• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

7 2.1. Pemasaran

2.1.1. Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut (Alma, 2013) “manajemen pemasaran ialah kegiatan menganalisis, merencana, mengimplementasikan dan mengawasi segala kegiatan guna mencapai tingkat pemasaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan”.

Menurut (Suparyanto dan Rosad, 2015) menyimpulkan bahwa:

“manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengatur, dan mengelola program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan”.

Menurut (Assauri, 2015) “manajemen pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran”.

Secara singkat dapat dinyatakan bahwa manajemen pemasaran mencakup seluruh falsafat, konsep, tugas, dan proses manajemen pemasaran.

2.1.2. Konsep Pemasaran

Menurut Kotler dalam jurnal (Mustakim, 2018) menurunkan beberapa konsep inti pemasaran, antara lain:

(2)

1. Kebutuhan

Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan terhadap sesuatu seperti makanan, pakaian, perumahan, harga diri, rasa aman dan kasih sayang. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar tetapi sudah ada dan terlekat dalam tubuh dan kondisi manusia.

2. Keinginan

Konsep pokok kedua dalam pemasaran adalah keinginan manusia, keinginan yaitu kehendak yang kuat akan pemuasan yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan tersebut.

3. Permintaan

Manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas, namun sumber dayanya terbatas. Karena itu dengan keterbatasan sumber daya yang ada, mereka memilih produk-produk yang menghasilkan kepuasan maksimal.

2.1.3. Tujuan Pemasaran

Menurut Basu Swasta dalam jurnal (Mustakim, 2018) pemasaran bertujuan memberi kepuasan kepada pembeli dan masyarakat yang lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba atau rasio antara penghasilan dengan pengeluaran yang menguntungkan. Adapun tujuan yang berorientasi pada manfaat perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Keseimbangan penjualan produk tiap segmen pasar yang akan dilayani perusahaan.

(3)

3. Menjaga tingkat penggunaan minimal fasilitas produksi.

4. Mendapatkan dan mempertahankan posisi kepemimpinan pasar (Market

Leadership).

5. Menambah produk-produk baru.

6. Memperbaiki terus-menerus standard kualitas produk.

7. Memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan melalui pemasok barang yang berkualitas baik, tepat waktu dan harga yang wajar.

2.1.4. Tugas Manajemen Pemasaran

Menurut (Assauri, 2015) tugas manajemen pemasaran dalam memasarkan produk perusahaan agar mencapai tingkat keuntungan jangka panjang perusahaan untuk menjamin kelangsungan hidup dan pengembangan atau pertumbuhan perusahaan, adalah menciptakan permintaan akan produk perusahaan itu memenuhi permintaan tersebut. Jadi, tugas manajemen pemasaran tidak terlepas dengan masalah permintaan. Tugas manajemen pemasaran tidak hanya terbatas pada mengusahakan dan mengembangkan permintaan produk perusahaan, tetapi juga mencakup pengaturan jumlah, waktu, dan sifat, permintaan tersebut sesuai dengan tujuan perusahaan. Dalam hal ini terdapat berbagai keadaan permintaan yang menuntut perbedaan tugas pemasaran untuk menanganinya. Terdapat delapan keadaan permintaan yang menimbulkan delapan tugas pemasaran yang berbeda. Kedelapan keadaan permintaan tersebut adalah:

1. Permintaan negatif

Yaitu permintaan yang bersifat negatif terhadap suatu produk (barang atau jasa) tertentu.

(4)

2. Tidak ada permintaan

Merupakan keadaan di mana seluruh atau sebagian segment yang penting dari pasar potensial tidak berminat atau kurang perhatian terhadap penawaran produk (barang atau jasa) tertentu.

3. Permintaan tersembunyi

Terdapat di mana banyak orang merasakan sangat membutuhkan produk (barang atau jasa) yang sampai saat ini belum dihasilkan.

4. Permintaan menurun

Merupakan keadaan di mana permintaan akan produk (barang atau jasa) tertentu cenderung menurun bila tidak diikuti dengan usaha perbaikan atau penyempurnaan.

