• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. program pendidikan sekolah menengah atas atau SMA yang berada pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. program pendidikan sekolah menengah atas atau SMA yang berada pada"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program Paket C merupakan salah satu layanan program pendidikan kesetaraan pada jalur pendidikan nonformal. Kedudukan Program Paket C dalam Sistem Pendidikan Nasional disetarakan dengan program pendidikan sekolah menengah atas atau SMA yang berada pada jalur pendidikan formal. Salah satu penyetaraan Program Paket C dengan SMA dibuktikan dengan kualifikasi pendidikan dan sertifikasi lulusan yang berkedudukuan setara dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012). Sehingga ijazah Program Paket C dapat dipergunakan oleh lulusan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang pendidikan tinggi. Kesetaraan Program Paket C tersebut memberikan kesempatan bagi masyarakat sasaran untuk memenuhi hak mereka mendapat pendidikan dasar dan menengah. Oleh sebab itu upaya peningkatan mutu layanan program Paket C perlu dilakukan dengan mengembangkan komponen pembelajaran yang digunakan untuk memberikan kompetensi kepada masyarakat penerima layanan.

Kesetaraan bagi Program Paket C sangat berarti karena mendudukan level kualifikasi pendidikan sama dengan SMA. Walau demikian Program Paket C tetap memainkan peran dan fungsi sesuai dengan ciri sebagai layanan pendidikan nonformal. Bahwa ciri yang dimiliki Program Paket C yaitu memiliki fungsi untuk membekali peserta didik dengan kemampuan akademik dan keterampilan fungsional, serta

(3)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

2 sikap dan kepribadian profesional (Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010). Fungsi tersebut menggariskan jika penyelenggaraan Program Paket C hendaknya memuat program pendidikan yang terintegrasi antara pengetahuan / akademik dan skill / keterampilan fungsional. Kenyataan dari penyelenggaraan Program Paket C pada satuan pendidikan nonformal kebanyakan hanya memprioriTASkan program pembelajaran akademik berupa mata pelajaran yang termasuk mata ujian nasional. Program keterampilan fungsional sering hanya menjadi penunjang, bahkan kadang kala tidak terprogram dalam pembelajaran. Sehingga ciri pembelajaran Program Paket C belum terwujud secara maksimal. Guna menampakkan ciri pembelajaran Program Paket C yang mengintegrasikan pengetahuan akademik dan keterampilan fungsional, maka penyelenggaraan pembelajaran perlu didukung dengan komponen bahan ajar yang relevan.

Penomena dalam penyelenggaraan Program Paket C secara umum yaitu masyarakat penerima layanan cenderung dari kelompok masyarakat yang terdesak untuk memperoleh peluang bekerja. Misalnya mengikuti Program Paket C karena akan memasuki dunia kerja pada sektor formal. Selain itu penerima layanan Program Paket C mempersiapkan daya saing untuk membuka pekerjaan pada sektor informal. Kondisi tersebut semakin menuntut pembelajaran Program Paket C dapat membantu peserta didik mencapai penguasaan pengetahuan akademik dan skill. Pengembangan bahan ajar menjadi upaya yang penting untuk mediasi peserta didik agar dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.

(4)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

3 Bahan ajar dalam penyelenggaraan pendidikan kesetaraan memiliki peran dan fungsi yang sangat penting karena dapat membantu pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Tanpa bahan ajar maka pendidik akan mengalami kesulitan untuk fasiliTASi pembelajaran secara efektif dan tidak mampu mencapai hasil pembelajaran secara makasimal. Demikian pula tanpa bahan ajar maka peserta didik mengalami kesulitan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal apalagi jika proses pembelajaran berjalan dengan cepat. Bahan ajar juga merupakan wujud pelayanan Program Paket C terhadap peserta didik.

Pelayanan individual dapat terjadi dengan bahan ajar. Peserta didik berhadapan dengan bahan yang terdokumenTASi. Peserta didik berurusan dengan informasi yang konsisten. Sehingga peserta yang cepat belajar, akan dapat mengoptimalkan kemampuannya dengan mempelajari bahan ajar. Sebaliknya peserta didik yang lambat belajar, akan dapat mempelajari bahan ajarnya berulang-ulang. Karena itu, optimalisasi pelayanan belajar Program paket C terhadap peserta didik dapat terjadi dengan bahan ajar. Menanggapi pentingnya peran bahan ajar dalam proses pembelajaran Program Paket C, maka upaya penyediaannya sangat diperlukan guna mendukung tercapainya tujuan pembelajaran Program Paket C. Standar nasional pendidikan menetapkan bahwa “setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya...”(PP No.19 tahun 2005).

(5)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

4 Bahan ajar akan bermakna bagi pendidik dan peserta didik jika bahan ajar dirancang sesuai dengan standar kompetensi dan kebutuhan belajar peserta didik. Bahan ajar yang dibuat tanpa memperhatikan hal tersebut maka akan menjadi sekedar koleksi bahan ajar saja. Keterbatasan sumber daya tenaga dan sarana yang dihadapi dalam penyelenggaraan Program Paket C menyebabkan penyediaan bahan ajar cenderung berupa buku pelajaran yang sama digunakan oleh sekolah formal. Kesamaan antara Program Paket C dan pendidikan SMA memang ada, yakni menggunakan standar kompetensi lulusan dan standar isi yang sama, namun perbedaaan kondisi sasaran dan sumber daya yang dimiliki perlu menjadi perhatian dalam penyusunan bahan ajar bagi peserta didik Program Paket C. Sejauh ini masih sangat kurang bahan ajar pendidikan kesetaraan yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan belajar penerima layanan.

