• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) MEI 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,20 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) MEI 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,20 PERSEN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Bulan Mei 2016, gabungan 3 kota di Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,20 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 122,52. Tingkat Deflasi Tahun Kalender (Januari 2016-Mei 2016) sebesar 0,45 persen, sedangkan Inflasi Tahun ke Tahun/Year on Year (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 2,19 persen. Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua mengalami inflasi, yakni Pekanbaru sebesar 0,23 persen, Tembilahan 0,12 persen, dan Dumai 0,06 persen.

Inflasi Riau bulan Mei 2016 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,58 persen, diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,46 persen, kelompok sandang sebesar 0,36 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen. Sedangkan dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks harga atau deflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,12 persen. dan kelompok bahan makanan sebesar 0,02 persen.

Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain: daging ayam ras, angkutan udara, gula pasir, santan jadi, rokok kretek, jengkol, minyak goreng, emas perhiasan, petai, tomat sayur, sepeda motor, telur ayam ras, nasi dengan lauk, ayam hidup, mobil, dan lain sebagainya.

Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 16 kota mengalami inflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,30 persen, diikuti oleh Jambi sebesar 0,89 persen dan Bengkulu sebesar 0,88 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bandar Lampung dan Kota Dumai masing-masing sebesar 0,06 persen. Deflasi terjadi di 7 Kota lainnya dengan deflasi tertinggi terjadi di kota Bungo sebesar 0,91 persen. Dari 10 ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Jambi, Bengkulu, dan Banda Aceh.

Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 67 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak sebesar 1,67 persen, diikuti oleh Ambon sebesar 1,64 persen, dan Bau-bau sebesar 1,44 persen, serta inflasi terendah terjadi di Kota Palangkaraya dan Singaraja masing-masing sebesar 0,02 persen. Deflasi terjadi di 15 kota dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sorong 0,92 persen, Bungo 0,91 persen, dan Kota Bima sebesar 0,71 persen.

No. 27/06/14/Th. XVII, 1 Juni 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI)

MEI 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,20 PERSEN

I. PENDAHULUAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa berupa inflasi/deflasi di tingkat konsumen di daerah

(2)

Inflasi yang disajikan pada publikasi ini meliputi inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year). Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan dengan bulan sebelumnya, sedangkan inflasi tahun kalender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan dibanding dengan IHK bulan Desember tahun sebelumnya atau dikenal juga inflasi kumulatif dari bulan Januari sampai dengan bulan berjalan, dan inflasi inflasi tahun ke tahun (year on year) merupakan perubahan inflasi bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

II. INFLASI DI PROVINSI RIAU

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Mei 2016 di Riau terjadi inflasi sebesar 0,20 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 122,28 pada April 2016 menjadi 122,52 pada Mei 2016. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar 0,45 persen, sedangkan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,19 persen.

Inflasi Riau pada bulan Mei 2016 sebesar 0,20 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen pada lima kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,58 persen dengan andil 0,12 persen. Komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah gula pasir, rokok kretek, nasi dengan lauk, rokok putih, rokok kretek filter, dan lain sebagainya.

Kemudian diikuti kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,46 persen dengan andil 0,08 persen, kelompok sandang sebesar 0,36 persen dengan andil 0,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen dengan andil 0,004 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen dengan andil 0,001 persen. Dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan indeks harga atau deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,12 persen dengan andil 0,03 persen, dan kelompok bahan makanan sebesar 0,02 persen dengan andil 0,01 persen.

Tabel 1.

IHK, Tingkat Inflasi/Deflasi Provinsi Riau Bulan Mei 2016, Tahun Kalender, Year on Year serta Andil Inflasi/Deflasi Mei 2016 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Tingkat Tingkat Tingkat

