1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara demokrasi yang mempunyai banyak peran penting tokoh besar pemimpin yang sangat cerdas dan bagus dalam kepemimpinannya. Salah satu tokoh pemimpin Indonesia yang sampai sekarang masih melekat dan dikenang oleh masyarakat adalah Ir. Soekarno. Ia seorang presiden pertama Republik Indonesia dan sekaligus menjadi bapak proklamator Indonesia. Ir. Soekarno adalah seorang pemimpin yang membawa perubahan kehidupan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera. Tugas yang dijalankan tidak lepas dari bantuan maupun dukungan dari teman dan masyarakat luas. Dalam gaya kepemimpinannya yang khas mampu menarik hati pada simpatisan masyarakat. Selain jiwa kepemimpinannya yang tegas, ia seorang pemimpin yang mempunyai kharismatik luar biasa yang mampu berbaur dengan masyarakat luas tanpa adanya perbedaan antara yang satu dengan lainnya.
2 Kepemimpinan merupakan gejala yang terdapat didalam hidup masyarakat. Masyarakat manusia memiliki berbagai macam gatra atau aspeknya. Menurut Mapheus Smith (Jarmanto, 1983: 78-79) menggolongkan pengertian tentang kepemimpinan ke dalam tiga kategori yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Pemimpin ialah mereka yang hasil pencapaiannya dalam mengejar tujuan tertentu diakui tinggi. Dengan konsep ini dapat dikatakan bahwa orang jenius atau sangat kompeten adalah termasuk pemimpin.
2. Pemimpin ialah seorang yang diakui superior statusnya jika dibandingkan dengan yang lain didalam kerangka kegiatan yang sama. Konsep ini memandang soal kepemimpinan pada status atau kedudukan, atau atas dasar fungsi integratif dari seorang terhadap kelompoknya.
3. Pemimpin ialah orang memancarkan stimuli atau dorongan yang ditanggapi dan diterima demi kekompakkan oleh orang-orang lain. Menurut pandangan ini kepemimpinan terdapat didalam kemampuan seseorang memberikan dorongan orang-orang lain hingga mampu mewujudkan laku perbuatan kelompok guna mencapai tujuan.
Seorang menjadi pemimpin juga harus mempunyai jiwa dan sifat kepemimpinan yang berpancasila, yang dicetuskan oleh tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantoro yang terdiri dari kalimat “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani” yang artinya bahwa seorang pemimpin itu harus
3 semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dipimpinnya dan seorang pemimpin harus mendorong orang-orang yang diasuhnya agar berani berjalan didepan dan sanggup bertanggung jawab. Dalam keberhasilan yang dicapai oleh seorang pemimpin juga dinilai dari hasil kinerjanya yang baik untuk kepentingan kehidupan masyarakat.
Seiring zaman semakin maju dan berkembang, banyak orang bermunculan ingin terlibat menjadi seorang pemimpin dalam memegang kekuasaan. Dalam keterlibatan partisipasi politikpun sangat terbuka bagi semua kalangan tanpa membedakan jenis kelamin, status, suku maupun agama. Salah satu kunci keberhasilan menjadi seorang pemimpin adalah dapat memberikan suatu perkembangan maupun perubahan yang dilakukan kepada masyarakat sekitarnya. Salah satu contohnya yang dilakukan Sunarti. Ia seorang pemimpin kepala desa Boto kecamatan Bancak kabupaten Semarang pada tahun 1974-2007.
4 kepemimpinan Sunarti yang dapat menjadi penggerak kemajuan desa Boto kecamatan Bancak kabupaten Semarang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kehidupan Sunarti sejak kecil hingga dewasa?
2. Faktor-faktor apa yang mendorong Sunarti menjadi pemimpin Kepala Desa? 3. Perubahan apa saja yang dilakukan oleh Sunarti di desa Boto?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendiskripsikan perjalanan hidup Sunarti.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong Sunarti menjadi pemimpin Kepala Desa.
3. Mengetahui perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Sunarti di desa Boto. D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis dari hasil penelitian ini antara lain :
a. Menambah khasanah pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
b. Bahan pertimbangan dalam penyusunan program pengajaran sejarah lokal dan pengajaran sejarah politik.
2. Manfaat Praktis dari hasil penelitian ini antara lain :
a. Dapat menumbuhkan kebijaksanaan dan kemampuan berfikir masyarakat untuk dapat mengambil nilai positif dari kepemimpinan perempuan.
