• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAI-UV VIS.pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAI-UV VIS.pptx"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen Pengampu : Dosen Pengampu : Nailys Sa’adah, M.Si Nailys Sa’adah, M.Si

KIMIA ANALISIS

KIMIA ANALISIS

INSTRUMN

(2)
(3)

SPKTR!MTRI U"#"IS

SPKTR!MTRI U"#"IS

Pengantar SpektroskopiPengantar Spektroskopi 

Konsep Dalam SpektrometriKonsep Dalam Spektrometri 

Perumusan Hk.BeerPerumusan Hk.Beer 

Prinsip Dasar UV-VisPrinsip Dasar UV-Vis 

Zat-Zat PengabsorbsiZat-Zat Pengabsorbsi 

InstrumentasiInstrumentasi 

(4)

 APA ITU$$

(5)

PN%RTIAN

SPEKTROSKOPI : Ilmu yang mempelajari interaksi materi dengan energi

SPEKTROMETRI : Ilmu yang mempelajari teknik pengukuran interaksi materi dengan energi

SPEKTROFOTOMETRI : Ilmu yang mempelajari teknik

pengukuran interaksi materi dengan energi/sinar/komponen sinar matahari

(6)

Konsep Dalam Spektrometri

Spektrometri merupakan metode pengukuran yang di dasarkan pada interaksi radiasi elektromagnetik dengan partikel dan akibat dari interaksi tersebut menyebabkan energi di serap atau yang di pan!arkan tersebut di"ubungkan pada konsentrasi analit dalam larutan.

(7)

RM &Radiasi le'()omagne(i'*

!elom"ang elektromagnetik atau sering

dise"ut dengan radiasi elektromagnetik #REM$ adalah sejenis energi yang dise"arkan oleh suatu sum"er %ahaya yang "ergerak lurus ke depan dengan ke%epatan yang sangat tinggi&

!elom"ang elektromagnetik dapat "erupa

%ahaya tampak' panas radiasi' sinar (' sinar )*' gelom"ang mikro' gelom"ang radio' ds"&

(8)

REM merupakan "entuk energi radiasi yang mempunyai si+at gelom"ang dan partikel #+oton$&

E , energi %ahaya #erg$' - , +rekuensi

h , konstanta Plan%k #.'. & 0123 4&s$'

% , ke%epatan %ahaya # 5 0101 %m&s20$'

6 , panjang gelom"ang #%m$

(9)

Pan(ang gelombang !a"aya elektromagnetik

 ber)ariasi dari beberapa * sampai beberapa meter. Unit-unit yang digunakan untuk melukiskan

pan(ang gelombang adala" sebagai berikut +

 * % Angstrom % ,-, m % ,-. !m % ,-/ mikrometer

nm % nanometer % ,-0 m % , angstrom % ,1

mikrometer

2m % mikrometer % ,-3 m % ,/ angstrom

(10)

Spe'()um +a)na

Panang gelom-ang

&nm*  +a)na +a)na 'omplemen(e)

/-/14 Violet 5ungu6 Hi(au Kekuningan

/14-/ Biru Kuning

/-/0 Biru Ke"i(auan 7ingga /0-4 Hi(au Kebiruan 8era"

4-43 Hi(au Ungu Kemera"an 43-4 Hi(au Kekuningan Ungu

40-3, 7ingga Biru Ke"i(auan 3,-3 8era" Hi(au Kebiruan 3-9 Ungu Kemera"an Hi(au

(11)

Gambaran Spektrum

Elektromagnetik 

(12)

 Jenis dari radiasi Daerah frekuensi (Hz)

Daerah panjang gelombang

ipe dari radiasi Emisi Sinar27 8&0109 1'0 Inti

(2rays &01092&010. 1'02011  Elektron "agian

dalam

)* .&010.2;&010. <20=1 nm Elektron ikatan

*isi"le ;&010<20&010; 0=12>=1 nm Elektron ikatan

IR 3&010320&010; >=12111 nm Rotasi/?i"rasi

molekul Mi%ro@a?es 3&01002=&0101 1'><2'>< nm Rotasi

Resonansi Spin Elektron

0&0101  %m Spin e dalam medan

magnet !esonansi

magnet inti

<&01=2&01> 1'.201 m Spin inti dalam

magnet

 Jenis !adiasi Spektrometri

(13)

8olekul dapat memiliki berbagai (enis energi antara lain +

,. $nergi rotasional yang disebabkan ole" perputaran molekul

tersebut pada pusat gaya beratnya.

