• Tidak ada hasil yang ditemukan

With the Actions of Smoking within Students of 9 State High School Manado.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "With the Actions of Smoking within Students of 9 State High School Manado."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

Artikel : HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK PADA SISWA-SISWI SMA NEGERI 9 MANADO

Article :

Relationship Between Knowledge and Attitudes on the Danger of Smoking

With the Actions of Smoking within Students of 9 State High School

Manado.

Oleh: Rosina A Pratiwi

091511189

Dosen Pembimbing : Dr. dr. Grace Kandou, MKes dr. Dina V. Rombot, MKes, DK

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO 2013

(2)

2

Pratiwi, Rosina, 2014. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Dengan Tindakan Merokok Pada Siswa-Siswi Sma Negeri 9 Manado skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado.Pembimbing : (I) Grace Kandou, (II) Dina V. Rombot

ABSTRAK

Rokok merupakan salah satu produk industri dan komoditi internasional yang mengandung sekitar 1.500 bahan kimiawi. Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok dengan tindakan merokok pada siswa-siswi SMA Negeri 9 Manado.

Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan Cross sectional study. Jumlah sampel 262 responden dengan menggunakan Simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Data dianalisis dengan uji Chi-Square (ɑ = 0,05).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 77,1 % responden berpengetahuan baik dan 22,9 % responden berpengetahuan kurang baik, sebanyak 79,3 % responden bersikap baik dan 20,7 % responden bersikap kurang baik, sebanyak 22,5 % responden melakukan tindakan merokok dan 77,5 % responden tidak melakukan tindakan merokok. Nilai probabilitas hubungan antara pengetahuan tentang bahaya merokok dengan tindakan merokok sebesar 0,358 sedangkan hubungan antara sikap tentang bahaya merokok dengan tindakan merokok sebesar 0,431.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentang bahaya merokok dengan tindakan merokok pada siswa-siswi SMA Negeri 9 Manado dan tidak terdapat hubungan antara sikap tentang bahaya merokok dengan tindakan merokok pada siswa-siswi SMA Negeri 9 Manado.

(3)

3

Pratiwi, Rosina, 2014. Relationship Between Knowledge and Attitudes on the Danger of Smoking With the Actions of Smoking within Students of 9 State High School Manado. Skripsi. School of Public Health. Sam Ratulangi University Manado.Pembimbing: (I) Grace Kandou, (II) Dina V. Rombot

ABSTRACT

Cigarette is one of international industrial products and commodities containing about 1,500 chemicals. Smoking is one of habits that is commonly found in everyday life. Adolescence is a period of human development. This period is a period of change or transition from childhood to adulthood which includes changes in biological, psychological change, and social change. This study was conducted to determine the relationship between knowledge and attitudes on the dangers of smoking within students of 9 State High School Manado. This research was done using an analytic survey with a cross sectional study design. Total sample was 262 respondents that was sampled using Simple random sampling. The data were collected by using a questionnaire. The data was analyzed by Chi-Square test (ɑ = 0.05). The results show that 77.1% of respondents were knowledgeable and 22.9% were less knowledgeable respondents, 79.3% of respondents have good attitude and 20.7% respondents have not good attitude toward smoking. 22.5% of respondents performed smoking and 77,5% of respondents did not smoking. Probability value of the relationship between knowledge on the dangers of smoking the act of smoking was at 0.358, while the relationship between attitudes about the dangers of smoking to the act of smoking was 0,431. It can be concluded from this research that there was no relationship between knowledge onthe dangers of smoking with the act of smoking in students of 9 State High School Manado and there was no correlation between attitudes about the dangers of smoking on the act of smoking in students of 9 State High School Manado.

(4)

4 PENDAHULUAN

Indonesia pada tahun 2007 menduduki posisi peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India dan masih menduduki posisi peringkat ke-5 konsumen rokok terbesar setelah Cina, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang (Depkes, 2010).

Prevalensi perokok usia remaja 13-15 tahun juga mengalami peningkatan dari 12,6% pada tahun 2006 menjadi 20,3% pada tahun 2009. Pada tahun 2010 prevalensi merokok dewasa usia 15 tahun ke atas mencapai 35% yang terdiri atas 65% pria dan 35% wanita. Dalam sepuluh tahun terakhir pada tahun 2001-2010, dilaporkan bahwa usia perokok pemula yaitu 5-9 tahun meningkat 400% dari 0,4% menjadi 1,7 % (Riskesdas, 2010).

