• Tidak ada hasil yang ditemukan

REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

REDESIGN DAN PEMBUATAN

PINTU MOBIL LISTRIK

PROYEK AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh : ACHMAD FACHRUDIN

I 8608036

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

REDESIGN DAN PEMBUATAN

PINTU MOBIL LISTRIK

PROYEK AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh : SUWANTO

I 8608033

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

REDESIGN DAN PEMBUATAN

PINTU MOBIL LISTRIK

PROYEK AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh : SIGIT PRIO RAHARJO

I 8608031

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

REDESIGN DAN PEMBUATAN

PINTU MOBIL LISTRIK

PROYEK AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

RISKY NUR ARIF WIDODO I 8608027

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Proyek Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Proyek Akhir Program Studi D III Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Pembimbing I Heru Sukanto, ST, MT NIP. 19720731 199702 1 001 Pembimbing II Bambang Kusharjanta, S.T., M.T. NIP. 196911161997021001

(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Proyek Akhir ‘Redesign dan pembuatan pintu mobil listrik’ ini, telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Proyek Akhir Program Studi D III Teknik Mesin Otomotif, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Ahli Madya.

Pada hari : Tanggal :

Tim Penguji Proyek Akhir 1. Heru Sukanto, ST., MT NIP. 19720731 199702 1 001 (...) 2. Bambang Kusharjanta, ST., MT NIP. 19691116 199702 1 001 (...) 3. (...) 4. (...) Mengetahui,

Ketua Program DIII Teknik Mesin Fakultas Teknik UNS

Heru Sukanto, ST., MT NIP. 19720731 199702 1 001

Disyahkan Oleh: Koordinator Proyek Akhir

Jaka Sulistya Budi, ST NIP. 19671019 199903 1 001

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN MOTTO

- Tak ada suatu kemenangan tanpa adanya suatu pengorbanan.

- Setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa keengganan.

- Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.

- Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan. - Apa yang kita cita-citakan tidak akan terwujud tanpa disertai doa, usaha yang

keras dan tekad yang kuat.

- Manusia sepantasnya berusaha dan berdoa, tetapi Tuhan yang menentukan. - Jangan biarkan rasa takut gagal membuatmu berhenti mencoba.

(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Hasil karya ini, kami buat dengan kesungguhan hati dan ingin kami persembahkan kepada :

1. Allah SWT, karena dengan rahmat serta ridho-Nya kami dapat mengerjakan Tugas Akhir dengan baik serta dapat menyelesaikan laporan tepat waktu. 2. Kedua Orang Tua yang kami sayangi yang telah memberi dorongan moril

maupun materil sehingga kami tetap semangat dalam mengerjakan serta menyelesikan tugas akhir ini.

3. Kakak dan adek-adekku, yang telah menyemangati dan memberikan saran-saran yang bermanfaat sehingga kami tidak kehabisan gagasan dalam mengerjakan tugas akhir ini. Kita sama-sama berjuang untuk cita-cita kita. 4. Para sahabat yang selalu menerangi langkahku dengan cinta kalian hingga

semua halang rintangan itu semudah saya menyayangi kalian.

5. Dosen-dosen Pembimbing dan Pengajar yang dengan senang hati senantiasa memberikan bimbingan di setiap pijakan kaki saya melangkah.

6. Rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Produksi dan Otomotif angkatan 08’ tetap semangat sampai akhir, jangan biarkan suatu masalah kecil menghentikan langkah kalian, karena masalah itu akan menambah pengalaman dan ilmu yang kita miliki.

7. Serta rekan-rekan mahasiswa Teknik Mesin, semoga laporan kami ini dapat bermanfaat bagi kalian.

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi ABSTRAK

RISKY NUR ARIF WIDODO, 2011, REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK

Redesign dan pembuatan pintu mobil listrik ini merupakan sarana pembelajaran penulis dalam merealisasikan ide. Ide penulis adalah bagaimana merancang ulang design pintu mobil istrik agar pintu mobil listrik yang terbuat dari bahan komposit dapat berfungsi dengan baik, yaitu kaca pada pintu mobil dapat digerakkan naik turun.

Metode yang dipakai dalam proses ini mencakup empat tahap, yaitu : mencari data awal, membuat sketsa rancangan ulang, pengerjaan pintu dan finishing.

