sedangkan dari system Admin hanya bertugas mengelola pengguna system serta melakukan verifikasi data yang telah dimasukan oleh user.

Pertama dari user yang dalam hal ini merupakan pihak internal yaitu user cabang yang akan menginput data funding dan lending. Setelah data semua dinput oleh user maka SIE pencapaian funding dan lending akan menampilkan informasi pencapaian funding dan informasi pencapaian lending di Bank Artha Graha Internasional. Dimana top level management dapat melihat informasi pencapaian funding yang mencakup informasi pembukaan rekening tabungan, rekening giro, dan pembukaan deposito. Sedangkan informasi pencapaian lending yang mencakup informasi pencairan Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Mobil (KPM), dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) perbulan dan pertahun, tingkat pencapaian perwilayah perbulan dan pertahun, tingkat pencapain percabang perbulan dan pertahun, dan informasi pencapaian marketing. Admin bertugas untuk mengelola data master, data user dan cetak data laporan.

a User Wilayah b User Cabang c Admin P1 EIS Funding

Lending Data_AdminData_User_Wilayah Data_User_Cabang Data_Wilayah Data_Cabang Info_Admin Info_User_Wilayah Info_User_Cabang Info_Wilayah Info_Cabang Data_Funding Data_Lending Info_Lending Info_Funding Data_Login_User_Wilayah Info_Login_User_Wilayah Data_Login_User_Cabang Info_Login_User_Cabang Laporan_Lending Laporan_Funding Data_Login_Admin Info_Login_Admin

Gambar 1 Diagram Konteks

3.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 0

Data Flow Diagram level 0 menggambarkan arus data yang lebih jelasdan detail yang terjadi

didalam system. DFD level 0 merupakan penjabaran dari konteks diagram. Pada diagram level 0 akan lebih dijelaskan proses apa saja yang akan dilakukan saat melakukan proses maintenance data, proses

request data dan mengelola informasi.

Proses P.1 Login adalah proses dimana memulai awal aplikasi memasukkan data login yang berupa username dan password. System akan menentukan hak akses dari user berdasarkan data login yang dimasukkan. Proses P.2 maintenance data adalah proses maintenance data pencapaian funding dan

(4)

lending percabang, pencapaian funding dan lending perwilayah, serta data pengguna yang akan disimpan ke dalam beberapa tabel. Proses P.3 maintenance transaksi adalah proses dimana memulai transaksi yang diinputkan oleh user pengguna yaitu data lending dan data funding. Proses P.4 Laporan adalah pengolahan data berdasarkan permintaan pengguna yang diambil dari beberapa tabel yang meliputi data laporan pencapaian funding yang mencakup informasi pembukaan rekening tabungan, rekening giro, dan pembukaan deposito. Sedangkan informasi pencapaian lending yang mencakup informasi pencairan Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Mobil (KPM), dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) perbulan dan pertahun, tingkat pencapaian perwilayah perbulan dan pertahun, tingkat pencapain percabang perbulan dan pertahun, dan informasi pencapaian marketing.

c Admin b User Cabang P1 Login P2 Maintenance Data Master P3 Maintenance Transaksi P4 Cetak Laporan D1 t_Admin D2 t_User_Wilay ah D3 t_User_Cabang D4 t_Wilay ah D5 t_Cabang D6 t_Funding D7 t_Lending a User Wilay ah Data_Login_Admin Inf o_Login_Admin Data_Admin Data_Admin Data_User_Wilay ah Data_User_Wilay ah Data_User_Cabang Data_User_Cabang Data_Admin Data_Admin Data_User_Wilay ah Data_User_Wilay ah Data_User_Cabang Data_User_Cabang Data_Admin Data_Cabang Data_Wilay ah Data_User_Wilay ah Data_User_Cabang Inf o_Admin Inf o_Cabang Inf o_User_Cabang Inf o_User_Wilay ah Inf o_Wilay ah Data_Wilay ah Data_Wilay ah Data_Cabang Data_Cabang Data_Funding Data_Lending Inf o_Login_User_Wilay ah Data_Cabang Data_User_Cabang Data_User_Wilay ah Inf o_Funding Inf o_Lending Data_Funding Data_Funding Data_Lending Data_Lending Data_Lending Data_Funding Laporan_Funding Laporan_Lending Data_Login_User_Cabang Inf o_Login_User_Cabang Data_Login_User_Wilay ah Data_Funding Data_Lending

