• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Perkembangan Perusahaan

PT Indo Semar Sakti merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan kaset. Perusahaan rekaman kaset ini lebih dikenal dengan nama King’s Record. Pada mulanya usaha dimulai dari sebuah counter yang bernama King’s Melody yang berlokasi di dalam Taman Hiburan Lokasari, Jalan Mangga Besar, Jakarta. Counter ini menerima pesanan dari konsumen untuk rekaman lagu-lagu, khususnya lagu pilihan. Mulai saat itulah counter rekaman tersebut semakin maju karena pesanan dari konsumen semakin banyak.

Akhirnya pada tahun 1975, pimpinan counter berinisiatif untuk bergabung dengan suatu perusahaan yaitu PT Perina. PT Perina terdiri dari sembilan perekam, yaitu Perina King’s, Perina Queen, Perina Deck, Perina Hins, Perina Utama, Perina Saturn, Perina Aquarius, Perina Prambors, dan Perina Klasik. Perina King’s berlokasi di Jalan Pinangsia Timur Nomor 26, Jakarta Pusat.

Setelah berjalan selama empat tahun, PT Perina terpaksa dibubarkan karena masing-masing anggota memandang perlu mengadakan ekspansi. Perina King’s kemudian mempunyai gagasan untuk mendirikan PT Indo Semar Sakti. PT Indo Semar Sakti secara yuridis didirikan pada tanggal 14 April 1978 dengan lokasi di Jalan Pluit Permai Nomor 15, Jakarta Utara, yang disahkan di hadapan Notaris Mohammad Said Tadjudin, SH., dengan Akta Perusahaan Nomor 135 dan disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Y.A.5/150/7, tertanggal 30 Mei 1978.

(2)

Adapun susunan manajemen dan pemegang saham adalah sebagai berikut : Bapak Iwan Sutadi Sidharta selaku komisaris

Bapak Heru Priyatno selaku Presiden Direktur Bapak Thomas Panglila selaku Direktur I Bapak Welly Susetia selaku Direktur II

Modal dasar perseroan adalah sebesar Rp 10.000.00,00 yang diterbitkan dalam bentuk saham sebanyak 250 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp 40.000,00 per lembar saham.

Susunan manajemen dan pemegang saham diperbaharui pada tanggal 3 November 1986 di hadapan Notaris Ny. Siti Marjami Soepangat, SH., dengan Akta Notaris Nomor 2 adalah sebagai berikut :

Bapak Iwan Sutadi Sidharta selaku Komisaris Utama Bapak Welly Susetia selaku Komisaris

Ibu Dra. Ribka Khoe selaku Direktur Keuangan

Bapak Stanislaus Widyanarto selaku Direktur Personalia dan Umum Bapak Ir. Wendy Aji Susantio selaku Direktur Pemasaran

Bapak Ing. Sujanto Ngagita selaku Direktur Teknik dan Produksi

Pada mulanya perusahaan ini menggunakan mesin tape deck dan bahan pita kosong merk BASF, Maxell dan Metro. Dengan peralatan yang masih sederhana ini perusahaan melakukan produksi perdananya. Berkat usaha yang ulet dan gigih serta ditunjang oleh keadaan pasar yang baik maka produksi perdana tersebut sukses besar.

Untuk meningkatkan mutu dan pemenuhan selera konsumen maka perusahaan meningkatkan teknik rekaman dengan menggunakan mesin-mesin modern dan berkapasitas tinggi, yaitu Professional DBX System. Karena perusahaan semakin maju, perusahaan mengganti lagi mesin tadi dengan mesin yang lebih baik yaitu High Speed Duplicating sehingga menghasilkan rekaman yang lebih baik pula.

Dengan peralatan yang lebih rangkap maka tempat usaha tidak lagi memungkinkan, oleh karena itu pada bulan September 1981, perusahaan pindah ke Jalan Jelambar Ilir Nomor 2,

(3)

Jakarta Barat, dengan luas kira-kira 6000 m2. Di tempat yang baru ini PT Indo Semar Sakti dapat meningkatkan mutu rekaman kaset dan memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat.

Dalam kegiatan produksinya, PT Indo Semar Sakti memerlukan bahan-bahan baku yang terdiri dari :

1. Pancake (Pita kaset)

Jenis pancake (pita kaset) yang digunakan yaitu pita HDX C-60 dan pita HDX C-90. Semua jenis pita kaset tersebut berbentuk roll dan masing-masing pita mempunyai perbedaan dalam ukuran panjang.

