INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
INSPEKTORAT KABUPATEN
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
INSPEKTORAT KABUPATEN
TAHUN ANGGARAN 2015
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
INSPEKTORAT KABUPATEN
TAHUN 2015
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
INSPEKTORAT KABUPATEN
TAHUN ANGGARAN 2015
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
INSPEKTORAT KABUPATEN
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarkatuh
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas izinnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKjIP) Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 dapat diselasaikan dengan baik. Penyusunan laporan ini berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah.
Laporan ini merupakan laporan pertanggungjawaban Inspektur Kabupaten Bulukumba terhadap kinerja SKPD yang dipimpinnya selama tahun 2015, untuk itu kepada pihak-pihak yang telah membantu atas terselesaikannya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Bulukumba tahun anggaran 2015 ini, kami haturkan banyak terima kasih.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan baik isi maupun penyediannya. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan yang konstruktif untuk perbaikan penyusunan LKjIP Inspektorat Kabupaten Bulukumba pada tahun-tahun yang akan datang.
Sekian, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
INSPEKTUR KABUPATEN
RINGKASAN EKSEKUTIF
Setiap instansi pemerintah daerah diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) di akhir tahun, berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 Tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan salah satu media bagi SKPD dalam memberikan pertangggungjawaban atas pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi kewenangannya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun 2015 merupakan LKjIP lima dalam kurun waktu Rencana Strategis Tahun 2011-2015, dari sasaran tersebut kemudian disusun 6 (enam) program yang diimplementasikan dalam 24 kegiatan. Penetapan kegiatan selain mengacu kepada Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Bulukumba juga berdasarkan arah Kebijakan Umum APBD Kabupaten Bulukumba Tahun 2015.
Pengukuran capaian kinerja sasaran dilakukan dengan melakukan perbandingan antara rata-rata variabel indikator keluaran pada kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran melalui indikator kinerja utama yang sesuai. Dari hasil pengukuran 4 sasaran, 7 indikator sasaran, dan 7 kegiatan yang mendukung pencapaian visi dan misi Inspektorat Kabupaten, rata-rata pencapaian input (dana) sebesar 96,71% dan capaian keluaran sebesar 95,63%. Dengan demikian perbandingan antara output dengan input adalah 94.98% : 96,71%, ini berarti pencapaian tingkat keluaran lebih tinggi disbanding tingkat capaian input (dana). Apabila dimasukkan dalam penilaian pembobotan untuk seluruh program dan kegiatan yang direncanakan berada dalam kategori Baik.
Dengan keterbatasan Sumberdaya yang ada, dengan mengedepankan prinsip-prinsip efisiensi, efektifitas dalam penyelenggaraan pemerintahan, maka dari analisis dan laporan keuangan dan kegiatan, Inspektorat Kabupaten Bulukumba pada tahun 2015 telah melaksanakan tugas pokok, fungsi, program dan kegiatan dengan baik, dimana realisasi fisik dapat diselesaikan rata-rata 99,99%, dan realisasi keuangan rata-rata 98,88% dengan asumsi terjadi penghematan rata-rata 1,12%.
akhir tahun 2015 hanya terdapat 7 orang Pejabat Fungsional Auditor dan 9 Pejabat Fungsional P2UPD. Disamping itu juga tidak memiliki auditor yang memiliki keterampilan atau kompetensi khusus, terutama pada bidang Akuntansi dan Hukum, seringnya terjadi mutasi pejabat structural juga menjadi sedikit kendala. Disamping itu juga terbentur dengan terbatasnya sarana prasarana perkantoran, khususnya computer dan prasarana perkantoran yang tidak lagi mampu menampung aparatur. Namun demikian dengan komitmen yang tinggi dari pimpinan serta koordinasi dan kerjasama tim yang solid, sehingga permasalahan-permasalahan tersebut tidak menjadi hambatan, namun sebagai langkah-langkah antisipasi pada kegiatan mendatang maka perlu dilakukan penambahan jumlah Auditor dan peningkatan kompetensi Auditor, Pejabat Fungsional Pengawas Pemerintahan dan staf serta prasarana perkantoran yang nyaman dan damai.
Demikian ringkasan Eksekutif ini sebagai bahan kelengkapan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Kabupaten bulukumba sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pertanggungjawaban Inspektur Kabupaten Bulukumba sebagai pimpinan SKPD kepada Bupati Bulukumba terkait kinerja Inspektorat Kabupaten Bulukumba untuk Tahun Anggaran 2015.
Bulukumba,12 Februari 2016
INSPEKTUR KABUPATEN
DAFTAR ISI
Kata Pengatar ... i
Ringkasan Eksekutif... ii
Daftar Isi... iv
Daftar lampiran ... v
BAB I Pendahuluan 1.1. Gambaran umum ... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ... 2
1.3. Kelembagaan Inspektorat Kabupaten Bulukumba ... 2
1.4. Aspek Strategis ... 11
BAB II Perencanaan Kinerja ... 16
2.1. Rencana Strategis ... 16
2.2. Tujuan dan Sasaran ... 17
2.3. Cara Mencapai tujuan dan Sasaran ... 18
2.4. Rencana Kinerja Tahun 2015 ... 18
BAB III Akuntabilitas Kinerja ... 21
3.1. Capaian Kinerja Organisasi ... 21
3.2. Realisasi Keuangan ... 35
DAFTAR LAMPIRAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN
Nama SKPD : Inspektorat Kabupaten Bulukumba
Tahun Anggaran : 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3
Melakukan pembinaan melalui pemeriksaan komprehensif, khusus, kasus-kasus/ pengaduan masyarakat serta monitoring dan evaluasi
Pemeriksaan Internal Opini WTP Jumlah penanganan kasus
pengaduan masyarakat 24 Kasus
Peningkatan Pelaksanaan
monitoring, evaluasi dan pelaporan
Jumlah pelaksanaan ekspose laporan hasil
pemeriksaan 15 kali
Jumlah SKPD yang telah melakukan penilaian mandiri reformasi birokrasi
30 SKPD
Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi pengawasan
Persentase koordinasi
pengawasan 90%
Jumlah Temuan yang
ditindaklanjuti SKPD 100%
Meningkatkan Kualitas Aparat Pengawasan
Persentase Peningkatan Pengetahuan dan Wawasan Aparatur Pemeriksa
PENGUKURAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015
Kabupaten : Bulukumba
Nama SKPD : Inspektorat Kabupaten Bulukumba
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
monitoring dan evaluasi
Persentase
Jumlah SKPD yang telah melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1Gambaran Umum
Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 mengamanatkan bahwa pemabangunan aparatur Negara dilakukan melalui ferormasi birokrasi untuk mendukung keberhasilan pembangunan bidang lainnya. Sebagai wujud komitmen nasional untuk melakukan reformasi birokrasi, pemerintah telah menetapkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan menjadi prioritas utama dalam Perpres nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014.
Pelaksanaan reformasi birokrasi diharapkan dapat mengurangi dan akhirnya menghilangkan setiap penyalahgunaan wewenang public oleh pejabat di instansi yang bersangkutan , menjadikan Negara yang memiliki birokrasi yang bersih, mampu, dan melayani, meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat , meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan kebijakan / program instansi, meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu) dalam pelaksanaan semua segi tugas organisasi.
Sehubungan dengan ditertibkannya Peraturan Menteri Pandayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) yang menjadi acuan bagi instansi pemerintah daerah untuk melakukan penilaian upaya pencapaianprogram reformasi Birokrasi sejalan dengan pencapaian sasaran, indikator dan target masing-masing.
