LAPORAN
EVALUASI PROGRAM DAN KEGIATAN
TAHUN ANGGARAN 2015
BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH
PROVINSI LAMPUNG
KATA PENGANTAR
Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Birokrasi Reformasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas
I mplementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja I nstansi Pemerintah dan Peraturan
Gubernur Lampung Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pedoman Evaluasi atas
I mplementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja I nstansi Pemerintah dilinkungan
Pemerintah Provinsi Lampung yang akan disampaikan kepada Menteri Pemberdayaan
Aparatur Negara.
Penyusunan Laporan SKPD Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung
ini bertujuan agar dapat diketahuinya pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala
yang dijumpai dalam rangka pencapaian sasaran, tujuan, misi dan visi sebagaimana
ditetapkan dalam perencanaan stratejik sehingga dapat dinilai dan dipelajari guna
perbaikan pelaksanaan program/ kegiatan dimasa yang akan datang.
Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan dan pelaksana
program/ kegiatan di bidang ketahanan pangan.
Bandar Lampung, Februari 2016 Kepala Badan
I r. Kusnardi, M. Agr. Ec NI P. 19631123 198803 1 005
DAFTAR I SI
Kata Pengantar ... i
Daftar I si ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3 Tupoksi ... 2
1.4 Sasaran Strategis ... 5
BAB I I PERBANDI NGAN PROGRAM DAN KEGI ATAN RENJA, RENSTRA ... 7
2.1 Program dan Kegiatan ... 7
2.2 Kesesuaian Program dan Kegiatan antara Renstra dan Renja SKPD ... 10
2.3 Kesesuaian Target Renstra dan Renja SKPD ... 11
BAB I I I CAPAIAN KI NERJA SKPD ... 12
3.1 Capaian Kinerja SKPD ... 12
3.2 Capaian Strategis SKPD ... 38
BAB I V HAMBATAN DAN KENDALA ... 39
4.1 Hambatan dan Kendala ... 39
BAB V PENUTUP ... 40
LAMPI RAN ... 42
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hak azasi setiap manusia
untuk hidup dan beraktifitas, dengan demikian pangan sangat mempengaruhi
stabilitas Nasional, stabilitas nasional dapat terguncang jika ketersediaan pangan
tidak terjamin.
Secara umum Ketahanan Pangan dapat dikatakan terwujud apabila tersedianya
pangan yan cukup dan merata untuk seluruh penduduk, kemudian setiap
penduduk mempunyai akses fisik dan ekonomi terhadap pangan untuk
memenuhi gizi guna menjalani kehidupan yang sehat dan produktif dari hari ke
hari.
Ketahanan Pangan pada tingkat rumah tangga merupakan landasan bagi
Ketahanan Pangan masyarakat, yang selanjutnya menjadi pilar bagi ketahanan
pangan daerah dan nasional. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka salah
satu prioritas utama pembangunan ketahanan pangan adalah memberdayakan
masyarakat, agar mampu menanggulangi masalah pangannya secara mandiri,
serta mewujudkan ketahanan pangan rumah tangganya secara berkelanjutan.
Menurut Undang-Undang No 18 Tahun 2012 Ketahanan Pangan adalah
kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang
tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,
aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan
produktif secara berkelanjutan.
Salah satu upaya Pemerintah untuk mewujudkan Ketahanan Pangan
dilaksanakan melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 68 Tahun 2002 tentang
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
2
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pangan rumah tangga
yang terus berkembang dari waktu ke waktu melalui : a) pengembangan sistem
produksi pangan yang bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan dan budaya
lokal; b) pengembangan efisiensi sistem usaha pangan; c) pengembangan
teknologi produksi pangan; d) pengembangan sarana dan prasarana produksi
pangan; dan e) mempertahankan dan mengembangkan lahan produktif.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud disusunya Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan adalah
sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara
dan Birokrasi Reformasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Gubernur Lampung Nomor 32 Tahun 2016 tentang Pedoman Evaluasi atas
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilinkungan
Pemerintah Provinsi Lampung.
Tujuan disusunya laporan ini adalah sebagai bahan evaluasi atas kinerja
SKPD khususnya Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung dalam
rangka mencapai sasaran kinerja di tahun anggaran 2015.
1.3 Tupoksi SKPD
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung No. 10 Tahun 2007
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Lampung yang kemudian disempurnakan kembali melalui Peraturan
Daerah Nomor 12 tahun 2009 dan disempurnakan kembali melalui Peraturan
Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua Peraturan Daerah
Nomor 12 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas, Fungsi dana Tatakerja Inspektorat
Daerah, Badan Perencanaan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, tugas pokok
dan fungsi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung adalah sebagai
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
3
A. Tugas Pokok Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung :
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang
ketahanan pangan, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan
pemerintah kepada Gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
B. Badan Ketahanan Pangan Daerah dalam melaksanakan tugas pokoknya
mempunyai 5 (lima) fungsi yang harus dijalankan, yaitu :
1. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan ketahanan pangan
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dibidang ketahanan pangan
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan pangan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur di bidang
ketahanan pangan
5. Pengololaan Administratif.
Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung
terdiri dari :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
3. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, membawahi :
a. Sub Bidang Ketersediaan dan Akses Pangan
b. Sub Bidang Kerawanan Pangan
4. Bidang Distribusi dan Harga Pangan, membawahi :
a. Sub Bidang distribusi Pangan
b. Sub Bidang Harga dan Cadangan Pangan
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
4
a. Sub Bidang Konsumsi Pangan
b. Sub Bidang Penganekaragaman Pangan
6. Bidang Mutu dan Keamanan Pangan, membawahi :
a. Sub Bidang Mutu Pangan dan Gizi
b. Sub Bidang Keamanan Pangan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 10 Tahun 2011
tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan Produk Hasil Pertanian pada Badan
Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung pada BKPD Provinsi Lampung
dipimpin oleh seorang Kepala UPT berada di bawah dan betanggungjawab
kepada Kepala BKPD Provinsi Lampung. Tugas Pokok dan Fungsi UPT Balai
Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan Produk Hasil Pertanian pada Badan
Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung adalah sebagai berikut :
a. UPT mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan
pelayanan adinistrasi di bidang sertifikasi mutu dan keamanan pangan
produksi hasil pertanian secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud UPT mempunyai fungsi
sebagai berikut :
- Pengawasan mutu dan keamanan produk segar hasil pertanian;
- Pelayanan sertifikasi dan labelisasi produk pangan segar hasil pertanian
yang beredar;
- Pelayanan pendaftaran produk pangan segar hasil pertanian yang
beredar;
- Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan sertifikasi, labelisasi dan
pendaftaran produk pangan segar hasil pertanian yang beredar sesuai
dengan rencana strategis yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;
- Pemberian dukungan atas perencanaan,pembinaan dan pengendalian
kebijakan teknis di bidang pelayanan sertifikasi, labelisasi dan
pendaftaran produk pangan segar hasil pertanian yang beredar;
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
5
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
C. Susunan organisasi UPT Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan Produk
Hasil Pertanian terdiri dari :
1. Kepala;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
3. Seksi Pelayanan Teknis;
4. Seksi Pengujian dan Sertiikasi;
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
1.4 Sasaran Strategis
Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung mempunyai sasaran
strategis sesuai dengan sasaran Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan
Daerah Provinsi Lampung, berikut adalah sasaran strategis Badan Ketahanan
Pangan Daerah Provinsi Lampung:
Tabel Sasaran Kinerja Tahun 2015
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target 2015
1. Memperkuat 3. Memperkuat sistem
distribusi dan
2. Menurunkan jumlah penduduk rawan pangan;
3. Stabilnya harga pangan pokok di
2. Persentase Penurunan Jumlah Penduduk Rawan Pangan
3. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di Tingkat produsen 4. Koefisien Variasi
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
6
dan aman melalui penguatan
pengetahuan dan kesadaran
masyarakat 5. Meningkatkan
konsumsi pangan masyarakat untuk memenuhi
kecukupan gizi yang bersumber dari pangan lokal 6. Meningkatkan
keamanan pangan segar
aman;
5. Meningkatnyan konsumsi pangan yang sesuai angka kecukupan gizi (AKG);
6. Tercapainya
keamanan pangan segar.
