IV.
IV. HASIL HASIL PENGAMATAN PENGAMATAN DAN DAN PEMBAHASANPEMBAHASAN
Praktikum pengemasan pangan kali ini adalah mengenai identifikasi Praktikum pengemasan pangan kali ini adalah mengenai identifikasi kemasan plastik. Plastik merupakan senyawa polimer tinggi yang dicetak dalam kemasan plastik. Plastik merupakan senyawa polimer tinggi yang dicetak dalam lembaran-lembaran dan mempunyai ketebalan yang berbeda-beda. Plastik dibuat lembaran-lembaran dan mempunyai ketebalan yang berbeda-beda. Plastik dibuat dari resin
dari resin baik alami baik alami atau sintetik atau sintetik yang tersusun dari yang tersusun dari banyak monomer, yaitubanyak monomer, yaitu rantai
rantai paling paling pendek, sehingga pendek, sehingga terbentuk suatu terbentuk suatu polimer. polimer. (Herudiyanto, 2009)(Herudiyanto, 2009) Plastik dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis berdasarkan struktur kimianya, yaitu Plastik dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis berdasarkan struktur kimianya, yaitu liniar bila
liniar bila monomer membentuk monomer membentuk rantai polimer rantai polimer yang lurus, dan yang lurus, dan jaringan tigajaringan tiga dimensi bila monomer berbentuk 3 dimensi akibat polimerisasi berantai. dimensi bila monomer berbentuk 3 dimensi akibat polimerisasi berantai. Berdasarkan struktur kimianya, maka polimer dari plasik dibedakan atas :
Berdasarkan struktur kimianya, maka polimer dari plasik dibedakan atas : 1.
1. Linier, bila monomer membentuk rantai polimer yang lurus, dan akanLinier, bila monomer membentuk rantai polimer yang lurus, dan akan terbentuk plastik thermoplastik yang mempunyai sifat meleleh pada suhu terbentuk plastik thermoplastik yang mempunyai sifat meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan sifatnya yang dapat balik tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan sifatnya yang dapat balik ((reversiblereversible) yaitu dapat kembali mengeras bila didinginkan.) yaitu dapat kembali mengeras bila didinginkan.
2.
2. Jaringan tiga Jaringan tiga dimensi, bila monodimensi, bila monomer berbentuk mer berbentuk tiga dimensi akibtiga dimensi akibatat polimerisasi
polimerisasi berantai, berantai, akan akan terbentuk terbentuk plastik plastik termoseting termoseting yang yang bersifat bersifat tidaktidak dapat mengikuti perubahan suhu dan
dapat mengikuti perubahan suhu dan irreversibel irreversibel . . Bila Bila plastik plastik termosetingtermoseting yang mengeras dipanaskan maka bahan tidak dapat lunak kembali, tetapi akan yang mengeras dipanaskan maka bahan tidak dapat lunak kembali, tetapi akan membentuk arang
membentuk arang dan terurai. dan terurai. Jenis plastik ini sering Jenis plastik ini sering digunakan sebagaidigunakan sebagai tutup ketel seperti jenis-jenis melamin. (Julianti dan Mimi, 2006).
tutup ketel seperti jenis-jenis melamin. (Julianti dan Mimi, 2006).
Sedangkan berdasarkan sifat- sifatnya terhadap perubahan suhu, plastik Sedangkan berdasarkan sifat- sifatnya terhadap perubahan suhu, plastik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1.
1. Termoplastik. Termoplastik adalah plastik yang terbuat dengan dilumatkanTermoplastik. Termoplastik adalah plastik yang terbuat dengan dilumatkan lalu dibentuk dengan bantuan panas secara berulang- ulang. Apabila lalu dibentuk dengan bantuan panas secara berulang- ulang. Apabila dipanaskan pada suhu tertentu, termoplastik akan meleleh dan dapat kembali dipanaskan pada suhu tertentu, termoplastik akan meleleh dan dapat kembali ke bentuk semula.
ke bentuk semula. 2.
