• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUMAH TRADISIONAL SUNDA T E S I S. D e n y NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RUMAH TRADISIONAL SUNDA T E S I S. D e n y NIM :"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RUMAH TRADISIONAL SUNDA

KAJIAN TENTANG MAKNA DAN BENTUK RUMAH TRADISIONAL SUNDA DESA SUKAHAYU KECAMATAN RANCAKALONG KOTA SUMEDANG

T E S I S

karya tulis sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Magister Seni Rupa dari Institut Teknologi Bandung

oleh

D e n y

NIM : 2 7 0 0 4 0 3

PROGRAM PASCASARJANA SENIRUPA

PROGRAM STUDI SENI RUPA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2007

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

RUMAH TRADISIONAL SUNDA

KAJIAN TENTANG MAKNA DAN BENTUK RUMAH TRADISIONAL SUNDA DESA SUKAHAYU KECAMATAN RANCAKALONG KOTA SUMEDANG

oleh

D e n y

NIM : 2 7 0 0 4 0 0 3

Program Studi Seni Rupa Institut Teknologi Bandung

Disetujui oleh :

______________________________________________ Tanggal : ___________ Widihardjo, M.Sn (Pembimbing I )

_____________________________________________ Tanggal : ___________ Jakob Sumardjo, Prof (Pembimbing II )

______________________________________________ Tanggal : ___________ Ira Adriati, S.Sn, M.Sn (Sekretaris Program Magister Seni Rupa)

(3)

ABSTRAK

RUMAH TRADISIONAL SUNDA

KAJIAN TENTANG MAKNA DAN BENTUK RUMAH TRADISIONAL SUNDA DESA SUKAHAYU KECAMATAN RANCAKALONG KOTA SUMEDANG

oleh

D e n y

NIM : 2 7 0 0 4 0 0 3

PROGRAM PASCASARJANA SENI RUPA PROGRAM STUDI SENI RUPA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Eksistensi sebuah bangunan rumah telah mengalami perubahan di berbagai aspek akibat arus modernisasi yang melanda seluruh pelosok Indonesia. Adanya pengklasifkasian bentuk dan tipe rumah menjadi rumah tradisional, rumah semi modern, dan rumah modern merupakan salah satu contoh bukti perkembangan eksistensi rumah berdasarkan kurun waktu perkembangan peradaban manusia serta teknologi yang menyertainya.

Eksistensi rumah pun diyakini tidak hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung manusia dari bahaya luar, namun sebuah rumah mempunyai bentuk dan makna yang lebih khusus bagi yang mendiaminya. Penelitian ini disusun untuk menguraikan dan mengkaji aspek fisik, nonfisik, serta perubahan bentuk dan makna rumah tradisional Sunda di Desa Sukahayu, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. Aspek fisik dan perubahan rumah tradisional Sunda yang digali dan dikaji berdasarkan bentuk, material, dan struktur rumah, sedangkan aspek nonfisik yang dikaji berdasarkan makna atau kosmologi eksistensi rumah tradisional Sunda.

Tujuan penelitian ini adalah menemukan, melengkapi, menggali, dan memahami setiap aspek yang terkandung dalam bangunan rumah tradisional Sunda, khususnya rumah tradisional Sunda di Desa Sukahayu, sehingga dapat sebagai acuan atau sumber data bagi para akademisi, pemerhati, dan masyarakat umum yang ingin mengenal dan memahami rumah tradisional Sunda Desa Sukahayu.

Penelurusan dan pengumpulan data-data mengenai rumah tradisional Sunda Desa Sukahayu dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan masyarakat di Desa Sukahayu, serta tinjauan literatur dan dokumen-dokumen yang terkait. Kajian terhadap aspek fisik (bentuk, material, dan struktur) serta perubahan rumah tradisional Sunda Desa Sukahayu dianalisa berdasarkan disiplin ilmu Arsitektur, dan pengkajian terhadap aspek nonfisik (makna) rumah tradisional Sunda Desa

(4)

Sukahayu ditinjau dari disiplin ilmu Seni Rupa, khususnya Teori Paradoks mengenai kepercayaan dan kosmologi rumah tradisonal.