:. $nergi )ibrasional energi yang disebabkan perpinda"an

periodik atom-atomnya dari posisi keseimbangannya.

1. $nergi elektronik karena elektron-elektron yang

 ber"ubungan dengan masing-masing atom atau ikatan yang selalu dalam keadaan bergerak.

/. $nergi translasi energi kinetik atom atau molekul yang

dimiliki untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya.  ()anslasi   )o(asional   /i-)asional   ele'()oni' 

(14)

Pembagian Spektrometri

Spektrometri molekular

Spektroskopi molekular adala" teknik yang digunakan untuk mengidenti;ikasi senya<a organik dan anorganik dalam spesi molekular.

Spektroskopi molekuler berdasarkan atas radiasi ultra)iolet sinar tampak dan in;rared.

Banyak digunakan untuk identi;ikasi dari banyak spesies organik anorganik maupun biokimia.

Spektrometri atomik 

Spektroskopi atomik adala" teknik yang digunakan untuk mengidenti;ikasi unsur organik dan anorganik dalam spesi atom.

Spektroskopi atomik digunakan untuk penentuan kualitati; dan kuantitati; dari sekitar 9 elemen.

(15)

Pe)umusan 0'.1ee)

Perumusan Hk.>ambert-Beer berkaitan dengan pelema"an suatu radiasi sinar ter"adap pan(ang gelombang ;rekuensi atau (umla" gelombang.

Dua aspek yang biasa dilakukan dalam mengukur kuantitati; dari pelema"an !a"aya adala" transmitansi dan absorbansi.

(16)

2. T)ansmi(ansi

Po P

 -?ambar tersebut memperli"atkan kekuatan sinar sebelum 5Po6 dan sesuda" 5P6 mele<ati larutan yang mempunyai ketebalan 5b6 !m dan konsentrasi @at penyerap sinar. Sebagai akibat interaksi diantara !a"aya dan partikel-partikel penyerap 5pengabsorbsi6 adala" berkurangnya kekuatan dari P  ke P. ransmitansi larutan 56 merupakan bagian !a"aya yang diteruskan melalui larutan.

(17)

3. A-so)-ansi

Berbeda dengan transmitansi absorbansi larutan bertamba" dengan pengurangan kekuatan sinar. Bila ketebalan benda'konsentrasi materi yang dile<ati !a"aya  bertamba" maka !a"aya akan lebi" banyak diserap. 7adi absorbansi berbanding

lurus dengan konsentrasi 5!6 dan ketebalan 5b6.

 A % a b ! atau A %  b !

 a % absorbti)itas 5> g-, !m-,6

= % konsentrasi analit 5g'>6

 b % pan(ang sel'lebar ku)et 5!m6

(18)
(19)

Sya)a( Penggunaan 0'.1ee)

S"arat konsentrasiS"arat kimia

S"arat #aha"a

(20)

0& Syarat Konsentrasi   Konsentrasi dapat mempengaruhi interaksi untuk menga"sorpsi %ahaya& ;& Syarat Kimia   Aat penga"sorpsi tidak "oleh

terdisosiasi' "erasosiasi' atau "erinteraksi dengan pelarut yang menghasilkan suatu produk yang menyerap sinar ultra?iolet pada panjang gelom"ang yang "er"eda dari Bat yang dianalisis&

& Syarat Cahaya   Derlaku untuk %ahaya monokromatis&

3& Syarat Kejernihan   Kekeruhan larutan yang dise"a"kan oleh partikel2partikel koloid akan menye"a"kan penyimpangan k&Deer dikarenakan se"agian %ahaya akan diham"urkan oleh partikel2 partikel koloid' aki"atnya kekuatan %ahaya yang dia"sorpsi "erkurang dari yang seharusnya&

(21)

La(ihan Soal

,. Hitungla" energi yang diperlukan (ika suatu molekul

menunu(ukkan pan(ang gelombang 4: nm.

:. Diketa"ui suatu larutan ber<arna biru menun(ukkan

pan(ang gelombang /94 nm. Hitungla" berapa ;rekuensi dan tenaga per mol yang dibutu"kan.

1. Diketa"ui larutan metilen blue menun(ukkan C pada

instrumen 013C. Berapa nilai A nya.

/. >arutan =uS/ menyerap pada pan(ang gelombang /:

nm pada instrumen meng"asilkan nilai A%4/: pada konsentrasi , ppm. Berapa nilai serapan molarnya 5asumsikan tebal ku)et%, !m6.

