i
SKRIPSIOleh:
FAIZATUL MAF’ULA NIM. D74210059
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
ii
KELAS VIII MENGACU PADA STANDAR
TIMSS
SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
FAIZATUL MAF’ULA
NIM D74210059
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi oleh:
Nama : FAIZATUL MAF’ULA
NIM : D74210059
Judul : PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN
ALJABAR KELAS VIII MENGACU PADA
STANDAR TIMSS
Ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan
Surabaya, 15 September 2014 Pembimbing,
Dr. Kusaeri, M.Pd.
iv
Tim Penguji Skripsi di Surabaya, 23 Januari 2015
Mengesahkan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Dekan,
Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag NIP. 196311161989031003
Tim Penguji Ketua,
Dr. Kusaeri, M.Pd NIP. 197206071997031001
Sekretaris,
Moh. Hafiyusholeh, M. P. Mat NIP. 198002042014031001
Penguji I,
Maunah Setyawati, M.Si NIP. 197411042008012008
Penguji II,
v
MOTTO
Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran
.
Manfaatkan waktu sebaik-baiknya, ia takkan pernah
kembali
vi
Thanks to Rasulullah SAW
Bismillahirrahmanirrahim
Perjuanganku yang spesial ini tulus kupersembahkan untuk:
Bapak dan Ibuku tercinta Mr. Shochibul Bachri dan Mrs. Roichanah, Beliau berdua senantiasa kokoh menyemangatiku tanpa lelah baik dari segi doa, kasih sayang, dan materi. Sampai-sampai semua itu tak dapat aku sebutkan satu persatu saking buanyaknya. Semoga Allahu Rahiim senantiasa menyayangi beliau lebih dari rasa sayang yang beliau berikan padaku selama ini.
My brothers, Zainal and Akim.
Teruslah berjuang, semoga karyaku mampu menginspirasi kalian berdua. Mimpi-mimpi kita pasti terwujud dek. Semoga Allah selalu menerangi jalan kesuksesan kita bertiga. Semangat!
My Grandma, Musrichah.
I miss you, doa-doamu spesial dihatiku. All of my teachers and my lectures,
Semoga Allah memberikan balasan surga atas ilmu yang senantiasa tulus dan ikhlas diamalkan tanpa batas. Jazakumullohu khoirol jaza’.
My beloved friends,
Mbak Devi, Umix, Yayak, teman-teman BJEC II.
Tanpa kalian sadari, aku telah belajar banyak hal dari kalian. Terima kasih terima kasih terima kasih. Tanpa lelah menampung keluh kesahku dan tanpa lelah pula menyemangatiku. I Love You All
PMT 2010’
vii
Oleh:FAIZATUL MAF’ULA
ABSTRAK
Berdasarkan pada hasil prestasi matematika peserta didik Indonesia dalam penilaian Internasional TIMSS yang tergolong rendah, penelitian pengembangan instrumen penilaian ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran matematika khususnya pada materi aljabar.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui tingkat validitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS, (2) mengetahui tingkat validitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis uraian mengacu pada standar TIMSS, (3) mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS, (4) mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenis uraian mengacu pada standar TIMSS.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B dan kelas VIII D MTsN Sidoarjo. Objek dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian aljabar mengacu pada standar TIMSS. Sumber data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui 2 cara, yaitu metode angket dan metode tes.
Dari hasil analisis uji validitas dan reliabilitas tes didapat: (1) 12 soal pilihan ganda yang valid dan 3 soal pilihan ganda yang tidak valid. Untuk tingkat validitas soal-soal pilihan ganda, didapat 8 soal pilihan ganda dengan tingkat validitas sedang (cukup baik), 4 soal pilihan ganda dengan tingkat validitas rendah (kurang) (2) 5 soal uraian yang valid. Untuk tingkat validitas soal-soal uraian, didapat 2 soal uraian dengan tingkat validitas tinggi (baik) dan 3 soal uraian dengan tingkat validitas sedang (cukup baik), (3) Soal pilihan ganda reliabel dengan tingkat reliabilitas tinggi (baik), (4) Soal uraian reliabel dengan tingkat reliabilitas tinggi (baik).
x
SAMPUL LUAR... i
SAMPUL DALAM... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI... iv
HALAMAN MOTTO... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... vi
ABSTRAK... vii
KATA PENGANTAR... viii
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…..……….…… 1
B. Pertanyaan Penelitian……… 7
C. Tujuan Penelitian………... 8
D. Manfaat Penelitian………..…... 8
E. Definisi Operasional………...…… 9
F. Batasan Penelitian………..… 11
G. Sistematika Pembahasan………... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aljabar dalam Buku Matematika……… 13
B. Kualitas Soal pada Materi Aljabar……… 16
C. TIMSS………. 19
xi
……….……
B. Subjek dan Objek Penelitian……… 55
C. Tempat dan Waktu Penelitian……….… 55
D. Alur Penelitian……….. 57
E. Prosedur Penelitian………... 59
F. Instrumen Penelitian……….…… 60
G. Metode Pengumpulan Data……….… 64
H. Teknik Analisis Data……….…... 65
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Analisis Data……….... 72
B. Pembahasan………. 147
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….……….. 162
B. Saran……… 163
DAFTAR PUSTAKA
xii
1.1 Jumlah Negara yang Berpartisipasi Dalam TIMSS………. 2
2.1 Prosentase Penilaian Literasi Matematika TIMSS…………..… 21
2.2 Prosentase Domain Kognitif Literasi Matematika TIMSS….… 31
3.1 Jadwal Penelitian……….…. 56
3.2 Multiple-choice Item Review Checklist……….….. 63 3.3 Constructed-response Item Review Checklist……….…… 63 3.4 Daftar Validator Instrumen Penilaian Aljabar Mengacu pada Standar
TIMSS………. 64
3.5 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Validitas………. 67
3.6 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reliabilitas... 70
4.1 Daftar Validator Instrumen Penilaian Aljabar Mengacu pada Standar
TIMSS……….…………..……. 72
4.2 Pengolahan Data Hasil Pengerjaan Soal Pilihan Ganda Nomor 1… 74
4.3 Ringkasan Perhitungan Validitas Soal Pilihan Ganda……… 76
4.4 Pengolahan Data Hasil Pengerjaan Soal Uraian Nomor 1……….. 120
4.5 Ringkasan Perhitungan Validitas Soal Uraian………. 122
4.6 Data ∑ �� dan ∑ ��2 pada Soal Pilihan Ganda……… 137
xiii
2.1 Contoh soal aljabar dalam TIMSS 2011………..… 44
3.1 Langkah-langkah penelitian……… 54
3.2 Alur Penelitian……… 57
4.1 Soal Pilihan Ganda Nomor 1……… 78
4.2 Soal Pilihan Ganda Nomor 2 Sebelum Revisi………. 80
4.3 Soal Pilihan Ganda Nomor 2 Setelah Revisi ……….. 81
4.4 Soal Pilihan Ganda Nomor 3 Sebelum Revisi………. 83
4.5 Soal Pilihan Ganda Nomor 3 Setelah Revisi……… 84
4.6 Soal Pilihan Ganda Nomor 4 Sebelum Revisi………. 87
4.7 Soal Pilihan Ganda Nomor 4 Setelah Revisi……… 88
4.8 Soal Pilihan Ganda Nomor 5 ……… 90
4.9 Soal Pilihan Ganda Nomor 6 Sebelum Revisi……….. 92
4.10 Soal Pilihan Ganda Nomor 6 Setelah Revisi……….. 93
4.11 Soal Pilihan Ganda Nomor 7 Sebelum Revisi………. 95
4.12 Soal Pilihan Ganda Nomor 7 Setelah Revisi……… 96
4.13 Soal Pilihan Ganda Nomor 8 Sebelum Revisi……….. 98
4.14 Soal Pilihan Ganda Nomor 8 Setelah Revisi………. 99
4.15 Soal Pilihan Ganda Nomor 9 Sebelum Revisi……….. 101
4.16 Soal Pilihan Ganda Nomor 9 Setelah Revisi……… 102
4.17 Soal Pilihan Ganda Nomor 10 ………. 104
4.18 Soal Pilihan Ganda Nomor 11 Sebelum Revisi……… 106
4.19 Soal Pilihan Ganda Nomor 11 Setelah Revisi……….. 107
4.20 Soal Pilihan Ganda Nomor 12 ………. 108
xiv
4.24 Soal Pilihan Ganda Nomor 15 Sebelum Revisi………. 114
4.25 Soal Pilihan Ganda Nomor 15 Setelah Revisi……... 116
4.26 Soal Uraian Nomor 1 Sebelum Revisi……… 123
4.27 Soal Uraian Nomor 1 Setelah Revisi………... 124
4.28 Soal Uraian Nomor 2 Sebelum Revisi……... 126
4.29 Soal Uraian Nomor 2 Setelah Revisi……... 127
4.30 Soal Uraian Nomor 3 Sebelum Revisi……... 128
4.31 Soal Uraian Nomor 3 Setelah Revisi……... 130
4.32 Soal Uraian Nomor 4 ……... 132
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) merupakan penilaian internasional terkait
pengetahuan matematika dan sains untuk peserta didik pada
kelas IV dan kelas VIII. TIMSS adalah salah satu kegiatan dari
IEA.1 IEA merupakan badan kerjasama internasional
independen yang telah melakukan studi prestasi lintas negara
sejak tahun 1958.2 TIMSS pertama kali diselenggarakan pada
tahun 1995. Selanjutnya, kegiatan ini rutin dilaksanakan 4
tahun sekali.
