• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Jurnal Internasional Gratis | Makalah Dan Jurnal Gratis Ad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " Contoh Jurnal Internasional Gratis | Makalah Dan Jurnal Gratis Ad"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KRITIS JURNAL INTERNASIONAL

Oleh: Yakobus Bustami NIM: 130341917051

1. Pradeep M Dass. Using a Science/Technology/Society Approach To Prepare Reform-Oriented Science Teachers:The Case of a Secondary Science Methods Course. Issues in Teacher Education, vol. 14, Number 1, Spring 2005

2. Tujuan penulisan:

Untuk mengetahui penggunaan pendekatan sains teknologi masyarakat dalam pembelajaran, fokus permasalahanya, fase-fase dari pendekatan sains teknologi masyarakat dalam pembelajaran, metodologi, hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan.

3. Fakta-fakta unik

a. Standar isi ilmu sains didasarkan pada Standar nasional pendidikan sains (national Science Education Standards/NSES) antara lain: sains dan teknologi, sains dalam perspektif social dan pribadi, sejarah dan sifat sains b. Dalam Rangka “reformasi”, pembelajaran sains di sekolah menengah

maka peneliti menggunakan metode pelatihan dengan pendekatan sains teknologi masyarakat untuk melibatkan mahasiswa calon guru dalam mengeksplorasi keilmuan seputar isu-isu, pertanyaan atau masalah yang diambil dari situasi kehidupan nyata.

c. Mengapa menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat dalam pembelajaran:

1) Pendekatan sains teknologi masyarakat menurut National Science Teachers Association (NSTA) adalah pembelajaran yang melibatkan sains dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Intinya Pendekatan STS merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dengan mengaitkan masalah atau isu-isu dalam kehidupan siswa sehingga memiliki literasi sains pada abad ke 21.

(2)

penguasaan konsep, serta siswa mampu menggunakan sains dalam kehidupan nyata sehari-hari dan dapat meningkatkan rasa ingin tahu tentang sains, sikap siswa terhadap sains serta kemampuan berpikir kreatif (mengajukan pertanyaan, menjelaskan)

3) Studi literature menunjukan bahwa pendekatan STS dapat mewujudkan visi reformasi NSES.

d. Fokus/Masalah Penelitian 1) Pertanyaan dalam penelitian:

a. Apakah penggunaan pendekatan STS dapat membantu calon guru sains dalam memahami tujuan perubahan pendidikan sains kontemporer?

b. Apakah penggunaan pendekatan STS dapat mempengaruhi kesediaan mahasiswa calon guru sains untuk melakukan perubahan dalam mengajar?

c. Apakah penggunaan pendekatan STS dapat memberikan keyakinan kepada mahasiswa calon guru IPA dalam kemampuan untuk mencapai perubahan dalam pembelajaran?

2) Penelitian ini difokuskan dua kelompok secondary science. Peneliti (Pradeep M.Dass) mengajar pada Secondary science untuk sekolah menengah melalui metode pelatihan di daerah perkotaan Univeritas komputer publik (commuter public university).

3) Kelompok pertama dalam metode pelatihan terdiri dari 7 orang, 4 perempuan dan 3 laki-laki. Tujuh orang trsebut berasal dari Amerika yang berkulit putih dan satu diantaranya adalah guru internal sekolah sisanya adalah guru honor.

(3)

putih. Dari 14 orang tersebut 2 orang merupakan guru internal sekolah sisanya calon guru (guru honor)

5) Karena jumlah mahasiswa secondary science yang relatif kecil dari program pendidikan calon guru sains, maka metode pelatihan hanya dilakukan fall semester (Semester pada musim gugur)

6) Mahasiswa yang terdaftar mengikuti pelatihan sains adalah mahasiswa yang memiliki pengalaman mengajar 80 jam di kelas.

7) Metode pelatihan sains merupakan tahap akhir dalam menyelesaikan professional mahasiswa sebelum mengajar di sekolah.

e. Fase-fase pendekatan sains teknologi masyarakat melalui metode pelatihan:

1) Ada 4 tahapan/fase dari pendekatan sains teknologi masyarakat: a. Invitasi/undangan: melakukan brainstorming, mencari masalah,

mengangkat masalah-masalah dengan pertanyaan yang bertujuan mengemukakan topik permasalahan. tahap ini bertujun untuk membangkitkan minat dan keingintahuan siswa SMA.

b. Eksplorasi: ada 2 komponen: pertama, mengidentifikasi pertanyaan kritis berdasarkan literatur perguruan tinggi dan kedua mengumpulkan dan menganalisis informasi ilmiah untuk menjawab pertanyaan kritis siswa. Tahap ini siswa dapat mengumpulkan informasi ilmiah dari masyarakat, media elektronik, temuan sendiri dengan melakukan kegiatan percobaan dilaboratorium.

(4)

d. Mengambil tindakan. Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan presentasi dan Tanya jawab antar kelompok.

2) Hal yang dianalisis dari kegiatan tersebut adalah penilaian belajar siswa, pengaturan belajar berkelompok, dan efek menggunakan biologi modern. Selama pelatihan tersebut calon guru sains membuat jurnal untuk merekam kegiatan pembelajaran dan menulis hasil-hasil refleksi mereka berdasarkan pengalaman mereka masing-masing.

3) Kelompok pertama diminta untuk branstorming dan mengidentifikasi topik tertentu. Adapun topik yang diinvestigasi dari STS:

a. Beetlemania b. Kualitas air c. Tentang kematian d. Tentang nutrisi

4) Kelompok kedua diminta untuk mengidentifikasi topik tentang pengubahan genetik (ayam berkaki tiga di Harvard University).