6. Jumlah Konsumsi energy
7. Jumlah Konsumsi Protein
8. Persentase
Peningkatan Produk Pangan Segar yang Tersertifikasi
9. Persentase Tingkat Keamanan Pangan Segar yang diuji
2004 56,1
10
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
7
BAB II
PERBANDINGAN PROGRAM DAN KEGIATAN
RENJA, RENSTRA
2.1 Program dan Kegiatan
Berdasarkan sasaran strategis Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi
Lampung dijabarkan dalam program-program Badan Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi Lampung yaitu:
1. Peningkatan Disiplin Aparatur
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
3. Pelayanan Administrasi Perkantoran
4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
5. Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan
Didalam 5 (lima) program yang terdapat di dalam renstra dan renja tersebut
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
8
Kode Urusan Bidan g Indikator
Renstra APBD daya air dan listrik
Pembiayaan Rekening Telepon,
Listrik dan Air 130.000.000 12 Bulan
Rp 108.000.000 12 Bulan
00 00 01 007 Penyediaan jasa administrasi keuangan
Pembiayaan Honorarium
Pengelola Keuangan 166.200.000 12 Bulan; 16 Pegawai, 7 PTHL
dan Penggandaan 21.843.000 12 Bulan
Rp 21.843.000 12 Bulan
Listrik 25.000.000 12 bulan
Rp 25.000.000 12 Bulan
00 00 01 013 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah Penyediaan
Perlengkapan Kantor 160.000.000 10 Unit; 12 Bulan
Rp 62.649.810 10 Unit; 12 Bulan
00 00 01 014 Penyediaan peralatan rumah tangga
Jumlah Penyediaan peralatan
rumah tangga 25.000.000 12 bulan
Rp 12.450.000 12 Bulan
00 00 01 015 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Jumlah jenis bahan bacaan 15.000.000 4 Jenis (9 Eksemplar
Jumlah Rapat dan Konsultasi
Ke Luar Daerah 150.000.000 9 kali Sarana dan Prasarana Aparatur
Jumlah Unit Komputer dan AC 150.000.000 7 Komputer 20 Unit AC Disiplin Aparatur 00 00 03 002 Pengadaan pakaian
Jumlah Aparatur yang diklat /
Bimtek 58.500.000 30 Pegawai
Jumlah Dokumen Renja dan
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
9
Kode Urusan Bidan g INDIKATOR
Tahun 2015 APBD usaha pedagang yang terbina dalam penerapan BMR
90.000.000 35 Orang Rp 67.820.000 35 Orang
01 21 15 006 Pengembangan Desa Mandiri Pangan
Jumlah Kawasan Mandiri Pangan yang terbina dalam upaya penurunan daerah rawan pangan
150.000.000 6 Kawasan Rp 119.000.000 6 Kawasan
01 21 15 007 Analisa dan Pemantauan SKPG dan PDRP
Jumlah Pemantauan SKPG dan
PDRP 100.000.000 15 kali
Rp 84.934.500 15 kali
01 21 15 008 Pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah
Jumlah Cadangan Pangan
Pemerintah Provinsi Lampung 211.995.000 20 Ton
Rp 133.203.000 10 Ton
01 21 15 009 Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat
Jumlah Lumbung Pangan
Masyarakat yang diberdayakan 167.073.000 5 Kelompok Lumbung
Rp 133.187.000 5 Kelompok Lumbung
01 21 15 010 Analisa dan Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan
Jumlah Analisa dan Peta Ketahanan Pangan dan
Jumlah Kab/Kota Surveilen dan pengawasan produk/komoditas yang sudah bersertifikat/registrasi
150.000.000 8 Kab/Kota Rp 88.025.000 8 Kab/Kota
01 21 15 017 Penyempurnaan Dokumen Sistem Mutu Mengacu pada ISO/IEC 17065
Jumlah Dokumen Sistem Mutu yang sesuai dengan ISO/IEC 17065
30.000.000 7 Dokumen Rp 15.103.000 7 Dokumen
01 21 15 019 Sertifikasi,Registrasi Produk Labelisasi Prima 3 mendukung Terminal Agrobisinis
Jumlah Pelaku Usaha yang akan
di sertifikasi Prima 3 /Registrasi 200.000.000 Pelaku_usaha 40
Rp 140.666.000 20 Pelaku
01 21 15 020 Audit Internal Jumlah Personil OKKPD Provinsi Lampung yang di Audit secara teknis dan administrative
Jumlah Kegiatan Promosi produk
unggulan bersertifikat 100.000.000 2 Kegiatan Rp 66.951.000
Jumlah Pelaku Usaha yg memahami Penerapan Mutu dan Keamanan Pangan di Lokasi Sentra
60.000.000 30 Pelaku Usaha pengembangan pangan lokal dan produk pangan olahan
150.000.000 15 Kab/Kota Rp 108.480.000 15 Kab/Kota
01 21 15 026 Lomba Cipta Menu Tingkat Provinsi dan Nasional
Jumlah Pemenang Lomba Cipta
Menu 93.652.000 6 Pemenang Rp 83.062.000
6 Pemenang
01 21 15 028 Promosi Pangan Segar dan Olahan
Jumlah Kegiatan Promsi Pangan
Segar 200.000.000 1 Kegiatan Rp 200.000.000
1 Kegiatan
01 21 15 029 Hari Pangan Sedunia Tk. Provinsi dan Tk. Nasional
Jumlah Kegiatan Hari Pangan
Sedunia 300.000.000 2 Keg
Rp 300.000.000 2 Kegiatan
01 21 15 030 Konsolidasi Dewan Ketahanan Pangan
Jumlah Rapat dan Koordinasi antara Pusat dan Daerah Lingkup Dewan Ketahanan Pangan
Jumlah Pembinaan Promosi dan
Keamanan Pangan Segar 200.000.000 5 Kab / Kota Rp 163.405.000
15 Kabpaten/Kota
01 21 15 034 Pengembangan usaha pangan lokal
Jumlah Kelompok Usaha yang
terbina 125.000.000 Pelaku_usaha 5
Rp 97.850.000 5 Pelaku Usaha Pangan Segar Ke Kab/Kota
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
10 01 21 15 035 Pemantauan dan
Pengendalian Mobilitas Pangan
Jumlah Dokumen / Laporan Data Mobilitas Pangan Keluar Masuk Provinsi Lampung
100.000.000 1 Laporan Rp 100.000.000 1 Laporan
01 21 15 036 Pembinaan Manajemen Kelembagaan
Jumlah Kelompok / Orang yang
terbina 125.000.000
Jumlah Laporan / Dokumen Kajian Pengembangan Pangan Segar yang bermutu dan Bersertifikat
100.000.000 1 Laporan Rp 80.800.000 1 Laporan
Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa semua Program dan Kegiatan
yang terdapat pada Rencana Kerja yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) Tahun 2015 terdapat pada Rencana Strategis (Renstra)
2015-2019. Dapat dilihat pula dari Tabel diatas bahwa terdapat bahwa ada Kegiatan
pada Renstra 2015-2019 tidak terdapat pada Renja yang di biayai APBD Tahun
2015 hal ini terjadi karena terjadi perubahan Rencana Strategis Pada Tahun
2015 seperti kegiatan Pembinaan dan Pemantauan Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL), kegiatan Penyusunan Pola Pangan Harapan, kegiatan Sosialisasi
dan Promosi Peningkatan Gizi Pangan Keluarga.