Sebagaimana diketahui sasaran program pendidikan kesetaraan terdiri dari kelompok masyarakat yang mengalami putus pendidikan dasar dan atau menengah melalui jalur sekolah. Akibat putus sekolah tersebut menyebabkan sasaran pendidikan kesetaraan mengalami kondisi kurang berminat mengikuti kegiatan pembelajaran. Sudut pandang terhadap permasalahan putus sekolah banyak yang melihat penyebab umumnya adalah masalah ekonomi. Kata lain permasalahan putus sekolah seiring dengan permasalah kemiskinan. Sedangkan permasalahan kemiskinan seiring dengan masalah lemahnya daya saing masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya. Oleh sebab itu penyusunan bahan ajar pendidikan kesetaraan harus mampu membantu sasaran memperoleh

(6)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

5 pengetahuan akademik dan pengetahuan vokasi agar memberikan bekal bagi peserta didik meraih peluang meningkatkan taraf hidupnya. Namun banyak fakta jika penyelenggaraan pendidikan kesetaraan belum memiliki bahan ajar yang terintegrasi antara pengetahuan akademik dan pengetahuan vokasi.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum pengembangan program Bahan Ajar TAS Pintar Paket C untuk memformulasi bahan ajar paket C setara SMA yang terpadu antara pengetahuan akademik dan skill guna mendukung pencapaian tujuan pembelajaran paket C secara efektif dan efesien serta penguatan kecakapan vokasi peserta didik.

2. Tujuan khusus pengembangan program Bahan Ajar TAS Pintar Paket C untuk

a. Menyusun bahan ajar paket C yang berisi pengetahuan dan keterampilan bidang vokasi elekronik.

b. Membuat bahan ajar paket C yang terpadu akademik dan skill dalam bentuk cetak dan noncetak.

c. Memberikan rambu-rambu penerapan program bahan ajar TAS Pintar Paket C

C. MANFAAT

Pengembangan program bahan ajar TAS Pintar Paket C diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

(7)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

6 - Masukan untuk menyusun kebijakan terkait penyelenggaraan dan

pengelolaan pendidikan kesetaraan Paket C.

- Mendukung upaya pembinaan terhadap penyelenggaraan pendidikan kesetaraan Paket C

2. Penyelenggara program Paket C Setara SMA.

- Mendukung peningkatan mutu layanan pendidikan kesetaraan Paket C.

- Masukan untuk menyusun program pendidikan kesetaraan Paket C yang relevan dengan potensi lokal.

3. Pendidik program Paket C Setara SMA.

- Memberikan acuan untuk menyusun rencana program pembelajaran pendidikan kesetaraan Paket C.

- Mendukung pelaksanaan pembelajaran secara efektif dan efisien. 4. Masyarakat penerima layanan program Paket C Setara SMA.

- Membantu pencapaian hasil belajar secara efektif dan efisien. - Mendorong keaktifan untuk belajar secara mandiri.

- Memberikan ide untuk meningkatkan kemampuan profesional.

D. PENGGUNA

Program bahan ajar TAS Pintar Paket C akan digunakan dalam penyelenggaraan pembelajaran pendidikan kesetaraan paket C sehingga penggunanya terdiri dari :

1. Satuan pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program layana pendidikan kesetaraan paket C meliputi : Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Sanggar Kegiatan Belajar, Rumah pintar,

(8)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

7 Yayasan penyelenggara pendidikan nonformal, dan satuan pendidikan nonformal yang sejenis lainnya.

2. Pendidik atau tutor kesetaraan paket C yang mengampuh mata pelajaran keterampilan bidang vokasi elektronik dan atau mata pelejaran yang relevan.

3. Peserta didik dan atau masyarakat yang mau meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya khususnya vokasi elektronik.

(9)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

8 BAB II

LANDASAN HUKUM DAN KONSEPTUAL

A. LANDASAN HUKUM

Pendidikan kesetaraan termasuk satuan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pada pasal 26 ayat 3 menyebutkan : “pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik”.

Pendidikan kesetaraan menjalankan fungsi pendidikan nonformal yaitu untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat sasaran. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 26 ayat 2 menyebutkan : “mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional”.

Program Paket C setara SMA salah satu layanan pendidikan kesetaraan yang memberikan pendidikan setara SMA bagi masyarakat melalui jalur nonformal. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 pada Pasal 114 ayat 1 menyebutkan : “Pendidikan kesetaraan merupakan program pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan umum setara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang mencakupi program Paket A, Paket B, dan Paket C...”.

(10)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

9 Layanan Program Paket C Setara SMA memberikan bekal antara lain kemampuan pengetahuan/akademik dan keterampilan/skill. Kedua kemampuan tersebut sebagai unsur penting untuk membuka peluang peningkatan taraf hidup. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 pada pasal 114 ayat 9 bahwa : “Program Paket C sebagaimana dimaksud pada ayat (7) membekali peserta didik dengan kemampuan akademik dan keterampilan fungsional, serta sikap dan kepribadian profesional”.