2. Housing (Rumah kaset)

Jenis housing (rumah kaset) yang digunakan adalah housing TMS IV/V Bulletin International, Housing IV/V Elegance, Housing TMS IV/V King’s, Housing TMS IV/V Dynasty, dan Housing TMS IV/V Solideo.

3. Snappack (Kotak kaset)

Jenis snappack (kotak kaset) yang digunakan adalah jenis PS Transparan dan Rayben.

Jenis produksi yang dihasilkan oleh PT Indo Semar Sakti adalah berupa audio kaset dengan merk Bulletin International, Elegance, King’s, Dynasty dan Solideo. Sedangkan mesin dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi kaset adalah mesin High Speed Duplicating dan Mesin Low Speed Duplicating.

Proses produksi dilaksanakan pada tiga bagian, yaitu sub-bagian high speed, low speed, dan finishing. Berikut ini merupakan uraian umum proses produksi pada sub-bagian high speed, low speed, dan finishing :

1) Proses produksi pada sub-bagian high speed.

High Speed merupakan proses rekaman kaset dengan menggunakan mesin berkecepatan tinggi. Bahan baku yang diambil dari gudang adalah pita kaset (pancake) berupa roll yang belum terisi lagu untuk diberikan kepada master dan high

(4)

speed duplicating. Master yang telah disusun oleh programmer diserahkan ke high speed duplicating untuk dibuat prove (uji coba). Hasil prove kemudian diserahkan ke Quality Control (QC) master untuk dicoba apakah hasil sudah sesuai dengan karakter yang ditetapkan. Apabila masih terdapat kekurangan maka akan dikembalikan ke master untuk diperbaiki. Namun jika hasil prove sudah baik maka akan dikirim kembali ke high speed duplicating untuk diproses lebih lanjut.

Hasil rekaman pada high speed duplicating masih berupa pita roll dan belum berupa kaset. Untuk menjadi sebuah kaset, pita roll tersebut diteruskan ke ruang loading. Dari gudang bahan baku diambil rumah kaset (housing) dan diserahkan ke ruang loading. Mesin loading bekerja secara otomatis, terdiri dari kegiatan pengguntingan leader tape, penyambungan leader tape pada pita kaset dan penggulungan pita kaset ke dalam rumah kaset. Pengawasn kegiatan loading ini dilakukan oleh loader. Tugas loader adalah memprogram waktu pemotongan pita sesuai dengan panjang pita yang sudah ditentukan. Apabila kaset tersebut mempunyai panjang pita 60 menit (C-60) maka loader akan memprogram waktu pengguntingan pita agar tepat untuk ukuran pita C-60, dan seterusnya.

Dari ruang loading, kaset-kaset yang sudah terisi diteruskan ke QC. Apabila hasil rekaman sesuai dengan hasil prove dan telah disetujui oleh QC maka akan diteruskan ke finishing yang merupakan proses akhir dari produksi rekaman kaset. Tetapi jika QC tidak menyetujui hasil loading tersebut, maka kaset dihapus lagunya. Jika kondisi pita dan housing masih baik maka kaset yang telah dihapus tersebut masih dapat digunakan oleh low speed.

2) Proses produksi pada sub-bagian low speed.

Proses low speed merupakan bagian rekaman dengan mesin berkecepatan normal. Pada sub-bagian low speed ini tidak menggunakan pita kaset yang berupa roll tetapi pita kaset yang sudah terdapat dalam rumah kaset (housing) dan belum terisi lagu (kaset kosong / C-O). C-O ini biasanya sudah disediakan oleh konsumen

(5)

yang hanya ingin merekam lagu ke dalam kaset dalam jumlah yang cukup banyak. Selain itu, C-O juga diperoleh dari high speed.

Sama dengan sub-bagian high speed, sub-bagian low speed juga harus melakukan prove pada master. Hasil dari rekaman ini tidak langsung dikirim ke finishing tetapi diuji terlebih dahulu. QC bertugas memeriksa keadaan kaset tersebut dengan cara melihat atau dengan menggulung pita tersebut. Apabila ada cacat pada pita, seperti kusut, bergaris, atau berlekuk, maka pita tersebut tidak dapat dipakai lagi dan dibuang, sedangkan housing-nya yang masih dalam keadaan baik dikirim ke ruang loading untuk digunakan lagi. Apabila QC menyatakan setuju maka kaset dapat dikirimkan ke finishing untuk selanjutnya diproses menjadi suatu kemasan kaset yang siap dipasarkan.

