• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ALJABAR KELAS VIII MENGACU PADA STANDAR TIMSS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN ALJABAR KELAS VIII MENGACU PADA STANDAR TIMSS."

Copied!
180
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Oleh:

FAIZATUL MAF’ULA NIM. D74210059

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

(2)

ii

KELAS VIII MENGACU PADA STANDAR

TIMSS

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk

memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Program Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

FAIZATUL MAF’ULA

NIM D74210059

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

(3)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi oleh:

Nama : FAIZATUL MAF’ULA

NIM : D74210059

Judul : PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN

ALJABAR KELAS VIII MENGACU PADA

STANDAR TIMSS

Ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Surabaya, 15 September 2014 Pembimbing,

Dr. Kusaeri, M.Pd.

(4)

iv

Tim Penguji Skripsi di Surabaya, 23 Januari 2015

Mengesahkan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Dekan,

Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag NIP. 196311161989031003

Tim Penguji Ketua,

Dr. Kusaeri, M.Pd NIP. 197206071997031001

Sekretaris,

Moh. Hafiyusholeh, M. P. Mat NIP. 198002042014031001

Penguji I,

Maunah Setyawati, M.Si NIP. 197411042008012008

Penguji II,

(5)

v

MOTTO



















Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan

amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran

dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran

.

Manfaatkan waktu sebaik-baiknya, ia takkan pernah

kembali

(6)

vi

Thanks to Rasulullah SAW

Bismillahirrahmanirrahim

Perjuanganku yang spesial ini tulus kupersembahkan untuk:

Bapak dan Ibuku tercinta Mr. Shochibul Bachri dan Mrs. Roichanah, Beliau berdua senantiasa kokoh menyemangatiku tanpa lelah baik dari segi doa, kasih sayang, dan materi. Sampai-sampai semua itu tak dapat aku sebutkan satu persatu saking buanyaknya. Semoga Allahu Rahiim senantiasa menyayangi beliau lebih dari rasa sayang yang beliau berikan padaku selama ini.

My brothers, Zainal and Akim.

Teruslah berjuang, semoga karyaku mampu menginspirasi kalian berdua. Mimpi-mimpi kita pasti terwujud dek. Semoga Allah selalu menerangi jalan kesuksesan kita bertiga. Semangat!

My Grandma, Musrichah.

I miss you, doa-doamu spesial dihatiku. All of my teachers and my lectures,

Semoga Allah memberikan balasan surga atas ilmu yang senantiasa tulus dan ikhlas diamalkan tanpa batas. Jazakumullohu khoirol jaza’.

My beloved friends,

Mbak Devi, Umix, Yayak, teman-teman BJEC II.

Tanpa kalian sadari, aku telah belajar banyak hal dari kalian. Terima kasih terima kasih terima kasih. Tanpa lelah menampung keluh kesahku dan tanpa lelah pula menyemangatiku. I Love You All

PMT 2010’

(7)

vii

Oleh:

FAIZATUL MAF’ULA

ABSTRAK

Berdasarkan pada hasil prestasi matematika peserta didik Indonesia dalam penilaian Internasional TIMSS yang tergolong rendah, penelitian pengembangan instrumen penilaian ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran matematika khususnya pada materi aljabar.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui tingkat validitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS, (2) mengetahui tingkat validitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis uraian mengacu pada standar TIMSS, (3) mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS, (4) mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis uraian mengacu pada standar TIMSS.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B dan kelas VIII D MTsN Sidoarjo. Objek dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian aljabar mengacu pada standar TIMSS. Sumber data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui 2 cara, yaitu metode angket dan metode tes.

Dari hasil analisis uji validitas dan reliabilitas tes didapat: (1) 12 soal pilihan ganda yang valid dan 3 soal pilihan ganda yang tidak valid. Untuk tingkat validitas soal-soal pilihan ganda, didapat 8 soal pilihan ganda dengan tingkat validitas sedang (cukup baik), 4 soal pilihan ganda dengan tingkat validitas rendah (kurang) (2) 5 soal uraian yang valid. Untuk tingkat validitas soal-soal uraian, didapat 2 soal uraian dengan tingkat validitas tinggi (baik) dan 3 soal uraian dengan tingkat validitas sedang (cukup baik), (3) Soal pilihan ganda reliabel dengan tingkat reliabilitas tinggi (baik), (4) Soal uraian reliabel dengan tingkat reliabilitas tinggi (baik).

(8)

x

SAMPUL LUAR... i

SAMPUL DALAM... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

ABSTRAK... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…..……….…… 1

B. Pertanyaan Penelitian……… 7

C. Tujuan Penelitian………... 8

D. Manfaat Penelitian………..…... 8

E. Definisi Operasional………...…… 9

F. Batasan Penelitian………..… 11

G. Sistematika Pembahasan………... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aljabar dalam Buku Matematika……… 13

B. Kualitas Soal pada Materi Aljabar……… 16

C. TIMSS………. 19

(9)

xi

……….……

B. Subjek dan Objek Penelitian……… 55

C. Tempat dan Waktu Penelitian……….… 55

D. Alur Penelitian……….. 57

E. Prosedur Penelitian………... 59

F. Instrumen Penelitian……….…… 60

G. Metode Pengumpulan Data……….… 64

H. Teknik Analisis Data……….…... 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Analisis Data……….... 72

B. Pembahasan………. 147

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….……….. 162

B. Saran……… 163

DAFTAR PUSTAKA

(10)

xii

1.1 Jumlah Negara yang Berpartisipasi Dalam TIMSS………. 2

2.1 Prosentase Penilaian Literasi Matematika TIMSS…………..… 21

2.2 Prosentase Domain Kognitif Literasi Matematika TIMSS….… 31

3.1 Jadwal Penelitian……….…. 56

3.2 Multiple-choice Item Review Checklist……….….. 63 3.3 Constructed-response Item Review Checklist……….…… 63 3.4 Daftar Validator Instrumen Penilaian Aljabar Mengacu pada Standar

TIMSS………. 64

3.5 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Validitas………. 67

3.6 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reliabilitas... 70

4.1 Daftar Validator Instrumen Penilaian Aljabar Mengacu pada Standar

TIMSS……….…………..……. 72

4.2 Pengolahan Data Hasil Pengerjaan Soal Pilihan Ganda Nomor 1… 74

4.3 Ringkasan Perhitungan Validitas Soal Pilihan Ganda……… 76

4.4 Pengolahan Data Hasil Pengerjaan Soal Uraian Nomor 1……….. 120

4.5 Ringkasan Perhitungan Validitas Soal Uraian………. 122

4.6 Data ∑ � dan ∑ �2 pada Soal Pilihan Ganda……… 137

(11)