Untuk target-target yang direncanakan pada Renstra sedikit berbeda
dengan dengan Target yang didanai oleh APBD Tahun 2015 hal ini disebabkan
oleh optimalisasi APBD Tahun 2015.
2.2 Kesesuaian Program dan Kegiatan antara Renstra danRenja SKPD
Berdasarkan Program dan Kegiatan yang terdapat pada Rencana Strategis
(Renstra) 2015-2019 dan Rencana Kerja (Renja) 2015 telah sesuai dan tidak ada
program Renja yang tidak terdapat pada Renstra 2015-2019, namun ada Kode Urusan Bidan g INDIKATOR
Tahun 2015 APBD
Rp
K RP K
1 2 3 4
01 21 15 038 Pembangunan Gedung Kantor dan Laboratorium
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
11
beberapa kegiatan pada Rencana Strategis 2015-2019 seperti kegiatan
Pembinaan dan Pemantauan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), kegiatan
Penyusunan Pola Pangan Harapan, kegiatan Sosialisasi dan Promosi Peningkatan
Gizi Pangan Keluarga.
2.3 Kesesuaian Target antara Renstra danRenja SKPD
Berdasarkan Target Kegiatan antara Renstra dan Renja Badan Ketahanan
Pangan Daerah Provinsi Lampung terdapat beberapa perbedaan antara lain:
a. Jumlah Pemantauan dan Pengawasan Keamanan Pangan Segar Ke Kab/Kota
Renstra 15 Kab/Kota sedangkan Renja 8 Kab/Kota pada kegiatan
Pemantauan, Pengawasan dan Pengendalian Mutu Keamanan Pangan Segar.
b. Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi Lampung target Renstra 20
Ton sedangkan Renja 10 Ton pada Kegiatan Pengembangan Cadangan
Pangan Pemerintah
c. Jumlah Orang yang mengikuti Bimtek target Renstra 30 Orang sedangkan
Renja 25 Orang pada kegiatan Bimtek Penerapan Mutu dan Keamanan
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
12
BAB III
CAPAIAN KINERJA SKPD
3.1 Capaian Kinerja SKPD
Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung mengelola Rp.
6.272.626.310,- pada tahun 2015 sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2015
Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung, yang terdiri dari 5 Program
(lampiran Form Evaluasi terlampir) dengan rincian sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp. 827.560.810,-
dengan realisasi sebesar Rp. 807.121.093,- (97.53%) untuk realisasi fisik
sebesar 100% pada tahun 2015. Sedangakan jika dibandingkan dengan
Renstra untuk realisasi keuangan sebesar 16,26 % dengan realisasi fisik
sebesar 20%. Program tersebut dibagi dengan beberapa kegiatan yaitu:
a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik guna untuk
pembiayaan telephone, PAM dan PLN dengan anggaran sebesar Rp.
108.000.000 dan telah terealisasi sebesar Rp. 101.855.793,- (94.31%)
realisasi fisik sebesar 100% terhadap Renja Badan Ketahanan Pangan
Daerah Provinsi Lampung. Sedangkan terhadap Renstra sebesar 13.46%
untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20% untuk realisasi fisik.
b. Penyediaan jasa administrasi keuangan bertujuan untuk honorarium PPA,
PTHL, Bendahara dan Pengurus Barang dengan anggaran sebesar Rp.
177.500.000 terealisasi sebesar Rp170.300.000 ,- (95.94%) realisasi fisik
sebesar 100% terhadap Renja. Sedangkan terhadap Renstra sebesar
18.50% untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20% untuk realisasi fisik.
c. Penyediaan alat tulis kantor guna mendukung penyediaan ATK pada
Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung dengan anggaran
sebesar Rp. 30.000.000 terealisasi sebesar Rp. 29.990.000 ,- (99.97%)
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
13
sebesar 16.58% untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20% untuk realisasi
fisik.
d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan bertujuan untuk fotocopy
dan mencetak barang cetakan seperti Cetak Kartu Ucapan dan lainnya
dengan anggaran sebesar Rp. 21.843.000 terealisasi sebesar
Rp21.843.000,- (100%) realisasi fisik sebesar 100% terhadap Renja.
Sedangkan Terhadap Renstra sebesar 18.06% untuk realisasi Keuangan
dan sebesar 20% untuk realisasi fisik.
e. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
bertujuan untuk mendukung fasilitas instalsi listrik/penerangan bangunan
Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung mempunyai anggaran
sebesar Rp. 30.000.000 terealisasi sebesar Rp. 29.990.000 ,- (99.97%)
realisasi fisik sebesar 100% terhadap Renja. Sedangkan Terhadap Renstra
sebesar 16.58% untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20% untuk realisasi
fisik.
f. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor bertujuan untuk
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor dengan anggaran sebesar
Rp. 62.649.810 terealisasi sebesar Rp. 62.499.000 ,- (99.76%) realisasi
fisik sebesar 100% . Kegiatan ini adalah pengadaan sofa, komputer pc,
laptop, lemari arsip, filling kabinet, printer, scanner.
g. Penyediaan peralatan rumah tangga bertujuan untuk penyediaan sarana
dan prasarana serta kebersihan kantor Badan Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi Lampung dengan anggaran sebesar Rp. 12.450.000 terealisasi
sebesar Rp. 10.450.000,- (83.94%) realisasi fisik sebesar 100% terhadap
Renja. Sedangkan terhadap Renstra sebesar 7.56% untuk realisasi
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
14
h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan bertujuan
untuk penyediaan bahan bacaan berupa koran dan peraturan
perundang-undangan pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung
dengan anggaran sebesar 15.000.000 terealisasi sebesar Rp. 14.976.000,-
(99.84%) realisasi fisik sebesar 100% terhadap Renja. Sedangkan
Terhadap Renstra sebesar 18.07% untuk realisasi Keuangan dan sebesar
20% untuk realisasi fisik.
i. Rapat - Rapat Koordinasi dan konsultasi ke luar dengan tujuan
terlaksananya rapat dan konsultasi ke pusat dan mengikuti agenda-agenda
pusat. Kegiatan ini dengan anggaran Rp.150.000.000 terealisasi sebesar
148.635.800,- (99.09%) realisasi fisik sebesar 100% terhadap Renja.