2. Termoset. Termoset merupakan tipe plastik yang dapat dilumatkan denganTermoset. Termoset merupakan tipe plastik yang dapat dilumatkan dengan bantuan
bantuan panas. panas. Apabila Apabila dipanaskan dipanaskan pada pada suhu suhu tertentu, tertentu, termoset termoset tidak tidak akanakan meleleh melainkan berubah bentuk menjadi arang dan tidak dapat kembali ke meleleh melainkan berubah bentuk menjadi arang dan tidak dapat kembali ke bentuk semula. (Syarief et al., 1989)
Di antara bahan kemasan lainnya, plastik merupakan bahan kemasan yang paling populer dan sangat banyak penggunaannya. Bahan kemasan ini memiliki berbagai keunggulan yakni, fleksibel (dapat mengikuti bentuk produk), tra nsparan (tembus pandang), tidak mudah pecah, bentuk laminasi (dapat dikombinasikan dengan bahan kemasan lain), tidak korosif, dan harganya relatif terjangkau. Pada umumnya, kemasan plastik digunakan sebagai kemasan primer, sedikit melindungi produk pangan dari benturan, kecuali produk yang menggunakan tekhnik map (modified atmosphere packaging). Selanjutnya, disamping memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahan kemasan lainnya, plastik juga
mempunyai kelemahan, yakni tidak tahan panas, disposible ataupun semi disposible, dapat mencemari produk (migrasi komponen monomer) yang beresiko dalam keamanan dan kesehatan konsumen, serta termasuk bahan non biodegredable yaitu bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami. Selain itu, bahan dasarnya tidak dapat diperbarui karena berasal dari hasil samping pengambilan bahan bakar minyak bumi (Tjahjadi, 2008).
Praktikum identifikasi kemasan plastik ini yang dilakukan yaitu mendeskripsikan berbagai jenis kemasan plastik, mengukur ketebalannya, mengukur beratnya, dan menghitung massa jenisnya serta dilakukannya uji nyala ( Burning test ). Sampel plastik yang digunakan diantaranya adalah, PVC, PET, PP, PE, HDPE dan styrofoam.
1. Uji Nyala (
Burning Test
)Burning test merupakan suatu bentuk pengujian yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis polimer dari suatu plastik dengan pembakaran plastik pada nyal a api. Burning test terdiri dari pengujian keudahan terbakar,
kemudahan padam, bau saat terbakar, warna saat terbakar serta perilaku bahan saat pembakaran. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, identifikasi jenis plastik yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Nyala Jenis Kemudahan Menyala Padam Sendiri Aroma Warna Nyala Api Kelakuan Bahan Menetes/ Meleleh PVC ++ Tidak Plastik
3+ Orange Mengkerut Menetes
PS ++ Tidak Asap
Jenis Kemudahan Menyala Padam Sendiri Aroma Warna Nyala Api Kelakuan Bahan Menetes/ Meleleh PE + Iya Plastik 4+ Biru
Orange Mengkerut Menetes
PP + iya Plastik
4+
Biru
Orange Mengkerut Meleleh
HDPE ++ Tidak Asap
2+
Biru
Orange Mengkerut Menetes
PET + Tidak Asap
1+
Biru Orange
Tidak
Mengkerut Meleleh (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
Api yang terlihat pada saat pembakaran kemasan plastik ada yang merembet cepat, merembet lambat dan pula plastik yang menggumpal ketika dibakar. Hal tersebut disebabkan bahan yang digunakan berbeda pada jenis plastik. Bau saat pembakaran disebabkan oleh reaksi pada gugus fungsional plastik tersebut. Seperti pada plastik jenis PVC, bau plastik atau yang sebenarnya itu adalah bau klor dikarenakan gugus fungsi klorida dalam PVC. Bau parafin seperti pada P2 dan P5 menandakan tidak adanya gugus fungsional dalam monomer penyusun plastik seperti pada HDPE, yakni etilen tidak mempunyai gugus fungsi aktif sehingga bau yang ditimbulkan seperti asap biasa.
Warna api yang ditimbulkan saat pembakaran tergantung pada monomer penyusun plastik. Vinyl pada PVC menyebabkan warna api oranye, dan asap putih pada LDPE karena adanya klor. Plastik jenis HDPE dan LDPE mengandung etilen yang jika dibakar akan menimbulkan warna api oranye. Warna pembakaran pembakaran dari jenis plastik tersebut ada yang berwarna biru dan
orange, merah dan biru dan adapula yang ketika dibakar hanya menimbulkan warna merah saja. Plastik PET, PP dan PS akan meleleh jika dipanaskan, sedangkan plastik HDPE, PE, dan PVC akan menetes jika dipanaskan. Hal tersebut diakrenakan jenis bahan yang digunakan, titik didih plastik dan rantai karbon yang dimiliki setiap jenis macam plastik yang berbeda.
