BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana dalam penelitian ini menganalisis tentang hubungan antara kecerdasan emosi dan kemampuan
sosial. Dengan menggunakan tekhnik analisis korelasi yaitu untuk mencari hubungan dari hubungan 2 variabel atau lebih.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 1999). Berdasarkan definisi di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian adalah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Cepu Tahun Pelajaran
2010/2011 sejumlah 100 siswa.
3.3 Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variable yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya
variable dependen (variable terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variable bebas
adalah kecerdasan emosional .
b. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variable bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variable terikat adalah
3.4 Definisi Operasional
Sugiyono (2006), menyatakan bahwa suatu alat ukur dikatakan reliable apabila alat ukur
tersebut dapat memberikan data yang sama jika diteskan kembali di waktu yang berbeda. Reliabilitas merupakan ukuran keajegan suatu alat ukur.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Setelah populasi diketahui, tahap selanjutnya adalah menentukan teknik pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan angket yang berisi kuisioner untuk mengukur kecerdasan emosional dan perkembangan sosial kepada 100 siswa.
a. Skala Kecerdasan Emosional
Skala kecerdasan emosional yang digunakan dalam penelitian ini di adaptasi dari
Guardian Unlimited EQ Test yang berpijak pada pemikiran Salovey dan Mayer untuk
mengungkapkan kecerdasan emosional siswa.
Skala pengukuran kecerdasan emosional ini berisi 40 item pertanyaan dengan cara
pemberian skor yang ditunjuk pada tabel 3.4 item no 1-21 diberi nilai 2 jika jawabannya adalah
setuju dan diberi nilai 0 jika jawabannya adalah tidak setuju atau sangat tidak setuju. Item no
22-40 diberi nilai 2 jika pilihan jawabannya adalah sangat tidak setuju dan diberi nilai 0 jika
menjawab setuju atau sangat setuju. Skor total didapat dengan menjumlahkan nilai semua
jawaban.
Skor total kecerdasan emosional dikategorikan menjadi empat, nilai 80-64 adalah tinggi,
63- 53 adalah sedang atau rata-rata dan 52-33 adalah rendah. Sedangkan nilai 32 ke bawah
Tabel 1
Nilai pilihan Jawaban Angket Kecerdasan Emosional Pilihan Jawaban Nilai Nomor Item
Sangat setuju 2 1-21
Setuju 1 1-21
Sangat tidak setuju 2 22-40
Tidak setuju 1 22-40
Angket yang berisi 40 pertanyaan tersebut digunakan untuk mengungkapkan aspek-aspek
kecerdasan emosi yang dimiliki masing-masing siswa yaitu dengan kisi-kisi pertanyaan sebagai
berikut :
Tabel 2
Kisi- kisi Pertanyaan Skala Kecerdasan Emosi
Aspek Kecerdasan Emosional Nomor Item Jumlah Kemampuan Mengenali Emosi
- Kesadaran diri
- Tenggelam dalam permasalahan - Pasrah
Kemampuan mengelola emosi - Penguasaan diri
- Menenangkan diri kembali Kemampuan memotivasi - Optimisme
- Mengendalikan dorongan hati - Berfikir positif
Empati
Kemampuan membina hubungan - Popularitas
- Kepemimpinan
- Hubungan antar pribadi
14 40 39
12, 29, 35, 23, 9 7
21, 16 11, 22, 18 27, 36, 19,5
20, 30, 31, 34, 38, 13, 8, 4, 15, 10
26, 27 2, 24, 25, 6
28, 32, 33, 1, 3, 17
3
6
9
10 12
b. Skala Kemampuan Sosial
Skala yang dipakai untuk mengukur kemampuan sosial terdiri dari 20 item dengan
masing-masing jawaban diberi skor seperti tabel 1. Sedangkan skor total diperoleh dengan
menjumlahkan skor masing-masing item menurut jawaban yang dipilih oleh responden.
Skor total dikategorikan menjadi tiga, nilai 89-100 termasuk kategori tinggi, artinya
siswa memiliki kemampuan sosial yang baik. Nilai 60-88 masuk dalam kategori sedang atau
[image:4.612.69.534.181.714.2]rata-rata. Dan nilai 0-59 dikategorikan rendah.
Tabel 2
Nilai Pilihan Jawaban Angket Kemampuan Sosial Pilihan Jawaban Nilai
Tidak Pernah 1
Jarang 2
Kadang- kadang 3
Sering 4
Selalu 5
Angket yang diberikan ini digunakan untuk mengungkapkan aspek- aspek kemampuan
sosial yang dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3
Kisi- kisi pertanyaan Skala KemampuanSosial Aspek Perkembangan Sosial Item Jumlah Pengelolaan Diri
- Pengendalian diri - Kemampuan adaptasi - Inisiatif
- Optimisme - Percaya diri Kesadaran Sosial - Empati
- Pengembangan - Mengelola konflik - Kerja tim
Kesadaran Emosi - Kesadaran diri - Kehati-hatian
5 14 12
17,19 18,20
4
Total 20
c. Uji Validitas
Suatu alat ukur disebut valid jika alat pengukur itu dapat mengerjakan dengan tepat fungsi untuk apa alat ukur itu dipersiapkan. Jadi untuk mengukur apa yang hendak diukur alat
tersebut harus dapat memberikan hasil yang diteliti dari gejala yang hendak diukur (Hadi, 1997). Validitas suatu tes adalah tingkat sejauh mana tes itu mampu untuk mengukur apa yang diukur. Jadi validitas menunjukkan secara langsung apakah suatu tes dengan baik memenuhi
fungsinya.
Uji validitas ini menggunakan pendekatan internal validiti yaitu dengan cara menghitung
korelasi antara skor item dengan total skor (Azwar, 1986). Teknik korelasi menghitung korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson, yaitu untuk mencari
Uji validitas dari angket tentang Kecerdasan Emosi, dari 40 item tidak terdapat item yang
tidak valid karena nilai koefisien terendah < 0,20, jadi semua item dikatakan valid. Berdasarkan uji Reabilitas, diperoleh reabilitas koevisien Alpha Cronbach’s a=0,849 dengan tingkat reliabilitas tinggi.
Reliability Statistics Cronbach’s
Alpha
N of Items
.849 40
Uji Validitas dari angket tentang Kemampuan Sosial, dari 20 item terdapat 2 item
pertanyaan yang tidak valid karena nilai koefisien terendah < 0,20. Item tersebut no 14 dan 19, demikian 18 item dikatakan valid. Berdasarkan uji reabilitas koevisien Alpha Cronbach’s
a=0,789 dengan tingkat reliabilitas tinggi.
Reliability Statistics Cronbach’s
Alpha
N of Items
3.6 Tekhnik Analisis Data
Suryabrata (1989) mengatakan bahwa analisis data merupakan suatu langkah yang paling
kritis dalam penelitian, karena peneliti harus memastikan pada analisis yang tepat. Analisis data adalah cara seorang peneliti dalam mengolah data yang telah terkumpul sehingga dapat diambil kesimpulan tentang penelitian. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode analisis
data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi sebagai variabel bebas dengan kemampuan sosial sebagai variabel tergantung. Metode yang tepat adalah korelasi