• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDIA INFORMASI INTERAKTIF KOLEKSI MUSEUM SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II BERBASIS MULTIMEDIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEDIA INFORMASI INTERAKTIF KOLEKSI MUSEUM SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II BERBASIS MULTIMEDIA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA INFORMASI INTERAKTIF KOLEKSI MUSEUM SULTAN

MAHMUD BADARUDDIN II BERBASIS MULTIMEDIA

Septian Adi Syahputra Sulaiman Yudi Gustiawan

Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang

Abstrak

Perkembangan teknologi informasi saat ini telah banyak menyentuh hampir semua sektor dari kehidupan kita. Pada penulisan karya ilmiah pembuatan Media Informasi Interaktif Koleksi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Berbasis Multimedia ini penulis mencoba memaparkan tentang pembuatan Media Informasi Interaktif Koleksi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Berbasis Multimedia yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai koleksi benda museum Sultan Mahmud badaruddin II Palembang.

Pada proses ini media informasi museum sultan Mahmud badaruddin II Palembang masih sangat kurang karena dalam proses penyampaian informasi masih menggunakan buku panduan. Dalam pembuatan media informasi interaktif berbasis multimedia tersebut, penulis mencoba menggunakan Adobe Flash CS6 dan menggunakan metode Luther-Sutopo, fasilitas yang ada dalam media informasi interaktif berbasis multimedia ini antara lain memuat informasi benda-benda koleksi museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Kata kunci : Multimedia Interaktif , Luther-Sutopo.

PENDAHULUAN

Pentingnya informasi bagi masyarakat umum sebagai wahana yang memiliki peranan strategis terhadap penguatan identitas masyarakat. Kepedulian akan identitas masyarakat atau bangsa terhadap perkembangan budaya beserta lingkungannya tercermin dari banyaknya minat masyarakat negara maju untuk mengunjungi museum. Tentunya kondisi tersebut tidak lepas dari peran para ahli kebudayaan yang meletakkan museum selain sebagai bagian dari pranata sosial, juga sebagai wahana untuk memberikan gambaran dan pendidikan perkembangan alam dan budaya manusia kepada komunitas dan publik.

Media informasi pada masa kini, memiliki jenis-jenis media informasi yaitu media cetak seperti surat kabar, tabloid, majalah. Media elektronik seperti radio, televisi, film atau video. Media Cyber seperti website, portal berita, blog, media sosial. Dengan melalui media informasi manusia dapat mengetahui informasi dan dapat bertukar pikiran serta berinteraksi satu sama lain. Media informasi juga sebagai alat bantu untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi.

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II terletak di kawasan wisata Benteng Kuto Besak di tepi Sungai Musi. Koleksi museum Sultan Mahmud Badaruddin II yang terdiri dari :

(2)

Tabel. 1 Koleksi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II No Koleksi Jumlah 1 Arkeologika 11 2 Etnografika 209 3 Numismatika 173 4 Biologika 15 5 Kramalogika 217 6 Seni Rupa 6 7 Filologika 15 8 Historika 23 Total 669

Sumber: Buku panduan museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

Berdasarkan tabel 1 bahwa koleksi yang ada di museum Sultan Mahmud Badaruddin II pada tahun 2014, jumlah koleksi yang ada di museum Sultan Mamud Badaruddin II memiliki delapan koleksi yaitu Arkeologika, Etnografika, Numismatika, Biologika, Kramalogika, Seni Rupa, Filologika, Historika. Untuk Arkeologika berjumlah 11, untuk Etnografika berjumlah 209, untuk Numismatika berjumlah 173, untuk Biologika berjumlah 15, untuk Kramalogika berjumlah 217, untuk Seni Rupa berjumlah 6, untuk Filologika berjumlah 15, untuk Historika berjumlah 23.

Pentingnya informasi bagi pengunjung Sultan Mahmud Badaruddin II karena museum ini berfungsi sebagai media atau tempat edukasi dan sebagai alat untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat yang berkunjung dengan cara melihat, membaca dan memahami perkembangan apa saja yang terjadi pada masa-masa sebelumnya.