xiii

2.1 Contoh soal aljabar dalam TIMSS 2011………..… 44

3.1 Langkah-langkah penelitian……… 54

3.2 Alur Penelitian……… 57

4.1 Soal Pilihan Ganda Nomor 1……… 78

4.2 Soal Pilihan Ganda Nomor 2 Sebelum Revisi………. 80

4.3 Soal Pilihan Ganda Nomor 2 Setelah Revisi ……….. 81

4.4 Soal Pilihan Ganda Nomor 3 Sebelum Revisi………. 83

4.5 Soal Pilihan Ganda Nomor 3 Setelah Revisi……… 84

4.6 Soal Pilihan Ganda Nomor 4 Sebelum Revisi………. 87

4.7 Soal Pilihan Ganda Nomor 4 Setelah Revisi……… 88

4.8 Soal Pilihan Ganda Nomor 5 ……… 90

4.9 Soal Pilihan Ganda Nomor 6 Sebelum Revisi……….. 92

4.10 Soal Pilihan Ganda Nomor 6 Setelah Revisi……….. 93

4.11 Soal Pilihan Ganda Nomor 7 Sebelum Revisi………. 95

4.12 Soal Pilihan Ganda Nomor 7 Setelah Revisi……… 96

4.13 Soal Pilihan Ganda Nomor 8 Sebelum Revisi……….. 98

4.14 Soal Pilihan Ganda Nomor 8 Setelah Revisi………. 99

4.15 Soal Pilihan Ganda Nomor 9 Sebelum Revisi……….. 101

4.16 Soal Pilihan Ganda Nomor 9 Setelah Revisi……… 102

4.17 Soal Pilihan Ganda Nomor 10 ………. 104

4.18 Soal Pilihan Ganda Nomor 11 Sebelum Revisi……… 106

4.19 Soal Pilihan Ganda Nomor 11 Setelah Revisi……….. 107

4.20 Soal Pilihan Ganda Nomor 12 ………. 108

(12)

xiv

4.24 Soal Pilihan Ganda Nomor 15 Sebelum Revisi………. 114

4.25 Soal Pilihan Ganda Nomor 15 Setelah Revisi……... 116

4.26 Soal Uraian Nomor 1 Sebelum Revisi……… 123

4.27 Soal Uraian Nomor 1 Setelah Revisi………... 124

4.28 Soal Uraian Nomor 2 Sebelum Revisi……... 126

4.29 Soal Uraian Nomor 2 Setelah Revisi……... 127

4.30 Soal Uraian Nomor 3 Sebelum Revisi……... 128

4.31 Soal Uraian Nomor 3 Setelah Revisi……... 130

4.32 Soal Uraian Nomor 4 ……... 132

(13)

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Trends in International Mathematics and Science

Study (TIMSS) merupakan penilaian internasional terkait

pengetahuan matematika dan sains untuk peserta didik pada

kelas IV dan kelas VIII. TIMSS adalah salah satu kegiatan dari

IEA.1 IEA merupakan badan kerjasama internasional

independen yang telah melakukan studi prestasi lintas negara

sejak tahun 1958.2 TIMSS pertama kali diselenggarakan pada

tahun 1995. Selanjutnya, kegiatan ini rutin dilaksanakan 4

tahun sekali.

Tujuan utama TIMSS adalah untuk mengetahui tingkat

pencapaian siswa berbagai negara di dunia tentang konteks

pendidikan matematika dan sains. Bagi Indonesia sendiri,

1 Human Sciences Research Council, Highlights from TIMSS 2011 The South African

Perspective”, diakses dari http://www.hsrc.ac.za, pada tanggal 8 Desember 2013

2 The International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA), “

About IEA”, diakses dari http://www.iea.nl/about_us.html, pada tanggal 31 Desember

(14)

manfaat yang dapat diperoleh antara lain untuk mengetahui

posisi prestasi siswa Indonesia bila dibandingkan dengan

prestasi siswa di negara lain dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.3 Dengan demikian, data yang diperoleh dari

hasil studi ini dapat digunakan sebagai masukan dalam

perumusan kebijakan untuk peningkatan mutu pendidikan pada

umumnya dan khususnya dalam meningkatkan pengajaran dan

pembelajaran matematika dan sains.

Rangkuman jumlah negara yang berpartisipasi dalam

TIMSS dapat dilihat dalam tabel 1.1.4

Tabel 1.1

Jumlah Negara yang Berpartisipasi Dalam TIMSS

TIMSS 1995 TIMSS 1999 TIMSS 2003 TIMSS 2007 TIMSS 2011

Kelas 4 Kelas 8 Akhir sekolah menengah Kelas 4

Kelas 8 Kelas 4

Kelas 8 Kelas 4

Kelas 8 Kelas 4 Kelas 8 Jumlah Negara yang berparti sipasi

27 43 23 - 39 26 48 35 46 52 45

Dalam perjalanan TIMSS sejak tahun 1995 sampai dengan

2011, Indonesia mulai sepenuhnya berpartisipasi sejak tahun

3 Kemendikbud Badan Penelitian dan Pengembangan , Survei Internasional TIMSS, diakses dari http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-TIMSS, pada tanggal 22 Desember 2013

4 NCES (National Center for Education Statistic), “Trends in International Mathematics

and Science Study”, diakses dari http://nces.ed.gov/TIMSS/countries.asp, pada tanggal 22

(15)

1999. Namun demikian, Indonesia hanya menyertakan peserta

kelas VIII dalam penilaian Internasional tersebut.5

Berdasarkan hasil TIMSS 1999 sampai dengan TIMSS

2011, skor rata-rata matematika siswa Indonesia pada tingkat

internasional tergolong rendah. Pada TIMSS 1999, siswa

Indonesia menduduki peringkat 34 dari 38. Skor rata-rata siswa

Indonesia saat itu adalah 403, sedangkan skor rata-rata

internasional adalah 487.6 Selanjutnya pada TIMSS 2003, siswa

Indonesia menduduki peringkat 35 dari 46. Skor rata-rata yang

diperoleh adalah 411, sementara skor rata-rata internasional

adalah 467.7 Pada TIMSS 2007, siswa Indonesia menduduki

peringkat ke 36 dari 49. Skor rata-rata siswa Indonesia turun

drastis menjadi 397, sedangkan skor rata-rata internasional naik

5 Rahayu, Etik dkk, Analisis Deskriptif Soal Geometri dalam Buku Matematika

Bilingual untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Berdasarkan Kriteria

International Assessment TIMSS 2007”, diakses dari

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/download/2608/2667, pada tanggal 21 Oktober 2013

6 NCES (National Center for Education Statistic), Mathematics and Science Achievement

of Eighth-Graders in 1999, diakses dari http://nces.ed.gov/TIMSS/results99_1.asp, pada

tanggal 22 Desember 2013

7 Mullis, Ina V.S., Martin, M.O., gonzalez, eugenio j., chrostowski, steven j. TIMSS 2003

International Mathematics Report Findings From IEA's Trends in International

Mathematics And Science Study At The Fourth and Eighth Grades, (Chestnut Hill, USA:

(16)

menjadi 500.8 Pada TIMSS 2011, siswa Indonesia menduduki

peringkat ke 38 dari 59. Siswa Indonesia memperoleh skor

rata-rata 386 dan skor rata-rata Internasional saat itu adalah

500.9

Dasar penilaian prestasi matematika kelas VIII dalam

TIMSS dikategorikan ke dalam dua domain, yaitu isi dan

kognitif. Domain isi mencakup: bilangan, aljabar, geometri,

data dan peluang.10 Domain kognitif mencakup: pengetahuan,

penerapan, dan penalaran.11

Berdasarkan hasil TIMSS 2011, kemampuan kognitif

siswa Indonesia pada materi aljabar sangat rendah. Skor

rata siswa Indonesia yang hanya 22 jauh di bawah skor

rata-rata Internasional, yaitu 39.12 Tentu saja informasi seperti ini

8 Mullis, Ina V.S., Martin, M.O., & foy, p. TIMSS 2007 InternationalMathematics Report

Findings From IEA's Trends in International Mathematics And Science Study At The

Fourth and Eighth Grades, (Chestnut Hill, USA: TIMSS & PIRLS International Study

Center, Boston College, 2008), 35.

9 Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Arora, Alka., & foy, p. Timss 2011 International

Results in Mathematics. (Boston College, USA: TIMSS & PIRLS International Study

Centre), 36.

10Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Assessment Frameworks. (Boston College, USA:

TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2009), 29.