Berdasarkan hasil analisa, penulis menemukan dan menguraikan indikasi terjadinya perubahan terhadap aspek fisik rumah tradisional Sunda di Desa Sukahayu. Namun, kepercayaan dan kosmologi yang terkandung dalam rumah tradisional Sunda Desa Sukahayu masih tetap sama seperti adat istiadat yang diyakini masyarakat Sunda, khususnya masyarakat Desa Sukahayu.

Kata kunci: rumah tradisional Sunda, Desa Sukahayu, aspek fisik rumah, kosmologi, perubahan

(5)

ABSTRACT

A STUDY ON FORM AND MEANING OF THE SUKAHAYU SUNDANESE TRADITIONAL HOUSE

by

D e n y 2 7 0 0 4 0 0 3

FINE ARTS DEPARTEMENT

BANDUNG INSTITUTE OF TECHNOLOGY

Since modernization spread all over Indonesia, the existence of a house and its aspects had been changed. The form and type classification of the house into traditional house, semi modern house, and modern house, become evidence the transformations of house based on the phase of human civilization and technology.

The existence of house assumed not only as a residence and to avoid nature dangers, but a house has its particular form and meaning for who stay in it. This research refers to physical aspects, non physical aspects, and the transformation of form and meaning Sundanese traditional house in Desa Sukahayu, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, West Java. The Sundanese traditional house of Desa Sukahayu’s physical aspects and its transformation analyzed based on the form, material, and structure, however the non physical aspects of Sundanese traditional house analyzed by its meaning or cosmology the existence of Sundanese traditional house.

The objective of this research is to get, to increase, and/or to understand every substance aspect in Sundanese traditional house, especially The Sukahayu traditional house, in order to be references or sources for academic, observer, and public to recognize and understand it.

The method of data accumulation obtained through observation and interviewed Sukahayu society, related literatures and documentations. The research of Sukahayu traditional house’s physical aspects (form, material, and structure) and the transformation analyzed on Architecture approach, and the non physical aspects (cosmology and meaning) of Sukahayu traditional house analyzed on Fine Art approach, especially by Paradox theory about beliefs and cosmology of traditional house.

According to the research, there are indications of transformation in Sukahayu traditional house physical aspects, but the beliefs and cosmology in it still unchanged as well as Sundanese customs and traditions, especially Sukahayu society.

Keyword: Sundanese traditional house, Desa Sukahayu, house’s physical aspects, cosmology, transformation

(6)

bergumul dengan waktu, tak putus, terus bergerak

(7)

Kata Pengantar

Puji Syukur kupanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya penulisan Tesis ini, karena dengan kasih dan karuniaNYA aku awali semuanya

Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan program strata dua di Institut Teknologi Bandung, dengan bidang khusus Seni Rupa, Program Studi Seni Rupa dengan judul RUMAH TRADISIONAL SUNDA (KAJIAN TENTANG MAKNA DAN BENTUK RUMAH TRADISIONAL SUNDA DESA SUKAHAYU KECAMATAN RANCAKALONG KOTA SUMEDANG).

Kajian dari Tesis ini adalah membahas tentang makna dan bentuk rumah tradisional Sunda di desa Sukahayu kecamatan Rancakalong Kota Sumedang dari sudut pandang Seni Rupa dan Arsitektur.

Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan dari isi Tesis ini dan masih jauh dari kesempurnaan, penulis mencoba menyusun dengan kemampuan yang ada, dan tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak akan terwujudnya tulisan ini.

Penulis

(8)

Ucapan Terimakasih

Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tulisan ini.

ƒ Drs.Widiharjo, M.Sn selaku pembimbing pertama yang telah banyak memberikan bimbingannya selama penyusunan Tesis ini

ƒ Prof. Jakob Sumardjo selaku pembimbing kedua yang juga banyak memberikan bimbingannya selama penyususunan Tesis ini

ƒ Dra. Ira Indrianti, M.Sn yang tidak bosan-bosannya memberikan dorongan hingga terselesaikannya Tesis ini.