Saat ini media informasi di museum menggunakan penyampaian informasi benda koleksi melalui petugas museum dan melihat buku panduan museum. Media Informasi yang disampaikan masih kurang menarik, karena masih menggunakan buku panduan yang hanya mempunyai komponen teks dan gambar, serta didominasi oleh teks sehingga kurang diminati oleh pengunjung. Informasi yang disampaikan melalui media informasi interaktif lebih menarik dengan adanya animasi dan video itu lebih efektif di bandingkan lewat teks dan gambar. Multimedia merupakan salah satu yang tepat untuk menyampaikan informasi dalam bentuk audio dan video, Multimedia mampu menghasilkan sesuatu yang biasa menjadi lebih menarik (Dias Hidayati: 2010). Menurut kutipan Eliza pemanfaatan teknologi multimedia sangat diperlukan untuk menciptakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif dengan menggunakan unsur-unsur pendukung seperti teks, audio, grafis, suara, animasi, dan video.

Pembuatan media informasi yang berbasis multimedia itu dibutuhkan sebuah metode, salah satunya metode Luther sutopo. Kelebihan dari metode Luther-Sutopo jelas ada tahapan Material

(3)

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat judul penelitian yaitu

“Media Informasi Interaktif Koleksi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Berbasis

Multimedia”.

LANDASAN TEORI Media

Menurut Susilana dan Riyana (2009:6), Media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium” Secara harfiah kata tersebut memiliki arti perantara atai pengantar.

Informasi

Menurut Kusrini dan Konlyo (2007:7), Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar disbanding biaya untuk mendapatkannya.

Multimedia

Menurut Vaughan sebagaimana dikutip oleh Binanto (2010:2) multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, animasi, dan video yang disampaikan kepada Anda dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan atau dikontrol secara interkatif.

Museum

Menurut Hanafiah, Aryeni, Rizki dan khodijah (2014:1), Museum merupakan lembaga non

for profit, melayani masyarakat dan kemajuannya serta terbuka untuk umum dengan mengumpulkan, merawat, meneliti, mengkomunikasi dan memamerkan, untuk tujuan belajar pendidikan dankesenangan sebagai bukti material keberadaan manusia dan lingkungan (ICOM).

Data Primer

Menurut Hariwijaya (2011:57), data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik secara individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

Data Skunder

Menurut Hariwijaya (2011:58), data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak lain. Data yang diperoleh dengan mempelajari masalah yang berhubungan dengan objek yang diteliti yang bersumber dari buku panduan, berkas-berkas yang berhubungan dengan masalah tersebut dengan cara mengamati, menganalisis, mengidentifikasi permasalahan secara langsung terhadap objek yang dijadikan bahan penelitian.

(4)

Wawancara

Menurut Sutabri (2012:93), teknik wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang paling baik untuk digunakan dalam kegiatan analisis, apa bila dilaksanakan dengan kesungguhan.

Studi Pustaka

Menurut Umar (2009:9) Studi Pustaka adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat

scientific law, pembuatan model atau ingin membandingkan apa yang seharusnya terjadi dengan kejadian yang sebenarnya maka digunakanlah teori,

Jenis Penelitian

Menurut Kuncoro (2009:07), penelitian terapan sering disebut sebagai applied research, merupakan penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Ada tiga macam contoh dari penelitian terapan, yaitu: (1) Penelitian Evaluasi, yaitu: penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan; (2) Penelitian dan Pengembangan, yaitu: penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi; (3) Penelitian tindakan, yaitu penelitian yang dilakukan untuk segera dipergunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah yang ada. Dari ketiga macam penelitian terapan tersebut penulis menggunakan penelitian tindakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Desain multimedia memerlukan pemetaan struktur navigasi (navigation strucure atau site

map) yang menggambarkan hubungan antara beberapa konten dan membantu mengorganisasi

konten dengan pesan. Pada aplikasi ini struktur navigasi dapat digambarkan seperti pada gambar 1.

(5)

Sumber : Penulis, 2015.