IHK IHK IHK IHK Inflasi/ Inflasi/ Inflasi/ Andil

Mei Desember April Mei Deflasi Deflasi Deflasi Inflasi/ 2015 2015 2016 2016 Mei 2016 1) Kalender 2016 2) Tahun ke Tahun 2016 3) Deflasi (%) (%) (%) (%) [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] U m u m 119,90 123,08 122,28 122,52 0,20 -0,45 2,19 0,20 1 Bahan Makanan 123,07 130,16 127,26 127,22 -0,02 -2,25 3,37 -0,01 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 125,70 129,21 130,75 131,51 0,58 1,78 4,62 0,12 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 118,61 119,91 119,51 119,37 -0,12 -0,45 0,64 -0,03 4 Sandang 107,81 109,07 110,10 110,49 0,36 1,30 2,49 0,02 5 Kesehatan 111,82 113,26 114,11 114,21 0,09 0,84 2,14 0,00 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 114,04 116,77 118,26 118,28 0,02 1,29 3,72 0,00 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 120,33 122,33 118,73 119,27 0,46 -2,50 -0,88 0,08

Kelompok Pengeluaran

[1]

1) Kolom (6) Persentase perubahan IHK Mei 2016 terhadap IHK April 2016 3) Kolom (8) Persentase perubahan IHK Mei 2016

(3)

III. INFLASI PROVINSI RIAU MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Pada bulan Mei 2016, kelompok Bahan Makanan mengalami deflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi penurunan indeks harga dari 127,26 pada April 2016 menjadi 127,22 pada Mei 2016. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar 2,25 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,37 persen.

Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, tiga subkelompok mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 5,11 persen, diikuti subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 1,71 persen, dan subkelompok ikan segar sebesar 0,68 persen. Sedangkan 8 subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 4,89 persen, subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 4,53 persen, subkelompok lemak dan minyak sebesar 3,29 persen, subkelompok ikan diawetkan sebesar 1,58 persen, subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 0,65 persen, subkelompok sayur-sayuran sebesar 0,49 persen, subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,34 persen, dan subkelompok buah-buahan sebesar 0,21 persen.

Pada Mei 2016 dari total inflasi Riau sebesar 0,20 persen, kelompok bahan makanan menyumbang deflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabai merah dengan andil sebesar 0,12 persen, beras sebesar 0,07 persen, bawang merah, kentang, masing-masing dengan andil sebesar 0,02 persen, ikan serai, cabai rawit, cabai hijau, dan buncis masing-masing dengan andil sebesar 0,01 persen. Komoditas lainnya menyumbang masing-masing kurang dari 0,01 persen seperti ikan patin, nangka muda, sawi hijau, terong panjang, daging sapi, dan lain sebagainya .

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,58 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 130,75 pada April 2016 menjadi 131,51 pada Mei 2016. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,78 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 4,62 persen.

Dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,41 persen, berikutnya subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,75 persen, dan subkelompok makanan jadi sebesar 0,26 persen.

Pada Mei 2016 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,12 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: gula pasir dengan andil sebesar 0,04 persen, rokok kretek sebesar 0,02 persen, nasi dengan lauk, rokok putih, dan rokok kretek filter masing-masing dengan andil sebesar 0,01 persen, sedangkan komoditas lainnya menyumbang inflasi masing-masing kurang dari 0,01 persen, seperti siomay, juice buah, kopi bubuk, rendang, selai/jam, dendeng, dan lain sebagainya.

(4)

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan Mei 2016 mengalami deflasi sebesar 0,12 persen, atau terjadi penurunan indeks harga dari 119,51 pada April 2016 menjadi 119,37 pada Mei 2016. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar 0,45 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 0,64 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami deflasi yakni subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,35 persen, dan subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,09 persen. Sedangkan dua subkelompok lainnya mengalami kenaikan harga atau inflasi, yakni subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,11 persen, dan subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,06 persen.

Pada Mei 2016, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,03 persen dengan komoditas penyumbang deflasi terbesar antara lain: batu bata/batu tela dengan andil sebesar 0,02 persen, tarif listrik, semen, bahan bakar rumah tangga, masing-masing dengan andil sebesar 0,01 persen, serta beberapa komoditas lain yang menyumbang deflasi kurang dari 0,01 persen, seperti kulkas/lemari es, blender, magic com, dan lain sebagainya.

4. Sandang

Kelompok Sandang pada Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 110,10 pada April 2016 menjadi 110,49 pada Mei 2016. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,30 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,49 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 1,53 persen, berikutnya subkelompok sandang wanita sebesar 0,09 persen, subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,07 persen, dan subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,04 persen.

