BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Garut pada mata pelajaran
produksi hasil nabati, kompetensi dasar prinsip pengolahan dan produksi sayuran.
Subjek penelitian yang diteliti adalah siswa kelas XI program keahlian Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan sebanyak satu kelas yang berjumlah 31
orang.
B. Populasi dan Sampel
Menurut Margono (2004:118) populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Subjek
populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI program keahlian Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan SMK Negeri 4 Garut yang berjumlah 1
kelas dengan jumlah siswa 31 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan sampel total yaitu seluruh siswa kelas XI program keahlian Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan SMK Negeri 4 Garut. Sampel total
adalah teknik pengambilan sampel dimanajumlah sampel sama dengan populasi.
Hal tersebut karena jumlah populasi yangkurang dari 100 seluruh populasi
dijadikan sampel penelitian semuanya(Sugiyono, 2007).
C. Metode dan Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatanResearch and
Development(R&D). R&D adalah upaya untuk menghasilkan suatu produk berupa
materi, media, alat, dan atau strategi pembelajaran (Sugiyono, 2013). Pengaruh
penerapan model pembelajaran berbasis kerja menggunakan modul praktikum
Pada penelitian ini digunakan bentuk one-shot case study dengan langkah
suatu kelompok diberi perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya (Sugiyono,
2013). Pada penelitian ini digunakan instrumen atau alat pengumpul data yang
menghasilkan data berbentuk angka (numerik). Data tersebut dianalisis sesuai
dengan metode statistik yang digunakan kemudian dideskripsikan. Rancangan
desain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1.One-Shot Case Study
Keterangan:
X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi
D. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Darmadi, 2013:220). Desain yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model penelitian dan
pengembangan yang dipaparkan oleh Sugiyono (2013:408) dengan modifikasi
[image:2.612.133.538.479.686.2]yaitu:
1. Desain modul praktikum
Produk-produk R&D dalam bidang pendidikan diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya
banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah modul praktikum produksi hasil nabati.
2. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk, dalam hal ini apakah modul secara rasional akan lebih
efektif dari metode pembelajaran yang sudah ada. Penilaian yang dihasilkan
masih berupa pemikiran rasional, belum berbentuk fakta lapangan. Validasi
produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau
tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang telah
dirancang tersebut. Tenaga ahli yang menilai produk yaitu ahli media, ahli
bahasa dan ahli materi.
3. Revisi desain
Hasil penilaian validasi akan diketahui kelemahan produk tersebut.
Kelemahan tersebut selanjutnya direvisi oleh peneliti untuk menghasilkan
produk yang baik dan layak.
4. Uji coba produk skala kecil
Desain produk setelah divalidasi dan direvisi dapat langsung diuji
coba. Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penerapan pembelajaran
berbasis kerja menggunakan modul praktikum. Setelah disimulasikan maka
diujicobakan pada kelompok terbatas. Pada uji coba produk skala kecil
diberikan angket kepada kelompok terbatas, guru mata pelajaran dan lembar
observasi pelaksanaan pembelajaran berbasis kerja untuk mendapatkan
informasi keefektifan pembelajaran berbasis kerja menggunakan modul
5. Revisi modul praktikum
Revisi produk dilakukan apabila hasil angket pada kelompok terbatas
terdapat kekurangan yang harus diperbaiki. Jika tidak ada masalah atau nilai
yang diperoleh baik, maka produk dapat dipakai pada uji coba pemakaian
skala besar.
6. Uji coba pemakaian skala besar
Uji coba pemakaian dilakukan apabila produk benar-benar layak
diujicobakan baik dari segi desain dan materi yang telah dilakukan perbaikan.
Pada uji coba pemakaian skala besar, peserta didik diberikan soal untuk
menganalisis ketercapaian kognitif setelah melakukan praktikum
menggunakan modul dan angket untuk mengetahui tanggapan peserta didik
terhadap modul praktikum. Selain itu, diberikan lembar observasi kepada
peserta didik, guru mata pelajaran dan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran berbasis kerja untuk menganalisis ketercapaian afektif,
psikomotorik peserta didik.
7. Revisi modul praktikum
Revisi produk dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian kelompok
besar terdapat kekurangan dan kelemahan. Jika tidak ada masalah atau nilai
yang diperoleh baik, maka produk dapat dibuat masal.
8. Modul Praktikum Produksi Hasil Nabati
Modul praktikum menjadi produk akhir yang valid setelah melalui
validasi dan revisi dari ahli media, materi serta bahasa dilengkapi dengan
revisi melalui angket tanggapan siswa mengenai modul praktikum produksi
hasil nabati yang diujicobakan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ayang digunakan oleh peneliti dalam
kegiatan mengumpulkan data atau informasi agar kegiatan tersebut menjadi
mudah dan sistematis. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam
1. Angket
Angket yang digunakan dalam instrument penelitian ini yaitu berupa
angket validasi ahli materi, ahli media, ahli bahasa, guru mata pelajaran dan
angket tanggapan siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket yang diberikan kepada ahli materi, ahli media dan ahli bahasa.
