• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK Banguan Pengaman Pantai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAK Banguan Pengaman Pantai"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Detail Desain Bangunan Pengamanan Pantai di

Kabupaten Kupang dan Kota Kupang

Kementerian Negara / Lembaga : Pekerjaan Umum Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Bina Penatagunaan SDA

Program : Pengelolaan Sumber Daya Air

Hasil ( Outcome ) : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air

Balai : Wilayah Sungai Nusa Tenggara II

Satuan Kerja : Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II

PPK : Perencanaan dan Program

Kode Anggaran : 5037. Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengaman Pantai.

Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : 5037.007.

Indikator Kinerja Kegiatan : Sarana / Prasarana Pengaman Pantai Yang di Bangun

Keluaran ( Output ) : Laporan

Jenis Pekerjaan : Detail Desain Bangunan Pengaman Pantai di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang

Volume : 0,5 Km

A. LATAR BELAKANG 1. DASAR HUKUM

1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya

Air;

2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang Pengolahan Sumber Daya Air.

3) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 2008 tentang Dewan Sumber Daya Air.

4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 70 Tahun 2012, Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia, Nomor : 54 Tahun 2010, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Instansi Pemerintah. 5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor : 14/PRT/M/2011, Tentang Pedoman

(2)

Kewenangan Pemerintah dan di Laksanakan Sendiri.

6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor : 2/PRT/M/2010, Tentang Rencana Strategi Nasional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010 - 2014.

7) Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Nomor : 153/KPTS/D/2008, Tentang Pembentukan Tim Pengelola Sistem Informasi Sumber Daya Air.

8) Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 112/PMK.02/2012, Tanggal 3 Juli 2012, Tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga.

9) Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 37/PMK.02/2012, Tanggal 6 Maret 2012, Tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2013.

10) Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 32/PMK.02/2012, Tanggal 6 Pebruari 2013, Tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2013.

11) Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 94/PMK.02/2013, Tanggal 6 Pebruari 2013, Tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga.

12) SE Dirjen SDA, Nomor : 06/SE/D/2013, Tentang Pedoman Penyusunan dan Penelitian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian / Lembaga ( RKA-KL ) di Lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

2. GAMBARAN UMUM

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.508 pulau dengan panjang garis pantai 81.000 km. Sepanjang pantai ini memiliki potensi sumberdaya pesisir dan lautan yang sangat besar. Sumberdaya alam yang terdapat di wilayah pesisiran dan lautan terdiri dari sumberdaya yang dapat pulih (renewable resources), seperti : perikanan, hutan mangrove dan terumbu karang maupun sumberdaya yang tidak dapat pulih (non-renewable resources), seperti : minyak bumi dan gas mineral serta jasa-jasa lingkungan.

Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah kepulauan, yang terdiri dari 566 pulau, diantaranya terdapat 3 (Tiga) pulau besar, yakni : P. Flores, P. Timor dan P. Sumba. Secara Astronomis Provinsi ini terletak di antara 80 – 120Lintang Selatan dan

1180 – 1250 Bujur Timur, dengan luas daratan 47.349,90 km

2 (4,73 juta ha). Jumlah penyebaran penduduk sebanyak 4,31 juta jiwa, dimana ± 75 % penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Berdasarkan beberapa referensi dan hasil studi, kondisi topografis di wilayah ini tergolong kasar atau relativ berbukit-bukit. Kemiringannya berkisar 20 – 60 % merupakan daerah perbukitan dan 0–20 % merupakan dataran. Keadaan iklim Nusa Tenggara Timur adalah tergolong tropis kering (semi arid),

(3)

disebabkan oleh tiupan angin yang cukup kencang setiap tahunnya dan berganti arah setiap enam bulan (April - Oktober bertiup angin Timur yang kering dan November – Maret bertiup angin Barat). Kondisi curah hujan berkisar antara 600 mm –4.000 mm dengan interval hujan yang terjadi antara 3 – 4 bulan (bulan Desember–Maret).