Pada Mei 2016, kelompok sandang menyumbang andil inflasi sebesar 0,02 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi antara lain emas perhiasan dengan andil sebesar 0,02 persen, dan beberapa komoditas lain menyumbang kurang dari 0,01 persen, seperti jam tangan, pembalut wanita, kaos dalam/singlet pria, pampers, pakaian bayi, dan lain sebagainya.

5. Kesehatan

Kelompok Kesehatan pada Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,09 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 114,11 pada April 2016 menjadi 114,21 pada Mei 2016. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 0,84 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,14 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,23 persen, dan subkelompok obat-obatan sebesar 0,08 persen. Sedangkan subkelompok jasa perawatan jasmani dan subkelompok jasa kesehatan relatif stabil.

(5)

Pada Mei 2016 kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,004 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah bedak dengan andil sebesar 0,002 persen, pasta gigi dengan andil sebesar 0,001 persen, dan beberapa komoditas lain menyumbang kurang dari 0,001 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,02 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 118,26 pada April 2016 menjadi 118,28 pada Mei 2016. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,29 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,72 persen.

Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, hanya subkelompok rekreasi yang mengalami inflasi yakni sebesar 0,24 persen, satu subkelompok mengalami deflasi yakni subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,10 persen, sedangkan tiga subkelompok lainnya relatif stabil.

Pada Mei 2016, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,001 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah televisi berwarna dengan andil sebesar 0,003 persen, dan beberapa komoditas lain menyumbang kurang dari 0,001 persen.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan Mei 2016 mengalami inflasi sebesar 0,46 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 118,73 pada April 2016 menjadi 119,27 pada Mei 2016. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar 2,50 persen dan Tingkat Deflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 0,88 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok transpor sebesar 0,72 persen, dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,24 persen, dan satu subkelompok mengalami deflasi yakni subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,05 persen. Sedangkan subkelompok jasa keuangan relatif stabil.

Pada Mei 2016, kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,08 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah angkutan udara dengan andil sebesar 0,06 persen, sepeda motor sebesar 0,02 persen, mobil sebesar 0,01 persen, dan beberapa komoditas lain menyumbang kurang dari 0,01 persen.

(6)

INFLASI TIGA KOTA DI PROVINSI RIAU

-1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 INFLA SI

Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & Tembilahan Bulan Mei 2015-Mei 2016

Riau Pekanbaru Dumai Tembilahan

Pada bulan Mei 2016, semua kota IHK di Provinsi Riau mengalami inflasi, yakni Pekanbaru sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,89, Tembilahan sebesar 0,12 persen dengan IHK 127,17, dan Dumai sebesar 0,06 persen dengan IHK

123,51. Di Kota Pekanbaru pada Mei 2016, andil inflasi disumbang oleh empat kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan andil sebesar 0,11 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,10 persen, kelompok sandang dengan andil sebesar 0,03 persen, dan kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 0,01 persen. Satu kelompok menyumbang deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil sebesar 0,03 persen, sedangkan kelompok

kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Pekanbaru antara lain: daging ayam ras dengan andil sebesar 0,11 persen, angkutan udara sebesar 0,07 persen, gula pasir, santan jadi masing-masing sebesar 0,04 persen, jengkol sebesar 0,03 persen, emas perhiasan, tomat sayur, nasi dengan lauk, sepeda motor, petai, minyak goreng, dan ayam hidup, dengan andil masing-masing sebesar 0,02 persen, dan lain sebagainya.

Di Kota Dumai, kelompok pengeluaran yang

0,06 -0,07 0,15 -0,01 -0,02 0,00 0,00 0,01 -0,1 -0,05 0 0,05 0,1 0,15

Gbr. 3. Andil Inflasi Kota Dumai menurut Kelompok Pengeluaran, Mei 2016

Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 0,23 0,01 0,11 -0,030,03 0,00 0,00 0,10 -0,05 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25

Gbr. 2. Andil Inflasi Kota Pekanbaru menurut Kelompok Pengeluaran, Mei 2016

Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7

(7)

memberikan andil/sumbangan inflasi pada Mei 2016 hanya dua kelompok, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,15 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen, tiga kelompok menyumbang deflasi yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,07 persen, kelompok sandang sebesar 0,02 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen. Sedangkan dua kelompok lainnya relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Dumai antara lain: daging ayam ras dengan andil sebesar 0,11 persen, rokok kretek sebesar 0,08 persen, rokok kretek filter sebesar 0,06 persen, telur ayam ras sebesar 0,03 persen, pir, bawang merah, dan beras, masing-masing sebesar 0,02 persen, dan lain sebagainya.