Gambar 1 Struktur Navigasi

Penjelasan dari setiap konten pada struktur navigasi diatas adalah sebagai berikut:

a. Menu Utama, menu utama merupakan tampilan paling awal yang ditemui oleh pengguna ketika menggunakan aplikasi Media Informasi Koleksi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II berbasis Multimedia.

b. Koleksi Museum, merupakan bagian pertama dari menu utama. Berisikan 8 sub koleksi museum yang merupakan video, gambar, teks dan suara.

• Arkeologika, merupakan video, gambar, teks dan suara, koleksi arkeologika misalnya batu ukiran.

• Biologika, merupakan video, gambar, teks dan suara, koleksi biologika misalnya burung (obset) dikeringkan.

• Etnoigrafika, merupakan video, gambar, teks dan suara, koleksi Etnoigrafika misalnya kain / songket.

• Filologika, merupakan video, gambar, teks dan suara, koleksi filologika misalnya naskah kuno.

• Historika, merupakan video, gambar, teks dan suara, koleksi Historika misalnya senapan laras panjang atau meriam.

• Kramalogika, merupakan video, gambar, teks dan suara, koleksi kramalogika misalnya guci.

• Numismatika, merupakan video, gambar, teks dan suara, koleksi Numismatika misalnya mata uang logam dan mata uang kertas.

• Senirupa, merupakan video, gambar, teks dan suara, koleksi senirupa misalnya lukisan. c. Sejarah Sultan, merupakan bagian pertama dari menu utama. Berisikan 3 sub sejarah sultan

(6)

• Pengasingan Sultan • Perang Palembang 1821 • Perang Palembang 1659

d. Visi dan misi merupakan bagian pertama dari menu utama. Berisikan visi dan misi dari museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

e. Struktur organisasi merupakan bagian pertama dari menu utama. Berisikan Struktur organisasi dari museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

f. Lokasi museum merupakan bagian pertama dari menu utama. Berisikan Letak lokasi Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

g. Fungsi museum merupakan bagian pertama dari menu utama. Berisikan tentang fungsi museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

h. Sejarah museum merupakan bagian pertama dari menu utama. Berisikan sejarah museum sultan Mahmud badaruddin II Palembang

i. Bantuan merupakan bagian pertama dari menu utama. Berisikanpetunjuk mengenai cara penggunaan aplikasi multimedia bagi pengguna.

State Transition Diagram (STD)

STD berfungsi untuk menggambarkan aksi yang dilakukan pengguna untuk dapat mengubah kondisi dari suatu halaman ke halaman lain. Rancangan STD dari aplikasi dapat digambarkan seperti berikut:

Sumber : Penulis, 2015

(7)

Pada STD halaman utama, pertama kali berinteraksi dengan aplikasi. Pada halaman utama terdapat menu navigasi untuk berpindah ke halaman bantuan,sejarah museum, fungsi museum, lokasi museum, koleksi museum, sejarah sultan, visi dan misi, struktur organisasi. Perpindahan ke halaman yang diinginkan dilakukan dengan menekan tombol yang sesuai. Pada halaman koleksi museum, terdapat sembilan sub menu yang membahas tentang grafik koleksi, arkeologika, biologika, etnografika, filologika, historika, kramalogika, numismatika, senirupa.

Sumber : Penulis, 2015

Gambar 3 STD Halaman Koleksi Museum

Pada STD halaman koleksi museum terdapat sembilan sub menu yaitu grafik koleksi, arkeologika, biologika, etnografika, filologika, historika, kramalogika, numismatika, senirupa. Koleksi museum tentang grafik koleksi menampilkan grafik jumlah koleksi museum. Arkeologika menampilkan koleksi berupa batu. Biologika menampilkan koleksi berupa hewan. Etnografika menampilkan koleksi berupa kain atau songket. Filologika menampilkan koleksi berupa naskah kuno. Historika menampilkan koleksi berupa meriam atau senjata. Kramalogika menampilkan koleksi berupa guci. Numismatika menampilkan koleksi berupa koin atau uang kertas. Senirupa menampilkan koleksi berupa objek dua dimensi seperti lukisan.