Program paket C setara SMA dipatok untuk memiliki bahan ajar yang membantu peserta didik menguasai pengetahuan/akademik dan keterampilan/skill. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 pasal 42 menyebutkan :”Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, dan sumber lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”.

Program belajar paket C sebagai bagian dari program pendidikan nonformal berbasis pada pengembangan kecakapan hidup. Hal tersebut ditekankan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 pasal 77B ayat 8 bahwa : “Struktur Kurikulum nonformal satuan pendidikan dan program pendidikan berisi program pengembangan kecakapan hidup”.

B. LANDASAN KONSEPTUAL (PENGERTIAN DAN PRINSIP) 1. Pengertian Pendidikan Kesetaraan Paket C Vokasi

Berdasarkan landasan hukum yang telah diuraikan dibagian atas menyebutkan program pendidikan pendidikan paket C mengacu

(11)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

10 struktur program pendidikan nonformal yaitu pengembangan kecakapan hidup. Karena itu untuk mencapai kecakapan hidup yang dapat mendukung terbuka peluang pekerjaan bagi peserta didik pendidikan kesetaraan paket C maka program pendidikan dengan pedekatan vokasi sebagai strategi yang penting.

Direktorat Pendidikan Masyarakat selaku pemangku kebijakan pendidikan keseteraan ditingkat pusat melahirkan suatu konsep pendidikan kesetaraan paket C vokasi. Konsep tersebut didorong dari munculnya kebijakan pengelompokkan program pendidikan kesetaraan yang terdiri pendidikan kesetaraan reguler dan pendidikan kesetaraan orang dewasa.

Kondisi masyarakat sasaran pendidikan kesetaraan menjadi alasan utama kebijakan tersebut, dimana sebagian masyarakat sasaran telah berusia diatas usia pendidikan sekolah. Kebutuhan belajar sasaran pendidikan kesetaraan orang dewasa lebih pada kebutuhan terhadap peningkatan kecakapan profesional. Sehingga program pendidikan kesetaraan paket C vokasi dirancang untuk melayani masyarakat berusia diatas usia sekolah agar dapat memperoleh peluang bekerja untuk meningkatkan taraf kehidupannya.

Berdasarkan pada kebutuhan masyarakat sasaran diatas maka dikembangkan paket C vokasi yang dapat diartikan sebagai program pendidikan tingkat menengah atas melalui jalur nonformal yang memberikan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta mengembangkan kemampuan profesional peserta didik.

(12)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

11 2. Pengertian, Jenis, dan Peran Bahan Ajar

a. Pengertian Bahan Ajar

Program pendidikan kesetaraan Paket C Vokasi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki komponen bahan ajar dalam penyelenggaraan. Sistem pendidikan nasional menetapkan bahan ajar termasuk dalam bagian dari standar sarana dan prasarana. Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 pasal 42 menyebutkan: “Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, dan sumber lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Posisi bahan ajar dalam standar sarana tersebut berada pada unsur media, buku dan sumber belajar. Sehingga jelas sangat penting bahan ajar terhadap penyelenggaraan pendidikan kesetaraan Paket C Vokasi.

Defenisi bahan ajar dikemukakan oleh Pannen (2001) bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (www.kajianteori.com/media pembelajaran,2015/4/27). Zulkarnaini mengartikan bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar memiliki posisi amat penting dalam pembelajaran, yakni sebagai represenTASi (wakil) dari penjelasan pendidik. Keterangan-keterangan guru, uraian-uraian yang harus disampaikan pendidik, dan informasi yang harus

(13)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

12 disajikan pendidik dihimpun di dalam bahan ajar. Dengan demikian, guru juga akan dapat mengurangi kegiatannya menjelaskan pelajaran, memiliki banyak waktu untuk membimbing siswa dalam belajar atau membelajarkan siswa (digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Master, 2015/4/27 ). Menurut kedua defenisi bahan ajar tersebut dapat dikatakan bahwa bahan ajar terdiri empat hal penting yaitu memiliki materi pembelajaran, disusun secara sistematis, memilki intruksional pembelajaran, dan digunakan dalam pembelajaran. b. Jenis Bahan Ajar

Dilihat dari jenis bahan ajar Belawati (2003) membagi tiga kelompok besar bahan ajar yaitu bahan ajar cetak, noncetak, dan bahan ajar display (digilib.unimed.ac.id/ UNIMED-Master, 2015/4/27). bahan ajar jenis cetak memiliki ciri menggunakan bahan kerTAS yang berisi materi pelajaran.

Kelompok pertama jenis bahan ajar cetak sudah sangat dikenal dalam berbagai penyelenggaraan pendidikan. Bahkan sampai saat ini bahan ajar berbentuk cetak masih sering digunakan karena lebih mudah dan murah dibanding dengan teknologi komputer. Belawati (2003) memberikan kategori dan karakteristik bahan ajar cetak yaitu :

Jenis Bahan Ajar Cetak Karakteristik

Modul Terdiri dari bermacam-macam bahan tertulis yang digunakan untuk belajar mandiri.

(14)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

13 Handout Merupakan bermacam-macam bahan

cetak yang dapat memberikan informasi kepada peserta didik. Handout ini terdiri dari catatan (baik lengkap maupun kerangkanya saja), tabel, diagram, peta, dan materi-materi tambahan lain.

