• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berpindah merek (Brand Switching) kartu prabayar GSM : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berpindah merek (Brand Switching) kartu prabayar GSM : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma - USD Repository"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

BERPINDAH MEREK ( BRAND SWITCHING ) KARTU PRABAYAR GSM

( Studi Kasus : Mahasiswa Universitas Sanata Dharma )

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Octarina Beatricia Wengkang 042214147

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

(2)

( Studi Kasus : Mahasiswa Universitas Sanata Dharma )

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Octarina Beatricia Wengkang 042214147

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

(3)
(4)
(5)

Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai dalam hidup, tapi dari kesulitan-kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses.

( BOOKER T WASHINGTON)

“Slowly but sure “…

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

 Tuhan Yang Maha ESa

 Papa dan Mamaku tercinta

 Kak Lina dan Eja tersayang

 Aldilla dan Dimdim tersayang

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis tidak memuat atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 31 Januari 2011 Penulis

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Octarina Beatricia Wengkang

Nomor Mahasiwa : 042214147

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen untuk Bepindah Merek (

Brand Swching ) Kartu Prabayar GSM: Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 31 Januari 2011 Yang menyatakan,

(8)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN UNTUK BERPINDAH MEREK ( BRAND SWITCHING ) KARTU PRABAYAR GSM

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Octarina Beatricia Wengkang Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

(9)

THE FACTORS INFLUENCING CONSUMERS TOWARDS BRAND SWITCHING OF GSM PREPAID CARD

Case Study of Students

in Sanata Dharma University Yogyakarta Octarina Beatricia Wengkang

Sanata Dharma University Yogyakarta

2011

(10)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen untuk Berpindah Merek ( Brand Switching ) Kartu Prabayar GSM “. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak atas pengorbanan baik waktu, tenaga, maupun pikiran dalam membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini. Rasa terimasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Rama Dr.Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si. Akt. Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(11)

5. Bapak Antonius Budisusila, S.E., M.Soc, selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia membimbing dan memberikan pengarahan serta saran dalam penulisan skripsi ini.

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Buat papa dan mama ku tercinta. Terima kasih atas kasih sayang, doa, dukungan, nasihat, dan kebahagiaan yang selama ini kalian berikan. Maaf kalau penyelesaian skripsi ini terlalu lama Ririn kerjakan.

8. Buat Kakak dan Adeku tersayang: Kak Lina, Aldilla, Eja, serta ponakan ku tersayang Dimdim, terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini.

9. Buat Bapak Agus Anang S dan Ibu Mardiati, terimakasih atas doa dan dukungannya

10. ”Mbul ku” Dharmawan Rahutomo, makasih atas rasa sayangnya buatku, doa, dukungan, semangat, dan kesabarannya yang sudah menemaniku dari awal pembuatan skripsi hingga akhir.

11. Buat Bule Dati, Bule Tari, Embah Uti, Embah Kung, Tami, Mba Endyn, Erlin dan semua keluarga Taman Sari, terima kasih buat doa dan dukungannya.

(12)

satu, terima kasih atas bantuannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi teman-teman dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 31 Januari 2011

(13)

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penelitian ... 5

BAB II lANDASAN TEORI ... 7

A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 8

(14)

G. Loyalitas Merek ... 23

H. Perpindahan Merek ... 26

I. Pengertian GSM ... 30

J. Pengertian Kartu SIM ... 32

K. Penelitian Sebelumnya ... 34

L. Kerangka Konseptual Penelitian ... 36

M. Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Jenis Penelitian ... 39

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 39

D. Teknik Pengumpulan Data ... 40

E. Defenisi Operasional ... 41

F. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 42

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 46

H. Teknik Analisis Data... 47

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 52

B. Perusahaan Kartu Prabayar GSM ... 58

(15)

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, dan KETERBATASAN ... 113

A. Kesimpulan ... 113

B. Saran ... 115

C. Keterbatasan ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118

(16)

Tabel II.4 Kerangka Konseptual ... 37

Tabel III.4 Tabel Jumlah Sampel yang Diperlukan Berdasarkan Kesamaan Populasi dan Tingkat Keakuratan yang Diharapkan………...44

Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 75

Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 76

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas Mata Kuliah ... 76

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan ... 77

Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku ... 78

Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Berganti Merek ... 78

Tabel V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berganti Merek ... 79

Tabel V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Merek yang Digunakan Sebelumnya ... 80

Tabel V.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Merek yang Digunakan Saat Ini ... 80

Tabel V.10 Perpindahan Merek Kartu Prabayar GSM ... 81

Tabel V.11 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 84

Tabel V.12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 85

Tabel V.13 Urutan Kepentingan Bobot Atribut ... 86

(17)

Tabel V.16b Hasil Test Statistik Tahap Kedua Kartu Simpati ... 93

Tabel V.17a Frekuensi Tahap Ketiga Kartu Simpati ... 94

Tabel V.17b Hasil Test Statistik Tahap Ketiga Kartu Simpati ... 94

Tabel V.18a Frekuensi Tahap Keempat Kartu Simpati ... 95

Tabel V.18b Hasil Test Statistik Tahap Keempat Kartu Simpati ... 96

Tabel V.19a Frekuensi Tahap Pertama Kartu IM3 ... 97

Tabel V.19b Hasil Test Statistik Tahap Pertama Kartu IM3 ... 97

Tabel V.20a Frekuensi Tahap Kedua Kartu IM3 ... 99

Tabel V.20b Hasil Test Statistik Tahap Kedua Kartu IM3... 99

Tabel V.21a Frekuensi Tahap Ketiga Kartu IM3 ... 100

Tabel V.21b Hasil Test Statistik Tahap Ketiga Kartu IM3 ... 101

Tabel V.22a Frekuensi Tahap Pertama Kartu XL Bebas ... 102

Tabel V.22b Hasil Test Statistik Tahap Pertama Kartu XL Bebas ... 102

Tabel V.23a Frekuensi Tahap Kedua Kartu XL Bebas ... 104

Tabel V.23b Hasil Test Statistik Tahap Kedua Kartu XL Bebas ... 104

Tabel V.24a Frekuensi Tahap Pertama Kartu As ... 105

Tabel V.24b Hasil Test Statistik Tahap Pertama Kartu As ... 106

Tabel 25 Prioritas Kepentingan ... 107

(18)

A. Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi dan moneter salah satu dampaknya adalah menurunnya daya beli masyarakat, kenyataannya telah membawa beberapa kecendrungan-kecenderungan perubahan perilaku konsumen. Secara jelas masyarakat menjadi lebih berhati-hati dalam membuat pertimbangan pembelian. Diantara kecenderungan-kecenderungan tersebut adalah terjadinya pergeseran orientasi pembelian terhadap sejumlah produk termasuk dalam memilih sim card ( kartu telepon ). Perusahaan selalu dihadapkan pada ancaman dari produk-produk atau barang sejenis dari perusahaan lain, yang akan lebih mudah memasuki pasar dengan menyediakan produk atau jasa kepada konsumen secara lebih baik, lebih cepat, dan atau lebih murah, sehingga akan mengakibatkan perusahaan tersebut sulit untuk mempertahankan konsumen.

