• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN SISTEM IPTEKIN KABUPATEN TEGAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN SISTEM IPTEKIN KABUPATEN TEGAL"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN,

DAN PENERAPAN SISTEM IPTEKIN

KABUPATEN TEGAL

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

KABUPATEN TEGAL

2019

(2)

PEDOMAN

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN,

DAN PENERAPAN SISTEM IPTEKIN

KABUPATEN TEGAL

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

KABUPATEN TEGAL

2019

(3)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 1

KATA PENGANTAR

Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh Kabupaten Tegal dalam mewujudkan “Masyarakat Kabupaten Tegal yang Sejahtera, Mandiri, Unggul, Berbudaya dan Berakhlak Mulia” melalui pedekatan pembangunan yang berbasiskan penelitian dan pengembangan khususnya

(research-based regional development) dan penerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi dan inovasi (IPTEKIN) yang dibutuhkan masyarakatnya pada umumnya (science, technology, and innovation

based regional development).

Oleh karena penelitian dan pengembangan, dan penerapan sistem ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (iptekin) pada dasarnya akan melibatkan banyak pihak/lembaga serta metode dalam pelaksanaannya, maka diperlukan Pedoman Penelitian dan Pengembangan, dan Penerapan Sistem Iptekin sebagai acuan yang dapat digunakan menjelaskan hubungan antar pihak/lembaga, perencanaan yang harus dilakukan, pelaksanaan, dan pelaporan serta mekanisme perizinan penelitian dan pengembangan, dan penerapan sistem iptekin di Kabupaten Tegal.

Tersedianya Pedoman Penelitian dan Pengembangan, dan Penerapan Sistem Iptekin ini diharapkan dapat membantu manajemen Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal maupun pihak/lembaga yang terlibat di dalamnya dalam penyelenggaraan penelitian dan pengembangan, dan penerapan sistem iptekin yang terstandarisasi, sehingga akan diperoleh hasil yang mampu memberikan dukungan kepada pemangku kebijakan dalam merumuskan berbagai hal kebijakan pembangunan daerah.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Pedoman ini. Semoga sumbangan tenaga dan pemikiran yang diberikan bermanfaat bagi kemajuan penelitian dan pengembangan, dan penerapan sistem iptekin di Kabupaten Tegal.

Slawi, Pebruari 2019

Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal,

Ir. Suharmanto

(4)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pedoman “Penelitian dan Pengembangan (Kelitbangan) dan Penerapaan Sistem Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi (Iptekin)” digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses penelitian dan pengembangan serta penerapaan sistem ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (Iptekin) yang dilaksanakan dapat berjalan efektif dan efisien, berstandar, konsisten, serta sistematis. Kondisi demikian diharapkan dapat mewujudkan optimalisasi kinerja tugas dan fungsi dan mewujudkan tatakelola penelitian dan pengembangan (tatakelola Kelitbangan) dan penerapaan sistem ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi (tatakelola penerapan sistem Iptekin) yang berbasis kepada akuntabilitas kinerja. Dampak dari itu pada akhirnya akan membangun Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang semakin hari semakin membaik dan berkualitas.

Memperhatikan salah satu fungsi dari Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal yaitu sebagai lembaga penyelenggara penelitian dan pengembangan, maka perlu disusun Pedoman Penelitian dan Pengembangan dan Penerapaan Sistem Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi (selanjutnya disebut Pedoman Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin) ini disusun untuk ruang lingkup penelitian dan pengembangan serta penerapan sistem ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi yang bersifat: 1) Mandiri, 2) Kemitraan dengan Perguruan Tinggi, dan 3) Kemitraan dengan Perseorangan, Kelompok/Komunitas atau Pihak Lainnya atau Pihak Ketiga.

Dengan demikian, kegiatan di dalam kegiatan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, seperti: kegiatan penyusunan Proposal Kelitbangan dan

(5)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 3 Penerapan Sistem Iptekin, Seminar, dan penyusunan Laporan Hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin akan berjalan sesuai Pedoman Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang sudah ditetapkan. Dengan prosedur tersebut akan memudahkan manajemen melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dan kualitas kegiatan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin.

1.2. Tujuan

Pedoman ini bertujuan:

1) Memberikan acuan bagi penyelenggaraan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin lingkup pemerintahan Kabupaten Tegal;

2) Meningkatkan kualitas hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin melalui penyediaan standar, tata cara dan mekanisme penyelenggaraan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin;

3) Membangun etos kerja dan akuntabilitas kinerja Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pedoman ini adalah Pedoman penyusunan Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, Seminar Proposal, Seminar Hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, dan penyusunan Laporan Hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, yang meliputi kegiatan:

1) Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri;

2) Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak dan dengan Perguruan Tinggi; dan

3) Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan dengan Perseorangan maupun Kelompok/Komunitas atau Pihak Ketiga.

(6)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 4

1.4. Pengertian

Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan” 1) Daerah adalah Kabupaten Tegal;

2) Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Otonom; 3) Bupati adalah Bupati Tegal;

4) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tegal;

5) Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal; 6) Kepala Badan adalah Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal; 7) Sekretaris Badan adalah Sekretaris Bappeda dan Litbang Kabupaten

Tegal;

8) Badan atau selanjutnya disingkat Bappeda dan Litbang adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Tegal;

9) Bidang adalah Bidang yang menyelenggarakan urusan Kelitbangan; 10) Majelis Pertimbangan adalah Majelis Majelis Pertimbangan Bappeda

dan Litbang Kabupaten Tegal;

11) Dewan Riset Daerah selanjutnya disebut DRD adalah DRD Kabupaten Tegal;

12) Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum;

13) Tim Advisori Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Inovasi (IPTEKIN), serta Sosial Budaya selanjutnya disebut Tim Advisori adalah Tim Advisori Kabupaten Tegal;

14) Tim Koordinasi Sistem Inovasi Daerah yang selanjutnya disebut Tim SIDa adalah Tim SIDa Kabupaten Tegal;

15) Kelompok Kerja Sistem Inovasi Daerah yang selanjutnya disingkat Pokja SIDa adalah Kelompok Kerja Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Tegal;

16) Evaluasi adalah penelaahan atau pembahasan rencana penelitian dan pengembangan yang terdiri dari topik (judul) peneltian, dan proposal penelitian dalam rangka penyempurnaan dan penajaman serta penyeleksian untuk dapat diproses lebih lanjut;

17) Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan

(7)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 5 pendekatan tertentu yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala kemasyarakatan tertentu;

18) Inovasi adalah proses pembaharuan atau hasil pembaharuan yang diterapkan dan menghasilkan kemanfaatan positif secara komersial/bisnis dan/atau ekonomi dan /atau sosial budaya;

19) Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses; atau secara umum invensi merupakan suatu ciptaan atau perancangan baru yang belum ada sebelumnya yang memperkaya khazanah serta dapat dipergunakan untuk menyempurnakan atau memperbarui ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada.

20) Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia.

21) Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah dan dilakukan secara sistematis untuk menghasilkan data, informasi, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian suatu asumsi dan atau hipotesis yang menghasilkan suatu rumusan ilmiah;

22) Pengkajian adalah penelitian terapan yang bertujuan memecahkan permasalahan yang sedang berkembang yang dilakukan untuk mencapai tujuan jangka menengah dan jangka panjang lembaga yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

23) Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.

24) Riset adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan pengkajian ilmu pengetahuan dan teknologi.