Lembar kerja peserta didik

Termasuk di dalamnya lembar kasus, daftar bacaan, lembar praktikum, lembar pengarahan tentang proyek dan seminar, lembar kerja, dll.

Sumber : (digilib.unimed.ac.id/ UNIMED-Master, 2015/4/27) Kelompok kedua jenis bahan ajar noncetak yang berwujud perangkat lunak (software) sudah menggunakan teknologi elektronik seperti OHT, audio, video, slide dan komputer. Belawati (2003) memberikan kategori serta kelebihan dan kekurangan jenis bahan ajar cetak yaitu :

Jenis Bahan Ajar

Non Cetak Kelebihan Kekurangan OHT

(Overhead Transparancies)

- Penggunaan

proyektor yang dapat dioperasikan dapat di kontrol langsung oleh pengajar.

- Hanya membutuhkan sedkit persiapan.

- Membutuhkan alat yang khusus untuk mengoperasikannya. - Proyektornya terlalu besar jika dibandingkan

(15)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

14 - Persiapan mudah dan

murah. - Khususnya bermanfaat untuk rombongan belajarbesar dengan proyektor lainya

Audio - Mudah dipersiapkan dengan menggunkan tape biasa.

- Dapat diaplikasikan dihampir semua mata pelajaran alat yang digunakan kompak, mudah dibawa, dan mudah dioperasikan. - Fleksibel dan mudah

diadapTASi, baik secara sendiri atau terkait dengan bahan-bahan lainnya. - Mudah diperbanyak dan murah. - Ada kecendrungan penggunaannya berlebihan

- Aliran informasi yang disampaikan sangat fixed.

Video - Bermanfaat untuk menggambarkan

- Ongkos produksinya mahal.

(16)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

15 gerakan, keterkaitan,

dan memberikan dampak terhadap topik yang dibahas. - Dapat diputar ulang. - Dapat dimasukan

teknik film lain, seperti animasi.

- Dapat dikombinasikan antara gambar diam dengan gerakan.

- Tidak kompatibel untuk beragam format video.

Slide - Berwarna dan

subjeknya asli.

- Mudah direvisi dan diperbaharui.

- Dapat dikombinasikan dengan audio.

- Dapat dimanfaatkan untuk kelompok atau individu. - Membutuhkan alat khusus untuk mengoperasikannya. - Sekuen dapat terganggu jika dioperasikan secara individual. Computer Based Material - Interaktif dengan peserta didik. - Memerlukan computer dan pengetahuan programmer.

(17)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C 16 - Dapat diadapTASi sesuai kebutuhan peserta didik. - Dapat mengontrol hardware media lain.

- Membutuhkan

hardware khusus untuk proses pengembangan dan penggunaannya. - Hanya efektif bila

digunakan untuk penggunaan

eseorang atau beberapa orang dalam kurun waktu tertentu.

Sumber : (digilib.unimed.ac.id/ UNIMED-Master, 2015/4/27) Kelompok ketiga jenis bahan ajar display yang digunakan oleh pendidik pada saat menyampaikan informasi kepada peserta didik di depan kelas. Jenis bahan ajar display diantaranya adalah flipchart, adhesive, chart, poster, peta, foto, dan realita.

c. Peran Bahan Ajar

Bahan ajar dengan berbagai jenisnya memberikan peran yang sangat penting dalam pembelajaran pendidikan kesetaraan Paket C Vokasi yaitu untuk membantu pelaksanaan pembelajaran mencapai hasil yang efektif dan efisien. Terkait dengan peran bahan ajar, Belawati (2003) mengemukakan secara rinci peran bahan ajar bagi pendidik dan peserta didik sebagai berikut :

(18)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

17 No Peranan Bagi Pendidik Peranan Bagi Peserta didik

1 Menghemat waktu pendidik dalam mengajar.

Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman peserta didik yang lain.

2 Mengubah peranan pendidik dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator.

Peserta didik dapat belajar kapan saja dan di mana saja ia kehendaki.

3 Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.

Peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan sendiri.

4 Peserta didik dapat belajar

menurut urutan yang dipilihnya sendiri.

5 Membantu potensi peserta didik untuk menjadi pelajar madiri. Sumber : (digilib.unimed.ac.id/ UNIMED-Master, 2015/4/27)

(19)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

18 BAB III

KARAKTERISTIK PROGRAM

A. KONSEP BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C VOKASI 1. Pengertian Bahan Ajar TAS Pintar

Bahan Ajar TAS Pintar Paket C Vokasi merupakan salah satu judul pengembangan program pendidikan kesetaraan pada Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (BP-PAUDNI) Regional III. Kekhasan judul terletak pada penggunaan kata TAS Pintar yang memiliki arti yang spesifik dalam pengembangan bahan ajar kesetaraan paket C setara SMA. Karena itu pada bagian ini akan mengurai pengertian kata TAS Pintar secara lengkap.

Dua sisi yang menjadi batasan pengertian yaitu TAS Pintar dari pengertian bahasa dan TAS Pintar dari pengertian akronim. Kedua sisi pengertian TAS Pintar tersebut menjadi bagian penting yang melekat pada bahan ajar paket C setara SMA yang akan dikembangkan.

a. TAS Pintar berdasarkan pengertian bahasa.