(19)

dan keinginan konsumen sehingga akan menimbulkan kepuasan bagi konsumen.

Titik awal dari setiap pembelian adalah adanya kebutuhan atau keinginan. Konsumen akan membeli produk karena adanya alasan-alasan tertentu, atau paling tidak adanya keyakinan bahwa kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan mempunyai nilai yang lebih besar disbanding biaya yang akan dikeluarkan. Variasi produk yang beragam ditambah aktivitas promosi yang sangat persuasif dan harga sim card GSM prabayar untuk telepon seluler yang harganya murah dengan bonus yang tinggi, fitur dan layanan yang bervariasi, jangkauan area lebih luas, serta kualitas sinyal yang lebih baik tentu akan mendorong perilaku mencoba produk baru bagi yang belum pernah mencobanya, sehingga hal tersebut tidak menutup kemungkinan konsumen untuk berpindah merek sim card GSM prabayar. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen untuk Berpindah Merek ( Brand Switching ) Kartu Prabayar GSM “

(20)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih Kartu Prabayar GSM?

2. Di antara variabel-variabel yaitu tarif lebih murah, jangkauan area yang lebih luas, sinyal kuat dimana saja, fitur dan layanan lebih bervariasi dan lengkap, harga kartu perdana yang murah, harga voucher isi ulang pulsa lebih murah, bonus lebih banyak dan menarik, pengaduan pelanggan ditangani dengan cepat dan memuaskan manakah yang mempengaruhi konsumen untuk berpindah merek (brand switching ) kartu prabayar GSM?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti memberikan pembatasan masalah untuk menghindari pembahasan yang meluas. Pembatasan masalah tersebut adalah :

1. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma kampus I Mrican, Yogyakarta Jurusan Manajemen yang menggunakan Kartu Prabayar GSM dengan merek apa pun.

(21)

a. Tarif lebih murah

b.Jangkauan area yang lebih luas c. Sinyal kuat dimana saja

d.Fitur dan layanan lebih bervariasi dan lengkap e. Harga kartu perdana yang murah

f. Harga voucher isi ulang pulsa lebih murah g.Bonus lebih banyak dan menarik

h.Pengaduan pelanggan ditangani dengan cepat dan memuaskan D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah :

1.Untuk mengidentifikasi hal-hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih Kartu Prabayar GSM.

(22)

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan

Memberikan informasi atau sebagai masukan yang berguna bagi perusahaan penyedia kartu seluler khususnya prabayar, dalam hal ini yakni para pemasar didalam merumuskan strategi pemasaran yang tepat. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Dapat menambah referensi kepustakaan Universitas Sanata Dharma, khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen.

3. Bagi Peneliti

Dapat menerapkan teori-teori yang dipelajari ke dalam praktek sesungguhnya.

F. Sistematika Penelitian Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan

Bab II : Landasan Teori

(23)

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini menjelaskan tentang gambaran perusahaan secara umum dan produk yang diteliti.

Bab V : Analisis Data

Bab ini membahas mengenai analisis serta pengujian terhadap jawaban responden dari kuesioner yang dibagikan dan hasil data yang diperoleh dalam peneitian.

Bab VI : Saran dan Kesimpulan

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Tujuan pemasaran adalah menciptakan kepuasan konsumen dengan membangun hubungan timbal balik yang menguntungkan.

Dalam kegiatan pemasaran, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan bagian kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya.

Menurut Kotler dan Armstrong ( 2001 : 7 ) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.

Pemasaran mempunyai beberapa kriteria yang harus diketahui oleh pemasar yaitu menentukan produk yang akan diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai sehingga dapat dijangkau oleh pembeli, mengidentifikasikan kebutuhan konsumen supaya konsumen terpuaskan dan menentukan bagaimana melakukan promosi, distribusi dan penjualan produk tersebut.

(25)

B. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan kegiatan inti dari setiap perusahaan sehingga perlu adanya pengelolaan dan koordinasi secara baik dan professional. Agar dapat melakukan pengelolaan dan koordinasi secara baik diperlukan manajemen pemasaran.

Menurut Kotler (1997:13) manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2001:18) manajemen pemasaran adalah proses analisis, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dari beberapa defenisi tersebut manajemen pemasaran mempunyai tujuan untuk mengatur keseluruhan kegiatan usaha yang ditujukan untuk memberikan suatu kepuasan kepada produsen maupun konsumen.

C. Konsep Pemasaran

(26)

memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dilakukan pesaing ( Kotler dan Armstrong, 2001 : 23 ).

Ada 5 konsep berdasarkan dan organisasi melakukan kegiatan pemasaran organisasi mereka ( Kotler, 1997 : 14 ), yaitu :

1. Konsep Produksi

Konsep produksi mengatakan bahwa konsumen akan memakai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuannya ( harga terjangkau ) dan oleh karenanya manajemen harus konsentrasi pada peningkatan efisensi produksi dan distribusi.

2. Konsep Produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan kualitas dan prestasi paling baik serta keistimewaan yang menonjol dan karena itu organisasi harus merencanakan usaha terus-menerus dalam perbaikan produk.

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan mengatakan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, terkecuali organisasi menjalankan usaha promosi dan penjualan yang kokoh.

4. Konsep Pemasaran

(27)

dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efesien dari yang dilakukan pesaing.

5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Konsep kemasyarakatan menyatakan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan secara lebih efektif dan efesien sehinga dapat mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan masyarakat.

D. Pengertian Perilaku Konsumen

Dalam kaitannya mengembangkan manajemen pemasaran yang berorientasi pada konsumen, ada satu hal yang harus dikuasai oleh manajer pemasaran, yaitu pengetahuan tentang perilaku konsumen. Perilaku konsumen harus diantisipasi agar perusahaan mampu memberikan kepuasan terhadap para pembelinya.

