• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Tahun 2000 tepatnya tanggal 17 November berdiri Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Salatiga.SMK N 2 Salatiga, berada di Jalan Parikesit, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.Tanggal 9 November 2010, SMK Negeri 2 Salatiga berhasil memperoleh Akreditasi Program dengan kategori “A”.

SMK Negeri 2 Salatiga mengalami perkembangan yang sangat luar biasa, baik dari sisi kelembagaan maupun sisi prestasi siswa-siswi. SMK Negeri 2 Salatiga memiliki sarana pendidikan yang sangat memadai hal ini dapat terlihat dari masuknya SMK Negeri 2 Salatiga sebagai salah satu pelaksana program sekolah Model SBI ADB Invest, sebagai tindak lanjut dari program RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraaf Internasional), dimana sekolah mengarah pada pelayanan pendidikan yang bermutu.

SMK Negeri 2 Salatiga memiliki Visi dan Misi yang akan menjadi pedoman bagi seluruh elemen sekolah didalam menyusun program dalam penyelengaraan pendidikan. Adapun Visi dan Misi SMK Negeri 2 Salatiga adalah sebagai berikut:

a. Visi

Menjadi sekolah dengan budaya industri untuk menyiapkan tamatan siap bersaing di era global.

b. Misi

1. Menyiapkan tamatan yang siap masuk kerja.

2. Menyiapkan tamatan yang memiliki budaya industri sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa.

3. Menyiapkan tamatan maupun menerapkan jiwa kewirausahan.

4. Menyelengarakan sekolah bersih, teratur dengan wawasan lingkungan sebagai cerminan budaya industri.

5. Menyelenggarakan sekolah sebagai pusat kegiatan masyarakat kecil yang teratur sebagai sumbangan membentuk masyarakat yang madani yang luas.

(2)

Perwujudan Visi dan Misi sekolah dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan intrakurikuler baik kegiatan pembelajaran dalam hal ini teori yang dilakukan didalam ruangan maupun praktikum yang dilakukan diruangan parktikum. Selain kegiatan intrakurikuler, terdapat kegiatan ekstrakurikuler yang terdiri atas beberapa macam kegiatan antara lain: OSIS, Pramuka, Mading, Teater, Marching band, Volly, Basket, Budaya Jepang, dan Paskribraka.

4.1.2. Deskripsi Struktur OSIS

OSIS merupakan salah satu bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang terbentuk secara resmi pada tahun 2000. Adapun tugas dan kewajiban OSIS adalah sebagai berikut:

a. Tugas

1. Pengurus OSIS bertugas menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADRT) SMK Negeri 2 Salatiga.

2. Pengurus OSIS menyampaikan laporan pertangung jawaban dalam rapat perwakilan kelas pada akhir masa jabatannya.

3. Pengurus OSIS bertanggung jawab langsung kepada perwakilan kelas dan pembina OSIS 4. Pengurus OSIS memiliki masa kerja selama satu tahun pembelajarann.

b. Kewajiban

1. Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADRT) SMK Negeri 2 Salatiga.

2. Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan dan nama baik sekolah. 3. Bersifat kolektif dalam mengambil keputusan.

4. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban rapat perwakilan kelas pada akhir masa jabatan.

(3)

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler OSIS dilakukan oleh perwakilan siswa siswi yang dipilih melalui proses pemilihan yang dilakukan oleh seluruh siswa-siswi dan guru atau tenaga pengajar di SMK Negeri 2 Salatiga. Masa bakti kepengrurusan OSIS selama 1 tahun. Adapun kepengurusan OSIS periode 2017-2018 disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 1: Susunan Organisasi Ekstrakurikuler OSIS tahun 2017-2018 Ketua

Khoyrul Yusuf M.

Wakil Ketua 1: Ramantya D.S Wakil Ketua 2: Usman Syach

Bendahara 1: Neni Pujiarti Bendahara 2: Josella Febe Sekretaris 1: Intan Maulida

Sekretaris 2: Ivana Larisa

 Sie Keimanan dan Ketakwaan: Yulita F,Ridzky Jati,Tiffani,Aurora  Sie Budi Pekerti: Marcel Ivaniko,Cahaya Aji,Yumma

 Sie Kepribadian Unggul dan Bela Negara: Hafizh M,David,Gabriel  Sie Prestasi Akademik,Seni dan Olahraga: Ikhda Syafa,Erdy,Salsabila  Sie Demokrasi,HAM dan Pendidikan Politik: Fahrul B,Birgita,Alif

Mulia,Fajar

 Sie Kreatifitas,ketrampilan dan Kewirausahaan: Putri A, Stevanus A, Friky  Sie Kualiatas,Jasmani Kesehatan dan Gizi: Diko S, Fadilla A,Osha A  Sie Sastra dan Budaya: Khoyrul Huda,Prayoga,Ali

 Sie Teknologi Informasi dan Komunikasi: Aditya R,Syabila W.S,Hanun,Devata

(4)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa struktur kepengrusan OSIS telah tertata dengan baik dan lengkap.Tugas dan tanggung jawab pembagian kerja dari setiap komponen struktur organisasi OSIS dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan program kegiatan OSIS dapat dilakukan dengan baik dan optimal. Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab setiap komponen struktur OSIS adalah sebagai berikut:

 Ketua

Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana, mengkoordinasikan semua komponen kepengurusan, menetapkan kebijakan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengrurusan, memimpin rapat, menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah mufakat dan mengevaluasi seluruh komponen kepengurusan.

 Wakil Ketua

Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan, memberi saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan, menggantikan ketua jika ketua berhalangan, membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya, bertanggung jawab kepada ketua, dan wakil ketua bersama sekertaris mengkoordinasikan setiap Sie.

 Sekretaris

Memberi saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan, mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat, menyiarkan, mendistribusikan, dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan, menyiapkan laporan surat hasil rapat dan evaluasi kegiatan, bersama ketua menanda tangani setiap surat, bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi, dan bertindak sebagai notulis dalam rapat.

 Bendahara

Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan, pengeluaran uang atau biaya yang diperlukan, membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan, pengeluaran uang untuk pertanggung jawaban, bertanggungjawab atas inventaris dan perbendaharaan, menyampaikan laporankeuangan secara berkala.

(5)

Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan perayaan atau kegiatan-kegiatan hari besar keagamaan, serta mengkoordinasikan dengan sie kerohanian Islam mengenai kegiatan atau perayaan yang akan dilaksanakan di sekolah.

 Sie Budi Pekerti

Merencanakan program kerja untuk meningkatkan attitude dari siswa-siswi dan memberi contoh serta berperan aktif dalam masalah kegiatan keseharian para siswa-siswi.

 Sie Kepribadian Unggul dan Bela Negara

Mengikuti kegiatan seminar-seminar yang kemudian menularkan serta berperan aktif dalam aksi-aksi bela negara.

 Sie Prestasi Akademik, Seni dan Olahraga

Membuat kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar atau prestasi siswa-siswi SMK N 2 Salatiga, membuat kegiatan lomba-lomba dan lain sebagainya.  Sie Demokrasi,HAM dan Pendidikan Politik

Membantu siswa terutama ekstrakulikuler yang bentrok atau kesulitan dalam pembagian waktu, merencanakan kegiatan pemilihan ketua dan wakil ketua osis, membuat sebuah program debat osis.

 Sie Kualiatas,Jasmani Kesehatan dan Gizi

Membuat sebuah kegiatan sosial yang bersifat kesehatan. Sebagai contoh adalah dengan menyelenggarakan aksi donor darah, kebersihan, minum susu serentak, senam bersama, dll

 Sie Sastra dan Budaya

Membuat kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan pola pikir dalam sastra serta tidak menghilangkan budaya-budaya yang ada.