(22)

PRINSIP DASAR U"#"IS

Ketika molekul mengabsorpsi radiasi UV atau Visible dengan pan(ang gelombang tertentu elektron dalam molekul akan mengalami transisi atau pengeksitasian dari tingkat energi yang lebi" renda" ke tingkat energi yang lebi" tinggi.

(23)

Diagram ransisi

σ  dan π or"ital molekul ikatan σ  dan πor"ital anti ikatan

(24)

6enis#enis T)ansisi le'()oni' 

transisi yang melibatkan elektron E F dan n

transisi yang melibatkan trans;er muatan

elektron

(25)

$%&$% PE'G%S!PS*

2. Penye)apan oleh senya7a o)gani' 

$nergi yang diserap dalam daera" UV ole" molekul organik menyebabkan transisi elektron dalam molekul. ransisi tersebut yaitu F F# n F# n E# dan E E#

(26)

6enis T)ansisi

G

H  H

• Seny& organik tak jenuh  , 01112

(27)

T)ansisi +  +,

 Transisi ini dapat terjadi dalam "e"erapa senya@a yang hanya memiliki ikatan tunggal dan tidak ada pasangan e "e"as& Contoh: pada hidrokar"on jenuh& Karena energi yang di"utuhkan untuk transisi ini sangat "esar dan serapan terjadi dalam keadaan )*  jauh #0;.20< nm$' se"agai %ontoh metana 6ma5 ,

0;0'9 nm' dan etana 6ma5, 0< nm&

Karena se%ara umum spektrometer tidak mengoperasikan pada panjang gelom"ang kurang dari 0=12;11 nm' sehingga transisi ini tidak "isa se%ara umum dapat diamati&

(28)

T)ansisi n  89

Senya@a jenuh dengan pasangan e "e"as dapat mengalami transisi ini& Energi yang di"utuhkan untuk transisi n   G le"ih ke%il di"andingkan

energi untuk G   G& Serapan untuk transisi ini

mun%ul pada daerah )* dekat #0=12;11 nm$& Contoh : #C$J 6ma5,;;> nm&

(29)

T)ansisi n  9

 Tipe transisi jenis ini ditunjukkan oleh molekul tidak jenuh yang mengandung atom seperti oksigen' nitrogen dan sul+ur& Transisi ini menampilkan ikatan yang lemah dalam spektrum serapan& Contoh: pada aldehid dan keton #yang tidak mempunyai ikatan C,C$ umumnya transisi terjadi pada daerah ;>1211 nm' pada kar"onil yang mempunyai dua ikatan jenuh dengan dua atau le"ih ikatan tunggal menunjukkan transisi ini pada daerah 112<1 nm&

(30)

T)ansisi -  9

Suatu transisi     terjadi pada promosi

elektron dari or"ital ikatan  ke or"ital anti ikatan & Transisi ini pada prinsipnya dapat terjadi dalam "anyak molekul yang mempunyai ikatan rangkap&

(31)

3. Penye)apan oleh ;a( ano)gani' 

Pengeksitasian elektron dari suatu molekul

kompleks

Ligan yang digunakan merupakan molekul khelat organik yang mampu menga"sorpsi radiasi melalui transisi     dan n   & Pengkompleksasian

dengan ion logam adalah sama halnya pada protonasi suatu molekul yang akan menghasilkan peru"ahan nilai panjang gelom"ang dan intensitas dari serapan&

Pen"erapan transfer muatan

Contoh: kompleks "esi #III$ tiosianat

(32)

Syarat Pemili"an Pelarut

8ura"

Pelarut yang digunakan dapat melarutkan sampel idak mengadsorpsi !a"aya pada daera" pan(ang

(33)

Pela)u(

abel di ba<a" ini adala" pelarut yang se!ara umum digunakan dalam analisis dengan spektro;otometer UV +

Pela)u( Panang %elom-ang

 Air ,0, nm 8etanol :1 nm $tanol :/ nm $ter :,4 nm Kloro;orm :19 nm Karbon tetraklorida :49 nm Siklo"eksana ,04 nm Dikloroetana :: nm

(34)

Panjang Gelombang (

 G6

Pan(ang gelombang yang digunakan untuk melakukan analisis adala" pan(ang gelombang dimana suatu @at memberikan penyerapan paling tinggi yang disebut  G maks.