(28)

Sedangkan menurut Solomon (dalam Ferrinadewi & Dharmawan, 2004:8) Perilaku konsumen adalah ilmu tentang proses yang terjadi ketika manusia secara individual atau kelompok memilih, membeli, mengkonsumsi, atau sebaliknya proses tersebut tidak menggunakan barang atau jasa, ide-ide

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Setiap individu tentu dalam membeli atau memilih suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ( Kotler dan Armstrong, 2004 : 200 ).

a. Faktor Budaya

Faktor budaya memiliki pengaruh yang terluas dan terdalam dalam perilaku konsumen. Pemasar perlu memahami peranan yang dimainkan oleh budaya, sub budaya, dan kelas sosial.

1) Budaya

Budaya merupakan penyebab dasar keinginan dan perilaku konsumen. Budaya adalah serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.

2) Sub Budaya

(29)

budaya meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis yang serupa.

3) Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota-anggotanya memiliki nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

b. Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga, peran sosial, dan status yang melingkupi konsumen tersebut.

1) Kelompok

(30)

2) Keluarga

Keluarga merupakan kelompok yang paling kecil dalam struktur kehidupan masyarakat yang perlu diketahui karakteristik dan sifat-sifatnya oleh perusahaan atau pemasar, karena keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap pembeli.

3) Peran dan Status Sosial

Sebuah peran terdiri dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut orang lain yang ada di sekitarnya. Setiap peran membawa status yang menggambarkan penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh masyarakat. Maka pemasar perlu menyadari potensi produk yang menjadi simbol dan status.

c. Faktor Pribadi

1) Umur dan tahap siklus hidup, ini akan mempengaruhi selera dan konsumsi seseorang.

2) Pekerjaan hal ini akan mempengaruhi barang dan jasa yang akan dibeli.

3) Situasi Ekonomi

(31)

4) Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang tergambarkan pada kegiatan (pekerjaan, hobi, belanja, olah raga, kerja sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan pendapat (tentang diri mereka sendiri, isu-isu sosial, bisnis, produk). Gaya hidup menunjukkan seluruh pola kegiatan dan interaksi seseorang di dunia. Seorang pemasar dapat mencari hubungan di antara suatu produk atau merek dengan kelompok gaya hidup tertentu untuk mempersiapkan strategi pemasaran yang cocok dengan produk yang dihasilkan.

5) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian ini adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.

d. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu motivasi, persepsi pembelajaran, serta kepercayaan dan sikap.

1) Motivasi

(32)

2) Persepsi

Persepsi adalah proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang dunia. Orang yang memperoleh rangsangan yang sama dapat membentuk persepsi yang berbeda-beda.

3) Pembelajaran

Saat seseorang bertindak, mereka belajar. Pembelajaran menunjukkan perubahan perilaku seseorang karena pengalaman. Proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen merupakan suatu proses belajar. Maka sebelum melakukan proses pembelian, konsumen akan mempelajari sesuatu terlebih dahulu.

4) Keyakinan dan Sikap

Melalui bertindak dan belajar, orang-orang memperoleh kepercayaan dan pendirian yang kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka.

2. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen

(33)

keterlibatan pembelian dan tingkat perbedaan diantara merek (Kotler dan Armstrong, 2004: 221) :

a. Perilaku menbeli yang kompleks

Konsumen berada dalam perilaku pembelian yang kompleks ketika mereka sangat terlibat dalam pembelian dan mempunyai persepsi yang signifikan mengenai perbedaan di antara merek. Pemasar produk-produk dengan keterlibatan tinggi harus memahami perilaku konsumen dalam pengumpulan informasi dan evaluasi. Pemasar perlu mempelajari cara membedakan fitur-fitur mereknya, dan mendeskripsikan manfaat mereknya dengan menggunakan media cetak dengan teks yang panjang.

b. Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam kegiatan membeli sesuatu, tetapi dia hanya melihat sedikit perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang mendalam disebabkan oleh kenyataan bahwa barang yang dibeli itu mahal harganya, jarang dilakukan dan beresiko.

c. Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan

(34)

dibeli. Mereka secara pasif menerima informasi pada saat melihat televisi atau membaca majalah. Pengulangan iklan menciptakan kebiasaan terdapat suatu merek (brand familiarity) bukannya keyakinan merek (brand conviction). Karena pembeli tidak terlalu tergantung pada merek tertentu, pemasar produk dengan keterlibatan rendah dan perbedaan merek yang sedikit, terkadang menggunakan harga dan penjualan promosi untuk mendorong percobaan suatu produk.

d. Perilaku Pembelian Pencarian Variasi

Konsumen berada pada perilaku pembelian pencarian variasi dalam situasi ketika konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah tetapi mempersepsikan adanya perbedaan merek yang signifikan. Dalam kasus seperti ini, konsumen sering kali beralih merek. Konsumen mungkin akan berpindah merek lain karena kebosanan atau hanya ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Penggantian merek hanya terjadi karena adanya keinginan untuk mencari variasi bukan karena ketidakpuasan.

3. Proses Pengambilan Keputusan

(35)

Gambar II.1

Proses Pengambilan Keputusan

a. Pengenalan Masalah

Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam pembeli atau dari luar.

b. Pencarian Informasi

Tahap proses pengambilan keputusan dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih lanjut informasi. Dalam tahap ini, konsumen hanya mungkin meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi. Sumber-sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu : 1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2) Sumber niaga : periklanan, penjual, bungkus, pameran. 3) Sumber umum : media massa, organisasi konsumen 4) Sumber pengalaman : pernah menggunakan produk.

(36)

c. Pengevaluasian Alternatif

Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternative dalam satu susunan pilihan.

d. Keputusan Pembelian

Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar membeli produk.

e. Perilaku Setelah Pembelian

Perilaku setelah pembelian merupakan tahap dimana pembeli atau konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka konsumen kecewa dan begitu juga sebaliknya.

E. Pengertian Produk & Atribut Produk

Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya (Kotler dan Armstrong, 2004:337). Produk berisi seperangkat atribut dan manfaat yang dianggap sangat penting hingga kurang penting menurut pemakainya.