25) Perekayasaan adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk desain dan rancang bangun untuk menghasilkan sistem, model, nilai, produk, dan atau proses produksi dengan mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan atau konteks teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya dan estetika, dalam suatu kelompok kerja fungsional;

26) Penerapan adalah pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau

(8)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 6 inovasi yang telah ada ke dalam kegiatan yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dan pemerintahan daerah khususnya dan kegiatan pembangunan atau kemasyarakatan pada umumnya;

27) Pengoperasian adalah kegiatan yang meliputi uji operasional dan evaluasi, pemasaran, penjualan serta pelayanan paska jual, modifikasi dan perawatan dari suatu produk atau sistem kerekayasaan untuk tujuan non komersial maupun komersial;

28) Evaluasi Kebijakan adalah suatu proses penilaian yang sistematis melalui pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan kebijakan/program dengan menggunakan kriteria/model tertentu untuk memperoleh rekomendasi dan penyempurnaan yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dan pemerintahan daerah;

29) Kegiatan penelitian, pengkajian, pengembangan, perekayasaan, penerapan, pengoperasian, dan evaluasi kebijakan yang selanjutnya disebut kelitbangan utama adalah kegiatan ilmiah yang bertujuan menghasilkan pemahaman/cara baru dan/atau mengembangkan penerapan praktisnya dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi;

30) Kelitbangan pendukung adalah kegiatan yang dilakukan guna mendukung pelaksanaan kelitbangan utama mencakup aspek kelembagaan, ketatalaksanaan, sumberdaya manusia, serta sarana dan prasarana

31) Persetujuan Proposal adalah proses penetapan proposal yang akan dibiayai berdasarkan hasil seleksi;

32) Proposal Penelitian adalah rencana penelitian atau pengkajian yang disusun oleh tim peneliti yang bersifat holistik, terintegrasi dengan sasaran penelitian yang jelas dan terukur, baik output dan waktu serta efisiensi pemanfaatan biaya, untuk mengantisipasi permintaan pemangku kepentingan;

33) Penelitian Mandiri adalah kegiatan penelitian yang diperuntukan bagi Peneliti di lingkungan Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal;

34) Penelitian Kemitraan Multi Pihak adalah kegiatan penelitian yang dikerjasamakan dalam rangka kemitraan dengan Lembaga Penelitian dan/atau Perguruan Tinggi;

35) Penelitian dengan Pihak Ketiga adalah kegiatan penelitian kemitraan yang dilakukan oleh Pihak Ketiga yang ditunjuk melalui proses lelang atau penunjukan langsung berdasarkan peraturan perundang-undangan;

36) Rencana Induk Kelitbangan adalah dokumen arah kebijakan kelitbangan yang memuat strategi pentahapan dan rincian indikasi

(9)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 7 program di bidang kelitbangan yang akan dilaksanakan jangka menengah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun;

37) Royalti adalah imbalan yang diberikan untuk penggunaan hak atas Paten atau Kekayaan Intelektual (KI) lainnya;

38) Imbalan adalah kompensasi yang diterima oleh pihak yang berhak memperoleh Paten atau Kekayaan Intelektual (KI) lainnya atas suatu Invensi yang dihasilkan, dalam hubungan kerja atau Invensi yang dihasilkan baik oleh karyawan maupun pekerja yang menggunakan data dan/atau sarana yang tersedia dalam pekerjaannya sekalipun perjanjian tersebut tidak mengharuskannya untuk menghasilkan Invensi atau Pemegang Paten atau KI lainnya atas Invensi yang dihasilkan oleh Inventor dalam hubungan dinas atau Pemegang Paten atau KI lainnya dari Penerima Lisensi-wajib atau Pemegang Paten atas Paten yang dilaksanakan. oleh Pemerintah;

39) Seleksi adalah seleksi yang dilakukan Tim Seleksi dalam rangka menilai kesesuaian Proposal Penelitian dan Pengembangan dengan Rencana Induk Penelitian, RPJPD, RPJMD dan isu aktual pembangunan serta kaidah ilmiah, untuk menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi pembangunan Kabupaten Tegal;

40) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disebut (RPJPD) adalah RPJPD Kabupaten Tegal;

41) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disebut (RPJMD) adalah RPJMD Kabupaten Tegal;

42) Tim Teknis adalah Tim yang ditunjuk Kepala Badan untuk memberikan bimbingan teknis pelaksanaan penelitian;

43) Tim Seleksi adalah Tim yang ditunjuk Kepala Badan untuk mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap proposal yang disampaikan Peneliti, Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi, dan Pihak Ketiga.

1.5. Prinsip-Prinsip Kelitbangan dan Penerpan Sistem Iptekin

Prinsip-prinsip pelaksanaan kelitbangan Kabupaten Tegal diarahkan dalam rangka penerapan kaidah-kaidah ilmiah secara seksama dengan memegang teguh etika penelitian dan pengembangan dan penerapan sistem Iptekin serta kode etik peneliti, perekayasa atau fungsional serumpun lainnya, untuk menjamin integritas hasil kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin, integritas profesi, dan integritas kelembagaan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

(10)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 8 1. Ilmiah, yaitu kelitbangan dan penerapan sistem iptekin menghasilkan naskah (dan atau rekomendasi} ilmiah berbasis bukti-bukti ilmiah sebagai dasar penyelenggaraan kebijakan pemerintah dan pemerintah daerah;

2. Tepat, yaitu kelitbangan dan penerapan sistem iptekin dilaksanakan secara tepat sasaran, tepat guna dan tepat waktu;

3. Jujur, yaitu kelitbangan dan penerapan sistem iptekin harus berlandaskan bukti, fakta, data, dan informasi sesuai dengan kenyataan yang ada;

4. Bertanggung jawab, yaitu kegiatan kelitbangan dan penerapan sistem iptekin harus dapat diuji, dievaluasi dan bermanfaat bagi pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi dan implementasi kebijakan pemerintahan;

5. Beretika, yaitu kelitbangan dan penerapan sistem iptekin harus berlandaskan norma-norma yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia;

6. Profesional, yaitu kelitbangan dan penerapan sistem iptekin dilakukan sesuai dengan kapasitas keilmuan, kemampuan, dan keterampilan tertentu;

7. Berkeadilan, yaitu kelitbangan dan penerapan sistem iptekin dilakukan dalam upaya menciptakan kondisi berkeadilan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;

8. Terbuka, yaitu kelitbangan dan penerapan sistem iptekin senantiasa menerima dan memberikan masukan, saran dan kritik dari, oleh dan untuk pihak lain;

9. Pengakuan, yaitu kelitbangan dan penerapan sistem iptekin

(11)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 9

BAB II

KELITBANGAN DAN PENERAPAN SISTEM IPTEKIN

2.1. Kewenangan dan Tugas Badan terkait Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kabupaten Tegal

Badan berwenang dan bertanggung jawab atas kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin Kabupaten Tegal. Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kabupaten Tegal dimaksud, meliputi:

a. urusan pemerintahan; b. penataan daerah;

c. penyelenggaraan pemerintahan daerah; d. perangkat daerah

e. produk hukum daerah f. pembangunan daerah

g. kependudukan dan pencatatan sipil; h. keuangan daerah

i. pengelolaan badan usaha daerah j. pelayanan publik

k. partisipasi masyarakat l. penyelenggaraan perkotaan

m. kawasan khusus dan kawasan perbatasan negara n. kerjasama daerah

o. pemerintahan desa

p. pengelolaan inovasi daerah

q. manajemen sistem informasi daerah

r. pengembangan sumberdaya manusia pemerintahan dalam negeri;

s. pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

(12)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 10 u. kebijakan penyelenggaraan pemerintahan kabupaten; serta v. penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai urusan dan

kewenangan pemerintahan kabupaten.

Dalam menjalankan kewenangan dan tanggung jawabnya, Badan memiliki tugas:

a. menyusun kebijakan teknis, rencana, dan program kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin Pemerintahan Kabupaten Tegal;

b. melaksanakan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin di Pemerintahan Kabupaten Tegal;

c. melaksanakan pengkajian kebijakan lingkup urusan Pemerintahan Kabupaten Tegal;

d. melaksanakan fasilitasi dan melakukan inovasi daerah; e. melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas

pelaksanaan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin;

f. melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin di Pemerintahan K abupaten Tegal;

g. memastikan tersusunnya kebijakan dan atau regulasi berbasis hasil kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin di Kabupaten Tegal.

h. memberikan rekomendasi regulasi dan kebijakan kepada Bupati dan perangkat daerah di Kabupaten Tegal.

i. melaksanakan administrasi kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin;

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

k. mengeluarkan rekomendasi dan melakukan pendampingan penelitian dan pengembangan, dan penerapan sistem iptekin bagi warga negara asing untuk diterbitkannya izin penelitian dan pengembangan, dan penerapan sistem iptekin oleh instansi yang berwenang; dan

l. meminta laporan atas hasil penelitian dan pengembangan, dan penerapan sistem iptekin yang dilaksanakan oleh warga negara asing.