Tujuan utama TIMSS adalah untuk mengetahui tingkat
pencapaian siswa berbagai negara di dunia tentang konteks
pendidikan matematika dan sains. Bagi Indonesia sendiri,
1 Human Sciences Research Council, “Highlights from TIMSS 2011 The South African
Perspective”, diakses dari http://www.hsrc.ac.za, pada tanggal 8 Desember 2013
2 The International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA), “
About IEA”, diakses dari http://www.iea.nl/about_us.html, pada tanggal 31 Desember
manfaat yang dapat diperoleh antara lain untuk mengetahui
posisi prestasi siswa Indonesia bila dibandingkan dengan
prestasi siswa di negara lain dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.3 Dengan demikian, data yang diperoleh dari
hasil studi ini dapat digunakan sebagai masukan dalam
perumusan kebijakan untuk peningkatan mutu pendidikan pada
umumnya dan khususnya dalam meningkatkan pengajaran dan
pembelajaran matematika dan sains.
Rangkuman jumlah negara yang berpartisipasi dalam
TIMSS dapat dilihat dalam tabel 1.1.4
Tabel 1.1
Jumlah Negara yang Berpartisipasi Dalam TIMSS
TIMSS 1995 TIMSS 1999 TIMSS 2003 TIMSS 2007 TIMSS 2011
Kelas 4 Kelas 8 Akhir sekolah menengah Kelas 4
Kelas 8 Kelas 4
Kelas 8 Kelas 4
Kelas 8 Kelas 4 Kelas 8 Jumlah Negara yang berparti sipasi
27 43 23 - 39 26 48 35 46 52 45
Dalam perjalanan TIMSS sejak tahun 1995 sampai dengan
2011, Indonesia mulai sepenuhnya berpartisipasi sejak tahun
3 Kemendikbud Badan Penelitian dan Pengembangan , “Survei Internasional TIMSS”, diakses dari http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-TIMSS, pada tanggal 22 Desember 2013
4 NCES (National Center for Education Statistic), “Trends in International Mathematics
and Science Study”, diakses dari http://nces.ed.gov/TIMSS/countries.asp, pada tanggal 22
1999. Namun demikian, Indonesia hanya menyertakan peserta
kelas VIII dalam penilaian Internasional tersebut.5
Berdasarkan hasil TIMSS 1999 sampai dengan TIMSS
2011, skor rata-rata matematika siswa Indonesia pada tingkat
internasional tergolong rendah. Pada TIMSS 1999, siswa
Indonesia menduduki peringkat 34 dari 38. Skor rata-rata siswa
Indonesia saat itu adalah 403, sedangkan skor rata-rata
internasional adalah 487.6 Selanjutnya pada TIMSS 2003, siswa
Indonesia menduduki peringkat 35 dari 46. Skor rata-rata yang
diperoleh adalah 411, sementara skor rata-rata internasional
adalah 467.7 Pada TIMSS 2007, siswa Indonesia menduduki
peringkat ke 36 dari 49. Skor rata-rata siswa Indonesia turun
drastis menjadi 397, sedangkan skor rata-rata internasional naik
5 Rahayu, Etik dkk, “ Analisis Deskriptif Soal Geometri dalam Buku Matematika
Bilingual untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Berdasarkan Kriteria
International Assessment TIMSS 2007”, diakses dari
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/download/2608/2667, pada tanggal 21 Oktober 2013
6 NCES (National Center for Education Statistic), “Mathematics and Science Achievement
of Eighth-Graders in 1999”, diakses dari http://nces.ed.gov/TIMSS/results99_1.asp, pada
tanggal 22 Desember 2013
7 Mullis, Ina V.S., Martin, M.O., gonzalez, eugenio j., chrostowski, steven j. TIMSS 2003
International Mathematics Report Findings From IEA's Trends in International
Mathematics And Science Study At The Fourth and Eighth Grades, (Chestnut Hill, USA:
menjadi 500.8 Pada TIMSS 2011, siswa Indonesia menduduki
peringkat ke 38 dari 59. Siswa Indonesia memperoleh skor
rata-rata 386 dan skor rata-rata Internasional saat itu adalah
500.9
Dasar penilaian prestasi matematika kelas VIII dalam
TIMSS dikategorikan ke dalam dua domain, yaitu isi dan
kognitif. Domain isi mencakup: bilangan, aljabar, geometri,
data dan peluang.10 Domain kognitif mencakup: pengetahuan,
penerapan, dan penalaran.11
Berdasarkan hasil TIMSS 2011, kemampuan kognitif
siswa Indonesia pada materi aljabar sangat rendah. Skor
rata siswa Indonesia yang hanya 22 jauh di bawah skor
rata-rata Internasional, yaitu 39.12 Tentu saja informasi seperti ini
8 Mullis, Ina V.S., Martin, M.O., & foy, p. TIMSS 2007 InternationalMathematics Report
Findings From IEA's Trends in International Mathematics And Science Study At The
Fourth and Eighth Grades, (Chestnut Hill, USA: TIMSS & PIRLS International Study
Center, Boston College, 2008), 35.
9 Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Arora, Alka., & foy, p. Timss 2011 International
Results in Mathematics. (Boston College, USA: TIMSS & PIRLS International Study
Centre), 36.
10Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Assessment Frameworks. (Boston College, USA:
TIMSS & PIRLS International Study Centre, 2009), 29.
11 Ibid, halaman 40. 12
sangat mengecewakan karena aljabar merupakan cabang
penting dari matematika.
Jennifer menyatakan, “Algebra in the early years
establishes the necessary ground-work for on going and future
mathematics learning”.13 Hal ini didukung oleh para pakar
matematika yang sepakat bahwa aljabar adalah alat untuk
pemecahan masalah, metode mengungkapkan hubungan,
menganalisis dan mewakili pola, dan mengeksplorasi sifat
matematika dalam berbagai situasi masalah.14 Mengapa
demikian? Karena berpikir aljabar merupakan elemen penting
dan mendasar dari kemampuan berpikir matematika dan
penalaran.15
Dengan demikian peningkatan kualitas pembelajaran
matematika khususnya pada materi aljabar sangat diperlukan.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika adalah dengan mengembangkan instrumen
13 Taylor-Cox, Jennifer. ALGEBRA in the Early Years?. Young Children, 2003, 58.1: 14-21.
14 Laila, H, “Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Untuk Mengembangkan
Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa” (Paper presented at Seminar Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Yogyakarta 2013), 3.
15
penilaian matematika. Instrumen penilaian yang dimaksud
disini adalah instrumen penilaian internal. Penilaian internal
adalah penilaian yang direncanakan dan dilaksanakan oleh
guru.
Melalui penilaian akan diperoleh berbagai informasi
mengenai efektivitas pembelajaran sebagai masukan yang
berguna bagi Guru untuk menyempurnakan pembelajaran.
Demikian juga melalui penilaian akan diketahui sejauh mana
siswa memperoleh kemajuan belajar dalam menguasai
substansi pelajaran, pada bagian mana yang belum, dan kendala
apa yang dihadapinya. Agar pembelajaran dapat berlangsung
dengan baik dan siswa dapat menguasai substansi pelajaran
sesuai yang direncanakan, maka penilaian kelas perlu
dikembangkan dan dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai
umpan balik untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk
mengembangkan instrumen penilaian aljabar kelas VIII
B.
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kondisi yang telah dipaparkan dalam latar
belakang, pertanyaan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana tingkat validitas instrumen penilaian
aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis
pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS?
2. Bagaimana tingkat validitas instrumen penilaian
aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis
uraian mengacu pada standar TIMSS?
3. Bagaimana tingkat reliabilitas instrumen penilaian
aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis
pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS?
4. Bagaimana tingkat reliabilitas instrumen penilaian
aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui tingkat validitas instrumen penilaian
aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis
pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS.
2. Mengetahui tingkat validitas instrumen penilaian
aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis
uraian mengacu pada standar TIMSS.
3. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penilaian
aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis
pilihan ganda mengacu pada standar TIMSS.
4. Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen penilaian
aljabar kelas VIII yang dikembangkan untuk jenis
uraian mengacu pada standar TIMSS.
D.
Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini akan dikembangkan instrumen
penilaian aljabar mengacu pada standar TIMSS. Dengan
kontribusi terhadap peningkatan pembelajaran matematika
khususnya pada materi aljabar.
E.
Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda perlu kiranya
ditegaskan istilah-istilah yang berhubungan dengan penelitian
ini sebagai berikut:
1.
Pengembangan instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenispilihan ganda mengacu pada standar TIMSS yang valid.
Instrumen penilaian aljabar jenis pilihan ganda mengacu
pada standar TIMSS dikatakan valid jika memenuhi
Multiple-choice Item Review Checklist yang divalidasi oleh
para ahli dan memenuhi kriteria validitas yang dihitung
menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment.
2.
Pengembangan instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenisuraian mengacu pada standar TIMSS yang valid.
Instrumen penilaian aljabar jenis uraian mengacu pada
standar TIMSS dikatakan valid jika memenuhi
divalidasi oleh para ahli dan memenuhi kriteria validitas
yang dihitung menggunakan teknik korelasi Pearson
Product Moment.
3.
Pengembangan instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenismultiple choice mengacu pada standar TIMSS yang
reliabel
.
Instrumen penilaian aljabar jenis multiple choice mengacu
pada standar TIMSS dikatakan reliabel jika memenuhi
kriteria interpretasi koefisien reliabilitas yang dihitung
menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
4.
Pengembangan instrumen penilaian aljabar kelas VIII jenisuraian mengacu pada standar TIMSS yang reliabel.
Instrumen penilaian aljabar jenis uraian mengacu pada
standar TIMSS dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria
interpretasi koefisien reliabilitas yang dihitung
F.
Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan:
1. Mengembangkan instrumen penilaian aljabar kelas
VIII mengacu pada standar TIMSS pada pokok
bahasan operasi aljabar.
2. Melakukan uji coba satu kali karena hal yang akan
dideskripsikan dalam penelitian ini hanya mengenai
kualitas instrumen yang meliputi validitas dan
reliabilitas beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
3. Melakukan uji coba di MTsN Sidoarjo
G.
Sistematika Pembahasan
1. Bab 1 pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,
pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, definisi operasional, batasan penelitian, dan
2. Bab 2 kajian pustaka berisi tentang aljabar dalam buku
matematika, kualitas soal pada materi aljabar, TIMSS, dan
kualitas soal aljabar mengacu pada standar TIMSS.
3. Bab 3 metode penelitian berisi tentang metode penelitian,
subjek dan objek peneltian, tempat dan waktu penelitian,
alur penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian,
metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.
4. Bab 4 hasil dan pembahasan penelitian berisi tentang
analisis data dan pembahasan.
5. Bab 5 simpulan dan saran berisi tentang kesimpulan dan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Aljabar dalam Buku Matematika
Salah satu cabang matematika yang diajarkan di
sekolah adalah aljabar. Khuzaini berpendapat bahwa aljabar
merupakan salah satu cabang matematika yang penting untuk
dipelajari.1 Hal ini dapat didukung oleh apa yang dikemukakan
oleh Mahsup bahwa dalam kehidupan sehari-hari aljabar
digunakan dalam pemodelan suatu masalah ke dalam kalimat
matematika.2
Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari
struktur, hubungan dan kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal
ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf).
Sedangkan untuk mempresentasikan bilangan secara umum
1 Khuzaini, A, Skripsi : “Perbedaan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Pemfaktoran Bentuk
Aljabar Siswa Yang Diajar Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization (TAI) Dengan Pembelajaran Ekspositori Kelas VIII SMPN 15 Malang”.
(Malang: UM, 2012), 13.
2 Mahsup, M, Disertasi Doktor: “Penerapan Strategi Investigasi Untuk Meningkatkan
Pemahaman Tentang Sistem Persamaan Linier (SPL) Dua Variabel Di SMPN 5 Kepanjen
sebagai sarana penyerdehanaan dan alat bantu memecahkan
masalah.
Aljabar merupakan bagian dari kurikulum dalam
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan menyediakan
landasan-landasan bagi ide-ide dasar untuk aljabar secara keseluruhan,
meliputi sifat-sifat penambahan dan perkalian bilangan, konsep
variabel, definisi polinom, faktorisasi dan menentukan akar
pangkat.3 Bentuk aljabar yang mempelajari sifat-sifat operasi
pada bilangan real direkam dalam simbol sebagai konstanta
dalam variabel, dan aturan yang membangun ekspresi dan
persamaan matematika yang melibatkan simbol-simbol.4
Pembelajaran aljabar merupakan hal yang sangat
penting karena aljabar sangat mendukung banyak topik lain
dalam matematika, serta mampu mengembangkan kemampuan
penalaran.