 Sie Teknologi Informasi dan Komunikasi

Mempublikasikan kegiatan-kegiatan osis dan dokumentasi, membuat blog, akun media sosial OSIS SMK N 2 Salatiga

 Sie komunikasi dalam Bahasa Inggris

Membuat sebuah program seperti hari Inggris, dimana siswa menggunakan bahasa Inggris setiap hari Jumat, serta kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris.

(6)

4.1.3. Deskripsi Program Kerja OSIS dan Pelaksanaanya

OSIS SMK Negeri 2 Salatiga memiliki 2 jenis program yaitu program terstruktur dan program non terstruktur. Adapun isi dari kedua program disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2: Program Terstruktur dan Non Terstruktur OSIS 2017-2018

No Program Pelaksanaan

Program Terstruktur

1 Classmeting 18 Desember 2017 s/d 20 Desember 2017 2 Musyawarah Perwakilan 07 Februari 2018

3 Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah 17 Juli 2018 s/d 21 juli 2018 4 Latihan Dasar Kepemimpinan 16 November 2018 s/d 18 November 2018

Program Non Terstruktur 1 Peduli Lingkungan (PL ) 22 April 2018

(7)

Kegiatan terstruktur yang dibawah organisasi ekstrakurikuler OSIS terbagi menjadi 4 program utama yaitu Classmeting, Musyawarah Perwakilan, Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah, dan Latihan Dasar Kepemimpinan. Adapun deskripsi dari masing-masing program diatas adalah sebagai berikut:

1. Classmeting

Kegiatan Classmeting merupakan kegiatan yang selalu dilakukan pada akhir semeter satu yaitu pada bulan Desember. Kegiatan classmeting selalu dilaksanakan pada bulan Desember guna memberi hiburan kepada siswa agar tidak stres dalam belajar yang berlangsung selama satu tahun. Pelaksanaan Classmeting berlangsung selama 3 hari yang terbagi dalam 2 kegiatan yaitu olahraga dan kesenian. Dalam pelaksanaan kegiatan olahraga terdapat 4 bidang yang dilombakan yaitu bola voli, sepak bola, basket, dan tarik tambang. Dan dalam pelaksanaan kegiatan kesenian terdapat 2 bidang yang dilombakan yaitu melukis, dan bernyanyi solo. Kegiatan classmeting ini bertujuan untuk menyatukan perbedaan yang ada pada setiap siswa dan siswi agar menjadi satu bagian yang tak terpisahkan..

Pendapat ini didukung hasil wawancara dengan Khoyrul selaku ketua OSIS SMK N 2 Salatiga yang menyatakan bahwa :

“jadi SMK N 2 Salatiga ini satu,maksudnya satu keluarga jadi kegiatan classmeeting ini kita ingin tidak ada perbedaan lagi antara satu dan lainnya.karna kita tau bahwa siswa dan siswi SMK N 2 Salatiga ini berasal dari latarbelakang yang berbeda beda, sehingga perlu adanya kegiatandimana mereka bisa saling berbaur dan bekerjasama antar satu dan yang lainnya”.

Pernyataan diatas juga didukung oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin,S.Pd selaku pembina OSIS SMK N 2 Salatiga bahwa :

“sebenarnya latarbelakang kami mengadakan kegitan ini adalah sebagai hiburan bagi anak-anak agar dimana mereka tidak merasa stress dalam belajar,kalau mau di katakan ini adalah kegiatan refresing untuk mereka,tetapi juga kami membuat kegiatan ini juga tidak asal hanya untuk referesing tapi juga untuk melatih bakat dan minat anak anak dan juga kerjasama dalam tim,kemudian supaya mereka itu saling akrab antar satu dan yang

(8)

lainnya,kami tidak ingin ada jarak antara siswa,apalagi siswa dan siswi ini kelas dan jurusan berbeda beda”

Didalam pelaksanaan kegiatan Classmeting terdapat faktor penunjang yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap saudara Khoyrul menyatakan bahwa:

“dari sekolah bisa memfasilitasi apa yang kita butuhkan dalam kegiatan ini dan siswa sangat antusias dalam kegiatan ini”.

Pernyataan ini didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd bahwa: “kalau untuk faktor penunjang saya rasa ini sekolah sudah memfasilitasi kegiatan kemudian pelaksana kegiatan sudah mempersiapkan dengan baik,kemudian siswa dan siswi juga sangat berantusias untuk ini”.

Dalam pelaksaan kegiatan Classmeting ini terkadang ada juga faktor penghambat yang dapat menyebabkan kegiatan tidak terlaksana secara maksimal. Berdasarkan hasil wawancara terhadap saudara Khoyrul menyatakan bahwa:

“mungkin waktu kegiatan itu emosional anak,di usia yang produktif ini emosionalnya tinggi jadi itu sangat mempengaruhi sekali dalam kegiatan ini”.

Pernyataan ini didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd bahwa: “kalau untuk penghambatnya,palingan yahhhh itu kecelakaan dalam menjalankan kegitan, seperti ada sedikit perselisihan karna sedikit emosi,biasanya itu sering terjadi di sepak bola karna ada kontak fisik, sebanarnya itu yang sedikit menjadi penghambat dalam kegiatan”.

Didalam mengantisipasi hambatan maka dilakukan beberapa upaya seperti pembekalan konseling sebelum kegiatan berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara terhadap saudara Khoyrul menyatakan bahwa:

“bekerjasama dengan pihak sekolah yaitu kesiswaan membimbing dan membina para siswa siswi untuk lebih mengontrol emosional mereka”

Pernyataan ini didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd bahwa: “yah dalam upayanya kami biasa sebelum kegiatan kami membimbing dengan menjelaskan maksud dari kegitan tersebut, jadi kami sudah berantisipasi memang agar supaya hal hal yang tidak kita inginkan bisa terhindar”.

(9)

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua OSIS dan Pembina OSIS yang dilakukan peneliti dalam kegiatan Classmeting memperlihatkan bahwa classmeting merupakan salah satu kegitan untuk melatih bakat dan minat siswa dalam bidang olahraga dan seni. Selain itu classmeting juga merupakan sarana dalam membentuk karakter siswa agar bisa bekerjasama dan saling peduli antara satu dan yang lain serta mempererat tali persaudaraan yang ada di SMK N 2 Salatiga. Didalam kegitan clasmeting terdapat faktor penunjang yaitu sekolah sangat mendukung dan memfasilitasi kegiatan, sedang faktor penghambatnya yaitu kecelakaan saat pelaksanaannya contohnya seperti saat bermain sepakbola terjadi perselisihan antar siswa, emosi siswa yang belum bisa dikendalikan yang menjadi salah satu faktornya. Untuk mengatasi hambatan tersebut pengurus OSIS dan Pembina OSIS melakukan beberapa upaya seperti,bekerjasama dengan pihak sekolah ( bagian Kesiswaan) untuk membimbing dan membina serta menjelaskan maksud dan tujuan dari classmeting sehingga para siswa dapat paham dan mengerti.

2. Musyawarah Perwakilan

Musyawarah perwakilan merupakan kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Februari dan berlangsung selama satu hari. Kegiatan musyawarah perwakilan dilaksanakan pada bulan Februari guna mengevaluasi kegiatan – kegitan yang ada di SMK N 2 Salatiga. Kegiatan ini di ikuti oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan pengurus OSIS, serta seluruh perwakilan dari setiap kelas yang ada di SMK N 2 Salatiga. Musyawarah Perwakilan dilaksanakan dalam 5 kegiatan inti yaitu materi Visi dan Misi (wakil kepala sekolah ), Program Kerja OSIS ( ketua OSIS ), Pemaparan Perencanaan Kegiatan dari Perwakilan siswa masing - masing Tingkat Kelas (X, XI ,dan XII ), tanya jawab, dan pemaparan hasil rapat. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menampung seluruh ide, saran serta keluh kesah siswa-siswi terhadap seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK N 2 Salatiga. Kegiatan musyawarah perwakilan juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian siswa-siswi terhadap seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK N 2 Salatiga. Pendapat ini didukung dari hasil wawancara terhadap saudara Khoyrul yang menyatakan bahwa:

“jadi begini pak,di SMK N 2 Salatiga itu kita disini tidak hanya sekolah,kita disini juga bisa ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler dan seluruh kegiatan yang ada di sekolah.