(37)

Menurut Kotler dan Armstrong (2004:342), para pemasar umumnya mengklasifikasikan produk lebih lanjut berdasarkan cara konsumen membelinya, yaitu :

1. Produk sehari-hari ( convenience product )

Produk sehari-hari merupakan produk yang dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat, dan dengan perbandingan dengan produk lain yang minimal serta usaha untuk mendapatkan produk tersebut juga minimal.

Contohnya adalah sabun, permen, koran, dan makanan cepat saji. 2. Produk belanja ( shopping product )

Produk belanja adalah barang yang frekuensi pembeliannya tidak sesering produk sehari – hari dan dalam pembeliannya konsumen melakukan pembandingan dengan produk lain berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya. Ketika membeli produk jenis itu, konsumen menggunakan lebih banyak waktu dan usaha dalam mengumpulkan informasi dan membuat perbandingan. Contohnya adalah perabot, pakaian, dan jasa hotel

3. Produk khusus ( specialty product )

Produk khusus merupakan produk konsumen yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merek yang unik sehingga kelompok pembeli yang cukup signifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang khusus.

(38)

4. Produk yang tidak dicari ( unsought product )

Produk yang tidak dicari adalah suatu produk dimana konsumen tidak pernah terpikirkan untuk membeli produk tersebut.

Contohnya adalah asuransi jiwa dan donor darah.

Beberapa atribut dan manfaat yang terkandung biasanya memiliki perbedaan dengan produk – produk yang sejenis. Mungkin dalam hal merek, harga yang lebih mahal atau lebih murah, kemasan yang lebih menarik, atau komposisi yang berbeda. Bila dikaitkan dengan dengan loyalitas konsumen, atribut produk mempengaruhi loyalitas konsumen melalui kepercayaan terhadap merek. Kepercayaan terhadap merek merupakan persepsi konsumen terhadap kehandalan produk. Beberapa atribut produk diantaranya :

1. Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya, termasuk juga mencakup daya tahan, kehandalan, ketepatan, kemudahan penggunaan, perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.

2. Fitur Produk

(39)

3. Desain produk

Desain produk berbeda dengan gaya ( style ). Gaya hanya menggambarkan tampilan produk yang tampak secara fisik. Desain produk bukan tentang penampilan saja, tetapi lebih mengarah kepada peningkatan kinerja produk. F. Merek

Menurut Kotler dan Armstrong ( 2004 : 349), merek adalah suatu nama, kata, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi dari semuanya yang mengidentifikasikan pembuat atau penjual produk dan jasa tertentu. Ahli lain juga mendefinisikan merek sebagai suatu nama atau simbol yang bersifat membedakan dengan maksud mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual tertentu dengan demikian membedakannya dari barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh pesaing.

1. Peranan dan Kegunaan Merek

(40)

2. Tujuan Penggunaan Merek

Merek juga memiliki beberapa tujuan, antara lain :

a. Sebagai identitas yang bermanfaat untuk mendiferensiasikan atau membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaing.

b. Nama merek dan nama dagang akan secara hukum melindungi penjual dari pemalsuan ciri-ciri produk.

c. Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik. G. Loyalitas Merek

Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika merek tersebut didapatinya ada perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut.

(41)

Loyalitas merek adalah sebagai keinginan melakukan dan perilaku pembelian ulang (Peter dan Olson, 2000:162). Ketiga defenisi tersebut mencerminkan bagaimana seorang pelanggan mungkin tidak akan beralih ke merek lain jika merek tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam harga atau dalam unsur-unsur produk. Loyalitas memiliki tingkatan sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut ini ( Rangkuti, 2002 : 61 ).

Berdasarkan piramida loyalitas di atas, dapat dijelaskan bahwa : 1) Switcher ( berpindah-pindah )

Switcher merupakan tingkatan loyalitas yang paling dasar. Pembeli tidak loyal sama sekali terhadap suatu merek. Bagi pembeli tersebut, merek apapun dianggap memadai. Dalam hal ini merek memainkan peran kecil dalam keputusan pembelian.

Commited

Menyukai merek Pembeli yang puas dengan biaya peralihan Pembeli yang puas/ bersifat kebiasaan, tidak ada masalah

untuk beralih

Berpindah-pindah, peka terhadap perubahan harga, tidak ada loyalitas merek

(42)

2) Habitual Buyer ( pembeli yang bersifat kebiasaan )

Habitual Buyer adalah pembeli yang puas dengan produk, atau setidaknya

tidak mengalami ketidakpuasan, dan membeli merek tertentu karena kebiasaan. Untuk pembeli seperti ini, tidak terdapat dimensi ketidakpuasan yang cukup untuk menstimulasi suatu peralihan merek terutama jika peralihan tersebut membutuhkan usaha, karena tidak ada alasan bagi mereka untuk memperhitungkan berbagai alternatif.

3) Satisfied Buyer ( pembeli yang puas dengan biaya peralihan )

Satisfied Buyer adalah orang-orang yang puas, namun mereka memikul biaya

peralihan ( switching cost ), baik dalam waktu, uang atau risiko sehubungan dengan upaya untuk pergantian ke merek lain. Untuk menarik minat para pembeli yang termasuk dalam golongan ini, para pesaing perlu mengatasi biaya peralihan dengan menawarkan bujukan untuk beralih atau dengan tawaran suatu manfaat yang cukup besar sebagai kompensasi. Apabila manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya untuk pindah, pelanggan pada level ini cenderung akan berpindah.

4) Likes the brand ( menyukai merek )

(43)

5) Commited Buyer ( pembeli yang setia )

Pembeli pada tingkatan ini merupakan pembeli yang setia. Mereka mempunyai kebanggaan dalam menemukan atau menjadi pengguna suatu merek. Merek tersebut sangat penting bagi mereka, baik dari segi fungsi maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya. Rasa percaya mereka mendorong mereka untuk merekomendasikan merek tersebut kepada orang lain.

H. Perpindahan Merek

1. Pengertian Perpidahan Merek

Pada dasarnya setiap konsumen pernah melakukan perpindahan dari merek satu ke merek lainnya yang lebih disukainya karena tidak ada konsumen yang benar-benar loyal pada suatu merek tertentu, bahkan terdapat pula kelompok yang setia pada dua merek atau lebih yang ditawarkan di pasar.

Perpindahan merek merupakan pola pembelian konsumen yang tidak setia pada salah satu merek yang ditawarkan. Motif konsumen berpindah merek karena keinginannya yang berubah terus, karena ingin mencoba merek-merek yang menawarkan beberapa atribut tambahan atau kualitas yang lebih baik dan secara kebetulan saja konsumen merasa tertarik untuk membeli.