LKj Inspektorat Tahun 2015 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kendala yang dihadapi dalam bidang pemeriksaan dan pengawasan. Capaian Kinerja Inspektorat secara umum dapat tercapai secara maksimal baik itu dari segi program, kegiatan, ketatausahaan, dan pendanaan.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah Negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dirumuskan sebelumnya.
1.2Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Kabupaten Bulukumba ini adalah mendeskripsikan praktek-praktek akuntabilitas kinerja di lingkungan Inspektorat Kabupaten Bulukumba tahun anggaran 2015
Tujuan disusunnya LKjIP Inspektorat Kabupaten Bulukumba adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertanggungjawaban Inspektur Kabupaten Bulukumba sebagai pimpinan Instansi pemerintah daerah kepada Bupati Bulukumba terkait kinerja Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2015.
2. Sebagai bahan evaluasi bagi Inspektur untuk memperbaiki kinerja Inspektorat Kabupaten Bulukumba ditahun-tahun yang akan datang.
3. Menjadi masukan dan umpan balik bagi pihak-pihakyang berkepentingan (stakeholders) dalam rangka meningkatkan kinerja pengawasan daerah.
1.3Kelembagaan Inspektorat Kabupaten Bulukumba
Inspektorat Kabupaten Bulukumba, dapat dikemukakan tugas pokok dan fungsi masing-masing pejabat lingkup Inspektorat Kabupaten Bulukumba. Dengan susunan organisasi :
1. Inspektorat 2. Sekertaris
3. Inspektur Pembantu 4. Sub Bagian
5. Kelompok Jabatan Fungsional
STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT KABUPATEN BULUKUMBA
Inspektur
Kelompok Jabatan Fungsional
(JFA dan JFP2UPD)
Subbag. Adm
& Umum
Sekretaris
Inspektur Pembantu
Wilayah I
Subbag. Eva. &
Pelaporan
Subbag.
Perencanaan
Inspektur Pembantu
Wilayah II
Inspektur Pembantu
Wilayah III
Tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian pada Inspektorat Kabupaten Bulukumba adalah sebagai berikut :
1. Inspektur
Tugas Pokok adalah membantu Bupati dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pengawasan
Uraian Tugas :
a. Mengkoordinasikan perumusan rencana startegis Inspektorat Kabupaten;
b. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan agar tercipta sinkronisasi dan integritas kebijakan pemerintah dalam lingkup kerja dan kewenangan Inspektorat Kabupaten;
c. Menyelenggarakan urusan pengawasan kabupaten
d. Melaksanakan pengendalian, penempatan, dan pembinaan kepegawaian lingkup Inspektorat Kabupaten;
e. Mengendalikan Pengelolaan keuangan Inspektorat Kabupaten f. Menyelenggarakan urusan umum Inspektorat Kabupaten;
g. Melakukan Pemantauan dan evaluasi secara berkala pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah lingkup Inspektorat Kabupaten;
h. Mengkonsultasikan dan mengkoordinasikan program dan kegiatan dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam rangka terciptanya keselarasan program dan kegiatan antar tingkatan pemerintah dalam lingkup kerja dan kewenangan Inspektorat Kabupaten;
i. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas bawahan; j. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas bawahan;
k. Melaporkan Hasil pelaksanaan tugas Inspektorat Kabupaten Kepada Bupati melalui Sekertaris Kabupaten Bulukumba;
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.
2. Sekertaris
Tugas pokok adalah membantu Inspektur mengkoordinasikan penyelenggaraan kesekertariatan Inspektorat Kabupaten
Uraian Tugas :
a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan Inspektorat Kabupaten; b. Melaksanankan pelayanan kesekertariatan Inspektorat Kabupaten;
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan kesekertariatan Inspektorat Kabupaten;
e. Mendisrtibusikan tugas dan member petunjuk pelaksanaan kepada bawahan f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas bawahan; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
3. Kepala Sub.Bagian Perencanaan
Tugas pokok adalah membantu Sekertaris dalam menyusun program, kegiatan, petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan urusan perencanaan Inpektorat Kabupaten;
Tugas Pokok :
a. Menyusun Program dan kegiatan Sub.Bagian Perencanaan
b. Menyusun Program dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan perencanaan Inspektorat Kabupaten;
c. Melaksanakan kegiatan perencanaan Inspektorat Kabupaten;
d. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada bawahan e. Memantau, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan kegiatan perencanaan
Inspektorat Kabupaten;
f. Melaporkan hasil pelaksanan tugas pada atasan;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Kepala Sub.Bagian Evaluasi dan Pelaporan
Tugas pokok adalah membantu Sekertaris dalam menyusun program, kegiatan, petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggraan urusan evaluasi dan pelaporan.
Urain Tugas :
a. Menyusun program dan kegiatan Sub.Bagian Evaluasi dan Pelaporan;
b. Menyusun Pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Inspektorat Kabupaten;
c. Melaksanakan pengelolaan evaluasi dan pelaporan Inspektorat Kabupaten; d. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada bawahan; e. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan
f. Melaporkan Pelaksanaan tugas pada atasan;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
5. Kepala Sub.Bagian Administrasi dan Umum
Tugas pokok adalah membantu Sekertaris dalam menyusun program, kegiatan, petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggraan urusan evaluasi dan pelaporan.
Urain Tugas
a. Menyusun program dan kegiatan Sub.Bagian Administrasi dan Umum;
b. Menyusun Pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan Administrasi dan Umum Inspektorat Kabupaten;
c. Melaksanakan pengelolaan Administrasi dan Umum Inspektorat Kabupaten; d. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada bawahan; e. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Administrasi dan Umum
Inspektorat Kabupaten;
f. Melaporkan Pelaksanaan tugas pada atasan;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
6. Inspektur Pembantu Wilayah I
Tugas pokok adalah membantu Inspektur dalam mengkoordinasikan penyusunan program, kegiatan, penyelenggaraan pelayanan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pengawasan wilayah I.
Uraian Tugas :
a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan Inspektur Pembantu Wilayah I;
b. Menyelengarakan pengawasan pada wilayah I;
c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan penyelenggaraan urusan pengawasan wilayah I;
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan pengawasan wilayah I;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
7. Inspektur Pembantu Wilayah II
Tugas pokok adalah membantu Inspektur dalam mengkoordinasikan penyusunan program, kegiatan, penyelenggaraan pelayanan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pengawasan wilayah I.
Uraian Tugas :
a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan Inspektur Pembantu Wilayah II;
b. Menyelengarakan pengawasan pada wilayah II;
c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan penyelenggaraan urusan pengawasan wilayah II;
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan pengawasan wilayah II;
e. Mendisrtibusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas bawahan; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
8. Inspektur Pembantu Wilayah III
Tugas pokok adalah membantu Inspektur dalam mengkoordinasikan penyusunan program, kegiatan, penyelenggaraan pelayanan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pengawasan wilayah III.
Uraian Tugas :
a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan Inspektur Pembantu Wilayah III;
b. Menyelengarakan pengawasan pada wilayah III;
c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan penyelenggaraan urusan pengawasan wilayah III;
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan pengawasan wilayah III;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
9. Inspektur Pembantu Wilayah IV
Tugas pokok adalah membantu Inspektur dalam mengkoordinasikan penyusunan program, kegiatan, penyelenggaraan pelayanan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pengawasan wilayah IV.
Uraian Tugas :
a. Mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan Inspektur Pembantu Wilayah IV;
b. Menyelengarakan pengawasan pada wilayah IV;
c. Merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan penyelenggaraan urusan pengawasan wilayah IV;
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan pengawasan wilayah IV;
e. Mendisrtibusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada bawahan f. Memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas bawahan; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;
10.Kelompok Jabatan Fungsional: A. Jabatan Fungsional Auditor
Tugas pokok Auditor adalah melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan teknis, pengendalian dan evaluasi pengawasan. Dalam melaksanakan penugasan pengawasan yang meliputi audit, evaluasi, riviu, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain seperti konsultasi, sosialisasi, asistensi, dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai, atas efesiensi dan efektifitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola unit yang diawasi. Auditor berwenang untuk:
a. Memperoleh keterangan dan atau dokumen yang wajib diberikan oleh unit yang diawasi dan pihak yang terkait.
bukit-bukit, rekening korang, pertanggung jawaaban dan daftar lainnya yang terkait dengan penugasan.
c. Menetapkan jenis dokumen, data, serta oinformasi yang diperlukan dalam penugasan pengawasan.
d. Memeriksa secara fisik setiap asset yang berada dalam pengurusan pejabat instansi yang diawasi
e. Menggunakan tenaga ahli di luar tenaga auditor jika diperlukan
Auditor dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya harus sesuai dengan standar pengawasan dankode etik auditor.
B. Jabatan Fungsional Pengawasan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah di Daerah Tugas pokok pengawasan Pemerintah adalah melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintah di Daerah di luar pengawasan keuangan yang meliputi pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan, pengawasan atas peraturan daerah, pengawasan atas dekonsentrasi dan tugas pembantuan, pengawasan untuk tujuan tertentu dan melaksanakan evaluasi penyelenggaraan teknis pemerintahan di daearah.
Disamping itu Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektorat sesuai dengan keahlian, dalam pelaksanaan tugas pengawasan membentuk Tim yang terdiri atas Tim Pengendali Mutu, Tim Pengendali Teknis : 1. Pengendali Mutu, bertanggung jawab atas mutu hasil kegiatan pengawasan,
mempunyai tugas :
a. Menerima rencana kegiatan pengawasan dan penugasan dalam bentuk surat-surat dari Pejabat Struktural;
b. Menyusun program pengawasan;
c. Melakukan supervisi atas pelaksanaan penugasan; d. Melakukan reviu atas konsep laporan hasil pengawasan;
e. Melakukan evaluasi atas realisasi pelaksanaan dengan program pengawasan; f. Melakukan evaluasi kinerja Pengendali Teknis dan Ketua Tim, antara lain
menyangkut ketepatan waktu penyelesaian penugasan dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh Tim.
2. Pengendali Teknis, bertanggung jawab terhadap teknis pelaksanaan kegiatan pengawasan, mempunyai tugas :
a. Membantu Pengendali Mutu dalam menyusun program pengawasan, menyusun anggaran waktu pengawasan, dan mengkomunikasikan program pengawasan dengan Ketua Tim dan Anggota Tim.
b. Melakukan supervisi atas pelaksanaan penugasan;
c. Melakukan reviu atas realisasi pelaksanaan penugasan dengan program kerja yang dilakukan Ketua Tim dan Anggota Tim;
d. Melakukan reviu atas kertas kerja pengawasan;
e. Melakukan reviu atas konsep laporan hasil pengawasan; f. Melakukan evaluasi kinerja Ketua Tim dan Anggota Tim.
g. Melaksanakan tugas-tugas dinas lainnya yang diberikan oleh Atasan; h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Atasan.
Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Tim, bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan pengawasan dalam suatu Tim yang ditugaskan, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Membantu pengendali teknis, dalam menyusun program pengawasan, mengkomunikasikan program pengawasan kepada Anggota Tim;
b. Memberikan penugasan harian kepada Anggota Tim; c. Melakukan supervisi pelaksanaan kegiatan Anggota Tim;
d. Melakukan reviu atas realisasi program kerja dan Kertas Kerja yang dilakukan Anggota Tim;
e. Menyusun konsep Laporan Hasil Pengawasan; f. Melakukan evaluasi atas kinerja Anggota Tim;
g. Melaksanakan tugas-tugas dinas lainnya yang diberikan oleh Atasan; h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Atasan.
Anggota Tim, bertanggung jawab melaksanakan sebagian dari pelaksanaan kegiatan pengawasan dalam suatu Tim yang ditugaskan, mempunyai tugas : a. Mempelajari program pengawasan;
b. Membicarakan dan menerima penugasan harian dari Ketua Tim;
c. Melaksanakan kegiatan pengawasan sesuai dengan program pengawasan; d. Membuat Kesimpulan Hasil Pengawasan;
f. Melaksanakan tugas-tugas dinas lainnya yang diberikan oleh Atasan; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Atasan.
Dalam melaksanakan tugasnya Inspektur dan kelompok tenaga fungsional selalu menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta dengan instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing.
1.4 Aspek Strategis
Sebagai unsure penyelenggara pemerintah daerah yang melaksanakan tugas pengawasan, maka Inspektorat Kabupaten Bulukumba dilengkapi dengan beberapa aspek strategis yakni berupa sumber daya manuasia (SDM) pengawasan yang professional dan andal serta sarana dan prasarana penunjang kerja aparatur yang cukup memadai.
1.4.1 Aspek Sumber daya Manusia (SDM)
Inspektorat Kabupaten Bulukumba pada tahun 2015 memiliki jumlah pegawai sebanyak 48 orang yang terdiri dari 33 orang (68,75%) pegawai yang berjenis kelamin laki-laki dan 15 orang (31,25%) pegawai yang berjenis kelamin perempuan.
Berdasarkan tingkat pendidikannya, terdapat 8 orang (16,6%) dengan pendidikan strata-2 (Magister), 37 orang (77,08%) dengan pendidikan strata-1 (Sarjana), 2 orang (4,16%) dengan pendidikan SMA atau sederajat, dan 1 orang (2,08%) dengan pendidikan SMP atau sederajat. Berdasarkan data tersebut, maka persentase aspek sumber daya manusia di Inspektorat Kabupaten Bulukumba sudah mempunyai tingkat pendidikan yang cukup tinggi Yaitu 91,69%. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1
Pegawai Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun 2015
Berdasarkan Pangkat, Golongan, Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan
6 7 8 9
Penata Tk.I –III.d Penata –III.c
Penata Muda Tk.I –III.b Penata Muda –III.a
7
Pengatur Tk.I –II.d Pengatur –II.c
Pengatur Muda Tk.I –II.b Pengatur Muda –II.a
-
Dari pandangan fungsional, audit internal membantu efektivitas pengendalian intern sebagai sebuah elemen pendukung dalam mengatur penggunaan pendapatan dan otoritas. Pengendalian Intern dan audit sebagai komponen kunci untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam operasi pemda. Efektivitas, efisien, transparansi dan kebijakan adalah satu perangkat penting dalam penerapan satu program yang terpusat.
