Lampiran 1 Proses Tender
Tahap proses lelang untuk proyek pemerintah dijelaskan sebagai berikut:
a.
Tahap awal penetapan proyek
Judul proyek yang telah ditetapkan dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran) serta produk yang akan dihasilkan dari proyek tersebut dikeluarkan
sebelum proses lelang dimulai. Anggaran yang ditetapkan untuk suatu proyek
berasal dari dana APBD atau APBN. Setelah penetapan judul dan anggaran
proyek, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan memutuskan untuk dilakukan
proses lelang. Setelah itu pihak panitia lelang membuat Term of Reference
(TOR) untuk lelang tersebut.
b.
Tanggapan terhadap TOR
Dalam proses lelang tersebut, setiap perusahaan yang mengikuti kegiatan
lelang membuat usulan teknis sesuai dengan TOR yang telah dibuat panitia
lelang. Usulan teknis dari proyek tersebut yang diajukan perusahaan berisi
tawaran yang logis dan obyektif, biasanya dengan penajuan anggaran lebih
rendah dari anggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Usulan teknis
berisi tahapan-tahapan yang akan dilakukan oleh perusahaan serta hasil produk
yang dibutuhkan untuk proyek tersebut. Setiap perusahaan membuat anggaran
untuk pelaksanaan proyek tersebut.
c.
Proses lelang
Peraturan lelang perusahaan swasta tidak mengikuti peraturan lelang
yang dilakukan oleh pemerintah. Peraturan lelang pemerintah hanya berlaku
untuk kalangan lembaga pemerintahan, BUMN dan BUMD. Setiap perusahaan
yang mengikuti proses lelang berkewajiban memenuhi syarat administrasi dari
klien.
Tabel 1. Jenis dan Nilai Kontrak Lelang
Nilai Kontrak (rupiah) Metode Pengadaan Jasa
0 – 50 juta Penunjukan langsung
50 – 125 juta Lelang diikuti oleh tiga perusahaan
Lebih dari 125 juta Lelang diikuti oleh lima perusahaan
Sumber : PT IdeA (2011)
Penggunaan jasa pada proyek pemerintah yang bernilai lebih dari 125 juta rupiah
dilakukan dengan perbandingan 70 : 30, yang dijelaskan sebagai berikut:
-
Biaya sebesar 70% merupakan biaya yang digunakan langsung dalam
pengerjaan proyek seperti membayar tenaga ahli untuk pelaksanaan pengerjaan
proyek tersebut.
-
Biaya sebesar 30% merupakan biaya yang digunakan untuk melakukan
kegiatan survey, meeting ataupun kegiatan FGD (Forum Group Discusion)
lainnya
Lampiran 2 Spesifikasi dan Penggunaan GPS
Spesifikasi Fisik
Ukuran : 6,1”Hx2.4”Wx13D
Berat : 7,5 ons (213 g) w/ baterai terpasang
Tampilan : 1.5 “W x 2.2” H, 256 warna resolusi tinggi
Transreflective (160 x 240 piksel) dengan cahaya latar belakang
Rentang temperatur : 5-158
qF (-15-70qC)
Kekuatan baterai : Hingga 18 jam (penggunaan khusus)
Akurasi ketepatan : GPS <10 meter (33 kaki) 95%
Pengorepasian Dasar
GPSMAP 60CSX dapat menciptakan dan menggunakan titik arah dengan cara
membuat trek atau rute.
1.
Hidupkan alat dengan menekan tombol Power, lalu alat akan mengumpulkan
sinyal-sinyal satelit. Setelah itu akan muncul layar MAIN MENU yang akan
menampilkan sejumlah menu pilihan fungsi yang akan digunakan. Untuk
membuat rute atau WAYPOINT arahkan kursor pada menu ROUTES dan
tekan ENTER yang akan menampilkan sejumlah keterangan tentang posisi saat
itu.
2.
Untuk menyimpan data selanjutnya adalah membuat WAYPOINT. Gunakan
tombol MARK untuk menagkap dengan cepat lokasi penguna yang berarti
menjadi lokasi waypoint yang baru. Setelah menerima waypoint dan
memasukkan nama pada posisi tersebut (misal WF untuk Water Fall) dan telah
menjadi default informasi pilih OK, dan tekan ENTER. Cara ini dilanjutkan
pada titik-titik lokasi selanjutnya.
3.
Setelah semua titik disimpan maka dapat juga menampilkan gambar berupa
jalur trek yang telah dilalui.