(35)

Pergeseran Pan(ang ?elombang

KR!M!<!R  ?ugus tak (enu" yang dapat menyebabkan radiasi$ +--  -- -S- -%- =%

 AUKS!KR!M

?ugus (enu" yang bila terikat pada kromo;or menguba" G dan I

$ + -=H1  -=l -H H:

PR%SRAN 1AT0!KR!MIK 

Pergeseran serapan keara" pan(ang gelombang yang lebi" pan(ang disebabkan substitusi atau pengaru" pengaru" pelarut 5pergeseran mera"6

PR%SRAN 0IPS!KR!MIK 

Pergeseran serapan keara" pan(ang gelombang yang lebi" pendek disebabkan substitusi atau pengaru" pengaru" pelarut 5pergeseran biru6

(36)

Instrumen pada spektrofotometer 

Se%ara sederhana Instrumen spektro+otometri yang dise"ut spektro+otometer terdiri dari :

sumber cahaya – monokromator – sel sampel – detektor – read out (pembaca).

(37)

Spektro;otometer UV-Vis

Single beamDouble beam

PR1DAAN$$

Pada spektro;otometer UV-Vis sinar ganda 5double beam6 pengukuran P dan Po dilakukan se!ara

(38)

.ungsi agian *nstrumentasi

/0 Sumber !adiasi

"er+ungsi se"agai sum"er sinar polikromatis dengan "er"agai ma%am rentang panjang gelom"ang&

)* menggunakan lampu deuterium' hidrogen' 5enon'

mer%ury a%

*IS menggunakan lampu tungsten/@ol+ram

)*2*IS menggunan photodiode yang telah dilengkapi

monokromator

S"arat Sumber !adiasi 1

a& arus Sta"il

"& Lampu terse"ut menghasilkan intensitas yang %uku tinggi untuk energi yang ditransmisikan dan akhirnya dideteksi

(39)

>an(utanJ

20 Pen"eleksian Panjang Gelombang

"er+ungsi mengu"ah %ahaya yang "erasal dari sum"er sinar polikromatis menjadi %ahaya monokromatis&

Filter   lat yang mengijinkan %ahaya pada panjang

gelom"ang yang di"utuhkan untuk losos menuju ku?et dengan mengadsor"si %ahaya pada panjang gelom"ang&

Monokromator   digunakan untuk mendispersikan

sinar/radiasi menurut panjang gelom"angnya&  4enis : !rating' Prisma

(40)

3anjutan4

50 Sel sampel

"er+ungsi se"agai tempat meletakan sampel )*' *IS dan )*2*IS menggunakan ku6et  se"agai tempat sampel&

Ku?et "iasanya ter"uat dari kuarsa atau gelas atau plastik& Ku?et "iasanya "er"entuk persegi panjang dengan le"ar 0 %m&

(41)

>an(utanJ

70 Detektor

"er+ungsi menangkap %ahaya yang diteruskan dari sampel dan mengu"ahnya menjadi arus listrik&

S"arat&s"arat sebuah detektor 1

Kepekaan yang tinggi

Per"andingan isyarat atau signal dengan "ising tinggiRespon konstan pada "er"agai panjang gelom"ang&Naktu respon %epat dan signal minimum tanpa radiasi&

Signal listrik yang dihasilkan harus se"anding dengan tenaga radiasi&

8a#am&ma#am detektor 1

etektor +oto #Photo dete%tor$Photo%ell' misalnya CdS&

Phototu"eantaran +otoioda +oto

(42)

3anjutan4

<& !ead out merupakan suatu sistem "a%a yang menangkap "esarnya isyarat listrik yang "erasal dari detektor&

asil yang didapatkan dalam analisis menggunakan )*2*is adalah nilai Transmitansi atau nilai "sor"ansi' yang nantinya akan dikon?ersikan untuk menghitung konsentrasi sampel&

(43)

 Apli'asi Spe'()o5o(ome(e) U"#"is

,. 8etode Kolorimetri Visual + a. 8etode Deret Standar

 b. 8etode Standar inggi >arutan :. 8etode otometer otolistrik 

(44)

Pengukuran Konsentrasi

Me(ode Kali-)asi

 Laitu metode yang dibuat dengan !ara membuat  beberapa larutan standar yang tela" diketa"ui konsentrasinya dari kation analit yang ingin kita keta"ui konsentrasinya dalam sampel.