Paradigma fungsi pengawasan di lingkungan pemerintah daerah membuka suatu cakrawala baru bahwa peran dan fungsi aparat pengawasan inspektorat tidak hanya dimaksudkan untuk mencari kelemahan-kelemahan melainkan juga berperan sebagai mitra kerja dan penjamin mutu pemerintah daerah untuk memudahkan setiap SKPD di unit kerja masing-masing agar dapat mencapai tujuan dan sasaran kegiatan operasionalnya dengan efektif dan efisien. Begitu pula, ukuran keberhasilan setiap pekerjaan audit tidak hanya tergantung dari banyaknya temuan audit melainkan lebih ditekankan pada bagaimana rekomendasi perbaikan yang disampaikan dapat ditindak lanjuti dengan baik dan berhasil.
Dalam tugas dan fungsinya Inspektorat Kabupaten Bulukumba berdasarkan data Desember 2015 didukung oleh 48 orang PNS dengan klasifikasi sebagai berikut : a. Klasifikasi Pendidikan
No Pendidikan Jumlah PNS Total
Laki Perempuan
1 Strata 2 5 3 8
3 SMA 2 0 2
4 SD 1 0 1
J U M L A H 33 15 48
b. Klasifikasi Eselon
No Eselon Jumlah PNS Total
Laki Perempuan
1 Eselon II-b 0 1 1
2 Eselon III - a 4 0 4
3 Eselon IV-a 2 1 3
J U M L A H 6 2 8
c. Klasifikasi Jabatan Fungsional Auditor No
Jabatan Fungsional
Auditor Jumlah PNS Total
Laki Perempuan
1 Auditor Madya 1 0 1
2 Auditor Pertama 5 1 6
J U M L A H 6 1 7
d. Klasifikasi Jabatan Fungsional P2UPD
No JF P2UPD Jumlah PNS Total
Laki Perempuan
1 Pengawas Pemerintahan Madya 0 2 2
2 Pengawas Pemerintahan Muda 5 0 5
3 Pengawas Pemerintahan Pertama 2 0 2
e. Komposisi Jenjang Kepangkatan
No Golongan Ruang Jumlah PNS Total
Laki Perempuan
1 Golongan IV.c 0 1 1
2 Golongan IV.b 4 0 4
3 Golongan IV.a 2 2 4
4 Golongan III.d 6 0 6
5 Golongan III.c 2 5 7
6 Golongan III.b 9 4 13
7 Golongan III.a 6 4 10
8 Golongan II.c 1 0 1
9 Golongan II.a 1 0 1
10 Golongan I.b 1 0 1
J U M L A H 32 16 48
Dengan kondisi tersebut tergambar bahwa secara kuantitatif sumber daya aparatur inspektorat belum cukup memadai sehingga dibutuhkan pengembangan kompetensi untuk mengangkat kualitas profesionalisme dalam menjalankan fungsi pengawasan.
1.4.2 Aspek Sarana dan Prasarana Kantor
Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Inspektorat, diperlukan sarana kerja yang memadai berupa bahan pakai habis maupun barang Inventaris. Untuk itu telah diusahakan peningkatan berbagai sarana tersebut dengan pengadaan melalui anggaran Inspektorat antara lain pengadaan laptop dan printer yang digunakan sebagai media penyusunan laporan pemeriksaan dan presentasi/ekspose pada setiap satuan kerja yang diaudit, serta pengadaan kendaraan roda dua yang bermanfaat untuk menunjang mobilitas pegawai Inspektorat ketika menjalankan kegiatan administrasi.
kinerja, kendaraan roda empat dan roda dua, kumputer (desktop dan notebook/laptop), peralatan kantor lainnya dan mobile kantor. Untuk lebih jelasnya kita lihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2
Rincian Jenis Sarana dan Prasarana
Kantor Inspektorat Kabupaten Bulukumba tahun Anggaran 2015
No Sarana dan Prasarana Satuan Baik Jumlah Rusak Total
- Tempat Parkir Kendaraan - Gudang
Mesin Ketik Elektrik Mesin Ketik Manual AC
Kipas Angin Kursi Tamu Sofa Meja Kerja Pimpinan Kursi Kerja Pimpinan Meja Kerja Staf Kursi Kerja Staf Meja Rapat
Hardness Test Machine (Marshall
35 36
Test/Elektrik)
Hand Operator Extractor (Centrifuge Extractor Test)
Mesin Uji Hidrolik (Unconfined Compression Machine/Hand Cup)
Set Set
1 1
- -
1 1
1.4.3 Aspek Keuangan
Berdasarkan Dokumen pelaksanaan Anggaran Inspektorat kabupaten Bulukumba Tahun 2015, Inspektorat mengelola dana Rp. 5.969.839.506,- (lima millyar sembilan ratus enam puluh sembilan juta delapan ratus tiga puluh sembilan ribu lima ratus enam rupiah), dengan perincian untuk belanja tidak langsung Rp. 2.627.339.506,- (dua millyar enam ratus dua puluh tujuh juta tiga ratus tiga puluh sembilan ribu lima ratus enam rupiah) dan belanja langsung Rp. 3.342.500.000,- (tiga millyar tiga ratus empat puluh dua juta lima ratus ribu rupiah). Dengan rincian anggaran seperti pada table 1.3 dibawah ini :
Tabel 1.3
Alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan pada Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun Anggaran 2015
No Uraian Nama Kegiatan Nilai Pagu (Rp Keterangan
1 2 3 4
Total Belanja 5.969.839.506
A Belanja Tidak Langsung 2.627.339.506
I 1 Belanja Pegawai 2.627.339.506
B Belanja Langsung 3.342.500.000 I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 514.641.000
1 1 Penyediaan surat menyurat 1.500.000
2 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik 48.018.000
3 3 Penyediaan Jasa administrasi keuangan 104.880.000
4 4 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/ Operasional 7.350.000
5 5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 18.000.000
6 6 Penyediaan Jasa perbaikan peralatan kerja 7.200.000
7 7 Penyediaan Komponen instalasi Listrik/ penerangan
gedung kantor 950.000
8 8 Rapat-rapat koordinasi keluar daerah 230.160.000
9 9 Penatausahaan kesekretariatan SKPD 96.583.000
II Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 276.093.000 10 1 Pengadaan Kendaraan ridas Roda empat 179.860.000
11 2 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 45.920.000
12 3 Pengadaan Mebeleur 14.000.000
III Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 221.684.000
16 1 Pendidikan dan pelatihan formal 221.684.000
IV Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan 4.912.000
17 1 Penyusunan Laporan keuangan akhir tahun 4.912.000
V Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 2.302.021.000
18 1 Pelaksanaan Pengawasan internal secara berkala 1.402.990.000 19 2 Penanganan kasus pada wilayah pemerintahan
dibawahnya 693.810.000
20 3 Tindak Lanjut Hasil temuan pengawasan 73.362.000 21 4 Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif 83.770.000 22 5 Pemutahiran data tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan 27.946.000 23 6 Penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokraasi
(PMPRB) 20.143.000
VI Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 23.149.000
24 1 Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan 23.149.000
URAIAN Realisasi
Belanja Lansung 2.976.271.602
- Belanja Pegawai 169.287.000
- Belana Barang dan Jasa 2.568.564.602
- Belanja Modal 238.420.000
1.5. Permasalahan Yang Mendasar
Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target yang disebabkan adanya kendala-kendala yang dihadapi untuk mewujudkan/memenuhi target diantaranya :
1. Masih terdapat obyek pemeriksaan yang belum di jangkau karena terbatasnya anggaran dan SDM yang ada di Inspektorat kabupaten bulukumba;
2. Dalam pemeriksaan masih sulitnya mendapatka/memperoleh data pada beberapa SKPD;
3. Tidak koperatifnya PPK danpihak rekanan pada pemeriksaan terkait pemeriksaan fisik;
4. Sulitnya melakukan pemeriksaan karena banyaknya paket-paket pekerjaan dibeberapa SKPD;
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan instansi pemerintah agar mampu menjawab tantangan lingkungan strategis lokal, nasional dan global, serta tetap berada dalam tataran Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan kinerja yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan visi, misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Inspektorat Kabupaten Bulukumba telah menetapkan Rencana Strategis Tahun 2010-2015 dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014. Adapun rencana strategis dan rencana kerja tersebut sebagai berikut:
2.1. Rencana Strategis (Visi dan Misi)
Visi dan Misi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana Inspektorat kabupaten Bulukumba harus dibawa serta berkarya agar konsisten dan dapat eksis, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan.