(44)

Perilaku berpindah merek yang dilakukan oleh konsumen merupakan perilaku lanjut konsumen sebagai hasil evaluasi setelah menggunakan produk yang dikonsumsinya.

2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perpindahan Merek

Pada saat pelanggan yang loyal berpindah ke merek produk lain, perusahaan akan mengalami kerugian pendapatan di masa akan datang dan akan kehilangan pelanggan. Menurut Keaveney (dalam Chatrin dan Karlina, 2007:13) pindahnya pelanggan ke perusahaan lain dimungkinkan adanya faktor-faktor seperti kejadian yang tidak menyenangkan sehingga pelanggan memutuskan untuk pindah ke produk lainnya. Munculnya perilaku perpindahan merek dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :

a. Harga ( Price ) / Pembentukan Harga

(45)

b. Promosi Penjualan ( Sales Promotion )

Dalam melakukan kegiatan promosi, perusahaan harus mampu mengadakan pemilihan alat-alat promosi yang tepat. Hal ini disebabkan karena masing-masing alat-alat tersebut mempunyai beberapa keunggulan dan kekurangan yang berbeda-beda satu sama lainnya, sehingga dalam penggunaannya harus tepat pada sasarannya, sehingga dengan adanya promosi yang baik akan mudah mempengaruhi konsumen dalam berpindah merek. Jenis alat-alat promosi penjualan yang dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi konsumen secara langsung antara lain : (dalam Chatrin dan Karlina, 2007:15).

1) Pemberian sampel gratis

Pemberian sampel gratis ini merupakan salah satu alat promosi penjualan yang dianggap paling mahal tetapi paling efektif untuk memperkenalkan suatu produk ke konsumen.

2) Kupon Berhadiah

(46)

3) Spesial Diskon

Yaitu potongan harga untuk pembelian dalam jumlah tertentu dan pada waktu tertentu, misalnya hari raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru dan sebagainya

c. Munculnya produk-produk baru

Kehadiran pesaing-pesaing baru dalam industri operator seluler memang meningkat dalam beberapa waktu terakhir ini dan menjadi salah satu penyebab terjadinya brand switching. Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Chatrin dan Karlina, 2007:16), konsumen berpindah untuk mengkonsumsi produk baru dan meninggalkan produk lama untuk mendapatkan kualitas dan kepuasan yang lebih baik dari produk yang sebelumnya meskipun harganya lebih mahal.

d. Kualitas

(47)

e. Distribusi

Distribusi merupakan salah satu faktor penting dalam mempengaruhi perilaku perpindahan merek. Kelancaran distribusi suatu produk juga mempengaruhi penjualan barang karena kalau sampai terjadi kehabisan stok barang maka konsumen akan berpindah kepada produk yang selalu tersedia.

I. GSM ( Global System for Mobile Communication )

Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun

teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling

kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara).

Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang

(48)

yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.

Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya handphone. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. (www.wikipedia.com). GSM sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya :

1) Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming

2) Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.

(49)

J. Kartu SIM ( SIM Card )

Kartu SIM (Subscriber Identity Module) adalah sebuah kartu pintar seukuran prangko yang ditaruh di telepon genggam yang menyimpan kunci pengenal jasa telekomunikasi. Kartu SIM harus digunakan dalam sistem GSM (www.wikipedia.com). Dalam kartu SIM prabayar terdapat atribut-atribut seperti: 1) Fitur yaitu fasilitas-fasilitas kemajuan teknologi yang ditawarkan oleh

masing-masing operator kartu prabayar, diantaranya :

a. Melakukan & menerima panggilan, yaitu konsumen dapat melakukan panggilan PTSN atau saluran telepon biasa, GSM atau ponsel lainnya dalam maupun luar negeri.

b. Melakukan & menerima SMS

c. Call Hold & Call Wait, yaitu konsumen tetap dapat menerima panggilan ketika sedang melakukan pembicaraan, sementara pemanggil lainnya dalam posisi menunggu ( hold ).

d. Call Forward / Call Divert, yaitu konsumen dapat mengalihkan panggilan ke nomor lain, baik telepon biasa ( fixed line ) maupun ponsel.

e. Voice Mail, merupakan mesin penjawab, sehingga pemanggil dapat meninggalkan pesan jika telepon yang dituju tidak dijawab.

f. Multy Party Calling, yaitu konsumen dapat berkomunikasi sampai dengan 5 nomor berbeda pada saat bersamaan.

(50)

tetapi dengan MMS dapat mengirim dan menerima data dalam bentuk suara dan gambar.

h. GPRS ( General Packet Radio Service ), kelebihan dari fitur ini adalah pengguna telepon seluler dapat mengirim dan mengakses data melalui ponsel dapat lebih cepat.

2) Tarif yaitu nilai yang dihitung dari masing-masing kartu prabayar dalam mengunakan fasilitas-fasilitas yang ada seperti, SMS, MMS, GPRS dan lain-lain.

3) Area/Zona yaitu kemampuan jelajah ( roaming ) yang disediakan masing-masing kartu prabayar yang meliputi Sambungan Langsung Internasional ( SLI ), Sambungan Langsung Jarak Jauh ( SLJJ ) dan Lokal.

4) Kartu Perdana yaitu kartu yang harus dimiliki oleh konsumen untuk mendapatkan layanan dari masing-masing operator seluler.

5) Voucher Isi Ulang yaitu kupon isi ulang pulsa yang di dalamnya mempunyai nilai nominal tertentu

6) Sinyal yaitu arus data yang mengalir melalui jalur transmisi.

(51)

Gambar II.3 Sim Card

K. Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini terinspirasi oleh penelitian yang dilakukan oleh W Mahestu Noviandra K, salah satu staff Pengajar Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada

tahun 2006, dalam sebuah jurnal yang berjudul “ Evaluasi Citra Produk dan

Accessibilty pada Perilaku Perpindahan Merek Pembelian Produk Pemutih“.

(52)

kemasan produk, sikap pelayanan dan pengetahuan profesional penasehat kecantikan dan kenyamanan lokasi.