Seperti bidang matematika lainnya, aljabar terdiri dari
beberapa konsep dan prinsip dimana sebuah konsep aljabar
diperlukan sebagai dasar untuk konsep pembelajaran aljabar
3 Leisubun, R. S,. Skripsi : “Bentuk Aljabar di SMP”. (Malang: UM, 2010), 10. 4
berikutnya. Selain itu penggunaan prinsip yang saling berkaitan
akan menjadi modal bagi para siswa untuk dapat
menyelesaikan persoalan aljabar dengan baik dan benar.
Tujuan pembelajaran aljabar adalah agar siswa
memperoleh rasa percaya diri mengenai kemampuan
matematikanya, menjadi pemecah masalah yang baik, dapat
berkomunikasi secara matematik, dan dapat bernalar secara
matematik. Selain itu, diharapkan pula siswa mampu untuk
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif.
Fakta menunjukkan bahwa di antara semua cabang
matematika yang diajarkan, aljabar merupakan materi yang
sulit dipahami siswa. Hal yang senada juga dinyatakan Yanto
bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
aljabar masih rendah.5
Berdasarkan Kurikulum 2013, aljabar pada jenjang
SMP mendapatkan porsi yang cukup besar dari keseluruhan isi
kurikulum jika dibandingkan dengan beberapa materi yang lain
seperti, geometri, peluang dan statistik. Hal ini
5 Yanto, Hidayat Dwi, Nila Kurniasih, and Prasetyo Budi Darmono, “Eksperimentasi
Model Pembelajaran Make A Match Dan Inside Outside Circle Pada Materi Bentuk
mengindikasikan bahwa, aljabar merupakan salah satu
komponen penting pada kurikulum matematika di SMP,
sehingga pembelajaran aljabar yang tidak memadai akan
berkontribusi terhadap ketidakberhasilan pembelajaran
matematika di sekolah secara keseluruhan.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa aljabar
merupakan materi yang penting dan sangat bermanfaat. Tak
diherankan jika aljabar dipelajari pada salah satu bab tersendiri
dalam buku matematika. Materi aljabar dalam buku
matematika disajikan beserta latihan soal dan evaluasi.
Mengingat peran penting aljabar, maka sudah
seharusnya para pengajar berusaha meningkatkan mutu
pembelajaran khususnya pada materi aljabar. Salah satunya
dengan mengembangkan instrumen penilaian aljabar.
B.
Kualitas Soal pada Materi Aljabar
Dalam dunia pendidikan, peran evaluasi sangatlah
penting. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui sejauh mana
pendidikan, terdapat banyak alat evaluasi, baik berbentuk teks
maupun non-teks.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), alat
adalah benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu yang
dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sementara itu, evaluasi
menurut KBBI berarti penilaian. Mengacu pada definisi
tersebut, alat evaluasi dapat diartikan alat yang digunakan
untuk mencapai maksud penilaian.
Evaluasi dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari
tujuan evaluasi itu sendiri. Tujuan evaluasi pendidikan ialah
untuk mendapat data pembuktian yang akan menunjukkan
sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa
dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler. Secara lebih rinci,
fungsi evaluasi dalam pendidikan dan pengajaran dapat
dikelompokkan menjadi empat fungsi berikut:6
1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan
serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau
melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu
tertentu.
6
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program
pengajaran.
3. Untuk keperluan bimbingan dan konseling.
4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan
kurikulum sekolah yang bersangkutan.
Salah satu alat evaluasi adalah soal-soal dalam buku
pelajaran. Perlu diketahui bahwa kebanyakan guru sangat
bergantung pada buku pelajaran dalam pembelajaran. Mereka
menggunakan buku pelajaran dalam memutuskan apa yang
harus diajarkan, bagaimana mengajarkannya, dan jenis tugas
yang diberikan kepada siswa.
Alangkah baiknya jika guru mempunyai inisiatif untuk
meningkatkan mutu pembelajaran matematika khususnya
aljabar. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan instrumen
C.
TIMSS
(
Trends in International Mathematics and
Science Study)
Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) merupakan penilaian internasional terkait
pengetahuan matematika dan sains untuk peserta didik pada
kelas IV dan kelas VIII. TIMSS adalah salah satu kegiatan dari
IEA.7 IEA merupakan badan kerjasama internasional
independen yang telah melakukan studi prestasi lintas negara
sejak tahun 1958.8 TIMSS pertama kali diselenggarakan pada
tahun 1995. Selanjutnya, kegiatan ini rutin dilaksanakan 4
tahun sekali.
Tujuan utama TIMSS adalah untuk mengetahui tingkat
pencapaian siswa berbagai negara di dunia tentang konteks
pendidikan matematika dan sains. Bagi Indonesia sendiri,
manfaat yang dapat diperoleh antara lain untuk mengetahui
posisi prestasi siswa Indonesia bila dibandingkan dengan
prestasi siswa di negara lain dan faktor-faktor yang
7 Human Sciences Research Council, “Highlights from TIMSS 2011….
8 The International Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA), “
mempengaruhinya.9 Dengan demikian, data yang diperoleh dari
hasil studi ini dapat digunakan sebagai masukan dalam
perumusan kebijakan untuk peningkatan mutu pendidikan pada
umumnya dan khususnya dalam meningkatkan pengajaran dan
pembelajaran matematika dan sains.
Dalam perjalanan TIMSS sejak tahun 1995 sampai
dengan 2011, Indonesia mulai sepenuhnya berpartisipasi sejak
tahun 1999. Namun demikian, Indonesia hanya menyertakan
peserta kelas VIII dalam penilaian Internasional tersebut.10
Dasar penilaian prestasi matematika kelas VIII dalam TIMSS
dikategorikan ke dalam dua domain, yaitu isi dan kognitif.
Domain isi mencakup: bilangan, aljabar, geometri, data dan
peluang.11 Domain kognitif mencakup: pengetahuan,
penerapan, dan penalaran.12
Berikut ini adalah tabel prosentase penilaian literasi
matematika TIMSS berdasarkan domain isi untuk kelas VIII.13
9 Kemendikbud Badan Penelitian dan Pengembangan, Survei Internasional TIMSS… 10 Rahayu, Etik dkk, Analisis Deskriptif Soal Geometri dalam Buku…
11Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Assessment…29
12 Ibid, halaman 40. 13
Tabel 2.1
Prosentase Penilaian Literasi Matematika TIMSS
Domain Isi kelas VIII Prosentase
Nomor/Angka 30%
Aljabar 30%
Geometri 20%
Data dan peluang 20%
Domain isi adalah materi matematika tertentu yang
tercakup dalam penilaian TIMSS 2011 di kelas delapan. Pada
materi Aljabar, siswa kelas delapan harus mampu menguasai
domain konten aljabar yaitu mengenal dan memperluas pola,
menggunakan simbol-simbol aljabar untuk mewakili situasi
matematika, dan mengembangkan kemampuan dalam
memproduksi ekspresi setara dan pemecahan persamaan
linear.14
14Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Mathematics Frameworks, (Boston College, USA :
Tiga topik aljabar kelas VIII yang diujikan dalam
TIMSS adalah:15
1. Pola
a. Memberikan definisi yang baik mengenai
pola numerik, aljabar, dan geometri atau
urutan yang menggunakan angka, kata-kata,
symbol, atau diagram; menemukan istilah
yang hilang.
b. Menggeneralisasi hubungan pola secara
berurutan, atau antara istilah yang
berdekatan, atau antara jumlah urutan
nomor jangka panjang dan jangka,
menggunakan, kata-kata, atau kalimat
aljabar.