(13)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 11

2.2. Kelembagaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

Pelaksanaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin di lingkup Pemerintahan Kabupaten Tegal didukung oleh:

a. Majelis Pertimbangan (MP) b. Tim Pengendali Mutu (TPM)

c. Sekretariat Tim Pengendali Mutu (Sekretariat TPM)

d. Tim Kelitbangan (TK) atau Tim Penerapan Sistem Iptekin (TPSI) atau Tim Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin (TKPSI):

1) Unsur Pelaksana 2) Unsur Penunjang

2.2.1. Majelis Pertimbangan (MP)

MP bertugas untuk:

a. Memberikan arah dan kebijakan umum kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin;

b. Memberikan pertimbangan pemanfaatan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin; dan

c. Memberikan dukungan pelaksanaan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin.

MP beranggotakan, Bupati (Ketua), Sekretaris Daerah Kabupaten (Wakil Ketua), Kepala Badan (Sekretaris), Pejabat Tinggi Pratama (Anggota), dan Tenaga Ahli/Pakar/Praktisi (Anggota). Dalam hal tertentu selaku Majelis Pertimbangan, Bupati dan Sekretaris Daerah dapat melimpahkan tugasnya kepada pejabat lain di bawahnya. Majelis Pertimbangan ditetapkan dengan Keputusan Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk. Dalam melaksanakan tugasnya, MP mengadakan sidang sekurang-kurangnya setahun sekali untuk menetapkan rencana seluruh kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin.

(14)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 12 Adapun uraian tugas masing-masing adalah sebagai berikut:

a. Ketua bertugas memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan MP;

b. Wakil Ketua bertugas membantu Ketua dalam memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan MP;

c. Sekretaris bertugas mengelola dan menatausahakan pelaksanaan kegiatan MP;

d. Anggota bertugas melaksanakan kebijakan dan prosedur operasi kegiatan MP.

2.2.2. Tim Pengendali Mutu (TPM)

TPM bertugas untuk:

a. Memberikan penilaian atas rangkaian kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin;

b. Melakukan pengendalian sesuai dengan tahapan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin ;

c. Memberikan saran dan masukan kepada majelis pertimbangan guna penyempurnaan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin; dan

d. Melaporkan hasil pengendalian mutu kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin kepada majelis pertimbangan.

TPM dibentuk untuk setiap jenis kelitbangan penerapan sistem Iptekin yang beranggotakan Kepala Badan (Penanggung Jawab), Sekretaris Badan atau Kepala Bidang (Ketua), dan Tenaga Ahli/Pakar/Praktisi dan Pimpinan/Administrator pada Lembaga yang menyelenggarakan fungsi kelitbangan (Anggota). TPM ditetapkan dengan Keputusan Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk. Dalam melaksanakan tugasnya, TPM mengadakan sidang (forum diskusi) sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin.

(15)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 13 Adapun uraian tugas Tim Pengendali Mutu dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 2.1. Uraian Tugas Tim Pengendali Mutu di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tegal

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

1. Penanggung

Jawab Bertanggungjawab atas penetapan kebijakan terkait kegiatan yang dilaksanakan oleh TPM.

Mengarahkan agar kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin yang dilaksanakan sesuai dengan RPJMD dan Renstra Badan serta menunjang pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Tegal.

2. Ketua Memberikan masukan dan arahan teknis atas kegiatan yang dilaksa-nakan oleh TPM.

1. Mengarahkan agar kelit-bangan dan penerapan sistem Iptekin yang dilak-sanakan sesuai dengan Tupoksi, Renstra dan Renja Pemerintah Kabupaten Tegal.

2. Memimpin dan mengenda-likan agar kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin sesuai dengan harapan Majelis Pertimbangan.

3. Mendampingi Tim Pelak-sana sampai dengan terse-lesaikannya tugas kelit-bangan dan penerapan sistem Iptekin yang diemban.

(16)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 14

Tabel 2.1. Uraian Tugas Tim Pengendali Mutu

di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tegal (lanjutan)

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

4. Memastikan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin yang dilaksanakan memiliki standar mutu ilmiah, baik dari sisi metodologi maupun substansial.

5. Mengundang peserta Sidang TPM.

6. Menandatangani Daftar Hadir Sidang TPM.

7. Menandatangani Berita Acara Sidang TPM

8. Menandatangani Lembar Pengesahan Dokumen kegiatan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin 3. Anggota Melaksanakan kebijakan

dan prosedur operasi kegiatan TPM

1. Membantu Ketua dalam mengendalikan agar kelit-bangan dan penerapan sistem Iptekin sesuai dengan harapan Majelis Pertimbangan

2. Membantu Ketua dalam mendampingi Tim Pelaksana sampai dengan terselesai-kannya tugas kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin yang diemban.

3. Membantu Ketua dalam memastikan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin yang dilaksanakan memiliki standar mutu ilmiah, baik dari sisi metodologi maupun substansial.

4. Mengadiministrasikan seluruh proses kegiatan TPM.

5. Mewakili Ketua bila berhalangan hadir pada Sidang TPM maupun dalam pendampingan pelaksanaan keitbangan dan penerapan sistem Iptekin.

(17)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 15

Tabel 2.1. Uraian Tugas Tim Pengendali Mutu

di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tegal (lanjutan)

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

6. Memastikan kegiatan kelit-bangan dan penerapan sistem Iptekin yang dilaksanakan memiliki standar mutu ilmiah, baik dari sisi metodologi maupun substan-sial.

7. Menandatangani Daftar Hadir Sidang TPM.

8. Menandatangani Berita Acara Sidang TPM.

9. Menandatangani Lembar Pengesahan Dokumen kegi-atan kelitbangan dan pene-rapan sistem Iptekin.

2.2.3. Sekretariat Tim Pengendali Mutu (Sekretariat TPM)

Sekretariat TPM beranggotakan Administrator (Ketua), Pengawas (Sekretaris), dan Pelaksana (Anggota) di lingkungan Badan.

Sekretariat Tim Pengendali Mutu mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi terhadap kinerja Tim Pengendali Mutu dalam pengelolaan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin di lingkungan Badan, yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati atau Kepala Badan atau pejabat lain yang ditunjuk.

2.2.4. Tim Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

Tim Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin ditetapkan dalam Keputusan Bupati, yang terdiri dari sebagai berikut.

(18)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 16

2.2.4.1 Unsur Pelaksana

Unsur Pelaksana bertugas untuk:

a. Melaksanakan kegiatan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan;

b. Melaporkan hasil pelaksanaan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin kepada Kepala Badan.

Unsur Pelaksana beranggotakan:

a. Pengarah, adalah Pejabat Fungsional Keahlian tingkat Madya atau Profesional tingkat Madya atau Pejabat Tinggi Pratama;

b. Ketua, adalah Pejabat Fungsional Keahlian atau Profesional tingkat Madya atau Pejabat Administrator/Pejabat Pengawas yang

ditugaskan; dan

c. Anggota, adalah Pejabat Fungsional Keahlian atau Profesional tingkat Pratama atau Pejabat Administrator/Pejabat Pengawas, Ahli/Pakar/Praktisi, dan tenaga lainnya dari:

a. Organisasi Perangkat Daerah;

b. K/L (Kementerian/Lembaga Pemerintah) c. DRD;

d. Tim SIDa;

e. Organisasi Profesi atau Organisasi Bisnis; f. Satuan Pendidikan Tinggi;

g. Tokoh Masyarakat atau Praktisi; h. Perseorangan yang dinilai kompeten.

(19)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 17 Adapun uraian tugas Unsur Pelaksana dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 2.2.

Uraian Tugas Unsur Pelaksana

Di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tegal

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

1. Pengarah Menetapkan kebijakan, memberikan arahan dan masukan berkenaan

kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin yang

dilaksanakan.