(53)

L. Kerangka Konseptual Penelitian

(54)
(55)

A. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, kerena sifatnya masih sementara maka perlu diuji kebenarannya melalui data empiris yang terkumpul. Berdasarkan pokok permasalahan yang ada dalam penelitian maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian. Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

(56)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus yaitu menggambarkan suatu keadaan atau mengungkapkan suatu masalah sesuai dengan keadaan sebenarnya. Penelitian ini hanya dilakukan pada subyek tertentu dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma kampus I Mrican, Yogyakarta. 2. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2008

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Prodi Manajemen yang pernah melakukan perpindahan merek kartu prabayar GSM 2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berpindah merek kartu prabayar GSM.

(57)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang disusun secara tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam penelitian ini, kuesioner digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk berpindah merek kartu prabayar GSM dan diukur dengan menggunakan Skala

Guttman. Skala ini terdiri dari 2 kategori jawaban yaitu “ya” dan “tidak”. Bobot nilai

diperoleh berdasarkan jawaban responden terhadap pernyataan kuesioner. Berikut ini merupakan bobot nilai yang diberikan untuk setiap jawaban:

Jawaban “Ya” mendapat nilai 1

Jawaban “Tidak” mendapat nilai 0

2. Dokumentasi

(58)

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Konsumen adalah orang yang menggunakan kartu prabayar GSM dan pernah berganti merek kartu prabayar GSM .

2. Variabel dalam komponen ini merupakan sifat dari produk yang melekat pada produk yang diteliti. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Tarif

Tarif adalah nilai yang dihitung dari masing-masing kartu prabayar ( Sim Card ) dalam menggunakan fasilitas yang ditawarkan oleh masing-masing kartu prabayar misalnya

b. Fitur dan layanan

Fitur adalah fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh masing-masing kartu prabayar ( Sim Card GSM ) seperti SMS, GPRS, 3G, Call Waiting dan lain-lain.

c. Jangkauan area

Area ( Zona ) merupakan kemampuan jelajah ( roaming ) yang disediakan masing-masing kartu prabayar ( Sim Card GSM ) misalnya SLI, SLJJ, dan Lokal.

d. Sinyal

(59)

e. Harga kartu perdana yang murah. Kartu perdana adalah sebuah kartu ( Sim Card ) yang harus dimiliki untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh operator kartu prabayar. Dan setiap kartu perdana merek apapun harganya berbeda satu sama lain.

f. Bonus

Pada setiap merek kartu prabayar, biasanya masing-masing operator seluler memberikan bonus yang beraneka ragam, mulai dari bonus pulsa, bonus sms, dan masih banyak lagi.

g. Voucher isi ulang.

Voucher isi ulang merupakan kupon yang didalamnya terdapat nominal pulsa yang berbeda dari masing-masing kartu prabayar. Biasanya dimulai dari nominal yang terkecil hingga terbesar, dan harga dari pulsa setiap merek berbeda-beda.

h. Customer Service

Customer Service merupakan suatu fasilitas dari masing-masing kartu prabayar untuk menyediakan informasi dan pelayanan bagi pelanggan.

F. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

(60)

adalah semua mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen pengguna telepon seluler yang menggunakan kartu GSM.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 1999:73). Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Prodi Manajemen yang mengikuti mata kuliah pada semester Gasal Tahun Akedemik 2008 / 2009.

Teknik sampling yang digunakan adalah Probability Sampling yaitu dengan cara melakukan random / acak, di mana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel, sehingga metode ini sering disebut metode yang terbaik. Tepatnya teknik yang digunakan adalah cluster random sampling ( Area Sampling ) adalah teknik yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

(61)

Dengan melihat tabel mata kuliah dan jumlah peserta yang ada di lampiran, diketahui bahwa total populasi yang akan diteliti adalah 4433. Dengan tingkat kesalahan sebesar 5 %, maka dapat diketahui bahwa jumlah sampelnya adalah 76. Ini diperoleh dengan melihat tabel di bawah ini

Tabel III.1

Tabel Jumlah Sampel yang Diperlukan Berdasarkan Kesamaan Populasi dan Tingkat Keakuratan yang Diharapkan

(62)

Telah diketahui di atas bahwa teknik yang digunakan adalah cluster random sampling (area sampling), untuk mendapatkan responden peneliti memilihnya dengan

(63)

G. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji Validitas yaitu suatu alat pengukur yang menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurannya dengan menggunakan korelasi ( product moment )

Pengukuran ini menggunakan rumus Product Moment, yaitu :

xy

r = koefisien korelasi setiap item

x = nilai dari setiap item y = nilai seluruh item N = banyaknya responden

Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 , apabila rhitung ≥ rtabel maka kuesioner sebagai

alat ukur dikatakan valid atau sahih. 2. Uji Realibilitas

(64)

pernyataan dengan menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur korelasinya antara skor jawaban pada butir pernyataan yang sama dengan bantuan komputer program SPSS dengan fasilitas Cronbach Alpha ( ). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 .

H. Teknik Analisis Data

a. Analisis Prioritas Kepentingan

Masalah pertama akan dianalisis dengan menggunakan Analisis Prioritas Kepentingan. Analisis ini berdasarkan jawaban responden dari kuesioner bagian II no.1 .

Adapun langkah-langkah dalam menerapkan metode ini adalah sebagai berikut : 1) Menentukan atribut yang dipertimbangkan oleh konsumen ketika memilih suatu

merek Sim Card GSM. Dalam hal ini peneliti menentukan atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih suatu merek Sim Card GSM, yaitu : tarif, jangkauan area, sinyal, fitur dan layanan, harga kartu perdana, harga voucher isi ulang, bonus, dan customer service.

2) Konsumen mengurutkan atribut tersebut sesuai prioritas kepentingan konsumen saat memutuskan untuk memilih suatu merek Sim Card GSM.

(65)

konsumen dalam memilih suatu merek Sim Card GSM. Dalam menentukan urutan peringkat pada masing-masing atribut, terlebih dahulu ditentukan skor semua atribut. Cara penentukan skor tersebut adalah dengan menjumlahkan urutan tingkat kepentingan. Dalam penelitian ini terdapat 8 ( delapan ) atribut, sehingga diperoleh skor :

Setelah diketahui jumlah skor yang ditetapkan sebagai penyebut, langkah selanjutnya adalah menentukan bobot rata-rata atribut ( Wi ) dengan menggunakan rumus :

Wi = Nilai masing-masing atribut x 100% Nilai atribut

b. Uji Cochran

Untuk mengetahui faktor-faktor atau variabel yang menyebabkan konsumen berpindah merek digunakanlah uji Cochran. Uji Cochran digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan bila datanya berbentuk nominal ( Sugiyono,1999:261 ). Rumus Cochran adalah sebagai berikut :

(66)

Q =

Keterangan :

n : Jumlah responden

k : Keseluruhan atribut atau faktor

L : Jumlah jawaban Ya untuk atribut ke i G : Isian tiap atribut ( dari 1 sampai k atribut )

Adapun langkah-langkah Uji Cochran yang digunakan dalam penilitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat Tabel Frekuensi jawaban Responden :

Tabel frekuensi menggambarkan proporsi jawaban “Ya” (1) dan “Tidak” (0).