2. Operasi Aljabar
a. Mencari jumlah, selisih, hasil kali dan bagi
kalimat yang mengandung variabel.
b. Menghitung satu bentuk operasi yang
mengandung variabel.
15
c. Menyederhanakan atau membandingkan
kalimat aljabar untuk menentukan apakah
keduanya setara.
d. Memodelkan bentuk cerita ke dalam kalimat
aljabar
3. Persamaan/rumus dan fungsi
a. Menggunakan persamaan/rumus variabel
variabel yang diberikan
b. Menunjukkan apakah suatu nilai (atau
nilai-nilai) telah memenuhi persamaan/rumus yang
diberikan.
c. Memecahkan persamaan linear dan
pertidaksamaan linear satu variabel dan dua
variabel.
d. Mengenali dan menulis persamaan,
pertidaksamaan, simultan persamaan, atau
fungsi model yang diberikan.
e. Memecahkan masalah menggunakan
Untuk dapat menjawab soal-soal TIMSS dengan benar,
siswa harus memahami konten matematika yang diujikan.
Selain itu siswa juga harus menguasai berbagai keterampilan
kognitif. Domain kognitif pertama yaitu “pengetahuan”.
Domain ini meliputi fakta-fakta, konsep, dan prosedur yang
perlu diketahui siswa.16 Domain kognitif ke dua yaitu
“penerapan”, difokuskan pada kemampuan siswa untuk
menerapkan pengetahuan dan pemahaman konseptual untuk
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan.17 Domain
kognitif ketiga yaitu “penalaran” lebih dari sekedar masalah
rutin, mencakup situasi yang asing, konteks yang kompleks,
dan masalah dengan beberapa langkah penyelesaian yang tidak
sederhana.18
16 Ibid, halaman 40.
17 Ibid, halaman 40. 18
Macam-macam domain kognitif akan dijelaskan
sebagai berikut:19
1. Pengetahuan (Knowing)
a. Mengingat (Recall)
Menyebutkan definisi; terminologi; sifat
bilangan; sifat geometri; dan notasi. Misalnya
× = , + + = 3
b. Mengenali (Recognize)
Mengenali obyek matematika. Misalnya,
bentuk, angka, kalimat matematika, dan
kuantitas. Mengenali matematika entitas yang
secara matematis ekuivalen. Misalnya,
pecahan, desimal dan persen; orientasi
geometris angka yang berbeda dari yang
sederhana.
c. Menghitung (Compute)
Melaksanakan prosedur algoritmik untuk +, -,
×, ÷, atau kombinasi dari ini dengan bilangan
bulat, pecahan, desimal dan bilangan bulat.
19
Memperkirakan nilai untuk suatu
perhitungan. Melaksanakan prosedur aljabar
rutin
d. Menyimpulkan (Retrieve)
Menyimpulkan informasi dari grafik, tabel,
atau sumber lain. Membaca skala sederhana.
e. Mengukur (Measure)
Menggunakan alat ukur dan memilih alat
yang sesuai untuk pengukuran tertentu.
f. Mengklasifikasi (Classify/Order)
Mengklasifikasikan benda / kelompok,
bentuk, angka, dan ekspresi sesuai sifat
umum, Mengambil keputusan tentang
keanggotaan kelas dan nomor pemesanan dan
objek dengan atribut.
2. Penerapan (Applying)
a. Memilih (Select)
Memilih dengan tepat operasi, metode, atau
strategi yang akan digunakan untuk
b. Mewakili (Represent)
Menampilkan data dalam diagram, tabel,
grafik, dan menghasilkan representasi setara
untuk diberikan pada entitas matematika atau
hubungan.
c. Model (Model)
Membuat model matematika yang tepat,
seperti sebagai persamaan, angka geometris,
atau diagram untuk memecahkan masalah.
d. Melaksanakan (Implement)
Menerapkan satu instruksi matematika
(misalnya, menggambar bentuk dan
diagram).
e. Menyelesaikan masalah rutin (Solve Routine
Problems)
3. Penalaran (Reasoning)
a. Menganalisis (Analyze)
Menentukan, menjelaskan, dan menggunakan
situasi matematika. Membuat kesimpulan
yang valid dari informasi yang diberikan.
b. Menggeneralisasi (Generalize/Specialize)
Menggeneralisasikan hasil pemikiran
matematika.
c. Mengintegrasikan (Integrate/ Synthesize)
Membuat hubungan antara pengetahuan yang
berbeda terkait representasi. Membuat
hubungan antara ide-ide matematika.
Menggabungkan fakta matematika, konsep,
dan prosedur untuk menggabungkan hasil
yang didapat.
d. Membenarkan (Justify)
Memberikan pembenaran dengan referensi
hasil matematika yang diketahui.
e. Memecahkan masalah non-rutin (Solve
Non-routine Problems)
Memecahkan masalah dalam matematika
konsep, dan prosedur matematika yang lebih
kompleks.
D.
Kualitas Soal Aljabar Mengacu pada Standar
TIMSS
Kerangka penilaian TIMSS disusun berdasarkan dua
hal yaitu domain isi dan domain kognitif. Termasuk soal-soal
materi aljabar. Dalam penjelasan domain isi aljabar TIMSS,
dikemukakan bahwa siswa kelas VIII harus mampu menguasai
domain konten aljabar yaitu mengenal dan memperluas pola,
menggunakan simbol-simbol aljabar untuk mewakili situasi
matematika, dan mengembangkan kemampuan dalam membuat
kalimat aljabar yang setara serta pemecahan persamaan linear.20
Siswa harus mengembangkan pemahaman tentang
persamaan linear dan konsep variabel. Siswa pada tingkat ini
diharapkan dapat menggunakan dan menyederhanakan rumus
aljabar, memecahkan linear persamaan, pertidaksamaan,
pasang persamaan simultan yang melibatkan dua variabel, dan
20Mullis, Ina V.S. Martin, Michael O., Ruddock, Graham J., O’Sullivan, Christine Y., Preuschoff, Corinna. The TIMSS 2011 Mathematics Frameworks, (Boston College, USA :
menggunakan berbagai fungsi. Siswa harus mampu
memecahkan masalah dunia nyata menggunakan model aljabar
dan menjelaskan hubungan yang melibatkan konsep-konsep
aljabar.
Topik utama dalam aljabar adalah:21
1. Pola
2. Kalimat aljabar
3. Persamaan/rumus dan fungsi
Dalam domain kognitif, terdapat tiga macam
keterampilan yaitu:22
1. Pengetahuan (Knowing).
2. Penerapan (Applying).
3. Penalaran (Reasoning).
Berikut ini adalah tabel prosentase penilaian literasi
matematika TIMSS berdasarkan domain kognitif untuk kelas
VIII.23
21 Ibid, halaman 32.
22 Ibid, halaman 33. 23
Tabel 2.2
Prosentase Domain Kognitif Literasi Matematika
TIMSS
Domain Isi kelas VIII Prosentase
Pengetahuan 30%
Penerapan 45%
Penalaran 25%
Berikut ini adalah deskripsi domain kognitif dalam
TIMSS.24
1. Pengetahuan (Knowing).
Mengetahui (knowing) adalah membahas
fakta-fakta, prosedur, dan konsep yang perlu
siswa ketahui dalam matematika.