Hasil dari proses rancang ulang dan pembuatan pintu mobil listrik adalah kaca pintu mobil dapat berfungsi dengan baik dan dapat digerakkan naik turun, sehingga menambah kenyamanan saat dikendarai. Dana yang dibutuhkan dalam pengerjaan ini adalah Rp. 4.317.750,00.

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir ini dengan judul ”REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK”. Laporan Proyek Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) dan menyelesaikan Program Studi DIII Teknik Mesin Otomotif Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mengalami masalah dan kesulitan, tetapi berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya. 2. Ibu dan Ayahku tercinta atas segala bentuk dukungan, motivasi dan doanya. 3. Bapak Heru Sukanto, S.T., M.T., selaku Ketua Program D III Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Heru Sukanto, S.T., M.T., selaku pembimbing I Proyek Akhir.

5. Bapak Bambang Kusharjanta, S.T., M.T., selaku pembimbing II Proyek Akhir.

6. Bapak Jaka Sulistya Budi, S.T., selaku koordinator Proyek Akhir.

7. Bapak Basuki dan Bapak Padi terima kasih atas bimbingan dan bantuannya selama proses pembelajaran komposit di BSK Modified.

8. Lek gung, Bang yanto, Bang david, Bang jono (plend) selaku karyawan BSK Modified yang telah banyak membantu.

9. Sigit, Achmad, dan wanto sebagai teman satu kelompok terima kasih atas kekompakkan dan kerja samanya dalam menyelesaikan Proyek Akhir.

10. Mas Solikin, Mas Mamad, dan Lek Yan selaku laboran Motor Bakar terima kasih atas bimbingan dan bantuannya.

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

11. Teman – teman D3 Teknik Mesin Otomotif 2008 terima kasih atas persaudaraan, kekompakan dan canda tawanya.

12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu – persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan Proyek Akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu dalam penyusunan laporan ini, maka segala kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis hanya bisa berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan para pembaca baik dari kalangan akademis maupun lainnya.

Surakarta, 20 November 2011

(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ... i HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR. ... xi

DAFTAR TABEL. ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 2

1.4. Tujuan Proyek Akhir ... 2

1.5. Manfaat Proyek Akhir ... 2

1.6. Sistematika Laporan ... 3

BAB II DASAR TEORI ... 5

2.1. Pengertian Komposit ... 5

2.2. Tujuan Dibentuknya Komposit ... 5

2.3. Bagian Utama dari Komposit ... 6

2.3.1. Reinforcement ... 6

2.3.2. Matrik ... 8

2.3.3. Klasifikasi Komposit. ... 10

BAB III REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK. ... 16

3.1. Proses Redesign dan Pembuatan Pintu Mobil Listrik ... 16

3.1.1. Tahap 1 : Mencari Data ... ... 16

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

3.1.3. Tahap 3 : Pembuatan Cetakan ... ... 24

3.1.4. Tahap 4 : Pembutan Lapisan Gelcoat ... ... 25

3.1.5. Tahap 5 : Pembuatan Komposit. ... 25

3.2. Proses Penyambungan Hasil Komposit dengan Pintu. ... 26

3.3. Redesign body…. ... 27

3.3.1. Tahap 1 : Pembuatan Cetakan . ... 27

3.3.2. Tahap 2 : Pembuatan Komposit. ... 28

3.3.3. Tahap 3 : Penyambungan Komposit pada Body. .... 30

3.4. Proses Pembuatan Door Trim. ... 30

3.5. Proses Pendempulan dan Pengampelasan. ... 31

3.6. Proses Pengecatan . ... 32

3.6.1. Tahap 1 : Pengecatan Lapisan Dasar (epoxy). ... 33

3.6.2. Tahap 2 : Pengecatan Cat warna Dasar. ... 34

3.6.3. Tahap 3 : Pengecatan Cat Warna Primer. ... 34

3.6.4. Tahap 4 : Pelapisan Refinish. ... 34

3.6.5. Tahap 5 : Penggosokan compound. ... 35

3.7. Hasil Redesign Pintu Mobil Listrik. ... 36

3.7.1. Pengujian Hasil Redesign Pintu. ... 37

BAB IV PERAWATAN DAN RINCIAN BIAYA ... ... 39

4.1. Perawatan ... ... 39

4.1.1. Perawatan Komposit Fiberglass ... 39

4.1.2. Perawatan Mekanisme Kaca ... 40

4.2. Perincian Biaya ... 40 BAB V PENUTUP ... 43 5.1. Kesimpulan ... ... 43 5.2. Saran ... ... 43 DAFTAR PUSTAKA ... 44 LAMPIRAN ... 45

