ERaDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 IS,SN: 2302-9021
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MEMBACA
SERTAKESESUAIANNYA
DENGAN
INTELIGENSI
MAHASISWA PROGRAM STUDI
SASTRAINGGRIS
Sugeng Susilo
Adil),
EstiJuniningl)
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya*email : susengadi @ub.ac.id
Abstrak
Berpikir kritis adalah salah satu ketrampilan yang seharusnya dimiliki agar bisa berkomunikasi dan bertahan hidup di era global dewasa ini.Salah satu manfaat dari berpikir kritis adalah membuat seseorang lebih mandiri, percaya diri dan mampu memcahkan persoalan dengan lebih bijak.
Berpikir kritis memiliki dua konsep dasar yaitu delapan elemen pemikiran
kritis
dan Sembilan standar intelektual. Kedua konsepini
akan digunakan untuk mengukur tingkat berpikirkitis
mahasiswa program studi sastra Inggris dalam membaca dan melihat keseuaiannya dengan inteligensi mereka. Kesesuaian antara kedua elemenberpikir
kritis
dan
inteligensiakandiukur
dengan menggunakanstudi
korelasi untuk menentukan standar pemikiran kritis yang mereka miliki. Critical Thinking (CT) tes dan Intelligence Quotient (lQ) tes akan digunakan untuk mengukur dua variable pemikiran kritis dan inteligensi. lQ tes tidak hanya mengukur inteligensi mahasiswa melainkanjuga
untuk mengetahui kemampuan verbal dan perilaku mahasiswa. Disamping itu, standar pemikiran verbal, pernikiran kuantitatif, pemikiran abstrak dan ingatan jangka pendekjuga akan diketahui dari penyelenggaraan tes IQ.Dengan mengetahui kesesuaian antara tingkat pemikiran kritis dan usia mental mereka, hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan kritis para mahasiswa selain juga bermanfaat bagi para dosen untuk memberikan strategi pembelajaran berbasis pemikiran kritis mahasiswa.
Kata kunci: tingkat berpikir kritis, inteligensi, program studi Sastra Inggris
Pendahuluan
Sebagai salah satu benchmark dalam melaksanakan
unit
pendidikan
nasional, ketrampilanberpikir
kritis
bisa dilaksanakandi
sekolah sesuai dengan
kebutuhan dankarakeristik
siswa.
Agar
implementasiberpikir
kritis
bisa berjalan
dengan baik, seluruh warga sekolah harus berperan penuhuntuk
lebih
mengefektifkan
keberhasilandalam
kemampuan
berpikir
kritis.Strategi belajar mengajar menggunakan ketrampilan berpikirkritis
bisa diusulkan untuk mencapaitujuan
yang lebih
bermakna.Dengan demikian, tujuan pengajaran berpikirkritis
di sekolah akan lebih menekankan pada belajarmandiri dan kreatifitas yang bermuara pada
perbaikan preoses pendidikan di lndonesia.
Konsep
berpikir
kritis dari
negarabarat
menitik
beratkan pada pemikiran kritissebagai
suatu
ketrampilan
menyampaikan alasanlogis untuk
mengidentifikasi segala sesuatuyang relevan untuk
memecahkan masalah. Pengertianini
meliputi kemampuanuntuk berpikir
dengancaru
yanglogis
[1].Pemikiran
kritis
diasosiasikan dengan caramemberi alasan
untuk
pemikiran
yang rasional. Elemen pemikirankritis
dijabarkan[2]
menjadi dua unsurpokok yaitu
delapanelemen pemikiran
dan
sembilan
standarintelektual.Delapan
elemen
pemikiranERUDIO, Vol, 2, No. 1, Desember 2013 I^S^SIV; 2302-9021
Sugeng dan Esti J :Kemampuan
Be(ikir
...Dengan Inteligensi Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris 6Otersebut
adalah
mengembangkan tujuan, mengajukan pertanyaan, mencari informasi,membuat inferensi,
membangun
konsep, membuat asumsi, menjabarkan konsekwensi serta menbangun pendapat. Delapan unsurpemikiran
kritis
ini
bisa
secara intensif meningkatkanstandar
intelektual
tertentu.Kesembilan
standar
ini terdiri
darikemampuan
untuk
menandai
kejelasan,ketepatan, kesingkatan,
kesesuaian, kedalamanmakna,
keluasan
pengetahuan,kelogisan, kepentingan dan
keadilan.Kesembilan
standar
ini
bisa digunakanuntuk
mengukur seberapa kritis seseorang dalam berpikir.Dibalik
pentingnya
memiliki kemampuan berpikirkritis,
terdapat beberapakendala
dalam
pelaksanaanyadi
dalam kelas.Salah satu dari kendala tersebut adalahkendala
budaya.