(10)

Ekstrakurikuler itu dipimpin dan dilaksanakan oleh para siswa siswi, nah setiap ekstrakurikuler tersebut itu pastinya mempunyai masalah dan keinginan serta keluh kesah terhadap sekolah tentang berlakunya ekstrakurikuler tersebut. Musyawarah perwakilan ini dilakukan untuk menampung ide, kemudian pengajuan kegiatan, kemudian keluh kesah, dan saran itu dari seluruh perwakilan kelas dan ketua ekstrakurikuler yang ada”.

Pernyataan diatas didukung oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd yang menyatakan bahwa:

“latar belakang adanya kegiatan musyawarah perwakilan itu untuk mengembangkan kegiatan dan Ekstrakurikuler yang ada di SMK N 2 Salatiga. Jadi pada prinsipnya musyawarah perwakilan ini merupakan salah satu program evaluasi kegiatan yang ada di SMK N 2 Salatiga yang dimana seluruh siswa dan siswi bertanggung jawab mengenai kegiatan yang ada di SMK N 2 Salatiga, dengan cara setiap kelas mengirim masing-masing perwakilan untuk memberikan tanggapan, pesan dan saran kepada OSIS dan seluruh Ekstrakurikuler yang ada di SMK N 2 Salatiga”.

Didalam pelaksaan kegiatan Musyawarah Perwakilan (MP) terdapat faktor penunjang yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Khoyrul yang menyatakan bahwa:

“dari Pihak sekolah mewadai atau memfasilitasi dan mendukung seluruh aspirasi dari apa yang sudah menjadi kesepakatan kami”.

Pernyataan diatas didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd yang menyatakan bahwa:

“untuk faktor penunjangnya ada di pendanaan dan fasilitas untuk pelaksanaan kegiatan, itu semua sudah disiapkan oleh sekolah, sehingga OSIS bebas dalam berkreasi mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan tersebut”.

Pelaksanaan kegiatan Musyawarah Perwakilan juga terdapat faktor penghambat yang dapat menyebabkan kegiatan tidak terlaksana secara maksimal.Berdasarkan hasil wawancara terhadap Khoyrul menyatakan bahwa:

“untuk faktor penghambatnya mungkin kesadaran dari siswa sendiri yang kurang memahami arti pentingnya program ini”.

Pernyataan tersebut didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd yang menyatakan bahwa:

(11)

“tentunya kita tidak bisa mengingkari bahwa ada saja yang namanya kendala ,pasti ada,, diantaranya adalah kesadaran dari anak siswa dan siswi atas adanya kegiatan ini ,mereka belum terlalu memahami arti pentinya dari kegiatan ini, sehingga pada proses pelaksaannya sedikit kurang maksimal dan kemudian juga masalah “waktu yang terbatas ” mengingat kembali bahwa sekolah ini merupakan sekolah kejuruan dimana menjadi prioritas utama mereka bersekolah. Mengapa saya katakan waktu yang menjadi kendala karna kadang ketika mereka ada praktek dibengkel itu bisa molor, padahal kita sebenarnya keluar sekolahnya itu setengah 4, tetapi karna masalah waktu itu tadi mereka bisa jadi sampai jam 5, sehingga anak anak susah untuk membagi waktunya, itu merupakan salah satu kendalanya”.

Didalam mengantisipasi hambatan maka dilakukan beberapa upaya seperti bimbingan dan kontroling sebelum kegiatan berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Khoyrul menyatakan bahwa:

“Menyadarkan ketua ekstrakurikuler dengan cara setiap ekstrakurikuler tersebut melaksanakan kegiatan pasti ada dari pengurus OSIS yang mendampingi dalam kegiatan tersebut atau kata lain menyadarkan mereka dengan selalu membimbing dan kontroling dalam pelaksanaan kegiatan”.

Pernyataan ini didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd yang menyatakan bahwa:

“kami tetap berupaya semaksimal mungkin salah satu contoh misalnya saya selaku pembina membimbing dan memberi Pemahaman pemahaman baru kepada mereka mengenai sebuah kegiatan atau program yang baik untuk dilakukan”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua OSIS dan Pembina OSIS yang dilakukan peneliti dalam kegiatan Musyawarah Perwakilan memperlihatkan bahwa Musyawarah Perwakilan merupakan sarana untuk mengevaluasi seluruh kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK N 2 Salatiga. Musyawarah Perwakilan ini ada dengan tujuan ingin membuat seluruh siswa peduli dengan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK N 2 Salatiga. Didalam kegiatan Musyawarah Perwakilan terdapat factor penunjangnya yaitu pihak sekolah memfasilitasi dan mendukung kegiatan serta mendukung penuh apa yang menjadi kesepakatan bersama, sedang faktor penghambatnya adalah kesadaran dari siswa sendiri yang belum mengerti arti pentingnya kegiatan ekstrakurikuler, kemudian faktor dari sekolah

(12)

yang merupakan sekolah kejuruan sehingga waktu mereka terbagi dan sangat tidak cukup untuk memikirkan kegiatan ekstrakurikuler ini. Dalam mengatasi hambatan pengurus OSIS dan Pembina OSIS melakukan beberapa upaya yaitu dengan melakukan bimbingan dan memberi pemahaman mengenai pentingnya kegitan-kegiatan ekstrakurikuler untuk dilakukan.

3. Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)

Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah merupakan suatu program dari OSIS dan sekolah yang selalu dilaksanakan pada bulan Juli yaitu awal semester satu. Kegiatan ini dilaksanakan pada awal semester satu guna memperkenalkan SMK N 2 Salatiga kepada siswa dan siswi baru. Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung selama 5 hari yaitu hari pertama upacara pembukaan, pembekalan lingkungan sekolah, perkenalan lingkungan sekolah, gedung sekolah, guru, dan karyawan SMK N 2 Salatiga. Hari kedua Apel pagi, materi Visi dan Misi SMK N 2 Salatiga dan Tata Tertip, materi Karakter Building, apel siang. Hari ketiga apel pagi, materi kewirausahaan, materi etos kerja, apel siang. Hari keempat apel pagi, materi kebangsaan, materi kenakalan remaja, apel siang. Hari kelima upacara penutupan, penerimaan resmi siswa baru secara simbolis, pentas seni. Didalam pelaksanaan kegiatan siswa dan siswi baru diwajibkan untuk hadir tepat pada pukul 06.00. MPLS bertujuan untuk mengenalkan lingkungan dan budaya SMK N 2 kepada seluruh siswa dan siswi baru. MPLS juga mempunyai tujuan lain yaitu ingin merubah karakter dari siswa dan siswi sejak dini.

Pendapat ini didukung dari hasil wawancara bersama Khoyrul yang menyatakan bahwa:

“untuk mengenalkan kepada siswa siswi baru bahwa SMK N 2 Salatiga itu seperti apa, dan juga seluruh budaya serta tatip yang ada di SMK N 2 Salatiga seperti apa. Kami bertanggung jawab untuk itu, karena juga kami dan pihak sekolah tidak ingin keburukan-keburukan yang ada pada saat mereka masih duduk dibangku SMP terbawah, istilahnya kami ingin merubah mereka sejak awal agar mereka paham betul menganai seluruh aturan yang ada di SMK N 2 Salatiga ini”.