1. Menandatangani surat per-nyataan sanggup menyele-saikan pekerjaan.

2. Mensupervisi tersusunnya ICP.

3. Mensupervisi Draf ICP dipaparkan dalam Sidang TPM.

4. Mensurpervisi tersusunnya ToR.

5. Mensupervisi tersusunnya laporan hasil Forum

Diskusi.

6. Mensupervisi tersusunnya RD/IS.

7. Mensupervisi Draf ToR dan RD/IS dipaparkan dalam Sidang TPM.

8. Mensupervisi tersusunnya modul pelatihan surveyor. 9. Mensupervisi terlatihnya

surveyor.

10. Mensupervisi peserta pela-tihan surveyor dinilai dan ditentukan lulus atau tidaknya.

11. Mensupervisi tersusunnya laporan pengumpulan data. 12. Mensupervisi tersusunnya

hasil analisis data.

13. Mensupervisi tersusunnya makalah seminar.

14. Mensupervisi tersusunnya laporan hasil seminar. 15. Mensupervisi tersusunnya

laporan akhir.

16. Mensupervisi tersusunnya ringkasan eksekutif.

(20)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 18

Tabel 2.2.

Uraian Tugas Unsur Pelaksana

Di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tegal (lanjutan)

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

17. Mensupervisi tersusunnya naskah jurnal ilmiah. 18. Melaporkan setiap tahapan

kegiatan kepada Pimpinan Unit.

2. Ketua Memimpin dan mengenda-likan seluruh tahapan kelitbangan dan penerap-an sistem Iptekin ypenerap-ang dilaksanakan.

1. Menandatangani surat per-nyataan aktif sebagai peneliti atau perekayasa atau jabatan fungsional serum-pun

lainnya atau jabatan

profesional di bidang Iptekin atau memiliki bukti sebagai Pejabat Administrator/ Pengawas yang ditunjuk/ ditugaskan.

2. Menandatangani surat per-nyataan sanggup menyele-saikan pekerjaan.

3. Menyusun ICP.

4. Memaparkan Draf ICP dalam Sidang TPM (Forum Diskusi).

5. Menyusun ToR.

6. Menyusun laporan hasil Forum Diskusi.

7. Menyusun RD/IS.

8. Memaparkan Draf ToR dan RDIS dalam Sidang TPM (Forum Diskusi).

9. Menyusun modul pelatihan surveyor.

10. Melatih surveyor.

11. Menilai dan memutuskan kelulusan peserta pelatihan surveyor.

12. Menyusun laporan pengum-pulan data.

13. Menganalisis data.

14. Menyusun makalah seminar.

15. Menyusun laporan hasil seminar.

(21)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 19

Tabel 2.2.

Uraian Tugas Unsur Pelaksana

Di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tegal (lanjutan)

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

2. Ketua Memimpin dan mengenda-likan seluruh tahapan kelitbangan dan penerap-an sistem Iptekin ypenerap-ang dilaksanakan.

17. Menyusun ringkasan eksekutif.

18. Menyusun naskah jurnal ilmiah.

19. Melaporkan setiap tahapan kegiatan kepada Penang-gung Jawab.

3. Anggota Melaksanakan kebijakan dan prosedur operasi kelitbangan dan pene-rapan sistem Iptekin yang dilaksanakan.

1. Menandatangani surat pernyataan aktif sebagai peneliti atau perekayasa atau jabatan fungsional serumpun lainnya atau jabatan profesional di

bidang Iptekin atau memiliki bukti sebagai Pejabat

Pengawas yang

ditunjuk/ditugaskan atau sebagai Ahli/Pakar/

Praktisi, atau tenaga lainnya.

2. Menandatangani surat pernyataan sanggup menye-lesaikan pekerjaan.

3. Bersama Ketua menyusun ICP.

4. Bersama Ketua memapar-kan Draf ICP dalam Sidang TPM (Forum Diskusi). 5. Bersama Ketua menyusun

ToR.

6. Bersama Ketua menyusun laporan hasil Forum

Diskusi.

7. Bersama Ketua menyusun RD/IS.

8. Bersama Ketua memapar-kan Draf ToR dan RD/IS dalam Sidang TPM (Forum Diskusi).

9. Bersama Ketua menyusun modul pelatihan surveyor.

(22)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 20

Tabel 2.2.

Uraian Tugas Unsur Pelaksana

Di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tegal (lanjutan)

No Jabatan Tugas Umum Uraian Tugas

3. Anggota Melaksanakan kebijakan dan prosedur operasi kelitbangan dan pene-rapan sistem Iptekin yang dilaksanakan.

10. Bersama Ketua melatih surveyor.

11. Bersama Ketua menilai dan memutuskan kelulusan peserta pelatihan surveyor. 12. Bersama Ketua menyusun

laporan pengumpulan data. 13. Bersama Ketua

menganalisis data.

14. Bersama Ketua menyusun makalah seminar.

15. Bersama Ketua menyusun laporan akhir.

16. Bersama Ketua menyusun ringkasan eksekutif.

17. Bersama Ketua menyusun naskah jurnal ilmiah.

18. Bersama Ketua melaporkan setiap tahapan kegiatan kepada Penanggung Jawab.

2.2.4.2 Unsur Penunjang

Unsur Penunjang bertugas untuk:

a. memberikan dukungan percepatan penyelenggaraan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin;

b. memberikan pelayanan administratif dan manajerial, bantuan, dan dorongan demi kelancaran kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin;

c. memberikan peluang kemudahan, bantuan, dan dorongan kepada tim pelaksana kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin;

d. memberikan peluang kemudahan, bantuan, dan dorongan kepada Kabupaten Tegal;

(23)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 21 sistem Iptekin dapat dilakukan secara efisien, efektif, ekonomis, produktif, dan berkelanjutan sesuai kaidah ilmiah dan peraturan perundang-undangan; dan

f. melaporkan hasil fasilitasi kegiatan kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin kepada Kepala Badan.

Unsur Penunjang beranggotakan:

a. Ketua, adalah Sekretaris Badan atau Kabid atau Pejabat

Administrator/Pejabat Pengawas yang ditugaskan atau Pejabat Fungsional Keahlian atau Profesional tingkat Madya; dan

b. Anggota, adalah Pejabat Fungsional Keahlian atau Profesional tingkat Pratama atau Pejabat Administrator/Pejabat Pengawas, Ahli/Pakar/Praktisi, dan tenaga lainnya dari:

a. Organisasi Perangkat Daerah; b. DRD;

c. Tim SIDa;

d. Organisasi Profesi atau Organisasi Bisnis; e. Satuan Pendidikan Tinggi;

f. Tokoh Masyarakat.

Organisasi dan keanggotaan masing-masing kelembagaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

2.3. Dasar Perencanaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

Dasar yang menjadi acuan dalam perencanaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, adalah sebagai berikut:

(24)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 22 1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Tegal;

2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tegal;

3) Isu strategis pembangunan Kabupaten Tegal dan Janji Bupati terpilih pada saat kampanye;

4) Kebutuhan stakeholders atau pemangku kepentingan yang diperoleh melalui mekanisme penjaringan kebutuhan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin sebagai upaya untuk mengantisipasi dan menjawab isu aktual dan strategis pembangunan Kabupaten Tegal.

2.4. Mekanisme dan Pendayagunaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin terdiri atas: a. kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin utama; dan b. kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin pendukung.

Kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin sebagaimana dimaksud melalui tahapan: a. perencanaan; b. pelaksanaan; c. pemantauan; d. evaluasi; dan e. pelaporan.

Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin utama terdiri atas kegiatan: a. Penelitian;

(25)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 23 c. Pengkajian; d. Perekayasaan; e. Penerapan; f. Pengoperasian; g. Evaluasi Kebijakan. h. Kliring Teknologi; i. Audit Teknologi; j. Inovasi; k. Difusi/Diseminasi; dan l. Pembelajaran.

Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan ilmiah yang bertujuan menghasilkan pemahaman baru dan mengembangkan penerapan praktis, nilai, dan konteks ilmu pengetahuan yang baru atau cara baru dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ataupun mendukung Pembangunan Daerah. Adapun rangkaian keduabelas kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin tersebut, sebagaimana mekanisme berikut.

(26)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 24

8. Kliring Teknologi 10. Inovasi 9. Audit Teknologi 2. Pengembangan 4. Perekayasaan (Engineering) 5. Penerapan (Application) 6. Pengoperasian (Operation) 3. Pengkajian 7. Evaluasi Kebijakan 11. Difusi 12. Pembelajaran 1 2 1. Penelitian 4 5 8 7 6 19 20 18 24 26 10 9 11 12 13 14 15 16 17 22 23 21 25 27 1 19 Gambar 2.1.

Mekanisme Generik Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin.

Setiap “kotak” kegiatan dalam Gambar 2.1. sebenarnya pada umumnya bukanlah kegiatan yang “terpisah” dan ekslusif, melainkan sering berkaitan dengan kegiatan lain dengan erat. Sebagai contoh, dalam kegiatan pembangunan, kegiatan “pengembangan” seringkali didahului atau melibatkan pula kegiatan ”penelitian” dan kegiatan “evaluasi kebijakan” sebagai bagian yang tidak terpisahkan. Karena itu, kelompok “kotak” kegiatan tersebut tidak perlu dipandang sebagai kotak-kotak yang tersekat mutlak.

(27)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 25 Mekanisme tersebut juga seringkali saling berkaitan dan secara keseluruhan perlu dianggap secara utuh. Sebagai suatu rangkaian kegiatan, maka keluaran dari kegiatan terdahulu menjadi masukan bagi kegiatan selanjutnya/kegiatan lain tertentu. Perlu dipahami bahwa rangkaian maupun hasil kegiatan dalam Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin tidak selalu bersifat linier. Mengacu kepada pengertian luas kelompok kegiatan dalam “Frascati Manual” Adapun rangkaian kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Hasil dari Penelitian dapat dijadikan bahan untuk melaksanakan kegiatan Pengembangan (dan sebaliknya).

2. Hasil dari Pengembangan dapat dijadikan bahan untuk melaksanakan kegiatan Pengkajian (dan sebaliknya). 3. Hasil dari Pengkajian dapat dijadikan Pengembangan. 4. Hasil dari Pengembangan dapat dijadikan Perekayasaan. 5. Hasil dari Perekayasaan dapat dilakukan Pengkajian. 6. Hasil dari Pengkajian dapat dijadikan Perekayasaan. 7. Hasil dari Perekayasaan dapat dijadikan Penerapan. 8. Hasil dari Penerapan dapat dijadikan Pengkajian. 9. Hasil dari Pengkajian dapat dijadikan Penerapan. 10. Hasil Penerapan dapat dijadikan Pengoperasian. 11. Hasil Pengoperasian dapat dijadikan Pengkajian. 12. Hasil Pengkajian dapat dijadikan Pengoperasian. 13. Hasil Pengoperasian dapat dijadikan Penelitian.

14. Hasil Evaluasi Kebijakan dapat dijadikan Penelitian (dan sebaliknya). 15. Hasil Evaluasi Kebijakan dapat dijadikan Pengkajian (dan

sebaliknya).

16. Hasil dari Pengembangan dapat dilakukan Evaluasi Kebijakan. 17. Hasil dari Pengkajian dapat dijadikan Evaluasi Kebijakan. 18. Hasil dari Pengembangan dapat dijadikan Evaluasi Kebijakan. 19. Hasil dari Perekayasaan dapat dilakukan Evaluasi Kebijakan. 20. Hasil dari Perekayasaan dapat dijadikan Evaluasi Kebijakan. 21. Hasil dari Penerapan dapat dijadikan Evaluasi Kebijakan.

(28)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 26 22. Hasil dari Pengoperasian dapat dijadikan Evaluasi Kebijakan.

Tabel 2.3.

Hasil Generik Kegiatan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin.

No. Jenis Kelitbangan Beberapa Keluaran Utama

1 Penelitian  Himpunan pengetahuan

(knowledge repository/bank)

 Hasil kajian model/sistem  Rekomendasi

2 Pengkajian

a. Strategis b. Aktual c. Kompetitif

3 Pengembangan  Himpunan model/prototipe atau sistem

 Naskah Akademis dan Rancangan Regulasi  Tingkat Kesiapterapan Teknologi

 Pemodelan Kebijakan/Program  Rekomendasi

4 Perekayasaan  Desain/rancang bangun model/prototipe

atau sistem

 Tingkat Kesiapterapan Teknologi  Pedoman Umum/Teknis Pelaksanaan  Model Kebijakan/Program

 Rekomendasi

5 Penerapan  Uji coba Model Kebijakan/Program pada

daerah percontohan

 Tingkat Kesiapterapan Teknologi  Hasil kaji-terap sistem

 Rekomendasi

6 Pengoperasian  Hasil uji operasional dan evaluasi;

 Hasil pemasaran atau penjualan serta tingkat kepuasan pengguna terhadap pelayanan paska jual;

 Modifikasi dan perawatan dari suatu produk atau sistem kerekayasaan;

 Rekomendasi

7 Evaluasi Kebijakan Rekomendasi  Lanjut dengan perbaikan 

Dicabut/Diberhentikan

8 Kliring Teknologi  Pertukaran Informasi & Komunikasi

 Kerjasama Iptekin  Adopsi Teknologi

Tabel 2.3.

Hasil Generik Kegiatan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin.

(29)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 27

9 Audit Teknologi  Hasil Audit Teknologi [verifikasi

pemenuhan atas standar; “kepatuhan”

(compliance) atas aturan tertentu; Opini

khusus; Identifikasi masalah]  Rekomendasi Hasil Audit

10 Inovasi  Peningkatan dalam proses atau output

atau sistem terkait, peningkatan

efektivitas, efisiensi, produktivitas, daya saing

 Peningkatan kemanfaatan komersial dan/atau ekonomi dan/atau sosial-budaya

11 Difusi Peningkatan jangkauan (outreach)

penerapan/adopsi inovasi atau

penerapan/adopsi teknologi atas kelompok masyarakat atau industri yang memperoleh manfaat (beneficiaries)

12 Pembelajaran (learning)  Perbaikan/peningkatan dalam KAS

(knowledge, attitude, skills) masyarakat

 Peningkatan kemampuan masyarakat dalam menerima hal baru dan/atau meninggalkan cara lama yang tidak/kurang sesuai (belajar untuk belajar/learning to learn; belajar untuk meninggalkan/learning to unlearn; belajar untuk mempelajari ulang/learning to

re-learn)

 Peningkatan kapasitas/kemampuan masyarakat dalam hal tertentu dalam pembangunan atau hal khusus lain.

Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin penunjang terdiri atas kegiatan: a. peningkatan kapasitas kelembagaan;

b. penguatan ketatalaksanaan;

c. peningkatan kapasitas sumberdaya manusia;

d. peningkatan kualitas perencanaan dan evaluasi program; e. fasilitasi inovasi daerah;

f. pengembangan basis data kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin;

g. penguatan kerjasama kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin; dan

(30)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 28 2.5. Jenis Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

Kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin lingkup pemerintahan Kabupaten Tegal, terdiri atas:

a. Kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin Mandiri

b. Kelitbangan dan penerapan sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak c. Kemitraan dengan Pihak Ketiga

2.6. Tahapan Kelitbangan Tahapan Kelitbangan terdiri atas: a. Perencanaan

1) Jadwal perencanaan 2) Seleksi proposal 3) Seminar proposal

4) Daftar usulan Kelitbangan b. Pelaksanaan

(31)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 29

BAB III

PERENCANAAN KELITBANGAN

DAN PENERAPAN SISTEM IPTEKIN

3.1. Perencanaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri (Lampiran 1)

3.1.1. Tahapan Perencanaan

Peneliti menyusun matrik dan proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri berdasarkan Rencana Induk Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, RPJPD, RPJMD, isu aktual dan isu strategis pembangunan Kabupaten Tegal atau tema Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang ditetapkan. Perencanaan kegiatan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri dilaksanakan melalui beberapa tahapan, sebagai berikut:

1) Penyusunan matrik dan proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri;

2) Mengkoordinasikan penyusunan Matrik dan Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri;

3) Persetujuan matrik dan proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin; 4) Seminar Proposal terpilih untuk menerima masukan atau saran dari Tim Seleksi, Peneliti atau fungsional lainnya, Pakar, dan Pemangku Kepentingan; 5) Perbaikan matrik dan proposal Kelitbangan Mandiri sesuai masukan atau saran yang diberikan oleh Tim Seleksi, Peneliti atau fungsional lainnya, Pakar, dan Pemangku Kepentingan terkait;

6) Pengesahan matrik dan proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri yang telah diseminarkan;

7) Penyusunan rencana anggaran Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri bersamaan dengan penyusunan anggaran Badan/Dinas.