Menurut hasil data riset kesehatan dasar tahun 2010, prevalensi perokok usia ≥ 15 tahun per provinsi, Sulawesi Utara tidak termasuk dalam kelompok lima besar. jumlah perokok di Sulawesi Utara adalah 36,2% dengan jumlah perokok setiap hari 29,1% dan perokok kadang-kadang berjumlah 7,1%. Pada Sulawesi Utara prevalensi penduduk umur ≥ 15 tahun yang memiliki kebiasaan merokok rata-rata 1-10 batang per hari yaitu 61,0%, yang memiliki kebiasaan merokok rata-rata 11-20 batang per hari yaitu 32,8%, yang memiliki kebiasaan merokok rata-rata 21-30 batang per hari yaitu 3,1%, yang memiliki kebiasaan merokok rata-rata > 31 batang per hari yaitu 3,0%. (Riskesdas, 2010).

Remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa

kanak-kanan ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan psikologi dan perubahan sosial.

Perilaku merokok pada remaja umumnya semakin lama akan semakin meningkat sesuai dengan tahap perkembangannya yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas merokok, dan sering mengakibatkan mereka mengalami ketergantungan nikotin.

Dalam Undang-undang Perlindungan Anak No. 23 tahun 2002 terdapat pasal 59 yang secara tegas menyebutkan anak harus dilindungi dari zat adiktif. Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 113 ayat 2 menyebutkan bahwa zat adiktif (zat yang menimbulkan kecanduan) meliputi tembakau dan produk tembakau.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 9 Manado, merupakan salah satu SMA unggulan di kota Manado yang memiliki jumlah siswa yang cukup banyak yaitu 758 orang. Siswa merupakan remaja generasi muda penerus bangsa. Oleh karena itu, perlu mempersiapkan generasi muda yang sebaik mungkin. Salah satunya adalah peningkatan pengetahuan siswa terhadap bahaya merokok.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 9 manado untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok dengan tindakan merokok pada siswa SMA Negeri 9 manado.

Tujuan Umum penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok dengan tindakan merokok pada siswa-siswi SMA Negeri 9 Manado.

(5)

5 METODE PENELITIAN

Penelitian yang telah dilaksanakan merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional, dengan memberikan kuesioner kepada responden dimana pertanyaan yang terdapat pada kuesioner merupakan pertanyaan terstruktur (yang sudah di uji validitas realibilitas). Sampel penelitian yang digunakan yaitu 262 responden. Data karakteristik (umur, jenis kelamin, rata-rata nilai rapor, tempat tinggal), diperoleh melalui pengisian kuesioner secara langsung oleh responden. Data di analisis dengan menggunakan uji Chi-Square.

HASIL

Karakteristik Responden

Dapat diketahui bahwa jumlah responden paling banyak berdasarkan kelompok umur 15-16 tahun yaitu 231 orang (88,2%) sedangkan jumlah responden paling sedikit berdasarkan kelompok umur 17 tahun yaitu 15 orang (5,7%). karakteristik responden menurut kelas dapat diketahui bahwa kelas X berjumlah 95 orang (36,3%) sedangkan kelas XI berjumlah 167 orang (63,7%). Untuk karakteristik responden menurut jenis kelamin diketahui bahwa laki-laki berjumlah 128 siswa (48,9%) sedangkan perempuan berjumlah 134 siswi (51,1%). Menurut Rata-rata nilai rapor diketahui bahwa jumlah responden paling

banyak berdasarkan rata-rata nilai rapor (semester akhir) siswa-siswi SMA Negeri 9 Manado yaitu 75-85 162 0rang (31,6%) sedangkan responden paling sedikit yaitu < 75 24 orang (4,7%). diketahui berdasarkan tempat tinggal yaitu dengan orang tua 177 orang (34,6%) sedangkan responden paling sedikit berdasarkan tempat tinggal yaitu di asrama 2 orang (0,4%).

Analisis Univariat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden dengan Kategori pengetahuan baik sebanyak 202 orang (77,1 %) dan pada kategori kurang baik sebanyak 60 orang (22,9 %). Distribusi responden berdasarkan kategori sikap terdapat 2 (dua) kategori yaitu baik dan kurang baik. Kategori baik terdapat 208 orang (79,3 %) dan pada kategori kurang baik terdapat 54 orang (20,7 %). responden berdasarkan kategori tindakan terdapat 2 (dua) kategori yaitu merokok dan tidak merokok. Kategori merokok terdapat 59 orang (22,5 %) dan pada kategori tidak merokok terdapat 203 orang (77,5 %).