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Mobil listrik adalah mobil yang rodanya digerakkan dengan motor listrik. Karena mobil akan bergerak dengan jarak yang jauh meninggalkan sumber listriknya maka dibutuhkan alat penyimpan energi yang sebagian besar menggunakan baterai atau accu. Karena keterbatasan power baterai maka mobil listrik harus dibuat ringan. Untuk mengatasi hal itu, maka bodi mobil yang digunakan terbuat dari bahan komposit. Pemilihan bahan komposit dikarenakan untuk menjaga konsep mobil listrik yang merupakan kendaraan ramah lingkungan, ringan, serta dalam pembuatannya tidak rumit. Chasis yang digunakan juga harus seefisien mungkin yaitu mengambil dari chasis yang sudah ada atau dengan kata lain tidak membuat sendiri karena pertimbangan efisiensi waktu dan beberapa faktor lainnya.

Mobil Listrik yang telah ada untuk proyek akhir ini memiliki pintu depan yang kurang berfungsi dengan baik dan perlu adanya proses penyempurnaan, yaitu kaca pada pintu depan mobil tidak bisa dibuka dan ditutup (bergerak naik-turun) karena design dan pemasangan kaca yang tidak tepat. Kaca pada pintu depan sangat penting untuk bisa dibuka dan ditutup, misalnya pada saat pengemudi akan meminta kartu parkir, pengemudi tidak perlu membuka pintu mobil, cukup membuka kaca pada pintu mobilnya saja.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan pintu mobil terbuat dari bahan komposit. Pemakaian bahan komposit dikarenakan sifatnya ringan, mudah dibentuk serta dengan biaya yang relatif murah. Komposit ini terbuat dari fiberglass Chopped Strand Mat 300 gram/m2, resin Polyester 157 BQTN serta katalis MEXPO. Rancang ulang dan pembuatan pintu mobil listrik ini dilakukan untuk penyempurnaan mobil tersebut. Dengan penyempurnaan ini diharapkan mobil lebih nyaman untuk dikendarai oleh pengendara dan menambah nilai estetika dari mobil tersebut.

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam Proyek Akhir ini adalah bagaimana perancangan ulang pintu mobil listrik agar kaca dapat naik turun dan berfungsi dengan baik.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas agar permasalahan yang dibahas tidak melebar, maka dilakukan pembatasan pada:

1. Engsel dan frame pada pintu mobil listrik tidak dilakukan perubahan.

2. Berat pintu tidak diperhitungkan (engsel dianggap mampu menahan berat pintu).

1.4. Tujuan Proyek Akhir

Tujuan dari pelaksanaan Proyek Akhir ini adalah:

1. Perancangan ulang dan membuat pintu mobil listrik agar kaca pada pintu dapat membuka dan menutup.

1.5. Manfaat Proyek Akhir

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Lulusan

Dapat menambah pengetahuan, dan pengalaman tentang proses pembuatan pintu mobil dari bahan komposit.

2. Bagi Perguruan Tinggi

Sebagai referensi untuk inovasi pembuatan mobil listrik yang lebih baik.

3. Bagi Industri

Diharapkan ke depan banyak bermunculan industri mobil lokal sehingga mampu bersaing dengan mobil yang ada di pasaran.

4. Bagi Pengembangan IPTEKS

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1.6. Sistematika Laporan

Bab I : PENDAHULUAN

Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan proyek akhir, manfaat, metode pembahasan, serta sistematika laporan.

Bab II : LANDASAN TEORI

Mengungkapkan tinjauan teori mengenai pengertian komposit, macam- macam komposit dan bahan pembentuk komposit, serta kekurangan dan kelemahan komposit. Keseluruhan tinjauan teori tersebut sebagai landasan dalam perancangan dan pembuatan pintu mobil lstrik dari bahan komposit.