TAS Pintar terdiri dari dua kata yaitu TAS dan pintar. Kedua kata tersebut sering digunakan khususnya dalam lingkungan pendidikan misalnya kalimat “Ani membawa TAS ke sekolah” atau “Ani siswa yang pintar”. Kata “TAS” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008) yaitu kemasan atau wadah berbentuk persegi dan sebagainya, biasanya bertali, dipakai untuk menaruh, menyimpan, atau membawa sesuatu. Arti itu dapat membatasi ciri TAS secara umum yaitu : 1) wadah berbentuk persegi dan sebagainya, 2) memiliki tali untuk pegangan atau penyangkut, dan 3) memiliki fungsi untuk

(20)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

19 menyimpan dan membawa beberapa barang. Ketiga ciri umum TAS tersebut terdapat pada berbagai TAS yang digunakan orang seperti TAS ransel, TAS pinggang, TAS laptop, dan sebagainya. Karena itu bila menyebutkan kata TAS, maka pemahaman akan tertuju pada ketiga ciri TAS.

Arti kata “pintar” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008) yaitu pandai atau cakap. Misalnya kalimat “Andi pintar memperbaiki setrika listrik” yang berati bahwa Andi pandai dan cakap untuk memperbaiki setrika listrik. Kepintaran Andi tersebut dikarenakan memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang strika listrik. Karena itu menyebutkan kata pintar maka pemahaman kita akan tertuju pada kemampuan pengetahuan dan keterampilan terhadap bidang tertentu.

Pengertian kata “TAS” dan “pintar” berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan acuan untuk menguraikan pengertian “TAS pintar” dalam pengembangan bahan ajar paket C vokasi. Bahwa TAS Pintar adalah “wadah berupa ransel yang membawa bahan ajar untuk membantu peserta didik paket C menguasai pengetahuan dan keterampilan terhadap bidang vokasi tertentu”.

b. Pengertian TAS Pintar Berdasarkan Akronim

Selain arti bahasa TAS Pintar paket C yang telah diuraikan, maka akronim TAS pintar juga menjadi kekhasan bahan ajar yang dikembangkan. Akronim terurai dari abjad dan suku kata yang terdapat dari kata TAS pintar yaitu TAS dan PINTAR.

(21)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C 20 A = A-kademik S = S-kill PIN = PendIdikaN TAR= KeseTARaan

Akronim TAS pintar bila diurai maka akan menjadi kalimat “Terpadu-Akademik-Skill-Pendidikan-Kesetaraan”. Makna TAS pintar menurut akronim tersebut yaitu keterpaduan materi pengetahuan/akademik dengan keterampilan/skill pada bahan ajar pendidikan kesetaraan paket C vokasi.

c. Ciri Bahan Ajar TAS PINTAR Paket C

Berdasarkan pada pengertian TAS pintar dari sisi bahasa maupun akronim maka Pengembangan Bahan Ajar TAS Pintar Paket C Vokasi menetapkan ciri khusus bahan ajar TAS Pintar yaitu :

1) Menggunakan wadah berupa TAS Ransel

2) Memuat bahan ajar berupa modul, LKM, dan bahan ajar multi media.

3) Materi bahan ajar berisi akademik dan skill bidang vokasional (keterampilan spesifik)

d. Pengertian Pendididikan Kesetaraan Paket C Vokasi

Pendidikan kesetaraan paket C merupakan layanan program pendidikan menengah atas melalui jalur nonformal yang setara SMA pada jalur formal. Setara memiliki pengertian bahwa paket C memberikan pembelajaran yang sama mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan pendidikan menengah atas yang ditetapkan pemerintah serta sertifikasi lulusan paket disetarakan

(22)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

21 dengan setifikasi lulusan SMA. Namun pendidikan kesetaraan paket C vokasi melekatkan kata vokasi yang memberikan adanya ciri khusus program paket C.

Kata vokasi memiliki arti bidang kejuruan/keterampilan yang spesifik. Karena itu mengartikan pendidikan kesetaraan paket C vokasi yaitu layanan pendidikan menengah atas jalur nonformal yang memuat program bidang kejuruan atau keterampilan tertentu. Berdasarkan struktur program pembelajaran maka bidang vokasi menjadi program peminatan.

2. Pengembangan Program Bahan Ajar “TAS PINTAR” Paket C Vokasi Pengembangan program Bahan Ajar TAS Pintar Paket C Vokasi dapat diartikan sebagai upaya formulasi program bahan ajar TAS Pintar melalui prosedur pengembangan secara ilmiah untuk menemukan bahan ajar pendidikan kekasaraan paket C vokasi yang inovatif dan efektif. Defenisi pengembangan program tersebut masih mengadopsi pengertian pengembangan model karena belum ada rumusan yang menjdai landasan teoritik pengembangan program. Berdasarkan pada kebijakan Direktorat Jenderal PAUDNI yang memunculkan adanya istilah pengembangan program. Namun dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengembangan program cenderung upaya pengembangan dari komponen model pendidikan nonformal dan informal yang telah dikembangkan oleh Pusat Pengembangan PAUDNI. Oleh karena itu cakupan pengembangan program lebih fokus pada satu komponen seperti komponen bahan ajar dalam pengembangan model program paket C vokasi.