(6)

6

Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Tindakan Merokok Pada Siswa-siswi SMA Negeri 9 Manado. Kategori

Pengetahuan

Tindakan

Total

p Tidak Merokok Merokok

n % n % n % Baik kurang baik 158 45 60,3 17,2 44 15 16,8 5,7 202 60 77,1 22,9 0,358 Jumlah 203 77,5 59 22,5 262 100

Perhitungan menggunakan uji chi square menghasilkan nilai probabilitas 0,358 nilai probabilitas lebih besar dari tingkat kesalahan (p > 0,05) maka dapat dinyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel yang diteliti yaitu antara pengetahuan bahaya merokok dengan tindakan merokok.

Hubungan Antara Sikap Tentang Bahaya Merokok Dengan Tindakan Merokok Pada Siswa-siswi SMA Negeri 9 Manado.

Kategori Sikap Tindakan

Total

p Tidak Merokok Merokok

n % n % n % Baik Kurang baik 159 44 60,7 16,8 45 14 17,2 5,3 204 58 77,9 22,1 0,431 Jumlah 203 77,5 59 22,5 262 100

Perhitungan menggunakan uji chi square menghasilkan nilai probabilitas 0,431 nilai probabilitas lebih besar dari tingkat kesalahan (p < 0,05) maka dapat dinyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel yang diteliti yaitu antara sikap tentang bahaya merokok dengan tindakan merokok pada siswa-siswi SMA Negeri 9 manado.

(7)

7 PEMBAHASAN

Hasil analisa pengetahuan responden dengan tindakan merokok diperoleh nilai probabilitas 0,358 (p > 0,05) maka dapat dinyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel yang diteliti yaitu antara pengetahuan bahaya merokok dengan tindakan merokok.

Penelitian ini sebanding dengan penelitian Anto (2012) tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok dengan tindakan merokok remaja di pasar bersehati kota manado yang diperoleh nilai probabilitas (p value) antara pengetahuan dengan tindakan sebesar 0,266. Nilai probabilitas (p value) 0,266 > 0,05 (tingkat kesalahan) maka Hο diterima dan dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentang bahaya merokok dengan tindakan merokok remaja di Pasar Bersehati kota Manado.

Pengetahuan responden tentang bahaya merokok pada siswa-siswi di SMA Negeri 9 Manado yang kategorinya baik tetapi mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 44 orang (16,8%) dan responden yang kategori pengetahuannya tidak baik dan mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 15 orang (5,7%). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2007). Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan merokok hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti lingkungan sosial, pengaruh teman sebaya, keluarga dan informasi tentang bahaya merokok yang kurang.

Tingkat sikap responden tentang bahaya rokok pada siswa-siswi SMA Negeri 9 Manado pada umunya dikategorikan baik. Responden yang memiliki kategori sikap baik tetapi mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 45 orang (17,2%) dan responden yang kategori pengetahuannya kurang baik dan mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 14 orang (5,3%). Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Koentjaraningrat, sikap merupakan kecenderungan yang berasal dari dalam diri individu untuk berkelakuan dengan pola-pola tertentu, terhadap suatu objek akibat pendirian dan perasaan terhadap objek tersebut. Menurut Sarwono, sikap merupakan kecenderungan merespons (secara positif atau negatif) orang, situasi atau objek tertentu (Maulana, 2009).

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan merokok. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Kebiasaan merokok pada remaja dipengaruhi oleh orang tua, teman sebaya, kepribadian dan media informasi yang mengiklankan rokok . menurut Berry dalam Oktavia (2010), teman sebaya mempunyai peran yang sangat berarti bagi remaja, karena remaja lebih sering menghabiskan waktunya bersama teman-teman sebaya. Di antara remaja yang memiliki kebiasaan merokok, 87% diantaranya mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang memiliki kebiasaan merokok begitu pula dengan remaja non perokok

(8)

8

Hasil analisa menggunakan uji chi square menghasilkan nilai probabilitas 0,431 nilai probabilitas lebih besar dari tingkat kesalahan (p < 0,05) maka dapat dinyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel yang diteliti yaitu antara sikap dengan tindakan merokok.

Penelitian ini sebanding dengan penelitian Rahmadi, Lestari dan Yenita (2012) tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Rokok Dengan Kebiasaan Merokok Siswa SMP di Kota Padang, dari hasil penelitian ini didapatkan proporsi siswa yang merokok lebih tinggi dengan sikap positif daripada sikap negatif (32,6% : 28,6%). Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan kebiasaan merokok (p = 1,000). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena ada faktor lain yang dapat mempengaruhi kebiasaan merokok.

Kesimpulan

1. Terdapat sebanyak 22,9% siswa-siswi yang memiliki pengetahuan kurang baik dan sebesar 77,1% responden memiliki pengetahuan baik.

2. Terdapat sebesar 20,7% responden mempunyai sikap kurang baik dan sebesar 79,3% responden yang mempunyai sikap baik

3. Terdapat sebesar 22,5% responden yang melakukan tindakan merokok dan sebesar 77,5% responden yang tidak melakukan tindakan merokok.

4. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentang bahaya merokok dengan tindakan merokok pada siswa-siswi SMA Negeri 9 Manado.

5. Tidak terdapat hubungan antara sikap tentang bahaya merokok dengan tindakan merokok pada siswa-siswi SMA Negeri 9 Manado.

Saran

1. Pihak sekolah lebih meningkatkan kegiatan penyuluhan rokok secara berkala kepada siswa-siswi agar lebih memahami dasar informasi yang bersifat edukatif tentang bahaya rokok.

2. Siswa-siswi sebaiknya lebih selektif dalam menerima informasi tentang bahaya merokok, mengaktifkan diri dalam kegiatan keagamaan dan kegiatan ekstrakulikuler sehingga terhindar dari pergaulan bebas yang tidak sehat.

3. Pihak sekolah harus memberlakukan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tindakan merokok siswa-siswi di sekolah agar mengurangi kebiasaan merokok siswa-siswi disekolah

4. Pihak sekolah lebih mengoptimalkan program pusat konseling dan konsultasi yang dapat memberikan informasi dasar yang bersifat edukatif tentang bahaya merokok kepada para siswa-siswi sehingga siswa-siswa-siswi dapat terhindar dari tindakan merokok yang membahayakan kesehatan.

(9)

9

Anonimous.2011.Profil Sekolah SMA Negeri 9 Manado. Kota Manado

Bustan, M.N. 2000. Epidemiologi penyakit Tidak Menular. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2010

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas Indonesia Tahun 2010. Jakarta : Depkes RI

Departemen Kesehatan RI.2012. Masalah merokok Di Indonesia (Online). (http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/program/pengendalian-rokok/41-rokok-musuh-besar-yang-masih-menghantui) diakses pada tanggal 1 Februari 2013.

Handayani.(2007). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktek Merokok:Studi Kasus Pada Karyawan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. (Volume.1, No.1. Januari 2007:1-150) Hasanah, Sulastri.(2011). Hubungan antara Dukungan Orang Tua, Teman Sebaya dan Iklan Rokok

dengan Perilaku Merokok pada Siswa Laki-laki Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali. (Gaster,vol.8,No.1 februari 2011 (695-705) Diakses tanggal 15 maret 2013.

Komalasari, D & Helmi AF. (2002). Faktor – Faktor Penyebab Perilaku Merokok pada Remaja. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Universitas Gadjah Mada Press. Diakses tanggal 12 januari 2013)

Marsel , A. (2012). Hubungan antara Pengetahuan Dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Dengan Tindakan Merokok Remaja di Pasar Bersehati Kota Manado.(http://fkm.unsrat.ac.id). Diakses tanggal 28 januari 2013)

Maseda, Suba, Wongkar. (2013). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Bahaya Merokok Dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Putra Di SMA Negeri 1 Tompaso Baru. (Volume. 1, No.1. Agustus 2013)

Notoadmojo S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT Rineka Cipta, Jakarta. Notoadmojo S. 2007. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. PT Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo,(2010). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta Notoadmojo S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Rahmadi, Lestari, Yenita.(2012). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Rokok Dengan Kebiasaan Merokok Siswa SMPDi Kota Padang. (http://jurnal.fk.ac.id)

Salawati, Amalia.(2010). Perilaku Merokok Di Kalangan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang (Smoking Behavior Among Students In UNIMUS). (http://jurnal.unimus.ac.id) Shaluhiyah, Karyono, Noor.(2005). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Merokok Pada

Remaja Sekolah Pertama Di Kabupaten Kudus Tahun 2005. (Volume.1/No.1/januari 2006) Sugito, J. 2009. Stop Merokok Redaksi Plus Mudah Murah Cepat. Jakarta :Penebar Swadaya.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

“PENGARUH PROFITABILITAS, SIZE PERUSAHAANDAN MEDIA EXPOSURE TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL.. PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG TERDAFTAR

Kesimpulan dari perancangan ini adalah perancanaan dan perancangan interior Jogja Creative Hub di DIY bertujuan untuk mewadahi kegiatan Industri Kreatif di

Sebagai salah satu instansi yang bertugas dan berwenang dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup, Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Kalimantan Barat juga

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah adanya purifikasi n-heksana sebelum proses maserasi akan mempengaruhi kadar asiatikosida yang tersari, kemampuan penangkapan

SMA N 1 Depok sudah memiliki ruang khusus untuk bimbingan dan konseling yang tentunya sangat mendukung keterlaksanaan proses bimbingan konseling personal peserta

Pertama, sumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai dasar untuk mempercepat investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian yaitu implementasi