Tiga kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi Kota Tembilahan pada Mei 2016. Tiga kelompok tersebut yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan andil sebesar 0,12 persen, berikutnya kelompok sandang sebesar 0,03 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.

Tiga kelompok menyumbang deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, kelompok bahan makanan, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,01 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga relatif stabil

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Tembilahan adalah daging ayam ras sebesar 0,18 persen, gula pasir sebesar 0,08 persen, jeruk dan rokok kretek masing-masing sebesar 0,04 persen, minyak goreng, bawang merah, dan emas perhiasan masing sebesar 0,03 persen, ketimun dan apel masing-masing sebesar 0,02 persen, bawang putih, santan jadi, kol putih/kubis, telur ayam ras, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen, dan lain sebagainya.

IV. INFLASI DI PULAU SUMATERA DAN INDONESIA

Terdapat 23 kota di Sumatera yang menghitung Indeks Harga Konsumen dengan tahun dasar 2012=100. Pada bulan Mei 2016, 16 kota mengalami inflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,30 persen, diikuti oleh Jambi sebesar 0,89 persen, dan Bengkulu sebesar 0,88 persen, serta inflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,04 persen. Deflasi terjadi di 7 Kota lainnya dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bandar Lampung dan Dumai masing-masing sebesar 0,06 persen. Dari 10 ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Kota Jambi, Kota Bengkulu dan Kota Banda Aceh. Berdasarkan urutan inflasi kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut: Pekanbaru berada pada urutan ke-12, Tembilahan urutan ke-13, dan Dumai urutan ke-15. 0,12 -0,01 0,12 -0,02 0,03 0,01 0,00-0,01 -0,02 0,00 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12

Gbr. 4. Andil Inflasi Kota Tembilahan menurut Kelompok Pengeluaran, Mei 2016

Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7

(8)

Dari 82 kota IHK di Indonesia, 67 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar 1,67 persen, diikuti oleh Ambon sebesar 1,64 persen, dan Bau-bau sebesar 1,44 persen, serta inflasi terendah terjadi di Kota Palangkaraya dan Singaraja masing-masing sebesar 0,02 persen. Sedangkan 15 kota lainnya terjadi deflasi dengan deflasi tertinggi di Sorong sebesar 0,92 persen, Bungo sebesar 0,91 persen, dan Bima sebesar 0,71 persen. Berdasarkan urutan inflasi dari 82 kota di Indonesia, Pekanbaru berada pada urutan ke-39, Tembilahan urutan yang ke-52, dan Dumai urutan ke-61.

Tabel 2.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera Bulan Mei 2016

Kota IHK Mei 2016 Inflasi Mei 2016

[1] [2] [3] TANJUNG PANDAN 128,44 1,30 JAMBI 122,09 0,89 BENGKULU 129,23 0,88 PEMATANG SIANTAR 127,24 0,82 BANDA ACEH 116,30 0,73 PALEMBANG 121,62 0,66 MEDAN 126,42 0,44 MEULABOH 122,49 0,39 LUBUKLINGGAU 120,77 0,33 PADANGSIDIMPUAN 121,04 0,31 LHOKSEUMAWE 118,09 0,25 PEKANBARU 121,89 0,23 TEMBILAHAN 127,17 0,12 TANJUNG PINANG 122,61 0,11 DUMAI 123,51 0,06 BANDAR LAMPUNG 123,34 0,06 METRO 130,75 -0,02 BATAM 121,80 -0,07 PANGKAL PINANG 124,41 -0,11 BUKITTINGGI 120,68 -0,34 PADANG 127,25 -0,37 SIBOLGA 123,71 -0,47 BUNGO 120,13 -0,91

(9)

Tabel 3.