Gambar 2 Data Flow Diagram (DFD) Level 0 3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD digunakan sebagai langkah awal pada proses perancangan basis data. ERD digunakan jika system yang akan dirancang melibatkan basis data serta digunakan untuk menunjukan hubungan antar

(5)

t_Fundi ng t_Lendi ng t_Wi l ayah

t_Cabang

t_User_Cabang t_User_Wi l ayah

Gambar 3 Entity Relationship Diagram (ERD) Atribut-atribut :

t_funding = {id_funding, id_cabang, id_user_cabang, tipe, nama, nominal, tanggal} t_cabang = { id_cabang, id_wilayah, nama, alamat}

t_lending = {id_lending, id_cabang, id_user_cabang, tipe,nama, nominal, tanggal} t_user_cabang = {id_user_cabang, id_cabang, tipe, nama, username,password} t_wilayah = {id_wilayah, kode, nama, wilayah}

t_user_wilayah ={ id_user_wilayah, id_wilayah, tipe, nama, username, password} 3.4 Konseptual Database

Konseptual database menggambarkan data apa saja yang disimpan dalam database dan menjelaskan bagaimana hubungan antar datanya secara keseluruhan, terdapat primary key dan foreign key kedalam hubungan entity. t_Fundi ng i d_fundi ng<PK> tanggal nomi nal nama ti pe i d_user_cabang <FK> i d_cabang <FK> t_Lendi ng i d_l endi ng<PK> tanggal nomi nal nama ti pe i d_user_cabang <FK> i d_cabang <FK> t_Wi l ayah i d_wi l ayah<PK> al amat nama kode_wi l ayah t_Cabang i d_cabang<PK> al amat nama i d_wi l ayah <FK> t_User_Cabang i d_user_cabang<PK> password username nama ti pe i d_cabang <FK> t_User_Wi l ayah i d_user_wi l ayah<PK> password username nama ti pe i d_wi l ayah <FK>

Gambar 4 Konsepual Database 4. Implementasi Sistem

Pada aplikasi ini, user sebagai pengguna aplikasi dibagi menjadi tiga(3) tipe, yaitu Admin, cabang, dan wilayah. Berikut merupakan detail yang dimiliki oleh setiap user:

1. Admin : Berguna untuk maintenance data user .

(6)

3. Wilayah : Berguna untuk melakukan pencetakan laporan. 4.1 Tampilan Sistem

Berikut Merupakan Tampilan Sistem Informasi Eksekutif Pencapaian Funding Dan Lending Pada Bank Artha Graha Internasional pada saat dijalankan :

1. Form Login Admin

Pada form Login Admin dimana terdapat username dan password kemudian tekan tombol Login untuk masuk kedalam sistem.

Gambar 5 Form Login Admin

2. Form Input User Cabang

Form input user cabang berfungsi untuk melakukan pengelolaan data user cabang, dimana pada

form ini admin dapat melakukan penambahan user baru serta melakukan edit password user . Admin pada sistem ini tidak dapat melihat password dari user lain karena bersifat confidential. Untuk melakukan penyimpanan data user baru admin harus mengisi field yang ada pada form kemudian menekan tombol simpan.

(7)

3. Form Input User Wilayah

Form master admin berfungsi untuk melakukan pengelolaan data user wilayah, dimana pada

form ini admin dapat melakukan penambahan user baru serta melakukan edit password user . Admin pada sistem ini tidak dapat melihat password dari user lain karena bersifat confidential. Untuk melakukan penyimpanan data user baru admin harus mengisi field yang ada pada form kemudian menekan tombol simpan.

