Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia, empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamatioleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid menunjukkan derajat ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan peneliti (sugiyono, 2012:2)
Metode penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: A. Jenis Penelitian
Menurut sugiono (2012:7), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasan pada filsafat posivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan.
Menurut aswarni dalam Arikunto (2006:267), penelitian komparasi akan menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide ataupun prosedur kerja.
Sesuai dengan judul penelitian diatas, peneliti ini termasuk penelitian kuantitatif sebab data yang diperoleh berupa angka dari hasil tes dan dari hasil tes tersebut diteliti tentang perbandingannya. Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan metode guide note taking dan metode prediction guide pokok bahasan lingkaran kelas VIII SMP Negeri 8 Pamekasan tahun pelajaran 2013/2014 .
B. Penentuan Subjek Penelitian a. Populasi
Dalam suatu penelitian, kita tidak terlepas dari populasi. Arikunto (2006: 130), menyatakan bahwa Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Dengan demikian populasi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu pelaksanaan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 8 semester genap tahun pelajaran 2013-2014 yang terdiri 5 dari kelas dengan jumlah keseluruhan 158 siswa. Adapun populasi tersebut dapat diurai sebagai berikut:
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:81).
Dalam penelitian ini, menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiono, 2012:82)
Setelah melakukan acak dengan lotre sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII C sebanyak 31 siswa yaitu kelas yang akan diajar dengan menggunakan metode guide note taking sebagai kelas eksperimen, dan kelas VIII A sebanyak 31 siswa yaitu kelas yang diajar menggunakan metode prediction guide.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik tes.
Teknik Tes
guide pada pokok bahasan lingkaran di kelas VIII SMP Negeri 8 pamekasan tahun pelajaran 2013/2014, Tes ada dua macam yaitu tes objektif dan tes subjektif. Tes objektif adalah tes yang berbentuk pilihan ganda sdangkan tes subjektif adalah tes yang berbentuk uraian. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes subjektif sebanyak 4 butir soal.
Langkah-langkah membuat tes subjektif sebagai berikut: 1) Menyusun kisi-kisi soal
2) Membuat butir-butir soal 3) Membuat kunci jawaban. 4) Menentukan skor jawaban.
5) Melakukan uji coba instrumen penelitian. D. Uji Coba Instrument
Sebelum instrumen digunakan sebagai alat pengumpulan data, instrumen tes perlu diujicobakan terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan dari soal-soal tes yang dibuat sehingga dapat diketahui tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda. Karena butir soal yang dijadikan instrumen harus memiliki validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda yang baik.
Pelaksanaan uji coba dilaksanakan pada siswa di luar sampel penelitian yang dipilih secara random. Uji coba dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1 Pademawu yang bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya tes yang diberikan.
1. Validitas tes
Item soal yang telah dibuat dan diuji coba akan dapat dikatakan memiliki tingkat validitas yang tinggi/valid jika hasilnya dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat sebagaimana yang dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 168), sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Untuk mengetahui tingkat validitas tes, peneliti menggunakan rumus Product Moment Pearson sebagai berikut:
rxy=
N
∑
xy−∑
x∑
y√
(
N∑
x2−
(
∑
x)
2)(
N∑
y2−
(
∑
y)
2)
(Arikunto, 2006: 170) Keterangan:
rxy = koefisien relasi produk moment
∑
x = jumlah skor butir∑
y = jumlah skor total∑
xy = jumlah hasil kali skor butir dengan skortotal
N = jumlah siswa
Dari perhitungan nilai tes dengan menggunakan rumus
Product Moment Pearson akan diperoleh nilai koefisien korelasi
product moment. Setelah nilai tersebut diperoleh, maka langkah
Kriteria yang digunakan untuk menentukan bahwa suatu
butir valid adalah jika harga rxy>rtabel pada taraf signifikan 5%. Tabel yang digunakan adalah tabel r product moment.
Berikut ini adalah kriteria mengenai koefisien korelasi
Menurut Arikunto (2006: 196) menyatakan bahwa, suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan (reliabilitas) yang tinggi jika tes tersebut dapat menghasilkan hasil yang tetap dan
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
σb2 = jumlah varias butirσ2
1 = varians total
Dengan data yang tertera dalam tabel dicari varians tiap-tiap soal dahulu baru dijumlahkan dengan rumus yang kita kenal
setelah memperoleh angka reliabilitas langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan tabel produk
Keteragan:
P = tingkat kesukaran
∑
B = Jumlah peserta didik yang menjawab benarN = jumlah peserta didik
Kriteria pengujian yang digunakan adalah:
1) Jika jumlah peserta didik yang gagal mencapai 27%, termasuk mudah.