Beberapa Ibu kota kabupaten di daerah pantai dan menjadi strategis dalam menunjang perkembangan disektor perekonomian. Wilayah pesisir pantai bagian Selatan P. Timor yang potensial mengalami kerusakan, dan kritis akibat erosi, abrasi, sedimentasi dan pencemaran; dengan demikian identifikasi lebih lanjut terhadap kondisi pantai yang ada, perlu untuk segera dilakukan dalam rangka penanganan permasalahan yang ada. Wilayah pesisir didefinisikan sebagai : wilayah daratan yang berbatas dengan laut, batas di daratan meliputi daerah-daerah yang tergenang air maupun tidak tergenang air yang masih dipengaruhi oleh proses-proses laut, seperti : pasang surut, angin laut dan instrusi garam, sedangkan batas di laut ialah : daerah-daerah yang dipengaru hiolehproses-prosesalami di daratan seperti : sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke laut, serta daerah-daerah laut yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia di daratan.

Wilayah pesisiran bersifat dinamis dan rentan terhadap perubahan lingkungan, baik karena proses alami maupun aktivitas maunusia. Wilayah pesisir memiliki karakteristik yang unik, baik dilihat dari aspek bio-geofisika maupun aspek sosial, ekonomi dan budaya, menyatakan setidaknya ada 6 karakteristik daerah pesisir

1. Terdapat keterkaitan ekologis baik antar ekosistem di dalam kawasan pesisir maupun antara kawasan pesisir dengan lahan atas dan laut lepas,

2. Dalam suatu kawasan pesisir, biasanya terdapat lebih dari duammacam sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang dapat dikembangkan untuk kepentingan pembangunan

3. Dalam suatu kawasan pesisir, pada umumnya terdapat lebih dari satu kelompok masyarakat yang memiliki ketrampilan/keahlihan dan kesengan bekerja yang berbeda. Hal ini mengakibatkan pemanfaatan berbagai sumberdaya yang ada. 4. Baik secara ekologis maupun ekonomis, pemanfaatan suatu kawasan pesisir secara

monokultur adalah sangat rentan terhadap perubahan internal maupun eksternal yang menjurus kepada kegagalan usaha

5. Kawasan pesisir merupakan kawasan milik bersama (common property resouces) yang dapat dimanfaatkan oleh semua orang (open access). Setiap pengguna sumberdaya berkeinginan untuk memaksimalkan keuntungan sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran, over eksploitasi sumberdaya alam dan konflik pemanfaatan ruang

.

(4)

Selain karakteristik di atas, kawasan pesisir merupakan kawasan yang secara hayati sangat produktif dan subur. Pada kawasan pesisir juga dilakukan berbagai aktivitas manusia sehingga terjadinya interaksi antara manusia dengan sumberdaya pesisir dan laut. Berkaitan dengan uraian di atas, maka untuk mengamankan wilayah pesisir pantai dilakukan dengan meninjau dan menganalisis fenomena pantai yang dinamis secara visual dengan cara antara lain : erosi dan akrasi pantai, arah dan volume angkutan pasir sejajar pantai, berat dan kemiringan armor, batas – batas daerah penyelidikan dan sebagainya. Dengan demikian untuk menjaga dan memperbaiki kondisi kestabilan pantai, beberapa alternatif konstruksi yang inovatif telah dikembangkan untuk perlindungan dan pengamana pantai agar dapat memberikan keharmonisan dan kenyamanan bagi penduduk di daerah pesisir pantai serta infrastruktur terbangun lainnya.

Pada tahun–tahun terakhir ini pemerintah baru memberikan sentuhan dan perhatian terhadap masalah pantai. Sebagai upaya untuk menanggulangi kondisi pantai yang sudah sangat mendesak ini maka Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dalam hal ini Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II melalui PPK Kegiatan Perencanaan dan Program melakukan Pekerjaan “Detail Desain Bangunan

Pengamanan Pantai di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang

1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

MAKSUD dari pekerjaan ini adalah mendapatkan data teknis perencanaan yang

valid dan dapat dipakai pada saat pelaksanaan konstruksi, sehingga pada akhirnya dapat memberikan tingkat kenyamanan serta keharmonisan bagi penduduk di daerah pesisir serta perlindungan terhadap infrastuktur yang terbangun.

