• Tidak ada hasil yang ditemukan

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i. Page 6

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i. Page 6"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i

Page 6 dan Penggunaan Bersama Menara Telekomuikasi.

d. Terkendalinya pertumbuhan Menara sehingga terciptanya Menara Bersama. e. Terkendalinya pembangunan Menara pada kawasan yang bersifat dan

peruntukannya memiliki karakteristik tertentu seperti : 1. Kawasan Bandar udara/pelabuhan.

2. Kawasan Cagar Budaya. 3. Kawasan Pariwisata. 4. Kawasan Hutan Lindung. 5. Kawasan Istana Kepresidenan.

6. Kawasan yang karena fungsinya memiliki atau memerlukan tingkat keamanan dan kerahasiaan tinggi.

(2)

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i

Page 7 BAB II

(3)

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i

Page 8 Sedikit cerita singkat mengenai Menara Telekomunikasi. Secara historis, Keberadaan Menara Telekomunikasi sudah ada di Amerika Utara sejak akhir abad ke-19 yang di bangun oleh Prancis di berbagai pelabuhan Amerika dan di gunakan untuk layanan Telegrap. Sebagai contoh, penemuan layanan telegrap oleh Samuel Morse pada 1884 telah menggunakan tower yang tingginya berkisar 30 kaki dan dibangun di sepanjang jalan yang menghubungkan seluruh negara bagian Amerika.

Selanjutnya, penemuan sistem komunikasi tanpa kabel oleh Guglielmo Marconi pada 1899 telah merwanai penggunaan tower telepon dan telegrap di kota-kota besar Amerika. Awal abad ke-20, pembangunan menara semakin masif bertekat penemuan teknologi telepon dan telegrap tanpa kabel untuk layanan komunikasi berbasis frekuensi radio. Namun fenomena ini ditentang masyarakat dengan alasan keberadaan tower-tower yang semakin tinggi dan menjamur tersebut berdampak mengurangi keindahan lingkungan dan menimbulkan gangguan ( interferensi ) pada siaran radio dan televisi. Sejak itu, pertumbuhan dan ketinggian tower mulai berkurang yang pada gilirannya memicu regulator untuk menetapkan kebijakan penggunaan tower telekomunikasi secara bersama dengan penampilan yang lebih estetis.

2.2 Pengertian Menara Telekomunikasi

Menara Telekomunikasi adalah bangunan yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa baik segi empat atau pun segi tiga, atau hanya berupa pipa panjang (tongkat), yang bertujuan untuk menepatkan antenna dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi.

2.3 Jenis-Jenis Menara Telekomunikasi

1. Jenis Menara Telekomunikasi berdasarkan site type : a. Greenfield (GF)

Menara ini biasanya berdiri langsung di atas tanah. (Gambar 2) b. Rooftop

(4)

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i

Page 9 2. Jenis menara telekomunikasi berdasarkan ketinggian dan ukuran pipa

menara :

a. Tower MT (Mini Tower)

Mini Tower (MT) yaitu jenis tower yang memiliki tipe 4 kaki

(rectangular) dan 3 kaki (tringle) dengan menggunakan profil baja sikuataupipa. Hanya saja mini Tower memiliki ketinggian yang lebih rendah dari pada Lattice Tower, yaitu birkisar antara 15 m sampai dengan 30 m, dan penempatan biasanya beradadi atas gedung(rooftop)

b. Lattice Tower

Lattice tower atau sering disebut SST (Self Support Tower) adalah Tower konvensional yang berupa menara rangka yang dirancang dengan konsep rangka kokoh, kuat terhadap tekenan angin dan keadaan geografis dari area di mana Tower tersebut didirikan. Tower ini memiliki ketinggian yang sudah ditentukan berkisar antara 30 m sampai dengan 120 m. Misal SST 42 m adalah Lattice Tower yang memiliki ketinggian 42 m. Tower ini berdidi langsung di atas tanah (Greenfield)

c. Monopole

Monopole adalah jenis Tower yang berupa tiang pancang tunggal atau memiliki satu kaki saja dengan menggunakan profil pipa. Penempatan Monopole biasanya langsung di atas tanah (Greenfield).Monopole biasanya memiliki ketinggian kurang dari 30 m.