3.1.2. Seleksi Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

Seleksi proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

(32)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 30 1) Matrik dan proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri yang disampaikan Peneliti (atau fungsional lainnya) diseleksi oleh Tim Seleksi yang ditunjuk oleh Kepala Badan;

2) Penilaian matrik dan proposal oleh Tim seleksi menggunakan standar penilaian sesuai format yang sudah ditetapkan;

3) Tim Seleksi dapat menambahkan indikator penilaian sesuai kebutuhan penilaian;

4) Matrik dan proposal yang dinyatakan layak oleh Tim Seleksi selanjutnya dibahas pada Seminar Proposal.

3.1.3. Seminar Proposal

Untuk memfasilitasi pelaksanaan Seminar Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri, Kepala Badan dapat membentuk Panitia Seminar. Panitia seminar bertugas memfasilitasi kegiatan seminar, seperti: penyiapan materi proposal, penyiapan bahan presentasi, membuat surat undangan seminar, dan menyiapkan ruangan dan peralatan seminar.

3.1.4. Daftar Usulan Kelitbangan

Sekretaris Badan membuat Daftar Usulan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri terhadap Proposal yang dinilai layak untuk dilaksanakan. Daftar Usulan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri selanjutnya disampaikan kepada Kepala Badan untuk mendapatkan persetujuan. Daftar Usulan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri yang disetujui selanjutnya digunakan sebagai data dukung penyusunan RKA Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin.

3.1.5. Jadwal Perencanaan

NO KEGIATAN Tahun ke (n-1) WAKTU

1 Penyusunan matrik dan proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

Januari - Februari 2 Mengkoordinasikan penyusunan matrik dan

proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin 3 Persetujuan matrik dan proposal Kelitbangan dan

(33)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 31

4 Seminar Proposal terpilih

April 5 Perbaikan matrik dan proposal Kelitbangan dan

Penerapan Sistem Iptekin

6 Pengesahan matrik dan proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

7 Penyusunan rencana anggaran Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

3.2. Tahapan Perencanaan Kelitbangan dan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak

Peneliti Lembaga Penelitian dan/atau Perguruan Tinggi menyusun proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak berdasarkan Rencana Induk Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, RPJPD, RPJMD, isu aktual dan isu strategis pembangunanKabupaten Tegal atau tema Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang ditetapkan. Perencanaan kegiatan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak dilaksanakan melalui beberapa tahapan, sebagai berikut:

3.2.1. Tahapan Perencanaan

1) Penyampaian Surat Kepala Badan kepada Lembaga Penelitian dan/atau Perguruan Tinggi perihal penyusunan Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak;

2) Penyampaian proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak oleh Kepala Lembaga Penelitian dan/atau Perguruan Tinggi kepada Badan;

3) Pelaksanaan seleksi proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak oleh Tim Seleksi;

4) Penetapan kelulusan proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak oleh Tim Seleksi;

5) Seminar proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak terpilih untuk mendapatkan masukan atau saran dari Tim Seleksi, Peneliti atau fungsional lainnya, Pakar, dan Pemangku Kepentingan terkait;

6) Perbaikan proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak Lembaga Penelitian dan/atau Perguruan Tinggi sesuai masukan

(34)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 32 atau saran yang diberikan oleh Tim Seleksi, Peneliti atau fungsional lainnya, Pakar, dan Pemangku Kepentingan terkait;

7) Pengesahan proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak oleh Kepala Badan.

3.2.2. Seleksi Proposal

Seleksi proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak yang disampaikan Lembaga Penelitian dan/atau Perguruan Tinggi diseleksi oleh Tim Seleksi yang ditunjuk oleh Kepala Badan;

2) Penilaian oleh Tim Seleksi menggunakan standar penilaian sesuai format yang sudah ditetapkan;

3) Tim Seleksi dapat menambahkan indikator penilaian proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak sesuai kebutuhan penilaian;

4) Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak yang dinyatakan layak oleh Tim Seleksi selanjutnya dibahas pada Seminar Proposal.

5) Penilaian proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak oleh Tim seleksi menggunakan standar penilaian sesuai format yang sudah ditetapkan;

6) Tim Seleksi dapat menambahkan indikator penilaian sesuai kebutuhan penilaian;

7) Matrik dan proposal yang dinyatakan layak oleh Tim Seleksi selanjutnya dibahas pada Seminar Proposal.

3.2.3. Seminar Proposal

Untuk memfasilitasi pelaksanaan Seminar pembahasan Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak, Kepala Badan dapat membentuk Panitia Seminar yang bertugas bertugas memfasilitasi kegiatan seminar, seperti: penyiapan materi proposal, penyiapan bahan presentasi, membuat surat undangan seminar, dan menyiapkan ruangan dan peralatan seminar.

(35)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 33 3.2.4. Daftar Usulan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

Sekretaris Badan membuat Daftar Usulan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak yang layak untuk dilaksanakan. Daftar Usulan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak selanjutnya disampaikan kepada Kepala Badan untuk mendapatkan persetujuan. Daftar Usulan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak selanjutnya digunakan sebagai data dukung penyusunan RKA Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin.

3.2.5. Jadwal Perencanaan

NO KEGIATAN Tahun ke (n-1) WAKTU

1 Penyampaian Surat

Januari - Februari 2 Penyampaian proposal

3 Pelaksanaan seleksi proposal

Maret 4 Penetapan kelulusan proposal

5 Seminar proposal

April 6 Perbaikan proposal

7 Pengesahan proposal

3.3. Tahapan Perencanaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan dengan Pihak Ketiga

3.3.1. Tahapan Perencanaan

1) Penetapan isu aktual dan strategis pembangunan Kabupaten Tegal pada masing-masing sektor yang membutuhkan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, oleh Kepala Badan berdasarkan masukan dari Majelis Bappeda dan Litbang, DRD, Tim Advisori, Tim Koordinasi SIDa;

2) Penyusunan rencana anggaran Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin kemitraan dengan Pihak Ketiga;

3) Kepala Bidang Kerjasama dan Layanan Teknis membuat Daftar Usulan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang akan dilaksanakan oleh Pihak Ketiga untuk disetujui Kepala Badan;

(36)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 34 4) Kepala Bidang Kemitraan dan Layanan Teknis atau yang diberi tugas terkait bersama Koordinator Peneliti membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk digunakan sebagai acuan pelaksanaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin bagi Pihak ketiga;

5) KAK Penelitian terpilih selanjutnya diseminarkan untuk mendapatkan masukan atau saran dari Tim Seleksi, Peneliti atau fungsional lainnya, Pakar, dan Pemangku Kepentingan terkait;

6) KAK penelitian yang telah tersusun selanjutnya diproses dengan pelelangan atau dengan penunjukan langsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

7) Pihak ketiga membuat Laporan Pendahuluan sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan masukan atau saran pada saat seminar dari Tim Seleksi, Peneliti lainnya, Pakar, dan Pemangku Kepentingan terkait;

8) Laporan Pendahuluan yang telah diseminarkan dan diperbaiki kemudian disampaikan kepada Kepala Badan untuk mendapatkan pengesahan dan dilaksanakan.