5) Setiap kelompok harus mengajukan maksimal lima pertanyaan dilanjutkan dengan eksplorasi dan dilanjutkan dengan fase lain sampai semester berakhir.

f. Metodologi:

1) Menggunakan pendekatan kualitatif

2) Data diperoleh dari tiga sumber: jurnal refeksi sepanjang semester, investigasi STS dalam presentasi kelas, dan wawancara kepada mahasiswa pada akhir semester secara mendalam.

3) Semua data dianalisis dengan pendekatan interprenetif g. Temuan/ hasil

(5)

2) Komentar mahasiswa diperoleh dari tiga sumber data yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian:

a. Apakah penggunaan pendekatan STS dapat membantu calon guru sains dalam memahami tujuan perubahan pendidikan sains kontemporer? Komentar dibawah ini berindikasi positif terhadap STS:

Pendekatan STS mengaitkan dengan pengalaman dunia nyata dan relevan dengan kehidupan siswa, tetapi yang terpenting bahwa pendekatan STS dapat membawa siswa untuk menemukan sendiri sains

Membuka mata saya ketika saya membuat modul STS. Ini telah menunjukkan bahwa konsep-konsep sains dan proses dapat lebih berarti ketika dihubungkan dengan kehidupan siswa sehari-hari Pembelajaran dengan Pendekatan STS membuat siswa betul-betul belajar, karena konsep yang disampaikan dihubungkan dengan masalah siswa sehingga cenderung untuk memahami topic secara mendalam dan mempertahankan pengetahuan lamanya.

Memiliki pengalaman yang positif untuk menyelesaikan proyeks Modul yang dibuat tidak akan berarti jika tidak relevan dengan kehidupan siswa.

b. Apakah penggunaan pendekatan STS dapat mempengaruhi kesediaan mahasiswa calon guru sains untuk melakukan perubahan dalam mengajar? Komentar dibawah ini berindikasi positif terhadap STS:

Saya berharap dapat menggunakan model dalam proses pembelajaran.

Saya menyukai terus menerus pekerjaan membuat modul. Saya pikir modul ini dapat dimanfaatkan didalam kelas.

Saya pasti mencoba pada skala kecil pada kelas saya

(6)

Sebagai guru, saya berharap dapat membuat siswa untuk berpikir, mengajukan pertanyaan dan melakukan evaluasi.

c. Apakah penggunaan pendekatan STS dapat memberikan keyakinan kepada mahasiswa calon guru IPA dalam kemampuan untuk mencapai perubahan dalam pembelajaran? Sebagian besar memberikan keyakainan tetapi ada juga yang memiliki kekhawatiran dalam menjalankan STS. Kekhawatiran itu disebabkan karena sebagain besar mahasiswa dekat dengan pembelajaran tradisonal.

h. Pembahasan dan Kesimpulan

1) Diawal pembahasan dikatakan awal penerapan pendekatan STS terdapat mahasiswa calon guru sains (preservice) yang tidak menyenanginya, tetapi setelah modul dari pendekatan STS tersebut dilaksanakan maka mahasiswa lebih menyenangi proses tersebut, mengenali nilai dan potensi dan mulai menikmanti pekerjaan mereka. 2) Kesimpulan dari hasil reflksi dan presentasi judul pada akhir semester

mengambarkan bahwa mahasiswa calon guru menyenangi dan cukup puas kegiatan yang mereka lakukan dengan menggunakan pendektan STS. Namun masih ada yang mengalami kesulitan bahkan khuwatir dalam menerapkan pendekatan STS pada saat mengajar dikelas. 3) Dalam penelitian ini masih meragukan jawaban/komitmen mahasiswa

preservice dari hasil jurnal reflektif dan wawancara

4) Tetapi untuk jawaban atau komitmen tersebut dibantu dengan dua cara yakni dengan guru internal dan dengan mahasiswa lain yang mengamati rekannya selama mengajar

5) Salah satu guru internal mengatakan bahwa dia kan segera menggunakan pendekatan STS di kelasny yakni tahap awal melakukan invitasi dengan mengajukan pertanyaan.

(7)

pembunuhan) dan di Chicago (identifikasi penyakit Tay-Sachs dari perkawinan antar etnis)

7) Dari contoh dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan STS menjadi salah satu alternative dalam proses pembelajaran karena dapat membuat siswa berpikir terhadap masalah nyata dan dapat membantu dalam proses penyelidikan ilmiah serta dapat membuat siswa menyenangi proses belajar mengajar.

4. Pertanyaan yang dimunculkan:

1. Mengapa menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat dalam pembelajaran?

2. Apa yang menjadi konteks dan focus penelitian?

3. Bagaimana fase-fase atau tahapan-tahapan dari pendekatan sains teknologi masyarkat?

4. Bagaimana tahapan-tahapan dari penelitian?

5. Bagaimana hasil, pembahasan dan kesimpulan dari penelitian ini? 5. Refleksi

Referensi

Dokumen terkait

Since 1999, as well as establishing, staffing and funding the Organising Unit, and integrating the organising model into core strategies, the branch leadership team has pursued a

[r]

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga

Praktik mengajar ke-4 ini dirancang dengan model pembelajaran kontekstual dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. Adapun materi untuk pertemuan ke-4

[r]

petrografi yang akan memberikan data yang lebih detil, akan diberikan informasi mengenai jaringan pori, tekstur batuan, komposisi kimia, komposisi mineral (%) dari

Pada dasarnya tidak ada air yang 100% murni dalam arti sesuai dengan benar dengan syarat air yang sesuai untuk kesehatan, maka biar bagaimanapun harus diusahakan air yang ada

The changes in the participation rate are related to the growth in part-time work, the changing shift in the industrial and occupational composition of new jobs (and the