5. Permintaan yang tidak teratur

Merupakan keadaan di mana terdapat pola waktu dari permintaan yang ditandai oleh fluktuasi musiman atau iklim.

6. Permintaan penuh

Merupakan keadaan di mana jumlah dan waktu permintaan adalah sesuai atau sama dengan jumlah dan waktu yang direncanakan perusahaan.

7. Permintaan yang berlebihan

Merupakan keadaan di mana permintaan yang ada untuk suatu produk (barang atau jasa) tertentu melebihi atau melampaui tingkat kemampuan atau kesediaan perusahaan untuk memenuhi.

(5)

8. Permintaan tidak sehat

Keadaan di mana suatu permintaan dirasakan merupakan pelanggaran atau di luar batas perundang-undangan serta tidak diharapkan atau diinginkan untuk ditawarkan atau mengandung unsur yang kurang dikehendaki.

2.1.5. Perencanaan Pemasaran

Menurut Assauri dalam (Sunyoto, 2013) “perencanaan pemasaran adalah merupakan perumusan usaha yang akan dilakukan dalam bidang pemasaran, dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan, guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu di bidang pemasaran pada waktu tertentu dimasa yang akan datang”.

Menurut Assauri dalam (Sunyoto, 2013) perencanaan pemasaran suatu perusahaan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Usaha untuk mendorong cara berpikir jauh kedepan.

2. Usaha mengoordinasikan kegiatan pemasaran secara lebih baik.

3. Usaha mengawasi kegiatan pemasaran yang telah dilakukan yang didasarkan atas standar prestasi kerja yang ditetapkan dalam rencana.

4. Perumusan tentang tujuan yang ingin dicapai dan kebijakan operasional yang dapat dilakukan secara mantap.

5. Usaha untuk menggairahkan partisipasi dan mempertebal rasa tanggung jawab para pelaksana.

2.1.6. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Menurut (Assauri, 2015) “bauran pemasaran (marketing mix) merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran.

Menurut jurnal (Pratiwi, Prabasiwi, Bersama, Bebas, & Kefarmasian, 2018) ”bauran pemasaran (marketing mix) adalah campuran dari

(6)

variabel-variabel pemasaran yang dapat dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion”.

Menurut Shinta dalam jurnal (Fitria & Hidayat, 2017) “marketing mix atau bauran pemasaran adalah alat yang digunakan perusahaan yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran”.

Menurut Kotler dan Keller dalam jurnal (A.D Selang, 2013) “bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan perusahaannya”.

Menurut Dharmmesta dan Handoko dalam jurnal (Poeloe, 2016) “marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi”.

Jadi bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.

Menurut Assauri (Assauri, 2015) strategi bauran pemasaran (marketing

mix) menetapkan komposisi terbaik dari keempat komponen atau variabel

pemasran, untuk mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan, keempat unsur atau variabel strategi bauran pemasaran (marketing mix) tersebut adalah:

1. Strategi produk

Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan

(7)

dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar. Dengan produk dimaksudkan barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh konsumen guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasannya. Jadi, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi dan gagasan atau buah pikiran.

2. Strategi harga

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penghasilkan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan. Dalam penetapan harga perlu diperhatikan factor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Faktor yang tidak langsung namun erat hubungannya dalam penetapan harga adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara produk substitusi dan produk komplementer, serta potongan (discount) untuk para penyalur dan konsumen.

(8)

1. Strategi Tempat

Pemilihan lokasi yang tepat berarti mendapatkan lokasi yang memungkinkan paling banyak efek positifnya bagi organisasi dan menghindari sebanyak mungkin efek negatif yang mungkin timbul. Jika organisasi telah menentukan letak lokasi usahanya, maka lokasi usaha tersebut akan menentukan biaya yang ditimbulkan dan sulit untuk meminimalkannya. Keputusan pemilihan lokasi sering tergantung dari jenis usaha. Untuk keputusan lokasi industri, strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, sedangkan untuk bisnis perdagangan barang atau jasa, strategi yang digunakan terfokus pada mendekati pasar sasaran. Secara umum, tujuan dari strategi pemilihan lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh oleh organisasi dan meminimalisir biaya yang timbul dari kegiatan usahanya. Pemilihan lokasi yang salah akan mempengaruhi pemaksimalan keuntungan organisasi.