Sedangkan terhadap Renstra sebesar 17.93% untuk realisasi Keuangan
dan sebesar 20% untuk realisasi fisik.
j. Rapat - Rapat Koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah dengan tujuan
terlaksananya rapat antara Provinsi dan Kabupaten/Kota dan kooridnasi
ke Kab/Kota se-Provinsi Lampung. Kegiatan ini dengan anggaran
Rp.136.770.000 terealisasi sebesar 135.840.700,- (99.32%) realisasi fisik
sebesar 100% terhadap Renja. Sedangkan terhadap Renstra sebesar
16.39% untuk realisasi Keuangan dan sebesar 20% untuk realisasi fisik.
k. Pengembangan Pengelolaan Keuangan SKPD bertujuan untuk agar sistem
pengelolaan keuangan pada Badan Ketahanan Pangan dapat berjalan
dengan baik. Kegiatan ini beranggarkan Rp. 78.348.000 telah terealisasi
sebesar Rp. 75.735.000 (96.66%) realisasi fisik sebesar 100%. Sedangkan
capaian terhadap renstra adalah 20% dengan realisasi fisik 20%.
l. Penata Usahaan Aset Daerah. Kegiatan ini bertujuan agar aset Badan
Ketahanan Pangan dapat tertata dengan baik. Kegiatan ini beranggarkan
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
15
(99.96%) dan realisasi fisik sebesar 100%. Sedangkan capaian terhadap
Renstra adalah 22.58% dengan Fisik sebesar 20%.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan anggaran
sebesar Rp. 185.782.000,- telah terealisasi sebesar Rp.183.500.750,-
(98.77%) dengan Realisasi fisik sebesar 100%. Sedangkan Capaian terhadap
Renstra adalah sebesar 14.91 dengan realisasi fisik sebesar 20%. Kegiatan
pada Program ini adalah:
a. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan dinas / Operasional. Kegiatan ini
bertujuan untuk memelihara Kendaraan dinas baik itu roda 4 maupun
roda 2. Kegiatan ini mempunyai anggaran sebesar Rp. 130.282.000 telah
terealisasi sebesar Rp. 128.281.750 (98,46%) realisasi fisik sebesar 100%.
Capaian terhadap renstra adalah 11.61% dengan fisik sebesar 20%
b. Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor. Kegiatan ini berupa
Pemeliharaan Komputer dan AC pada Badan Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi Lampung. Kegiatan ini berangarkan Rp 15.500.000 telah
terealisasi sebesar Rp. 15.500.000 (100%) dan realisasi fisik sebesar
100%. Untuk capaian renstra keuangan sebesar 11.61 dan capaian fisik
sebesar 20%.
c. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor. Kegiatan ini bertujuan untuk
merehab gedung/kantor yang mengalami kerusakan berat. Pada tahun
2015 Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung telah
mengalokasikan untuk me-rehab WC dan taman. Wc di BKPD sebanyak 5
unit direhab untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kegiatan ini
mempunyai anggaran sebesar Rp. 40.000.000,- telah terealisasi sebesar
Rp 39.719.000 (99,30%) relisasi fisik sebesar 100%. Untuk Capaian
Renstra Keuangan sebesar 31.25 % untuk fisik sebesar 20%.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan anggaran sebesar Rp.
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
16
sebesar 85%. Untuk Capaian terhadapa renstra 8% dan realisasi fisik sebesar
13%. Kegiatan pada Program ini adalah:
a. Pengadaan Pakaian dinas beserta perlengkapan. Kegiatan ini adalah
pengadaan pakaian dinas pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi
Lampung. Anggaran pada kegiatan ini adalah Rp. 64,128,000,- telah
terealisasi Rp. 64,128,000,- (100%) dengan jumlah pegawai sebanyak 76
Orang dan PTHL sebanyak 7 Orang, capaian Fisik 100%. Sedangkan
capaian terhadap Renstra sebesar 12,14% dan realisasi fisik sebesar
100%.
b. Peningkatan SDM dan Budaya Kerja BKPD Prov. Lampung. Kegiatan ini
untuk Diklat maupun transport yang diselenggarakan di luar maupun di
didalam provinsi. Anggaran pada kegiatan ini sebesar Rp. 29,000,000,-
telah terealisasi sebesar Rp.12.500.000,- (43.10%) dengan realisasi fisik
sebesar 70% realisasi ini cukup rendah dikarenakan keterbatasan waktu
pelaksanaan yang bersamaan dengan kegiatan yang ada sehingga tidak
dapat mengikuti pelaksanaannya. Untuk capaian Renstra keuangan
sebesar 3,87% dan realisasi fisik sebesar 6%.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan. Program ini beranggarkan Rp. 177,841,000,- telah terealisasi
Rp.176.345.500,- (99.16%) dengan realisasi fisik sebesar (100%). Kegiatan
pada Program ini adalah:
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.
Merupakan kegiatan untuk menyusun laporan tahunan dan laporan
keuangan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung. Kegiatan
ini dianggarkan sebesar Rp.93,609,000,- telah terealisasi sebesar
Rp.93.238.300,- (99.60%) dengan realisasi fisik sebesar 100%. Sedangkan
untuk capaian Renstra keuangan sebesar 15,34% dan realisasi fisik
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
17
b. Penyusunan Rencana Kerja (RenJa) dan RKA SKPD. Kegiatan ini
merupakan penyusunan Rencana Kerja dan guna pembuatan RKA/DPA
Badan Kethanan Pangan Daerah Provinsi Lampung. Kegiatan ini
beranggarkan RP. 84,232,000.00 telah terealisasi sebesar Rp. 83,107,200
(98,66%). Untuk Capaian Renstra fisik sebesar 20% sedangkan keuangan
sebesar 15,04%
5. Peningkatan Diversifikasi dan Peningkatan Ketahanan Pangan
4,988,314,500.00
a. Bimtek Mutu dan Keamanan Pangan. Kegiatan ini untuk mensosialisasikan
tentang mutu dan keamanan pangan kepada Petugas Mutu dan Keamanan
Pangan. Kegiatan ini di laksanakan di Hotel Kurnia Perdana Bandar
Lampung pada tanggal 24-25 Agustus 2015 diikuti oleh 25 Orang dari
Badan Ketahanan Pangan se-Provinsi Lampung dan Dinas terkait. Kegiatan
ini dilaksanakan dengan cara penyampaian materi oleh narasumber dan
dilanjutkan dengan diskusi. Materi yang diasampaikan adalah Kebijakan
Peningkatan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Segar Asal
Tumbuhan di Provinsi Lampung oleh Kepala BKPD Provinsi Lampung,
Kebijakan BPOM Provinsi Lampung dalam Peningkatan Pengawasan Mutu
dan Kemanan Pangan serta Penerapan INRASAFF oleh BPOM Bandar
Lampung, Peningkatan Pengawasan Mutu dan Kemanan Pangan Siap Saji
di Provinsi Lampung oleh Dinkes Provinsi Lampung, Program Kebijakan
Nasional dalam penanganan dan pengawasan keamanan pangan oleh BKP
Kementerian Pertanian, Sistem Jejaring Keamanan Pangan Nasional oleh
BKP Kementerian Pertanian, Pangan yang Aman dan Bermutu mendukung
hidup sehat cerdas dan tanggu oleh Kabid Mutu dan Keamanan Pangan
BKPD Prov Lampung.