(13)

Pernyataan ini didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd yang menyatakan bahwa:

“jadi begini namanya saja masa perkenalan lingkungan sekolah, jadi tentunya kami punya latar belakang yang jelas untuk ini, yang dimana latar belakangnya adalah agar siswa siswi yang baru masuk itu bisa mengenal budaya yang ada di SMK N 2 Salatiga, yang dimana kami disini sangat menuntut para siswa dan siswi agar bisa tertip dan disiplin, kemudian kita tau bahwa yang masuk di SMK N 2 Salatiga itu bukan hanya siswa dan siswi dengan 1 karakter yang sama melainkan dengan berbagai macam karakter yang berbeda beda dan latar belakang yang berbeda, sehingga kami bertanggung jawab untuk memperkenalkan budaya yang ada di SMK N 2 Salatiga ke siswa dan siswa baru tersebut”.

Didalam pelaksaan kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah terdapat faktor penunjang yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Khoyrul yang menyatakan bahwa:

“kita lebih bisa mengarahkan adek-adek kita seperti kita bahkan lebih baik dari kita dan sekolah juga mewadai kita, sehingga apa yang kita butuhkan bisa disediakan atau kata lain memfasilitasi kegiatan ini”.

Pernyataan ini didukung juga oleh pernyataan Agus Nasiruddin,S.Pd menyatakan bahwa:

“kalo faktor penunjang untuk kegiatan ini, dari sekolah sudah memfasilitasi dan mendukung penuh untuk ini, sehingga OSIS bebas untuk melaksanakan tanpa memikirkan dimana tempat kegiatan, ketika ada kekurangan dana dalam kegiatan sekolah membantu untuk itu dan juga sebenarnya dari siswa-siswi baru ini juga mendukung kami dengan antusias mereka yang sangat tinggi untuk mengikuti kegiatan ini”.

Adapun faktor penghambat yang dapat menyebabkan kegiatan tidak terlaksana secara maksimal, berdasarkan hasil wawancara dengan Khoyrul menyatakan bahwa:

“faktor yang menjadi penghambat MPLS itu adalah sifat bawaan dari SMP itu masih kebawa, yang dimana mereka belum beradaptasi dengan cepat dikarnakan mereka baru juga”

Pernyataan diatas didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd bahwa: “kalau untuk faktor penghambat atau kendala yahh kita tidak bisa pungkiri bahwa setiap kita membuat kegiatan pasti ada,itu wajar saja,, menyangkut MPLS menurut kami belum

(14)

ada kendala yang paling berarti untuk kegiatan ini, hanya paling sifat bawaan mereka dari SMP yang masih sangat kental, tetapi masih bisalah kita atasi”.

Didalam mengantisipasi hambatan maka dilakukan beberapa upaya seperti kontroling dan selalu memberikan tanggung jawab yang harus mereka kerjakan selama kegiatan berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara bersama Khoyrul menyatakan bahwa:

“itu dengan cara melakukan kebiasaan karna MPLS dilakukan selama satu minggu, itu biasanya kita harus wajib datang jam 06.00 itu termasuk sikap kedisiplinan, kemudian kita kasi tugas, kita kasi materi dan itu harus dipertanggung jawabkan disaat akhir kegiatan”.

Pernyataan diatas didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd menyatakan bahwa:

“upayanya yaa. kami selalu mengevaluasi kegitan agar ke depan bisa lebih baik lagi dan bisa terus ada dan berkembang, kalo saya lebih pada membimbing para pengurus OSIS sehingga dalam melaksankan kegiatannya bisa lebih baik setiap tahunnya”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua OSIS dan Pembina OSIS yang dilakukan peneliti dalam kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah memperlihatkan bahwa kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah merupakan kegiatan untuk memperkenalkan kepada siswa siswi baru tentang budaya SMK N 2 Salatiga. Selain itu MPLS bertujuan untuk melatih kedisiplinan siswa dan siswi baru, terlihat dari selama kegiatan siswa siswi baru diwajibkan datang ke sekolah pukul 06.00 WIB. Didalam kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah terdapat faktor penunjang yaitu pihak sekolah mendukung dan memfasilitasi kegiatan ini,kemudian siswa dan siswi baru sangat berantusias mengikuti kegiatan sehingga pengurus OSIS lebih mudah mengatur dan mengarahkan siswa siswi baru, sedang faktor penghambatnya adalah kebiasaan buruk dari siswa dan siswi baru yang sedikit menghambat, yaitu susah diatur. Dan didalam mengatasi faktor penghambat pengurus OSIS dan Pembina OSIS melakukan beberapa upaya yaitu selalu mengajarkan mereka tentang disiplin dan tanggung jawab sehingga mereka dapat mengerti dan memahami tujuan dari kegiatan MPLS.

4. Latihan Dasar Kepemimpinan ( LDK )

Latihan Dasar Kepemimpinan merupan kegiatan yang dilaksanakan pada bulan November. LDK dilakukan karena dari pihak OSIS dan sekolah ingin melatih sikap

(15)

kepemimpinan dari siswa dan siswi SMK N 2 Salatiga. Pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan berlangsung selama 3 hari yaitu hari pertama pembukaan, materi sejarah OSIS, materi perencanaan dan pembuatan program kerja, apel siang. Hari kedua apel pagi, materi karakter building, materi critical thinking, apel siang. Hari ketiga apel pagi, materi kepemimpinan, out bond, penutupan. LDK bertujuan untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin terbaik yang dibutuhkan oleh OSIS dan seluruh Ekstrakurikuler yang ada di SMK N 2 Salatiga. Jadi LDK merupakan kegitan pelatihan para calon-calon pemimpin siswa dan siswi di SMK N 2 Salatiga yang berkarakter baik.

Pendapat ini didukung dari hasil wawancara bersama Khoyrul yang menyatakan bahwa:

“ingin membentuk siswa dan siswi menjadi pemimpin berkarakter baik dan jiwa pemimpin yang sesungguhnya”.

Pernyataan ini didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd yang menyatakan bahwa:

“untuk LDK sebenarnya yang melatar belakangi ini adalah dari sekolah mengharuskan Latihan Dasar Kepemimpinan harus ada, sehingga kami berupaya untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan ini, tetapi sebenarnya latar belakang dari LDK adalah karna krisis kepemimpinan yang baik. Contohnya banyak kepala kepala daerah yang korupsi dan tidak melaksanakan kerjanya sesuai harapan, maka kami perlu melaksanakan kegiatan ini”.

Didalam pelaksaan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan terdapat faktor penunjang yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Khoyrul menyakan bahwa:

“dari sekolah membantu memfalitasi, membimbing serta mengarahkan”.

Pernyataan ini didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd yang menyatakan bahwa:

“kalo untuk faktor penunjang saya rasa pihak sekolah sangat mendukung dan memfasislitasi program ini serta memberikan arahan kepada para pengurus”.

Disamping itu juga terdapat faktor penghambat yang dapat menyebabkan kegiatan tidak terlaksana secara maksimal. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Khoyrul menyatakan bahwa:

(16)

“komitmen mereka yang sering berubah jadi diawal itu mereka semangat tetapi pada pertengahan mereka berubah atau kata lain tidak konsisten”

Pernyataan ini didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd yang menyatakan bahwa:

“faktor penghambatnya pada kesadaran dari masing-masing pribadi siswa dan siswi yang memang sedikit berpengaruh karena yang pertama mereka belum mengerti akan hal ini dimana bisa membentuk mereka menjadi pribadi yang baik dan juga kembali pada jurusan mereka yang susah untuk berbagi waktu”.

Didalam mengantisipasi hambatan maka dilakukan beberapa upaya seperti selalu memberikan motivasi dan bimbingan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Khoyrul menyakan bahwa:

“biasanya kita mengatasinya dengan cara memberi motivasi, memberikan komitment ulang agar siswa itu bisa mengerti dan sadar arti pentingnya menjadi seorang pemimpin”.