TUJUAN dari pekerjaan ini adalah :

1. Melakukan identifikasi penyelidikan secara khusus tentang

kerusakan pantai.

2. Menganalisis pola pengamanan pantai serta jenis dan bentuk

bangunan yang cocok

untuk pengamanan pantai dilihat dari berbagai aspek teknis dan ekonomis.

3. Menganalisis besaran gerusan pantai akibat gelombang laut, sehingga pola pengamanannya sesuai dengan kondisi dan perilaku gelombang yang terjadi.

4. Merencanakan bangunan perlindungan pantai, perhitungan volume dan perkiraan biaya.

B. PENERIMA MANFAAT

Penerima Manfaat secara langsung adalah masyarakat di sekitar lokasi kegiatan yakni masyarakat yang bermukim pada daerah pesisir pantai dalam wilayah Kota Kupang

(5)

dan Kabupaten Kupang.

C. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Perencanaan dan Program Satuan

Kerja

Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT. II).

D. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA

Konsultan harus bertanggung jawab penuh terhadap produk perencanaan

yang

dihasilkan. Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan terhadap pekerjaan yang telah

diserahkan, maka Konsultan berkewajiban untuk menyempurnakannya tanpa tambahan

biaya atau dengan biaya sendiri

E. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Waktu Pelaksanaan Pekerjaan “Detail Desain Bangunan Pengamanan Pantai di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang”. selama 6 (enam) bulan atau 180 hari kalender termasuk mobilisasi dan demobilisasi, terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

F. LOKASI PEKERJAAN

Terletak di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang yang ada di wilayah Provinsi NTT

.

G. SUMBER PENDANAAN

Untuk pelaksanaan kegiatan ini, diperlukan biaya sebesar Rp. 600.000.000,-

(Enam Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN 10 %, dibebankan pada DIPA Satuan Kerja

Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Dana APBN Murni Tahun Anggaran 2014.

H. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Pelaksanaan Kegiatan dilakukan melalui Pihak Kedua (Kontraktual)

dengan

Syarat-Syarat dan Ketentuan diatur dalam Dokumen Kontrak.

2. Tahapan Pelaksanaan ( Out Put )

KUALITAS

 Survey Lapangan harus dilaksanakan secara benar, teliti dan cukup sehingga didapat data teknis yang akurat untuk dianalisis sehingga dapat dijadikan Sasar/Landasan dalam memberikan solusi dan Desain Perbaikan Akurat.

(6)

 Mutu Hasil Studi dan Desain haruslah mantap, dan didukung oleh data yang akurat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai acuan untuk Pihak Pengguna ( Perencanaan BWS NT II ).

 Perencanaan dilakukan oleh Tenaga Ahli yang sudah

 Berpengalaman/Profesional dalam bidangnya sehingga hasilnya  dapat memenuhi kebutuhan Produk Desain.

TANGGUNG JAWAB

 Pelaksana pekerjaan harus bertanggung jawab dalam segala hal atas hasil akhir pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.

 Apabila dikemudian hari ditemukan Ketidak Sesuaian Hasil Review Desain Pelaksanaan Pekerjaan, maka Pelaksana / Penyedia Jasa Harus Melengkapi dan Memperbaiki atas Biaya Sendiri.