3.3.2. Seminar Proposal

Untuk memfasilitasi pelaksanaan seminar pembahasan Laporan Pendahuluan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang dilaksanakan Pihak Ketiga, Kepala Badan dapat membentuk Panitia Seminar. Panitia seminar bertugas memfasilitasi kegiatan seminar, seperti: penyiapan materi proposal, penyiapan bahan presentasi, membuat surat undangan seminar, dan menyiapkan ruangan dan peralatan seminar.

3.3.3. Daftar Usulan Penelitian

Kepala Bidang Kemitraan dan Layanan Teknis atau yang diberi tugas membuat Daftar Usulan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang dilaksanakan Pihak Ketiga, dan selanjutnya disampaikan kepada Kepala Badan untuk mendapatkan persetujuan.

3.3.4. Jadwal Perencanaan

(37)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 35

1 Penetapan isu aktual dan strategis

pembangunanKabupaten Tegal Oktober

2 Membuat matrik Kelitbangan dan Penerapan

Sistem Iptekin Nopember

3 Membuat KAK

Desember

4 Seminar KAK

5 Pelelangan atau dengan penunjukan langsung Januari – Maret *)

(38)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 36

BAB III

PELAKSANAAN KELITBANGAN

DAN PENERAPAN SISTEM IPTEKIN

3.1. Dasar Pelaksanaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

1) Dasar pelaksanaan Kelitbangan Mandiri dan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak adalah Proposal yang dinilai layak oleh Tim Seleksi dan telah memdapat pengesahan Kepala Badan;

2) Dasar pelaksanaan Kelibangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan dengan Pihak Ketiga adalah penetapan pemenang lelang atau penetapan penunjukan langsung sebagai pelaksana Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, dan proposalnya telah mendapat pengesahan Kepala Badan;

3) Kelitbangan dilaksanakan sesuai dengan metodologi yang ditetapkan di dalam proposal untuk Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri dan Kelitbangan Kemitraan Multi Pihak dan KAK untuk Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin dengan Pihak Ketiga;

4) Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin dilaksanakan oleh Tim Peneliti/Fungsional lainnya yang telah ditetapkan di dalam proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri dan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan Multi Pihak dan KAK untuk Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin dengan Pihak Ketiga;

5) Pembiayaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin sesuai dengan RAK Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang telah ditetapkan pada DPA.

3.2. Tahapan Pelaksanaan Kelitbangan

1) Perencanaan pelaksanaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin dilakukan oleh seluruh anggota tim. Perencanaan meliputi: pembagian kerja tim, menyiapkan instrumen survei, menyiapkan bahan/alat; pengelolaan keuangan; menyusun jadwal kerja, dan lain-lain kegiatan yang mendukung; 2) Konsultasi Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin dilakukan dengan narasumber terkait dalam rangka mendapatkan arahan dan referensi bagi pelaksanaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin;

(39)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 37 3) Koordinasi Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin dilakukan dengan Dinas/Instansi terkait dalam rangka mendapatkan arahan pelaksanaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin di daerah;

4) Penetapan Lokasi dan/atau responden, bahan dan alat Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin berdasarkan kebutuhan tujuan dan sasaran Kelitbangan;

5) Pengumpulan data sekunder berdasarkan kebutuhan tujuan dan sasaran Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin sedangkan pengumpulan data primer dilakukan sesuai metode yang ditetapkan. Survei data sekunder dan data primer disertai dengan Surat Pengantar dari Badan;

6) Untuk melaksanakan survei/pengamatan data primer dapat disertai dengan kuesioner/daftar pertanyaan;

7) Pengolahan dan Analisis Data, menggunakan alat analisis yang sudah ditetapkan di dalam proposal atau KAK untuk Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang dilaksanakan oleh Pihak Ketiga.

(40)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 38

BAB IV

PENYUSUNAN LAPORAN ANTARA

4.1. Dasar Penyusunan Laporan Antara

Dasar yang digunakan untuk penyusunan Laporan Antara Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin meliputi:

1) Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin; 2) KAK Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

3) Referensi yang terkait dengan Kelibangan dan Penerapan Sistem Iptekin; 4) Hasil sementara analisis data;

5) Saran dan masukan dari Tim Teknis/Tim Monev; dan 6) Data dukung lainnya.

4.2. Tahapan Penyusunan Laporan Antara

Penyampaian surat Kepala Badan perihal penyampaian Laporan Antara Hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin kepada Peneliti atau fungsional lainnya, penanggung jawab kegiatan Kemitraan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Multi Pihak, dan penanggung jawab kegiatan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Laporan Antara Hasil Kelibangan disusun sesuai sesuai Outline dan substansi yang ditetapkan di dalam proposal atau dapat dikembangkan sesuai arahan Tim Teknis.

4.3. Arahan Tim Teknis

Dalam rangka penguatan substansi Laporan Antara Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, Tim Teknis yang ditunjuk Kepala Badan memberikan arahan kepada penanggung jawab kegiatan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan dengan Multi Pihak dan kegiatan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Hasil arahan Tim Teknis dicatat sebagai masukan yang dapat digunakan sebagai arahan dalam penyusunan Laporan Antara Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin.

(41)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 39

BAB V

PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR

5.1. Dasar Penyusunan Laporan Akhir

Dasar yang digunakan untuk penyusunan Laporan Akhir Hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin meliputi:

1) Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin; 2) KAK Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin;

3) Referensi yang terkait dengan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin; 4) Hasil analisis data;

5) Saran dan masukan dari Tim Teknis/Tim Monev 6) Data dukung lainnya.

5.2. Tahapan Penyusunan Laporan Akhir Kelitbangan dan Peneraan Sistem Iptekin

Penyampaian surat Kepala Badan perihal penyampaian Laporan Akhir Hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin kepada Peneliti atau fungsional lainnya, penanggung jawab kegiatan Kemitraan Kelitbangan Multi Pihak, dan penanggung jawab kegiatan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Laporan Akhir Hasil Kelibangan dan Penerapan Sistem Iptekin disusun sesuai sesuai Outline dan substansi yang ditetapkan di dalam proposal atau dapat dikembangkan sesuai arahan Tim Teknis. Laporan Akhir Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin disusun sesuai dengan Outline yang ditetapkan atau dapat dikembangkan sesuai arahan Tim Teknis.

Draf Laporan Akhir Hasil Kelibangan selanjutnya dibahas dalam Seminar untuk mendapatkan masukan/saran dari Tim Teknis, Peneliti lainnya, Pakar, dan Pemangku Kepentingan terkait. Draf Laporan Akhir Hasil Kelibangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang telah dibahas kemudian diperbaiki dan selanjutnya disampaikan kepada Kepala Badan untuk mendapat pengesahan. 5.3. Seminar Laporan Akhir Hasil Kelitbangan

Untuk memfasilitasi pelaksanaan Seminar Laporan Akhir Hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, Kepala Badan dapat membentuk Panitia Seminar;

(42)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 40 yang bertugas memfasilitasi kegiatan seminar, seperti: penyiapan materi Laporan Akhir Hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, penyiapan bahan presentasi, membuat surat undangan seminar, dan menyiapkan ruangan dan peralatan seminar. Masukan/saran dari Tim Teknis, Peneliti atau fungsional lainnya, Pakar, dan Pemangku Kepentingan terkait selanjutnya digunakan sebagai bahan perbaikan Laporan Akhir Hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin.

(43)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 41

BAB VI

PENYUSUNAN REKOMENDASI HASIL KELITBANGAN

DAN PENERAPAN SISTEM IPTEKIN

Kepala Badan menugaskan peneliti atau fungsional lainnya untuk menyusun Rekomendasi Hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin sebagai bahan Kebijakan PembangunanKabupaten Tegal. Dalam menyusun rekomendasi selain memperhatikan laporan hasil Kelitbangan peneliti memperhatikan dasar Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, yang meiputi:

a. Rencana Induk Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin; b. RPJPD;

c. RPJMD; dan

d. isu strategis pembangunan Kabupaten Tegal;

Sebelum disampaikan kepada Kepala Badan, Rekomendasi Hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin dibahas dengan Peneliti atau fungsional lain, Pakar, dan Pemangku Kepentingan terkait. Rekomendasi hasil penelitian yang telah mendapat persetujuan Kepala Badan selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Tegal.

