• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Kadar Gula Darah Diabetisi pada Komunitas Persadia Kota Salatiga T1 462008044 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Kadar Gula Darah Diabetisi pada Komunitas Persadia Kota Salatiga T1 462008044 BAB IV"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

47 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Partisipan Penelitian

Dari seluruh anggota Persadia Kota Salatiga, yang

telah dilakukan pemeriksaan HbA1c sebanyak ± 60 orang.

Dari 60 orang tersebut yang dinyatakan sebagai diabetisi

adalah 40 orang dengan nilai HbA1c ≥ 6,5 %. Menurut

American Diabetes Association tahun 2011, pemeriksaan

HbA1c ≥ 6,5 % sudah dimasukkan menjadi salah satu

kriteria diagnosis Diabetes Melitus.

4.2 Pelaksanaan Penelitian

Senam Diabetes Persadia Kota Salatiga dilakukan di

halaman parkir RSUD Kota Salatiga. Senam Diabetes

dilaksanakan 2 kali seminggu, yaitu setiap hari Selasa dan

hari Jum’at mulai jam 07.00 – 08.00. Setiap kali senam diikuti oleh ± 100 - 200 anggota Persadia Kota Salatiga,

dibimbing oleh seorang instruktur senam, dengan

pengawasan oleh seorang dokter dan perawat pada setiap

pelaksanaan senam, dengan durasi sekitar 60 menit, diawali

dan diakhiri dengan penghitungan denyut nadi setiap kali

(2)

kadar gula darah secara gratis oleh pengurus. Dan sebulan

sekali dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan edukasi

kepada semua anggota Persadia untuk meningkatkan

edukasi anggota diabetesi.

Pengambilan data sampel dilakukan 1 kali terhadap

40 orang responden Diabetisi, setiap kali senam diperoleh

40 orang responden yang diperiksa kadar gula darahnya.

Pemeriksaan dilakukan 1 kali pada tanggal 2 April 2013 di

RSUD Kota Salatiga.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Gambaran Responden 1. Usia

Tabel 4.1 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Usia Perserta Senam Diabetes di Persadia Kota Salatiga 2 April 2013

Usia Frekwensi Prosentase (%)

40 – 50 tahun 7 17,5

51 – 60 tahun 12 30

61 – 70 tahun >70 tahun

16 5

40 12,5

Jumlah 40 100

Dari tabel di atas berdasarkan usia responden dapat

(3)

sebnyak 16 orang (40 %) dan pada kelompok usia >70

sebanyak 5 orang ( 12.5 % )

2. Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Jenis Kelamin Peserta Senam Diabetes di Persadia Kota Salatiga 2 April 2013

Jenis Kelamin Frekwensi Prosentase (%)

Perempuan 27 67,5

Laki-laki 13 32,5

Jumlah 40 100

Dari table di atas berdasarkan jenis kelamin

responden dapat dilihat bahwa responden perempuan

sebanyak 27 orang (67,5%) dan responden laki-laki sebnyak

13 orang (32,5%).

4.3.2 Gambaran Kadar Gula Darah Responden Sebelum Senam Diabetes

Pemeriksaan kadar gula darah sebelum senam

dilakukan terhadap 40 orang responden yang dinyatakan

sebagai Diabetisi. Hasil pemeriksaan gula darah Diabetisi

menunjukkan hasil rata – rata / mean = 217,25 mg% (yang

ditunjukkan dalam tabel pengolahan data SPSS dalam

(4)

Tabel 4.3 Data Statistik Hasil Pemeriksaan Kadar Gula Diabetisi Sebelum Senam Di Persadia Kota Salatiga 2 April 2013

Kadar Gula

Darah Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

Sebelum 217.2500 40 90.00961 14.23177

4.3.3 Gambaran Kadar Gula Darah Responden Sesudah Senam Diabetes

Pada pemeriksaan kadar gula darah responden

sesudah melakukan Senam Diabetes, dari pengolahan data

statistik menunjukkan Diabetisi memiliki hasil rata – rata / mean 195,375mg% (ditunjukkan dalam table pengolahan

data SPSS dalam lampiran).

Tabel 4.4 Data Statistik Hasil Pemeriksaan Kadar Gula Diabetisi Sesudah Senam Di Persadia Kota Salatiga 2 April 2013

Kadar Gula

Darah Mean N Std. Deviation

Std. Error Mean

(5)

4.3.4 Pengaruh Senam Diabetes terhadap kadar gula darah Diabetisi

1. Uji Normalitas Data

Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis

penelitian dengan menggunakan analisis korelasi, terlebih

dahulu dilakukan uji asumsi normalitas. Pengujian terhadap

normalitas data menggunakan SPSS. Uji normalitas yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah uji One

Sample-Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil pengujian normalitas

terhadap variabel kadar gula darah sebelum dan sesudah

Senam Diabetes ditunjukkan sebagai berikut.