2. Strategi promosi

Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting yang dilakukan untuk membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas jaringan pemasaran. Promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

(9)

2.2. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

2.2.1. Pengertian Pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Menurut (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2016) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan prakarsa pembelajaran masyarakat yang didirikan dari, oleh dan untuk masyarakat. PKBM adalah suatu institusi yang berbasis masyarakat (Community Based Institution). Terminology PKBM dari masyarakat, berarti dari pendirian PKBM merupakan inisiatif dari masyarakat itu sendiri. Keinginan itu datang dari suatu kesadaran akan pentingnya peningkatan mutu kehidupan melalui suatu proses transformasional dan pembelajaran. Inisiatif ini dapat dihasilkan oleh suatu proses sosialisasi akan pentingnya PKBM sebagai wadah pemberdayaan masyarakat. Kepada beberapa anggota atau tokoh masyarakat setempat oleh pihak pemerintah ataupun oleh pihak lain di luar komunitas tersebut.

Oleh masyarakat, berarti bahwa penyelenggaraan, pengembangan, dan keberlanjutan PKBM sepenuhnya menjadi tanggung jawab masyarakat masyarakat itu sendiri. Ini juga bermakna adanya semangat kebersamaan, kemandirian, dan kegotong royongan dalam pengelolaan PKBM serta penyelenggaraan berbagai program pendidikan masyarakat pada lembaga tersebut. Untuk masyarakat, berarti bahwa keberadaan kehidupan masyarakat tempat lembaga tersebut berada. Eksistensi lembaga didasarkan didasarkan pada pemilikan program-program yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan atau pemberdayaan masyarakat. Hal ini tidak menutup kemungkinan anggota masyarakat diluar komunitas tersebut ikut serta dalam berbagai program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh PKBM. Masyarakat bertindak sekaligus

(10)

sebagai subjek dan objek dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh PKBM.

PKBM sebagai akronim dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat mempunyai makna yang strategis. Berbagai simbolis makna dan akronim PKBM dapat dijelaskan:

1. Pusat

Berarti bahwa penyelenggaraan PKBM harus terkelola dan terlembagakan dengan baik, mutu penyelenggaraan program-program, efesiensi pemanfaatan sumber-sumber, singergitas antar berbagai program dan keberlanjutan keberadaan PKBM itu sendiri. Hal ini juga berkaitan dengan kemudahan untuk dikenali dan diakses oleh seluruh anggota masyarakat untuk berkomunikasi, berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak baik yang berada diwilayah keberadaan PKBM tersebut, maupun dengan berbagai pihak di luar wilayah tersebut misalnya pemerintah, lembaga nasional, maupun internasional.

2. Kegiatan

Berarti bahwa di PKBM diselenggarakan berbagai kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat setempat, serta PKBM selalu dinamis, kreatif dan produktif melakukan berbagai kegiatan-kegiatan yang positif bagi masyarakat setempat. Kegiatan inilah yang merupakan inti dari keberhasilan PKBM, yang tentunya juga sangat tergantung pada konteks kebutuhan dan situasi kondisi masyarakat setempat.

(11)

3. Belajar

Berarti bahwa berbagai kegiatan yang diselenggarakan di PKBM harus merupakan kegiatan yang mampu memberikan dan menciptakan proses transpormasi peningkatan kapasitas serta prilaku anggota komunitas tersebut ke arah yang lebih positif. Belajar dapat dilakukan oleh setiap orang selama sepanjang hayat di setiap kesempatan yang dapat dilakukan dalam kehidupan kesenian, beragama, berolahraga, adat istiadat dan budaya, ekonomi, sosial politik dan sebagainya. Dengan demikian, PKBM merupakan institusi terdepan yang langsung berada di tengah-tengah masyarakat yang mengelola dan mengimplementasikan konsep belajar sepanjang hayat.

