BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu.
Eksperimen ini dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan
kecerdasan emosi melalui layanan bimbingan kelompok. Dalam penelitian
eksperimen ini digunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang akan diberi
perlakuan (bimbingan kelompok). Kelompok kontrol adalah kelompok yang
tidak diberi perlakuan sama sekali. Kelompok kontrol diadakan untuk
mengetahui perbedaan yang mungkin tampak antara kedua kelompok dan agar
kesimpulan yang diambil lebih kuat. Baik kelompok eksperimen yang diberi
perlakuan maupun kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan, keduanya
diberi tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Dalam memberikan perlakuan,
kelompok eksperimen dipisahkan dari kelompok kontrol. Model penelitian
[image:1.612.99.543.142.602.2]eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1.1
Desain Eksperimen Peningkatan Kecerdasan emosi
Grup Pretes Treatment Postes
Eksperimen Kontrol
Y1 Y1
X -
Y2 Y2
Tes awal diberikan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kecerdasan
emosi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian pada
kelompok eksperimen dikenai variabel perlakuan X (variabel bebas) untuk
diberikan tes akhir untuk mengukur variabel tergantung atau terikat (kecerdasan
emosi) dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keerdasan emosi setelah
kelompok eksperimen diberi perlakuan.
3.2. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Ada
dua jenis variabel yang paling populer, yaitu varibel bebas dan variabel terikat
atau variabel terpengaruh. Variabel bebas sering pula disebut variabel pengaruh
atau variabel antiseden dan variabel terikat sering pula disebut variabel
terpengaruh atau konsekuensi (Danim, 2004).
Berikut ini gambaran hubungan antar variabel:
Ek_Group
Ko_Group
Keterangan : Y1 : Variabel terikat (kecerdasan emosi)
Y2 : Variabel terikat (kecerdasan emosi)
X : Variabel bebas (bimbingan kelompok)
3.3. Subyek Penelitian
Sebelum memberi perlakuan (bimbingan kelompok tentang kecerdasan
emosi), terlebih dahulu penulis menyebarkan angket kecerdasan emosi di kelas
XI IS 4 SMA Negeri 2 Salatiga. Hasil dari penghitungan tersebut diperoleh ada
12 orang siswa yang memiliki kecerdasan emosi rendah, 20 orang siswa yang
Y1 X
Y2 Y1
mempunyai kecerdasan emosi sedang, dan 4 orang siswa yang memiliki
kecerdasan emosi tinggi.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 4 SMA 2 Salatiga
yang terdiri dari 36 siswa. Dalam penelitian ini sampel dipilih menggunakan
teknik purposive sampling, yaitu berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu
yang diperkirakan mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat
yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Jadi ciri-ciri atau
sifat-sifat yang spesifik yang ada atau dilihat dalam populasi dijadikan kunci
untuk pengambilan sampel. Untuk mengetahui ciri-ciri kecerdasan emosi yamg
rendah peneliti menyebarkan angket dan didapat 12 siswa yang kecerdasan
emosinya ada pada kategori rendah. Jadi sampel penelitian ini adalah 12 siswa
kelas XI IS 4 SMA 2 Salatiga, yang dibagi dalam dua kelompok yaitu 6 siswa
pada kelompok eksperimen dan 6 siswa pada kelompok kontrol.
Menurut Nurihsan (2006) bimbingan kelompok dapat dilaksanakan dalam
tiga kelompok yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang),
dan kelompok besar (13-20 orang). Peneliti akan menggunakan bimbingan
kelompok dengan kelompok kecil (2-6 orang), sehingga dari 12 orang siswa
tersebut dibagi dalam dua kelompok yaitu 6 siswa pada kelompok eksperimen
dan 6 siswa pada kelompok kontrol.
3.4. Definisi Operasional
1. Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali emosi diri, mengelola
emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan
2. Bimbingan Kelompok adalah kegiatan pemberian informasi kepada
sekelompok siswa untuk membantu siswa menyusun rencana dan keputusan
yang tepat.
Bimbingan kelompok dalam meningkatkan kecerdasan emosi dapat
dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, permainan, tanya jawab dan
tugas.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket
kecerdasan emosi. Sedangkan pengumpulan data eksperimen atau bimbingan
kelompok menggunakan teknik observasi.