ƒ Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA selaku reader yang banyak memberikan masukan selama proses kolokium hingg sidang akhir

ƒ Dra. Nuning Y.D, Dipl.Art selaku penguji yang banyak memberikan masukan selama proses kolokium hingga sidang akhir

ƒ Dra. Donna, M.Sn selaku penguji yang banyak memberikan masukan selama proses kolokium hingga sidang akhir

ƒ Para TU Program Pascasarjana FSRD yang selalu mengarsip data-data mahasiswa dengan baik.

ƒ Istriku terkasih Tanfung yang selalu membantu tiada lelah dan memberikan dorongan hingga terselesaikannya Tesis ini

ƒ Steve anaku atas doa hingga terselesaikannya Tesis ini

ƒ Mamah dan adikku ( Susan dan Jimmy) atas doa dan dorongannya

ƒ Almarhum Papahku, aku lulus Pah! Terimaksih atas semua bimbinganmu semasa papah hidup.

ƒ Mamah dan papah mertua juga adik iparku ( Cece ) atas doa dan dorongan hingga terselesaikannya Tesis ini

ƒ Teman-teman seperjuangan 2004, Bang Erwan Suryanegara, Wegi Sindu, Adhit, Alpha, Aim, Nadiya dan Ibu Belinda

ƒ Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu hingga terselesaikannya tulisan ini.

(9)

Daftar Isi Halaman Lembar Judul Lembar Pengesahan i Abstrak ii Abstract iv Kata Pengantar vi Ucapan Terimakasih vi

Daftar Isi viii

Daftar Gambar xi

Daftar Foto xiii

Daftar Diagram xv

BAB I Pendahuluan

I.1 Latar Belakang 1

I.2 Rumusan Masalah 4

I.3 Batasan Masalah 4

I.4 Asumsi 4

I.5 Tujuan Penelitian 5

I.6 Manfaat Penelitian 5

I.7 Metode Penelitian 5

I.8 Sistematika Penulisan 7

I.9 Kerangka Berfikir 8

BAB II Tinjauan Teoritis Rumah Tradisional Sunda

II.1 Kebudayaan 9

II.2 Kepercayaan Masyarakat Tradisi 15

II.3 Perubahan Budaya 17

(10)

II.5. Kehidupan Masyarakat Tradisi 21

II.5.1 Masyarakat Pola Dua 22

II.5.2 Masyarakat Pola Tiga 25

II.6 Falsafah Rumah Tradisional 28

II.7 Kebudayaan Sunda 29

II.8 Kosmologi Sunda 30

II.9 Rumah Tradisional Kampung Sunda Menurut Ilmu

Arsitektur 33

II.10 Manusia dan Arsitektur 35

II.11 Tipologi Rumah Tradisional Sunda 36 II.12 Bagian Struktur Rumah Tradisional Sunda 40 II.13 Fungsi Ruang Rumah Tradisional Sunda 44

II.14 Kepercayaan Arah Bangunan Rumah Tradisional Sunda 46

II.15 Rumah Tradisional Sunda 46

II.15.1. Kampung Dukuh 46

II.15.2. Rumah Tradisional Kampung Cikondang 49 II.15.3.Rumah Tradisional Kampung Pulo 51 II.15.4.Rumah Tradisional Kampung Urug 54 II.16 Bentuk dan Struktur Rumah Tradisional Sunda

Semi Permanen 57

BAB III Kebudayaan Desa Sukahayu Kecamatan Rancakalong Kota Sumedang

III.1 Kesejarahan Kota Sumedang 62

III.2 Letak Geografis Sumedang 66

III.3 Kebudayaan Kota Sumedang 66

III.3.1 Kehidupan dan Perkembangan Masyarakat 66 III.3.2 Kepercayaan dan Adat Istiadat 67 III.3.3 Kesenian sebagai Budaya Masyarakat Sumedang 71 III.3.4 Rumah Tradisional merupakan bagian

(11)

III.4 Kebudayaan Kecamatan Rancakalong 72 III.5 Kebudayaan Masyarakat Sunda Desa Sukahayu

Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang. 77 III.6. Tipologi Tapak Desa Sukahayu Kecamatan Rancakalong 78 III.7 Rumah Tradisional Desa Sukahayu 86

BAB IV Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu

Kecamatan Rancakalong Sumedang dalam Perspektif Ilmu Arsitektur Tradisional dan Kepercayaan

IV.1 Rumah Tradisional Sunda Desa Sukahayu dalam Perspektif

Ilmu Arsitektur Tradisional 87

IV.2 Deskripsi Rumah Tradisional Desa Sukahayu 90 IV.3 Analisis Bentuk, Material dan Struktur Rumah Tradisional

Sunda Desa Sukahayu 105

IV.4 Perubahan Bentuk Rumah Tradisional Desa Sukahayu 109 IV.5 Makna Rumah Tradisional Desa Sukahayu Kecamatan

Rancakalong Sumedang 116

IV.6 Kosmologi Desa Sukahayu 118

BAB V Kesimpulan dan Saran

V.1 Kesimpulan 120

V. 2 Saran 121

(12)

Daftar Gambar

Halaman

Gambar II.1 Sketsa Denah Rumah Tradisional Sunda 13 Gambar II.2 Skema potongan tapak tonggoh dan lebak 14 Gambar II.3 Sketsa Pembagian Ruang Secara Vertikal 15

Gambar II.4 Sketsa Paradoks Pola Dua 23

Gambar II.5 Sketsa Pola Arah Paradoks 23

Gambar II.6 Sketsa Rumah Tradisional Sunda yang Merupakan

Satu Kesatuan (paradoks) 24

Gambar II.7 Sketsa Tampak Depan Rumah Tradisional Sunda 25

Gambar II.8 Tiga Entitas Pola Tiga 26

Gambar II.9 Sketsa potongan Tapak Arah Atap Rumah

Tradisional Sunda 27

Gambar II.10 Atap Jolopong 37

Gambar II.11 Atap Julang ngapak 38

Gambar II.12 Atap Buka Palayu 39

Gambar II.13 Atap Perahu Kumerep 40

Gambar II.14 PEMBAGIAN RUANG 44

Gambar II.15 SKEMA PENGELOMPOKAN RUANG LUAR DAN DALAM 45 Gambar II.16 Bentuk Atap Julang Ngapak 53 Gambar II.17 SketsaTampak Depan Rumah Tradisional Kampung Urug 56 Gambar II.18 Sketsa Denah Rumah Tradisional Kampung Urug 57 Gambar III.1 Peta Kabupaten Sumedang 2002 62

Gambar III.2 Peta Desa Rancakalong 72

Gambar III.3 Peta Desa Sukahayu 77

Gambar III.3 Site Plan Area Pemakaman Desa Sukahayu 83 Gambar III.3 Potongan Melintang Site Plan Area Pemakaman

Desa Sukahayu 83

Gambar IV.1 Sketsa Sirkulasi Rumah Tradisional Desa Sukahayu 88 Gambar IV.2 Sketsa Atap Jolopong Rumah Tradisional Desa Sukahayu 89 Gambar IV.3 Sketsa Denah Rumah Tradisional Desa Sukahayu 89 Gambar IV.4 Sketsa Denah dan Potongan Rumah Permanen

Desa Sukahayu 90

Gambar IV.5 Sketsa Perspektif Tapak Desa Sukahayu 91 Gambar IV.6 Potongan dan Perspektif Tapak Desa Sukahayu 91 Gambar IV.7 Sketsa Rumah Tradisional Desa Sukahayu 93 Gambar IV.8 Sketsa Potongan Rumah Tradisional Desa Sukahayu 93 Gambar IV.9 Sketsa Atap Jolopong Rumah Tradisional Desa Sukahayu 106 Gambar IV.10 Sketsa Denah Rumah Tradisional Desa Sukahayu 106 Gambar IV.11 Sketsa Atap Jolopong Rumah Tradisional Desa Sukahayu 107 Gambar IV.12 Sketsa Denah Rumah Tradisional Desa Sukahayu 107 Gambar IV.13 Denah Rumah Tradisional Desa Sukahayu 111 Gambar IV.14 Denah Rumah Tradisional Desa Sukahayu yang Sudah