Indeks Harga Konsumen Provinsi Riau dan Perubahannya, Mei 2016 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

Mei 2016 % Perub. Mei 2016 thd Apr 2016 (Inflasi Bulanan) % Perub. Mei 2016 thd Des 2015 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Mei 2016 thd Mei 2015 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 122,52 0,20 -0,45 2,19 1. BAHAN MAKANAN 127,22 -0,02 -2,25 3,37

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 113,73 -1,71 -3,95 2,62

b. Daging dan Hasil-hasilnya 131,92 4,89 -2,29 1,15

c. Ikan Segar 120,58 -0,68 0,87 1,25

d. Ikan Diawetkan 123,81 1,58 6,01 7,20

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 121,73 0,65 -2,28 1,02

f. Sayur-sayuran 139,96 0,49 -2,13 5,48

g. Kacang-kacangan 128,37 0,34 -0,08 3,78

h. Buah-buahan 134,99 0,31 1,77 5,90

i. Bumbu-bumbuan 157,28 -5,11 -13,71 5,53

j. Lemak dan Minyak 114,67 3,29 8,42 5,86

k. Bahan Makanan Lainnya 136,82 4,53 7,20 8,64

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 131,51 0,58 1,78 4,62

a. Makanan Jadi 129,64 0,26 1,29 4,53

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 124,89 1,41 2,52 3,76

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 140,65 0,75 2,35 5,25

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 119,37 -0,12 -0,45 0,64

a. Biaya Tempat Tinggal 113,66 -0,09 0,01 -0,01

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 136,85 -0,35 -2,63 -0,76

c. Perlengkapan Rumah Tangga 118,16 0,06 1,18 7,84

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 116,88 0,11 0,95 2,58

4. SANDANG 110,49 0,36 1,30 2,49

a. Sandang Laki-laki 115,37 0,07 0,77 3,15

b. Sandang Wanita 110,03 0,09 0,35 2,21

c. Sandang Anak-anak 109,94 0,04 0,19 1,59

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 105,77 1,53 4,61 3,10

5. KESEHATAN 114,21 0,09 0,84 2,14

a. Jasa Kesehatan 112,63 0,00 0,58 1,50

b. Obat-obatan 112,99 0,08 -0,12 0,79

c. Jasa Perawatan Jasmani 113,99 0,00 1,07 3,81

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 117,59 0,23 1,54 3,57

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 118,28 0,02 1,29 3,72

a. Jasa Pendidikan 122,94 0,00 1,87 5,18

b. Kursus-kursus/Pelatihan 123,29 0,00 0,00 8,06

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 104,00 -0,10 -1,01 -1,12

d. Rekreasi 115,63 0,24 1,22 2,09

e. Olahraga 105,98 0,00 -0,26 0,74

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 119,27 0,46 -2,50 -0,88

a. Transpor 129,46 0,72 -4,39 -2,66

b. Komunikasi & Pengiriman 102,16 -0,05 0,23 1,11

(10)

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya, Mei 2016 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

Mei 2016 % Perub. Mei 2016 thd Apr 2016 (Inflasi Bulanan) % Perub. Mei 2016 thd Des 2015 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Mei 2016 thd Mei 2015 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 121,89 0,23 -0,74 2,07 1. BAHAN MAKANAN 126,23 0,02 -3,26 3,60

