44
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan gaya belajar yang dipaparkan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat siswa kelas IPA cenderung melihat situasi yang konkrit dengan menggunakan perasaan dan mengamati serta melibatkan dirinya sendiri untuk melakukan pengalaman baru seperti praktek di laboratorium dan mengerjakan soal-soal sampai selesai, sedangkan siswa kelas IPS cenderung teoritis dan suka dengan mengembangkan teori dengan bahasanya dan kata-katanya sendiri seperti menghafal teori ekonomi, sejarah, anthropologi.
Terdapat bermacam-macam jenis gaya belajar yang dimiliki oleh siswa IPA dan IPS di SMA 1 Bae Kudus ini yaitu gaya belajar diverger, gaya belajar accommodator, gaya belajar assimilator, gaya belajar converger. Kecenderungan yang dimiliki oleh siswa IPA dan IPS di SMA 1 Bae Kudus berbeda-beda, pada siswa kelas XI program IPA cenderung gaya belajar Diverger dan Accomodator sedangkan pada siswa kelas XI program IPS cenderung gaya belajar Diverger dan Asimilator. Siswa IPA memiliki kecenderungan cara belajar dengan menggunakan perasaan dan pengamatan lebih banyak daripada IPS sedangkan siswa IPS menggunakan cara belajar dengan berpikir dan mengamati lebih sedikit daripada kelas IPA. Siswa IPA menggunakan cara belajar dengan menggunakan berpikir dan bertindak lebih banyak daripada siswa IPS.
45
B.
Saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian ada berbagai saran untuk pihak-pihak terkait dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
Bagi Guru
Guru perlu mengenali jenis gaya belajar yang berbeda beda yang dimiliki oleh siswanya, sehingga dapat menginformasikan tentang gaya belajar yang dimiliki setiap siswa
2.
Bagi Siswa
Berdasarkan hasil pengolahan data yang menunjukkan bahwa terdapat berbagai macam jenis gaya belajar pada siswa, siswa diharapkan dapat menggunakan cara belajar dengan efektif dan termotivasi untuk menggunakan gaya belajarnya tersebut.