Keterampilan kunci dari domain kognitif ini
antara lain:
a. Mengingat definisi, terminologi, sifat
bilangan, sifat geometris, dan notasi.
b. Mengenali obyek matematika, bentuk,
angka, dan ungkapan.
c. Mengakui entitas matematika yang
secara matematis.
d. Komputasi prosedur algoritmik untuk
fungsi dasar dengan bilangan bulat,
pecahan, desimal, dan bilangan bulat.
e. Menaksir angka untuk memperkirakan
perhitungan.
f. Melakukan prosedur aljabar rutin.
g. Mengambil informasi dari grafik, tabel,
dan grafik.
h. Membaca skala sederhana.
i. Menggunakan satuan yang sesuai ukuran
dan alat ukur.
j. Memperkirakan ukuran.
k. Mengklasifikasi atau mengelompokan
benda, bentuk, angka, dan ungkapan
menurut sifat umum.
l. Membuat keputusan yang benar tentang
m. Memerintahkan angka dan objek dengan
sifat.
2. Penerapan (Applying).
Penerapan dalam hal ini adalah fokus pada
kemampuan siswa dalam menerapkan
pengetahuan dan pemahaman konseptual
untuk memecahkan masalah atau menjawab
pertanyaan. Keterampilan kunci dari domain
kognitif ini antara lain:
a. Memilih operasi, metode, atau strategi
yang sesuai untuk memecahkan masalah
ketika ada algoritma yang diketahui atau
metode untuk menemukan solusi.
b. Merepresentasikan informasi matematika
dan data dalam diagram, tabel, grafik.
c. Menghasilkan representasi ekivalen
untuk entitas matematika atau hubungan
d. Menghasilkan model matematika, seperti
persamaan atau diagram untuk
memecahkan masalah rutin.
e. Mengikuti dan melaksanakan satu set
instruksi matematika.
f. Menggambar angka dan bentuk sesuai
spesifikasi yang diberikan.
g. Memecahkan masalah rutin (yaitu,
masalah yang sering dijumpai siswa di
kelas).
h. Membandingkan dan mencocokkan
representasi data yang berbeda (untuk
kelas delapan) dan menggunakan data
dari grafik, tabel, grafik, dan peta untuk
memecahkan masalah rutin.
3. Penalaran (Reasoning).
Penalaran adalah proses kognitif yang
ditekankan dalam pemecahan masalah tidak
rutin, asing, konteks yang kompleks, dan
beberapa tahapan. Keterampilan kunci dari
domain kognitif ini antara lain:
a. Menentukan dan menggambarkan
hubungan antara
variabel atau objek dalam situasi
matematika.
b. Menggunakan penalaran proporsional
(khusus peserta didik kelas empat).
c. Penguraian geometri angka untuk
menyederhanakan pemecahan masalah.
d. Menggambar jaring yang asing
e. Memvisualisasikan transformasi tiga
dimensi.
f. Membandingkan dan mencocokkan
representasi yang berbeda dari data yang
sama (khusus peserta didik kelas empat).
g. Membuat kesimpulan yang valid dari
informasi yang diberikan.
h. Menggeneralisasikan hasil matematis
i. Menggabungkan prosedur matematika
untuk menetapkan hasil dan
menggabungkan hasil untuk
menghasilkan hasil yang lebih lanjut.
j. Membuat hubungan antara berbagai
pengetahuan dan representasi terkait.
k. Membuat hubungan antara unsur-unsur
yang berbeda dari pengetahuan dan
representasi terkait.
l. Membuat hubungan antara ide-ide
matematika yang terkait.
m. Memberikan pembenaran atau kesalahan
untuk kebenaran pernyataan dengan
mengacu pada hasil matematika atau
properti.
n. Memecahkan masalah diatur dalam
konteks kehidupan nyata matematika
atau bahwa siswa tidak mungkin
o. Menerapkan prosedur matematika dalam
konteks yang kompleks.
p. Menggunakan sifat geometris untuk
memecahkan masalah non-rutin.
Soal-soal dalam TIMSS terdiri dari dua jenis soal yaitu
multiple choice (pilihan ganda), siswa memilih jawaban yang
benar dari empat pilihan jawaban, dan constructed-response,
siswa harus menyediakan tanggapan tertulis terhadap soal yang
diberikan.25
Soal-soal dalam TIMSS dikembangkan melalui
pertemuan yang melibatkan masukan dari ahli matematika dan
ahli pengukuran internasional. Para penyelenggara dan ahli
matematika dari 10 negara, memastikan bahwa soal-soal yang
diujikan mencerminkan pemikiran saat ini dan merupakan
prioritas dalam bidang matematika. Soal-soal tersebut
dikembangkan dan ditinjau berulang-ulang dengan satu uji
coba yang melibatkan 43 negara. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk memastikan bahwa soal-soal yang diberikan
dapat mewakili kurikulum negara-negara peserta.
A high-quality item needed to be un-ambiguous in
meaning, with appropriate reading demands, clear graphics,
and a defensible key or scoring guide.26 Soal yang berkualitas
tinggi memiliki beberapa kriteria, antara lain:
a. Kata-kata yang digunakan dalam soal tidak ambigu.
b. Tuntutan membaca yang tepat.
c. Grafik yang jelas.
d. Kunci soal dan panduan penilaian yang tidak berubah-ubah
(tetap).
Dalam TIMSS 2011 Item Writing Guidelines dikatakan
bahwa “In preparing to produce an item for either fourth or
eighth grade, the first step is to focus on the content topic to be
assessed. In writing each item, remember that it also
contributes to a measure of proficiency in a cognitive domain.
Keep in mind that TIMSS is assessing student learning in
particular topics. Think:
26 Martin, Michael O., Kelvin D. Gregory, and Steven E. Stemler, eds. TIMSS 1999
Technical Report. (Boston College USA: TIMSS & PIRLS International Study Centre,
a. What should the student know?
b. What should the student be able to do?
That is, what knowledge does this item allow a student to
show? What cognitive processes does this item require a
student to demonstrate?”27
Langkah pertama untuk mempersiapkan soal yang
baik untuk kelas empat dan kelas delapan adalah fokus pada
topik konten yang dinilai. Dalam menulis setiap soal, ingat
bahwa soal tersebut juga memberikan kontribusi untuk ukuran
kemahiran dalam domain kognitif. Perlu diingat bahwa TIMSS
yang menilai belajar siswa pada topik tertentu. Fikirkan:
a. Apa yang seharusnya siswa ketahui?
b. Apa yang seharusnya siswa lakukan?
Pengetahuan siswa bagian manakah yang ditunjukkan siswa
pada soal ini? Proses kognitif bagian manakah yang
ditunjukkan siswa pada soal ini?.
Dalam mengembangkan soal, sangat penting untuk
mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan bagi siswa dalam
menyelesaikannya. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tiap soal harus konsisten dengan jatah waktu
untuk soal-soal keseluruhan. Sebagai aturan umum dalam
TIMSS, soal pilihan ganda diperkirakan membutuhkan sekitar 1
menit atau kurang untuk menyelesaikannya, dan soal uraian
dialokasikan 1-3 menit.
Bahasa, gaya, dan tingkat membaca yang digunakan
dalam soal-soal harus sesuai dengan usia dan pengalaman para
siswa. Bahasa yang digunakan harus sesederhana mungkin.
Kosa kata dan istilah yang digunakan harus sesuai dengan
tingkat kelas yang diuji. Soal yang ditulis menggunakan
kalimat aktif. Sebelum kata kerja hindari menggunakan
kata-kata bersyarat, seperti jika, maka dll. Konteks soal hanya
berhubungan dengan matematika, sains atau kaitan matematika
dan sains dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jika konteks
soal tersebut melibatkan dunia nyata, maka konteks tersebut
harus familiar bagi siswa. Konteks soal yang sulit akan
berpengaruh pada validitas soal.
Soal-soal dalam TIMSS harus menyediakan wawasan
soal berkontribusi pada matematika secara keseluruhan atau tes
ilmu pengetahuan alam. Soal-soal yang diujikan mengandung
beberapa soal yang relatif mudah dan beberapa soal yang
menantang.
Dalam mempersiapkan soal diperlukan perhatian
khusus terhadap keragaman lingkungan, latar belakang,
keyakinan dan adat istiadat dikalangan siswa negara-negara
peserta. Khususnya masalah yang berkaitan dengan
kebangsaan, budaya, etnis, dan lokasi geografis. Seperti
soal-soal yang membutuhkan latar belakang negara-negara peserta
tidak akan cocok. Lokasi geografis berdampak pada siswa yang
berpengalaman pada tempat tersebut. Meskipun televisi dan
internet dapat memberikan siswa beberapa pengetahuan tentang
tempat-tempat terpencil, pengalaman langsung dari beberapa
fenomenea meningkatkan pemahaman dan dapat memberikan
beberapa keuntungan bagi siswa bersangkutan.
TIMSS memfasilitasi terjemahan yang sebanding.
TIMSS mengizinkan nama dan tempat pada soal diubah sesuai
dengan sebuah negara asalkan tidak berpengaruh pada sifat
Masalah yang melibatkan perhitungan dengan uang,
terutama yang dalam konteks "kehidupan nyata", termasuk
bermasalah untuk studi internasional. Misalnya, biaya sebuah
artikel umum di satu negara adalah sebagian kecil dari unit
dasar mata uang, sedangkan artikel yang sama di negara lain
mungkin biaya ribuan unit dasar. Di beberapa negara, biaya
dari sebuah artikel mungkin tidak pernah termasuk titik
desimal. Jika dimasukkannya biaya merupakan bagian penting
dari masalah, gunakan "Zeds". Ini adalah Unit fiktif mata uang
TIMSS, yang memungkinkan setiap negara untuk bekerja
dengan angka yang sama.
Grafik atau diagram yang digunakan dalam soal harus
akurat dan benar. Grafis dalam soal dipergunakan dalam
memecahkan masalah. Grafik harus jelas dan disebutkan
Berikut ini akan dijelaskan cara menulis soal pilihan
ganda dan soal constructed-response.28
1. Writing Multiple-choice Items
Pada soal pilihan ganda TIMSS 2011,
disediakan empat pilihan jawaban. Sebuah soal
pilihan ganda mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Pertanyaan adalah bagian awal dari soal di
mana tugasnya didefinisikan.
b. Pilihan merujuk pada seluruh rangkaian
respon berlabel pilihan yang disajikan di
bawah pertanyaan.
c. Kuncinya adalah opsi respon yang benar.
d. Pengecoh adalah pilihan respon yang salah.
Setidaknya setengah dari soal-soal yang
dikembangkan untuk TIMSS 2011 adalah bentuk
pilihan ganda.
Pertanyaan (The Stem)
Untuk TIMSS 2011, karena kejelasan sangat
penting, maka semua pertanyaan harus
menggunakan kalimat langsung.
Contoh:29
Gambar 2.1
Contoh soal aljabar dalam TIMSS 2011
a. Memberikan informasi yang cukup
dalam pertanyaan, sehingga pertanyaan
menjadi jelas. Dalam hampir semua
kasus, pertanyaan harus mampu berdiri
sendiri, dan menjadi jawaban tanpa
pilihan jawaban. Kecuali akan
ditanyakan suatu estimasi yang terbaik
dari kuantitas.
29 Foy, P., Arora, A., dan Gabrielle, M. TIMSS 2011 User Guide for the International
b. Pertanyaan tidak harus mencakup
informasi asing.
Informasi asing akan membingungkan
siswa.
c. Hindari menggunakan pertanyaan yang
mengandung kata-kata negatif, seperti
TIDAK, TERKECIL, KECUALI, dll.
Jika pernyataan negatif itu benar-benar
diperlukan, sorot kata negatif (gunakan
huruf kapital).
d. Jika tidak ada satu jawaban yang
disepakati secara universal, pertanyaan
terbaik adalah dengan memasukkan
"dari berikut" dalam kalimat pertanyaan.
e. Hindari pertanyaan yang menghasilkan
jawaban yang benar meski metode yang
digunakan salah.
Struktur pilihan jawaban (Structure of the
Berikut ini adalah struktur pilihan jawaban
untuk soal pilihan ganda pada TIMSS.30
a. Tulis soal pilihan ganda dengan empat
pilihan jawaban berlabel A-D.
b. Pastikan bahwa salah satu dari empat pilihan
jawaban adalah kunci atau jawaban yang
benar.
c. Pastikan empat pilihan jawaban bersifat
independen.
d. Pastikan struktur gramatikal dari semua
pilihan jawaban Tata bahasa yang tidak
konsisten dapat menjadi petunjuk jawaban
benar atau menghiangkan opsi pilihan
jawaban yang salah.
e. Pastikan struktur pilihan jawaban dari segi
panjang kalimat, tingkat kompleksitas, dan
tata bahasa. Tertibkan pilihan jawaban mulai
dari yang pendek dan sederhana.
f. Jangan menggunakan pengulangan kata-kata
dalam salah satu pilihan jawaban karena hal
itu dapat menjadi petunjuk untuk pilihan
jawaban yang benar.
g. Jangan menggunakan “tidak satupun benar”
dan semua benar” sebagai pilihan jawaban.
h. Atur pilihan jawaban dalam urutan yang logis
untuk menghemat waktu siswa dalam
membaca pilihan jawaban.
i. Hindari soal yang dapat diselesaikan dengan
pekerjaan mundur untuk memilih pilihan
jawaban yang benar.
2. Writing Constructed-response Items
Dalam soal Constructed-response siswa
dituntut untuk memikirkan jawaban tanpa ada
opsi pilihan jawaban oleh karena itu soal
Constructed-response lebih valid daripada
soal pilihan ganda. Kualitas jawaban sangat
bergantung pada kemampuan penilai dalam
konsisten dan reliabel dalam dan lintas
negara.
Bukanlah tugas yang mudah
mengembangkan dan menetapkan score soal
Constructed-response. Kehati-hatian dalam
menulis soal sangatlah penting karena dua
alasan, yaitu:
a. Siswa dapat mengerjakan dengan
berbagai cara dan menanggapi
pertanyaan yang berbeda
b. Soal Constructed-response mempunyai
skor yang lebih banyak dibanding soal
pilihan ganda.