11 Ibid, halaman 40. 12

(17)

sangat mengecewakan karena aljabar merupakan cabang

penting dari matematika.

Jennifer menyatakan, “Algebra in the early years

establishes the necessary ground-work for on going and future

mathematics learning”.13 Hal ini didukung oleh para pakar

matematika yang sepakat bahwa aljabar adalah alat untuk

pemecahan masalah, metode mengungkapkan hubungan,

menganalisis dan mewakili pola, dan mengeksplorasi sifat

matematika dalam berbagai situasi masalah.14 Mengapa

demikian? Karena berpikir aljabar merupakan elemen penting

dan mendasar dari kemampuan berpikir matematika dan

penalaran.15

Dengan demikian peningkatan kualitas pembelajaran

matematika khususnya pada materi aljabar sangat diperlukan.

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

matematika adalah dengan mengembangkan instrumen

13 Taylor-Cox, Jennifer. ALGEBRA in the Early Years?. Young Children, 2003, 58.1: 14-21.

14 Laila, H, Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Untuk Mengembangkan

Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa” (Paper presented at Seminar Nasional Matematika

dan Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta 2013), 3.

15

(18)

penilaian matematika. Instrumen penilaian yang dimaksud

disini adalah instrumen penilaian internal. Penilaian internal

adalah penilaian yang direncanakan dan dilaksanakan oleh

guru.

Melalui penilaian akan diperoleh berbagai informasi

mengenai efektivitas pembelajaran sebagai masukan yang

berguna bagi Guru untuk menyempurnakan pembelajaran.

Demikian juga melalui penilaian akan diketahui sejauh mana

siswa memperoleh kemajuan belajar dalam menguasai

substansi pelajaran, pada bagian mana yang belum, dan kendala

apa yang dihadapinya. Agar pembelajaran dapat berlangsung

dengan baik dan siswa dapat menguasai substansi pelajaran

sesuai yang direncanakan, maka penilaian kelas perlu

dikembangkan dan dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai

umpan balik untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk

mengembangkan instrumen penilaian aljabar kelas VIII

(19)

B.

Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kondisi yang telah dipaparkan dalam latar

belakang, pertanyaan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana tingkat validitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis

pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS?

2. Bagaimana tingkat validitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis

uraian mengacu pada standar TIMSS?

3. Bagaimana tingkat reliabilitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis

pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS?

4. Bagaimana tingkat reliabilitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis

(20)

C.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui tingkat validitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis

pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS.

2. Mengetahui tingkat validitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis

uraian mengacu pada standar TIMSS.

3. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis

pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS.

4. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penilaian

aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis

uraian mengacu pada standar TIMSS.

D.

Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini akan dikembangkan instrumen

penilaian aljabar mengacu pada standar TIMSS. Dengan

(21)

kontribusi terhadap peningkatan pembelajaran matematika

khususnya pada materi aljabar.

E.

Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda perlu kiranya

ditegaskan istilah-istilah yang berhubungan dengan penelitian

ini sebagai berikut:

1.

Pengembangan instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis

pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS yang valid.

Instrumen penilaian aljabar jenis pilihan ganda mengacu

pada standar TIMSS dikatakan valid jika memenuhi

Multiple-choice Item Review Checklist yang divalidasi oleh

para ahli dan memenuhi kriteria validitas yang dihitung

menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment.

2.

Pengembangan instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis

uraian mengacu pada standar TIMSS yang valid.

Instrumen penilaian aljabar jenis uraian mengacu pada

standar TIMSS dikatakan valid jika memenuhi

(22)

divalidasi oleh para ahli dan memenuhi kriteria validitas

yang dihitung menggunakan teknik korelasi Pearson

Product Moment.

3.

Pengembangan instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis

multiple choice mengacu pada standar TIMSS yang

reliabel

.

Instrumen penilaian aljabar jenis multiple choice mengacu

pada standar TIMSS dikatakan reliabel jika memenuhi

kriteria interpretasi koefisien reliabilitas yang dihitung

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.

4.

Pengembangan instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis

uraian mengacu pada standar TIMSS yang reliabel.

Instrumen penilaian aljabar jenis uraian mengacu pada

standar TIMSS dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria

interpretasi koefisien reliabilitas yang dihitung

(23)

F.

Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan:

1. Mengembangkan instrumen penilaian aljabar kelas

VIII mengacu pada standar TIMSS pada pokok

bahasan operasi aljabar.

2. Melakukan uji coba satu kali karena hal yang akan

dideskripsikan dalam penelitian ini hanya mengenai

kualitas instrumen yang meliputi validitas dan

reliabilitas beserta faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

3. Melakukan uji coba di MTsN Sidoarjo

G.

Sistematika Pembahasan

1. Bab 1 pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,

pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, definisi operasional, batasan penelitian, dan

(24)

2. Bab 2 kajian pustaka berisi tentang aljabar dalam buku

matematika, kualitas soal pada materi aljabar, TIMSS, dan

kualitas soal aljabar mengacu pada standar TIMSS.

3. Bab 3 metode penelitian berisi tentang metode penelitian,

subjek dan objek peneltian, tempat dan waktu penelitian,

alur penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian,

metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

4. Bab 4 hasil dan pembahasan penelitian berisi tentang

analisis data dan pembahasan.

5. Bab 5 simpulan dan saran berisi tentang kesimpulan dan

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.

Aljabar dalam Buku Matematika

Salah satu cabang matematika yang diajarkan di

sekolah adalah aljabar. Khuzaini berpendapat bahwa aljabar

merupakan salah satu cabang matematika yang penting untuk

dipelajari.1 Hal ini dapat didukung oleh apa yang dikemukakan

oleh Mahsup bahwa dalam kehidupan sehari-hari aljabar

digunakan dalam pemodelan suatu masalah ke dalam kalimat

matematika.2

Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari

struktur, hubungan dan kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal

ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf).

Sedangkan untuk mempresentasikan bilangan secara umum

1 Khuzaini, A, Skripsi : “Perbedaan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Pemfaktoran Bentuk

Aljabar Siswa Yang Diajar Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted

Individualization (TAI) Dengan Pembelajaran Ekspositori Kelas VIII SMPN 15 Malang”.

(Malang: UM, 2012), 13.

2 Mahsup, M, Disertasi Doktor: “Penerapan Strategi Investigasi Untuk Meningkatkan

Pemahaman Tentang Sistem Persamaan Linier (SPL) Dua Variabel Di SMPN 5 Kepanjen

(26)

sebagai sarana penyerdehanaan dan alat bantu memecahkan

masalah.

Aljabar merupakan bagian dari kurikulum dalam

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan menyediakan

landasan-landasan bagi ide-ide dasar untuk aljabar secara keseluruhan,

meliputi sifat-sifat penambahan dan perkalian bilangan, konsep

variabel, definisi polinom, faktorisasi dan menentukan akar

pangkat.3 Bentuk aljabar yang mempelajari sifat-sifat operasi

pada bilangan real direkam dalam simbol sebagai konstanta

dalam variabel, dan aturan yang membangun ekspresi dan

persamaan matematika yang melibatkan simbol-simbol.4

Pembelajaran aljabar merupakan hal yang sangat

penting karena aljabar sangat mendukung banyak topik lain

dalam matematika, serta mampu mengembangkan kemampuan

penalaran.

Seperti bidang matematika lainnya, aljabar terdiri dari

beberapa konsep dan prinsip dimana sebuah konsep aljabar

diperlukan sebagai dasar untuk konsep pembelajaran aljabar

3 Leisubun, R. S,. Skripsi : “Bentuk Aljabar di SMP. (Malang: UM, 2010), 10. 4

(27)

berikutnya. Selain itu penggunaan prinsip yang saling berkaitan

akan menjadi modal bagi para siswa untuk dapat

menyelesaikan persoalan aljabar dengan baik dan benar.