(45)

$ + = M &II* > s(d &ppm*  A-so)-ansi / ,3 , 10 ,3 31 :/ 04 1: ,:3 / ,4  4 , ,4 : :4 1 14 / /4  .: ./ .3 . , ,.: ,./ ,.3 ,. ;56 % ./ -  MN % , Konsen()asi  A-so)-ansi y , m5 Q C imana' y ,  ( , M

(46)

>an(utanJ

Me(ode Adisi S(anda)

 Laitu metode dengan !ara menamba"kan suatu larutan standar ke dalam larutan sampel. Se"ingga absorbansi yang terba!a merupakan absorbansi gabungan dari absorbansi analit dan standar.

 A % A analit O A standar

 A % b  V analit . 8analit O b  V std . 8std .  V std atau 8lar  V larutan  V larutan

(47)

on(oh Soal

 Sampel ba(a beratnya 34 mg dilarutkan dalam H1 dan dien!erkan sampai )olume larutan 4 m> dianalisis untuk kandungan nobium menggunakan brompyrogallol red dan menentukan absorbansi pada 3, nm. 7ika , m> larutan "asil pengen!eran tersebut digunakan dengan prosedur penamba"an 1 ppm larutan standar b. entukan kandungan b dalam sampel ba(a.

(48)

6a7a-a"apan berikutnya adala" menamba"kan larutan stnadar pada , m> larutan "asil pengen!eran +

• , m> sampel O  m> std b  larutan sampel , m> di analisis

• , m> sampel O : m> std b  !ampuran lar. Spl O std

• , m> sampel O / m> std b  !ampuran lar. Spl O std

• , m> sampel O 3 m> std b  !ampuran lar. Spl O std

Penam-ahan s(d A  

 :/1

: /:

/ 3

3 994

(49)
(50)

.aktor&faktor pen"ebab kesalahan pengukuran spektrofotometer

%dan"a serapan oleh pelarut0

al ini dapat diatasi dengan penggunaan "langko' yaitu larutan yang "erisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk Bat pem"entuk @arna&

Serapan oleh ku6et0

Ku?et yang ada "iasanya dari "ahan gelas atau kuarsa' namun ku?et dari kuarsa memiliki kualitas yang le"ih "aik&

Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan

a"sor"ansi sangat rendah atau sangat tinggi' hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi' sesuai dengan kisaran sensiti?itas dari alat yang digunakan #melalui pengen%eran atau pemekatan$&

(51)

Hal "ang harus diperhatikan dalam pengukuran

Pada saat pengen%eran alat alat pengen%eran harus "ersih tanpa adanya Bat pengotor

alam penggunaan alat2alat harus steril

 4umlah Bat yang dipakai harus sesuai dengan yang telah ditentukan

alam penggunaan spektro+otometri )*' sampel harus jernih dan tidak keruh

alam penggunaan spektro+otometri )*2*is' sampel harus "er@arna

(52)

>ati"an Soal

Suatu adsor"en digunakan untuk mengadsorpsi Bat

@arna RemaBol !olden ello@& Pengen%eran dilakukan pada AN untuk mem"uat larutan standar& Larutan standar masing2masing di"uat dalam ;< mL& asil a"sor"ansinya pada panjang gelom"ang <;1 nm dapat dilihat se"agai "erikut :

9o (ppm) % < 1';< 01 1'= 0< 1'<0 ;1 1'.0 ;< 1'>; 1 1'==

0& Duatlah kur?a kali"rasi pada data terse"ut&

;& Kemudian prediksikan apa yang terjadi jika:

a& 4ika diketahui  sampel , 0'; "& 4ika diketahui  sampel , 1'39

(53)
(54)
(55)
(56)
(57)

 EXCITE ST!TE 

"#$%& ST!TE 

Penyerapan sinar pada daera" 5λ6 UV dan

sinar tampak dapat menyebabkan eksitasi molekul dari tingkat energi dasar ke

tingkat energi yang lebi" tinggi 5e!ited state6

(58)
(59)

er(adi ketika Gma dari suatu senya<a bergeser keer(adi ketika Gma dari suatu senya<a bergeser ke

pan(ang gelombang yang lebi" pendek pan(ang gelombang yang lebi" pendek

Hal ini biasanya disebabkan karena ke"adiran gugusHal ini biasanya disebabkan karena ke"adiran gugus

;ungsi yang menyebabkan ke"ilangan kon(ugasi atau ;ungsi yang menyebabkan ke"ilangan kon(ugasi atau  bisa (uga akibat pengaru" peruba"an dari pelarut

 bisa (uga akibat pengaru" peruba"an dari pelarut 5adanya ikatan H6

5adanya ikatan H6

Kadangkala ter(adi akibat kenaikan kepolaranKadangkala ter(adi akibat kenaikan kepolaran

pelarut pelarut

Blue s"i;t '