2. Pengamatan Berbagai Jenis Plastik
Setelah mengidentifikasi masing-masing jenis kemasan plastik, didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut. Polimer dari 1 adalah PE ( PoliEtilen), polimer dari 2 adalah HDPE ( High density Poli Etilen), PVC (PoliVynilChlorida) polimer dari 3 adalah PP (PoliPropilen), polimer dari 4 adalah PVC (PoliVynilChlorida),
polimer dari 5 adalah PET ( Poli Etilen Tri Amin) dan polimer dari 6 adalah PS ( PoliEstyren). Deskripsi singkat mengenai kemasasan plastik tersebut dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Deskripsi Kemasan Plastik
Sampel Deskripsi
Styrofoam Berwarna putih, gabus, memiliki ketebalan yag lebih tinggi disbanding jenis kemasan plastik lainnya, mudah robek.
PET Semi kaku, tidak mudah disobek, transparan, mengkilap, tekstur halus, tahan terhadap air, biasanya digunakan untuk kemasan minuman botol.
PE Sangat lentur, mengkilap, mudah dibentuk, tidak mudah disobek, tipis, mudah lecek, dan transparan.
PVC Tidak mudah disobek, transparan, tahan air, hampir menyerupai PET namun lebih tipis.
HDPE Buram, transparan, lentur, mudah dibentuk, tidak mengkilap, halus, tahan air.
PP Lentur, tahan terhadap air, transparan, mudah lecek, mudah dibentuk, lebih tebal dibanding PE dan HDPE.
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
Berdasarkan tabel pengamatan diatas dapat diketahui bahwa setiap plastik memiliki karakteristik yang berbeda-beda baik dalam hal kekakuan, ketebalan, tekstur, kilap dan yang lainnya dimana karakteristik tersebut dapat mempengaruhi sifatnya terutama untuk dapat digunakan sebagai bahan kemasan pada produk pangan.
PET (Poli Etil Triamin)
PET apabila diamati secara inderawi kenampakannya adalah transparan, kaku, berlekuk, mengkilap dan keras. PET ini merupakan plastik yang paling kaku, paling tebal, paling jernih dan paling mengkilap diantara sampel kemasan plastik yang lainnya. Namun teksturnya agak kasar dibandingkan kemasan plastik lainnya. PET biasanya digunakan untuk mengemas makanan atau minuman yang didalam botol plastik. Hanya dapat digunakan sekali pakai. Plastik jenis PET biasanya digunakan seperi botol air mineral. PET
dengan nama dagang mylar. Jenis plastik ini banyak digunakan dalam laminasi terutama untuk meningkatkan daya tahan kemasan terhadap kikisan dan sobekan sehingga banyak digunakan sebagai kantung-kantung makanan. Sifat-sifat plastik PET adalah :
Tembus pandang (transparan), bersih dan jernih
Tahan terhadap suhu tinggi (300oC)
Permeabilitasnya terhadap uap air dan gas rendah
Tahan terhadap pelarut organik seperti asam-asam organik dari buah- buahan, sehingga dapat digunakan untuk mengemas minuman sari buah
Tidak tahan terhadap asam kuat, fenol dan benzil alkohol.
Kuat dan tidak mudah sobek
Tidak mudah dikelim dengan pelarut
PVC (Poly Vynil Chloride)
PVC apabila diamati secara inderawi kenampakannya adalah transparan, kaku, berlekuk dan mengkilap. Plastik PVC ini lebih kaku, lebih jernih, lebih mengkilap dan lebih tebal dari sampel lainnya kecuali PET. Namun plastik ini lebih halus dari PET dan lebih lentur dari PET. Plastik ini dapat dibuat kemasan kaku/fleksibel. Permeabilitas terhadap gas dan air rendah sehingga baik untuk produk yang peka O2, tahan minyak dan lemak, berwarna kuning
bila terkena panas, tidak mudah sobek, dan tahan terhadap asam dan alkali kecuali asam pengoksida. Penggunaan untuk pengemasan pangan dibatasi, karena bahan-bahan yang mengandung minyak dapat melarutkan komponen-komponen plastik sehingga menjadi toksik. Untuk mengurangi kekakuan biasanya ditambah platicizer sehingga dapat digunakan untuk kemasan daging segar, ikan, sayur, dan buah. Bahan penstabil yang diizinkan untuk pembuatan kemasan PVC adalah dioktil-tin mercaptoasetat dan maleat.