(44)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 42

BAB VII

DISEMINASI DAN UMPAN BALIK HASIL KELITBANGAN

DAN PENERAPAN SISTEM IPTEKIN

Dalam rangka pendayagunaan dan pemanfaatan hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin, Kepala Badan menugaskan Bidang dan Peneliti atau fungsional lainnya untuk menyusun bahan diseminasi hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin untuk disosialisasikan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat. Perencanaan diseminasi, meliputi:

a. metoda; b. sasaran; c. jadwal; d. mekanisme;

e. alat penyampaian umpan balik hasil Kelibangan dan Penerapan Sistem Iptekin;

Konsep bahan diseminasi hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang telah disusun selanjutnya disampaikan kepada Kepala Badan untuk mendapatkan persetujuan. Bahan deseminasi hasil Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang telah mendapat persetujuan Kepala Badan selanjutnya diperbanyak secara tercetak dan/atau elektronik dan disebarluaskan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat. Setiap umpan balik yang diterima dicatat dan selanjutnya dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan program Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin selanjutnya.

(45)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 43

BAB VIII

PENUTUP

Pedoman Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin ini disusun sebagai acuan bagi Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang berstandar dan akuntabel. Adanya Pedoman ini diharapkan pelaksanaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin pada akhirnya dapat menghasilkan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang berkualitas, efektif, dan efisien serta memberikan manfaat bagi pembangunan Kabupaten Tegal.

Oleh karena itu, kepada semua pihak yang terlibat diharapkan mengikuti tata laksana perencanaan dan pelaksanaan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin sebagaimana diatur di dalam Pedoman Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin ini tentunya dengan semangat untuk menghasilkan selain Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang berkualitas, efektif, dan efisien serta memberikan manfaat, namun juga merupakan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin yang mampu memberikan solusi atas permasalahan pembangunan serta mempu meningkatkan daya saing Kabupaten Tegal sebagai salah satu kabupaten termaju di Indonesia.

(46)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 17 Lampiran 1. Standar Operasional Prosedur Kegiatan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Mandiri

1. Peneliti/ Fungsional

2.Proposal

Kegiatan Tim Seleksi3.Seleksi

6.Daftar Usulan Kegiatan 9.Pelaksanaan Kegiatan 11.Draf Laporan Hasil Kegiatan 8.RKA Kegiatan

10.Monev Hasil Penelitian12.Seminar

13.Laporan Hasil Kegiatan 15.Diseminasi/ Publikasi Ilmiah / Populer 16.Umpan Balik 7.Persetujuan Kepala Badan 14.Rekomendasi Tim Advisori 4.Seminar Proposal 5.Revisi DROP

PERENCANAAN Tahun ke (n - 1) PELAKSANAAN Tahun ke n

Maret Mei - Juli Agustus - Oktober Januari - November November - Desember RENCANA INDUK

(47)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 18

Lampiran 2. Standar Operasional Prosedur Kegiatan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan dengan Multi Pihak 1. Isu Strategis &

Tema Kegiatan 3.Proposal Kegiatan 4.Seleksi Tim Penilai 8.Daftar Usulan Kegiatan 11.Pelaksanaan Kegiatan 13.Draf Laporan Hasil Kegiatan 10.RKA Kegiatan 12.Monev 14.Seminar Hasil Kegiatian 15.Laporan Hasil Kegiatan 17.Diseminasi/ Publikasi Ilmiah 18.Umpan Balik 9.Persetujuan Kepala Badan 16.Rekomendasi Tim Advisori 6.Seminar Proposal 2. Lembaga Litbang& PerguruanTinggi 5.Drop 7.Revisi

(48)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 19 Lampiran 3. Standar Operasional Prosedur Kegiatan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Kemitraan dengan Pihak Ketiga

PERENCANAAN PELAKSANAAN Tahun ke n

September Tahun ke (n - 1)

Januari – Maret

( Tahun ke n) April Juni - November November - Desember

1. Isu Aktual Kegiatan 6.Proses Lelang/ Penunjukan 2.Daftar Usulan Kegiatanan dan KAK 9.Pelaksanaan Kegiatan 11.Draf Laporan Hasil Kegiatan 5.RKAKegiatan 10.Monev 12.Seminar Hasil Kegiatan 13.LaporanHasil Kegiatan 15.Diseminasi/ Publikasi Ilmiah/Populer 16.Umpan Balik 4.Persetujuan KepalaBadan 14.Rekomendasi Tim Advisori 8.Seminar Laporan Pendahuluan

Berlaku Perpres No 54 Tahun 2010

7. Pemenang 3. Seminar

(49)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 20 Lampiran 4. Outline Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Pertimbangan 1.3. Tujuan dan Keluaran

1.3.1. Tujuan 1.3.2. Keluaran 1.4. Perkiraan Manfaat II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Pikir Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

2.2. Hasil Kegiatan Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin Sebelumnya III. METODOLOGI

3.1. Jangka Waktu 3.2. Ruang Lingkup 3.3. Pendekatan 3.4. Metode Analisis

3.5. Tenaga Peneliti/Fungsional dan Organisasi Pelaksana 3.6. Jadwal Palang, dan

3.7. Pembiayaan. DAFTAR PUSTAKA

(50)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 21

Lampiran 5. Format Sampul Depan Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

PROPOSAL KELITBANGAN DAN PENERAPAN SISTEM IPTEKIN

JUDUL KELITBANGAN DAN PENERAPAN SISTEM IPTEKIN: ________________________________________

________________________________________

Oleh :

Nama ……….

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN PENGEMBANGAN

KABUPATEN TEGAL Tahun ...

(51)

Bappeda dan Litbang Kabupaten Tegal - 22

Lampiran 6. Format Lembar Pengesahan Proposal Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan

Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin

: Pengembangan Informasi, Komunikasi dan Diseminasi Teknologi Pertanian (APBN) 2. Unit Kerja : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan

Teknologi Pertanian

3. Alamat Unit Kerja : Jalan Tentara Pelajar No.10 Bogor 16114

4. Diusulkan Melalui

DIPDA : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 5. Penanggung Jawab :

6. a. Nama :

b. Pangkat / Golongan : Dr. Erizal Jamal c. Jabatan : Pembina TK.I / Ivc

: Peneliti Utama/Kabnaan Hasil Pengkajian 7. Lokasi : Jakarta, Bogor, dan wilayah Indonesia

lainnya 8. Jangka Waktu : -

9. Biaya : 1 Tahun

Menyetujui,

Kepala Badan, Penanggung Jawab Kelitbangan dan Penerapan Sistem Iptekin,

…………...……….

Gambar

Tabel 2.1. Uraian Tugas Tim Pengendali Mutu  di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Tegal

Referensi

Dokumen terkait

Demikianlah Berita Acara Pembukaan (download) file penawaran ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat diketahui dan dipergunakan sebagai mana mestinya1. Panitia

Data in this research were vegetation diversity, damage of pests and the disease of incidence in some vegetable crops in polyculture of agriculture and polyculture

[r]

Berdasarkan intensitas biji terserang, terdapat tiga genotipe kedelai yang terindikasi tahan terhadap serangan pengisap polong yaitu Grobogan, G 511 H/Arg/ /Arg///Arg///Arg-19-7, dan

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, tari Gending Sriwijaya dibawakan sebagai penyambutan tamu khusus kepala negara, baik Indonesia maupun negara-negara

Penyulit KAD dan SHH yang paling sering adalah hipoglikemia dalam kaitan dengan pemberian insulin yang berlebihan, hipokalemia dalam kaitan dengan pemberian insulin

Berdasarkan fenomena yang terjadi di kawasan Asia Tenggara, serta adanya faktor-faktor yang mempengaruhi setiap tindakan terhadap negara lain dalam kebijakan luar