b. Pemantauan, Pengawasan, dan Pengendalian Mutu Keamanan Pangan
Segar. Bertujuan untuk mengawasi Pangan segar yang beredar di Provinsi
Lampung. Kegiatan ini terdiri dari dua sub kegiatan yaitu Pemantauan,
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
18
bermutu dan aman. Kegiatan ini dilakukan di 8 Kab/Kota di Provinsi
Lampung yaitu: Lampung Tengah, Way Kanan, Tulang Bawang,
Tanggamus, Pringsewu, Lampung Utara, Tulang Bawang Barat, Lampung
Barat. Uji Laboratorium yang dilakukan terhadoa sampel sayur dan buah
yang diambil dari kabupaten/kota didpatkan bahwa hasil uji beberapa
komoditas negatif dan beberapa komoditi terdeteksi mengandung residu
pestisida. Namun secara umum komoditi tersebut masih aman untuk
dikonsumsi karena pada sampel yang positif terdeteksi mengandung
residu pestisida masih di bawah batas maksimum residu (BMR) akan
tetapi pembinaan terhadap petani/produsen perlu ditingkatkan untuk
meningkatkan kondisi keamanan pangan yang lebih baik. Pemantauan dan
pembinaan jajanan anak sekolah dilakukan ke kabupaten/kota. Dari
pemantauan di lapangan didapatkan bahwa jajanan anak di
sekolah-sekolah dasar baik swasta/negeri relatif kurang aman. Melalui hasil uji
cepat menggunakan Rhodamin B Test Kitt masih ditemukan jajanan anak
sekolah yang mengandung zat pewarna merah Rhodamin B pada makanan
Arum Manis, Nugget Panda dan Permen Karet di lingkungan sekolah SDN 2
Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Selanjutnya hasil uji cepat
Rhodamin B Test Kitt, hasilnya positif juga ditemukan pada agar-agar
mutiara di SMPN 1 Kota Metro, saos bakso di lingkungan sekolah SD Insan
Kamil Kabupaten Pringsewu dan Kolang-kaling mutiara (Minuman) di SDN
4 Tanjung Aman Lampung Utara. Kegiatan Pengembangan Pasar Pangan
Segar yang Bermutu dan Aman telah dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali,
2 (dua) kali dilaksanakan di Lapangan PKOR Way Halim pada hari minggu
tanggal 1 November 2015 dan 8 November 2015 dan 1 (satu) kali
dilaksanakan di Lapangan KORPRI yang dilaksanakan pada tanggal 6
November 2015. Pengembangan Pasar Pangan Segar yang telah dilakukan
di Provinsi Lampung sudah cukup baik, namun perlu dikembangkan
menjadi pasar yang permanen, karena pasar yang aman dan sehat sangat
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
19
c. Peningkatan, Penerapan Standar BMR (Batas Maksimum Residu). Tujuan
dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
petugas/masyarakat (produsen/ petani/pedagang dan konsumen) tentang
penerapan batas maksimum residu (BMR) pestisida. Pemantauan
terhadap ada tidaknya residu pestisida pada sayur dan buah segar dari
kabupaten/kota dilaksanakan melalui pengambilan sampel. Sampel
selanjutnya di uji melalui uji cepat Rapid Test Kitt. Dari hasil uji yang
dilakukan terhadap sayur dan buah yang sampelnya diambil dari
kabupaten/kota didapatkan hasil bahwa sampel yang diuji masih
terdeteksi mengandung residu pestisida. Hasil uji dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1.HasilUjiCepat (Rapid Test Kitt, Formalin dan Residu
Pestisida Test Kitt) Sampel Sayuran dan Buah Provinsi Lampung.
Kabupaten No Komoditi Asal/Sumber Parameter Uji HasilUji
Lampung Selatan
1 Timun Ds. Pancasila ResiduPestisida Negatif
(-)
2 Semangka Psr. Natar ResiduPestisida Negatif
(-)
Lampung Tengah
1 Bayam
cabut
Ds.
KarangEndahTerbanggiBesar
ResiduPestisida Negatif
(-)
2 Sawi Ds.
KarangEndahTerbanggiBesar
ResiduPestisida Negatif
(-)
Way Kanan 1 Kacang
Panjang
Psr. Baradatu ResiduPestisida Negatif
(-)
2 Buncis Psr. Baradatu ResiduPestisida Negatif
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
20
TulangBawang 1 Selada Psr. Menggala ResiduPestisida Negatif
(-)
2 Timun Psr. Menggala ResiduPestisida Negatif
(-)
Tanggamus 1 Kol SumberRejo ResiduPestisida Negatif
(-)
Mesuji 1 Labu
Sayur
Psr. Brabasan ResiduPestisida Negatif
(-)
2 Sawi Putih Psr. Brabasan ResiduPestisida Negatif
(-)
Lampung Barat
1 Daun Labu Psr. Liwa ResiduPestisida Negatif
(-)
2 Buncis Psr. Liwa ResiduPestisida Negatif
(-)
3 Kangkung Psr. Liwa ResiduPestisida Negatif
(-)
Lampung Timur
1 Semangka Psr. Pekalongan ResiduPestisida Negatif
(-)
2 Cabe
Merah
Psr. Pekalongan ResiduPestisida Negatif
(-)
Lampung Utara
1 Terong Psr. Kotabumi ResiduPestisida Negatif
(-)
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
21
(-)
3 Bayam
cabut
Psr. Kotabumi ResiduPestisida Negatif
(-)
Pringsewu 1 Bengkoang Psr. Pringsewu ResiduPestisida Negatif
(-)
2 Sawo Psr. Pringsewu ResiduPestisida Negatif
(-)
3 Oyong Psr. Pringsewu ResiduPestisida Negatif
(-)
TulangBawang Barat
1 Labu Siam Psr. Panaragan Jaya ResiduPestisida Negatif
(-)
2 Kangkung Psr. Panaragan Jaya ResiduPestisida Negatif
(-)
Pesawaran 1 Daun
Seledri
Psr. GedongTataan ResiduPestisida Negatif
(-)
2 Rampai Psr. GedongTataan ResiduPestisida Positif
(+)
Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa masih ada komoditi yang
terindikasi positif residu pestisida yaitu rampai. Namun secara
umum hasil uji cepat residu pestisida tersebut negatif.
d. Pengembangan Desa Mandiri Pangan . Kegiatan ini berupaya untuk
penurunan daerah rawan pangan. Kegiatan Desa Mandiri Pangan
merupakan model kegiatan strategis dengan maksud untuk dapat
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
22
pangan nasional dimulai dari wilayah terkecil yaitu desa, dengan melihat
keterpaduan sarana dan prasarana dari aspek ketersediaan distribusi,
konsumsi pangan rumah tangga dan potensi desa yang ada dari waktu ke
waktu. Dengan demikian arah pengembangan ketahanan pangan berawal
dari rumah tangga dan lingkungannya. Kegiatan ini diberikan berupa
pelatihan petugas Aparat Pelaksana, dan pendamping Kawasan Mandiri
Pangan pada 6 Kabupaten Tahun 2015 sebagai persiapan kawasan
mandiri pangan tahun 2016. Peserta kegiatan Kegiatan ini berjumlah 30
orang Aparat Pelaksana dan Pendamping kegiatan Kawasan Mandiri
Pangan pada Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Barat,
Way Kanan, Lampung Utara dan Tulang Bawang.