Pembelajaran
berbasispemikiran
kritis
belum bisa
dipraktekkan denganbaik
di
kelas
dikarenakan kendala budaya dan kebiasaan belajar.[3]
menyatakan bahwa sebaikbaiknya
teori berpikir
kritis, apabiladilakukan
di
kelas
akan terkendala masalah kebiasaan,perilaku dan
budaya di dalam kelas.Dua
kendala budaya tersebut adalah perbedaan kekuasaanaau
tanggungjawab
dan
individualism.
Perbedaaankekuasaan berhubungan dengan wewenang
dari
guru
terhadap
siswa. Para siswa
di Indonesia cenderung untuk menghormati guruterlalu
berlebihan
seperti
menerima
apaadanya
hal hal
yang telah disampaikan olehguru tanpa
mempertanyakanlebih
lanjut,Selain
itu
para
siswa
juga
sudah
merasanyaman dengan penjelasan
dari
guru
tanpamempertanyaknnya leb ih mendalam.
Kendala tersebut
di
atas perlu segeradiatasi
dengan
seksama.Salahsatu
upayayang
bisa
dilakukan
adalah
denganmembiasakan
berpikir
kritis
di
segala tingkatan pendidikandi
Indonesia.Di dalamkelas,
seorangguru
seharusnya senantiasamengembangkan
pertanyaan
yangmendukung
siswa
untuk
berpikir
kritis. Pertanyaan pertanyaan sepertiini
secara tidaklangsung
bisa
menumbuhkan
danmengembangkan cara pemikiran
kritis
parasiswa. Selain
dari
itu,
strategi
pengajaranberbasis
pemikiran
kritis
ini
bisa
lebih bermaknajika
dihubungkan dengan
usia mentalpara siswa.Metode
Tujuan
penelitian
ini
adalah untukmengetahui
tingkat
kemampuan
berpikirkritis
dalam
membaca
pada
mahasiswaprogram studi sastra Inggris serta mengetahui kesesuaiannya
dengan integensi
mereka.Pada bab
ini
akan dibahas desain penelitian,populasi
dan
sampelpenelitian,
instrument penelitian,teknik
pengumpulan dan analisis data.Desain
penelitian
ini
adalah ex-postfacto.
Pada penelitianini,
peneliti
mencobauntuk
mengembangkan
co-relationalrelationship
antara
tingkat
berpikir
kritis daninteligensi.Desain
ex-post.facto
sesuaidengan penelitian
ini
karena
tingkat kemampuanberpikir
kritis
bertindak sebagai variable bebastidak
bisa dimanipulasi olehpeneliti.
Selanjutnya, variable bebas lainnyayaitu
inteligensijuga
tidak
bisa
dikontrol,sehingga hubungan mereka
bisa
saling mempengaruhi.Penelitian
ini
dilakukan
denganmelaksanakan penilaian kemampuan berpikir
kritis dan mencari
korelasinyadenganinteligensi.
Penilaian
kemampuanberpikir
kritis
telah
termaktub
di
dalam rumusan masalahyang
pertama, sedangkankorelasinya
dengan
inteligensitersusun didalam
rumusan masalah
nomor
2.