Gambar 7 Form Input User Wilayah

4. Form Input Cabang

Form ini berfungsi untuk melakukan pengelolaan data cabang, dimana pada form ini admin

dapat melakukan penambahan cabang baru serta melakukan edit data cabang Untuk melakukan penyimpanan data cabang baru admin harus mengisi field yang ada pada form kemudian menekan tombol simpan.

(8)

5. Form Input Wilayah

Form ini berfungsi untuk melakukan pengelolaan data wilayah, dimana pada form ini admin

dapat melakukan penambahan wilayah baru serta melakukan edit data wilayah Untuk melakukan penyimpanan data wilayah baru admin harus mengisi field yang ada pada form kemudian menekan tombol simpan.

Gambar 9 Form Input Wilayah

6. Form Input Data Funding

Pada form ini user yang diberikan hak akses yang dapat menginputkan data funding field yang dimasukan adalah nama nasabah, tipe funding dimana tipe funding ada 3 (tiga) tipe yaitu tabungan, giro, dan deposito, dan jumlah nominal, penginputan data dapat diinputkan sebanyak-banyaknya dengan menekan tombol tambah field. Jika data telah diinputkan data dapat langsung disimpan dengan menekan tombol simpan.

(9)

7. Form Input Data Lending

Pada halaman ini user yang diberikan hak akses yang dapat menginputkan data lending field yang dimasukan adalah nama nasabah, tipe lending dimana tipe funding ada 3 (tiga) tipe yaitu KTA, KPR, dan KPM, dan jumlah nominal, penginputan data dapat diinputkan sebanyak-banyaknya dengan menekan tombol tambah field. Jika data telah diinputkan data dapat langsung disimpan dengan menekan tombol simpan

Gambar 11 Form Input Data Lending

8. Form Grafik Laporan

Top level management dapat melihat laporan pencapaian funding percabang dalam 1 (satu)

wilayah sesuai dengan keinginan pengguna hak akses dengan menginputkan tanggal awal dan tanggal akhir pada field yang telah disediakan, jika inputan data telah selesai kemudian menekan tobol search maka data akan muncul.

(10)

9. Form Tabel Lapoaran

Top level management dapat melihat laporan pencapaian funding percabang dalam 1 (satu)

wilayah sesuai dengan keinginan pengguna hak akses dengan menginputkan tanggal awal dan tanggal akhir pada field yang telah disediakan, jika inputan data telah selesai kemudian menekan tobol search maka data akan muncul.

Gambar 13 Tabel Laporan 4.2 Pengujian Sistem

Pengujian yang akan digunakan untuk menguji sistem adalah metode pengujian black box. Pangujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Tabel 1 Rancangan Pengujian

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Login User Pengujian user terdaftar Blackbox

Penginputan Data

Input data user cabang Blackbox

Input data user wilayah Blackbox

Input data cabang Blackbox

Input data wilayah Blackbox

Input data funding Blackbox

Input data lending Blackbox

Pengelolaan laporan

Pengelolaan laporan funding Blackbox

(11)

5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Dari penulisan skripsi yang berjudul Sistem Informasi Eksekutif Pencapaian Funding Dan Lending Pada Bank Artha Graha Internasional,TBK. Dapat ditarik kesimpulan bahwa beberapa proses yang dapat dibantu dengan penerapan sistem komputerisasi yang dapat memberikan keuntungan dalam sistem operasional antara lain :

1) Sistem Informasi Eksekutif pencapaian funding dan lending yang dihasilkan dapat membantu admin dalam mempercepat proses pelaporan dengan tepat waktu.

2) Sistem Informasi Eksekutif yang dibuat mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh

Top Level Management dalam mengamati pencapaian funding dan lending.

3) Sistem Informasi Ekseskutif yang dibuat mampu memberikan informasi secara detail. Berupa tabel dan grafik yang dapat di breakdown berdasarkan pencapaian funding dan lending percabang, perwilayah, pencapaian marketing perminggu, perbulan, pertahun.