Bab III : REDESIGN DAN PEMBUATAN PINTU MOBIL LISTRIK Berisikan uraian tentang keseluruhan langkah dalam proses perancangan ulang pintu mobil listrik yang meliputi :

3.1. Proses Pembuatan Komposit Pintu

Proses pembuatan komposit pintu terdiri dari beberapa tahap, diantaranya :

a. Mencari Data b. Perancangan Ulang b. Pembuatan Cetakan

c. Pembuatan Lapisan Gelcoat d. Pembuatan Komposit Pintu

3.2. Proses Penyambungan Hasil Komposit dengan Pintu 3.3. Redesign Body

Proses Redesign Body meliputi : a. Pembuatan Cetakan

b. Pembuatan Komposit Body

c. Penyambungan Hasil Komposit pada Body 3.4. Proses Pembuatan Door Trim

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

3.5. Proses Pendempulan dan Pengampelasan 3.6. Proses Pengecatan dan finishing

Bab IV : PERAWATAN DAN PERINCIAN BIAYA

Membahas tentang metode perawatan komposit yang benar agar produk lebih tahan lama dan solusi apabila terjadi kerusakan pada komposit. Selain perawatan komposit, bab ini juga membahas tentang perincian biaya dari keseluruhan proses pengerjaan pintu mobil listrik.

Bab V : PENUTUP

Mengungkapkan kesimpulan dari proses perancangan ulang pintu mobil listrik dan saran untuk pemberian materi yang lebih tentang komposit agar mahasiswa benar-benar paham.

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 5

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Pengertian Komposit

Kata komposit (composite) merupakan kata sifat yang berarti susunan atau gabungan. Komposit berasal dari kata kerja “to compose” yang berarti menyusun atau menggabung. Jadi secara sederhana bahan komposit diartikan suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih material berbeda yang bergabung pada unit struktural makroskopik. Dapat juga dikatakan bahwa Komposit adalah perpaduan dari bahan yang dipilih berdasarkan kombinasi sifat fisik masing-masing material penyusun untuk menghasilkan material baru dengan sifat yang unik dibandingkan sifat material dasar sebelum dicampur dan terjadi ikatan permukaan antara masing-masing material penyusun (Gibson, 1994)

a. Gabungan makro :

- Bisa dibedakan secara visual

- Penggabungan lebih secara fisis dan mekanis - Bisa dipisahkan secara fisis dan mekanis b. Gabungan mikro :

- Tidak bisa dibedakan secara visual - Penggabungan lebih secara kimia

- Sulit dipisahkan, tetapi dapat dilakukan secara kimia

Bahan komposit merupakan bahan gabungan secara makro, maka bahan komposit dapat didefinisikan sebagai suatu sistem material yang tersusun dari campuran / kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utamanya yang secara makro berbeda di dalam bentuk dan komposisi material yang tidak dapat dipisahkan (Schwartz, 1984).

2.2. Tujuan Dibentuknya Komposit

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

a. Mempermudah design yang sulit pada manufaktur, untuk membentuk kontur yang rumit lebih mudah dengan menggunakan komposit daripada bahan logam.

b. Menghemat biaya, dari segi harga bahan-bahan pembuat komposit lebih murah apabila dibandingkan dengan bahan logam.

c. Bahan lebih ringan, kalau dibandingkan berat dua bahan yaitu logam dan komposit yang mempunyai dimensi yang sama, komposit lebih ringan.

2.3. Bagian Utama dari Komposit 2.3.1. Reinforcement

Salah satu bagian utama dari komposit adalah penguat (reinforcement) yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit.

2.3.1.1.Serat Gelas

Glass fiber adalah bahan yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini biasanya digunakan sebagai penguat matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat gelas sebagain besar adalah SiO2 (Silicon dioksida) dan sisanya adalah

oksida-oksida alumunium (Al), kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsur-unsur lainnya.

Berdasarkan bentuknya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain (Schwartz, 1984):

a. Roving, berupa benang panjang yang digulung mengelilingi silinder.