2) Jika jumlah peserta didik yang gagal antara 28% sampai dengan 72%, termasuk sedang.
3) Jika jumlah peserta didik yang gagal 72% ke atas, termasuk sukar. ( Zainal Arifin , 2009 : 273)
4. Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan yang bodoh atau berkemampuan rendah.
Rumus yang dipakai untuk menentukan daya beda jenis soal subjektif sebagai berikut:
DP=X KA´ + ´X KB
Skor Maks (Zainal Arifin ,2012 :133)
Keterangan:
DP : Daya pembeda
´
X KA : rata – rata kelompok atas ´
Skor Maks : skor maksimum
Selanjutnya membandingkan daya pemdeba dengan kriteria seperti berikut:
0,40 ke atas = sangat baik 0,30 – 0,39 = baik
0,20 – 0,29 = cukup
0,19 ke bawah = kurang baik (Zainal Arifin ,2012:133)
E. Teknik Analisis Data
Dalam penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen. Sebelum diadakan penelitian, data dokumen dianalisis terlebih dahulu untuk diketahui normalitas dan homogenitas agar diketahui ada tidaknya perbedaan rata-rata hasil belajar populasi penelitian.
1. Uji Normalitas
Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian sampel, namun didalam tulisan ini hanya akan disajikan dua macam cara yaitu: pengujian normalitas dengan kertas probalitas normal.
Menurut Arikunto (2006:314) langkah-langkah pengujian normalitas sebagai berikut:
a. Membuat table distribusi frekuensi;
b. Menentukan batas nyata tiap-tiap kelas interval:
d. Dengan skala sumbu mendatar dan sumbu menegak, menggambarkan grafik dengan data yang ada pada kertas probabilitas normal.
2. Uji Homogenitas Sampel
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah variansi antara kelompok yang diuji berbeda atau tidak. Tujuan dilakukan uji homogenitas dalam penelitian ini adalah untuk mengeneralisasikan hasil penelitian ke dalam populasi. Maka terlebih dahulu populasi harus homogeny, yakni kelompok-kelompok yang menunjukkan sampel berasal dari populasi yang sama.
Rumus yang dipakai untuk pengujian homogenitas ini adalah:
F =
Varians Varians
terbesar
terkecil ( Sugiyono, 2012:197 )
Harga F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang na -1 dan dk penyebut nc -1.
Data yang akan dianalisis homogeny untuk tingkat kesalahan 5% jika F hitung lebih kecil dari F tabel untuk kesalahan 5% ( Fhiung <
Ftabel(5%)).
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Antar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang di ajar menggunakan metode guide note
menggunaka metode prediction guide pada pokok bahasan lingkaran di kelas VIII SMP Negeri 8 pamekasan tahun pelajaran 2013/2014?
Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan, sehingga dapat menunjukkan apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak.
Adapun hipotesis yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis kerja ( H1 )
“Hasil belajar matematika siswa yang di ajar menggunakan metode guide note taking lebih baik dibandingkan dengan siswa yang di ajar dengan menggunaka metode prediction guide pada pokok bahasan lingkaran di kelas VIII SMP Negeri 8 pamekasan tahun pelajaran 2013/2014’’.
2. Hipotesis kerja ( H0 )
“Hasil belajar matematika siswa yang di ajar menggunakan metode guide note taking tidak lebih baik dibandingkan dengan siswa yang di ajar dengan menggunaka metode prediction guide
pada pokok bahasan lingkaran di kelas VIII SMP Negeri 8 pamekasan tahun pelajaran 2013/2014’’.
keterangan : X1 = rata-rata nilai kelas eksperimen
X2 = rata-rata nilai kelas kontrol
n1 = banyak siswa kelas eksperimen
n2 = banyak siswa kelas kontrol
S12 = Varians nilai kelas eksperimen
S22 = Varians nilai kelas control
Nilai t yang didapat dinyatakan sebagai thitung yang nantinya
dikonversikan dengan nilai ttabel kritik dengan taraf signifikan 5% atau
taraf kepercayaan 95%. Hal ini berarti risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan sebesar 5% atau benar dalam mengambil keputusan sebesar 95% dengan ketuntasan sebagai berikut, jika:
-tkritis < thitung < tkritis Hipotesis nol diterima
thitung ≤ -tkritis atau thitung ≥ tkritis Hipotesis nol ditolak