d. Rooftop Pole

Tidak jauh berbeda dengan Monopole, Rooftop Pole merupakan jenis Tower berupa tiang pancang tunggal atau memiliki satu kaki saja dengan menggunakan profil pipa yang berdiameter lebih kecil dari profil pipa yang digunakan untuk Monopole. Jenis Tower ini ditempatkan di atas gedung (Rooftop). Jenis Tower ini hanya disebut sebagai antena bukan Menara. Ketinggian Rooftop Pole berkisar antara 3m sampai 15 m.

(5)

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i

Page 10 GuyedMast adalah jenis Tower yang berupa tiang pancang tunggal yang dikaitkan dengan tali-tali baja yang membentang dari Tower sampai tanah dengan jarak lebih kurang 0.5 m dari Tower dan sudut lebih kurang 600. Jenis Tower ini memiliki ketinggian antara 50 m sampai dengan 70 m. Penggunaan Guyed Mast sebagai Tower Telekomunikasi masih jarang di indonesia. Biasanya Tower jenis ini dipakai untuk pemancar radio.

f. Tower Camouflage

Jenis Tower ini tidak jauh berbeda dengan jenis Tower Telekomunikasi yang lain, namun Tower Camouflage menggunakan material-material tertentu meyamarkan perangkat dan bentuk Tower itu sendiri, agar bernuansa estetika dan lebih ramah lingkungan. Tower tersebut secara kasat mata tidak lagi terlihat seperti antena dan menara, karna penempatannya cendrung di sesuaikan dengan design atau di kamuflasekan dengan tempat di mana Tower tersebut di dirikan. Biasanya pembangunan Tower ini di karenakan terbentur dengan peraturan-peraturan setempat yang sudah tidak membolehkan untuk didirikannya Tower lagi.

3. Jenis Menara Telekomunikasi berdasarkan bentuk menara (Tower Shape)

a. Rectanguler Tower

Berbentuk segi empat kaki. Tower dengan 4 kaki yang di jumpai jarang roboh karna memiliki kekuatan tiang pancang serta sudah di pertimbangkan kontruksinya. Tipe ini mahal biayanya (650 juta hingga 1 M rupiah) namun kuat dan mampu menampung banyak antena dan radio. Tipe Tower ini banyak di pakai oleh perusahaan-perusahaan Bisnis Komunikasi Dan Informatika yang bonafid (Indosat, Telkomsel, XL, dll)

(6)

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i

Page 11 b. Triangle Tower

Bentuk segitiga dengan tiga kaki. Dalam Membuat Tower jenis ini di sarankan. Untuk memakai besi dengan diameter 2 cm keatas. Ketinggian maksimal Tower ini yang direkomendasikan adlah 60 meter. Ketinggian rata-rata adalah 40 Meter. Tower jenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 Meter namun ada yang 5 Meter. Makin pendek stage makin kokoh, namun biaya pembuatannya makin tinggi karena setiap stage membutuhkan tali.

c. Komponen-Komponen Menara Telekomunikasi

Untuk GSM ada 2 buah system, yaitu 900Mhz dan 180Mhz. Dalam Sebuah BTS biasa di pasang 900Mhz saja atau dua-duanya. Telkomsel, Indosat, XL, HCPT (3), dan AXIS menggunakan ini. Sedangkan untuk CDMA biasanya cuma satu saja yaitu CDMA2000-IX, atau CDMA EVDO, bekerja pada frekuensi 800Mhz, di gunakan oleh Telkom Flexy, Esia, Mobile-8, sedangkan untuk frekuensi 1900Mhz, saat ini digunakan oleh Smart Telecom . salah satu merk nokia, beroperasi pada frekuensi 900 GHz terdapat 5 modul utama:

a. PWSBPower Suplai independen perangkat BSM/BTS. b. BB2 BaseBand/pengatur slot trafik pada bts.

c. WCGA : Combiner antara Transmiter ke DVJA. d. TSGB : TRX unit,untuk menentukan kanal frekuensi.

e. DVJA : Duplexer/output semua sektor, sebagai pemisah antara Transmater dengan Receiver.