Tujuan pembelajaran aljabar adalah agar siswa

memperoleh rasa percaya diri mengenai kemampuan

matematikanya, menjadi pemecah masalah yang baik, dapat

berkomunikasi secara matematik, dan dapat bernalar secara

matematik. Selain itu, diharapkan pula siswa mampu untuk

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif.

Fakta menunjukkan bahwa di antara semua cabang

matematika yang diajarkan, aljabar merupakan materi yang

sulit dipahami siswa. Hal yang senada juga dinyatakan Yanto

bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal

aljabar masih rendah.5

Berdasarkan Kurikulum 2013, aljabar pada jenjang

SMP mendapatkan porsi yang cukup besar dari keseluruhan isi

kurikulum jika dibandingkan dengan beberapa materi yang lain

seperti, geometri, peluang dan statistik. Hal ini

5 Yanto, Hidayat Dwi, Nila Kurniasih, and Prasetyo Budi Darmono, Eksperimentasi

Model Pembelajaran Make A Match Dan Inside Outside Circle Pada Materi Bentuk

(28)

mengindikasikan bahwa, aljabar merupakan salah satu

komponen penting pada kurikulum matematika di SMP,

sehingga pembelajaran aljabar yang tidak memadai akan

berkontribusi terhadap ketidakberhasilan pembelajaran

matematika di sekolah secara keseluruhan.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa aljabar

merupakan materi yang penting dan sangat bermanfaat. Tak

diherankan jika aljabar dipelajari pada salah satu bab tersendiri

dalam buku matematika. Materi aljabar dalam buku

matematika disajikan beserta latihan soal dan evaluasi.

Mengingat peran penting aljabar, maka sudah

seharusnya para pengajar berusaha meningkatkan mutu

pembelajaran khususnya pada materi aljabar. Salah satunya

dengan mengembangkan instrumen penilaian aljabar.

B.

Kualitas Soal pada Materi Aljabar

Dalam dunia pendidikan, peran evaluasi sangatlah

penting. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui sejauh mana

(29)

pendidikan, terdapat banyak alat evaluasi, baik berbentuk teks

maupun non-teks.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), alat

adalah benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu yang

dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sementara itu, evaluasi

menurut KBBI berarti penilaian. Mengacu pada definisi

tersebut, alat evaluasi dapat diartikan alat yang digunakan

untuk mencapai maksud penilaian.

Evaluasi dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari

tujuan evaluasi itu sendiri. Tujuan evaluasi pendidikan ialah

untuk mendapat data pembuktian yang akan menunjukkan

sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa

dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler. Secara lebih rinci,

fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat

dikelompokkan menjadi empat fungsi berikut:6

1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan

serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau

melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu

tertentu.

6
(30)

2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program

pengajaran.

3. Untuk keperluan bimbingan dan konseling.

4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan

kurikulum sekolah yang bersangkutan.

Salah satu alat evaluasi adalah soal-soal dalam buku

pelajaran. Perlu diketahui bahwa kebanyakan guru sangat

bergantung pada buku pelajaran dalam pembelajaran. Mereka

menggunakan buku pelajaran dalam memutuskan apa yang

harus diajarkan, bagaimana mengajarkannya, dan jenis tugas

yang diberikan kepada siswa.

Alangkah baiknya jika guru mempunyai inisiatif untuk

meningkatkan mutu pembelajaran matematika khususnya

aljabar. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan instrumen

(31)

C.

TIMSS

(

Trends in International Mathematics and

Science Study)

Trends in International Mathematics and Science

Study (TIMSS) merupakan penilaian internasional terkait

pengetahuan matematika dan sains untuk peserta didik pada

kelas IV dan kelas VIII. TIMSS adalah salah satu kegiatan dari

IEA.7 IEA merupakan badan kerjasama internasional

independen yang telah melakukan studi prestasi lintas negara

sejak tahun 1958.8 TIMSS pertama kali diselenggarakan pada

tahun 1995. Selanjutnya, kegiatan ini rutin dilaksanakan 4

tahun sekali.

Tujuan utama TIMSS adalah untuk mengetahui tingkat

pencapaian siswa berbagai negara di dunia tentang konteks

pendidikan matematika dan sains. Bagi Indonesia sendiri,

manfaat yang dapat diperoleh antara lain untuk mengetahui

posisi prestasi siswa Indonesia bila dibandingkan dengan

prestasi siswa di negara lain dan faktor-faktor yang

7 Human Sciences Research Council, Highlights from TIMSS 2011….

8 The International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA), “

(32)

mempengaruhinya.9 Dengan demikian, data yang diperoleh dari

hasil studi ini dapat digunakan sebagai masukan dalam

perumusan kebijakan untuk peningkatan mutu pendidikan pada

umumnya dan khususnya dalam meningkatkan pengajaran dan

pembelajaran matematika dan sains.

Dalam perjalanan TIMSS sejak tahun 1995 sampai

dengan 2011, Indonesia mulai sepenuhnya berpartisipasi sejak

tahun 1999. Namun demikian, Indonesia hanya menyertakan

peserta kelas VIII dalam penilaian Internasional tersebut.10

Dasar penilaian prestasi matematika kelas VIII dalam TIMSS

dikategorikan ke dalam dua domain, yaitu isi dan kognitif.

Domain isi mencakup: bilangan, aljabar, geometri, data dan

peluang.11 Domain kognitif mencakup: pengetahuan,

penerapan, dan penalaran.12

Berikut ini adalah tabel prosentase penilaian literasi

matematika TIMSS berdasarkan domain isi untuk kelas VIII.13

9 Kemendikbud Badan Penelitian dan Pengembangan, Survei Internasional TIMSS 10 Rahayu, Etik dkk, Analisis Deskriptif Soal Geometri dalam Buku

11Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Assessment…29

12 Ibid, halaman 40. 13

(33)

Tabel 2.1

Prosentase Penilaian Literasi Matematika TIMSS

Domain Isi kelas VIII Prosentase

Nomor/Angka 30%

Aljabar 30%

Geometri 20%

Data dan peluang 20%

Domain isi adalah materi matematika tertentu yang

tercakup dalam penilaian TIMSS 2011 di kelas delapan. Pada

materi Aljabar, siswa kelas delapan harus mampu menguasai

domain konten aljabar yaitu mengenal dan memperluas pola,

menggunakan simbol-simbol aljabar untuk mewakili situasi

matematika, dan mengembangkan kemampuan dalam

memproduksi ekspresi setara dan pemecahan persamaan

linear.14

14Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Mathematics Frameworks, (Boston College, USA :

(34)

Tiga topik aljabar kelas VIII yang diujikan dalam

TIMSS adalah:15

1. Pola

a. Memberikan definisi yang baik mengenai

pola numerik, aljabar, dan geometri atau

urutan yang menggunakan angka, kata-kata,

symbol, atau diagram; menemukan istilah

yang hilang.

b. Menggeneralisasi hubungan pola secara

berurutan, atau antara istilah yang

berdekatan, atau antara jumlah urutan

nomor jangka panjang dan jangka,

menggunakan, kata-kata, atau kalimat

aljabar.

2. Operasi Aljabar

a. Mencari jumlah, selisih, hasil kali dan bagi

kalimat yang mengandung variabel.

b. Menghitung satu bentuk operasi yang

mengandung variabel.