Gambar 2.1. Serat gelas roving (http://img.directindustry.com)

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Yarn, berupa bentuk benang yang lekat dihubungkan pada filamen.

Gambar 2.2. Serat gelas yarn (http://w13.itrademarket.com)

c. Chopped Strand, adalah strand yang dipotong-potong dengan ukuran tertentu kemudian digabung menjadi satu ikatan.

Gambar 2.3. Serat gelas chopped strand (http://sinofuwang.com)

d. Reinforcing Mat, berupa lembaran chopped strand dan continuous strand yang tersusun secara acak.

Gambar 2.4. Serat gelas reinforcing mat (http: //www.image.tradevv.com)

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

e. Woven Roving, berupa benang panjang yang dianyam dan digulung pada silinder

Gambar 2.5. Serat gelas woven roving (http://www.fiberjn.com)

f. Woven Fabric, berupa serat yang dianyam seperti kain tenun.

Gambar 2.6. Serat gelas woven fabric (http://www.asia.ru)

2.3.2. Matrik

Matrik adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume terbesar (dominan). Matrik mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Mentransfer tegangan ke serat secara merata. b. Melindungi serat dari gesekan mekanik.

c. Memegang dan mempertahankan serat pada posisinya. d. Melindungi dari lingkungan yang merugikan.

e. Tetap stabil setelah proses manufaktur. Sifat-sifat matrik (Ellyawan, 2008) :

a. Sifat mekanis yang baik. b. Kekuatan ikatan yang baik.

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

c. Ketangguhan yang baik. d. Tahan terhadap temperatur.

Menurut Gibson (1994) matrik dalam struktur komposit dapat dibedakan menjadi:

1) Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites – PMC)

Bahan ini merupakan bahan komposit yang sering digunakan, biasa disebut polimer berpenguat serat (FRP – Fibre Reinforced Polymers or Plastics). Bahan ini menggunakan suatu polimer berbahan resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya. 2) Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites – MMC)

Bahan ini menggunakan suatu logam seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti silikon karbida.

3) Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites – CMC)

Bahan ini menggunakan keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida atau boron nitride.

Jenis polimer yang sering digunakan : 1) Thermoplastic

Thermoplastic adalah plastik yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle) dengan menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Contoh dari thermoplastic yaitu Nylon 66, Polytetrafluoroethylene (PTFE/teflon), Polieter sulfon, dan Poliyether etherketone (PEEK).

2) Thermoset

Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu. Bila sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan thermoset melainkan akan membentuk arang dan terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis melamin. Plastik jenis-jenis thermoset tidak begitu menarik dalam proses daur

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

ulang karena selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang bersifat thermoplastic. Contoh dari thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI).

2.3.3. Klasifikasi Komposit

Berdasarkan penguatnya (bahan pengisinya), klasifikasi komposit dibedakan menjadi 3 macam yaitu bahan pengisi partikel, serat dan struktur.

Gambar 2.7. Klasifikasi bahan komposit berdasarkan penguatnya (George H Staab, 1999)

komposit

partikel serat partikel

memanjang pendek gabungan berlapis

(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Komposit dibedakan menjadi 5 kelompok menurut bentuk struktur dari penyusunnya yaitu (Schwartz, 1984) :

1. Komposit Serat (Fiber Composites)

Komposit serat merupakan jenis komposit yang menggunakan serat sebagai bahan penguatnya. Dalam pembuatan komposit, serat dapat diatur memanjang (continuous composites) atau dapat dipotong kemudian disusun secara acak (random fibers) serta juga dapat dianyam (cross-ply laminate) (Schwartz, 1984).

a. serat memanjang b. Serat acak

Gambar 2.8. Komposit serat (Fiber Composites) (George H Staab, 1999)

2. Komposit Serpih (Flake Composites)

Flake Composites adalah komposit dengan penambahan material berupa serpih kedalam matriksnya. Flake dapat berupa serpihan mika dan metal (Schwartz, 1984).

Gambar 2.9. Komposit serpih (Flake Composites) (George H Staab, 1999)

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

3. Komposit Partikel (Particulate Composites)

Particulate composites adalah salah satu jenis komposit di mana dalam matriks ditambahkan material lain berupa serbuk/butir. Perbedaan dengan flake dan fiber composites terletak pada distribusi dari material penambahnya. Dalam particulate composites, material penambah terdistribusi secara acak atau kurang terkontrol daripada flake composites. Sebagai contoh adalah beton (Schwartz, 1984).