(13)

Gambar IV.15 Perspektif Potongan Thiang 111

Gambar IV.16 Atap Rumah Desa Sukahayu Menghadap ke Utara

dan Menghadap ke Gunung Tampomas 112 Gambar IV.17 Denah Rumah Desa Sukahayu Kecamatan

(14)

Daftar Foto

Halaman

Foto I.1 Kampung Adat Sunda Kuta Ciamis 2

Foto I.2 Kampung Adat Sunda Dukuh 3

Foto I.3 Kampung Adat Sunda Baduy 3

Foto I.4 Kampung Adat Sunda Rancakalong 3

Foto II .1 Rumah Tradisional Jawa Barat 16

Foto II. 2 Atap Rumah Tradisional Pola Tiga 28

Foto II. 3 Bentuk rumah suku baduy 34

Foto II. 4 Bentuk Tipologi Tapak Suku Baduy 35

Foto II. 5 Tampak Atap ITB 38

Foto II. 6 Bentuk Atap dengan Material Injuk 41 Foto II. 7 Foto Langit-langit dengan Motif Kepang 41 Foto II. 8 Struktur Tiang Rumah Tradisional Sunda 42 Foto II. 9 Dinding BilikTiang Rumah Tradisional Sunda 42 Foto II. 10 Pintu Rumah Tradisional Sunda 43 Foto II. 11 Jendela Rumah Tradisional Sunda 43 Foto II. 12 Lantai Bambu (talapuh) Rumah Tradisional Sunda 44

Foto II. 13 Kampung Adat Dukuh 48

Foto II. 14 Rumah Tradisional Kampung Dukuh 48

Foto II. 15 Leuit (Bumi Lebet) Dukuh 49

Foto II. 16 Leuit Kampung Cikondang 50

Foto II. 17 Lisung Kampung Cikondang 51

Foto II. 18 Makam Embah Dalem Arif Muhamad 52 Foto II. 19 Rumah Tradisional Kampung Pulo 53

Foto II. 20 Perkampungan Kampung Urug 54

Foto II. 21 Gedong Leutik Kampung Urug 56

Foto II. 22 Rumah Tradisional Sunda Semi Permanen 58 Foto II. 23 Rumah Tradisional Sunda yang Masih beratap Injuk 58 Foto II. 24 Rumah Tradisional Sunda setelah mengalami

perubahan material 59

Foto II. 25 Rumah Tradisional Sunda yang Sudah Mengalami

Perubahan secara Struktural dan Material 59

Foto II. 26 Penampang tungku 60

Foto III.1 Perayaan Rayagung di kota Sumedang 68

Foto III.2 Keris Pusaka 71

Foto III.3 Acara Puncak Rayagung Ngagogo 70 Foto III.4 Rumah Tradisional Desa Rancakalong 73

Foto III.5 Upacara Seni Tarawangsa 76

Foto III.6 Upacara Bubur Suro 77

Foto III.7 Pemukiman Desa Sukahayu 78

Foto III.8 Salah Satu Sudut Tempat Masyarakat Desa Sukahayu 79 Foto III.9 Tampak Samping Kiri Tempat Mandi Umum dan

Mushola Alit Desa Sukahayu 80 Foto III.10 Tampak Samping Kanan Tempat Mandi Umum dan

(15)

Foto III.11 Arah Ke Tempat Mandi Umum dan Mushola Alit

Desa Sukahayu 81

Foto III.12 Potongan Tapak Mandi Umum dan Mushola Alit

Desa Sukahayu 81

Foto III.13 Jamban Masyarakat Desa Sukahayu 82 Kamar Mandi Rumah Tradisional yang Sudah Moderen

di Desa Sukahayu 83

Foto III.14 Pemakaman Karuhun Desa Sukahayu 83 Foto III.15 Arah Jalan Pemakaman Desa Sukahayu 84