2.1.1 Visi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Berangkat dari pengertian visi tersebut, maka visi Inspektorat kabupaten Bulukumba ditetapkan sebagai berikut :
‘’Terwujudnya Aparatur Pengawas Yang Andal, berkualitas, Bersih, dan Profesional” Visi tersebut mempunyai makna:
1. Aparatur Pengawas merupakan alat yang meliputi bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian yang mempunyai tanggungjawab untuk melaksanakan system pengendalian intern pemerintah
2. Andal, berarti dapat dipercaya dan menjadi tumpuan dalam pengawasan dan pemeriksaan
3. Berkualitas dan bersih, kualitas pemeriksaan yang dilaksanakan dapat dicapai. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai untuk mewujudkan pemerintahan daerah yang bersih.
2.1.2. Misi
Untuk memenuhi Visi tersebut, Inspektorat kabupaten Bulukumba menetapkan Misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan sumber daya aparatur pemeriksa yang bertanggung jawab 2. Terselenggaranya pelaksanaan pemeriksaan sesuai program.
3. Mengembangkan Kompetensi dan profesional pemeriksa untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan bebas KKN.
4. Mengembangkan system akuntabilitas kinerja.
2.2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang.
Tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi sedangkan sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang spesifik dan terukur dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan.
Adapun tujuan dan sasaran pengawasan pembangunan ditetapkan sebagai berikut :
Misi 1. Meningkatkan sumber daya aparatur pemeriksa yang bertanggung jawab. Tujuan 1 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Aparat Pengawas
Daerah
Sasaran 1 Meningkatkan kualitas aparat pengawasan
Misi 2. Terselenggaranya pelaksanaan pemeriksaan sesuai program Tujuan 2 Terselenggaranya pengendalian sedini mungkin
Sasaran 2 Peningkatan pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
Misi 3. Mengembangkan kompetensi dan professional pemeriksa untuk menciptakan pemrintah yang bersih, berwibawa dan bebas KKN,
Tujuan 3 Terjalinnya Koordinasi dan kerja sama yang baik antar Aparat Pengawasan.
Misi 4. Mengembangkan system Akuntabilitas Kinerja
Tujuan 4 Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berkualitas
Sasaran 4 Melakukan pembinaan melalui pemeriksaan komprehensip, khusus, kasus-kasus/ pengaduan masyarakat serta memonitoring dan evaluasi.
2.3.Program utama dan kegiatan pokok Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut :
No Sasaran IKU Satuan Rumus Sumber
data 1 Meningkatkan
kualitas aparat Pengawasan
Persentase aparatur yang mengikuti diklat fungsional
Jumlah aparatur yang mengikuti diklat fungsional
Jumlah aparatur Inspektorat 100%
Laporan
Jumlah obyek pemeriksa yang diperiksa
Jumlah obyek pemeriksa 100%
.
Jumlah Kasus pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti
Jumlah pengaduan yang tertangani 100%
Laporan Inspektur Pembantu
3. Peningkatan pelaksanaan
4. Meningkatkan Koordinasi dan
Jumlah temuan pengawasan yang ditindak lanjuti
Jumlah temuan pengawas 100%
Laporan Sekretariat
Keempat sasaran strategis tersebut diatas merupakan indikator kinerja untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepalah Daerah
SPIP tiap SKPD. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Inspektorat Kabupaten Bulukumba dalam pelaksanaan ProgramPeningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepalah Daerahadalah :
1. Pelaksanaan Pengawasan internal secara berkala; 2. Tindak Lanjut Hasil temuan pengawasan;
3. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif;
4. Pemutahiran data tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan; 5. Pemutahiran data tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan; dan 6. Penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokraasi (PMPRB).
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan merupakan program untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai hasil guna yang berkualitasKegiatan Pokok yang dilaksanakan Inspektorat Kabupaten Bulukumba dalam pelaksanaanProgram Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasanadalah :
1. Pendidikan dan pelatihan formal; dan
2. Pelatihan penembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.
2.4. Cara pencapain Tujuan dan sasaran
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka perlu adanya Kebijakan dan Program Strategis yang diformulasi dari hasil analisis lingkungan internal dan eksternal dengan menggunakan metode SWOT
2.3.1 Kebijakan Strategis
1. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengawasan dan pemeriksaan 2. Penguatan kapasitas sumber daya aparatur pengawasan
3. Penataan struktur organisasi Inspektorat.
4. Penyelesaian Kasus dan pemeriksaan Komprehensip secara tepat dan cepat 5. Penyusunan program kerja pengawasan tahunan yang tepat.
6. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan yang tepat.
7. Penguatan sumber daya aparatur dengan menambah auditor teknis. 8. Revitalisasi PNS formasi auditor.
10.Penyelesaian temuan-temuan baru
11.Penyelesaian temuan – temuan lama untuk mencapai opini Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified) oleh BPK RI.
12.Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur melalui pendidikan dan pelatihan bidang pengawasan serta Pelatihan Kantor Sendiri (PKS).
13.Penyelesaian BAP dan LHP sesuai dengan SOP yang telah disusun. 14.Tindak lanjut hasil temuan dengan cepat dan tepat.
2.3.3 Program Strategis.
1. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah.
2. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan.
2.5Rencana Kinerja
Rencana kerja merupakan penjabaran dari keputusan inspektur Kabupaten Bulukumba Nomor : Kpts.10/XII/2012 tentang perubahan keputusan Inspektur Nomor: Kpts.15/XII/2011 tentang Rencana Strategis (Renstra)Inspektorat Kabupaten Bulukumba Tahun 2010-2015 yang menjabarkan target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan.