Gambar 2.10. Komposit partikel (Particulate Composites) (George H Staab, 1999)

4. Filled (skeletal) Composites

Filled composites adalah komposit dengan penambahan material ke dalam matriks dengan struktur tiga dimensi (Schwartz, 1984).

Gambar 2.11. Filled (skeletal) Composites (George H Staab, 1999)

(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

5. Laminar Composites

Laminar composites adalah komposit dengan susunan dua atau lebih layer, di mana masing-masing layer dapat berbeda – beda dalam hal material, bentuk, dan orientasi penguatannya (Schwartz, 1984).

Gambar 2.12. Laminar Composites (George H Staab, 1999)

Berdasarkan penempatannya terdapat beberapa tipe serat pada komposit, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.13 (Gibson, 1994).

a. serat memanjang b. Serat anyam

c. serat acak d. Serat gabungan

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

a. Continuous Fiber Composite

Continuous atau uni-directional composite mempunyai susunan serat panjang dan lurus, membentuk lamina diantara matriksnya. Jenis komposit ini paling banyak digunakan. Kekurangan tipe ini adalah lemahnya kekuatan antar lapisan. Hal ini dikarenakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriksnya.

b. Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)

Komposit ini tidak mudah terpengaruh pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya juga mengikat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan tidak sebaik tipe continuous fiber.

c. Discontinuous Fiber Composite (chopped fiber composite)

Komposit dengan tipe serat pendek masih dibedakan lagi menjadi : 1. Serat pendek searah (Aligned discontinuous fiber)

2. Serat pendek diagonal (Off-axis aligned discontinuous fiber) 3. Serat pendek acak (Randomly oriented discontinuous fiber)

Randomly oriented discontinuous fiber merupakan komposit dengan serat pendek yang tersebar secara acak diantara matriksnya. Kekurangan dari jenis serat acak adalah sifat mekanik yang masih dibawah dari penguatan dengan serat lurus pada jenis serat yang sama (Gibson,1994).

a. Serat pendek searah b. Serat pendek diagonal c. Serat pendek acak

(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d. Hybrid fiber composite

Hybrid fiber composite merupakan komposit gabungan antara tipe serat lurus dengan serat acak. Pertimbangannya supaya dapat mengeliminir kekurangan sifat dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya.

Hybrid Fiber Composite

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB IV

PERAWATAN DAN PERINCIAN BIAYA

4.1. Perawatan

Perawatan ini dilakukan bila terjadi kerusakan atau gangguan-gangguan yang terjadi, perawatan untuk pintu yang terbuat dari bahan komposit sangatlah minim perawatannya.

4.1.1. Perawatan Komposit Fiberglass

Fiberglass sebenarnya bebas perawatan (maintenance free). Perawatan hanya dilakukan apabila terjadi kerusakan tergores atau pecah. Sedangkan untuk permukaan yang dilapisi cat, perawatannya sama seperti perawatan bodi mobil pada umumnya.

a. Perawatan pada fiberglass yang tergores

Fiberglass yang tergores dapat diperbaiki dengan melapisi permukaan dengan gelcoat. Pelapisan gelcoat dimaksudkan agar warna produk tidak belang. Untuk meratakan permukaan yang dilapisi ulang dilakukan pengampelasan. Proses pengampelasan dilakukan secara bertahap dengan amplas kasar dan bertahap hingga ampelas halus yang dibasahi dengan air.

b. Perawatan pada materi fiberglass yang pecah

Fiberglass yang pecah dapat diperbaiki dengan cara melakukan laminasi ulang atau penambalan pada bagian yang rusak. Laminasi atau penambalan bagian yang pecah dilakukan sama halnya dengan proses laminasi produk.

c. Perawatan pada fiberglass yang sudah dicat

Perawatan fiberglass yang sudah dicat sama dengan perawatan bodi mobil pada umumnya, yaitu :