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 109,76 -2,03 -6,31 2,87

b. Daging dan Hasil-hasilnya 132,92 4,78 -3,85 1,42

c. Ikan Segar 115,07 -0,51 1,12 0,80

d. Ikan Diawetkan 123,27 2,13 5,39 6,13

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 119,05 0,59 -2,86 0,50

f. Sayur-sayuran 142,74 1,65 -0,54 6,88

g. Kacang-kacangan 132,24 0,04 -0,10 4,19

h. Buah-buahan 133,69 0,40 1,14 5,33

i. Bumbu-bumbuan 163,70 -5,59 -16,51 6,20

j. Lemak dan Minyak 115,72 3,71 10,09 7,54

k. Bahan Makanan Lainnya 141,38 5,59 9,27 10,38

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 131,34 0,56 1,66 4,37

a. Makanan Jadi 130,77 0,32 1,51 4,94

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 121,10 1,62 2,43 2,69

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 140,39 0,44 1,52 4,12

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 118,79 -0,14 -0,54 0,51

a. Biaya Tempat Tinggal 112,47 -0,12 -0,01 -0,29

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 138,44 -0,40 -2,95 -0,65

c. Perlengkapan Rumah Tangga 117,52 0,09 1,39 8,83

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 117,09 0,09 0,70 1,83

4. SANDANG 107,90 0,49 1,59 2,19

a. Sandang Laki-laki 111,23 0,10 1,00 2,84

b. Sandang Wanita 105,92 0,09 0,32 1,10

c. Sandang Anak-anak 108,45 0,01 0,06 1,35

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 105,28 2,22 6,19 3,77

5. KESEHATAN 113,58 0,10 0,58 1,39

a. Jasa Kesehatan 111,27 0,00 0,35 0,42

b. Obat-obatan 112,96 0,10 -0,20 0,41

c. Jasa Perawatan Jasmani 113,89 0,00 1,37 3,70

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 117,62 0,26 1,21 3,01

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 118,27 0,03 1,58 3,02

a. Jasa Pendidikan 121,88 0,00 2,33 3,58

b. Kursus-kursus/Pelatihan 123,82 0,00 0,00 10,51

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 102,17 -0,14 -1,34 -1,25

d. Rekreasi 116,49 0,30 1,50 1,49

e. Olahraga 105,84 0,00 -0,33 -0,33

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 119,81 0,59 -2,51 -0,72

a. Transpor 130,17 0,90 -4,46 -2,64

b. Komunikasi & Pengiriman 103,53 0,00 0,31 1,74

c. Sarana dan Penunjang Transpor 110,42 0,29 1,46 4,01

(11)

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, Mei 2106 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

Mei 2016 % Perub. Mei 2016 thd Apr 2016 (Inflasi Bulanan) % Perub. Mei 2016 thd Des 2015 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Mei 2016 thd Mei 2015 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 123,51 0,06 0,62 2,82 1. BAHAN MAKANAN 125,69 -0,29 1,83 2,01

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 131,63 0,39 5,87 2,65

b. Daging dan Hasil-hasilnya 132,45 3,37 2,21 2,29

c. Ikan Segar 111,20 -1,84 0,46 1,70

d. Ikan Diawetkan 135,86 -0,44 11,81 16,05

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 127,30 1,14 -1,55 0,39

f. Sayur-sayuran 123,60 -6,11 -9,75 -1,10

g. Kacang-kacangan 116,04 2,12 0,10 3,04

h. Buah-buahan 150,26 -1,01 3,63 7,74

i. Bumbu-bumbuan 126,35 -2,61 2,87 -4,36

j. Lemak dan Minyak 105,15 1,45 2,59 0,84

k. Bahan Makanan Lainnya 109,64 0,49 -1,05 1,48

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 134,70 0,70 2,24 6,64

a. Makanan Jadi 126,44 0,02 0,41 3,88

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 140,23 0,11 1,84 7,89

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 148,01 2,34 5,94 11,04

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 119,26 -0,03 -0,08 1,26

a. Biaya Tempat Tinggal 113,07 -0,03 -0,01 1,35

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 132,58 -0,23 -1,12 -1,90

c. Perlengkapan Rumah Tangga 123,82 0,15 0,97 6,82

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 115,30 0,26 1,18 4,07

4. SANDANG 120,88 -0,28 -0,33 4,05

a. Sandang Laki-laki 130,81 0,00 0,14 5,16

b. Sandang Wanita 128,07 0,13 0,65 7,44

c. Sandang Anak-anak 118,48 0,19 0,90 3,07

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 103,81 -1,83 -3,75 -0,54

5. KESEHATAN 118,53 -0,04 1,93 5,06

a. Jasa Kesehatan 119,12 0,00 2,06 6,23

b. Obat-obatan 116,64 0,00 0,28 3,23

c. Jasa Perawatan Jasmani 120,59 0,00 0,00 6,18

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 118,67 -0,08 2,87 5,05

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 119,22 0,00 0,11 7,07

a. Jasa Pendidikan 133,63 0,00 0,00 13,27

b. Kursus-kursus/Pelatihan 116,02 0,00 0,00 0,00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 107,74 0,00 0,16 -1,67

d. Rekreasi 106,29 0,00 0,30 3,58

e. Olahraga 108,87 0,00 0,00 7,16

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 116,93 0,07 -2,04 -1,12

a. Transpor 125,64 0,10 -3,94 -3,03

b. Komunikasi & Pengiriman 97,23 0,00 0,88 -0,13

c. Sarana dan Penunjang Transpor 124,35 0,09 2,35 7,78

(12)

Tabel 6.