Value

0 1

Tarif Lebih Murah

Fitur & Layanan Lebih Lengkap Jangkauan Area Lebih luas Sinyal Lebih Kuat dimana saja Harga Kartu Perdana Murah Harga Voucher Isi Ulang Murah Bonus Lebih Banyak

(67)

2. Membuat tabel hasil tes statistik : N

Cochran’s Q

df

Asymp. Sig

3. Hipotesis:

Ho = Proporsi jawaban “Ya” kedelapan faktor sama Hi = Proporsi jawaban “Ya” kedelapan faktor tidak sama

4. Dasar Pengambilan Keputusan

Membandingkan Qhitung dengan X²tabel, disini biasa digunakan perbandingan antara Qhitung dengan X²tabel :

Jika Qhitung < X²tabel maka Ho diterima. Jika Qhitung ≥ X²tabel maka Ho ditolak. atau

Jika Asymp sig > α, maka Ho diterima.

Jika Asymp sig ≤ α, maka Hi ditolak

5. Dalam hal ini nilai X²tabel didapat dengan menggunakan derajat kebebasan atau degree of freedom (df) : jumlah variable - 1, atau 8 - 1 = 7. Sedangkan tingkat

(68)
(69)

BAB IV

GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA DAN PERUSAHAAN KARTU PRABAYAR GSM

1. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta a. Latar Belakang Universitas Sanata Dharma

Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) didirikan oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an. Perguruan ini disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.).

Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

(70)

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang

waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan

Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya

dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau

“pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air

dan gereja ( Pro Patria et Eclessia ) b.Perkembangan Selanjutnya

1) FKIP Sanata Dharma (1958 – 1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta.

Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan”

(71)

1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.

2) IKIP Sanata Dharma (1965 - 1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Santa Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965.

Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

3) Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

(72)

Dengan perkembangan ini Universitas Sanata Dharma diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat.

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

4) Visi, Misi, Tujuan Universitas Sanata Dharma a. Visi

(73)

nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademis serta pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama ( human for and with others ), perhatian pribadi ( secara personalis ), semangat keunggulan ( magis ), dan semangat dialogis ( www.usd.ac.id ).

b.Misi

USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan spiritual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional ( www.usd.ac.id ).

c. Tujuan

(74)

sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi ( www.usd.ac.id )

5) Fakultas dan Program Studi

Berikut ini Fakultas dan Program Studi yang ada di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta:

a. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

Program Studinya adalah Pendidikan Bahasa Inggris, Pend. Bhs. Sastra Indonesia & Daerah, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Fisika, Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Agama Katolik, dan Bimbingan dan Konseling.

b.Fakultas Sastra

Program Studinya adalah Sastra Inggris, Sastra Indonesia, dan Ilmu Sejarah. c. Fakultas Ekonomi

Program Studinya adalah Akuntansi dan Manajemen. d.Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studinya adalah Fisika, Matematika, Ilmu Komputer, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika, dan Mekatronika.

e. Fakultas Psikologi

(75)

f. Fakultas Farmasi

Program Studinya adalah Farmasi dan Profesi Apoteker. g.Fakultas Teologi

Program Studinya adalah Teologi. 2. Perusahaan Kartu Prabayar GSM

Kartu prabayar Simpati, As, Mentari, IM-3, dan XL Bebas merupakan merek kartu prabayar dari perusahaan operator telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan tersebut adalah :

PT Telkomsel adalah operator merek Simpati, As PT Indosat adalah operator merek Mentari,IM-3

PT. Excelcomindo Pratama adalah operator merek XL Bebas ( XL Prabayar )

A. PT.Telkomsel

(76)

PT. Telekomunikasi Seluler ( Telkomsel ) adalah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. Telkomsel merupakan operator telekomunikasi seluler GSM kedua di Indonesia dengan layanan pascabayarnya yang pertama ( Kartu Halo ) pada tanggal 26 Mei 1995

Pada bulan November 1997, Telkomsel mengeluarkan kartu prabayar dengan nama Simpati. Simpati merupakan teknologi pertama di Asia ketiga di Eropa. Kemudian pada bulan Mei 2004, Telkomsel meluncurkan kartu prabayar keduanya yaitu Kartu As. Telkomsel ini mengklaim sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia dengan 51,3 juta pelanggan dan market share sebesar 51% pada Maret 2008

Telkomsel merupakan teknologi GSM dual band network yaitu 900 dan 1800 MHz. Di pasar Internasional, jaringan Telkomsel telah mencakup 288 jaringan roaming internasional di 155 negara pada akhir tahun 2007 ( www.telkomsel.com). Produk Kartu Prabayar Telkomsel

a. simPATI

(77)

simPATI adalah kartu prabayar GSM dari Telkomsel yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan berkomunikasi dengan satu kartu untuk 1001 keinginan. Berbagai kelebihan yang dimiliki oleh simPATI adalah sebagai berikut ( Buku Panduan Simpati ):

1) Melakukan & menerima Panggilan 2) Melakukan & Menerima SMS 3) Call Hold & Call Wait

4) Call Forward / Call Divert 5) Veronica ( Voice Mail )

6) Multy Party Calling 7) MMS & GPRS

8) SMS Group yaitu konsumen dapat membentuk maksimum 10 group untuk mengirim SMS ke sesama simPATI mulai 2 hingga 10 nomor per group tanpa perlu memasukkan nomr-nomor tujuan tanpa perlu memasukkan nomor-nomor tujuan setiap kali mengirim SMS.

(78)

10) IM ( ChatBox ) yaitu fitur dimana konsumen dapat melakukan chatting via HP ke HP.

11) NSP 1212 ( Nada Sambung Pribadiku ) yaitu nada sambung standart dapat diganti dengan lagu pilihan pribadi.

12) M-ATM Bersama yaitu fitur Kartu simPATI yang dilengkapi dengan fasilitas M-ATM Bersama, yang merupakan layanan untuk bertransaksi mobile banking di jaringan ATM BERSAMA.