1. Resifier System

Refier sebagai penyerah tegangan AC yang berasal dari PLNdi konfersikan kedalam tegangan searah merk Power One, terdapat 6 buah modul, yang tiap-tiap modulnya mensplai30 Ampere, karna meminimal pemakaian prangkat adalah 45 Ampere, maka paling tidak modul yang

(7)

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i

Page 12 dibutuhkan tegangan DC sebesar +27 Vdc atau -48 Vdc.

2. Baterai

Sebagi Backup Power ke BTS apabila PLN padam Biasanya bisa bertahan sampai 3-4 Jam, tergantung dari Ampere Hour baterai Dan designSiystemnya.

3. Microware system; terdiri atas Indor Unit dan Outdoor Unit.

Indoor unit berada di dalam shelter memiliki port E1 yang dikoneksi ke port E1 BTS melalui DDF. Indoor unit juga mendapat suplai tegangan DC dari rectifier yang sama. Sedangkan Outdoor Unit MENEMPEL PADA Antenna Microwave. Indoor unit dan Outdoor unit terhubung menggunakan Coaxial Cable (salah satu jenis kabel untuk jaringan komunikasi).

4. Antena Sectoral

Berbentuk persegi panjang, terpasang pada Tower dengan ketinggian tertentu berfungsi sebagai penghubung antara BTS dan HandPhone, ada dua type Antenna Sectoral, yaitu Monotype, biasa dipakai untuk daerah Rural dan Sub Urban (daerah yang padat penduduk).

5. Antenna Microwafe

Bentuknya seperti rebana yang menerima atau memancarkan gelombang radio dari BTS ke BSC atau dari BTS ke BTS lainnya.

6. Feeder

Sekilas nampak seperti kabel besar , sebagai media rambatan gelombang radio antara BTS dan Antena Sector. Ukuran ada yang 7/8 inc, 1-5/8 inc atau ½ inc

(8)

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i

Page 13 7. Tower beserta sistem pentahanannya

Sebagai media penempatan/penginstalan antenna-antenna dan feeder.

8. Shelter

Berada disamping Tower , tempat untuk menyimpan equipment (No. 1-8).

9. Site Guard atau Landlord

Orang yang bertugas merawat dan membersihkan lokasi BTS.

2.

4 PEMBANGUNAN MENARA

Demi efisiensi dan efektifitas penggunaan ruang, maka Menara harus digunakan secaraa bertsama dengan tetap memperhatikan kesinambungan pertumbuhan industri Telekomunikasi. Hal ini sesuai dengan :

(1) Pembangunan Menara dapat dilaksanakan oleh : a. Penyelanggaraan Telekomunikasi

b. Penyediaan Menara dan/atau c. Kontraktor Menara

(2) Pembangunan Menara harus memiliki Izin Medirikan Menara dari instansi yang berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Pemberian Izin Mendirikan Menara wajib memperhatikan ketentuan tentang penataan ruang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(4) Penyelenggara Telekomunikasi, Penyedia Menara, ataupun Kontraktor Menara dalam mengajukan Izin Mendirikan Menara wajib menyampaikan informasi rencana penggunaan Menara bersama.

(5) Informasi harus dilakukan dengan perjanjian tertulis antara Penyelenggara Telekomunikasi

(9)

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i

Page 14 a. Pemerintah Daerah mengatur penempatan lokasi Menara sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

b. Pemerintah Daerah dalam menyusun pengaturan penempatan menara harus mempertimbangkan aspek – aspek teknis dalam penyelenggaraan Telekominikasi dan prinsip – prinsip penggunaan menara bersama.

c. Pengaturan penempatan lokasi menara harus mempertahankan prinsip – prinsip tata kelola pemerintah yang baik, serta dilakukan dengan mekanisme yang transparan dan melibatkan peran masyarakat dalam menentukan kebijakan untuk penataan ruang yang efisien dan efektif demi kepentingan umum.