15
(35)

c. Menyederhanakan atau membandingkan

kalimat aljabar untuk menentukan apakah

keduanya setara.

d. Memodelkan bentuk cerita ke dalam kalimat

aljabar

3. Persamaan/rumus dan fungsi

a. Menggunakan persamaan/rumus variabel

variabel yang diberikan

b. Menunjukkan apakah suatu nilai (atau

nilai-nilai) telah memenuhi persamaan/rumus yang

diberikan.

c. Memecahkan persamaan linear dan

pertidaksamaan linear satu variabel dan dua

variabel.

d. Mengenali dan menulis persamaan,

pertidaksamaan, simultan persamaan, atau

fungsi model yang diberikan.

e. Memecahkan masalah menggunakan

(36)

Untuk dapat menjawab soal-soal TIMSS dengan benar,

siswa harus memahami konten matematika yang diujikan.

Selain itu siswa juga harus menguasai berbagai keterampilan

kognitif. Domain kognitif pertama yaitu “pengetahuan”.

Domain ini meliputi fakta-fakta, konsep, dan prosedur yang

perlu diketahui siswa.16 Domain kognitif ke dua yaitu

“penerapan”, difokuskan pada kemampuan siswa untuk

menerapkan pengetahuan dan pemahaman konseptual untuk

memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan.17 Domain

kognitif ketiga yaitu “penalaran” lebih dari sekedar masalah

rutin, mencakup situasi yang asing, konteks yang kompleks,

dan masalah dengan beberapa langkah penyelesaian yang tidak

sederhana.18

16 Ibid, halaman 40.

17 Ibid, halaman 40. 18

(37)

Macam-macam domain kognitif akan dijelaskan

sebagai berikut:19

1. Pengetahuan (Knowing)

a. Mengingat (Recall)

Menyebutkan definisi; terminologi; sifat

bilangan; sifat geometri; dan notasi. Misalnya

× = , + + = 3

b. Mengenali (Recognize)

Mengenali obyek matematika. Misalnya,

bentuk, angka, kalimat matematika, dan

kuantitas. Mengenali matematika entitas yang

secara matematis ekuivalen. Misalnya,

pecahan, desimal dan persen; orientasi

geometris angka yang berbeda dari yang

sederhana.

c. Menghitung (Compute)

Melaksanakan prosedur algoritmik untuk +, -,

×, ÷, atau kombinasi dari ini dengan bilangan

bulat, pecahan, desimal dan bilangan bulat.

19
(38)

Memperkirakan nilai untuk suatu

perhitungan. Melaksanakan prosedur aljabar

rutin

d. Menyimpulkan (Retrieve)

Menyimpulkan informasi dari grafik, tabel,

atau sumber lain. Membaca skala sederhana.

e. Mengukur (Measure)

Menggunakan alat ukur dan memilih alat

yang sesuai untuk pengukuran tertentu.

f. Mengklasifikasi (Classify/Order)

Mengklasifikasikan benda / kelompok,

bentuk, angka, dan ekspresi sesuai sifat

umum, Mengambil keputusan tentang

keanggotaan kelas dan nomor pemesanan dan

objek dengan atribut.

2. Penerapan (Applying)

a. Memilih (Select)

Memilih dengan tepat operasi, metode, atau

strategi yang akan digunakan untuk

(39)

b. Mewakili (Represent)

Menampilkan data dalam diagram, tabel,

grafik, dan menghasilkan representasi setara

untuk diberikan pada entitas matematika atau

hubungan.

c. Model (Model)

Membuat model matematika yang tepat,

seperti sebagai persamaan, angka geometris,

atau diagram untuk memecahkan masalah.

d. Melaksanakan (Implement)

Menerapkan satu instruksi matematika

(misalnya, menggambar bentuk dan

diagram).

e. Menyelesaikan masalah rutin (Solve Routine

Problems)

3. Penalaran (Reasoning)

a. Menganalisis (Analyze)

Menentukan, menjelaskan, dan menggunakan

(40)

situasi matematika. Membuat kesimpulan

yang valid dari informasi yang diberikan.

b. Menggeneralisasi (Generalize/Specialize)

Menggeneralisasikan hasil pemikiran

matematika.

c. Mengintegrasikan (Integrate/ Synthesize)

Membuat hubungan antara pengetahuan yang

berbeda terkait representasi. Membuat

hubungan antara ide-ide matematika.

Menggabungkan fakta matematika, konsep,

dan prosedur untuk menggabungkan hasil

yang didapat.

d. Membenarkan (Justify)

Memberikan pembenaran dengan referensi

hasil matematika yang diketahui.

e. Memecahkan masalah non-rutin (Solve

Non-routine Problems)

Memecahkan masalah dalam matematika

(41)

konsep, dan prosedur matematika yang lebih

kompleks.

D.

Kualitas Soal Aljabar Mengacu pada Standar

TIMSS

Kerangka penilaian TIMSS disusun berdasarkan dua

hal yaitu domain isi dan domain kognitif. Termasuk soal-soal

materi aljabar. Dalam penjelasan domain isi aljabar TIMSS,

dikemukakan bahwa siswa kelas VIII harus mampu menguasai

domain konten aljabar yaitu mengenal dan memperluas pola,

menggunakan simbol-simbol aljabar untuk mewakili situasi

matematika, dan mengembangkan kemampuan dalam membuat

kalimat aljabar yang setara serta pemecahan persamaan linear.20

Siswa harus mengembangkan pemahaman tentang

persamaan linear dan konsep variabel. Siswa pada tingkat ini

diharapkan dapat menggunakan dan menyederhanakan rumus

aljabar, memecahkan linear persamaan, pertidaksamaan,

pasang persamaan simultan yang melibatkan dua variabel, dan

20Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Mathematics Frameworks, (Boston College, USA :

(42)

menggunakan berbagai fungsi. Siswa harus mampu

memecahkan masalah dunia nyata menggunakan model aljabar

dan menjelaskan hubungan yang melibatkan konsep-konsep

aljabar.

Topik utama dalam aljabar adalah:21

1. Pola

2. Kalimat aljabar

3. Persamaan/rumus dan fungsi

Dalam domain kognitif, terdapat tiga macam

keterampilan yaitu:22

1. Pengetahuan (Knowing).

2. Penerapan (Applying).

3. Penalaran (Reasoning).

Berikut ini adalah tabel prosentase penilaian literasi

matematika TIMSS berdasarkan domain kognitif untuk kelas

VIII.23

21 Ibid, halaman 32.

22 Ibid, halaman 33. 23

(43)

Tabel 2.2

Prosentase Domain Kognitif Literasi Matematika

TIMSS

Domain Isi kelas VIII Prosentase

Pengetahuan 30%

Penerapan 45%

Penalaran 25%

Berikut ini adalah deskripsi domain kognitif dalam

TIMSS.24

1. Pengetahuan (Knowing).

Mengetahui (knowing) adalah membahas

fakta-fakta, prosedur, dan konsep yang perlu

siswa ketahui dalam matematika.

Keterampilan kunci dari domain kognitif ini

antara lain:

a. Mengingat definisi, terminologi, sifat

bilangan, sifat geometris, dan notasi.

b. Mengenali obyek matematika, bentuk,

angka, dan ungkapan.

(44)

c. Mengakui entitas matematika yang

secara matematis.

d. Komputasi prosedur algoritmik untuk

fungsi dasar dengan bilangan bulat,

pecahan, desimal, dan bilangan bulat.

e. Menaksir angka untuk memperkirakan

perhitungan.

f. Melakukan prosedur aljabar rutin.

g. Mengambil informasi dari grafik, tabel,

dan grafik.

h. Membaca skala sederhana.

i. Menggunakan satuan yang sesuai ukuran

dan alat ukur.

j. Memperkirakan ukuran.

k. Mengklasifikasi atau mengelompokan

benda, bentuk, angka, dan ungkapan

menurut sifat umum.

l. Membuat keputusan yang benar tentang

(45)

m. Memerintahkan angka dan objek dengan

sifat.