Berikut ini adalah cara menulis soal
Constructed-response.31
a. Bahasa dalam soal disesuaikan dengan
tingkat kelas yang diuji.
b. Soal harus jelas. Hindari menggunakan
kata-kata yang samar seperti membahas,
komentar dll. Hal tersebut menyebabkan
variasi jawaban dan tanggapan yang
luas.
c. Siswa harus mampu menyelesaikan soal
dalam waktu 1-3 menit.
d. Jika menggunakan soal yang
berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari, maka harus disesuaikan dengan
tingkat kelas yang diuji.
e. Hindari pertanyaan yang menimbulkan
jawaban yang luas dan tidak akurat
dalam pemahaman matematika dan sains
seperti, apa kegunaan dari satelit?
f. Beri indikasi, tepat, sejauh, atau tingkat
detil jawaban yang diharapkan.
Misalnya, “Berikan tiga alasan…”
daripada menggunakan “Berikan
g. Tulis jawaban pertanyaan yang ada
dengan bahasa, pengetahuan, dan
keterampilan murid secara tepat. Ini
dapat menguji kejelasan pertanyaan dan
merupakan salah satu langkah yang
penting dalam menyusun panduan
penilaian soal.
h. Buatlah panduan penilaian untuk
soal-soal yang telah dibuat.
Soal-soal pilihan ganda dan
Constructed-response TIMSS akan ditinjau kembali oleh
TIMSS & PIRLS International Study Center
staff, koordinator dan konsultan peninjauan
soal matematika dan sains, the Science and
Mathematics Item Review Committee
(SMIRC), dan the National Research
Coordinators.
Dalam meninjau soal pilihan ganda, para
a. Mengidentifikasi jawaban yang benar
dari soal-soal kemudian
membandingkannya dengan hasil
jawaban penulis.
b. Memeriksa penilaian mereka tentang
klasifikasi TIMSS sesuai dengan yang
ditunjukkan oleh tim penulis soal.
c. Memeriksa setiap entri checklist dalam
Multiple-choice Item Review Checklist.
d. Mengidentifikasi dan mencatat setiap
permasalahan dalam soal tersebut.
Dalam meninjau soal
Constructed-response, para pengulas harus:
a. Memeriksa penilaian mereka tentang
klasifikasi TIMSS sesuai dengan yang
ditunjukkan oleh tim penulis soal.
b. Memeriksa setiap entri checklist dalam
Constructed-response Item and Scoring
c. Menuliskan garis besar jawaban soal
untuk siswa. Meninjau panduan
penilaian untuk soal dan
membandingkannya. Memastikan diri
setuju dengan jumlah skor poin yang
dialokasikan. Melihat tipe penyelesaian
yang yang paling mungkin digunakan
siswa.
d. Mengidentifikasi dan mencatat setiap
masalah dalam soal dan mencetak
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian “ Research
and Development (penelitian dan pengembangan) yang diawali
dengan studi pendahuluan sampai tahap uji produk. Dalam hal
ini produk tersebut adalah instrumen penilaian aljabar yang
mengacu pada standar TIMSS.
Langkah - langkah dalam penelitian ini meliputi: Studi
pendahuluan yang meliputi studi literatur, studi lapangan, dan
penyusunan draft awal produk, validasi desain, revisi dan
perbaikan desain, uji coba produk. Dalam penelitian ini
dilakukan modifikasi berupa penyederhanaan tahap penelitian
menjadi tahapan studi pendahuluan, tahapan pengembangan,
dan tahapan evaluasi
Secara visual langkah-langkah metode penelitian dan
pengembangan yang dimodifikasi dapat dilihat dalam gambar
Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian
Pada tahap pendahuluan dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut: studi pustaka (analisis siswa, analisis
kurikulum, dan analisis materi) dan pembuatan kisi-kisi soal
mengacu pada standar TIMSS. Pada tahap pengembangan
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: desain instrumen
penilaian aljabar, uji coba instrumen. Pada tahap evaluasi
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: evaluasi dan
penyempurnaan sehingga didapat produk akhir.
Studi Pendahuluan Pengembangan Evaluasi
Studi Pustaka (analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis materi
beserta KI-KD)
Pembuatan kisi-kisi soal mengacu pada
standar TIMSS
Desain instrumen penilaian aljabar
Uji coba
Instrumen
Evaluasi dan
penyempur-naan
B.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B
dan kelas VIII-D di MTsN Sidoarjo. Kelas VIII-B adalah kelas
unggulan dan kelas VIII-D adalah kelas reguler. Objek dalam
penelitian ini adalah instrumen penilaian aljabar mengacu pada
standar TIMSS.
C.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil
tahun pelajaran 2014/2015 di MTsN Sidoarjo, Kabupaten
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No. Tanggal Waktu Kegiatan
1. 1-10 Juli 2014 08.00 – selesai - Menyusun Instrumen
Penilaian Aljabar
2. 14 Juli 2014 08.30 – selesai - Permohonan izin
penelitian kepada Kepala Sekolah
- Penyerahan surat izin
penelitian dari kampus
- Permohonan validasi
instrumen ke Guru Mata Pelajaran Matematika kelas VIII
3. 15 Juli 2014 09.00 – selesai - Permohonan validasi
Instrumen ke Dosen Pendidikan Matematika UIN Sunan Ampel Surabaya
4. 16 Juli 2014 09.00 – selesai - Pengambilan hasil
validasi dari Dosen Pendidikan Matematika
5. 19 Juli 2014 08.30 – selesai - Pengambilan hasil
validasi
6. 28 Juli 2014 10.00 – selesai - Validasi instrumen
telah direvisi
7. 5 Agustus 2014 08.30 – selesai - Diskusi penentuan
subjek penelitian.
8. 11 Agustus 2014 06.45 – 08.00 - Uji coba kelas VIII-B
D.
Alur Penelitian
Alur penelitian ini adalah rancangan atau gambaran
bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Alur penelitian
digambarkan sebagai berikut:
Penjelasan mengenai alur penelitian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan studi kepustakaan mengenai prosedur
pengembangan instrumen penilaian (analisis siswa, analisis
kurikulum, dan analisis materi beserta KI-KD).
2. Menganalisis pokok bahasan operasi aljabar untuk
menentukan indikator pencapaian kompetensi dan standar
TIMSS.
3. Menyusun kisi-kisi instrumen penilaian pokok bahasan
operasi aljabar. Penyusunan kisi-kisi didasarkan pada
indikator pencapaian kompetensi.
4. Mengembangkan instrumen penilaian bentuk pilihan ganda
dan uraian pada pokok bahasan aljabar dan penerapanya
dari kisi-kisi yang telah dibuat.
5. Melakukan uji validitas instrumen penilaian (awal) untuk
meminta validator sebelum dilakukan uji coba.
6. Melakukan revisi terhadap instrumen penilaian yang
dikembangkan berdasarkan saran perbaikan dari validator
8. Melakukan perhitungan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas tes secara empiris dengan melakukan analisis
butir soal.
9. Menganalisis data hasil uji coba meliputi validitas dan
reliabilitas instrumen penilaian.
10. Hasil uji coba dibahas dalam pembahasan dan ditarik
kesimpulan.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan meliputi tiga tahap
yaitu; tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis
data. Masing-masing tahap akan diuraikan sebagai berikut:
1. Tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
meliputi: (1) Menyusun instrumen penilaian aljabar kelas
VIII mengacu pada standar TIMSS. (2) Menentukan
sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian. (3)
Me