Adapun angket validasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Angket validasi ahli media
Instrumen kelayakan modul praktikum ditinjau dari media
pembelajaran. Instrumen yang digunakan untuk ahli media pembelajaran
berupa angket tertutup yaitu angket yang berisikan pernyataan yang
mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari
setiap pernyataan yang tersedia. Angket untuk ahli media berisikan
kesesuaian modul pembelajaran dilihat dari ukuran modul, desain sampul
modul dan isi modul (BSNP, 2008).
b. Angket validasi ahli materi
Instrumen kelayakan modul pembelajaran ditinjau dari ahli materi.
Instrumen yang digunakan untuk ahli materi juga menggunakan angket
tertutup yaitu yang berisikan ketercapaian kompetensi yang tersampaikan
dalam modul praktikum tersebut.
c. Angket validasi ahli bahasa
Instrumen kelayakan modul pembelajaran ditinjau dari ahli bahasa.
Instrumen yang digunakan untuk ahli bahasa terdiri dari beberapa aspek
yaitu: kelugasan modul, komunikatif, dialogis, interaktif, kesesuaian
dengan peserta didik, kesesuaian dengan kaidah bahasa, penggunaan
istilah, simbol atau ikon.
2. Tes
Tes yang diberikan berupa kerja praktik (praktikum) dan tes tulis. Tes
tulis menggunakan tes essay yang mencakup materi yang diajarkan kepada
siswa kelas XI program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan
3. Lembar Observasi
Pelaksanaan observasi pembelajaran berbasis kerja menggunakan
modul praktikum dilapangan menggunakan lembar observasi. Lembar
observasi yang digunakan berupa lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran berbasis kerja, lembar observasi guru mata pelajaran dan lembar
observasi siswa. Observasi dilaksanakan pada tahap uji coba produk skala
kecil dan uji coba pemakaian skala besar.
F. Teknik Analisis Data
Terdapat beberapa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini, antara lain:
1. Angket
Berupa perolehan data tentang persepsi modul dari ahli isi materi, ahli
media dan ahli bahasa. Kemudian data tersebut akan diberi penilaian
menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk menilai angket
dengan pilihan jawaban berupa data kualitatif. Data kualitatif tersebut diubah
[image:6.612.196.447.458.556.2]menjadi data kuantitatif dengan penentuan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skala Likert
Skor Penilaian
1 Buruk sekali
2 Buruk
3 Baik
4 Sangat baik
Sumber: Sanjaya dan Trisanti (2013)
Setelah diubah menjadi data kuantitatif, data akan diubah menjadi
bentuk persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase dari
P =
x 100% ………...………(3.1)
Keterangan: P = persentase skor
f = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum I = jumlah item
R = jumlah responden (observer)
[image:7.612.203.439.253.366.2]Hasil perhitungan diinterpretasikan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Interpretasi Skor
Persentase (%) Kriteria
0-20 Sangat lemah
21-40 Lemah
41-60 Cukup
61-80 Baik/Layak
81-100 Sangat baik/Sangat layak Sumber: Sanjaya dan Trisanti (2013)
Berdasarkan kriteria tersebut, maka modul praktikum dikatakan layak apabila
persentasenya ≥60% dari semua aspek (Sanjaya dan Trisanti, 2013).
2. Pengolahan Data Hasil Tes
Pengukuran efektivitas penerapan modul praktikum terhadap
kompetensi siswa diukur melalui hasil tes tulis setelah praktikum (post test)
dan tes kompetensi. Soal post test akan diketahui keabsahannya melalui
expert judgement. Nilai post test dan nilai praktik tiap siswa dianalisis dengan
menggunakan rumus:
Nilai =
Modul praktikum dikatakan efektif apabila nilai post test dan nilai
praktik sekurang-kurangnya 60% dari total siswa mencapai KKM KD yaitu ≥
70.
3. Analisis lembar observasi
Data yang diperoleh dari hasil observasi digunakan untuk mengetahui
keefektifan pelaksanaan pembelajaran berbasis kerja yang dianalisis
menggunakan skala Likert. Skala Likert yang digunakan dalam penilaian
lembar observasi terdapat pada tabel 3.1. Data hasil observasi dideskripsikan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P = x 100% ……….………..(3.3)
Keterangan: P = persentase skor
f = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum
Hasil pengolahan nilai yang diperoleh dikonfersikan pada tabel 3.2.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka pembelajaran berbasis kerja dikatakan