4. Masyarakat

Berarti bahwa PKBM adalah usaha bersama masyarakat untuk memajukan dirinya sendiri (self help) secara bersama-sama sesuai dengan ukuran nilai dan norma masyarakat itu sendiri akan makna kehidupan. Dengan demikian, ciri-ciri suatu masyarakat akan sangat kental mewarnai suatu PKBM baik mewarnai tujuan, pilihan dan desain program, kegiatan yang diselenggarakan, budaya yang dikembangkan dalam kepemimpinan dan kepengelolaan kelembagaannya, keberadaan penyelenggara maupun pengelola PKBM haruslah mencerminkan peran dan fungsi seluruh anggota masyarakat tersebut.

2.2.2. Komponen PKBM

Adapun komponen-komponen PKBM menurut (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2016) adalah:

(12)

Setiap PKBM memiliki komunitas yang menjadi tujuan atau sasaran pengembangannya. Komunitas ini dapat dibatasi oleh wilayah geografis tertentu ataupun komunitas dengan permasalahan dan kondisi sosial serta ekonomi tertentu.

2. Peserta didik

Peserta didik adalah bagian dari komunitas binaan atau dari komunitas lainnya yang dengan kesadaran yang tinggi mengikuti satu atau lebih program pembelajaran yang ada di lembaga.

3. Pendidik atau Tutor

Pendidik atau Tutor adalah sebagian dari warga komunitas tersebut ataupun dari luar yang bertanggung jawab langsung atau proses pembelajaran masyarakat di lembaga.

4. Penyelenggara dan Pengelola

Penyelenggara PKBM adalah sekelompok warga masyarakat setempat yang dipilih oleh komunitas yang mempunyai tanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan program di PKBM serta bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan program dan harta kekayaan lembaga. Pengelolaan program kegiatan adalah mereka yang ditunjuk melaksanakan kegiatan teknis operasional program tertentu yang ada di PKBM.

5. Mitra PKBM

Mitra PKBM adalah pihak-pihak dari luar komunitas maupun lembaga-lembaga yang memiliki agen atau perwakilan atau aktivis atau kepentingan atau kegiatan dalam komunitas tersebut yang dengan suatu kesadaran dan

(13)

kerelaan telah turut berpartisipasi dan berkonribusi bagi keberlangsungan dan pengembangan suatu PKBM.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya putaran poros kritis pada  praktikum putaran poros kritis ini seperti kecepatan putaran poros ini dapat terjadi

No Klasifikasi Buku Ajar B. Ahmad Saehuddin, M.Ag. Halid al Kaf, M.Ag. Herdiansyah Ahmad, Lc. Ahmad Ta’yudin, Lc.. Buku ajar untuk Madrasah Intida’iyyah kelas I yang

Seakan-akan Setelah menjadi salah satu “wali Allah” orang tersebut tidak merasa terikat dan tidak perlu taat dengan berbagai macam aturan Allah untuk orang awam,

Berdasarkan pembahasan di atas maka penelitian ini telah menjawab hipotesis tindakan yang ada bahwa penggunaan model SiMaYang pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan

Dapat menyelesaikan tugas lebih baik daripada karyawan lain, termasuk hal yang … oleh

Menurut studi Stasinakis, 2008 berbagai senyawa organik dalam limbah industri dapat diubah menjadi senyawa yang mudah diuraikan dengan teknologi AOPs (Advanced

Apabila Pengendali Data di Turki atau Pengguna yang Sah-nya berniat untuk memasukkan Data Pribadi ke dalam Layanan Cloud, Pelanggan setuju untuk mendapatkan persetujuan

Dalam kerangka untuk memajukan Kabupaten Subang dengan melihat potensi – potensi yang telah ada dan siap untuk dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat