• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI DASAR ORGANISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INFORMASI DASAR ORGANISASI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUATAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENAGANAN KASUS KEKERASAN PADA ANAK MELALUI (PATBM) PERLINDUNGAN ANAK TERPADU BERBASIS MASYARAKAT,

ORGANISASI MASYARAKAT DAN PLATFORM DIGITAL DI KOTA BANDUNG.

INFORMASI DASAR ORGANISASI

Nama : Lembaga Advokasi Hak Anak (LAHA)

Alamat lengkap : Jl. Demak No. 5 Antapani Bandung Nomer Telephone/Fax : Telp/Faks: 022 – 7207023

Email/Website : Email: [email protected]

Akte Notaris Pendirian :  LAHA berdiri pada tanggal 12 Juli 2001 melalui akta nomor 25 dengan notaris Dr.Wiratni Ahmadi, SH.  Menyesuaikan dengan UU No. 16 tahun 2001 tentang

Yayasan dan UU No.28 tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No.16 tahun 2001 tentang Yayasan, LAHA merubah status hukumnya melalui Akta No.1 tanggal 20 Mei 2011 dan Akta No.2 tanggal 7 November 2011 yang dibuat oleh Notaris Rachmawati Rachmat Soelaeman, SH. M.Kn.

 Yayasan LAHA mendapatkan pengesahan Kementerian Hukum dan HAM melalui Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor:AHU-7829. AH.01.04.Tahun 2011. Akun Bank : BNI. No Rek Lembaga:0197915478 a/n Yayasan Lembaga

Advokasi Hak Anak

Status Badan Hukum : Yayasan

Susunan Pengurus (nama-nama Dewan Pembina dan Pengurus Harian Organisasi)

: Nama Posisi dalam Organisasi

Eko Kriswanto Dewan Pembina

Dedi Junaedi Yusuf Dewan Pengawas A.Faozie Zain

Distia Aviandari Lia Masyrurokh Andi Akbar

Dewan Pengurus

Visi/Misi Organisasi : Mendorong kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang memberikan penghargaan, perlindungan dan pemenuhan terhadap hak-hak dengan memperhatikan prinsip kepentingan terbaik bagi anak, tanpa diskriminasi, memberikan perlindungan serta menghargai pendapat anak

Tujuan Organisasi :  Mengembangkan program pelayanan bagi

perlindungan hak-hak anak.

 Mengembangkan media sebagai sarana pendidikan, informasi, sosialisasi dan advokasi hak anak.

 Mengembangkan jaringan bersama masyarakat, LSM, pemerintah serta lembaga lainnya dalam rangka perlindungan terhadap anak dan hak-haknya.

 Melakukan pemantauan terhadap implementasi kebijakan yang berkaitan dengan dan berdampak

(2)

terhadap anak.

 Mendorong terjadinya perubahan kebijakan yang lebih berpihak kepada anak

Pemberi Dana Lain  Save the Children – US, nama program” Bantuan hukum dan advokasi bagi anak jalanan di Bandung” Tahun 2001 s/d 2005

 ACILS – ICMC, nama program “Perlindungan hukum bagi anak korban trafiking di Jawa Barat” Tahun 2002 s/d 2003

 Yayasan TIFA, nama program” Penyusunan panduan civic education berbasis hak anak´Tahun 2003

 Terre des Hommes – NL, nama program “Perlindungan anak yang berkonflik dengan hukum di Bandung” Tahun 2004 s/d 2008

 Save the Children – US, nama program” Perlindungan Pekerja Rumah Tangga Anak di Bandung” Tahun 2006 s/d 2009

 ILO Indonesia, nama program” Program penarikan pekerja rumah tangga anak di Kota Bandung melalui pendidikan dan pengurangan resiko serta bahaya kerja” Tahun 2009 s/d 2010

 Save the Children in Indonesia, nama program” Program eleminasi buruh anak melalui pendidikan dan pengembangan ekonomi di Indonesia” Tahun 2010 s/d 2013

 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, nama program” Pendidikan pencegahan penggunaan NAPZA dan pencegahan penularan HIV/AIDS di dalam penjara” Tahun 2013

 Kementerian Sosial, nama program”Bina Remaja” Tahun 2013 s/d 2014

 The Asia Foundation, nama program “Program Peduli Pengembangan model rehabilitasi dan reintegrasi bagi anak-anak yang menjalani hukuman pemenjaraan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA)” Tahun 2014 s/d 2015

 Yayasan Tifa, nama program “Pengembangan model institusi masyarakat untuk mendorong keadilan restoratif di tiga desa/kelurahan yang berada di Kota Bandung, Kab. Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat” Tahun 2015 s/d 2018

 Kementerian Ketenagakerjaan RI, nama program” Pengurangan Pekerja Anak Dalam Rangka Mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) Tahun 2019 s/d 2020.

 Kemenkumham, Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN, nama program pemberian bantuan hukum untuk masyarakat miskin Tahun 2018 s/d sekarang. Contact Person untuk

proposal

: Nama : Ade Mulyadi

(3)

Nomer Hp : 082320172970

Alamat Email : [email protected]

INFORMASI DASAR ORGANISASI

Judul Program : Penguatan pelaksanaan pencegahan dan penaganan kasus kekerasan pada anak melalui (patbm) perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat, organisasi masyarakat dan platform digital di kota bandung.

Anggaran Yang Diajukan : Rp.289.900.000,- (Dua Ratus Delapan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah)

Periode Proyek Yang Diajukan : Satu Tahun Lokasi Proyek Yang Diajukan : Kota Bandung

LATAR BELAKANG PROGRAM

Upaya untuk melakukan perlindungan anak dari kekerasan telah dilakukan baik oleh pemerintah dan organisasi masyarakat. Berbagai program dari pemerintah diantaranya, pengembangan kabupaten/kota layak anak, sekolah ramah anak, forum anak provinsi dan kabupaten/kota serta masih banyak yang lainnya. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Tahun 2016 menggagas sebuah gerakan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), yaitu suatu gerakan yang dikelola oleh masyarakat disuatu wilayah desa/kelurahan.

Namun, program-program yang ada belum bisa membendung kasus-kasus kekerasan pada anak. Data menunjukan bahwa kasus kekerasan anak dan perempuan meningkat dari tahun ke tahun. Data klien dari Unit Pelaksanan Teknis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (UPT P2TP2A) menunjukan ada 117 kasus kekerasan dan 5 kasus perdagangan orang di tahun 2017. Angka kasus kekerasan perempuan dan anak meningkat manjadi 288 dan 12 kasus perdagangan orang di tahun 2018. Pada tahun 2020, kasus kekerasan anak dan perempuan mencapai 352 kasus. Tingkat kekersan anak diprediksi akan terus naik di tahun 2021, mengingat data kasus kekerasan mencapai 125 kasus pada triwulan 1 tahun 2021. Terjadinya kasus-kasus tersebut dikarenakan keenganan masyarakat melaporkan indikasi kekerasan dari awal. Selain itu, pelaksanaan sistem perlindungan anak di tingkat desa/kelurahan, khususnya pada upaya pencegahan dan penanganan kasus juga belum berjalan optimal.

Maka program ini dirancang sebagai media bagi Lembaga Advokasi Hak Anak (LAHA) dapat berpartisipasi dalam pembenahan dan pembangunan Kota Bandung, khususnya dalam mendukung Kota Bandung sebagai kota layak anak. Arah keterlibatan LAHA ini ditujukan pada upaya penguatan sistem perlindungan anak di tingkat desa/kelurahan melalui peningkatan kemampuan PATBM dan organisasi perlindungan anak, khususnya pada upaya pencegahan dan penanganan kekerasan pada anak di kelurahan yang berada di Kota Bandung.