Indeks Harga Konsumen Kota Tembilahan dan Perubahannya, Mei 2106 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

Mei 2016 % Perub. Mei 2016 thd Apr 2016 (Inflasi Bulanan) % Perub. Mei 2016 thd Des 2015 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. Mei 2016 thd Mei 2015 (Inflasi Year on Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 127,17 0,12 0,43 2,22 1. BAHAN MAKANAN 140,45 -0,03 0,64 3,57

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 120,60 -2,95 0,49 0,22

b. Daging dan Hasil-hasilnya 120,59 9,57 7,78 -4,07

c. Ikan Segar 195,58 -0,45 -0,18 3,56

d. Ikan Diawetkan 106,44 0,00 0,44 0,69

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 138,84 0,27 1,85 7,15

f. Sayur-sayuran 142,39 0,32 -4,68 2,87

g. Kacang-kacangan 111,84 0,52 -0,19 0,39

h. Buah-buahan 119,22 2,59 4,81 8,25

i. Bumbu-bumbuan 149,80 -3,56 -2,09 16,68

j. Lemak dan Minyak 121,94 2,24 2,67 -1,24

k. Bahan Makanan Lainnya 141,51 0,00 0,00 2,65

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 127,15 0,59 2,19 3,33

a. Makanan Jadi 124,08 0,00 0,62 1,50

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 134,82 2,05 4,80 5,99

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 129,30 0,92 4,22 6,04

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 125,56 -0,07 -0,22 0,80

a. a. Biaya Tempat Tinggal 127,13 0,00 0,24 0,32

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 128,53 -0,13 -2,00 0,30

c. Perlengkapan Rumah Tangga 114,00 -0,43 -0,61 0,10

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 117,69 0,02 3,13 7,85

4. SANDANG 117,51 0,36 1,85 2,39

a. Sandang Laki-laki 128,81 0,00 0,00 2,08

b. Sandang Wanita 118,12 0,00 0,00 2,33

c. Sandang Anak-anak 109,01 0,00 0,00 1,15

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 114,58 1,02 5,51 3,28

5. KESEHATAN 112,52 0,25 1,31 4,39

a. Jasa Kesehatan 114,27 0,00 0,00 3,45

b. Obat-obatan 106,30 0,00 0,00 0,00

c. Jasa Perawatan Jasmani 102,46 0,00 0,00 0,00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 115,27 0,46 2,43 6,78

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 116,61 -0,01 0,60 4,83

a. Jasa Pendidikan 113,46 0,00 1,07 6,45

b. Kursus-kursus/Pelatihan 131,73 0,00 0,00 0,00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 115,83 0,00 0,00 1,04

d. Rekreasi 124,54 -0,02 0,07 5,66

e. Olahraga 101,85 0,00 0,00 0,09

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 118,18 -0,13 -3,23 -2,02

a. Transpor 129,36 0,02 -4,43 -2,19

b. Komunikasi & Pengiriman 97,32 -0,64 -1,80 -3,15

c. Sarana dan Penunjang Transpor 103,11 0,00 0,18 0,45

(13)

Tabel 7.

Indeks Harga Konsumen 82 Kota di Indonesia dan Perubahannya, Mei 2016 (Tahun 2012 = 100,00)

N No. Kota IHK Mei

2016

% Perub. Mei 2016 thd

Apr 2016 N No. Kota

IHK Mei 2016 % Perub. Mei 2016 thd Apr 2016 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 MEULABOH 122,49 0,39 42 KEDIRI 120,87 0,12