(23)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

22 Guna memperoleh gambaran lebih rinci mengenai pengembangan program bahan ajar TAS Pintar paket C maka dapat dilihat bagan alur dan deskripsinya sebagai berikut.

a. Bagan Alur Pengembangan Program Bahan Ajar TAS PINTAR Paket C Vokasi

b. Deskripsi Alur Pengembangan Program Bahan Ajar TAS Pintar Paket C Vokasi

1) Draft bahan ajar TAS PINTAR paket C vokasi disusun oleh Pamong Belajar dengan menjalin kerjasama dengan guru, tutor,

PAKET C VOKASI Prinsip Relevan Prinsip Konsisten n Prinsip Kecukupan Pengembangan Bahan Ajar Terpadu Akademik + Skill/Keterampilan

(Hand out, LKM, CD, dll)

GURU, TUTOR, INSTRUKTUR PAMONG BELAJAR

“TAS PINTAR”

TUTORIAL & MANDIRI MODEL “TAS PINTAR”

DISAIN

DEVE

LOPM

EN

T

D

ELIV

ERY

DISE

MI

NA

SI

(24)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

23 dan instruktur dalam rangka penyusunan bahan ajar cetak dan atau non cetak.

2) Pengembangan bahan ajar TAS PINTAR dilakukan pamong belajar bekerja sama guru, tutor, dan instruktur dengan menyususn bahan ajar cetak dan noncetak yang dibutuhkan seperti : hand out, lembar kerja mandiri, soft copy/CD pembelajaran, dan sebagainya. Penyusunan bahan ajar TAS PINTAR dikembangkan dengan prinsip relevan, konsisten, dan berkecukupan.

3) Penerapan bahan ajar TAS PINTAR dilakukan pada penyelenggaraan pendidikan kesetaraan paket C vokasi yang melaksanakan program umum akademik dan program keterampilan khusus. ImplemenTASi bahan ajar TAS PINTAR melalui pembelajaran tutorial dan pembelajaran mandiri.

4) Pembakuan bahan ajar TAS PINTAR dilakukan setelah melalui ujicoba dan revisi hingga diperoleh produk pengembangan. Pembakuan melibatkan unsur Direktorat, Akademisi, dan Praktisi yang terkait dengan pendidikan kesetaraan paket C vokasi.

B. PRINSIP BAHAN AJAR “TAS PINTAR” PAKET C VOKASI

Pengembangan bahan ajar TAS Pintar menggunakan tiga prinsip pengembangan yaitu relevansi, konsistensi, dan berkecukupan. Pencapaian ketiga prinsip tersebut sangat penting karena bahan ajar harus mampu membantu peserta didik menguasai sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan standar kompetensi lulusan.

(25)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

24 1. Prinsip Relevansi

Relevansi diartikan berkaitan atau berhubungan mengandung arti bahwa bahan ajar yang dikembangkan memiliki keterkaitan dengan standar kompetensi lulusan. Maksudnya jika SKL meminta kemampuan pengetahuan faktual maka bahan ajar menyajikan fakta. Demikian pula jika yang diminta kemampuan keterampilan praktis maka bahan ajar menyajikan jenis keterampilan dan teknik melakukan keterampilan. Penerapan prinsip revelevansi pada Pengembangan Bahan Ajar TAS Pintar Paket C Vokasi akan mengacu pada Permendiknas Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Relevansi fokus isi bahan ajar TAS Pintar dengan SKL akan berfokus pada dimensi pengetahuan dan keterampilan.

2. Prinsip Konsistensi

Konsistensi diartikan ketetapan atau ketaatan terhadap kompetensi yang distandarkan. Maksudnya jika yang diminta kemampuan siswa untuk menguasai teknik memperbaiki peralatan elektronik rumah tangga terdiri setrika linstrik dan kipas angin, maka isi bahan ajar hanya memuat keterampilan memperbaiki setrika listrik dan kipas angin tanpa menambah perlatan lainnya. Artinya yang diminta itulah yang diberikan. 3. Prinsip Berkecukupan

Berkecukupan diartikan isi bahan ajar memadai untuk mencapai kompetensi yang distandarkan khususnya yang terurai dalam SKL yang terdapat dalam Permendiknas Nomor 54 Tahun 2013. Maksudnya materi sebaiknya dapat membantu peserta didik untuk menguasai

(26)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

25 pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan terkait service elektronik rumah tangga.

C. KOMPONEN BAHAN AJAR “TAS PINTAS” PAKET C VOKASI

1. Komponen Isi

Bahan ajar TAS PINTAR Paket C Vokasi sebagaimana telah diuraikan akan berwujud suatu TAS yang memuat bahan ajar cetak maupun noncetak dengan materi pembelajaran yang terpadu antara akademik dan skill. Bahan ajar baik yang cetak maupun noncetak menjadi bagian penting karena menentukan penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan SKL Paket C setara SMA. Guna membantu peserta didik paket C memperoleh pengetahuan dan keterampilan maka struktur isi bahan ajar TAS PINTAR disusun secara utuh.

Adapun struktur isi bahan ajar TAS PINTAR Paket C sebagai berikut :

UNSUR ISI

Judul/identiTAS Menguraikan judul dan identiTAS bahan ajar TAS Pintar yang memberikan informasi antara lain : Program pendidikan, topik bahan ajar, kelas, penyusun, tahun pelajaran dan lain sebagainya. Petunjuk belajar Menguraikan tujuan belajar yang akan dicapai

dengan menggunakan bahan ajar TAS Pintar. Rumusan tujuan terukur serta menjadi patokan terhadap pencapaian hasil pembelajaran.