Berdasarkan pengalaman, sejak Tahun 2015 s/d Tahun 2018 Lembaga Advokasi Hak Anak (LAHA) telah bekerjasama dengan pemerintahan Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari Kota Bandung membentuk kelompok paralegal anak. LAHA melatih dan mendampingi kelompok paralegal anak dalam upaya pengembangan dan pendampingan komunitas, yaitu dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus-kasus perlindungan anak khususnya penanganan anak yang berkonflik dengan hukum. Selain itu, mereka juga dilatih bagaimana

(4)

membangun jaringan dan akses terhadap lembaga layanan perlindungan anak seperti P2TP2A, Unit PPA Kepolisian, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Seiring dengan keberadaannya, kelompok paralegal anak Kelurahan Mekarjaya oleh pemerintahan Kota Bandung, melalui Badan Pemberdayaan Perempua, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (BP3AKB) dijadikan role model untuk pembentukan PATBM di Kota Bandung.

TUJUAN PROGRAM

 Meningkatkan pelaksanaan sistem perlindungan anak di tingkat desa/kelurahan untuk melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan pada anak di Kota Bandung melalui optimalisasi fungsi PATBM dan organisasi perlindungan anak di kelurahan di Kota Bandung.

HASIL YANG DIHARAPKAN

 Terbangunnya keterampilan Anggota PATBM dan organisasi perlindungan anak di kelurahan dalam melakukan pencegahan dan penanganan kasus kekerasan anak, anak yang berkonflik dengan hukum

 Terbangunnya kemampuan Anggota PATBM dan organisasi perlindungan anak di kelurahan dalam membangun jaringan dan akses terhadap lembaga layanan perlindungan anak  Terbentuknya sistem pencegahan dan penanganan termasuk sistem rujukan kasus-kasus

kekerasan pada anak di tingkat kelurahan melalui platfor digital.

KELOMPOK SASARAN

Yang menjadi sasaran dalam program ini adalah:

Anggota Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan organisasi perlindungan anak yang berada di 5 (lima) kelurahan di Kota Bandung. Penentuan PATBM dan organisasi perlindungan anak di 5 (lima) kelurahan ini akan ditentukan dengan menggunakan kriteria-kriteria yang dibuat oleh program.

JENIS DAN DESKRIPSI KEGIATAN

Untuk mencapai hasil yang diharapkan, program mendesain 6 (enam) kegiatan utama, yaitu: 1. Audiensi dengan Pemerintah Kota Bandung dan 5 Kelurahan

Audiensi dengan pemerintah kota ini akan dilakukan terhadap pejabat yang berwenang dalam urusan kepemerintahan. Target yang diharapkan dari audiensi ini adanya dukungan dan rekomendasi terhadap 5 (lima) PATBM dan organisasi perlindungan anak di kelurahan yang dipilih.

Sementara audiensi dengan kelurahan dimaksudkan untuk menjelaskan maksud dan tujuan program bekerja di kelurahan tersebut. Selain adanya dukungan dari kelurahan, target yang ingin dicapai dalam audiensi dengan 5 (lima) kelurahan ini adalah adanya list peserta yang akan dilibatkan dalam pertemuan sosialisasi.

2. Pertemuan sosialisasi di 5 (lima) kelurahan

Pertemuan ini dimaksudkan sebagai media bagi program untuk menginformasikan dan menggali issue perlindungan anak, khususnya anak yang berkonflik dengan hukum dan upaya-upaya yang dapat dilakukan warga untuk terlibat dalam penanganan anak yang berkonflik dengan hukum. Selain itu, pertemuan ini juga dijadikan sebagai alat untuk mengukur kapasitas yang dimiliki oleh PATBM dan organisasi perlindungan anak, sehingga nantinya bisa menjadi rujukan untuk materi pelatihan.