2.6Perjanjian Kinerja Tahun 2014
Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2015. Penyusunan Perjanjian Kinerja ini didasarkan pada Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Surat Edaran Menteri Negara PAN Dan Reformasi Birokraksi Nomor: 11 Tahun 2011 tentang Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Permrnpan RB no 35 tanhun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah, Sasaran-sasaran yang akan dicapai Inspektorat Kabupaten Bulukumba tahun 2015 dan dinyatakan dalam Dokumen perjanjian kinerja 2015, dengan menyesuaikan hasil dari Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Bulukumba yang terakhir disusun tahun 2012. Perjanjian Kinerja dapat diperinci sebagai berikut :
Tabel Perjanjian Kinerja Inspektorat Kabupaten Tahun 2015
No. Sasaran Srategis Indikator Kenerja Target
1 2 3 4
1 Melakukan pembinaan melalui pemeriksaan
komprehensif, khusus, kasus-kasus/ pengaduan masyarakat serta monitoring dan evaluasi
Jumlah pemeriksaan Internal
Opini WTP dari BPK dan (28 kali
pemeriksaan)
Persentase penanganan kasus
pengaduan masyarakat terhadap
24 kasus 100%
2 Peningkatan Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
Jumlah pelaksasnaan ekspose
laporan hasil pemeriksaan (40 LHP) 15 kali
Jumlah SKPD yang telah
melakukan penilaian mandiri reformasi birokrasi
30 SKPD (1 Paket)
3 Meningkatkan koordinasi dan
sinkronisasi pengawasan Persentase koordinasi pengawasan 95%
Persentase Temuan yang
ditindak lanjuti SKPD 100%
4 Meningkatkan Kualitas
Aparat Pengawasan Persentase Peningkatan Pengetahuan dan Wawasan Aparatur Pemeriksa terhadap 40 Orang
100%
Program Anggaran
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Rp 2.134.418.000 Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Rp 221.684.000
Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa
dan Aparatur Pengawasan Rp 26.939.000
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi 3.1.1. Indikator kinerja
Akuntabilitas Kinerja Inspektorat merupakan pertanggungjawaban yang mencerminkan tingkat keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan visi dan misi Inspektorat. Pengukuran tingkat pencapaian kinerja Inspektorat tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian, tedapat pula target sasaran strategis yang belum optimal diwujudkan pada tahun 2015. Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran Inspektorat Kabupaten adalah sebagai berikut :
1. Persentase Pemeriksaan Internal
2. Persentase Penanganan kasus Pengaduan Masyarakat 3. Jumlah pelaksasnaan ekspose laporan hasil pemeriksaan
4. Jumlah SKPD yang telah melakukan penilaian mandiri repormasi birokrasi 5. Persentase koordinasi pengawasan
6. Jumlah Temuan yang ditindak lanjuti SKPD
7. Persentase Peningkatan Pengetahuan dan Wawasan Aparatur Pemeriksa.
3.1.2 Metodologi pengukuran Pencapaian Kinerja
Pengukuran pencapaian kinerja sasaran dilakukan dengan melakukan perbandingan antara rata-rata variable indikator masukan dengan indikator keluaran pada kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran melalui indikator kinerja utama yang sesuai.Metode ini bermanfaat untuk melihat sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada akhir periode.
Pengukuran Pencapaian Kinerja dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Rumus 1 : digunakan apabila semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian rencana tingkat capaian yang semakin baik sebagai berikut :
Persentase Realisasi
Rumus 2 : Rata-rata pencapaian kinerja
Rata-rata Jumlah Capaian Indikator Pencapaian =
Jumlah Indikator Jumlah Indikator
3.1.3 Pengukuran Kinerja Sasaran
Pengukuran tingkat capaian kinerja Inspektorat Kabupaten Bulukumba tahun 2015, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2015 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2015
Target Realisasi Capaian
Meningkatnya hasil pengawasan yang berkualitas untuk mendorong pelayanan publik dan pemerintahan yang akuntabel.
Peningkatan Rengking terhadap penilaian
LPPD se indonesia 10 Besar 8 100%
Peningkatan nilai atas
penilaian SAKIP cc dilakukan Belum
penilaian -
Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang baik dan
Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat
Jumlah SKPD yang bersih dari
penyimpangan pengelolaan keuangan yang material
40 40 100%
Opini BPK atas laporan keuangan pemda
Bulukumba WTP WTP 100%
Pengaduan masyarakat
yang ditindak lanjuti 25 25 100%
Meningkatkan Fungsi Pembinaan dan Penjaminan Mutu oleh Inspektorat.
Jumlah dokumen laporan inventarisasi
temuan. 1 1 100%
Jumlah pelaksanaan ekspose laporan hasil
pemeriksaan. 45 30 66,67%
Jumlah SKPD yang telah melakukan penilaian mandiri reformasi birokrasi.
Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi pengawasan.
Jumlah rapat koordinasi
yang dilaksanakan Penyelesaian temuan pemeriksaan yang ditindak lanjuti SKPD
Aparat Pengawasan Jumlah APIP yang bersertifikat
pengawasan 5 Orang 0 Orang
Tingkat kapabilitas
APIP hasil assesmend
BPKP Level 2 Level 2 100%
Terciptanya kondisi kerja yang kondusif melalui penyelenggaraan sistem administrasi dan pelaporan seta sarana dan prasarana kantor yang memadai
Lancarnya pelayanan administrasi
perkantoran 100% 99% 99%
Persen pelayanan jasa
komunikasi dan listrik 100% 100% 100%
Persen jasa administrasi
keuangan 100% 100% 100%
Persen pelayanan jasa
kebersihan kantor 100% 100% 100%
bahan bacaan dan peraturan
Persen Penatausahaan
kesekretariatan SKPD 100% 95% 95%
Persentase Pengadaan
Persen kendaraan
dinas/ operasional yang
dipelihara 100% 85% 90%
Persen dokumen
laporan keuangan akhir
tahun 100% 100% 100%
A. Pengukuran Kinerja Tahun 2015 dilakukan dengan melakukan Pengukuran Pencapaian Sasaran Masing-masing di bandingkan dengan tahun sebelumnya sebagai berikut:
Sasaran 1 Melakukan komprehensif, khusus, kasus-kasus/ pengaduan pembinaan melalui pemeriksaan masyarakat.
Pengukuran capaian kinerja untuk sasaran pertama dapat dilihat dengan table berikut.
Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja 2014 2015
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
Melakukan
yang di muat di Media / harian dapat ditindak lanjuti dengan menerbitkan sejumlah 54LHPi, kesemuanya dapat diperiksa oleh Tim Inspektorat. Sedangkan direncanakan pengaduan masyarakat dapat diperiksa 80% dari jumlah pengaduan yang masuk. Terdapat Hal – hal yang mempengaruhi penilaian indikator ketidakberhasilan sasaran ini adalah :
1) Sumber daya aparatur pengawasan yang kurang di Inspektorat serta kemampuan untuk mengatasi kelemahan ini dari aparatur Inspektorat yang masih kurang.
2) Belum dibuatnya Program Kerja Pengawasan Tahunan dengan detil dan jelas khususnya yang mengatur waktu / jadwal pengawasan, dan
3) Belum diterapkannya Punishment dan Reward kepada kinerja aparatur Inspektorat atau setidak – tidaknya kejelasan penjatuhan sanksi tegas kepada aparatur yang mempunyai kinerja buruk.
Sasaran 2 Peningkatan Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan Pelaporan.
Capaian kinerja untuk sasaran ke dua dapat dilihat dengan table berikut.
Sasaran
Strategis 2 Indikator Kinerja
2014 2015
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
Peningkatan
namun pada tahun ini tidak dapat dilaksanakan penilaian dikarenakan ada perubahan sistem penilaian dari Menpan RB, perubahan ini disebabkan adanya penyederhanaan penilaian dari tahun lalu untuk percepatan pelaksanaan dan pelaporan.
Sasaran 3 Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi pengawasan
Capaian kinerja untuk sasaran ketdua dapat dilihat dengan table berikut.
Sasaran
Strategis 3 Indikator Kinerja
2014 2015
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
Peningkatan
Pencapaian sasaran ini dinilai berhasil dimana sejumlah rekomendasi hasil pemeriksaan yang menjadi target / indikator di SKPD dan BPK RI dapat diselesaikan. Dari beberapa temuan hasil pemeriksaan interen BPK-RI tahun 2015 sebanyak 81 temuan dan akan diupayakan penyelesaiannya sebelum BPK-RI memeriksa dalam rangaka memberikan opini atas laporan keuangan LKPD dapat.