Foto III.16 Balai Desa Sukahayu 85

Foto IV.1 Jendela Dapur untuk Sirkulasi Udara Dari Dalam 88

Foto IV.2 Leuit Desa Sukahayu 92

Foto IV.3 Atap Jolopong Rumah Tradisional Desa Sukahayu 94

Foto IV.4 Plafon Motif Kepang 94

Foto IV.5 Tihang Induk Utama (Sasaka) 95

Foto IV.6 Tihang Sisi Bangunan untuk Menjepit Bilik Dinding 95 Foto IV.7 Tihang Tatapakan (Pondasi) dengan Ukuran 30x12cm 96 Foto IV.8 Dinding Bambu dengan Anyaman Kepang 96

Foto IV.9 Panto Dapur 1.5m x 72 cm 97

Foto IV.10 Panto Ruang Tamu (Tepas) 1.9m x 1.0m 97

Foto IV.11 Panto Goah 1.2m x 60cm 98

Foto IV.12 Golodog 98

Foto IV.13 Lantai yang terbuat dari lempengan bambu (palapuh) 99 Foto IV.14 Ruang Tepas Rumah Tradisional Desa Sukahayu 100 Foto IV.15 Ruang Patengahan Rumah Tradisional Desa Sukahayu 100 Foto IV.16 Dapur Rumah Tradisional Desa Sukahayu 101 Foto IV.17 Paraseuneu yang Berguna untuk Menyimpan Segala

Kebutuhan Dapur 101

Foto IV.18 Hawu untuk Memasak yang disimbolkan

sebagai Perempuan 102

Foto IV.19 Tempat Penyimpanan Suluh 102

Foto IV.20 Ruang Tidur Bersebelahan dengan Goah 103 Foto IV.21 Goah Tempat Penyimpanan Padi dan Barang Pusaka 104

Foto IV.22 Jamban Umum Desa Sukahayu 104

Foto IV.23 Rumah Tradisional Desa Sukahayu 110 Foto IV.24 Struktur Kayu Rumah Tradisional Desa Sukahayu 113 Foto IV.25 Struktur Beton Rumah Tradisional Desa Sukahayu 113 Foto IV.26 Foto Sebelah Kiri merupakan Bukaan Rumah Tradisional

Desa dan Foto Sebelah Kanan Bukaan Rumah Tradisional

yang Telah Mengalami Perubahan 114

Foto IV.27 Dapur Rumah Tradisional Desa Sukahayu Sebelum

Mengalami Perubahaan 117

Foto IV.28 Dapur Rumah Tradisional Desa Sukahayu Setelah

Mengalami Perubahaan 115

(16)

Daftar Diagram

Halaman

Diagram II.1 Manusia dan Arsitektur 10 Diagram II.2 Empat Kegiatan dalam Arsitektur 11

Diagram II.3 Proses Transendensi 21

Diagram II.4 Empat Tipologi Dalam Arsitektur 33

Diagram II.5 Lahir dan Batin 36

Referensi

Dokumen terkait

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Kalau orang belum bisa menemukan jati dirinya, belum bisa menerima diri sendiri, biasanya tidak puas, atau akan menutupi diri. Misalnya, dengan menyibukkan diri atau mengajak

(dalam Ghufron, 2003:158) mengatakan bahwa sebagai suatu perilaku penundaan, prokrastinasi akademik dapat termanifestasikan dalam indikator tertentu yang dapat

Mengesahkan Susunan Personalia Pimpinan Majelis Pertimbangan, Pimpinan Majelis Pakar Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Kab Pohuwato masa bakti 2017

Melalui temuan dan analisis data di atas dapat dilihat bahwa adanya pembongkaran representasi kulit hitam dalam aspek kepemimpinan dan heroisme. Namun pembongkaran itu

Jadi post partum sectio caesaria atas indikasi letak sungsang adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu dimana kelahiran janinnya dilakukan

Perusahaan yang mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih besar dari biaya modalnya akan mampu membayar dividen kepada pemegang saham. EVA positif menandakan

Tekan (T) untuk menambah maklumat pusat bagi sekolah yang didaftarkan dan pengguna akan memperolehi skrin seperti pada Gambar rajah 10 di atas.. Pengguna boleh melihat