KEBUTUHAN PERSONIL

Untuk melaksanakan pekerjaan ini konsultan harus sanggup menyediakan tenaga ahli yang memenuhi persyaratan kualifikasi tenaga ahli yang diperlukan sesuai KAK ini, jenis dan kualifikasi tenaga yang diminta adalah sebagai berikut :

Profesional staff

1. Ketua Tim / Ahli Teknik Pantai

Lulusan sarjana Teknik Sipil/Teknik Kelautan dengan pengalaman minimal 6 (enam) tahun di bidang perencanaan pengamanan pantai/pelabuhan. Tenaga ahli ini mampu untuk melakukan koordinasi dengan tim kerja termasuk dengan Direksi Pekerjaan. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk menyiapkan desain sesuai dengan kriteria

.

2. Ahli Teknik Pantai

Lulusan sarjana Teknik Sipil/Teknik Kelautan dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidang perencanaan bangunan pengendalian/ pengamanan pantai. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk menyiapkan desain sesuai dengan kriteria dan membuat pemodelan arus gelombang dan pemodelan hidrodinamika.

3. Ahli Teknik Hidrologi/Hidrometri

Lulusan Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidang perencanaan hidro-oceanografi untuk bangunan pantai/pelabuhan. Personil yang

(7)

diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk menyiapkan analisa hidrologi/ hidroocenografi untuk menunjang desain sesuai dengan kriteria

.

4. Ahli Geoteknik/Mektan

Lulusan Sarjana Teknik Sipil/Geologi/Pertambangan dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun bidang survei dan analisa data geologi/mekanika tanah pekerjaan bangunan air/bangunan pantai/pelabuhan atau yang sejenisnya.

5. Ahli Geodesi

Lulusan Sarjana Teknik Geodesi dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidang pengukuran topografi/pemetaan dan batimetri. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan mengkoordinir Juru Ukur dan mempunyai kemampuan koreksi data ukur/data hitungan sesuai dengan kriteria.

6. Ahli Lingkungan

Lulusan Sarjana Teknik Penyehatan/Lingkungan dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam bidang Analisa Dampak Lingkungan, UKL/UPL, RKL/RPL pada lingkup pekerjaan bangunan pantai/pelabuhan atau yang sejenisnya.

7. Ahli Sosial Ekonomi

Lulusan Sarjana Ekonomi dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun mengenai masalah sosial ekonomi pada lingkup pekerjaan bangunan Sumber Daya Air/bangunan pantai/pelabuhan serta mempunyai pengalaman melakukan sosialisasi dengan masyarakat.

8. Ahli Cost Estimate / Dokten

Lulusan Sarjana Teknik Sipil/Pengairan/Persungaian dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun mengenai perhitungan volume dan anggaran biaya lingkup pekerjaan bangunan Sumber Daya Air/bangunan pantai/pelabuhan serta mempunyai pengalaman membuat spektek, manual OP dan dokumen tender pekerjaan bangunan bidang sumber daya air.

(8)

Sub Tenaga Ahli

1. Asisten Ahli Teknik Pantai

Lulusan Sarjana Teknik Sipil/Teknik Kelautan dengan pengalaman 3 (tiga) tahun di bidang perencanaan bangunan pantai/ pengamanan/pengendalian pantai. Personil yang diusulkan harus mempunyai dedikasi dan tanggung jawab dalam membantu Ahli Teknik Pantai untuk menyiapkan desain sesuai dengan kriteria.

2. Asisten Ahli Hidrologi/Hidrometri

Lulusan Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidang perencanaan hidro-oceanografi untuk bangunan pantai/ pelabuhan. Personil yang diusulkan harus mempunyai dedikasi dan tanggung jawab dalam membantu Ahli Hidrologi untuk menyiapkan analisa hidrologi/hidro-ocenografi untuk menunjang desain sesuai dengan kriteria.