Pembangunan menara harus sesuai dengan standar baku tertentu untuk menjamin keamanan lingkungan dengan memperhitungkan faktor – faktor yang menentukan kekuatan dan kestabilan kontruksi menara, antara lain :

a. Tempat/space penempatan antena dan perangkat telekomunikasi untuk penggunaan bersama.

b. Ketinggian Menara c. Struktur menara.

d. Rangka Struktur menara e. Pondasi Menara

f. Ke kuatan angin

Menara harus dilengkapi dengan sarana pendukung dan identitas hukum yang jelas serta harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, antara lain :

a. Pentanahan ( grounding ) b. Penangkal Petir

c. Catu daya

d. Lampu halangan penerbangan (Aviation obstruction light) e. Marka Halangan penerbangan ( Aviation obstruction Marking)

(10)

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i

Page 15 Identitas hukum Menara di kawasan tertentu harus memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk kawasan yang sifat dan peruntukannya memiliki karakteristik tertentu, antara lain :

1. Kawasan Bandar udara/pelabuhan 2. Kawasn Pengawasan Militer

3. Kawasan Cagar Budaya 4. Kawasan Pariwisata 5. Kawasan Hutan Lindung

2.6 PENGGUNAAN MENARA BERSAMA TELEKOMUNIKASI

Berdasarkan Peraturan Menteri bersama, Menteri dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi dan Informatika dan Kepala Bidang Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 tahun 2009, Nomor 07/PRT/M/2009, Nomor 19 /PER/M.KOMINFO/03/2009, Nomor 3/P/2009 Tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan bersama menara Telekomunikasi, Penyelenggrara Telekomunikasi atau Penyedia Menara yang memiliki Menara, atau Pengelola Menara yang mengelola Menara, harus memberikan kesepakatan yang sama tanpa diskriminasi kepada para penyelenggara Telekomunikasi lain untuk menggunakan Menara miliknya secara bersama-sama sesuai kemampuan teknis Menara. Calon pengguna Menara dalam mengajukan surat permohonan untuk pengguna Menara bersama harus memuat keterangan sekurang-kurangnya, antara lain:

a. Nama Penyelenggara Telekomunikasi dan penanggung jawabnya. b. Izin Penyelenggara Telekomunikasi.

c. Maksud dan tujuan pengguna Menara diminta dan spesifikasi teknis perangkat yang digunakan.

d. Kebutuhan akan ketinggian, arah, jumlah, atau beban Menara.

Penggunaan Menara Bersama oleh Penyelenggara Telekomunikasi di larang menimbulkan interferensi yang merugikan. Jika terjadi interferensi yang merugikan, Penyelenggara Telekomunikasi yang menggunakan Menara Bersama harus saling berkoordinasi. Apabila tidak menghasilkan kesepakatan, penyelenggara

Referensi

Dokumen terkait

Piezoelektrik pada penelitian ini memparalelkan 30 buah piezoelektrik diatas sebuah papan alas , setelah itu dilakukan perakitan lapisan sentuhan piezoelektrik yang tebuat

Apabila suatu badan yang merupakan penduduk dari suatu Negara pihak pada Persetujuan memperoleh laba atau penghasilan dari Negara pihak lainnya pada Persetujuan, Negara

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Mahasiswa mengajukan permohonan pindah ke PT lain sesuai dengan formulir yang telah disediakan di Biro Adminstrasi Akademik UMK, yang ditujukan kepada Rektor

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

11) Studi Penyusunan Pedoman Pembangunan Fasilitas Penunjang Dalam Rangka Keterpaduan Pelayanan Transportasi Perkotaan, studi ini dikerjakan melalui kerjasama dengan