3. Peningkatan kapasitas dan penyusunan sistem pencegahan dan penguatan kasus kekerasan. Pelatihan ini dimaksudkan sebagai alat untuk meningkatkan kapasitas warga dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan anak, khususnya menangani anak yang berkonflik dengan hukum. Terhadap PATBM dan organisasi perlindungan anak yang terlibat dalam

(5)

pelatihan ini akan difasilitasi tidak saja tentang teknik penanganan anak yang berkonflik dengan hukum. Namun juga tentang kemampuan menemukan dan mengenali langkah dan sumberdaya yang bisa dioptimalkan untuk kepentingan penanganan anak yang berkonflik dengan hukum pada khususnya, dan penyelenggaraan perlindungan anak di komunitas pada umumnya. Selain itu, peserta pelatihan pun akan didorong untuk mengembakan rencana kerja yang dapat dilakukan di komunitas masing-masing dengam menggunakan sumberdaya komunitas yang ada. Rencana kerja ini diarahkan pada upaya pencegahan dan penanganan kasus-kasus kekerasan pada anak di kelurahan masing-masing.

4. Pendampingan regular ke PATBM

Salah satu upaya penguatan pelaksanaan sistem perlindungan adalah dengan adanya pendampingan regular ke petugas PATBM. Di sini, staff Laha akan secara intensif dalam mendampingi PATBM melakukan kegiatan-kegiatan terkait pencegahan dan penanganan kekerasan pada anak.

5. Pembuatan sistem laporan kekerasan digital

Untuk mendukung keterlibatan masyarakat dalam melaporkan indikasi kasus-kasus kekerasan pada anak, akan dibuat sistem pelaporan digital dengan berbasis Website dan WhatsApp. Laporan dalam sistem ini akan dipantau oleh pemerintah terkait, staff pendamping dari LAHA, dan juga para petugas PATBM yang diberi kewenangan untuk melakukan pencegahan dan penanganan kasusu.

6. Diskusi publik

Kegiatan ini dimaksudkan sebgai media untuk mendistribusikan pemahaman pentingnya pemenuhan hak anak dan perlindungan anak, salahsatunya perlindungan anak yang berkonflik dengan hukum di Kota Bandung. Diharapkan dari kegiatan ini ditemukan cara baru dalam mendorong terbangunnya perlindungan anak, terutama anak yang berkonflik dengan hukum di Kota Bandung

PELAKSANA PROGRAM

Program ini akan dipimpin oleh seorang Koordinator Program yang bertanggung jawab dalam menjamin terlaksananya program secara utuh dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan program.

Koordinator Program akan dibantu oleh 3 orang staf yang akan bekerja untuk pekerjaan yang berbeda. 1 orang staf akan diberi tanggung jawab untuk kelancaran kegiatan audiensi dan pertemuan sosialisasi. Sementara 2 orang staf akan dialokasikan untuk kepentingan pelatihan dan asistensi pelaksanaan rencana kerja peserta pelatihan. Secara sfesifik staf ini bertugas melakukan konsolidasi antarinstansi, menyusun silabus dan sistem evaluasi, menyiapkan peserta dan mengkonsolidasi narasumber atau pemateri.

Untuk keuangan, Koordinator Program juga akan dibantu oleh seorang staf yang bertanggung jawab atas keuangan program. Staf ini bertugas menyimpan dana di tempat atau lembaga yang kredibel; meneliti dokumen-dokumen yang memerlukan pengeluaran dana; mencatat arus kas; melaporkan posisi keuangan secara periodik serta merencankan cash flow atas budget yang sudah ditetapkan.

MONITORING DAN EVALUASI

Pemantauan serta evaluasi program akan dilaksanakan pada semua tingkatan program. Dalam manajemen program akan dilakukan pertemuan mingguan, bulanan serta triwulan untuk memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan program. Koordinator Program bertanggung jawab terhadap kegiatan ini. Koordinator Program akan mengembangkan beberapa alat untuk kepentingan pemantauan dan evaluasi program.