3. Chief Surveyor Topografi dan Batimetri

Lulusan STM atau yang sederajat dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang pengukuran topografi/pemetaan dan pengukuran kedalaman laut dan mampu menggunakan alat Echosounder dan GPS. Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

4. Surveyor Topografi dan Batimetri

Lulusan STM atau yang sederajat dengan pengalaman minimal3 (tiga) tahun dalam bidang pengukuran topografi/pemetaan dan pengukuran kedalaman laut dan mampu menggunakan alat Echosounder dan GPS. Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

5. Surveyor Hidrologi/Hidrometri (pasut)

Lulusan STM atau yang sederajat dengan pengalaman minmal 3 (tiga) tahun dalam bidang pengukuran pasang surut air laut/sungai yang terpengaruh pasang surut. Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

6. Juru Sondir

Lulusan STM atau yang sederajat dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang penyelidikan geologi/mektan dan mampu menggunakan alat sondir/hand bor/bor mesin.Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

(9)

7. Draftman ACAD

Lulusan STM bangunan atau yang sederajat dengan pengalaman 3 (tiga) tahun dalam bidang penggambaran pekerjaan bangunan sumber daya air/pantai/ pelabuhan atau yang sejenis. Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan perkiraan bobot pekerjaan.

Tenaga Pendukung

Tenaga pendukung yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu:

1. Administrasi

Seorang Sarjana D3 Ilmu Administrasi dengan pengalaman kerja di bidang Adimistrator minimal 3 (tiga) tahun, Personil yang direkomendasi untuk menempati kedudukan ini harus memiliki kemampuan dibidang surat menyurat dan administrasi keuangan.

2. Operator Komputer

Seorang Sarjana D3 Teknik Informatika/Komputer dengan pengalaman kerja sebagai Operator Komputer minimal 3 (tiga) tahun. Personil yang direkomendasi untuk menempati kedudukan ini harus memiliki kemampuan mengoperasikan program Microsof Office.

3. Pesuruh Kantor

Seorang lulusan sekolah menengah/kejuruan dengan pengalaman kerja sebagai pesuruh kantor minimal 2 (dua) tahun.

LINGKUP KEGIATAN

Lingkup kegiatan pekerjaan ini, meliputi : 1. Pekerjaan Persiapan :

 Kaji ulang data sekunder secara komprehensif yang berkaitan dengan topografi, hidrolis kelautan, material dasar pantai dan angkutan sedimen, serta kondisi geologi teknik.

 Evaluasi bangunan yang sudah ada berkaitan dengan perilaku pantai akibat bangunan yang ada maupun kegiatannya.

2. Survei dan Investigasi

a) Pengukuran Topografi dan Bathimetri

(10)

terpilih disepanjang kerusakan pantai kritis yang akan diperbaiki. Pengukuran dilakukan dengan kerapatan yang cukup untuk ketelitian dan mempermudah dalam desain. Pengukuran kedalaman dasar pantai dengan menggunakan alat Echosounder dan alat GPS untuk menentukan koordinat dari kedalaman dasar pantai.

 Survei bathimetri dilakukan meliputi area studi dengan luas

area disesuaikan

dengan posisi rencana bangunan pantai.

 Batas ke arah laut lepas sampai zona laut dalam (dengan definisi laut dalam menurut rasio panjang gelombang dan kedalaman perairan).

 Penentuan bathimetri perairan dilakukan melalui survei dan analisis data sekunder berupa bathimetri laut yang dikeluarkan oleh lembaga resmi yang berwenang (misalnya Dinas Hidro Oceanography Angkatan Laut) yang akan memperjelas posisi area studi dilihat dalam perairan secara regional.

b) Survei hidrologi/hidrometri meliputi :

 Survei pengamatan pasang surut dilakukan selama 30 (tiga puluh) hari dengan interval pengamatan setiap 1 jam. Melalui penerapan metode Admiralty atau Least Square dapat ditentukan komponen-komponen pasang surut dominan yang dibutuhkan (minimal 9 komponen) dilengkapi informasi phase dan amplitudonya.

 Berdasarkan komponen yang diperoleh tersebut ditentukan - Jenis dan tanggal pasang surut,

- Level air pasang purnama tertinggi (highest high water spring - HHWS), - Level air surut purnama terendah (lowest low water spring - LLWS), dan - Peramalan kondisi pasang surut.