4) Sistem Informasi Eksekutif yang dibuat dapat mengurangi terjadinya kesalahan input data dan menghasilkan informasi dengan kualitas, keamanan yang terjamin karena telah dibuat progam yang terkomputerisasi.

5.2 Saran

Sistem ini masih dapat dikembangkan lagi menjadi lebih baik. Banyak alternatif yang dapat ditambahkan agar sistem informasi ini menjadi lebih sempurna, antara lain:

1) Sistem ini dapat dikembangkan ke arah aplikasi berbasis mobile application sehingga lebih praktis digunakan bagi penggunanya.

2) Perbaikan pada program agar tampilan sistem menjadi lebih user friendly, sehingga dapat memudahkan user untuk menggunakan sistem.

3) Penggabungan dengan sistem yang ada pada Bank sehingga bisa menjadi suatu sistem yang terpadu.

4) Pengembangan sistem ke arah forecasting sales sehingga sistem ini dapat membantu dalam melihat forecast pencapaian di bulan / tahun selanjutnya.

Daftar Pustaka

[1] Edo Ostarisa. 2009 “Sistem Informasi Eksekutif Berbasis Web pada Fuel Retail Marketing

Pt.Pertamina V Surabaya” , STIKOM Surabaya.

[2] Abdul Kadir . 2004. Pengenalan Sistem informasi. Andi. Yogyakarta

[3] Setiarini, Magdaena Dwi. 2007, “Sistem Informasi Eksekutif Mahasiswa Baru di STIKOM” , STIKOM Surabaya

[4] Laudon, Kenneth C, Laudon Jane P. 2004. Sistem Informasi Manajemen, Philipus Erwin. Edisi Kegelapan. Penerbit Andi. Yogyakarta

[5] Arrohman Nasirudin, 2010, Analisis Dengan Diagram Keterhubungan Entity (ERD), https://arrohman.wordpress.com

[6] Whitten, Jefrey L, Lonnie D, Bentley dan Kevin C. Dittaman, “Systems Analyses and Design

Methods”, McGraw-Hill

[7] Mulyana, Y. B., “Trik Membangun Situs Menggunakan PHP dan MySQL” , Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004

[8] Bunafit Nugroho. 2008. Aplikasi Pemrograman Web Dinamis Dengan PHP dan MySQL. Gava Media : Yogyakarta.

[9] Wahana Komputer. 2010. SQL Server 2008 Express. Yogyakarta : Andi Publisher [10] Mcleod Raymond, (2004), Sistem Informasi Manajemen, Jilid 1, PT. Prehalindo, Jakarta.

Gambar

Diagram  konteks  merupakan  gambaran  aliran  data  secara  menyeluruh  dari  system  yang  akan  dibuat
Gambar 2 Data Flow Diagram (DFD) Level 0
Gambar 3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 6 Form Input User Cabang
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan tes kemampuan awal siswa yang tuntas 20%.Selanjutnya di tindakan siklus I dengan metode PBL (Problem Based Learning) bahwa hasil belajar siswa

Untuk mengetahui kesesuaian dengan persyaratan, dilakukan tinjauan sistem manajemen terhadap kegiatan praktikum tersebut dengan mengacu pada pelaksanaan proses

Penelitian ini dimulai dengan mengisolasi bakteri pelarut fosfat, isolasi fragmen DNA genom dari mutan negatif pelarut, amplifikasi fragmen DNA pengapit menggunakan inverse

Data D2 yang tidak masuk pada D3 Serdos Gelombang 201701 ini akan dicek kembali pada database di PDPT untuk penyusunan data D3 Serdos selanjutnya.. PT dapat mengusulkan dosen yang

Apabila peserta yang memasukan penawaran kurang dari 3 ( tiga ) penawaran maka dilakukan Klarifikasi Teknis dan Negosiasi Harga bersamaan dengan evaluasi dokumen penawaran untuk

[r]

masyarakat luas dan atas partisipasi para rekanan dalam mengikuti proses pelelangan ini kami sampaikan

[r]