2. Penerapan (Applying).

Penerapan dalam hal ini adalah fokus pada

kemampuan siswa dalam menerapkan

pengetahuan dan pemahaman konseptual

untuk memecahkan masalah atau menjawab

pertanyaan. Keterampilan kunci dari domain

kognitif ini antara lain:

a. Memilih operasi, metode, atau strategi

yang sesuai untuk memecahkan masalah

ketika ada algoritma yang diketahui atau

metode untuk menemukan solusi.

b. Merepresentasikan informasi matematika

dan data dalam diagram, tabel, grafik.

c. Menghasilkan representasi ekivalen

untuk entitas matematika atau hubungan

(46)

d. Menghasilkan model matematika, seperti

persamaan atau diagram untuk

memecahkan masalah rutin.

e. Mengikuti dan melaksanakan satu set

instruksi matematika.

f. Menggambar angka dan bentuk sesuai

spesifikasi yang diberikan.

g. Memecahkan masalah rutin (yaitu,

masalah yang sering dijumpai siswa di

kelas).

h. Membandingkan dan mencocokkan

representasi data yang berbeda (untuk

kelas delapan) dan menggunakan data

dari grafik, tabel, grafik, dan peta untuk

memecahkan masalah rutin.

3. Penalaran (Reasoning).

Penalaran adalah proses kognitif yang

ditekankan dalam pemecahan masalah tidak

rutin, asing, konteks yang kompleks, dan

(47)

beberapa tahapan. Keterampilan kunci dari

domain kognitif ini antara lain:

a. Menentukan dan menggambarkan

hubungan antara

variabel atau objek dalam situasi

matematika.

b. Menggunakan penalaran proporsional

(khusus peserta didik kelas empat).

c. Penguraian geometri angka untuk

menyederhanakan pemecahan masalah.

d. Menggambar jaring yang asing

e. Memvisualisasikan transformasi tiga

dimensi.

f. Membandingkan dan mencocokkan

representasi yang berbeda dari data yang

sama (khusus peserta didik kelas empat).

g. Membuat kesimpulan yang valid dari

informasi yang diberikan.

h. Menggeneralisasikan hasil matematis

(48)

i. Menggabungkan prosedur matematika

untuk menetapkan hasil dan

menggabungkan hasil untuk

menghasilkan hasil yang lebih lanjut.

j. Membuat hubungan antara berbagai

pengetahuan dan representasi terkait.

k. Membuat hubungan antara unsur-unsur

yang berbeda dari pengetahuan dan

representasi terkait.

l. Membuat hubungan antara ide-ide

matematika yang terkait.

m. Memberikan pembenaran atau kesalahan

untuk kebenaran pernyataan dengan

mengacu pada hasil matematika atau

properti.

n. Memecahkan masalah diatur dalam

konteks kehidupan nyata matematika

atau bahwa siswa tidak mungkin

(49)

o. Menerapkan prosedur matematika dalam

konteks yang kompleks.

p. Menggunakan sifat geometris untuk

memecahkan masalah non-rutin.

Soal-soal dalam TIMSS terdiri dari dua jenis soal yaitu

multiple choice (pilihan ganda), siswa memilih jawaban yang

benar dari empat pilihan jawaban, dan constructed-response,

siswa harus menyediakan tanggapan tertulis terhadap soal yang

diberikan.25

Soal-soal dalam TIMSS dikembangkan melalui

pertemuan yang melibatkan masukan dari ahli matematika dan

ahli pengukuran internasional. Para penyelenggara dan ahli

matematika dari 10 negara, memastikan bahwa soal-soal yang

diujikan mencerminkan pemikiran saat ini dan merupakan

prioritas dalam bidang matematika. Soal-soal tersebut

dikembangkan dan ditinjau berulang-ulang dengan satu uji

coba yang melibatkan 43 negara. Berbagai upaya telah

(50)

dilakukan untuk memastikan bahwa soal-soal yang diberikan

dapat mewakili kurikulum negara-negara peserta.

A high-quality item needed to be un-ambiguous in

meaning, with appropriate reading demands, clear graphics,

and a defensible key or scoring guide.26 Soal yang berkualitas

tinggi memiliki beberapa kriteria, antara lain:

a. Kata-kata yang digunakan dalam soal tidak ambigu.

b. Tuntutan membaca yang tepat.

c. Grafik yang jelas.

d. Kunci soal dan panduan penilaian yang tidak berubah-ubah

(tetap).

Dalam TIMSS 2011 Item Writing Guidelines dikatakan

bahwa “In preparing to produce an item for either fourth or

eighth grade, the first step is to focus on the content topic to be

assessed. In writing each item, remember that it also

contributes to a measure of proficiency in a cognitive domain.

Keep in mind that TIMSS is assessing student learning in

particular topics. Think:

26 Martin, Michael O., Kelvin D. Gregory, and Steven E. Stemler, eds. TIMSS 1999

Technical Report. (Boston College USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre,

(51)

a. What should the student know?

b. What should the student be able to do?

That is, what knowledge does this item allow a student to

show? What cognitive processes does this item require a

student to demonstrate?”27

Langkah pertama untuk mempersiapkan soal yang

baik untuk kelas empat dan kelas delapan adalah fokus pada

topik konten yang dinilai. Dalam menulis setiap soal, ingat

bahwa soal tersebut juga memberikan kontribusi untuk ukuran

kemahiran dalam domain kognitif. Perlu diingat bahwa TIMSS

yang menilai belajar siswa pada topik tertentu. Fikirkan:

a. Apa yang seharusnya siswa ketahui?

b. Apa yang seharusnya siswa lakukan?

Pengetahuan siswa bagian manakah yang ditunjukkan siswa

pada soal ini? Proses kognitif bagian manakah yang

ditunjukkan siswa pada soal ini?.

Dalam mengembangkan soal, sangat penting untuk

mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan bagi siswa dalam

(52)

menyelesaikannya. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan tiap soal harus konsisten dengan jatah waktu

untuk soal-soal keseluruhan. Sebagai aturan umum dalam

TIMSS, soal pilihan ganda diperkirakan membutuhkan sekitar 1

menit atau kurang untuk menyelesaikannya, dan soal uraian

dialokasikan 1-3 menit.

Bahasa, gaya, dan tingkat membaca yang digunakan

dalam soal-soal harus sesuai dengan usia dan pengalaman para

siswa. Bahasa yang digunakan harus sesederhana mungkin.

Kosa kata dan istilah yang digunakan harus sesuai dengan

tingkat kelas yang diuji. Soal yang ditulis menggunakan

kalimat aktif. Sebelum kata kerja hindari menggunakan

kata-kata bersyarat, seperti jika, maka dll. Konteks soal hanya

berhubungan dengan matematika, sains atau kaitan matematika

dan sains dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jika konteks

soal tersebut melibatkan dunia nyata, maka konteks tersebut

harus familiar bagi siswa. Konteks soal yang sulit akan

berpengaruh pada validitas soal.

Soal-soal dalam TIMSS harus menyediakan wawasan

(53)

soal berkontribusi pada matematika secara keseluruhan atau tes

ilmu pengetahuan alam. Soal-soal yang diujikan mengandung

beberapa soal yang relatif mudah dan beberapa soal yang

menantang.