Caramengukur tingkat kemampuan berpikir kritis adalah dengan menggunakan adaptedcritical
thinking
test
yang
dikembangkan
l2l,
instrumen
ini
adalah salah satutes
standaruntuk
mengukur kemampuanberpikir
kritis. Terdapat dua jeniscritical
thtnking te,st, yang pertama adalah menganalisis artikel dan yang kedua adalah mengevaluasi cara berpikirnyaERUDIO, Vol. 2, No.
l,
Desember 2013 LSSN: 2302-9021Sugeng dan Esti J :Kemampuan BerJikir ...Dengan Inteligensi Mahasiswa Program Sttrdi Sastra
Inggris
6Lproficient,
progressing
dan
beginning. Setelahdianalisis,
text
tersebut
dievaluasi dengan menggunakansembilan
intellectualstandards
untuk menilai
cara
berpikimyapengarang.
Standar intelektual
ini
jrga
mempunya
empat
penilaian
mulai
dariadvanced,
proficient,
progressing
danbeginning.
Rumusan masalah
yang
kedua berhubungan dengan studi korelasi. Untuk itu statistik yang digunakan adalah the PearsonProduct Moment Correlation
Cofficient.
Karena
baik
penilaian maupun
korelasiberada
di
bawah payung
penelitiankuantitatif, penelitian
ini
tergolong
dalam penelitian kuantitatif [4].Hasil
Sebagaimana
dijelaskan
dalam
rumusanmasalah
di
dalam
Bab
l,
penelitian
ini
berlujuan
untuk
mendeskripsikan
tingkat keterampilanberpikir
kritis
dalam membacadan
kesesuaiannya
dengan
kecerdasanintelektual
atau
inteligensi
mahasiswaprogram
studi
Sastra
Inggris.
Dalam mendeskripsikan tingkat kemampuanberfikir
kritis
ini
peneliti
menggunakan
tabel intepretasinilai
yang dijadikan patokan untuk mendeskripsikan kemampuanbefikir
kritis tersebut.Berikut
ini
adalah tabel interpretasi kemampuan berfikirkitis
dalam membaca.Tabel 5.
L
Tabel interpretasi kemampuan berfikir kritis2. 7l-85
Proficient (bagus)5-
56-70"
Bagus (progressiryg)4.
40 -55
Kurang (beginning)Dari hasil pengukuran melalui tes befikir l<ritis (critical thinking test) terhadap 245
mahasiswa sebagai subjek penelitian, diperoleh data sebagai berikut:
l.
Dari
245
mahasiswa
program
Studi SastraInggris, terdapat
l8
mahasiswaatau 0, 72o/o mahasiswa yang mempunyai kemampuan
berfikir
sangat bagus2.
Dari
245
mahasiswaprogram
Studi SastraInggris,
terdapat 130 mahasiswaatau
53,06oh
mahasiswa
Yafig mempunyai kemampuan berfikir bagus3.
Dari
245
mahasiswa
program
StudiSastra
Inggris,
terdapat 85
mahasiswaatau 35,690
mahasiswa
Yang mempunyai kemampuan berfikir cukup4.
Dari
245
mahasiswa
program
Studi SastraInggris,
terdapat
l2
mahasiswaatau 0, 05% mahasiswa yang mempunyai kemampuan berfikir kurang
Penelitian
ini
bertujuan
untukmendeskripsikan
tingkat
inteligensi mahasiswaprogram
studi
Sastra
Inggris.Dalam
mendeskripsikantingkat
inteelegensiini
peneliti
menggunakantabel
intepretasinilai
yang
dijadikan
patokan
untukmendeskripsikan
tingkat
kecerdasanintelektual
mahasiswa. Berikut
ini
adalahtabel interpretasi inteligensi.