(27)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

26 Kompetensi Inti Menguraikan kompetensi inti dan kompetensi

dasar yang akan dicapai sesuai dengan SKL khususnya dimensi pengetahuan dan keterampilan.

Materi

Pembelajaran

Menguraikan materi pembelajaran yang menyangkut dimensi pengetahuan/akademik dan dimensi keterampilan/skill.

Dimensi akademik terdiri dari mata pelajaran akademik khusus terkait mata pelajaran yang masuk UAN.

Dimensi keterampilan terdiri dari mata pelajaran keterampilan fungsional khusus bidang service elektronik rumah tangga.

Informasi Pendukung

Menguraikan informasi yang mendukung peningkatan kemampuan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan/akademik dan keterampilan/skill.

Paparan Isi Materi Menguraikan isi materi pelajaran baik dimensi akademik maupun keterampilan secara menyeluruh dan terpadu. Isi materi memuat informasi pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang telah dikembangkan.

(28)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

27 Fokus pengembangan isi bahan ajar TAS Pintar Paket C mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 54 Tahun 2013 pada dimensi pengetahuan dan keterampilan yaitu :

a. Pengetahuan

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan kognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak penomena dan kejadian.

b. Keterampilan

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Latihan Menguraikan contoh latihan untuk penguatan kemampuan akademik dan skill yang dicapai pada proses pembelajaran.

Tugas/Langkah Kerja

Menguraikan beberapa tugas-tugas yang diarahkan pada penugasan secara individu

(29)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

28 maupun berkelompok untuk penguatan kemampuan akademik dan skill

Penilaian Menguraikan soal-soal yang terkait materi pembelajaran akademik dan skill untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik paket C.

2. Komponen Proses

Proses Pengembangan bahan ajar TAS PINTAR paket C vokasi memiliki kriteria minimal sebagai berikut :

LANGKAH KEGIATAN

Identifikasi kebutuhan belajar terkait program vokasi

Melakukan pengumpulan data dilapangan untuk menemukan jenis keterampilan yang memiliki potensi mendukung untuk memperoleh pekerajaan sektor formal dan informal. Kegiatan identifikasi kebutuhan belajar melibatkan unsur pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan kesetaraan paket C.

Kajian SNP terkait Program Paket C setara SMU

Menelaah landasan yuridis tentang standar kompetensi lulusan, standar isi, dan standar proses pendidikan kesetaraan paket C vokasi.

(30)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

29 Kegiatan penelaahan melalui diskusi berfokus yang melibatkan unsur pendidik, tenaga kependidikan, dan pihak yang terkait pendidikan kesetaraan paket C vokasi

Merencanakan struktur materi bahan ajar paket C vokasi

Menyusun rencana penyusunan bahan ajar pendidikan kesetaraan paket C vokasi yang menguraikan struktur isi dan bentuk bahan ajar.

Menyusun isi bahan ajar bahan ajar paket C vokasi

Menyusun naskah bahan ajar yang berisi materi pembelajaran akademik dan skill serta membuat bentuk bahan ajar baik berupa bahan ajar cetak maupun non cetak.

Validasi bahan ajar Melakukan revisi naskah bahan ajar dengan melibatkan pendidik, tenaga kependidikan, dan pihak terkait dengan pendidikan kesetaraan paket C vokasi. Pengesahan bahan ajar yang melibatkan unsur pejabat yang berwenang untuk memberikan validasi terhadap naskah bahan ajar

(31)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

30 3. Komponen Pendidik

Pendidik yang akan fasiliTASi pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar TAS Pintar paket C vokasi memiliki kriteria minimal beriktu :

a. Tingkat pendidikan minimal diploma bidang kependidikan. b. Memiliki kemampuan andragogik

c. Memiliki komitmen kuat untuk fasiliTASi pembelajaran paket C 4. Komponen Sarana

Sarana yang digunakan pada bahan ajar TAS Pintar Paket C Vokasi memiliki kriteria minimal beikut :

a. Memiliki TAS berupa ransel untuk memuat bahan ajar yang akan digunakan pada pembelajaran pendidikan kesetaraan paket C vokasi.

b. Memiliki bahan ajar berupa bahan ajar cetak dan noncetak yang memuat materi akademik dan skill.

c. Memiliki perangkat belajar mandiri berupa modul dan lembar kerja. 5. Komponen Pengelolaan

Pengelolaan bahan ajar TAS Pintar Paket C Vokasi memiliki kriteria minimal sebagai berikut :

a. Memiliki daftar bahan ajar dalam paket TAS Pintar Paket C Vokasi. b. Memiliki daftar pengelola bahan ajar TAS Pintar Paket C minimal

koordinator, sekretraris, dan anggota.

(32)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

31 6. Komponen Biaya

Biaya pengembangan bahan ajar TAS Pintar Paket C Vokasi memiliki kriteria minimal memiliki rincian biaya bahan ajar TAS Pintar Paket C Vokasi terdiri biaya bahan, penyusunan, dan pencetakan.