Penyelesaian temuan atas pemeriksaan BPK-RI sampai tahun 2015 dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Temuan hasil Pemeriksaan sampai tahun 2015 sebanyak 232 temuan
b. Rekomendasi hasil Pemeriksaan sampai tahun 2015 sebanyak 533 Rekomendasi c. Penyelesaian rekomendasi hasil Pemeriksaan sampai tahun 2015 sebanyak 452
Rekomendasi
d. Penyelesaian rekomendasi hasil Pemeriksaan sampai tahun 2014 yang belum sesuai dan dalam proses tindak lanjut sebanyak 66 Rekomendasi senilai Rp.7,725,190,873.43
f. Rekomendasi yang tidak dapat di tindak lanjuti atas hasil Pemeriksaan BPK-RI sampai tahun 2014 sebanyak 4 Rekomendasi.
Jumlah temuan hasil pemeriksaan tahun 2014: a. Jumlah temuan T.A 2014 sebanyak 568 Temuan b. Jumlah temuan administrasi sebanyan 489 Temuan c. Total Jumlah temuan Pengembalian sebesar 78 Temuan
Sasaran 4 Meningkatkan kualitas aparat pengawasan
Capaian kinerja untuk sasaran kedua dapat dilihat dengan table berikut.
Sasaran
Strategis 4 Indikator Kinerja
2014 2015
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian Meningkatkan
Kualitas Aparat Pengawasan
Prosentase aparat pengawasPela tihan tekhnis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja.
42
Orang 42 Orang 100% Aparat Mengikuti Bimbingan Pengawasan
42
Orang 45 Orang 100% Aparat Mengikuti Bimbingan Pengawasan 32
Orang 29 Orang 90% Aparat melakukan Bintek/Diklat
Pengawasan
28
Orang 18 Orang 64,29% Aparat melakukan Bintek/Diklat
Pengawasan
Pencapaian sasaran ini kurang berhasil dikarenakan rencana kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis untuk 28 (dua puluh delapan) pegawai, dapat diikutkan aparat untuk ikut diklat sebanyak 18 orang. Pelatihan – pelatihan yang diikuti Inspektorat kabupaten Bulukumba diantaranya Pelatihan di Pusdiklatwas BPKP di ciawi, pelatihan di Inspektorat Provinsi di Makassar dan kegiatan pelatihan kantor sendiri tentang Teknis pengawasan dan penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan pembawa materi dari BPKP Perwakilan Sul-Sel.
Perbandingan realisasi sampai tahun 2015 dengan melakukan Pengukuran Pencapaian pada target jangka menengah
Tabel realisasi sampai tahun 2014 dengan melakukan Pengukuran Pencapaian pada target jangka menengah
2011 2012 2013 2014 2015
7 8 9 10 11 12
1 1 1 1 1 1 Program
pelayanan administrasi perkantoran
1 1 Penyediaan jasa surat
100% 100 100 100 100 100
2 2 Penyediaan jasa
100% 100 100 100 100 100
3 3 Penyediaan jasa
100% 100 100 100 100 100
4 4 Penyediaan jasa
100% 100 100 100 100 100
6 6 Penyediaan jasa perbaikan
100% 100 100 100 100 100
7 7 Penyediaan Alat Tulis
Target Kinerja 5 Tahunan
Realisasi
1 2 3 4 5 6
Misi Tujuan Sasaran Program Kegiatan Indikator kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
7 8 9 10 11 12
8 8 Penyediaan Barang
100% 100 100 100 100 100
10 10 Penyediaan Peralatan dan
11 11 Penyediaan Peralatan
100% 100 100 100 100 100
12 12 Penyediaan bahan bacaan
100% 100 100 100 100 100
4 13 13 Penyediaan
Makanan dan
14 14 Rapar-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
14 14 Persen Rapar-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
100% 100 100 100 100 100
15 15 Penatausahaan kesekretariatan
100% 100 100 100 100 100
1 2
Program Kegiatan Indikator kinerja Target Kinerja 5 Tahunan Realisasi Sasaran
2011 2012 2013 2014 2015
5 5 Pemeliharaan rutin/ berkala
6 6 Pemeliharaan rutin/ berkala
7 7 Pemeliharaan rutin/ berkala
8 8 Pemeliharaan rutin/ berkala
Target Kinerja 5 Tahunan
Realisasi
1 2 3 4 5 6
Misi Tujuan Sasaran Program Kegiatan Indikator kinerja
2011 2012 2013 2014 2015
7 8 9 10 11 12
9 9 Rehabilitasi gedug kantor
1 1 Jumlah pakaian dinas beserta
2 2 Jumlah pakaian olahraga
3 3 Jumlah pakaian khusus
hari-1 1 Pendidikan dan pelatihan kapasitas dan profesional Aparat Pengawasan
Indikator kinerja Target Kinerja 5 Tahunan Realisasi
1 2 3 4 5 6
2011 2012 2013 2014 2015
1 Paket WDP WDP WTP WTP belum terbit
2 2 Penangan
1 Paket 1 paket 1 paket 58 kasus 55 kasus 18 Kasus
Pengaduan dan 56 LHP Khusus
3 3 Pengawasan pada wilayah
Persen 67,26 71 84,8
5 5 Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif
5 5 Prosentase Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif
Persen 100 100 100 100 100
6 6 Reviuw
laporan keuangan pemerintah daerah
6 6 Jumlah laporan Reviuw pelaporan dan Tersusunnya
Indikator kinerja Target Kinerja 5 Tahunan Realisasi
1 2 3 4 5 6
Misi Tujuan Sasaran Program Kegiatan
2011 2012 2013 2014 2015
7 8 9 10 11 12
6 Peningkatan Pengembanga
n sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
1 1 Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP)
1 1 Jumlah dokumen laporan akuntabilitas kinerja (LAKIP)
1 Dok 1 1 1 1
2 2 Penyusunan Pelaporan keuangan semesteran
2 2 Jumlah dokumen Pelaporan keuangan semesteran
1 Dok 1 1 1 1 1
3 3 Penyusunan Pelaporan keuangan akhir tahun
3 3 Jumlah dokumen laporan keuangan akhir tahun
1 Dok 1 1 1 1 1
4 4 Penyusunan rencana kinerja tahunan
4 4 Jumlah dokumen rencana kinerja tahunan
1 Unit 0 1 1 1 1
Indikator kinerja Target Kinerja 5 Tahunan Realisasi
1 2 3 4 5 6
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, pencapaian sasaran pertama ini sangat berhasil dikarenakan target 5 tahunan dapat d irealisasikan dalam 5 tahun, adapun kegiatan yang tidak terealisasi pada tahun pertama sampai tahun ketiga dikarenakan tidak adanya ketersediaan anggaran untuk rehab gedung kantor.
Pencapaian sasaran kedua dari tabel diatas berhasil namun dalam penganggarannya tidak dilakukan dikarenakan adanya program yang tidak pernah dilaksanakan yakni program peningkatan disiplin aparatur dengan kegiatan pengadaan pakaian kedinasan namun pada dasarnya aparat inspektorat telah disiplin dalam berpakaian setiap menjalankan tugas kedisan sehingga pada program ini belum diwujudkan karena inspektorat pokus dalam sasaran dan indikator utama namun dalam peningkatan kapasitas pengetahuan sumber daya manusia terealisasi 100% dengan mengikutkan aparat pemeriksa pada bintek dan pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh pusdiklatwas BPKP-RI dan tempat pelatihan lainnya yang menunjang peningkatan profesionalis aparat pengawasan.