Dalam mempersiapkan soal diperlukan perhatian

khusus terhadap keragaman lingkungan, latar belakang,

keyakinan dan adat istiadat dikalangan siswa negara-negara

peserta. Khususnya masalah yang berkaitan dengan

kebangsaan, budaya, etnis, dan lokasi geografis. Seperti

soal-soal yang membutuhkan latar belakang negara-negara peserta

tidak akan cocok. Lokasi geografis berdampak pada siswa yang

berpengalaman pada tempat tersebut. Meskipun televisi dan

internet dapat memberikan siswa beberapa pengetahuan tentang

tempat-tempat terpencil, pengalaman langsung dari beberapa

fenomenea meningkatkan pemahaman dan dapat memberikan

beberapa keuntungan bagi siswa bersangkutan.

TIMSS memfasilitasi terjemahan yang sebanding.

TIMSS mengizinkan nama dan tempat pada soal diubah sesuai

dengan sebuah negara asalkan tidak berpengaruh pada sifat

(54)

Masalah yang melibatkan perhitungan dengan uang,

terutama yang dalam konteks "kehidupan nyata", termasuk

bermasalah untuk studi internasional. Misalnya, biaya sebuah

artikel umum di satu negara adalah sebagian kecil dari unit

dasar mata uang, sedangkan artikel yang sama di negara lain

mungkin biaya ribuan unit dasar. Di beberapa negara, biaya

dari sebuah artikel mungkin tidak pernah termasuk titik

desimal. Jika dimasukkannya biaya merupakan bagian penting

dari masalah, gunakan "Zeds". Ini adalah Unit fiktif mata uang

TIMSS, yang memungkinkan setiap negara untuk bekerja

dengan angka yang sama.

Grafik atau diagram yang digunakan dalam soal harus

akurat dan benar. Grafis dalam soal dipergunakan dalam

memecahkan masalah. Grafik harus jelas dan disebutkan

(55)

Berikut ini akan dijelaskan cara menulis soal pilihan

ganda dan soal constructed-response.28

1. Writing Multiple-choice Items

Pada soal pilihan ganda TIMSS 2011,

disediakan empat pilihan jawaban. Sebuah soal

pilihan ganda mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Pertanyaan adalah bagian awal dari soal di

mana tugasnya didefinisikan.

b. Pilihan merujuk pada seluruh rangkaian

respon berlabel pilihan yang disajikan di

bawah pertanyaan.

c. Kuncinya adalah opsi respon yang benar.

d. Pengecoh adalah pilihan respon yang salah.

Setidaknya setengah dari soal-soal yang

dikembangkan untuk TIMSS 2011 adalah bentuk

pilihan ganda.

Pertanyaan (The Stem)

(56)

Untuk TIMSS 2011, karena kejelasan sangat

penting, maka semua pertanyaan harus

menggunakan kalimat langsung.

Contoh:29

Gambar 2.1

Contoh soal aljabar dalam TIMSS 2011

a. Memberikan informasi yang cukup

dalam pertanyaan, sehingga pertanyaan

menjadi jelas. Dalam hampir semua

kasus, pertanyaan harus mampu berdiri

sendiri, dan menjadi jawaban tanpa

pilihan jawaban. Kecuali akan

ditanyakan suatu estimasi yang terbaik

dari kuantitas.

29 Foy, P., Arora, A., dan Gabrielle, M. TIMSS 2011 User Guide for the International

(57)

b. Pertanyaan tidak harus mencakup

informasi asing.

Informasi asing akan membingungkan

siswa.

c. Hindari menggunakan pertanyaan yang

mengandung kata-kata negatif, seperti

TIDAK, TERKECIL, KECUALI, dll.

Jika pernyataan negatif itu benar-benar

diperlukan, sorot kata negatif (gunakan

huruf kapital).

d. Jika tidak ada satu jawaban yang

disepakati secara universal, pertanyaan

terbaik adalah dengan memasukkan

"dari berikut" dalam kalimat pertanyaan.

e. Hindari pertanyaan yang menghasilkan

jawaban yang benar meski metode yang

digunakan salah.

Struktur pilihan jawaban (Structure of the

(58)

Berikut ini adalah struktur pilihan jawaban

untuk soal pilihan ganda pada TIMSS.30

a. Tulis soal pilihan ganda dengan empat

pilihan jawaban berlabel A-D.

b. Pastikan bahwa salah satu dari empat pilihan

jawaban adalah kunci atau jawaban yang

benar.

c. Pastikan empat pilihan jawaban bersifat

independen.

d. Pastikan struktur gramatikal dari semua

pilihan jawaban Tata bahasa yang tidak

konsisten dapat menjadi petunjuk jawaban

benar atau menghiangkan opsi pilihan

jawaban yang salah.

e. Pastikan struktur pilihan jawaban dari segi

panjang kalimat, tingkat kompleksitas, dan

tata bahasa. Tertibkan pilihan jawaban mulai

dari yang pendek dan sederhana.

(59)

f. Jangan menggunakan pengulangan kata-kata

dalam salah satu pilihan jawaban karena hal

itu dapat menjadi petunjuk untuk pilihan

jawaban yang benar.

g. Jangan menggunakan “tidak satupun benar”

dan semua benar” sebagai pilihan jawaban.

h. Atur pilihan jawaban dalam urutan yang logis

untuk menghemat waktu siswa dalam

membaca pilihan jawaban.

i. Hindari soal yang dapat diselesaikan dengan

pekerjaan mundur untuk memilih pilihan

jawaban yang benar.

2. Writing Constructed-response Items

Dalam soal Constructed-response siswa

dituntut untuk memikirkan jawaban tanpa ada

opsi pilihan jawaban oleh karena itu soal

Constructed-response lebih valid daripada

soal pilihan ganda. Kualitas jawaban sangat

bergantung pada kemampuan penilai dalam

(60)

konsisten dan reliabel dalam dan lintas

negara.

Bukanlah tugas yang mudah

mengembangkan dan menetapkan score soal

Constructed-response. Kehati-hatian dalam

menulis soal sangatlah penting karena dua

alasan, yaitu:

a. Siswa dapat mengerjakan dengan

berbagai cara dan menanggapi

pertanyaan yang berbeda

b. Soal Constructed-response mempunyai

skor yang lebih banyak dibanding soal

pilihan ganda.

Berikut ini adalah cara menulis soal

Constructed-response.31

a. Bahasa dalam soal disesuaikan dengan

tingkat kelas yang diuji.

(61)

b. Soal harus jelas. Hindari menggunakan

kata-kata yang samar seperti membahas,

komentar dll. Hal tersebut menyebabkan

variasi jawaban dan tanggapan yang

luas.

c. Siswa harus mampu menyelesaikan soal

dalam waktu 1-3 menit.

d. Jika menggunakan soal yang

berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari, maka harus disesuaikan dengan

tingkat kelas yang diuji.

e. Hindari pertanyaan yang menimbulkan

jawaban yang luas dan tidak akurat

dalam pemahaman matematika dan sains

seperti, apa kegunaan dari satelit?

f. Beri indikasi, tepat, sejauh, atau tingkat

detil jawaban yang diharapkan.

Misalnya, “Berikan tiga alasan…”

daripada menggunakan “Berikan

(62)

g. Tulis jawaban pertanyaan yang ada

dengan bahasa, pengetahuan, dan

keterampilan murid secara tepat. Ini

dapat menguji kejelasan pertanyaan dan

merupakan salah satu langkah yang

penting dalam menyusun panduan

penilaian soal.

h. Buatlah panduan penilaian untuk

soal-soal yang telah dibuat.

Soal-soal pilihan ganda dan

Constructed-response TIMSS akan ditinjau kembali oleh

TIMSS & PIRLS International Study Center

staff, koordinator dan konsultan peninjauan

soal matematika dan sains, the Science and

Mathematics Item Review Committee

(SMIRC), dan the National Research

Coordinators.