e. Analisa dan Pemantauan SKPG dan PDRP. Kegiatan ini dalam rangka
Pemantauan SKPG dan PDRP. Penanganan rawan pangan dilakukan
pertama melalui pencegahan kerawanan pangan untuk menghindari
terjadinya rawan pangan disuatu wilayah sedini mungkin dan kedua
melakukan penanggulangan kerawanan pangan pada daerah yang rawan
kronis melalui program-progam sehingga rawan pangan di wilayah
tersebut dapat tertangani, dan penanggulangan daerah rawan transien
melalui bantuan sosial dari dinas instansi terkait.
A. Pencegahan rawan pangan melalui pendekatan yaitu :
1. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG) dengan melaksanakan 3 kegiatan sebagai berikut :
peramalan ketersediaan pangan dan pemantauan pertumbuhan
balita dan hasil pengamatan sosial ekonomi
ngan dan gizi secara berkala berdasarkan hasil
survei khusus atau dari laporan tahunan.
bagi perumus kebijakan (forum koordinasi tingkat desa,
kecamatan, kabupaten dan propinsi).
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
23
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka penanggulangan rawan
kronis adalah melakukan investigasi dan intervensi Rawan Pangan
Kronis dan transien dilaksanakan melalui tahapan tahapan sebagai
berikut:
Investigasi
- Berdasarkan pemetaan situasi pangan dan gizi yang dilakukan
oleh Tim SKPG, Kepala Daerah segera membentuk Tim Investigasi.
Tim Investigasi beranggotakan minimal 5 orang yang mempunyai
keahlian di bidangnya masing-masing dari unsur-unsur instansi
terkait.
- Tim Investigasi harus segera turun ke lapangan paling lambat 1
minggu setelah suatu daerah diketahui mengalami kerawanan
pangan kronis.
- Hasil investigasi digunakan oleh Tim Investigasi untuk menyusun
rekomendasi yang akan disampaikan kepada Kepala Daerah.
- Hasil rekomendasi yang disampaikan mencakup jenis intervensi
yang tepat, lokasi dan masyarakat sasaran, jangka waktu
pelaksanaan intervensi dan lain-lain sesuai dengan kepentingan.
f. Pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah. Kegiatan ini berupa
pengadaan Cadangan Pangan berupa pembelian beras dan di titipkan pada
Perum Bulog Rp. 133.203.000,- dan terealisasi hanya Rp.38.627.000,-
(29%) ini karena terkendala perubahan peraturan pada Perum Bulog.
g. Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat. Kegiatan ini bertujuan
untuk memberdayakan lumbung pangan berupa pengisian lumbung
pangan masyrakat. Sesuai dengan keputusan Kepala Badan Ketahanan
Pangan Nomor 810/58/II.06/2/2015 tentang penetapan lokasi dan
penerima bantuan gabah kegiatan pengembangan lumbung pangan
masyarakat, dengan penerima bantuannya adalah:
i. Kelompok lumbung pangan Mekar Sari Desa Wonosari
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
24
iii. Kelompok lumbung pangan Mekar Sari Desa Balairejo
iv. Kelompok tani Harapan Jaya Desa tias Bangun
v. Kelompok tani Sumber Mulyo Desa Tias Bangun
Semua Kelompok lumbung ini berada di Kabupaten Lampung Tengah
dengan masing-masing bantuan sebesar 2300 Kg Gabah.
h. Analisa dan Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan.
Kegiatan ini adalah kegiatan analisa dan penyusunan peta ketahanan
pangan dan kerawanan pangan. Berdasarkan hasil analisa dan
pengamatan didapatkan data
Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Hasil Komposit FSVA
Berdasarkan data tersebut bahwa kecamatan yang masuk prioritas
rawan yaitu 1-3 hanya 3 kecamatan. Sedangkan prioritas 4-6 tidak
termasuk rawan pangan untuk itu perlu ditangani ketiga kecamatan
yang rawan pangan tersebut.
i. Pemberdayaan Gapoktan dalam rangka stabilitasi harga pangan. Kegiatan
ini memberdayakan Gapoktan agar dapat menstabilkan harga. Anggaran
pada kegiatan ini adalah sebesar Rp. 126.720.000,- telah terealisasi
sebesar Rp. 126.232.400,- (99.62%) dengan realisasi fisik sebesar 100%.
Sedangkan untuk capaian renstra realisasi Keuangan sebesar 9.06%
sedangakan realisasi fisik sebesar 20%.
j. Alur Distribusi Pangan Rp. 1.140.000,- terealisasi sebesar Rp.
1.140.000,- (100%). Kegiatan ini berawal dengan dan Rp. 50.000.000
namun karena terdapat optimalisasi Kegiatan ini hanya berpagu Rp.
1.140.000,-
Klasifikasi (Kec) (%
)
Total Prioritas 1-3 3 1.5
3
Total Prioritas 4-6 19
3
98.4 7
Total 19
6
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
25
k. Kegiatan Akses Pangan. Kegiatan ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan bagi masyarakat dan
menganalisis tingkat keterjangkauan pangan dan atau ketahanan pangan
rumah tangga. Secara rinci Tujuan kegiatan ini di tingkat rumah tangga
adalah: a) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan panan
di tingkat rumah tangga b) Mengetahui tingkat aksesibilitas
(keterjangkauan) pangan bagi rumah tangga c) mengetahui pengeluaran
pangan rumah tangga d) mengetahui pengaruh modal sosial dan
dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan rumah tangga e)
mengetahui strategi koping yang mereka lakukan apabila terjadi
goncangan. Kegiatan ini dengan melakukan sampel pada 3 kabupaten yaitu
1) desa bakhu dan campang tiga di Kec Batu Ketulis Kabupaten Lampung
Barat 2) Desa Pasar Banjit dan Simpang Asem, Kec Banjit, Kab Way Kanan
3) Desa Jaya Guna dan Desa Tanjung Harapan, Kec Marga Tiga, Kab .