Pernyataan ini didukung juga oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin, S.Pd yang menyatakan bahwa:

“yah kalo upayanya yang jelas kami sering memberikan sosialisai sosialisasi kecil mengenai kepemimpinan, dan selalu mengarahkan dan membimbing mereka arti pentingnya mempunyai jiwa pemimpin. Saya rasa untuk saat ini upaya itu yang sudah kami upayakan”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua OSIS dan Pembina OSIS yang dilakukan peneliti dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpin memperlihatkan bahwa kegiatan latihan dasar kepemimpinan merupakan kegiatan untuk melatih sikap kepemimpinan dari siswa siswi dan juga LDK merupakan sarana dalam menyiapkan pemimpin pemimpin baru yang berkarakter dan berjiwa pemimpin. Didalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan terdapat faktor penunjang yaitu pihak sekolah mendukung kegitan ini dengan cara memfasilitasi, membimbing, dan juga mengarahkan para pengurus dalam menjalankan kegiatan, sedang faktor penghambatnya adalah kesadaran dari siswa yang belum memahami arti pentingnya kegiatan ini, kemudian waktu yang kurang sehingga siswa dan siswi tidak dapat maksimal dalam mengikuti kegiatan. Dalam mengatasi hambatan pengurus OSIS dan Pembina OSIS melakukan beberapa upaya seperti memberikan motivasi kepada siswa dan memberikan sosialisasi kecil mengenai kepemimpinan agar siswa dapat mengerti arti pentingnya mempunyai jiwa kepemimpinan.

(17)

4.1.4. Karakter siswa yang dibentuk melalui kegiatan/program kerja OSIS 1. Classmeting

Kegitan Classmeting SMK N 2 Salatiga merupakan salah satu sarana dalam membentuk karakter dari siswa. Kegiatan Classmeting adalah program pembentukan karakter yang dilaksanakan oleh OSIS dengan tujuan menjadikan siswa lebih akrab dan saling peduli antara satu dan yang lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Khoyrul selaku ketua OSIS SMK N 2 Salatiga menyatakan bahwa:

“karakter yang ingin dibentuk itu,kebersamaan, yang paling utama itu toleransi, rasa kepedulian terhadap sesama.”

Pernyataan diatas juga didukung oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin S.Pd selaku Pembina OSIS SMK N 2 Salatiga yang menyatakan bahwa:

“karakter yang ingin dibentuk dari kegiatan ini sebenarnya kerjasama, tanggung jawab, solidaritas.”

Selanjutnya bapak Sujoko S.Pd, M.Pd selaku Kesiswaan SMK N 2 Salatiga menyatakan bahwa:

” kalau untuk karakter yang ingin dibentuk, yah kepedulian, kerjasama, dan bertanggung jawab”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua OSIS, Pembina OSIS dan Kesiswaan menunjukkan bahwa karakter yang dibentuk dalam kegiatan Classmeting adalah kepedulian, kerjasama, bertanggung jawab, toleransi, dan solidaritas.

2. Musyawarah Perwakilan

Kegiatan Musyarah Perwakilan SMK N 2 Salatiga merupakan salah satu sarana dalam membentuk karakter dari siswa. Kegiatan Musyawarah Perwakilan adalah program pembentukan karakter yang dilaksanakan oleh OSIS dengan tujuan menjadikan siswa lebih mempunyai sikap peduli dan menghargai pendapat orang lain.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Khoyrul selaku ketua OSIS SMK N 2 Salatiga menyatakan bahwa:

(18)

“yang pertama adalah keorganisasian,kemudian kepedulian,kemudian kebersamaan juga,menghilangkan rasa egois dan yang paling penting itu pengutamaan kepentingan. Di musyawarah perwakilan ini lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.”

Pernyataan diatas juga didukung oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin S.Pd selaku Pembina OSIS SMK N 2 Salatiga yang menyatakan bahwa:

“kharakter yang ingin dibentuk disini adalah kristis dan bertanggung jawab” Selanjutnya bapak Sujoko S.Pd, M.Pd selaku Kesiswaan SMK N 2 Salatiga menyatakan bahwa:

“karakter yang ingin dibentuk sebenarnya itu rasa bertanggung jawab,rasa memiliki, kepedulian, menghargai, kerajasama, percaya diri dan yang paling utama ialah selalu dalam pengambilan keputusan itu mereka harus melakukan yang namanya musyawarah, karna disitulah karakter mereka dengan sendirinya dibentuk.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua OSIS, Pembina OSIS dan Kesiswaan menunjukkan bahwa karakter yang dibentuk dalam kegiatan Musyawarah Perwakilan adalah kristis, peduli, bertanggung jawab, percaya diri, mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi, saling menghargai, dan yang paling utama adalah selalu bermusyawarah untuk mencapai mufakat dalam pengambilan keputusan.

3. Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah

Kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah SMK N 2 Salatiga merupakan salah satu sarana dalam membentuk karakter dari siswa. Kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah adalah program pembentukan karakter yang dilaksanakan oleh OSIS dengan tujuan menjadikan siswa lebih disiplin dan bertanggung jawab.

Hal tersebut didukung dari hasil wawancara dengan Khoyrul selaku ketua OSIS SMK N 2 Salatiga yang menyatakan bahwa:

“mungkin setelah mereka mengetahui SMK N 2 Salatiga seperti apa,maka kharakter yang ingin dibentuk itu adalah budaya industri dan kedisiplinan”

Pernyataan diatas juga didukung oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin S.Pd selaku Pembina OSIS SMK N 2 Salatiga yang menyatakan bahwa:

(19)

”yah pada prinsipnya kami ingin membentuk siswa dan siswi yang berkharakter baik,yaitu disiplin, tertip, bertanggung jawab, dan juga saling menghargai antara satu dan yang lainnya.”

Selanjutnya bapak Sujoko S.Pd, M.Pd selaku Kesiswaan SMK N 2 Salatiga menyatakan bahwa:

“Kalo ditanya karakter yah itu kedisiplinan, saling menghargai antar sesama dan guru juga, menaati tatip yang sudah ada di sekolah.”

Berdasarkan hasil wawancara Ketua OSIS, Pembina OSIS dan Kesiswaan menunjukkan bahwa karakter yang dibentuk dalam kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah adalah kedisiplinan, tertip, bertanggung jawab, saling menghargai, dan yang paling utama yaitu berbudaya industri.

4. Latihan Dasar Kepemimpinan

Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan SMK N 2 Salatiga merupakan salah satu sarana dalam membentuk karakter dari siswa. Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan adalah program pembentukan karakter yang dilaksanakan oleh OSIS dengan tujuan menjadikan siswa lebih berkarakter dan berjiwa pemimpin.

Hal tersebut didukung dari hasil wawancara dengan Khoyrul selaku ketua OSIS SMK N 2 Salatiga yang menyatakan bahwa:

“berjiwa kepemimpinan”

Pernyataan diatas juga didukung oleh pernyataan bapak Agus Nasiruddin S.Pd selaku Pembina OSIS SMK N 2 Salatiga yang menyatakan bahwa:

“bertanggung jawab, disiplin , percaya diri, menghargai pendapat orang dan yang pastinya berjiwa Pemimpin”

Selanjutnya bapak Sujoko S.Pd, M.Pd selaku Kesiswaan SMK N 2 Salatiga menyatakan bahwa:

“yang pastinya jiwa kepemimpinan dimana itu yang menjadi keinginan mendasar kami.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua OSIS, Pembina OSIS, dan Kesiswaan menunjukkan bahwa karakter yang dibentuk dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan adalah disiplin, percaya diri, menghargai pendapat orang lain, dan yang paling utama adalah berjiwa Pemimpin.

(20)

4.1.5 Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan/program kerja OSIS dalam Membentuk Karakter Siswa.

OSIS SMK N 2 Salatiga memiliki program kerja ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembentukan karakter dari siswa-siswi. Program kerja yang dimaksud antara lain: Classmeting, Musyawarah Perwakilan (MP), Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). Hasil wawancara terhadap ketua OSIS SMK N 2 Salatiga masa bakti 2017-2018 Khoyrul mengatakan bahwa: “untuk program dari OSIS sendiri yang telah direncanakan mengenai pembentukan kharakter ada yang namanya yaitu Classmeting, Musyawarah Perwakilan (MP), Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)”.