3) Proses produksi pada sub-bagian finishing.

Finishing merupakan bagian akhir dari suatu proses pembuatan produk kaset. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam sub-bagian finishing adalah:

a. Menempelkan label PPN pada bagian dalam snappack (kotak kaset). b. Memasukkan sampul (cover) dan lirik lagu pada snappack.

c. Memasukkan kaset ke dalam snappack. d. Menyegel kaset dengan kemasan plastik.

Setelah kegiatan di atas selesai maka kaset disimpan di dalam gudang barang jadi dan siap untuk dipasarkan.

(6)

3.2 Kondisi Bisnis Perusahaan

Berdasarkan pada ciri-ciri jenis barang yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam kegiatan menghasilkan barang, mudah tidaknya perusahaan baru menjalankan kegiatan untuk memproduksi barang dan besarnya kekuasaan suau perusahaan di dalam pasar, maka terdapat bentuk-bentuk atau struktur pasar. Perusahaan ini tergolong kedalam pasar persaingan monopolistik, pasar persaingan monopolistik adalah pasar dimana terdapat lebih dari satu produsen yang menghasilkan barang berbeda corak.

Kondisi bisnis perusahaan menurut Harvard Michael. E. Porter yang menjelaskan bahwa sifat dan derajat persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima faktor atau kekuatan, yaitu : ancaman pendatang baru, daya tawar menawar pembeli (pelanggan), daya tawar menawar pemasok, ancaman atau jasa substitusi dan pertarungan diantara para anggota industri (peserta) persaingan. Berikut adalah kondisi bisnis PT Indo Semar Sakti yang dianalisis berdasarkan 5 kekuatan Porter :

(7)

Gambar 3.1

Analisa Harvard Michael E. Porter

1) Pendatang Baru.

Dengan datangnya pendatang baru, maka hal ini menjadi ancaman bagi para perusahaan lama dalam menguasai pasar yang sudah cukup lama dikuasai karena datangnya pendatang baru ke dalam suatu industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar (market share) dan sering kali mempunyai ancaman dengan masuknya beberapa pendatang baru ke dalam industri rekaman yaitu PT Hai Record dan PT KD Record. Karena merupakan perusahaan pendatang baru, PT. Hai Record dan PT. KD Record masih menguasai pasar dalam jumlah yang kecil, PT. Hai Record menguasai pasar sebesar 0,4% dan PT. KD Record menguasai pasar sebesar 0,6%

(8)

2) Pemasok.

Pemasok bertugas untuk menyediakan bahan baku yang akan digunakan perusahaan untuk melakukan proses produksi dan menghasilkan produk yang akan dijual kepada konsumen. Pemasok dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan laba yaitu dengan cara menjaga dan meningkatkan mutu bahan baku dan memenuhi pemesanan perusahaan dengan tepat waktu. Pemasok dari PT. Indo Semar Sakti adalah PT. Trindo Maju Sukses, dimana PT. Trindo Maju Sukses menyediakan bahan baku berupa snappack (kotak kaset), housing (rumah kaset), dan pita kaset yang digunakan PT Indo Semar Sakti untuk memproduksi kaset.

3) Pembeli.

Pembeli atau pelanggan merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan juga dengan mendapatkan pembeli atau pelanggan dalam jumlah yang besar, dapat diartikan perusahaan memenangkan persaingan dalam suatu industri dengan perusahaan lainnya. PT.Indo Semar Sakti mempunyai pembeli antara lain Toko kaset Bulletin, Toko kaset Disc Tarra, Toko kaset Aquarius. Pada tahun 2004, Toko kaset Bulletin membeli kaset pada PT. Indo Semar Sakti sebesar 503.110 unit, Toko kaset Disc Tarra sebesar 637.713, dan Toko kaset Aquarius sebesar 626.389 unit

4) Produk Substitusi.

Produk Substitusi dapat mengancam produk yang telah ada di pasaran. Produk substitusi yang layak diperhatikan adalah produk yang kualitasnya sebanding dengan kualitas produk yang sudah ada dan juga produk yang harganya sebanding bahkan lebih rendah dari harga produk yang telah ada. Produk substitusi yang patut diwaspadai oleh PT Indo Semar Sakti yang memproduksi kaset adalah Compact Disc (CD).

5) Pesaing.