PP (Poly Propylena)
PP apabila diamati secara inderawi kenampakannya adalah transparan, lentur, mengkilap dan licin. Plastik ini ada yang tebal dan tipis. PP yang tebal lebih kaku, tebal, halus, mengkilap dan jernih daripada PP yang tipis. Tetapi plastik jenis PP ini lebih lentur dan halus dari pada PVC dan PET. Plastik PP yang
biasa digunakan untuk kemasan produk yang kering, seperti: snack. Sifat-sifat dan penggunaannya sangat mirip dengan polietilen, yaitu :
Ringan
Mudah dibentuk
Tembus pandang dan jernih dalam bentuk film, tapi tidak transparan dalam bentuk kemasan kaku
Lebih kuat dari PE. Pada suhu rendah akan rapuh, dalam bentuk murninya mudah pecah pada suhu -30oC sehingga perlu ditambahkan PE atau bahan lain untuk memperbaiki ketahanan terhadap benturan. Tidak dapat digunakan untuk kemasan beku.
Lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek sehingga mudah dalam penanganan dan distribusi
Daya tembus (permeabilitasnya) terhadap uap air rendah, permeabilitas terhadap gas sedang, dan tidak baik untuk bahan pangan yang mudah rusak oleh oksigen.
Tahan terhadap suhu tinggi sampai dengan 150oC, sehingga dapat dipakai untuk mensterilkan bahan pangan.
Mempunyai titik lebur yang tinggi, sehingga sulit untuk dibentuk menjadi kantung dengan sifat kelim panas yang baik.
Tahan lemak, asam kuat dan basa, sehingga baik untuk kemasan minyak dan sari buah. Pada suhu kamar tidak terpengaruh oleh pelarut kecuali oleh HCl.
Pada suhu tinggi PP akan bereaksi dengan benzen, siklen, toluen, terpentin dan asam nitrat kuat
.
HDPE (High Density Polyethylene)
HDPE apabila diamati secara inderawi kenampakannya adalah transparan, lentur, halus, licin dan buram. HDPE merupakan plastik yang lebih lentur dibandingkan jenis plastik lainnya namun lebih kaku dari LDPE. Plastik ini sangat halus, sangat tipis, tidak mengkilap dan keruh. HDPE merupakan plastik jenis polietilen. Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan benturan dan kekuatan sobek yang baik. Pemanasan polietilen akan menyebabkan plastik ini menjadi lunak dan cair
pada suhu 110oC. Sifat permeabilitasnya yang rendah dan sifat mekaniknya yang baik, maka polietilen dengan ketebalan 0.001
–
0.01 inchi banyak digunakan unttuk mengemas bahan pangan. Plastik polietilen termasuk golongan termoplastik sehingga dapat dibentuk menjadi kantung dengan derajat kerapatan yang baik. HDPE dapat digunakan untuk kemasan susu dan bahan pembersih. HDPE dihasilkan dengan cara polimerisasi pada tekanandan suhu yang rendah (10 atm, 50-70oC). HDPE lebih kaku dibanding LDPE tahan terhadap suhu tinggi sehingga dapat digunakan untuk produk yang akan disterilisasi. lastik HDPE yang biasa digunakan untuk kemasan cairan yang panas.