Dalam meninjau soal pilihan ganda, para

(63)

a. Mengidentifikasi jawaban yang benar

dari soal-soal kemudian

membandingkannya dengan hasil

jawaban penulis.

b. Memeriksa penilaian mereka tentang

klasifikasi TIMSS sesuai dengan yang

ditunjukkan oleh tim penulis soal.

c. Memeriksa setiap entri checklist dalam

Multiple-choice Item Review Checklist.

d. Mengidentifikasi dan mencatat setiap

permasalahan dalam soal tersebut.

Dalam meninjau soal

Constructed-response, para pengulas harus:

a. Memeriksa penilaian mereka tentang

klasifikasi TIMSS sesuai dengan yang

ditunjukkan oleh tim penulis soal.

b. Memeriksa setiap entri checklist dalam

Constructed-response Item and Scoring

(64)

c. Menuliskan garis besar jawaban soal

untuk siswa. Meninjau panduan

penilaian untuk soal dan

membandingkannya. Memastikan diri

setuju dengan jumlah skor poin yang

dialokasikan. Melihat tipe penyelesaian

yang yang paling mungkin digunakan

siswa.

d. Mengidentifikasi dan mencatat setiap

masalah dalam soal dan mencetak

(65)

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian “ Research

and Development (penelitian dan pengembangan) yang diawali

dengan studi pendahuluan sampai tahap uji produk. Dalam hal

ini produk tersebut adalah instrumen penilaian aljabar yang

mengacu pada standar TIMSS.

Langkah - langkah dalam penelitian ini meliputi: Studi

pendahuluan yang meliputi studi literatur, studi lapangan, dan

penyusunan draft awal produk, validasi desain, revisi dan

perbaikan desain, uji coba produk. Dalam penelitian ini

dilakukan modifikasi berupa penyederhanaan tahap penelitian

menjadi tahapan studi pendahuluan, tahapan pengembangan,

dan tahapan evaluasi

Secara visual langkah-langkah metode penelitian dan

pengembangan yang dimodifikasi dapat dilihat dalam gambar

(66)

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian

Pada tahap pendahuluan dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut: studi pustaka (analisis siswa, analisis

kurikulum, dan analisis materi) dan pembuatan kisi-kisi soal

mengacu pada standar TIMSS. Pada tahap pengembangan

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: desain instrumen

penilaian aljabar, uji coba instrumen. Pada tahap evaluasi

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: evaluasi dan

penyempurnaan sehingga didapat produk akhir.

Studi Pendahuluan Pengembangan Evaluasi

Studi Pustaka (analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis materi

beserta KI-KD)

Pembuatan kisi-kisi soal mengacu pada

standar TIMSS

Desain instrumen penilaian aljabar

Uji coba

Instrumen

Evaluasi dan

penyempur-naan

(67)

B.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B

dan kelas VIII-D di MTsN Sidoarjo. Kelas VIII-B adalah kelas

unggulan dan kelas VIII-D adalah kelas reguler. Objek dalam

penelitian ini adalah instrumen penilaian aljabar mengacu pada

standar TIMSS.

C.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil

tahun pelajaran 2014/2015 di MTsN Sidoarjo, Kabupaten

(68)

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No. Tanggal Waktu Kegiatan

1. 1-10 Juli 2014 08.00 – selesai - Menyusun Instrumen

Penilaian Aljabar

2. 14 Juli 2014 08.30 – selesai - Permohonan izin

penelitian kepada Kepala Sekolah

- Penyerahan surat izin

penelitian dari kampus

- Permohonan validasi

instrumen ke Guru Mata Pelajaran Matematika kelas VIII

3. 15 Juli 2014 09.00 – selesai - Permohonan validasi

Instrumen ke Dosen Pendidikan Matematika UIN Sunan Ampel Surabaya

4. 16 Juli 2014 09.00 – selesai - Pengambilan hasil

validasi dari Dosen Pendidikan Matematika

5. 19 Juli 2014 08.30 – selesai - Pengambilan hasil

validasi

6. 28 Juli 2014 10.00 – selesai - Validasi instrumen

telah direvisi

7. 5 Agustus 2014 08.30 – selesai - Diskusi penentuan

subjek penelitian.

8. 11 Agustus 2014 06.45 – 08.00 - Uji coba kelas VIII-B

(69)

D.

Alur Penelitian

Alur penelitian ini adalah rancangan atau gambaran

bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Alur penelitian

digambarkan sebagai berikut:

(70)

Penjelasan mengenai alur penelitian yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Melakukan studi kepustakaan mengenai prosedur

pengembangan instrumen penilaian (analisis siswa, analisis

kurikulum, dan analisis materi beserta KI-KD).

2. Menganalisis pokok bahasan operasi aljabar untuk

menentukan indikator pencapaian kompetensi dan standar

TIMSS.

3. Menyusun kisi-kisi instrumen penilaian pokok bahasan

operasi aljabar. Penyusunan kisi-kisi didasarkan pada

indikator pencapaian kompetensi.

4. Mengembangkan instrumen penilaian bentuk pilihan ganda

dan uraian pada pokok bahasan aljabar dan penerapanya

dari kisi-kisi yang telah dibuat.

5. Melakukan uji validitas instrumen penilaian (awal) untuk

meminta validator sebelum dilakukan uji coba.

6. Melakukan revisi terhadap instrumen penilaian yang

dikembangkan berdasarkan saran perbaikan dari validator

(71)

8. Melakukan perhitungan untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas tes secara empiris dengan melakukan analisis

butir soal.

9. Menganalisis data hasil uji coba meliputi validitas dan

reliabilitas instrumen penilaian.

10. Hasil uji coba dibahas dalam pembahasan dan ditarik

kesimpulan.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan meliputi tiga tahap

yaitu; tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis

data. Masing-masing tahap akan diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini

meliputi: (1) Menyusun instrumen penilaian aljabar kelas

VIII mengacu pada standar TIMSS. (2) Menentukan

sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian. (3)

Me

Referensi

Dokumen terkait

Penjualan sarana produksi biasanya dijadikan kegiatan sampingan yang dilakukan oleh sebagian petani tanaman hias, para petani yang memiliki toko atau gerai yang

D., Aspek-Aspek Hukum Perdata Internasional dalam Transaksi Bisnis Internasional , Refika Aditama, Bandung, 2008. UNDANG-UNDANG DAN PUTUSAN

Kedua, dengan judul “ Rich Internet Application (RIA) untuk aplikasi sistem informasi klinik kesehatan” dengan hasil RIA merupakan teknologi yang dapat

Kelompok kerja informal maupun kelompok persahabatan kerja ( friendlyship work group ) informal dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Kelompok kerja formal, terdiri dari

Form laporan penjadwalan permesin digunakan untuk menampilkan hasil dari penjadwalan yang sudah dilakukan oleh pengguna. Tampilan form laporan penjadwalan produksi

Calon penyedia barang dan atau jasa merupakan pabrikan (manufacture) / Principal dari Produk Fiber Optic Cable yang ditawarkan, memiliki pengalaman dalam melaksanakan

Berdasarkan penjelasan istilah diatas dapat didefiniskan bahwa Pola Dakwah NISA’ Dalam Menanggulangi Problem Sosial Keagamaan : (Studi Kasus Remaja Muslimah) adalah corak

Data yang diperoleh pada penelitian tersebut adalah dari citra Ikonos dimana citra tersebut digunakan untuk menyadap data penggunaan lahan dan bentuk lahan, dibantu