Lampung Timur. 2. Dari hasil pengolahan dan analisis data diperoleh
bahwa di desa Bakhu dan Campang Tiga memiliki ketahanan pangan yang
buruk, faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu distribusi pengeluaran dan
konsumsi yang tinggi namun pendapatan yang diperoleh rumah tangga
rendah. Desa pasar banjit dan Simpang Asem memiliki ketahanan
pangan sedang, hal hal ini disebabkan karena pengeluaran perkapita
rumah tarigga yang cukup baik. Sedangkan desa Jaya Guna dan Tanjung
Harapan memiliki ketahanan pangan yang baik.
l. Operasional Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan OKKPD. Kegiatan
ini untuk pembiayaan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan OKKPD
selama 12 Bulan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperlancar operasional
kelembagaan OKKPD dan menguatkan kelembagaan dan pengawasan
keamanan pangan segar, memasyaratkan sertifiakasi dan atau tegistrasi
kepada pelaku usaha dalam peningkatan nilai tambah dan daya saing,
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya manusia OKKPD agar
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
26
m. Surveilen dan Pengawasan Produk Hasil Pertanian yang Sudah Sertifikasi /
Regristrasi / Produk yang beredar merupakan kegiatan survei dan
pengawasan terhadap produk/komoditas yang telah tersertifikasi dan
untuk mengetahui konsistensi pelaku usaha baik kelompok atau
perorangan yang telah mendapatkan Sertifikat Prima dan atau register,
memberikan jaminan dan perlindungan kepada konsumen terhadap
barang yang telah registrasi prima 3. Pelaksanaan Pengawasan
dilaksanakan pada 4 (empat) Kabupaten yaitu Lampung Tengah, Lampung
Barat, Tanggamus dan Lampung Selatan. Selain itu dilakukan Proses Uji
Laboratorium terhadap bahan yang disurvei dan Sidang Pelaksanaan
Rapat Komisi Teknis di Ruang Rapat BKPD Provinsi Lampung. Pada
Kabupaten Lampung Tengah dilakukan pada komoditas kencur pada 14
pelaku usaha dan komoditas buah naga di Bandar Jaya Lampung Tengah.
Kab Lampung Barat dilaksanakan pada komidtas Pisang terhadap 3 pelaku
usaha di Kecamatan Air Hitam dan Balai Bukit, komoditas Salak Pondoh di
Kecamatan Balai Bukit Kebun Tebu dan Sumber Jaya di 7 Pelaku Usaha.
Kab Tanggamus komoditas salak pondoh sebanyak 4 pelaku usaha pada
kecamatan Sumber Rejo. Kabupaten Lampung Selatan komoditas Pisang di
Kecamatan Penengahan sebanyak 3 Pelaku Usaha, komoditas pepaya
sebanyak 3 pelaku usaha di Kecamatan Merbau Mataram. Hasil dari 36
Pelaku Usaha yang di survei hasilnya masih memenuhi standar Prima 3
atau Prima 2.
n. Penyempurnaan Dokumen Sistem Mutu Mengacu pada ISO/IEC 17065.
Kegiatan ini merupakan agar Dokumen pada Sistem Mutu mengacu pada
ISO/IEC 17065. Anggaran pada kegiatan ini adalah Rp. 15.103.000,-
realisasi pada kegiatan ini sebesar 15.103.000,- (100%) dengan realisasi
fisik sebesar 100%. Sedangkan untuk pencapaian Renstra dengan realisasi
keuangan sebesar 3.35% dan untuk kegiatan fisik sebesar 25%.
o. Sertifikasi, Regristrasi Produk Labelisasi Prima 3 mendukung terminal
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
27
bahwa produk pangan buah dan sayur segar yang dikonsumsi memiliki
mutu baik dan aman untuk dikonsumsi, meningkatkan daya saing produk
sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah yang lebih baik.
Target dari kegiatan ini adalah 30 pelaku usaha. Dalam pelaksanaannya
melampaui target yaitu 40 pelaku usaha. Pelaku Usaha yang di sertifikasi
terdapat pada 4 kabupaten yaitu kabupaten Lampung Utara, Lampung
Selatan, Lampung Timur dan Lampung Barat. Lampung Utara sebanyak 5
Pelaku Usaha dengan komoditas cabe merah berlokasi di Kecamatan
Abung Selatan. Kab Lampung Selatan sebanayak 2 pelaku usaha, pelaku
usaha komoditas buah naga di Kecamatan Kalianda dan cabe merah di
Kecamatan Penengahan. Kabupaten Lampung Timur dilakukan sebanyak
22 Pelaku Usaha dengan komoditas jeruk. Kabupaten Lampung Barat
dengan Komoditas Pisang sebantak 11 Pelaku Usaha. Sebanyak 40 Pelaku
Usaha tersebut telah dikeluarkan sertifikat Prima 3.
p. Audit Internal. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat memperbaiki
manajemen OKKP-D Provinsi Lampung baik di bidang administrasi, bidang
dokumen sistem mutu dan bidang teknis operasional lapangan. Kegiatan
Audit ini dilaksanakan di Ruang Rapat BKPD Provinsi Lampung pada
tanggal 11-13 Mei 2015 dan 18-20 Mei 2015. Dari hasil audit tersebut
menunjukan bahwa secara umum persyaratan ISO/IEC 17065:2012 telah
dipenuhi. Namun masih ada beberapa temuan terkait kelengkapan
dokumen dan rekaman serta konsistensi penggunaan formulir yang sudah
ada di Doksistu. Dalam audit tersebut telah disepakati jua tindakan
perbaikan dan telah diperbaiki.
q. Promosi Produk Unggulan Lampung yang sudah Sertifikasi / Regristrasi
Anggaran pada kegiatan ini adalah Rp 66.951.000,- realisasi pada kegiatan
ini sebesar Rp 66.316.700,- (100%) dengan realisasi fisik sebesar 100%.
Sedangkan untuk pencapaian Renstra dengan realisasi keuangan sebesar
11.85% dan untuk kegiatan fisik sebesar 13%. Kegiatan ini berupa
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
28
Lampung yang mewakili Provinsi Lampung di Tingkat Nasional pada acara
bulan mutu di Jakarta.
r. Bimtek Penerapan Mutu dan Keamanan Pangan Hasil Pertanian di Lokasi
Sentra. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan petani/pelaku usaha dalam penerapan sistem jaminan mutu
(cara budidaya yang baik), mempercepat pemenuhan kaidah Good
Agriculture Practice agar dapat segera dilaksanakan proses sertifikasi
Prima 3. Bimtek ini dilakukan di 2 kabupaten yaitu di Kabupaten Lampung
Barat dan Kabupaten Tanggamus. Kabupaten Lampung Barat dilakukan di
Kec Air Hitam dilakukan dengan para petani dan pelaku usaha. Kabupaten
Tanggamus dilakukan di Pekon Pajajaran Kecamatan dilakukan dengan
para petani buah manggis. Narasumber berasal dari Kepala Badan
Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung, Kepala Badan Ketahanan
Pangan Kab Tanggamus, Sekretaris BP2KP Lampung Barat, Kepala UPT
Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan, Kasi Pelayanan Teknis UPT
BKPD, PPL BP2KP Lampung Barat dan Kasi Hortilkultura Dinas Pertanian
Kab Tanggamus.
s. Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan. Kegiatan ini
dilaksanakan pada 4 Kabupaten/Kota antara lain Kabupaten Pringsewu,
Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten
Pesawaran. Kabupaten Pringsewu di SD No 1 Gemah Ripah tanggal 23
Maret 2015. Kabupaten Lampung Selatan di SD 1 Tanjung Sari tanggal 30
Maret 2015. Kabupaten Lampung Tengah di SDN 2 Bulusari tanggal 6 April
2015. Kabupaten Pesawaran di SDN 1 Pujo Rahayu pada tanggal 8 April
2015. Peserta kegiatan ini adalah petugas Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah
dan Dewan Guru, Kelompok Wanita Tani dan SD/Mi atau anak usia dini.