13) Telkomsel call me & sms me yaitu fitur dimana konsumen tetap dapat berkomunikasi dan mengirim sms sesama Telkomsel dengan menggunakan fasilitas ini meskipun kehabisan pulsa.

14) Telkomsel Digital Time Announcement yaitu layanan untuk mengetahui waktu setempat diseluruh dunia setiap saat.

15) Telkomsel PelindungDataku yaitu fitur dimana data konsumen akan tersimpan aman di Telkomsel dan konsumen bisa ambil saat konsumen membutuhkannya.

16) Telkomsel You’ve Got Mail yaitu fitur dimana konsumen dapat menerima dan mengirim email melalui ponsel.

(79)

18) Collect Call, merupakan fitur dimana konsumen dapat melakukan panggilan ke sesama pelanggan Telkomsel di mana pembayarannya dibebankan kepada penerima panggilan

19) Telkomsel My Pulau merupakan fitur dimana konsumen dapat membuat jaringan komunitas bersama rekan-rekan, dan bisa menyimpan foto sebanyak-banyaknya bahkan lebih dari 1000 foto tanpa adanya batasan. Layanan ini merupakan layanan Mobile Blogging pertama di Indonesia dari Telkomsel.

20) Mobile Message Board (MMB). Konsumen dapat membuat hingga 20 pesan pribadi melalui nomor singkat khusus yang dapat diakses ke seluruh pelanggan Telkomsel dengan cukup memberitahu teman atau rekan bisnis kata kunci dan nomor singkatnya.

21) Transfer Pulsa. Konsumen dapat mengirimkan pulsa ke simPATI lainnya, sesuai kebutuhan dengan minimum Rp 10.000 dan kelipatan Rp 5.000 sampai dengan maksimum Rp 200.000 per hari.

22) Telkomsel Flash yaitu fitur dimana konsumen dapat menikmati layanan mobile broadbrand dengan teknologi HSDPA / 3G / EDGE dan GPRS 23) simPATI zone

(80)

simPATI yang hilang/rusak dengan kartu yang sama, mengikuti acara-acara gratis yang diadakan oleh Telkomsel, dan lain-lain.

24) DUNIA 3G Telkomsel

Layanan yang ditawarkan di dalam DUNIA 3G Telkomsel ini, yaitu : Video Call, Mobile TV, Mobile Video, Video Conference, Video Surveillance, Telkomsel Movie, Video SMS

25) Layanan Konsumen

GraPARI merupakan kantor layanan Telkomsel yang tersebar di seluruh Indonesia. GraPARI merupakan kependekan dari Graha Pari Sraya yang berasal dari bahasa Sangsekerta yang diberikan oleh Sri Sultan Hamegkubuwono X ketika beliau meresmikan kantor pelayanan Telkomsel di DIY. Dan sejak itulah nama kantor pelayanan konsumen Telkomsel di

seluruh Indonesia ditetapkan dengan nama GraPARI atau Graha Pari Sraya ( www.telkomsel.com )

b. Kartu As

(81)

Kartu As merupakan kartu prabayar kedua yang dikeluarkan oleh Telkomsel. Kartu As dapat diisi ulang seperti halnya dengan kartu prabayar lainnya yang ada di Indonesia. Kartu As juga dapat

digunakan diseluruh Indonesia, tarif percakapan sangat kompetitif karena mempunyai 2 tarif khusus, yaitu ( www.telkomsel.com) :

Tarif Murah, yaitu merupakan tarif flat Kartu As ke pelanggan non

Telkomsel

Tarif Super Murah, yaitu merupakan tarif flat Kartu As ke seluruh pelanggan

Telkomsel

Untuk pulsa isi ulang Kartu As tersedia dalam bentuk voucher fisik maupun elektronik. Pilihan denominasi sangat beragam sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Fitur dan Layanan yang dimiliki oleh Kartu As adalah sebagai berikut : Voice : percakapan Nasional dan Internasional ( SLI & VoIP )

SMS

Internasional Roaming

Call Waiting dan Call Hold

Multy Party Calling

GPRS dan MMS

(82)

Transfer Pulsa ke sesama kartu As

Telkomsel Digital Announcement

Telkomsel Menu

3G Service

NSP 1212

Gen’ Asik, merupakan keanggotaan Kartu As dengan memberikan berbagai

kemudahan dan event khusus bagi anggotanya.

Layanan untuk konsumen Kartu As sama dengan layanan konsumen yang dimiliki oleh kartu Simpati yaitu GraPari.

B. PT. Indosat

Gambar IV.4 Logo PT . Indosat

(83)

Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan telekomunikasi internasional seperti SLI dan layanan transmisi televisi antarbangsa.

PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Ia mulai beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix.

Pada tahun 1994 Indosat memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan New York Stock Exchange.Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00. dalam tenor lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya.

Gambar

Gambar II.1
Gambar II.4. Diagram Piramida Loyalitas
Gambar II.3
Gambar II.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian terdahulu menggunakan variable independen yaitu praktik TQM dan variable dependen budaya kualitas, daya saing perusahaan dan kinerja perusahaan, sedangkan pada

Portofolio dapat berupa beberapa bentuk dan ukuran yang berbeda Setiap portofolio seharusnya berisi contoh- contoh yang dipilih secara hati-hati dari pekerjaan guru dan

Menurut saya sudah sangat baik, ini terlihat dari keseharian peserta didik baik itu dalam pembelajaran, dalam lingkungan sekolah, maupun di luar lingkungan sekolah. Mereka dapat

Judul : Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Tempat Wisata dan Rekreasi di Kabupaten Purbalingga Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Berbasis Web..

Seorang pejalan kaki yang melihat kejadian tersebut mengatakan bahwa truk pengangkut bahan bakar minyak itu terlihat menegebut lalu tiba-tiba oleng dan menghantam seorang

Kegiatan sebelum membaca yang dilakukan pastilah memilih bacaan. Terkadang tidak mudah untuk memilih bacaan. Para pembaca harus mengetahui bacaan seperti apa yang mereka

Edit Per Field ini digunakan untuk mengedit data-data siswa yang telah terinput di suatu sekolah secara global perfield missal jika disuatu sekolah terdapat 200 siswa dan kita

Inovasi teknologi PTKJS tidak seluruhnya diadopsi oleh petani jeruk di Kabupaten Sambas karena beberapa subkomponen teknologi seperti penggunaan perangkap kuning, penyiraman