 Survei dan pengolahan data angin, gelombang, arus, kualitas air, sample sedimen transport

- Survei dan pengolahan data angin meliputi pencatatan dan pembuatan wind rose yang mewakili kondisi angin setiap bulan.

- Posisi data angin (ketinggian 10 m dari permukaan air) adalah berupa titik di laut dalam area studi, yang merupakan hasil interpolasi data angin dari beberapa stasiun meteorologi di sekitar area studi, atau diasumsikan sama dengan data angin dari stasiun meteorologi terdekat, setelah melalui beberapa koreksi

lokasi.

(11)

- Studi Hindcasting dan Transformasi Gelombang  Pengolahan data gelombang didasarkan pada :

- perhitungan empirik (untuk peramalan gelombang-wave hidcasting), dan - pemodelan numerik (refraksi-difraksi gelombang menggunakan software

regional coastal processing numerical modeling system - RCPWAVE) atau software lain yang sejenis.

 Data masukan untuk hindcasting gelombang adalah data arah dan kecepatan angin (rata-rata harian untuk pembuatan wave rose dan maksimum harian untuk peramalan gelombang maksimum dalam periode ulang waktu tertentu) serta panjang fetch efektif untuk delapan arah mata angin.

 Data masukan untuk pemodelan refraksi/difraksi gelombang, antaralain : - data kontur bathimetri perairan,

- tinggi dan periode gelombang significant, serta - system grid daerah model.

Survei Arus dan Sampel Sedimen

 Survei arus dibutuhkan untuk menjadi data masukan syarat batas dalam pemodelan hidrodinamika di area studi serta digunakan dalam verifikasi model.  Posisi dan interval waktu pengamatan arus disesuaikan dengan kebutuhan

pemodelan. Dalam survei arus dibutuhkan current meter (metode euler) sebagai pengukur arus.

 Survei juga mengambil sampel-sampel air dan sedimen untuk penelitian lebih lanjut di laboratorium.

c) Survei identifikasi kerusakan pantai untuk mendapatkan data aktual beberapa kejadian, meliputi kegiatan :

 Sosialisasi yang dilakukan di setiap wilayah administratif Kabupaten dengan mengundang wakil dari pemuka masyarakat dan instansi berwenang dari setiap lokasi. Dari hasil Sosialisasi ini, akan dibuat suatu rumusan yang merupakan pola dalam pembuatan identifikasi dan pola pengamanan pantai.

 Inventarisasi luas daerah kerusakan pantai.

 Lingkup ekologi dan sumber daya hayati adalah mengamati kondisi awal lingkungan dan potensi sumber daya hayati, untuk kemudian membuat perencanaan kondisi yang disarankan guna mendukung perlindungan pantai.  Estimasi kerugian akibat kerusakan pantai secara keseluruhan yang terjadi

setiap tahun dan dampaknya terhadap kehidupan social dan ekonomi masyarakat, fasilitas umum yang ada.

(12)

d) Penyelidikan Geoteknik/Mekanika Tanah

Penyelidikan geoteknik/mekanika tanah dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisik teknik dari tanah sekitar daerah pantai dan “Quarry” untuk keperluan desain bangunan pengamanan pantai.

Kegiatan yang dilakukan, meliputi :  Penyelidikan di Lapangan

Serangkaian penyelidikan di lapangan yang akan dilaksanakan adalah melakukan pemetaan geologi permukaan yang dimaksudkan untuk mengetahui perkiraan sifat dan daya dukung tanah, jika diperlukan diambil beberapa sampel tanah untuk dimasukan kedalam laboratorium. Penyelidikan Sondir (jika dapat dilakukan) sebanyak 20 titik untuk 5 lokasi dan pembuatan Test Pit sebanyak 20 buah untuk 5 lokasi, pengambilan sample sebanyak 20 buah untuk dianalisa di laboratorium.