2 BANDA ACEH 116,30 0,73 43 MALANG 123,39 0,15

3 LHOKSEUMAWE 118,09 0,25 44 PROBOLINGGO 121,52 0,15

4 SIBOLGA 123,71 -0,47 45 MADIUN 120,74 0,06

5 PEMATANG SIANTAR 127,24 0,82 46 SURABAYA 122,65 0,13

6 MEDAN 126,42 0,44 47 TANGERANG 130,39 0,15 7 PADANGSIDEMPUAN 121,04 0,31 48 CILEGON 126,88 0,45 8 PADANG 127,25 -0,37 49 SERANG 130,36 0,88 9 BUKITTINGGI 120,68 -0,34 50 SINGARAJA 131,16 0,02 10 TEMBILAHAN 127,17 0,12 51 DENPASAR 120,21 0,11 11 PEKANBARU 121,89 0,23 52 MATARAM 121,58 -0,18 12 DUMAI 123,51 0,06 53 BIMA 126,09 -0,71 13 BUNGO 120,13 -0,91 54 MAUMERE 117,15 -0,01 14 JAMBI 122,09 0,89 55 KUPANG 126,63 0,70 15 PALEMBANG 121,62 0,66 56 PONTIANAK 132,06 1,67 16 LUBUKLINGGAU 120,77 0,33 57 SINGKAWANG 123,16 0,41 17 BENGKULU 129,23 0,88 58 SAMPIT 123,79 0,42

18 BANDAR LAMPUNG 123,34 0,06 59 PALANGKA RAYA 120,37 0,02

19 METRO 130,75 -0,02 60 TANJUNG 123,93 -0,19

20 TANJUNG PANDAN 128,44 1,30 61 BANJARMASIN 123,21 0,30

21 PANGKAL PINANG 124,41 -0,11 62 BALIKPAPAN 126,33 0,13

22 BATAM 121,80 -0,07 63 SAMARINDA 126,22 0,05

23 TANJUNG PINANG 122,61 0,11 64 TARAKAN 133,74 0,57

24 DKI JAKARTA 123,65 0,19 65 MANADO 123,01 0,14

25 BOGOR 123,03 0,37 66 PALU 124,75 0,80 26 SUKABUMI 122,36 0,29 67 BULUKUMBA 127,02 0,29 27 BANDUNG 122,50 0,24 68 WATAMPONE 118,39 0,28 28 CIREBON 119,43 0,27 69 MAKASSAR 123,79 -0,10 29 BEKASI 120,05 0,09 70 PARE-PARE 119,91 0,65 30 DEPOK 121,89 0,32 71 PALOPO 120,68 -0,39 31 TASIKMALAYA 122,15 0,44 72 KENDARI 119,61 0,15 32 CILACAP 125,03 0,15 73 BAU-BAU 127,82 1,44 33 PURWOKERTO 120,90 0,12 74 GORONTALO 120,42 0,26 34 KUDUS 128,56 0,16 75 MAMUJU 122,28 0,13 35 SURAKARTA 120,64 0,04 76 AMBON 122,65 1,64 36 SEMARANG 121,89 0,12 77 TUAL 135,28 -0,60 37 TEGAL 119,76 0,33 78 TERNATE 128,08 0,29 38 YOGYAKARTA 120,91 0,08 79 MANOKWARI 116,63 0,64 39 JEMBER 120,61 0,15 80 SORONG 122,83 -0,92 40 BANYUWANGI 120,59 0,12 81 MERAUKE 128,16 0,74

Gambar

Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai &

Referensi

Dokumen terkait

Rantai pasar IV memperlihatkan bahwa margin pemasaran cabai rawit yang diperoleh distributor luar Maluku untuk kedua komoditi lebih rendah dibandingkan margin

x Produk model TASC untuk meningkatkan kemampuan mencipta peserta didik dalam fisika yang dihasilkan telah memenuhi kategori valid, terbaca, dan praktis namun belum

Menurut Ibnu Maskawaih, akhlak merupakan bentuk jamak dari khuluq yang berarti keadaan jiwa yang mengajak seseorang melakukan perbuatan-perbuatan tanpa memikirkan

Addersing merupakan praktek pemeliharaan sebuah sistem yang koheren dalam jaringan Anda sehingga semua komputer dapat berkomunikasi.Dalam sebuah jaringan,setiap host

Aktivitas termite control atau pengendalian rayap yang telah dilakukan pada Perpustakaan Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan adalah menggunakan teknik

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - NET PAJAK PENGHASILAN TERKAITb. TOTAL LABA (RUGI)

Kestabilan emulsi lateks polistirena dengan penambahan deterjen komersil menggunakan uji densitas diperoleh perbandingan emulsi lateks PS : air yaitu 90:10 dengan nilai densitas

Hasyim Asy‟ari sebagai seorang tokoh ulama Indonesia yang berkecimpung dalam dunia pendidikan islam, dan kemudian menyusun dalam sebuah karya skripsi dengan judul