(8)

Sejarah Sultan Perang Palembang 1821 Pengasingan Sultan Mahmud

Badaruddin II Perang Palembang 1659 next next Back Back Klik tombol Lihat selengkapnya

Tampil Halaman Pengasingan

Klik tombol home Tampil Halaman Menu Utama Menu Utama

Sumber : Penulis, 2015

Gambar 4. STD Halaman Sejarah Sultan

Pada STD halaman sejarah sultan terdapat tiga sub menu yaitu pengasingan sultan Mahmud badaruddin II menceritakan pengasingan sultan Mahmud badaruddin II saat-saat pemberangkatan menuju pengasingan di ternate yang terlebih dahulu dibawa ke Batavia. Perang Palembang 1821 menceritakan peristiwa perlawanan rakyat Palembang melawan belanda. Perang Palembang 1659 menceritakan suasana peperangan antara pasukan VOC melawan keratin Palembang.

Pembahasan Menu Utama

Pengujian pertama dilakukan oleh penulis dengan mencoba setiap menu utama dan sub menu pada aplikasi multimedia pembelajaran ini. Dari hasil pengujian yang penulis lakukan dilakukan evaluasi untuk dilakukan perbaikan. Gambaran dari proses pengujian yang penulis lakukan dapat dilihat pada gambar 5.

Sumber : penulis, 2015

(9)

Menu Koleksi

Pengujian menu utama koleksi dan sub menu utama koleksi museum penulis lakukan dengan menjalankan video satu per satu dari kedelepan koleksi. Proses pengujian menu utama koleksi museum seperti pada gambar 6

Sumber : penulis, 2015

Gambar 6 Pengujian Menu Koleksi Menu Utama Sejarah Sultan

Pengujian menu utama sejarah sultan penulis lakukan dengan menjalankan animasi satu per satu dari ketiga animasi. Proses pengujian menu utama sejarah museum seperti pada gambar 7.

Sumber : penulis, 2015

Gambar 7 Pengujian Menu Utama Sejarah Sultan Menu Utama Visi dan Misi

Pengujian menu utama Visi dan Misi penulis lakukan dengan mengklik tombol visi atau misi maka akan menampilkan informasi. Proses pengujian visi dan misi seperti pada gambar 8.

(10)

Sumber : penulis, 2015

Gambar 8 Pengujian Menu Utama Visi dan Misi Menu Utama Stuktur Organisasi

Pengujian menu utama struktur organisasi maka akan menampilkan informasi mengenai struktur organisasi. Proses pengujian menu utama struktur organisasi seperti pada gambar 9.

Sumber : Penulis, 2015

Gambar 9 Pengujian Menu Utama Struktur Organisasi Menu Lokasi Museum

Pengujian menu utama lokasi museum maka akan menampilkan informasi mengenai dimana letak lokasi museum. Proses pengujian menu utama lokasi museum seperti pada gambar 10.

(11)

Sumber : Penulis, 2015

Gambar 10 Pengujian Menu Utama Lokasi Museum Menu Utama Fungsi Museum

Pengujian menu utama Fungsi museum maka akan menampilkan informasi mengenai Fungsi museum. Proses pengujian menu utama fungsi museum seperti pada gambar 11.

Sumber : Penulis, 2015

Gambar 11 Pengujian Menu Utama Fungsi Museum Menu Utama Sejarah Museum

Pengujian menu utama Sejarah museum maka akan menampilkan informasi mengenai Sejarah museum. Memiliki tombol menu selanjutnya akan menampilkan gambar-gambar museum. Proses pengujian menu utama sejarah museum seperti pada gambar 12.

(12)

Sumber : Penulis, 2015

Gambar 12 Pengujian Menu Utama Sejarah Museum Menu Utama Bantuan

Pengujian berikutnya yang penulis lakukan adalah menguji menu utama bantuan, untuk melihat apakah menu utama ini dapat menampilkan informasi yang dibutuhkan pengguna ketika dibutuhkan. Proses pengujian menu utama bantuan dapat dilihat pada gambar 13.