Tabel interpretasi tingkat inteligensl
2. 90
-
r09 Rata-rataDari hasil
pengukuran
melalui
tes inteligensi(1Q test) terhadap245
mahasiswasebagai
subjek penelitian, diperoleh
datasebagai berikut:
1. Dari
245
mahasiswa
program
Studi SastraInggris,
terdapat20
mahasiswa atau 0, 08% mahasiswa yang mempunyai inteligensi di atas rata-rata2. Dari
745
mahasiswa
program
StudiSastra
Inggris,
terdapat216
mahasiswaatau
88,16%
mahasiswa
Yang mempunyai inteligensi rata-tata3. Dari
245
mahasiswa
program
StudiERUDIO, Vol.2, No. 1, Desember 2013 /.yStrfi 2302-9021
Sugeng dan Esti J :Kemampuan
Be(ikir
...Dengan Inteligensi Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris 62Rata-rata
tingkat
kemampuan
inteligensi mahasiswaprogram
studi
Sastra
Inggrisadalah tata-rata.
Pada
sub
bahasanini
dijelaskan hubunganantara Hubungan antara Kemampuan
Berfikir
Kritis dengan Kecerdasan lntelektual
(lQ)
danpenjelasannya. Berdasarkan hasil analisi data
SPPS, diperoleh
temuan
yang
menyatakanbahwa terdapat
hubungan
korelasi
yangsignifikan
arfiara kemampuabberfikir
kritismahasiswa
dengan
tingkat
kecerdasanintelektual
(IQ)
mereka. Dalam penelitianini
telah dilakukan
test korelasi
terhadap 245 mahasiswaProgram
Studi
Sastra
Inggris FakultasIlmu
Budayadan hasil
penelitianmenunjukkan
adanya
korelasi
tersebut.Hubungan tersebut dapat
dilihat
dalam table berikut ini:Korelasi
antara KemampuanBerfikir
Kritis dengan Kecerdasan Intelektual (IQ)Pearson
Correlation
1CTS
Sig. (2-tailed)N
245Pearson
Correlation
,571--Pembahasano Kesimpulan, dan Saran
Dalam
tulisannya
yang
berjudul Pefrgembangan Keman-rpuanBeroikir
KritiFdan Kreatif
dalam
-
Pgmbelajaran, [Kemampuan berpikir kristis dan kreatif dapat dikembangkan melalui kegiatan pernbelajaran. Kemampuanitu
da mencakupbeberapa
hal,
diantaranya,
(l)
membuatkepufusan
dan
menyelesaikan
masalahdengan
bijak, (2)
mengaplikasikanpengetahuan,
pengalaman
dan
kemahiranberfikir
secaralebih praktik baik
di
dalam ataudi
luar
sekolah,(3)
menghasilkan idea atau ciptaanyang
kreatif
dan
inovatif,
(4) mengatasi cara-aaraberfikir
yang
terburu-buru, kabur
dan sempit,
(5)
meningkatkan aspekkognitif
danafektif,
dan(6)
bersikapterbuka
dalam
menerima
dan
memberipendapat, membuat pertimbangan berdasarkan alasan
dan bukti,
serta berantmemberi pandangan dan
kritik.
Lebih lanjut [5] bahwa Pengembangan
kemampuan
berpikir
mencakup4
hal,
yakni(l)
kemampuan
menganalisis,
(2) membelajarkan siswa bagaimana memahami pernyataan,(3)
mengikuti dan
menciptakan argumenlogis,
(4)
mengiliminir
jalur
yangsalah
dan fokus
padajalur
yang
benarBerpikir
kristis
adalah
berpikir
secara beralasandan
reflektif
dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harusdipercayai
atau
dilakukan.
Berikut
adalah contoh-contoh kemampuanberpikir
kritis, misalnya(t)
membanding dan membedakan,(2)
membuat kategori,(2)
meneliti
bagian-bagian
kecil dan
keseluruhan,
(3) menerangkan sebab,(4)
membuat sekuen /urutan,
(5)
menentukan
sumber
yang dipercayai, dan (6) membuat ramalan.Berpikir
kritis itu
memiliki
4karakteristik,
yakni
(l)
bertujuan
untukmencapai penilaian yang
kritis
terhadap apayang akan kita terima atau apa yang akan kita
lakukan
dengan alasanlogis,
(2)
memakai standar penilaian sebagaihasil dari
berpikirkritis dan
membuat
keputusan,
(3) menerapkan berbagai strategi yang tersusunlQ
Sig. (2{ailed)N
,000 245
,571 ,000
245
1
245 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Analisis korelasi dilakukukan
untuk mengetahui hubungan antaradua
variabel. Padapenelitian
ini
uji
korelasi
dilakukandengan
menggunakan
korelasi
pearson, dengan hasil yang tertera pada Tabell.