PS (
Polyestyrene
)Sifat-sifat umum polistiren adalah :
Kekuatan tariknya tinggi dan tidak mudah sobek
Titik leburnya rendah (88oC), lunak pada suhu 90-95oC
Tahan terhadap asam dan basa kecuali asam pengoksidasi
Terurai dengan alkohol pada konsnetrasi tinggi, ester, keton, hidrokarbon aromatik dan klorin
Permeabilitas uap air dan gas sangat tinggi, baik untuk kemasan bahan segar
Permukaan licin, jernih dan mengkilap serta mudah dicetak bila kontak dengan pelarut akan keruh
Mudah menyerap pemlastis, jika ditempatkan bersama-sama dengan plastik lain menyebabkan penyimpangan warna
Mempunyai afinitas yang tinggi terhadap debu dan kotoran baik untuk bahan dasar laminasi dengan logam (aluminium)
Oriented Polistiren (OPS) banyak digunakan untuk kemasan buah-buahan dan sayuran yang memerlukan permeabilitas uap air dan gas yang tinggi. Bentuk lain adalah kopolimer stiren dengan karet butadien (SB), kopolimer stiren dengan akrilonitril (SAN) dan kopolimer akrilonitril butadien stiren (ABS). Nama dagang ABS : Abson, Cycolac, Royalite dan Sulvac. ABS adalah termoplastik yang bersifat tidak transparan (translucent), tidak berwarna putih tapi kekuningan, dan dalam kemasan berperan sebagai thermoforming .
Tabel 2. Hasil Pengamatan Berbagai Jenis Kemasan Plastik
Indikator PP PE PET PVC HDPE Styrofoam
Kehalusan 5+ 6+ 2+ 3+ 4+ 1+
Transparan 3+ 4+ 5+ 6+ 2+ Tidak
transparan
Ketebalan 3+ 1+ 5+ 4+ 2+ 6+
Kelenturan 5+ 4+ 2+ 3+ 6+ 1+
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
Tabel 3. Hasil Pengamatan Berat Berbagai Jenis Kemasan Plastik
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
Tabel 4. Hasil Pengamatan Berat Berbagai Jenis Kemasan Plastik
Kel PP PE HDPE M J M J M J 1 0,033 0,0045 0,00323 0,0025 0,00335 0,005 2 0,15 0,005 0,0031 0,005 0,0029 0,005 3 0,0388 0,005 0,00232 0,005 0,0035 0,005 4 0,00425 0,005 0,00225 0,0025 0,003 0,005 5 0,032 0,008 0,0018 0,005 0,004 0,006 x (cm) 0,05161 0,0055 0,00254 0,004 0,00335 0,0052 volume (cm3) 5,161 0,55 0,254 0,4 0,335 0,52
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)
Tabel 5. Hasil Pengamatan Berat Berbagai Jenis Kemasan Plastik
Kel PET PVC STYROFOAM
M J M J M J 1 0,047 0,034 0,00396 0,0011 0,1692 0,258 2 0,0449 0,029 0,00364 0,005 0,1322 0,246 3 0,0176 0,035 0,0075 0,005 0,2482 0,275 4 0,0205 0,018 0,0085 0,007 0,2435 0,262 5 0,0172 0,013 0,0076 0,009 0,1786 0,241 x (cm) 0,02944 0,0258 0,00624 0,00542 0,19434 0,2564
Pengukuran PP PE HDPE PET PVC Styrofoam
1 2,669E-03 1,748E-03 2,870E-03 2,630E-02 1,292E-02 1,052E-03 2 2,659E-03 1,331E-03 3,049E-03 2,400E-02 1,270E-02 7,772E-03 3 2,775E-03 1,328E-03 2,924E-03 2,430E-02 9,552E-03 6,967E-03 4 2,700E-03 1,409E-03 2,978E-03 7,477E-03 2,484E-03 1,990E-03 5 2,651E-03 1,580E-03 3,024E-03 2,330E-02 1,240E-02 7,555E-03 x 2,6908E-03 1,4792E-03 2,9690E-03 2,1075E-02 1,0011E-02 5,0673E-03 kg/cm2 2,6908E-06 1,4792E-06 2,9690E-06 2,1075E-05 1,0011E-05 5,0673E-06 lb/ft2 5,5112E-07 3,0296E-07 6,0810E-07 4,3165E-06 2,0504E-06 1,0379E-06 p 5,2137E-04 5,8236E-03 8,8627E-03 2,8635E-02 6,4174E-02 1,0430E-03
volume
(cm3) 0,736 0,645 0,156 0,1355 4,8585 6,41 (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)