Angket yang digunakan adalah angket buatan Goleman (1995). Angket
kecerdasan emosi ini berisi 30 pernyataan dengan alternatif jawaban sebagai
berikut:
a. Untuk soal favourable Poin b. Untuk soal unfavourable poin
Jawaban seringkali 3 Jawaban seringkali 0
Jawaban kadang-kadang 2 Jawaban kadang-kadang 1
Jawaban jarang 1 Jawaban jarang 2
Tabel 3.5.1
Kisi-Kisi Kecerdasan Emosi Siswa kelas XI IS 4 SMA Negeri 2 Salatiga
Variable Sub Variable Indikator No Item Jumlah
Favorable Unfaforable
Kecerdasan emosi Kesadaran diri a.Mengenali dan memahami emosi diri sendiri b.Memahami penyebab timbulnya emosi
24, 27, 2
6 4 Kemampuan mengelola emosi a.Mengendalikan emosi b.Mengekspresikan emosi dengan tepat
5, 13, 25 26
7, 9, 17 7
Optimis a.Memotivasi diri
sendiri b.Dorongan berprestasi 14, 30 11, 12 18,19
10, 7
Empati a .Peka terhadap
perasaan orang lain b. Mendengarkan masalah orang lain
22, 28,29 23
16
8 6
Keterampilan bersosialisasi
Dapat
berkomunikasi.
15, 4 20 3
3.6. Uji Coba Instrumen
Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu penulis melakukan
try-out atau uji coba instrumen untuk mengetahui validitas (kesahihan) dan
reliabilitas (keandalan) instrumen yang digunakan, sehingga hasil penelitian
yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.
Pada tanggal 17 Maret 2011 penulis meminta ijin kepada Koordinator
Guru BK SMA Negeri 2 Salatiga. Untuk try-out atau uji coba instrumen
dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2011.
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
fungsi ukurnya. Menurut Azwar (2009), suatu tes dapat dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud
dikenakannya tes tersebut.
Untuk menghitung validitas dari butir-butir instrumen kecerdasan emosi
peneliti menggunakan SPSS for windows versi 11.0 yang terdapat diprogram
komputer. Suatu skala psikologi hanya akan punya makna apabila mempunyai
harga yang positif (Azwar, 2009). Setelah dilakukan penghitungan validitas
inventory kecerdasan emosi didapatkan tiga nilai yang negatif. Karena ketiga
item yang memiliki nilai negatif itu masih memiliki item lain yang mewakili
aspek item yang negatif tersebut, maka item negatif itu hanya dihilangkan atau
dihapuskan. Setelah tiga item negatif (invalid) dihilangkan terdapat nilai
validitas terendah 0,0770 dengan nilai yang positif, maka angket kecerdasan
emosi dalam penelitian ini dinyatakan sudah valid.
Selain valid, syarat alat ukur yang baik adalah reliabel. Reliabilitas adalah
sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2009). Pernyataan
ini mengandung arti bahwa hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam
beberapa kali pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang
relatif sama, kalau aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum
berubah. Menurut Sudijono (2008) dalam pemberian interpretasi terhadap
koefisien reliabilitas atau alfa ( ) pada umumnya digunakan patokan sebagai
1. Apabila ( ) sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti tes yang
sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang
tinggi (reliable).
2. Apabila ( ) lebih kecil daripada 0,70 berarti bahwa tes yang sedang diuji
reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi
(un-reliable).
Uji reliabilitas instrumen menggunakan pengolahan program SPSS for
windows versi 11.0. Berdasarkan uji reliabilitas, diperoleh : 0,7289. Oleh
karena itu angket kecerdasan emosi ini dapat diakatakan reliabel dengan
reliabilitas yang tinggi, sehingga angket sudah dapat digunakan.
3.7. Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Two
Independent Sample Test (Mann-WhitneyTest) menggunakan program SPSS for
windows versi 11,0 dengan ketentuan jenis data ordinal dan ordinal. Teknik ini
digunakan untuk mengetahui signifikasi perbedaan kecerdasan emosi antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tes awal (pretest) dan tes