1. Pada saat tidak digunakan, jauhkan dari sinar matahari langsung atau tempatkan di tempat yang teduh.

2. Melakukan pemolesan permukaaan dengan bahan–bahan yang direkomendasikan untuk merawat cat mobil.

(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4.1.2. Perawatan Mekanisme kaca

Perawatan yang dilakukan untuk sesuatu yang bergesekan adalah pemberian oli atau bahan anti karat lainnya agar tidak terjadi macet karena pengaruh karat dan kotoran yang ada. Pelumasan atau pemberian bahan anti karat sebaiknya dilakukan pada komponen-komponen sebagai berikut :

1. Regulator kaca 2. Rel kaca

4.2. Perincian Biaya 1. Alat dan Bahan

NO MATERIAL HARGA

SATUAN JUMLAH

HARGA TOTAL 1. Karet Lis Kaca Rp. 42.000,- 4 buah Rp. 168.000,- 2. Seng Rp. 25.000,- 2,5 m Rp. 37.500,- 3. Paku Rp. 2.500,- 2 ons Rp. 5.000,- 4. Pensil 2b Rp. 2.500,- 2 buah Rp. 5.000,- 5. Rautan Rp. 1.500,- 1 buah Rp. 1.500,- 6. Yellow Board Rp. 7.500,- 4 buah Rp. 30.000,- 7. Lem Epotec Rp. 6.000,- 15 buah Rp. 90.000,-

8. Mur Baut - - Rp. 30.000,-

9. Masker Rp. 2.500,- 20 buah Rp. 50.000,- 10. Rivet 4mm Rp. 28.000,- 1 set Rp. 28.000,- 11. Cutter Rp. 4.000,- 1 buah Rp. 4.000,- 12. Kanebo Rp. 15.000,- 1 buah Rp. 15.000,- 13. Lem Fox Rp. 15.000,- 1 buah Rp. 15.000,- 14. Sealer Rp. 20.500,- 2 buah Rp. 41.000,- 15. Sabun Colek Rp. 12.500,- 1 buah Rp. 12.500,- 16. Besi Strip Rp. 8.500,- 2kg Rp. 17.000,- 17. Gunting Rp. 10.000,- 1 buah Rp. 10.000,- 18. Gerinda Rp. 11.000,- 2 buah Rp. 22.000,-

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

19. Sekrap Rp. 6.000,- 2 set Rp. 12.000,-

20. Karpet door trim - - Rp. 250.000,-

Total Rp. 843.000,- 2. Alat dan Bahan Komposit

NO MATERIAL HARGA

SATUAN JUMLAH TOTAL

1. Resin Rp. 25.500,- 35 kg Rp. 892.500,- 2. Mirror Glass Rp. 105.000,- 1 buah Rp. 105.000,- 3. Mat Rp. 500.000,- 1 gulung Rp. 500.000,- 4. Katalis Rp. 50.000,- 1 liter Rp. 50.000,- 5. Ca CO 3 - - Rp. 10.000,- 6. Roller Rp. 40.000,- 2 buah Rp. 80.000,- 7. Aseton Rp. 24.500,- 5 liter Rp. 122.500,- 8. Kuas Rp. 5.500,- 9 buah Rp. 49.500,- 9. Gayung Rp. 5.500,- 4 buah Rp. 22.000,- 10. Jerigen 10 kg Rp. 17.000,- 1 buah Rp. 17.000,- 11. Blabak Rp. 10.500,- 3 lembar Rp. 31.500,- 12. Pipa PVC Rp. 7.500,- 5 buah Rp. 37.500,- 13. Pigmen - 10 ml Rp. 14.000,- Total Rp.1.931.500,- 3. Biaya Pengecatan NO MATERIAL HARGA

SATUAN JUMLAH TOTAL

1. Cat Supergloss Rp. 82.500,- 3 kg Rp. 247.500,- 2. Cat Top Collor Rp. 56.500,- 1 kg Rp. 56.500,- 3. Epoxy Classy Rp. 34.000,- 2 kg Rp. 68.000,- 4. Thinner :

· Speedy Rp. 16.500,- 12 liter Rp. 198.000,- · N. D Rp. 16.000,- 4,5 liter Rp. 72.000,- · P. U Rp. 37.500,- 2,5 liter Rp. 93.750,-

