1 BAB I
PENDAHULUAN
Dalam setiap badan usaha memiliki tujuan untuk mengoptimalkan laba, demi
kesejahteraan perusahaan itu sendiri. Pencapaian laba yang optimal tersebut dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan pendapatan dari penjualan barang dan jasa
ataupun dengan mengurangi biaya usaha (Febriani, 2007). Untuk memperoleh
pendapatan dengan jumlah yang maksimal, perusahaan dapat meningkatan kualitas
barang yang dihasilkan sehingga minat konsumen untuk membeli barang tersebut
meningkat. Kualitas barang yang bagus akan dapat bersaing dalam pasar sedangkan
kualitas barang yang rendah akan tergeser dengan produk lain.
Tribus (2005:1) mengatakan bahwa,”..The problem is not to increase quality;
increasing quality is the answer to the problem.” Sehingga dalam persaingan global
dunia bisnis mencakup kemampuan suatu perusahaan untuk mengerti apa yang
diinginkan konsumen dan berusaha untuk memenuhinya pada tingkat biaya yang
paling rendah; menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen dengan
kualitas yang tinggi dan reliabilitas yang konsisten; senantiasa mengikuti
perkembangan tehnologi, politik dan sosial yang terjadi dilingkungan perusahaan
serta dapat memprediksi apa yang diinginkan konsumen bahkan sampai dekade
sepuluh tahun mendatang. Perusahaan yang mampu memenuhi kriteria-kriteria
2
Sehingga perusahaan seharusnya memberikan perhatian pada kualitas barang
yang akan dijualnya. Ketidaksesuaian kualitas yang dihasilkan dan yang diharapkan
akan menjadi produk cacat bagi perusahaan. Munculnya produk cacat akan
menambah biaya produksi dan mengurangi pendapatan bagi perusahaan (Febriani,
2007).
Menurut Hansen dan Mowen (2005:7), kegiatan yang berhubungan dengan
kualitas adalah kegitan yang dilakukan karena mungkin atau telah terdapat kualitas
yang buruk, sehingga biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena mungkin atau
telah terdapat produk yang buruk kualitasnya.
Hal tersebut juga terjadi pada Home Industry Ariany Art, yang memproduksi
karajian tangan, mebel dan accessories dari bahan enceng gondok, pelepah pisang,
pandan dan rotan. Ariany Art mementingkan kualitas produk yang dibuatnya, kualitas
yang baik membuat produk tersebut laku di pasar domestik dan menembus pasar
ekspor Malaysia dan Prancis.
Untuk dapat menembus pasar ekspor Malaysia dan Prancis Home Industry
Aryani Art harus dapat memenuhi standar kualitas produk ekspor. Standar untuk
produk ekspor berbeda dengan standar kualitas produk untuk domestik. Kualitas
produk yang tinggi diharuskan dalam produk ekspor. Sehingga dalam menciptakan
standar kualitas ekspor Home Industry Aryani Art masih belum optimal sehingga
3
Industri kerajian tangan bukanlah industri yang pengerjaan produknya dapat
di kerjakan secara masal. Dalam industry ini setiap pengerjaan satu buah kerajian, di
tangani oleh satu orang ahli, dan tidak dapat di kerjakan oleh mesin. Pengerjaannya
yang manual seperti ini secara otomatis akan memakan waktu dan biaya yang lebih
dibanding produk yang dapat dikerjakan secara masal. Hal ini lah yang menyebabkan
kerajian tangan lebih mahal dibanding produk lain. Kreatifitas dan ketelitian setiap
ahli juga akan mempengaruhi hasil produk tersebut.
Pada home industry Aryani Art penggerjaan produk sangat minim mesin,
mereka hanya menggunakan mesin compressor untuk merekatakan bahan dengan
bahan lain kemudian spet untuk proses pewarnaan dan las untuk melekatkan besi bagi
kerajian yang memiliki dasar dari besi. Sehingga didalam proses tersebut banyak
komponen biaya kualitas yang terjadi. Sebagai contoh bila kita salah dalam
merekatkan satu bagian bahan pada bagian lain, maka bahan tersebut nantinya akan
menjadi bahan yang tidak dapat dipakai atau bahan sisa dan perlu adanya pengerjaan
ulang. Dalam industry ini ada komponen biaya kualitas tetapi belum ada
pengklasifikasian biaya kualitas secara detail, sehinga belum terjadi kontrol terhadap
biaya kualitas yang menyebabkan pemilik tidak tahu dengan detail biaya kualitas
yang dikeluarkan dalam proses produksi.
Dalam industry kerajinan tangan ini hal yang paling sering terjadi adalah
produk cacat karena perbedaan ketelitian para pekerja serta banyaknya bahan sisa
4
produksi bagi Home Industry Aryani Art. Dari paparan tersebut maka masalah
penelitian ini adalah mengklasifikasikan dan menganalisis biaya kualitas pada Home
Industry Aryani Art.
Bagi perusahaan penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan bagi
home industry Aryani Art dalam mengklasifikasikan biaya kualitas untuk
menghindari produk cacat dan permasalahan sisa bahan sehingga biaya produksi
dapat ditekan tanpa mengurangi kualitas produk. Sedangkan bagi akademis,
penelitian bermanfaat dalam memberikan gambaran mengenai pengelolaan biaya