Hasil Analisis Korelasi
Hubungan
Koefisien korelasiKeterangan
p-value
CTS
0,571dengan IQ
0,000
adahubungan Berdasarkan
tabel
l,
didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 dimananilai
tersebut lebih kecil daripadao
:
0,05. Dari pengujianERUDIO, Vol. 2, No.
l,
Desember 2013 I^t^tt{.. 2302-9021Sugeng dan Esti J :Kernampuan BerJikir ...Dengan Inteligensi Mahasiswa Program Studi Sastra
Inggris
63dan
memberikan alasanuntuk
menentukandan
menerapkan standar,(4)
mencari
danmenghimpun informasi yang dapat dipercaya
untuk dipakai
sebagai
bukti
yang
dapatmendukung
suatu penilaian.
Kemampuanberpikir
kritis
adalah
kemampuan
(l)
menentukankredibilitas
suatu
sumber, (Z) membedakan antara yang relevandari
yangtidak
relevan,
(3)
membedakanfakta
daripenilaian,
(4)
mengidentifikasi
danmengevaluasi asumsi yang
tidak
terucapkan,(5)
mengidentifikasi
bias
yang
ada,
(6)mengidentihkasi
sudut
pandang,
dan
(7) mengevaluasibukti
yang
ditawarkan untukmendukung pengakuan,
Menurut
Harris, Robert (1998)indikasi
kemampuan berpikirkristis
ada 13,
yakni
( I)
analytic,
(2)convergent,
(3)
vertical,
(4)
probability,
(5)judgment,
(6)
focused,
(7)
Objective,
(8) answer,(9)
Left
brain,
(10)
verbal,
(11) Iinear, (12) reasoning, (13) yes but. [5]Berpikir
kritis
[5] adalah berpikir yangbenar
dalam
rangka
mengetahui
secararelevan dan reliable tentang dunia. Berpikir
kritis, adalah berpikir
beralasan,mencerminkan, bertanggungjawab, kemampuan
berpikir,
yang clifokuskan pada pengambilan keputusan terhadapapa
yangdiyakini
atau yang harus dilakukan. Berpikirkritis
adalahberpik
mengajukan pertanyaan yang sesuai, mengumpulkan informasi yang relevan, mengurutkan informasi secara efisiendan kreatif,
menalar
secaralogis,
hingga sampat pada kesimpulanyang reliable
danterpercaya.Berpikir
kritis itu
menurutnya adal6
karakteristik,
yakni
(l)
menggunakanbukti
secara
baik
dan
seimbang,
(2)mengorganisasikan
pemikiran
dan mengungkapkannyasecara
singkat
dankoheren,
(3)
membedakan antara kesimpulanyang
secaralogis sah
dengan kesimpulan yang cacat, (4) menunda kesimpulan terhadapbukti
yang cukupuntuk
mendukung sebuahkeputusan,
(5)
memahami perbedaan antara berpikir dan menalar,(6)
menghindari akibat yang mungkintimbul
dari tindakan-tindakan,(7)
memahami
tingkat
kepercayaan, (8)melihat
persamaan
dan
analogi
secaramendalam, (9) mampu belajar dan melakukan
apa yang
diinginkan
secaramandiri,
(10)menerapkan
teknik
pemecahan
masalahdalam
berbagai
bidang,
(l
l)
mampumenstrukturkan masalah dengan
teknikformal, seperti
matematika,
danmenggunakannya
untuk
memecahkan masalah,(12)
dapat
mematahkan pendapat yang tidak relevan serta merumuskan intisari,( I
3)
terbiasa
menanyakansudut
pandangorang
lain
untuk
memahami asumsi sertaimplikasi
dari
sudut pandang tersebut, (14)peka
terhadap
perbedaanantara
validitaskepercayaan