Sumber : Penulis, 2015

Gambar 13 Pengujian Menu Utama Bantuan PENUTUP

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, penulis menyimpulkan bahwa Aplikasi multimedia media informasi memerlukan sentuhan seni yang baik, agar aplikasi yang dihasilkan mampu menarik perhatian pengunjung museum. Pembuatan aplikasi multimedia media informasi ini menggunakan Adobe Flash cs6 yang dilengkapi dengan tools untuk mempermudah dalam pembuatan dan pengeditan. Diharapkan dengan adanya media informasi interaktif koleksi museum sultan Mahmud badaruddin II berbasis multimedia dapat memberikan informasi lebih menarik dan lebih mudah dipahami.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Binanto,Iwan.2010. Multimedia Digital Dasar Teori dam Pengembangannya, Yogyakarta : Andi Eliza, Fivia. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Mata Kuliah

Gambar Listrik yang Menggunakan Autocad PAda Program Teknik Electro FT UNP. Firdaus,S. Damiri,J.D. Tresnawati,D. 2012. Perancangan Aplikasi Multimedia Interaktif

Company Profile Generic (Studi Kasus CV.Ganetic).

Hanafiah,A. Aryeni,U.N. Rizki, F.K. Khodijah,S. 2014. Buku Panduan Museum Sultan Mahmud

Badaruddin II Palembang,Palembang : CV Nurys bersaudara.

Hidayat.2014. Aplikasi Pengenalan Dan Pembelajaran Seni Karawitan Berbasis Multimedia Bandung:Jurnal Multimedia Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Tahun 2014.

Hidayati, Dias. Pembuatan video profil Istana Mangkunegaran Surakarta berbasis multimedia. ISSN 2088– 0154 : Surakarta.2012

Hariwijaya M. dan Triton. 2011. Pedoman Penulisan Ilmiah Skripsi dan Tesis.Yogyakarta: ORYZA

Kuncoro, M. 2009, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi Bagaimana Meneliti dan Menulis

Tesis?, Edisi 3, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kusrini. Konlyo,A. 2007. Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan

Visual Basic dan Microsoft SQL Server, Yogyakarta : Andi.

Sandy,M.W. Yulianto,M.L. 2013. Media Informasi Interaktif Wisata Budaya Kabupaten Pacitan

Berbasis Multimedia : Studi Kasus Upacara Adat Unggulan Kecamatan.

Susilana,R. Riyana,C. 2009. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan

Penilaian, Bandung : CV Wacana Prima.

Sutabri, Tata.2012. Analisis Sistem Informasi .Yogyakarta:Andi

Umar, Husein. 2009. Metedologi Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis,Yogyakarta:Liberty.

Gambar

Gambar 1 Struktur Navigasi
Gambar 2 STD Halaman Utama
Gambar 3 STD Halaman Koleksi Museum
Gambar 4. STD Halaman Sejarah Sultan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan berupa pertumbuhan dan hasil panen tanaman sawi menunjukkan bahwa setelah dilakukan analisis ragam ternyata pemberian pupuk organik PETROGANIK

Sistem komunikasi penyuluhan berbasis teknologi informasi atau media baru perlu menjadi perhatian penting, terutama untuk merangsang pengembangan minat petani muda

Hasil perusahaan milik daerah merupakan pendapatan daerah dari keuntungan bersih perusahaan daerah yang berupa dana pembangunan daerah dan bagian untuk anggaran

Hasil yang sama dilaporkan beberapa peneliti, antara lain Curtobacterium flaccumfaciens meningkatkan ketahanan jeruk terhadap Xylella fastidiosa (Araujo et al. 2002),

Untuk mengetahui distribusi spesifik angka prevalensi gangguan fungsi paru pada pedagang sate di wilayah Denpasar berdasarkan faktor resiko lama kerja. Untuk

Jawazul wajhaini (boleh tebal atau tipis) ialah jika jika RA’ berharkat sukun huruf sebelumnya berharkat kasrah dan huruf sesudahnya huruf ISTI’LA’ berharkat kasrah.. HUKUM

Dalam penerapan status CnC ini menunjukan pada Izin Usaha Pertambangan telah sesuai dengan asas-asas hukum pertambangan yang diatur dalam pasal 2 Undang-Undang Nomor 4

Distorsi yang terdapat pada model pendidikan kepramukaan Indonesia secara tidak langsung mengarahkan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib pada praktik