Lampiran 3 Tabel Hubungan Ruang, Aktivitas, dan Fasilitas dalam Hutan Diklat
Jampang Tengah
Area Pengembangan
Lingkup Area Kegiatan yang Dipertahankan dan
DIkembangkan
Fasilitas yang Dibutuhkan Zona
penyangga
Di sekeliling kawasan Pengelolaan vegetasi dan utilitas
yang ada
Penanaman rimbunan vegetasi terutama cendana sebagai border kawasan
Pagar sebagai border denganl tinggi 1,75 m dilengkapi tanaman merambat sebagai rekayasa pagar Area Penerimaan (Gerbang Utama)
Datang dan perginya pengunjung, peserta diklat, masyarakat, dan pengelola
Penerimaan pengguna kawasan
Tempat parkir untuk truk dan kendaraan
pribadi,papan informasi, gerbang utama dilengkapi penanda kawasan
Area Sarana Kampus dan Administrasi
Pengunjung dan pengguna tapak lainnya datang dan pergi ke dalam kawasan
Pemberian informasi dan bimbingan mengenai hutan diklat dan wisata alam kepada pengguna kawasan
Aktivitas administrasi pengelola kawasan KHDTK Jampang Tengah Aktivitas peserta diklat dalam
belajar dan mengajar
Kantor pengelola dan perpustakaan, uang sebaguna untuk kelas, information cente, papan interpretasi, ruang tunggu, entrance, eksplorasi kawasan, penunjang : toilet umum dan area parkir, lapangan olahraga
Petak Contoh Teras Gulud
Penanaman tanaman palawija dan kehutanan oleh pengunjung Bekerja sama dengan masyarakat untuk mengelola dan
memanfaatkannya
Pengawasan dan pengontrolan kegiatan yang berlangsung Konservasi tanah dan air
Petak teras gulud, tumpuan batuan dan bambu untuk membentuk dan memperkuat tanah, saluran irigasi (sumber air). saluran pembuangan, bangunan pengawas dengan etika eco-design, sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing
Petak Contoh Teras Bangku
Penanaman tanaman palawija dan kehutanan oleh pengunjung Bekerja sama dengan masyarakat
untuk mengelola dan memanfaatkannya
Pengawasan dan pengontrolan kegiatan yang berlangsung Konservasi tanah dan air
Petak teras bangku, tumpuan batuan dan bambu untuk membentuk dan memperkuat tanah, saluran irigasi (sumber air), saluran pembuangan, bangunan pengawas dengan etika eco-design, sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing
Petak Contoh Hutan Rakyat
Penanaman tanaman palawija dan kehutanan oleh pengunjung Bekerja sama dengan masyarakat
untuk mengelola dan memanfaatkannya
Pengawasan dan pengontrolan kegiatan yang berlangsung Pemanfaatan tanaman hutan
dengan melakukan penebangan ramah lingkungan
Saluran irigasi (sumber air), saluran pembuangan, bangunan pengawas dengan etika eco-design, sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railin, akses langsung dari jalan utama oleh masyarakat dengan pengontrolan masyarakat Petak Contoh
Persemaian
Penanaman tanaman palawija dan kehutanan oleh pengunjung Bekerja sama dengan masyarakat
untuk mengelola dan memanfaatkannya
Pengawasan dan pengontrolan kegiatan yang berlangsung
Saluran irigasi (sumber air), saluran pembuangan, bangunan pengawas dengan etika eco-design, sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing, pembuatan bedengan yang eco-design dan memiliki daya tahan yang lama
Area Kebun Benih
Pengenalan tanaman hutan dan tanaman hortikultura kepada pengunjung dan peserta diklat Penanaman tanaman hortikultur
dan tanaman hutan sebagai sample Pemberian papan nama pada
tanaman yang ada untuk pembelajaran
Memepelajari budidaya tanaman hutan melalui budidaya benih
Saluran irigasi (sumber air)
Saluran pembuangan Bangunan pengawas dengan etika eco-design Sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing
Bangunan penyimpanan benih
Area Kebun Koleksi
Pengenalan tanaman hutan dan tanaman hortikultura kepada pengunjung dan peserta diklat Penanaman tanaman hortikultur
dan tanaman hutan sebagai sample Pemberian papan nama pada
tanaman yang ada untuk pembelajaran
Identifikasi tumbuhan yang ada oleh pengunjung
Konservasi dan preservasi tanaman hutan dan hortikultur
Saluran irigasi (sumber air)
Saluran pembuangan Bangunan pengawas dengan etika eco-design sirkulasi dalam tapak yang tidak licin dan dilengkapi dengan railing
Papan nama untuk tanaman yang ada Kebijakan mengenai konservasi
Area Penelitian Pengenalan tanaman hutan dan
tanaman hortikultura kepada pengunjung dan peserta diklat Penanaman tanaman hortikultur
dan tanaman hutan sebagai sample Konservasi dan preservasi tanaman
hutan dan hortikultur
Penelitian pengembangan tanaman hutan untuk pembelajaran Pengunjung dapat melakukan
eksperimen-eksperimen biologi kecil dengan fasilitas lab
Kebijakan konservasi Jalur sirkulasi yang jelas dallam tapak, tidak licin dan dilengkapi railing Mini Lab dan fasilitas penunjangnya
Wilayah perlindungan mata air
Konservasi tanah dan air Preservasi sumber mata air yang
ada Treking
Perbaikan menara pengawas Pengunjung dapat beristirahat dan
melakukan interpretasi alam di menara pengawas
Saluran pembuangan SaLuran penampang untuk mata air
Modifikasi menara pengawas hutan dengan rest area dengan etika eco-design
Jalur sirkulasi yang mengelilingi vegetasi Lahan Praktek
Peserta DIklat
Pembelajaran terhadap konservasi kepada pengunjung dan peserta diklat
Pengenalan tanaman hutan kepada pengunjung dan peserta diklat Pesera diklat menanam tanaman
hutan dalam kelompok
Lahan luas untuk praktek Gudang peralatan Bangunan pengawas
Jalur Interpretasi
Identifikasi tumbuhan dan satwa dengan mengelilingi jalur interpretasi kawasan Untuk siswa sekolah dapat
dilakukan pemberian papan nama pada tumbuhan, pengamatan burung dan kupu-kupu, penelitian umur tumbuhan, dan sebagainya Kegiatan dilakukan dalam
kelompok dan diarahkan oleh pembimbing
Papan nama Jalur Sirkulasi yang mengelilingi kawasan dan melalui berbagai vegetasi semaksimal mungkin Pos-pos pengamatan. Beberapa pos dapat berupa rumah pohon
Camp Area dan Shelter
Pengunjung dapat melakukan wisata alam berupa camping Pengunjung dapat langsung
melakukan interpretasi alam Pengunjung dapat beristirahat di
area ini
Pengunjung dapat melakukan aktivitas seni, seperti menggambar, menempel, atau handicrat
Lahan terbuka yang cukup Saluran pembuangan Shelter untuk beristirahat Ruang serbaguna untuk workshop