dan
intensitasnya,
(15)menghindari kenyataan
bahwa
pengertianseseorang itu terbatas, bahkan terhadap orang yang
tidak
bertindakinkuiri
sekalipun, dan(16) mengenali kemungkinan kesalahan opini seseorang
kemungkinan
bias opini,
danbahaya
bila
berpihak pada pendapat pribaditsl
Sedangkan
tingkat
inteligensi
atauyang
lazim
disebut sebagai
kecerdasanintelektual mempunyai
(IQ)
mempunyai duadimensi
kecerdasan
yaitu,
pertamakemampuan
verbal
yang terdiri
dari pengetahuan umum, pengetahuan berbahasa,kemampuan berhitung, kemampuan
berfikir
abstrak, perhatian
dan
konsentrasi,perbendaharaan
kata,
dan
kemampuanpenalaran
verbal. Kedua,
kemampuan performanceyang
terdiri dari
koordinasi visual-motorik, ketajaman pengamatan/visual,kemampuan
analisa,
berfikir
logis,kematangan
motorik,
dan
kemamPuan penalaran praktis. Dengan demikian adanya korelasi antara kemampuan berfikirkritis
dantingkat inteligensi disebabkan oleh komponen kecerdasan
yang ada
di
dalam
IQ
j,rga terdapat dalam kemampuan berfikir kritis,Dari
pengumpulandan
analisis datayang
telah
dilakukan dalam
tapah-tahappenelitian
ini,
dapat ditarik
beberapa kes impulan sebagai berikut :Per t am a, tata'r atatingkat kemampuan
berfikir kritis
mahasiswaERUDIO, Vol. 2, No. 1, Desember 2013 ISSN; 2302-9021
Sugeng dan Esti J :Kemampuan BerJikir ...Dengan Inteligensi Mahasiswa Program Studi Sastrq Inggris 64
cukup
bagus.
Kedua,
rata-rata
tingkat kemampuaninteligensi
mahasiswa program studi Sastralnggris
adalah rata-rata. Ketiga,terdapat
hubungan
(korelasi)
antaraketerampilan
berfikir kritis
dandenganinteligensi
dengan
nilai
koefisienkorelasi
positif
sebesar
0,57 l.Keempat, adanyakorelasi
antara kemampuanberfikir
kritis
dan tingkat inteligensi disebabkan oleh komponen kecerdasan yang adadi
dalam IQjuga
terdapat
dalam
kemampuanberfikir
kritis.Saran
yang
diajukan
dari
simPulanpenelitian
ini
adalah:
Pertama,
desainpembelajaran mata
kulaih
di
program StudiSastra
Inggris
hendaknya
menyesuaikan dengan tingkat inteligensi mahasiswa. Dosen perlu mengelompokkan tingkat inteligensiitu
dan
memperlakukan mereka sesuai denganketertarikan dan kebutuhannya.Kedua, desain
pembelajaran
mata kuliah
hendaknya memberikan kesempatan kepada mahasiswauntuk berfikir
kritis
khususnya
dalammembaca.
Daftar
Pustaka[]
Cottrell, S. 2005.Critical
Thinktng Skills. Palgrave Macmillan.[2]
Paul,R
and Elder,L.
2006. InternationalCritical
Thinktng Test.
Foundation for Critical Thinking.[3]
Kameo,R.M.
2007. CriticalThinking
inthe
Classroom:
Some
CulturalConstraints.
English
Edu.
Journal
of
Language Teaching
and
Research,Vol.7,No.l
January 2007: 1-13.[4] Ary,
D.2002. Introduction to Research inEducation.
Holt,
Rinehart
and
Winston Inc. USA.t5l Mustaji. 3013.
PengembanqanKemarnpuan
Berpikir Kritis
danKreatif
dalarn
Pembelajaranhttp : i/pasca. tp. ac. itVs