Pencapaian sasaranketigadari tabel diatas sangat berhasil dikarenakan target 5 tahunan dapat direalisasikan dalam 5 tahun, terdapat target 1 paket pada kegiatan pengawasan internal secara berkala dan penanganan kasus pengaduan dilingkup pengkab bulukumba namun pada realisasi ditiap tahunnya diungkap dituangkan apa yang menjadi capaian kinerja tersebut dengan mennyajikan realisasi opini dari BPK-RI dan realiasasi jumlah penanganan kasus yang di tindak lanjuti dengan pemeriksaan oleh aparat inspektorat kabupaten bulukumba
Pencapaian sasaran keempat dari tabel diatas berhasil dengan realisasi tindak lanjut temuan pengawasan sampai tahun 2015 sebesar 84,80 % dan setiap indikator dengan target selama 5 tahun dapat direalisasikan 100% setiap tahunnya.
3.2. Realisasi Keuangan
Tahun 2015 Anggaran terealisasi sejumlah Rp5.575.074.940 atau 93,39% dengan rincian:
1. Belanja Tidak Langsung :
Rincian Belanja Anggaran Rupiah (Rp) Realisasi % Blm Terealisasi Rupiah %
Belanja Pegawai 2.627.339.506 2.598.803.338 98.91 28.536.168 1,09
2. Belanja Langsung :
Rincian Belanja Anggaran Rupiah (Rp) Realisasi % Blm Terealisasi Rupiah %
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
514.641.000 497.704.671 96.71 16.936.329 3.29
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
276.093.000 270.188.601 97.86 5.904.399 2.14
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
221.684.000 211.736.000 95.51 9.948.000 4.49
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
4,912,000 4,912,000 100 - -
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
2.302.021.000 2.296.443.800 99.76 5.577.200 0.24
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan
Dari sejumlah program yeng di realisasikan diatas, program yang terdapat pada Perjanjian Kinerja untuk tahun 2014 yang merupakan program terwujudnya sasaran pokok inspektorat adalah sebagai berikut:
Tabel Perjanjian Kinerja
No Sasaran Srategis Indikator Kenerja Target Capaian
1 2 3 4 5
1 Melakukan pembinaan melalui pemeriksaan komprehensif, khusus, kasus-kasus/ pengaduan masyarakat serta
monitoring dan evaluasi
Jumlah pemeriksaan
Persentase penanganan
kasus pengaduan masyarakat terhadap 24 kasus
100% 100%
2 Peningkatan Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
Jumlah pelaksasnaan ekspose laporan hasil pemeriksaan
3 Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi
yang ditindak lanjuti
SKPD 100% 84,80%
4 Meningkatkan Kualitas
Aparat Pengawasan Persentase Peningkatan Pengetahuan dan Wawasan Aparatur Pemeriksa terhadap 40 Orang
100% 100%
Program Anggaran Realisasi persen
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan
KDH Rp 2.134.418.000 2.296.443.800 107.59
Peningkatan Kapasitas Sumberdaya
Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Rp 26.939.000 23.149.000 85.93
Jumlah Rp 2.383.041.000 2.531.328.800 106,22
Jumlah Realisasi yang melebihi Jumlah anggaran pada penetapan kinerja diakibatnkan adanya penambahan anggaran pada perubahan anggaran dan tidak adanya perubahan penetapan kinerja. Adapun perbandingan antara input (dana) dengan Output disetiap sasaran adalah sebagai berikut:
Sasaran 1 terdiri atas dua indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran didukung dengan 2 kegiatan yaitu :
1. Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala dengan capaian masukan (input) sebesar 99,99 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen 2. Penanganan kasus pada wilayah Pemerintahan Dibawahnya dengan capaian
masukan (input) sebesar99,41 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.
Perbandingan capaian output dengan input (dana) yakni rata-rata 100% : 99,70%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi dari pada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan
Sasaran 2 terdiri atas duaindikator sasaran. Pencapaian Indikator sasaran didukung dengan 2 kegiatan yaitu :
1. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan dengan capaian masukan (input) sebesar 98,38 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 84,80 persen.
2. Penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokraasi dengan capaian masukan (input) sebesar 99,61 persen dan keluaran (output) sebesar 90% persen.
Penbandingan capaian output dengan input (dana) yakni rata-rata 87,4% : 99,00% , ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi dari pada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.
Sasaran 3 terdiri atas duaindikator sasaran. Pencapaian Indikator sasaran didukung dengan 2 kegiatan yaitu:
2. Pemutahiran data tindak lanjut hasil temuan pemeriksaandengan capaian Masukan (Input) sebesar 99,81 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 90 persen.
Perbandingan capaian output dengan input (dana) Yakni 92,50 %:99,91%, Ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.
Sasaran 4 terdiri atas satu indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran didukung dengan 2 kegiatan yaitu :
1. Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan dengan capaian masukan (input) sebesar 100 persen dan capaian keluaran (output) sebesar 100 persen.
Perbandingan capaian output dengan input dana yakni rata-rata 100% :100%, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.
Dari hasil pengukuran 4 sasaran, 7 Indikator sasaran, dan 7 kegiatan yang mendukung pencapaian visi dan misi Inspektorat, rata-rata pencapaian input (dana) sebesar 99,65% dan capaian keluaran sebesar 94,98%. Dengan demikian perbandingan antara output dengan input adalah 94,98% : 99,65%, ini berarti pencapaian tingkat keluaran lebih tinggi disbanding tingkat capaian input (dana), Apabila dimasukkan dalam penilaian pembobotan untuk seluruh program dan kegiatan yang direncanakan berada dalam kategori Baik.
Tabel Indikator Sasaran dan Indikator Tujuan
No Tujuan Sasaran Indikator sasaran Target
1 Meningkatkan kualitas SDM aparat pengawasan daerah (Inspektorat Kab. Bulukumba)
Meningkatkan kualitas aparat pengawasan Melalui:
a. Diklat Fungsional Auditor.
b. Rakorwas / forum komunikasi JFA dan JFP2UPD
c. Bintek Pengawasan. d. Latpim / diklat jabatan
struktural.
e. Dilat Teknis Fungsional Lainnya
Jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja (Orang)
45 Orang
2 Terwujudnya pemerintahan yang
Melakukan pembinaan melalui pemeriksaan
Jumlah Pengawasan
bersih dan berkualitas
komprehensif, khusus, kasus-kasus/pengaduan masyarakat serta monitoring dan evaluasi
dilakukan (Kali) Jumlah penanganan kasus/pengaduan lingkup pemerintah dibawahnya (kali)
30 kali
Jumlah pengawasan pada wilayah pemerintah dibawahnya (kali)
50 kali
3 Terlaksananya pengendalian sedini mungkin
Peningktatan Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
Inventarisasi temuan pengawasan (buah)
5 buah Intensitas ekspose
laporan hasil pemeriksaan (kali)
16 kali
Jumlah Laporan Reviu atas laporan
keuangan (buah)
1 buah
4 Terjalinnya koordinasi dan kerjasama yang baik antara Aparat Pengawasan
Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi
pengawasan
Persentase koordinasi Pengawasan yang lebih komprehensif (%)
100%
Tindak lanjut temuan