Tabel 4.5 Wilcoxon Signed Ranks Test Kadar Gula Darah Diabetisi Sebelum dan Sesudah Senam Diabetes Di Persadia Kota Salatiga 2 April 2013

gula darah sebelum senam

gula darah sesudah senam

N 40 40

Normal Parametersa Mean 217.2500 195.3750

Std.

Deviation 90.00961 89.25035

Most Extreme Differences

Absolute .098 .136

Positive .098 .136

Negative -.070 -.098

Kolmogorov-Smirnov Z .621 .858

(6)

Dari hasil uji normalitas menunjukkan nilai p value

kadar gula darah sebelum senam adalah 0,835 > 0,05

sehingga data terdistribusi secara normal. Nilai p value

kadar gula darah sesudah senam adalah 0,454 > 0,05

sehingga data terdistribusi secara normal.

2. Hasil Hipotesis Uji Penelitian

Karena data terdisitribusi normal maka pengujian

beda rata-rata menggunakan pengujian beda rata-rata yang

parametric yaitu paired sample t test

Tabel 4.6 Paired Sample T Test Kadar Gula Darah Diabetisi Sebelum dan Sesudah Senam Diabetes Di Persadia Kota Salatiga 2 April 2013

Dari hasil uji paired sample t test menunjukkan nilai p

value sebesar 0,002 < 0,05 sehingga Ho ditolak yang berarti

ada perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah Paired Differences t df

Sig. (2-tailed)

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean Pair

1

gula darah sebelum senam - gula darah sesudah senam

(7)

senam. Rata-rata gula darah sebelum senam adalah

sebesar 217,25 sedangkan rata-rata gula darah sesudah

senam adalah sebesar 195,37. Ini menunjukkan bahwa

senam diabetes memberikan pengaruh terhadap penurunan

kadar gula darah diabetes pada komunitas Persadia Kota

Salatiga.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Senam Diabetes di Persadia Kota Salatiga

Senam Diabetes telah dilakukan 2 kali dalam

seminggu dengan durasi ± 60 menit pada Komunitas

Persadia Kota Salatiga. Kegiatan ini sangat baik untuk

penderita Diabetes Melitus, merupakan salah satu pilar

pengelolaan Diabetes Melitus. Menurut pernelitian yang

dilakukan Lina Erlinia,2008 “Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus di

Perkumpulan Pasien Diabetes RSU Unit Swadaya Daerah

Kabupaten Sumedang”, Senam Diabetes sebagai latihan

fisik selain untuk menjaga kebugaran juga dapat

mengembalikan berat badan dan memperbaiki sensitivitas

reseptor insulin sehingga akan memperbaiki kendali glukosa

(8)

darah oleh otot untuk menghasilkan energi, sehingga akan

menurunkan kadar gula di dalam darah.

Menurut Asdie (2004), untuk mendapatkan efek yang

baik dari latihan fisik, dianjurkan untuk melakukan latihan 3 – 6 kali seminggu. Jadi sebaiknya Senam Diabetes yang

dilakukan di Persadia Kota Salatiga ditingkatkan

frekwensinya, untuk memperoleh efek atau manfaat yang

optimal bagi kesehatan para Diabetisi.

4.4.2 Gambaran Responden 1. Usia

Menurut Ainal Ikram dalam buku Ilmu Penyakit

Dalam Jilid I tahun 2004, disebutkan bahwa yang dimaksud

dengan usia lanjut (usila) untuk orang Indonesia adalah

umur 60 tahun ke atas, dan prevalensi Diabetes Melitus

makin meningkat dengan lanjutnya usia. DM pada usia

lanjut ini terjadi oleh karena kemunduran atau intoleransi

glukosa, sehingga DM pada usia lanjut batas glukosa darah

lebih tinggi daripada orang dewasa non usila.

Pada penelitian ini menunjukkan data kelompok usia

60 tahun ke atas menduduki peringkat pertama dengan

(9)

menunjukkan bahwa penyakit Diabetes Melitus lebih banyak

diderita oleh kelompok usia yaitu usia > 60 tahun.

2. Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa jumlah

jenis kelamin perempuan sebanyak 27 orang (67,5 %) lebih

banyak dari jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 13 orang

(32,5 %). Ini tidak membuktikan bahwa perempuan lebih

berpeluang menderita Diabetes Melitus daripada laki-laki,

akan tetapi dari hasil pengamatan di lapangan menunjukkan

bahwa peserta senam memang lebih didominasi perempuan

daripada laki-laki.

4.4.3 Gambaran Kadar Gula Darah Responden Sebelum Senam Diabetes

Pemeriksaan kadar gula darah diabetisi sebelum

senam menunjukkan hasil rata-rata 217,25 mg%. Menurut

Waspadji (2006), kadar gula darah sewaktu yang normal

adalah <150 mg%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

para diabetisi memiliki rata-rata kadar gula darah yang yang

lebih tinggi dari angka normal sebelum melakukan Senam

(10)

4.4.4 Pengaruh Senam Diabetes terhadap kadar gula darah Diabetisi

Pada penelitian ini, hasil uji statistik menunjukkan

bahwa probabilitas / sign. = 0,002 . Jadi karena nilai

probabilitas < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Sehingga keputusannya adalah bahwa ada pengaruh

senam diabetes terhadap kadar gula darah Diabetisi pada

Komunitas Persadia Kota Salatiga. Pengaruh Senam

Diabetes ini menurunkan kadar gula darah diabetisi rata-rata

sebesar 21,875 mg%. Pemeriksaan kadar gula darah

diabetisi sesudah senam, sebagian besar data sampel (29

orang) menunjukkan penurunan kadar gula darah. Hasil

rata-rata gula darah diabetisi sesudah senam adalah

195,375 mg%. Sesuai dengan pendapat dari Asdie (2004)

bahwa pada waktu olah raga, ambilan glukosa oleh otot

yang sedang aktif bergerak meningkat 7 – 20 kali lipat, sehingga kadar gula darah diabetisi menurun sesudah

senam.

Menurut Ilyas (2006) menyatakan bahwa latihan

jasmani atau olahraga membantu meningkatkan sensitivitas

reseptor insulin sehingga glukosa dalam darah dapat masuk

kedalam sel untuk memenuhi kebutuhan sumber energi bagi

(11)

memasukan glukosa darah ke dalam sel. Pada waktu

melakukan latihan fisik, ambilan (uptake) glukosa oleh otot

yang sedang bekerja / bergerak aktif akan meningkat. Juga

dengan latihan fisik akan meningkatkan perbaikan ikatan

insulin dengan reseptornya dan perbaikan pada sensitifitas

insulin (Asdie, 2004 )

Sebagian kecil lainnya (11 orang) menunjukkan

kadar gula darah sesudah senam meningkat. Keadaan sakit

dan stres menjadi faktor pencetus hiperglikemia, karena

hormon yang digunakan untuk melawan sakit dan stres juga

meningkatkan kadar gula darah. Menurut Hans Selye

(2011) pada waktu sakit dan stress tubuh akan

mengeluarkan hormon adrenalin dan kortisol. Adrenalin

akan menyebabkan gula dalam hati masuk ke dalam aliran

darah dan kortisol mempengaruhi/mengganggu sensitivitas

insulin, yang mengakibatkan kadar gula di dalam darah

Gambar

Tabel 4.1  Distribusi Frekwensi Berdasarkan Usia  Perserta
Tabel 4.2  Distribusi Frekwensi Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3 Data Statistik Hasil Pemeriksaan Kadar Gula
Tabel 4.5  Wilcoxon Signed Ranks Test Kadar Gula
+2

Referensi

Dokumen terkait

Aspek pembelajaran yang dapat dioptimalkan pada siswa SD kelas rendah melalui penggunaan alat peraga timbangan matematis ini adalah aspek kognitif berupa pemahaman

Saat observasi di SMA Widya Wacana, kelas XI IPS memiliki kelas spesial dalam arti dari empat kelas ada satu kelas yang terdapat siswa- siswi yang dalam pengawasan

Buku ini memuat dua materi, yaitu Bahan Tayangan Materi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berupa gambaran yang memuat tentang latar

Pedagogik yang telah diberikan penilaian oleh kepala sekolah, didapatkan hasil bahwa guru penjas yang memiliki kompetensi pedagogik dengan kategori sangat tinggi

[r]

Prosedur kerja bagi pegawai di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang sudah di tunjukan dengan adanya struktur organisasi, akan tetapi dalam pelaksanaan pekerjaan belum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan work family conflict dengan psychological well- being pada ibu yang bekerjasebagai perawat di RS Sumber

(2) Dalam menetapkan persyaratan bangunan gedung semi-permanen dan darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4) dilakukan dengan mempertimbangkan fungsi