(33)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

32 BAB IV

INDIKATOR KEBERHASILAN DAN PENGENDALIAN MUTU PROGRAM

A. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR

Keberhasilan program bahan ajar TAS Pintar paket C tercapai setelah penerapannya pada penyelenggaraan pembelajaran pendidikan paket C. Indikator keberhasilan program bahan ajar TAS pintar tidak jauh berbeda dengan hasil-hasil pembelajaran yang harus tercapai dalam kegiatan belajar hanya bahan ajar lebih pada indikator yang bersifat hard ware. Adapun indikator keberhasilan program bahan ajar TAS Pintar Paket C yaitu :

1. Adanya bahan ajar yang berisi pengetahuan dan keterampilan vokasi elektronik sehingga mendukung peningkatan kecakapan vokasi peserta yang fungsional.

2. Bertambah keberagaman bahan ajar paket C untuk memberikan pilihan atau menu pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan dan permasalahan peserta didik atau sasaran.

B. PENGENDALIAN MUTU PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR

Penerapan bahan ajar TAS Pintar memerlukan langkah pengendalia mutu yang akan menjamin bahan ajar dapat memberikan manfaat terhadap pembelajaran pendidikan paket C. Bentuk pengendalian mutu program bahan TAS Pintar Paket C yaitu :

(34)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

33 1. Pembinaan terhadap pendidik atau tutor pendidikan kesetaraan paket C guna memiliki kemampuan untuk menerapkan program bahan ajar dalam proses pembelajaran. Kemampuan yang diperlukan untuk menerapkan bahan ajar TAS Pintar paket C antara lain kemampuan menyusun bahan ajar yang menggali potensi lokal kedalam isi bahan ajar ajar serta kemampuan mengoperasikan perangkat sistem audio visual secara manual maupun melalui penggunaan komputer. Pembina dalam upaya peningkatan kemampuan tutor paket C dari unsur penilik, pamong belajar, dan pejabat terkait.

2. Evaluasi program bahan ajar TAS pintar untuk mengukur fungsi bahan ajar terhadap pencapaian hasil belajar serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Pendidik, penilik, dan pamong belajar menjadi unsur yang bertugas untuk melakukan evaluasi program bahan ajar TAS Pintar paket C.

(35)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

34 BAB V

PENUTUP

Pengembangan program Bahan Ajar Tas Pintar Paket C Vokasi pada pokoknya mengembangkan bentuk bahan ajar yang memadukan materi pengetahuan dan keterampilan yang berimbang. Asumsi yang melatar belakangi pengembangan karena sasaran pendidikan kesetaraan paket C cenderung masyarakat yang terdesak oleh keinginan untuk beranjak dari ketertinggalan dibidang pendidikan dan ekonomi. Karena itu keinginan mengikuti program kesetaraan lebih banyak dimotivasi untuk memperoleh daya saing memperoleh pekerjaan yang layak. Pendidikan kesetaraan paket C perlu mengembangkan bahan ajar yang mampu membantu peserta didik kesetaraan untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan yang fungsional.

Bahan Ajar Tas Pintar paket C Vokasi dikembangkan untuk menanggapi kebutuhan peserta didik pendidikan kesetaraan paket C. Sehingga muatan materi bahan ajar fokus pada pengembangan kemampuan yang berimbang antara akademik dan skill. Salah satu jenis keterampilan yang dikembangkan dalam ujicoba yaitu keterampilan service barang elektronik rumah tangga seperti setrika, kipas angin, blider dan televisi.

Selain dari materi yang terpadu akademik dan skill, bahan ajar Tas Pintar juga dikembangkan dalam bentuk bahan ajar ajar yang cetak dan non cetak dengan prinsip relevansi, konsistensi, dan berkecukupan serta menarik. Karena itu bahan ajar akan di buat berupa modul, dan bahan ajar multi media

(36)

PROGRAM BAHAN AJAR TAS PINTAR PAKET C

35 yang dikemas dalam sebuah tas pembelajaran berlabel Tas Pintar Paket C Vokasi.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil penimbangan bobot hidup, pengukuran lingkar dada dan hasil pendugaan bobot hidup berdasarkan pita Dalton terhadap 544

Penelitian yang dilakukan menghasilkan suatu rancangan Sistem Manajemen Kinerja berbasis The Balanced Scorecard untuk diterapkan di seluruh Cabang PT Indomarco Adi Prima agar

Departemen equity mempunyai tugas untuk merencanakan, mengkordinasi dan mengevaluasi kegiatan kliring dan penyelesaian produk Ekuiti dan kegiatan lain yang terkait

Suatu kegiatan tidak cukup dengan niat saja, namun perlu manajemen dan ditunjang sumber daya manusia (SDM) yang baik serta dengan efesiensi yang menyeluruh merupakan

Sementara itu, Soemardjan (dalam Nawari, 2011) mengemukakan beberapa teori mengenai sumber konflik, yaitu: (1) teori ”hubungan masyarakat” menyatakan konflik

Berikut ini disajikan secara ringkas kelebihan dari pembangkit listrik tenaga pasang surut, yaitu: energi pasang surut dapat diperoleh secara gratis, tidak menghasilkan gas rumah kaca

Dalam perencanaan bahan baku yang dibuat, terkadang juga terjadi kesalahan waktu dari supplier yang mengirim terlalu cepat atau terlalu lama dari waktu yang telah ditentukan

Sehingga data yang tersedia sebanyak 200 bank dari 243 bank yang ada pada saat itu, akan tetapi dua bank memiliki laporan keuangan yang tidak lengkap sehingga