 Penyelidikan di Laboratorium

Atas sejumlah contoh tanah yang diambil dari lapangan, selanjutnya dilakukan serangkaian pengujian di Laboratorium MekTan, berupa : Penentuan sifat-sifat fisik tanah, yaitu :

Berat isi tanah

- Kadar air tanah asli - Berat jenis tanah asli - Konsistensi

- Distribusi butiran

 Penentuan sifat-sifat tanah, yaitu : - Pengujian Triaxial Test (UU),

Kegiatan pengujian di Laboratorium menggunakan acuan ASTM yang sedikit mengalami perubahan dan disesuaikan dengan kondisi tanah di Indonesia (berdasarkan SNI – Standar Nasional Indonesia).

3. Pola Pengamanan Pantai

Berdasarkan hasil identifikasi potensi kerusakan pantai yang terjadi dari hasil analisa data sekunder dan data dilapangan, disusun suatu pola pengamanan pantai serta prioritas penanganannya dengan mempertimbangkan aspek sosial ekonomi, teknis dengan berwawasan lingkungan juga potensi pengembangan dikawasan pantai dan sekitarnya.

(13)

4. Pekerjaan Detail Desain

Analisis dan Pengkajian Masalah Kegiatan analisis dimaksudkan untuk mengolah data dan informasi yang telah dikompilasi (data primer maupun data sekunder). Dari hasil analisis dapat dirumuskan pola pengendalian/pengamanan pantai untuk selanjutnya dibahas dan didiskusikan.

Penyusunan Desain Hidraulik

Berdasarkan hasil diskusi diperoleh alternatif pengendali/pengamanan pantai untuk dirumuskan menjadi desain hidraulik, dengan pertimbangan :

- Tata letak bangunan, - Fungsi bangunan, - Perhitungan hidraulik, - Dimensi bangunan.

Pemodelan Arus Akibat Gelombang dan Potensi Erosi / Sedimentasi

 Pemodelan arus sepanjang pantai menggunakan software LongShore Current.  Data masukan untuk pemodelan arus yang dibangkitkan

gelombang antara lain :

- kontur bathimetri perairan, - perioda gelombang tinggi, dan - arah gelombang disetiap titik grid.

 Model potensi erosi/sedimantasi masih dalam satu rangkaian dengan model arus yang dibangkitkan gelombang.

 Informasi tinggi, perioda, arah gelombang dan arus yang dibangkitkan gelombang menjadi data masukan dalam perencanaan dan disain bangunan pantai dengan memperhatikan potensi-potensi erosi/sedimentasi serta kemungkinan perubahan garis pantainya.

Pemodelan Hidrodinamika dan Kualitas Air

 Pemodelan hidrodinamika akan memodelkan kondisi muka air dan arus yang dibangkitkan oleh pasang surut laut.

 Metode numerik yang digunakan adalah metode elemen hingga (finite element).  Jumlah dan bentuk elemen disesuaikan dengan kebutuhan model sehingga

dapat ditampilkan kondisi arus dan elevasi yang optimal disetiap titik gridnya.

Pembuatan Desain Rinci

(14)

perhitungan hidraulik serta didukung hasil

penyelidikan mekanika tanah kemudian

ditindak lanjuti dengan perhitungan struktur, meliputi :

- Perhitungan stabilitas bangunan - Perhitungan volume dan biaya - Pembuatan Spektek dan Dokten

Penggambaran Desain

Penggambaran desain dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

5. Laporan dan Diskusi / Presentasi

Semua laporan harus diserahkan sesuai waktu yang ditentukan untuk didiskusikan/ presentasi dengan pihak terkait dengan jumlah yang ditentukan dalam KAK. Presentasi laporan dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu untuk Laporan Pendahuluan, Konsep/Draft Laporan Akhir. Semua aktifitas dalam setiap tahapan kegiatan diwajibkan untuk didokumentasi dalam bentuk foto dan rekaman video

.