Program-program pembentukan karakter diatas, secara keseluruhan telah dilaksanakan secara baik walaupun terdapat beberapa kegiatan yang pelaksanaannya belum maksimal akibat adanya beberapa kendala. Hasil wawancara terhadap bapak Agus Nasiruddin, S.Pd mengatakan bahwa:

“yahh, jadi pada prinsipnya OSIS SMK N 2 Salatiga itu memang semua program dirancang untuk pembentukan kharakter sikap mental anak begitu, namun demikian tentu ada beberapa kegiatan atau program yang bisa berjalan dengan baik dan ada juga yang kurang maksimal itu wajar dan biasa karna mengingat situasi, kondisi, waktu, jam pembelajaran di SMK N 2 Salatiga itu dan dengan berbagai latar belakang jurusan yang berbeda beda itu kadang susah mencari waktu. Ada beberapa program yang sudah bisa berjalan dengan baik salah satu contohnya adalah Latihan Dasar Kepemimpinan ( LDK )”.

Penyataan diatas juga didukung oleh pernyataan bapak Sujoko, S.Pd, M.Pd selaku kesiswaan yang mengatakan bahwa:

“yaa, di SMK N 2 Salatiga memang OSIS sudah membuat program kerja dan juga sudah terlaksanakan, namun terkadang tidak bisa terlaksana 100% atau kata lain tidak sempurna sesuai yang diharapkan, tetapi secara presentase dalam 1 tahun kegiatan itu untuk saat ini sudah lumayan baik, cuman masih perlu ditingkatkan lagi dan contoh kegiatannya, LDK dan Musyawarah Perwakilan”.

Berikut merupakan gambaran dari pelaksanaan dan hasil dari pelaksanaan ke 4 program diatas:

(21)

1. Classmeting

Classmeting merupakan bagian dari kegiatan OSIS yang bertujuan untuk menghilangkan rasa kejenuhan yang dapat dialami oleh siswa-siswi. Kegiatan classmeting berisikan pertandingan olah raga dan seni antar kelas sehingga para siswa dapat mengenal antara satu siswa dengan yang lain walaupun mereka berbeda kelas. Beberapa perubahan karakter yang dapat terlihat ketika siswa-siswi selesai mengikuti kegiatan classmeting antara lain siswa-siswi dapat menjaga sportifitas dalam bertanding dan merayakan kemenangan dan menerima kekalahan dengan cara yang baik dan santun. Hasil wawancara terhadap Khoyrul, mengenai perubahan karakter siswa-siswi setelah mengikuti Classmeting adalah:

“adanya kegiatan Classmeting membuat siswa-siswi menjadi lebih saling mengenal, lebih akrab dan bener bener di SMK N 2 Salatiga ini kita bener bener satu, jadi tidak ada perbedaan, mungkin tidak ada crash antara kelas, antara sesama itu lebih menjadi erat. Kharakter yang dibentuk itu, kebersamaan, toleransi yang paling utama itu toleransi, rasa kepedulian terhadap sesama”.

Menurut bapak Agus Nasiruddin, S.Pd, perubahan karakter siswa-siswi setelah mengikuti Classmeting dinyatakan sebagai berikut:

“sepengamatan saya, ketika mereka selsai melaksaankan kegiatan Classmeting tersebut, kalau untuk yang pertama semangat belajar mereka tumbuh kembali, kemudian dapat saling menghargai satu dan yang lainnya, dan semakin akrablah, kerjasama, tanggung jawab, solidaritas,”.

Sedangkan menurut Bapak Sujoko, S.Pd, M.Pd perubahan karakter siswa-siswi setelah mengikuti Classmeting dinyatakan sebagai berikiut:

“yang kelihatan berubah saya rasa tidak semuanya ya, kalau menurut yang saya amati itu kerjasama mereka, karna kelihatan sekali bagaimana mereka saling bahu membahu dalam setiap kegiatan, kelihatannya itu ketika kami sudah membentuk mereka dalam sebuah tim kerja, itu semua akan dibagi tugas dan saya pastikan semuanya aktif dalam tugas mereka masing-masing, kemudian disitu juga sudah ada yang namanya rasa kepedulian dan tanggung jawab”.

Berdasarkan pernyataan diatas memperlihatkan bahwa kegiatan Classmeting mampu menyatukan siswa yang berbeda-beda kelas menjadi satu kesatuan dalam wadah

(22)

satu SMK N 2 Salatiga. Siswa-siswi diajarkan untuk berkompetisi secara sehat, sesuai aturan yang berlaku tanpa memaksakan kehendak yang dapat merusak keakraban diantara siswa-siswi. Siswa-siswi diajarkan untuk memiliki rasa saling peduli antar satu dengan yang lain dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepada mereka. Adanya kegiatan Classmeting telah mampu membuat persaudaraan antar seluruh siswa-siswi SMK N 2 Salatiga menjadi semakin erat dan rasa solidaritas menjadi semakin bertumbuh.

2. Musyawarah Perwakilan

Musyawarah Perwakilan (MP) merupakan kegiatan yang memperkenalkan tentang cara dan pentingnya berorganisasi kepada siswa-siswi di SMK N 2 Salatiga. Dengan adanya kegiatan Musyawarah Perwakilan (MP) siswa siswi diharapkan berpartispasi dalam organisasi sekolah serta mampu membuat program atau kegiatan yang bermanfaat bagi seluruh siswa-siswi Hasil wawancara terhadap Khoyrul, mengenai perubahan karakter siswa-siswi setelah mengikuti Musyawarah Perwakilan (MP) adalah:

“siswa-siswi lebih mengetahui posisi dia di SMK N 2 Salatiga,”oh aku lebih penting diekstrakurikuler dan dengan sendirinya siswa-siswi korbankan waktunya bermain untuk fokus memikirkan kepentingan organisasinya”, istilahnya dengan sendirinya dia dapat meninggalkan hal yang tidak beguna untuknya dan membuat hal yang lebih berguna untuk dirinya. Adanya kegiatan MP membuat siswa lebih mengerti tentang organisasi, kemudian kepedulian, kebersamaan juga, menghilangkan rasa egois dan yang paling penting itu mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi”.

Bapak Agus Nasiruddin, S.Pd, menyatakan tentang perubahan karakter siswa-siswi setelah mengikuti Musyawarah Perwakilan (MP) menyatakan sebagai berikut:

“yang saya lihat banyak siswa dan siswi yang ingin masuk dalam organisasi yang ada di sekolah sehingga rasa memiliki dan bertanggung jawab sangat kelihatan dari siswa dan siswi SMK N 2 salatiga”.

Bapak Sujoko, S.Pd, M.Pd juga menyatakan tentang perubahan karakter siswa-siswi setelah mengikuti Musyawarah Perwakilan (MP) sebagai berikut:

“kalau kita bicara mengenai perubahan yah pasti ada meskipun dalam ukuran yang kecil,tetapi dari sepengamatan saya, sudah ada perubahan dilihat dari mereka dapat berpartisipasi langsung dalam kegiatan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh OSIS

(23)

berarti distu ada rasa bertanggung jawab, rasa memiliki, kepedulian, menghargaai, kerjasama, percaya diri ketika berbicara didepan umum dan yang paling utama ialah siswa-siswi dalam pengambilan keputusan itu mereka harus melakukan yang namanya musyawrah,karna disitulah karakter mereka dengan sendirinya dibentuk”.

Berdasarkan penuturan ketua OSIS, Pembina OSIS dan Kesiswaan terlihat bahwa program kegiatan Musyawarah Perwakilan (MP) menjadi program untuk memperkenalkan organisasi kepada siswa-siswi. Siswa siswi diberikan wadah untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan mereka, jiwa disiplin dan rasa bertanggung jawab akan tugas yang mereka emban. Melalui kegiatan Musyawarah Perwakilan (MP), siswa siswi dapat mengerti bagaimana cara dan etika didalam bermusyawarah dalam memperjuangkan kepentingan umum, kepentingan bersama bukan kepentingan individu atau kelompok.

3. Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)

Perkenalan akan lingkungan sekolah sangat penting bagi siswa-siswi terutama bagi siswa baru karena akan berpengaruh terhadap adaptasi siswi-siswi terhadap lingkungan yang baru. Selain perkenalan akan sekolah kegiatan MPLS sangat penting bagi siswa-siswi yang baru karena kegiatan MPLS menyiapkan mental anak didik baru didalam menghadapi dunia pendidikan yang baru yaitu pada tingkat yang lebih tinggi. Hasil wawancara terhadap seorang siswa kelas X DPIB atas nama Mochamad Ladend Hadi Kusuma mengenai perubahan karakter siswa-siswi setelah mengikuti Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah:

”kegiatan yang pertama itu saya belajar yang namanya disiplin, waktu saya mengikuti kegiatan MPLS itu budaya disiplin sangat kuat sekali, dimana kami harus tiba disekolah jam 06.15 dan tidak boleh telat dan kalu telat ada sanksinya, pada saat pertama mengikuti sangat susah pak, tetapi seiring berjalannya waktu kami menjadi terbiasa untuk datang lebih awal. kalau warak expo itu kami dimana senang senang setelah MPLS pak, jadi itu kayak hiburan setelah kami mengikuti MPLS”.

Penyataan diatas juga didukung oleh pernyataan seorang siswa kelas XII TKJ A atas nama Danar Kurniawan yang mengatakan bahwa:

“Kegiatan MPLS membuat tingkat kedisiplinan menjadi tinggi pak, contohnya saya sendiri pak” kalau misalnya telat, itu serasa malu banget pak, rasanya kayak enggak nyaman gitu

(24)

pak, soalnya malu teman teman semua pada datang awal, saya sendiri yang telat “. Dan untuk proses pelaksaan kegiatannya juga sudah efektif pak”.

Hasil wawancara terhadap Khoyrul, mengenai perubahan karakter siswa-siswi setelah mengikuti Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah:

“Kegiatan MPLS dilakukan agar siswa tidak kebingungan dengan gedung gedung yang ada di SMK N 2 Salatiga, dan sarpras ( sarana prasarana) yang ada, dan juga agar siswa lebih cepat menyatu dengan lingkungan SMK N 2 Salatiga. Setelah itu mungkin setelah mereka mengetahui SMK N 2 Salatiga seperti apa, maka kharakter yang ingin dibentuk itu adalah budaya industri dan kedisiplinan”.

Bapak Agus Nasiruddin, S.Pd, mengatakan tentang perubahan karakter siswa-siswi setelah mengikuti Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), sebagai berikut: “Yahhh, sepengamatan saya, setelah mengikuti kegiatan MPLS ada banyak perubahan siswa-siswi yang kelihatan, contohnya seperti berangkat pagi jam 06.00 dan pulang jam 15.30, mentaati tatip yang ada di sekolah, saling sapa menyapa antara satu dan yang lainnya. Yah pada prinsipnya karakter siswa menjadi lebih baik yaitu disiplin, tertip, bertanggung jawab dan juga saling menghargai antara satu dan yang lainnya”.

Bapak Sujoko, S.Pd, M.Pd juga menyatakan tentang perubahan karakter siswa-siswi setelah mengikuti Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), sebagai berikut: “kalo ditanya apa yang berubah setelah mengikuti MPLS , yah itu kelakuan mereka yang mungkin di SMP suka datang telat dan tidak menaati tatip kemudian menghargai sesama itu sudah sedikit hilang. Karakter siswa menjadi berubah dimana siswa siswi menjadi disiplin, saling menghargai antar semama dan guru juga menaati tatip yang sudah ada di sekolah”

Berdasarkan pernyataan siswa, ketua OSIS, pembina OSIS dan kesiswaan memperlihatkan bahwa kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan kegiatan penting bagi siswa-siswi di SMK N 2 Salatiga dalam membentuk karakter dari siswa. Program kegiatan MPLS telah mampu membentuk karakter disiplin, bertanggung jawab dan saling menghargai antar siswa maupun terhadap guru. Siswa yang ketika berada dibangku SMP tidak menghargai waktu dengan baik, ketika telah mengikuti kegiatan MPLS karakter mereka berubah menjadi lebih memanfaatkan waktu dengan

(25)

sebaik mungkin yang dapat terlihat mereka malu ketika mereka telat untuk datang ke sekolah.

4. Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)

Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) menajdi program unggulan yang dimiliki oleh SMK N 2 Salatiga didalam mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa yang memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, mampu melayani, dan memimpin dengan cara yang baik dan bijaksana. Hasil wawancara terhadap Khoyrul, mengenai perubahan karakter siswa-siswi setelah mengikuti LDK adalah:

“yang tadinya anak itu kurang menonjol kemudian anak itu takut,dia bisa berani untuk berbicara di depan umum dan bisa memimpin dan mengkoordinir dan dapat memberi contoh teman temannya”.

Bapak Agus Nasiruddin, S.Pd juga menyatakan tentang adanya perubahan karakter siswa-siswi setelah mengikuti LDK sebagai berikut:

“yang saya lihat banyak siswa dan siswi yang ingin bersekolah biasa tetapi mereka ingin masuk dalam organisasi yang ada di sekolah,rasa memiliki dan bertanggung jawab sangat kelihatan dari siswa dan siswi SMK N 2 Salatiga”.

Bapak Sujoko, S.Pd, M.Pd juga menyatakan hal yang sama dengan bapak Agus sebagai berikut:

“yang pastinya tidak seluruh siswa bisa berkesempatan memimpin,hanya beberapa dari mereka yang memiliki kesempatan itu, untuk saat ini yang saya amati,sudah lumayan berubah istilahnya perubahan itu ada,tetapi tidak seperti harapan awal kami. tapi soal itu kami bisa maklumi karna mereka juga sementara berproses dan masih terus berproses. Dan untuk perubahan yang saya lihat itu tanggung jawab dengan tugas dan fungsi mereka dimana mereka sudah mau bekerja maksimal dilihat dari kinerja mereka yang lumayan memuaskan”.

Berdasarkan penuturan ketua OSIS, Pembina OSIS dan Kesiswaan terlihat bahwa program kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) menjadi program untuk menggali jiwa-jiwa pemimpin yang dimiliki oleh masing-masing siswa-siswi. Siswa siswi diberikan ruang untuk belajar menjadi seorang pemimpin, belajar berinteraksi dengan orang lain didalam menggapai cita-cita bersama.

(26)

Kepengrusan OSIS masa bakti 2017-2018 sebagai organisasi ekstrakurikuler yang dimiliki oleh SMK N 2 Salatiga telah mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang dapat membentuk dan meningkatkan karakter dari siswa-siswi di SMK N 2 Salatiga walaupun masih banyak kekurangan yang dimiliki oleh OSIS. Menurut Annisa Nur Fatimah, seorang siswi kelas XI mengenai kepengururusan OSIS dan kegiatannya pada masa bakti 2017-2018, mengatakan bahwa:

“kegiatan OSIS semuanya sudah bagus pak, hanya perlu dikembangkan lagi pak,agar kegiatannya tambah menarik pak, sehingga setiap tahunnya ada yang berbeda pak. Jadi ada daya tariknya tersendiri pak. mungkin begitu pak. Kalau yang saya rasa sudah baik pak, memang tidak seluruhnya bisa seperti apa yang diharapkan, akan tetapi untuk kegiatannya sudah kelihatan dampaknya pak. Apalagi yang saya dengar bahwa SMK N 2 Salatiga merupakan salah satu sekolah yang sangat disiplin yang ada di Salatiga, dan banyak anak anak yang pengen masuk di sekolah ini pak, dan saya sangat bangga untuk itu pak”.