(6)

Budget : 12 bulan BANSOS PEMKOT

NGO NAME : LEMBAGA ADVOKASI HAK ANAK (LAHA)

No Item Volume Freq

uenc y

Price Total Total per activity

I Personnel Salary

Finance 1 orang 12 bulan

3,000,000 36,000,000

Koordinator Program 1 orang 12 bulan

3,500,000

42,000,000

Staf lapangan 2 orang 12 bulan

3,000,000

72,000,000

sub total 150,000,000

II Administrasi Kantor

Listrik dan internet 1 unit 12 bulan 500,000 6,000,000 Office Supplies 1 unit 12 bulan 250,000 3,000,000

sub Total 9,000,000

III Program

3.1 Audensi dgn pemerintah kota di 5 kelurahan

transportasi 8 kali 3 orang 150,000 3,600,000

sub Total 3,600,000

3.2 Pertemuan sosialisasi di 5 kelurahan -

Konsumsi 5 kali 15 orang 100,000 7,500,000 transportasi 5 kali 15 orang 100,000 7,500,000

sub total - 15,000,000

3.3 Pengembangan Sistem Pelaporan Kekerasan

Digital

Pengembangan teknologi 1 kali 1 produk 35,000,000 35,000,000 35,000,000

(7)

sub total

3.4 Peningkatan kapasitas dan penguatan sistem pencegahan dan penanganan

kasus kekerasan

-

Full Board Meeting 50 orang 2 hari 75,000 7,500,000 Spanduk 1 unit 1 kali 100,000 100,000 Photocopy 50 orang 1 kali 10,000 500,000 Honorarium pembicara 5 orang 1 kali

1,000,000 5,000,000 Honorarium fasilitator/moderator 5 orang 2 hari

1,000,000

10,000,000 Honorarium notulensi 5 orang 2 hari

1,000,000

10,000,000 Transportasi peserta 50 orang 2 hari 100,000 10,000,000

sub total 43,100,000

3.5 Diskusi Publik

Akomodasi 50 orang 1 kali 100,000 5,000,000 Honorarium

Narasumber 1 orang 1 kali

1,500,000

1,500,000

Moderator 1 orang 1 kali

1,000,000 1,000,000

Notulensi 1 orang 1 kali

1,000,000

1,000,000

ATK 1 set 1 kali 500,000 500,000

sub total - 9,000,000

3.6 Pendampingan reguler

Transport 2 orang 48 kali 100,000 9,600,000

sub total 9,600,000

3.5 Monitoring dan Evaluasi -

(8)

ATK 1 set 1 kali 100,000 100,000

sub total 600,000

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mempelajari sintesis material ZIF-8 dengan pelarut air dan penambahan amonium hidroksida sebagai agen deprotonasi dengan

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang dilakukan secara kontinyu untuk mengetahui keberadaan, habitat dan daya dukung kawasan bagi lutung jawa di Cagar Alam Dungus

Antara peranan yang dikupas dalam kertas konsep ini ialah membantu meningkatkan asas pembelajaran yang kukuh, membantu dalam pembelajaran kendiri, meningkatkan

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok... Gunakan ventilasi lokal

Setelah berdiskusi,siswa mampu menuliskan 5 contoh pengamalan dari Sila keempat Pancasila dalam kehidupan sehari – hari dengan benar.. Setelah berdiskusi, siswa mampu

Rencana Penarikan Dana dan Perkiraan Penerimaan yang tercantum dalam Halaman III DIPA diisi sesuai dengan rencana pelaksanaan kegiatan.. Tanggung jawab terhadap penggunaan anggaran

Kadar bilirubin dalam serum dipengaruhi oleh metabolisme hemoglobin, fungsi hepar dan kejadian-kejadian pada saluran empedu. Apabila destruksi eritrosit bertambah, maka