Ancaman utama dalam suatu perusahaan adalah perusahaan pesaing yang menghasilkan barang sejenis untuk dijual kepada konsumen terutama perusahaan-perusahaan yang

(9)

telah lama menjadi pesaing perusahaan tersebut. Untuk dapat bertahan dan memenangi persaingan perusahaan harus menetapkan adanya sebuah strategi yaitu dengan cara meningkatkan mutu produk dan pelayanan kepada pelanggan selain itu juga dengan menekan harga produk sehingga bisa mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. PT Indo Semar Sakti mempunyai banyak pesaing dan merupakan kompetitor yang cukup lama berada di industri rekaman yaitu : PT. Sony BMG Indonesia, PT. Aquarius, PT. Musica Studio, dan PT. EMI Indonesia. Dengan prosentase masing-masing perusahaan dalam menguasai pasar yaitu PT. Sony BMG Indonesia sebagai pemimpin pasar sebesar 30%, PT. Aquarius Musikindo sebesar 15%, PT. Musica Studio sebesar 25%, PT. EMI Indonesia sebesar 20%, dan PT. Indo Semar Sakti sebesar 10%

Dengan hasil analisa Porter diatas, maka peneliti merekomendasikan kepada perusahaan agar perusahaan dalam melakukan pembelian bahan baku tidak tergantung hanya pada satu pemasok saja dan dianjurkan perusahaan memproduksi rekaman lagu tidak hanya dalam bentuk kaset saja tetapi juga dalam bentuk CD (Compact Disc) .

(10)
(11)

Struktur organisasi suatu perusahaan menggambarkan susunan masing-masing tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan yang ada di dalam perusahaan. Di samping itu ada juga uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan dari tiap-tiap jabatan. Penyusunan struktur organisasi harus dilaksanakan sesuai dengan sifat perusahaan, besarnya perusahaan dan kepentingan serta aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh masing-masing perusahaan. Penyusunan struktur organisasi harus fleksibel, dalam arti memungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan total.

Struktur organisasi penting bagi perusahaan terutama membantu dalam hal sebagai berikut :

1) Memperjelas wewenang dan tanggung jawab atasan dan bawahan. 2) Memperjelas hubungan kerja antarbagian yang satu dengan yang lain. 3) Memudahkan kontrol setiap bagian.

4) Pedoman dalam menyusun prosedur-prosedur tertulis aktivitas perusahaan. 5) Menjelaskan tingkatan-tingkatan manajemen dan posisi masing-masing bagian.

Berikut ini akan diuraikan tugas dan wewenang dari masing-masing bagian (struktur organisasi) PT Indo Semar Sakti, yaitu sebagai berikut :

1) Direktur.

Tugas-tugasnya antara lain :

a. Menyusun program dan prosedur yang dibuat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Mengawasi dan mengarahkan semua kegiatan perusahaan secara keseluruhan. 2) Manajer Personalia dan Umum.

Manajer personalia dan Umum bertanggung jawab terhadap hal-hal kepegawaian berdasarkan atas peraturan-peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan perusahaan. Disamping itu, secara khusus menangani hal-hal mengenai :

(12)

a. Menanggulangi keluhan-keluhan dan keresahan karyawan.

b. Menyeleksi, merekrut karyawan baru dan mempersiapkannya pada posisi yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.

c. Mengusahakan dan mempertahankan suasana gairah kerja yang baik.

d. Mengadakan perbaikan lingkungan kerja dan mengadakan bimbingan kerja kepada karyawan.

3) Manajer Keuangan dan Akuntansi.

Manajer keuangan dan Akuntansi bertanggung jawab terhadap perumusan dan pelaksanaan kebutuhan perusahaan dalam hal keuangan. Tugas manajer Keuangan dan Akuntansi secara khusus adalah :

a. Merumuskan, mengatur peleksanaan kebutuhan dan pengendalian keuangan dan penghematan biaya.

b. Menghitung dan mengurus penyelesaian jenis pajak yang merupakan kewajiban. c. Memeriksa laporan keuangan untuk keperluan perusahaan sendiri maupun pihak

luar.

Manajer Keuangan dan Akuntansi membawahi bagian-bagian : a. Bagian Akuntansi.

Tugas-tugasnya antara lain adalah : 1. Mencatat semua transaksi yang terjadi.

2. membuat laporan yang diserahkan ke Manajer keuangan dan Akuntansi. b. Bagian Kasir.

Kasir menangani pengeluaran dan penerimaan dalam bentuk tunai dan kredit yang sudah diotorisasi oleh Manajer Keuangan dan Akuntansi.