LAPORAN

Konsultan harus membuat dan menyerahkan produk laporan pekerjaannya

sebagai

berikut :

Rencana Mutu Kontrak (RMK) (rangkap 4)

Laporan ini berupa rencana jaminan mutu pelaksanaan pekerjaan sebanyak sebanyak 5 (lima) buku kepada Direksi Pekerjaan.

Laporan Pendahuluan (rangkap 4).

Diserahkan pada akhir bulan ke 1 (pertama) setelah pekerjaan dimulai. Laporan ini mencakup jadwal kerja secara keseluruhan, rencana kerja, pengaturan secara administrasi, hasil review perencanaan dan studi sebelumnya serta data awal yang diperoleh melalui survei pendahuluan, untuk dipresentasikan.

Laporan Bulanan (tiap bulan rangkap 4)

Diserahkan dengan interval bulanan, laporan mana menguraikan tentang mobilisasi tenaga ahli dan bulan/orang, ringaksan kemajuan pekerjaan pada waktu laporan, pekerjaan yang diantisipasi, rencana dan jadwal kerja untuk bulan berikutnya.

Draft Laporan Akhir (rangkap 4)

(15)

pekerjaan untuk didiskusikan secara intern sebelum dilanjutkan dengan diskusi umum dengan mengundang pihak-pihak terkait.

Laporan Akhir (rangkap 10)

Harus diserahkan pada akhir pekerjaan, Laporan Akhir berisikan seluruh perbaikan dan penyempurnaan dari draft laporan akhir, sesudah didiskusikan dengan direksi pekerjaan.

Laporan Eksekutif (rangkap 5)

Laporan ini berisikan ringkasan dan resume dari semua pekerjaan yang telah dilaksanakan baik hasil identifikasi kerusakan, pengukuran detail kerusakan, perhitungan dan desain rehabilitasi kerusakan serta gambar hasil desain.

Laporan Penunjang (masing-masing rangkap 5 )

 Laporan topografi dan batimetri (buku ukur, diskripsi BM)  Laporan hidrologi / hidrometri

 Laporan geoteknik / mekanika tanah  Laporan perhitungan volume dan biaya  Laporan Spektek dan Dokumen Tender

Gambar-Gambar Perencanaan (A1 dan A3 masing-masing rangkap 5)

Dibuat dalam kertas kalkir ukuran kertas A1. Gambar-gambar ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap untuk setiap lokasi dan ukuran A3 sebanyak 3 (tiga) rangkap untuk setiap lokasi serta diserahkan kepada Direksi Pekerjaan pada akhir masa kontrak.

File Gambar, Laporan dan Dokumentasi (Dalam Ekternal hardisk) Seluruh gambar, laporan, hasil perhitungan dan dokumentasi (foto dan rekaman video), disimpan dalam bentuk file dan dicopy dalam Ekternal Hardisk untuk diserahkan kepada direksi pekerjaan. Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

Referensi

Dokumen terkait

PROSES DAN DAMPAK PROGRAM PELATIHAN TATA BOGA TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR1. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari fishbone Diagram yang ditampilkan, menjalaskan permasalahan yang sedang dialami oleh karyawan Tenaga Penunjang Akademik, yaitu terjadinya penurunan kinerja

Techno Flower adalah sebutan logo Indosat baru yang tercipta dari gabungan 3 elips yang mencerminkan usaha dan fokus bisnis Indosat saat ini, yaitu di Indonesia dalam

Para komunikasi, pada mulanya berpendapat bahwa komunikasi tatap muka (face to face communication) atau disebut juga dengan komunikasi interpersonal sebagai bentuk komunikasi

penggunaan uang sekolah yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan dilaporkan kepada pemerintah, orang tua dan masyarakat.

Pengaruh secara simultan variabel Gaya Kepemimpinan, Pengembangan Karir, dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan dapat dilihat pada tabel

Teori tegangan rata$rata Gerber merupakan teori yang tepat untuk digunakan pada analisa fatik struktur bogie dengan material SS400 dan S45C yang tidak getas

penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya kejadian diare. pada balita di