(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 42 5. Clear Rp. 74.500,- 2 kg Rp. 149.000,- 6. Compound Rp. 45.000,- 1 kg Rp. 45.000,- 7. Amplas : · 400 Rp. 3.500,- 3 lembar Rp. 10.500,- · 800 Rp. 3.500,- 3 lembar Rp. 10.500,- · 1000 Rp. 3.500,- 3 lembar Rp. 10.500,- 8. Dempul Alfagloss Rp. 56.000,- 8 kaleng Rp. 448.000,- 9. Amplas meter :

· P 80 Rp. 8.500,- 6 meter Rp. 51.000,- · P 150 Rp. 10.500,- 6 meter Rp. 63.000,-

10. Kain Compound - - Rp. 8.000,-

11. Lakban Kertas Rp. 6.000,- 2 buah Rp. 12.000,- Total Rp.1.543.250,-

5. Total Biaya

NO PENGELUARAN TOTAL

1. Biaya alat dan bahan Rp. 843.000,-

2. Biaya alat dan bahan komposit Rp. 1.931.500,-

3. Biaya pengecatan Rp. 1.543.250,-

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 43

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil proses perancangan ulang dan pembuatan pintu mobil listrik ini serta pembahasan yang diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pintu mobil listrik dapat bekerja dengan baik, yaitu kaca pada mobil dapat

naik dan turun (membuka dan menutup).

2. Perancanagan ulang pintu mobil listrik adalah dengan membuat pintu menjadi cembung, sehingga bentuk body mobil juga diubah agar sesuai dengan body pintu .

3. Perancangan ulang dan pembuatan pintu mobil listrik menghabiskan biaya sebesar Rp. 4.317.750,-

5.2. Saran

1. Perlu adanya pengembangan terhadap pembuatan komponen bodi mobil dengan komposit ini, jika sebelumnya bodi komposit ini menggunakan bahan dari fiberglass, maka selanjutnya dapat menggunakan serat lainnya, misalnya serat alam yang lebih ekonomis.

2. Perlu adanya bimbingan khusus mengenai material komposit, karena pengetahuan mahasiswa DIII sangat kurang dalam hal material komposit. 3. Keselamatan kerja yang perlu diperhatikan dalam hal yang berhubungan

dengan fiberglass adalah penyimpanan bahan serta saat proses pengerjaan dilakukan, harus selalu memakai alat keselamatan kerja, seperti sarung tangan dan masker.

Gambar

Gambar 2.1. Serat gelas roving  (http://img.directindustry.com)
Gambar 2.2. Serat gelas yarn  (http://w13.itrademarket.com)
Gambar 2.5. Serat gelas woven roving  (http://www.fiberjn.com)
Gambar 2.7. Klasifikasi bahan komposit berdasarkan penguatnya  (George H Staab, 1999)
+6

Referensi

Dokumen terkait

The purpose of the present study was to find out the target and language learning needs of learners pursuing a Tour Guide ESP course as perceived by the

Penelitian ini dilakukan karena ketertarikan akan strategi komunikasi seperti apa yang dibuat oleh Tim KSW sehingga program pemberdayaan masyarakat ini dapat terjalin,

Seluruh Civitas Atma Jaya Yogyakarta, mulai dari para Dosen yang telah mengajar dan memberikan ilmu selama saya kuliah dan para staf Universitas Atma Jaya

Hasil perhitungan Amova menunjukkan variasi genetik diantara populasi burung walet sarang putih di Airmolek dengan di Belilas sangat kecil, yaitu 2,772 %2. Variasi

Fakta lain yang penulis temukan dalam wawancara dengan 5 mahasiswa yang mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi adalah hampir sebagian besar

Pengujian hardware yang dilakukan meliputi pengujian, pengukuran, dan analisa pada rangkaian catu daya, pengujian sinyal keluaran fetal doppler, rangkaian band pass

Perkembangan penawaran unit usaha kami saat ini bisa dikatakan normal dengan target margin laba yang efektif. Hal tersebut disebabkan karena harga jual dari

Selain itu bank juga harus memperhatikan risiko likuiditas yang terjadi dari aktivitas pendanaan agar bank mampu memenuhi kewajiban saat jatuh tempo dengan itu kondisi