4) Manajer Pemasaran.

Manajer Pemasaan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan sehari-hari dalam memasarkan produknya. Manajer Pemasaran secara khusus menangani hal-hal mengenai :

(13)

a. Meningkatkan pertumbuhan pemasaran dengan mengembangkan jumlah agen atau langganan dengan cara-cara operasi perusahaan yang paling menguntungkan.

b. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan sehari-hari pemasaran.

c. Menyusun jalur-jalur pemasaran dan memperluas pemasaran hasil produksi. Manajer Pemasaran membawahi bagian-bagian :

a. Bagian Pembelian.

Tugas-tugasnya antara lain :

1. Mengadakan pembelian bahan baku yang dibutuhkan untuk keperluan produksi setelah adanya Surat Permintaan Pembelian dari bagian yang membutuhkan, kemudian membuat Order Pembelian.

2. Bertugas memberikan informasi kepada pimpinan tentang perkembangan harga-harga yang dibutuhkan.

b. Bagian Penjualan.

Tugas-tugasnya antara lain :

1. Bertugas dalam penerimaan dan pengiriman order, pengangkutan, serta administrasi penjualan.

2. Mengadakan perjanjian kerjasama dengan agen-agen. c. Bagian Gudang Jadi.

Tugas-tugasnya antara lain :

1. Menyimpan produk yang sudah selesai proses produksinya dan siap untuk dipasarkan.

2. Mencatat barang yang masuk dan keluar dari gudang jadi. 3. Membuat kartu gudang.

d. Bagian Promosi.

Tugas-tugasnya antara lain :

1. Melakukan promosi atas produk baru perusahaan kepada masyarakat. 2. Mengunjungi pelanggan untuk menawarkan produk baru perusahaan.

(14)

5) Manajer Teknik dan Produksi

Manajer Teknik dan Produksi bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi dan mutu produk. Manajer Teknik dan Produksi secara khusus menangani hal-hal mengenai : a. Mengusahakan kelancaran proses produksi.

b. Menetapkan kebiaksanaan dalam bidang produksi dan mengawasi pelaksanaan proses produksi.

c. Menetapkan volume produksi yang harus dicapai perusahaan dalam memenuhi target untuk suatu periode usaha tertentu.

Manajer Teknik dan Produksi membawahi bagian-bagian : a. Bagian Produksi.

Tugas-tugasnya antara lain adalah :

1. Mengatur kebutuhan dalam bidang produksi serta memimpin dan mengawasi pelaksanaan produksi tersebut.

2. Membuat segala perencanaan yang diperlukan di bagian produksi untuk disetujui oleh Manajer Teknik dan Produksi.

3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi harian. 4. Memeriksa laporan Produksi Harian.

5. Membantu bagian akuntansi dalam mensuplai data mengenai perhitungan harga pokok produksi.

b. Bagian Teknik Penunjang.

Tugas-tugasnya antara lain adalah :

Melakukan pemeliharaan dan reparasi terhadap mesin-mesin produksi dan peralatan pabrik agar dapat beroperasi dengan maksimal.

Referensi

Dokumen terkait

kaikkea luottamuksen pettämisestä, jotain on luvattu ja sitten paljastuu, että asiat ovatkin aivan toisin. Kun pelaaja on valmistautunut pelihahmoonsa ja saapuu ajoissa paikalle,

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengetahui sistem pengelolaan sumber daya manusia, 2) menganalisis pengaruh upah, lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap

Dalam menganalisis apakah perusahaan yang membukukan kerugian penurunan nilai goodwill dilakukan oleh perusahaan dengan laba operasi yang sangat rendah dan untuk

Response time of broiler chickens to cimaterol: Meat tenderness, muscle composition, fiber size and carcass characteristics.. Lama bunting dan peramalan waktu beranak

Dengan meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh masyarakat maka tuntutan pengelolaan program Keselamatan Kerja di puskesmas semakin tinggi, karena

Sebagian negara yang mengirimkan tenaga kerja, Indonesia berpeluang mengirimkan ke dalam negeri baik untuk menciptakan devisa dari remittance yang dikirimkan ke dalam negeri

Sehingga, dengan banyaknya limbah atau sampah plastik ini banyak penelitian yang kemudian memanfaatkan limbah plastik untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat dan tidak

F. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL II Praktikan dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh selama kuliah guna menunjang kelancaran pembelajaran