Menurut Danar Kurniawan, mengenai kepengurusan dan kegiatan OSIS masa bakti 2017-2018, mengatakan bahwa:

“kepengurusan OSIS 2017-2018 menurut saya sudah baik pak, karena saya melihat dari tingkat kedisiplinan siswa untuk berangkat pagi dan pulang pada waktunya itu sangat baik pak, memang masih ada juga dari kami siswa dan siswi yang belum seperti yang saya katakan tadi, paling tidak sebagian besar siswa dan siswi SMK N 2 Salatiga itu sudah bisa merasakan dampak positif dari kegiatan kegiatan yang dibuat OSIS.

Selanjutnya menurut Mochamad Ladend Hadi Kusuma, mengenai kepengurusan dan kegiatan OSIS masa bakti 2017-2018, mengatakan bahwa:

“kalau dari saya, kegiatan OSIS sudah bisa merubah kharakter kami soalnya saya melihat bahwa waktu pertama kali kami masuk di SMK N 2 kami sudah dibekali dengan kegiatan MPLS yang menuntut kami harus disiplin, dan sampai saat ini kami terbiasa dengan berangkat pagi, meskipun ada beberapa juga teman kami yang belum bisa menerapkan apa yang sudah di bekali oleh OSIS”.

Berdasarkan peryataan ketiga orang siswa diatas terlihat bahwa mereka sangat mengapresiasi kepengurusan dan kegiatan OSIS masa bakti 2017-2018, dimana kegiatan

(27)

yang telah dilaksanakan mampu membentuk atau memberi dasar karakter yang baik sesuai dengan nilai moral Bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila.

4.2 Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Peranan Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) dalam membentuk karakter siswa di SMK Negeri 2 Salatiga, yang dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan OSIS yang tersusun dalam program kerja OSIS tahun 2017/2018, karakter yang dibentuk melalui kegiatan-kegiatan yang ada dalam program kerja OSIS 2017/2018, dan tingkat keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan OSIS dalam membentuk karakter siswa.

Berdasarkan hasil penelitian dan olah data wawancara, observasi, dan dokumentasi, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Struktur Organisasi Siswa intra Sekolah ( OSIS ) SMK N 2 Salatiga tahun 2017/2018 tertata dengan baik. Pengisian struktur OSIS di isi oleh siswa siswi terpilih melalui proses pemilihan yang dilakukan oleh seluruh siswa siswi dan guru atau tenaga pengajar di SMK N 2 Salatiga.

Program kerja Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) SMK N 2 Salatiga tahun 2017/2018 terdapat 4 program yang terstruktur yaitu Classmeting, Musyawarah Perwakilan, Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah, dan Latihan Dasar Kepemimpinan. Berdasarkan pelaksanaanya dari ke 4 program yang dirancang oleh pengurus OSIS seluruhnya telah dilaksanakan sesuai dengan agenda yang ditetapkan.

Karakter yang dibentuk melalui kegiatan-kegiatan yang ada dalam keempat program tersebut adalah :

1) Kegiatan Classmeting adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS dengan tujuan menjadikan siswa lebih akrab dan saling peduli antara satu dan yang lainnya. Berdasarkan pelaksanaannya menunjukkan bahwa karakter yang dibentuk dalam kegiatan Classmeting adalah kepedulian, kerjasama, bertanggung jawab, toleransi, dan solidaritas.

2) Kegiatan Musyawarah Perwakilan adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS dengan tujuan menjadikan siswa lebih mempunyai sikap peduli dan

(28)

menghargai pendapat orang lain. Berdasarkan pelaksanaannya menunjukkan bahwa karakter yang dibentuk dalam kegiatan Musyawarah Perwakilan adalah kristis, peduli, bertangggung jawab, mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi, saling menghargai, dan yang paling utama adalah selalu bermusyawarah untuk mencapai mufakat dalam pengambilan keputusan.

3) Kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS dengan tujuan menjadikan siswa lebih disiplin dan bertanggung jawab. Berdasarkan pelaksanaannya menunjukkan bahwa karakter yang dibentuk dalam kegiatan Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah adalah kedisiplinan, tertip, bertanggung jawab, saling menghargai, dan yang paling utama yaitu berbudaya industri.

4) Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS dengan tujuan menjadikan siswa lebih berkarakter dan berjiwa pemimpin. Berdasarkan pelaksanaannya menunjukkan bahwa karakter yang dibentuk dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan adalah disiplin, menghargai pendapat orang lain, percaya diri dan yang paling utama adalah berjiwa Pemimpin.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa program kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK N 2 Salatiga tahun 2017/2018 yang mencakup Classmeting, Musyawarah Perwakilan, Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah dan Latihan Dasar Kepemimpinan dalam pelaksanaannya dapat membentuk atau menumbuhkan karakter siswa seperti kepedulian, kerjasama, bertanggung jawab, toleransi, solidaritas, kristis, percaya diri, mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi, saling menghargai, demokratis, kedisiplinan, tertip, budaya industri, dan berjiwa pemimpin. Hal ini sejalan dengan pendapat Mamat Supriatna (2010 : 10) yang menyatakan bahwa nilai – nilai karakter yang terkandung dalam kegiatan OSIS adalah percaya diri, kreatif dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, menepati janji, berinisiatif, disiplin, visioner, pengabdian atau dedikatif, bersemangat dan demokratis.

Tingkat keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan Organisasi Siwa Intra Sekolah ( OSIS ) SMK N 2 Salatiga tahun 2017/2018 dalam membentuk karakter siswa ditunjukkan oleh perubahan karakter siswa yang semula kurang disiplin menjadi disiplin,

(29)

lebih tertip, bertanggung jawab mengerjakan tugas, lebih peduli terhadapt teman, lebih kritis dan percaya diri dalam menyatakan pendapat di depan kelas maupun didepan umum, mampu bekerjasama dengan baik dan hormat kepada guru.

Dengan demikian kegiatan OSIS mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan Depdiknas (2008:16) yang menyatakan bahwa melalui kegiatan OSIS siswa di sekolah dapat belajar cara berorganisasi, berdemokrasi, menyampaikan pendapat, berargumentasi, prestasi, dan menghargai pendapat orang lain. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya dari Dyah Nursanti (2013) bahwa karakter yang dapat dibentuk melalui OSIS adalah percaya diri, kreatif dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab, menepati janji, berinisiatif, disiplin, visioner, pengabdian/dedikatif, bersemangat, dan demokratis.

Gambar

Tabel 1: Susunan Organisasi Ekstrakurikuler OSIS tahun 2017-2018  Ketua
Tabel 2: Program Terstruktur dan Non Terstruktur OSIS 2017-2018

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik dari bahan yang bersifat paramagnetik adalah memiliki momen magnetik permanen yang akan cenderung menyearahkan diri sejajar dengan medan arah magnet dan

Banyaknya model evaluasi yang telah diuraikan di atas, peneliti akan mengambil salah satu model yang menurut peneliti lebih tepat untuk diterapkan dalam melakukan

Pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa karakteristik responden anak mengalami lebih dari satu jenis kekerasan dengan berbagai bentuk, yang paling banyak

Berdasarkan kajian pada [2] yang menunjukkan ketangguhan metode SUS, maka dilakukan Usability Testing yang diterapkan pada penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi

Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam pertukaran data

Kegiatan Pengembangan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) merupakan alat ukur untuk menilai kemajuan demokrasi yang telah disesuaikan dengan keadaan dan kondisi

I-2 : Citra CP Prima yang sedang menurun memang membutuhkan proses atau waktu yang tidak singkat untuk mengembalikannya seperti sebelumnya tetapi saya sangat yakin bahwa

berhadap dengan hukum, peran guru sangat besar tentu melalui sebuah dialetika yang dikenal dengan sebutan memanusiakan hubungan. pendidikan karakter yang diimbangi