(60)

er(adi ketika G ma dari suatu senya<a bergeser keer(adi ketika G ma dari suatu senya<a bergeser ke

pan(ang gelombang yang lebi" pan(ang pan(ang gelombang yang lebi" pan(ang

8enempelnya suatu "eteroatom yang mengandung8enempelnya suatu "eteroatom yang mengandung

suatu pasangan elektron yang tidak terikat suatu pasangan elektron yang tidak terikat menyebabkan

menyebabkan geseran geseran batokromik batokromik 5?and(ar 5?and(ar dkkdkk :96.

:96.

Med S"i;t' Bat"o!"romi!

(61)

Kromo;or adala" gugus ;ungsi yang menyerap atauKromo;or adala" gugus ;ungsi yang menyerap atau

mengabsorbsi radiasi elektromagnetik di daera" mengabsorbsi radiasi elektromagnetik di daera" pan(ang gelombang ultra)iolet dan daera" !a"aya pan(ang gelombang ultra)iolet dan daera" !a"aya tampak.

tampak.

=onto" kromo;or+ =% =%= % dan =onto" kromo;or+ =% =%= % dan ::..

Kromo;or

(62)
(63)

Dua 7enis instrumen berdasarkan

kon;igurasi optik

(64)

Perbedaan kedua (enis spektro;otometer tersebut "anya pada pemberian !a"aya

sin'le(beam !a"aya "anya mele<ati satu ara" se"ingga nilai

 yang diperole" "anya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan

double(beam nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan

dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama.Prinsipnya membagi sinar men(adi dua dimana sala" satu mele<ati blanko 5disebut (uga re)eren*e beam6 dan yang

lainnya mele<ati larutan 5disebut (uga sam+le beam6.double(

beam memiliki keunggulan lebi" dibanding sin'le(beam

karena nilai absorbansi larutannya tela" mengalami pengurangan ter"adap nilai absorbansi blanko

(65)

=a"aya "anya mele<ati satu ara" se"ingga nilai yang

diperole" "anya nilai absorbansi dari larutan yang

dimasukan. Pan(ang gelombang paling renda" adala" ,0 sampai :, nm dan paling tinggi adala" 

sampai , nm 5Skoog DA ,0036.

(66)

Spektro;otometer double-beam nilai blanko

5>arutan berisi reagen yang digunakan untuk melarutkan sampel6 dapat langsung diukur

 bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama

(67)

Sumber !a"aya yang digunakan adala" kombinasi antara lampu tungsten "alogen  lampu tungsten stabil dan lampu deuterium 5D:6.

Sumber !a"aya

>ampu deuterium 5D:6 dapat meng"asilkan !a"aya dalam daera" ,3-1 nm

output lebi" baik pada daera" 1-/nm

(68)

 8onokromator merupakan alat untuk mengisolasi suatu berkas sempit dari

pan(ang gelombang-pan(ang gelombang dari spektrum luas yang disiarkan ole" sumber.

 erdapat suatu !ela" dan prisma

(69)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu radiasi terhadap karakteristik material GO hasil sintesis menggunakan kombinasi metode LE dan radiasi sinar-X

Metode APHA 3500-Cr Penentuan Limit Deteksi Tabel 14 Nilai Absorbansi Hasil Pengukuran

Berdasarkan nilai rekoveri, metode DPSV dan spektrofotomemtri UV-Vis dapat digunakan untuk mengukur kadar raksa pada konsentrasi di bawah 5 ppm sedangkan pengukuran

Ekstraksi udang rebon dibuat sebanyak 3 batch menggunakan metode maserasi dengan pelarut aseton selama 3 hari berturut-turut, kemudian dilakukan pengukuran kadar astaxanthin

spektrofotometer UV-Vis menggunakan betakaroten murni sebagai pembanding, sedangkan untuk menentukan aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH, dimana

Prinsip pada metode analisis LSC adalah dengan mengukur jumlah cahaya yang di emisikan dari larutan scintillator akibat berinteraksi dengan partikel radiasi

Prinsip pada metode analisis LSC adalah dengan mengukur jumlah cahaya yang di emisikan dari larutan scintillator akibat berinteraksi dengan partikel radiasi

Penelitian eksperimental adalah suatu metode penelitian untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan Nursyahidah, 2012 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kadar