t. Lomba Cipta Menu Tingkat Provinsi dan Nasional. Kegiatan ini
dilaksanakan bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia baik tingkat
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
29
Provinsi dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2015 sedangkan tingkat
nasional pada tanggal 17-20 Oktober 2015 di Palembang. Lomba Cipta
Menu diikuti oleh Ibu-Ibu PKK. Tinkat Provinsi diikuti oleh Ibu-ibu PKK
Kabupaten. Lomba Cipta Menu tingkat Provinsi di menangkan Kabupaten
Tulang Bawang Barat. Sedangkan tingkat Nasional diikuti oleh Provinsi
Lampung (Tulang Bawang) dan memenangkan Kategori Cipa Rasa
Peringkat 4.
u. Promosi Pangan Segar dan Olahan. Kegiatan ini berupa mengikuti
pameran pada acara Lampung Fair Tahun 2015 di PKOR Way Halim
Bandar Lampung pada tanggal 5-20 September 2015. Kegiatan ini BKPD
menampilkan buah-buahan segar yang telah sertifikasi serta menampilkan
model Pekarangan modern.
v. Hari Pangan Sedunia (HPS) Tk. Provinsi dan Tk. Nasional. HPS Tk Provinsi
Lampung dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2015 dilaksanakan
berupa Upacara di Lapangan Korpri, Pemberian Hadiah pada Pemenang
Adhikarya Pangan Nusantara (APN) tingkat Provinsi Lampung dimana
terdapat beberapa kategori di bidang ketahanan pangan dan diadakan
bazaar pada hari tersebut. HPS tingkat Nasional diadakan di Palembang
pada tanggal 17-20 Oktober 2015 dan mengikuti pameran pada kegiatan
HPS Nasional tersebut.
w. Konsolidasi Dewan Ketahanan Pangan. Kegiatan ini berupa Rapat
koordinasi Pokja Teknis dan Rapat Koordinasi Pokja Ahli anatar lingkup
Dewan Ketahanan Pangan. Kegiatan ini berupa Rapat Koordinasi Dewan
Ketahanan Pangan Pokja Ahli dan Pokja Teknis pada tanggal 15 Juni 2015.
Hasil pada pertemuan ini adalah:
Berdasarkan pemaparan program dan permasalahan oleh
POKJA TEKNIS serta pembahasan dengan POKJA AHLI maka dapat
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
30
i. Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan perlu terus ditingkatkan agar
sinergitas program lintas sektoral terkait dalam mengatasi
permasalahan ketahanan pangan di Provinsi Lampung meningkat. Hal
ini terkait Sistem Ketahanan Pangan yang langsung berhubungan
dengan produksi, distribusi, stabilisasi harga, cadangan pangan,
keterjangkauan pangan sampai dengan untuk layak dikonsumsi yang
juga menyangkut kualitas pangan, keseimbangan gizi, mutu, keamanan
pangan dan penganekaragaman pangan.
ii. Sistem )nformasi Pangan perlu dibangun agar deteksi, antisipasi dan
solusi terkait masalah ketahanan pangan segera bisa dilakukan.
Data-data dan informasi ketahanan pangan perlu dibuat dengan
menggunakan jaringan/aplikasi yang dapat diakses sehingga dapat
diperoleh data yang seragam. Dalam hal ini telah dibuat website :
bkpd.lampungprov.go.id. Diharapkan melalui website ini dapat
menjadi media publikasi/sosialisasi segala bentuk program/kegiatan
pembangunan ketahanan pangan.
iii. Peternakan : Perlu dilakukan peningkatan mutu benih dengan
mengembangkan benih lokal dalam rangka mengurangi
ketergantungan terhadap benih impor. Program bantuan pakan
sebaiknya disempurnakan dengan program Pelatihan dan
pendampingan peternak untuk membuat pakan dan merancang
ransum sendiri
iv. Pasar : perlu pembenahan mekanisme sehingga tidak terjadi lonjakan
harga yang tinggi. Dalam rangka menekan lonjakkan harga pangan
perlu adanya upaya memperpanjang masa simpan dan diversifikasi
pangan, pengembangan usaha industri pengolahan pangan di Prov.
Lampung. Untuk pengembangan Beras Siger sebagai prototipe beras
terkendala oleh bahan baku dan pasar, agar dapat bersaing dan
terjamin kontinuitasnya, keamanannya dengan kemasan yang lebih
baik. Terkait kemasan Dinas Perindustrian ada rumah kemasan
dengan subsidi 50% ditanggung pemerintah untuk mendukung usaha
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
31
v. Sistem Resi Gudang perlu difungsikan kembali untuk mendukung
stabilitas pangan dan cadangan pangan masyarakat. SRG perlu
dianggarkan melalui APBD dan bekerjasama dengan BULOG dan Satgas
di Tk. Kecamatan
vi. Perlu digarap bersama : Desa Model Mandiri Pangan dengan
mengoptimalkan semua potensi sumberdaya alam dan sumberdaya
manusia yang ada. Usulan : Desa Way Semangka Kabupaten
Tanggamus dan Desa Anak Ratu Aji kabupaten Lampung Tengah.
Keduanya perlu disurvay dulu bersama POKJA AHLI untuk menjadi
Desa Model Mandiri Pangan .
vii. Perlu gerakan bersama untuk mengangkat pangan lokal menjadi
konsumsi rapat yang layak di semua instansi melalui pembinaan,
pendampingan yang intensif terhadap UMKM/Katering terpilih dalam
mengolah pangan lokal, diversifikasi olahan, keamanan serta promosi.
viii. Dinas Koperasi mendukung penuh pemberdayaan Kelompok
Tani/Gapoktan melalui penguatan modal dengan membentuk
Koperasi. Melalui bantuan/pinjaman Koperasi/KUD dengan bunga
lunak (bisa 5 x dalam 1 tahun). Selain itu juga terdapat fasilitas
pembiayaan dalam bentuk bantuan sosial, penyaluran/distribusi
pupuk, bantuan/bimbingan/konsultasi kepada Kelompok Tani dan
pengemasan gratis. Terkait Pola Tata Niaga Perindustrian Pupuk
sedang disusun kebijakan/regulasi sebagai penjamin. Diharapkan BKP
melalui Dewan Ketahanan Pangan juga dapat mendorong
terbentuknya kebijakan dari Satker-Satker teknis terkait produksi dan
kebutuhan sehingga dapat terpenuhi dan mengantisipasi lonjakan
harga.
ix. Dalam rangka pencapaian pembangunan ketahanan pangan
diharapkan dapat bersinergi dengan program pembangunan desa
sesuai dengan Undang-Undang Desa. BPMD Prov. Lampung
menargetkan 108 desa baru yang mempunyai Badan Usaha Desa yang
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
32
permodalan sehingga tercipta usaha produktif ketahanan pangan
dapat berjalan.
x. Pembangunan Ketahanan Pangan perlu inovasi dan teknologi. Dalam
rangka peningkatan kinerja daerah, Balitbangnovda Prov. Lampung
sedang menyusun Dewan Riset Daerah terkait pengembangan kajian
ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Sejalan
dengan hal ini BPTP Lampung juga telah melakukan kajian, perbaikan
dan inovasi teknologi pertanian, pendampingan KRPL, menyusun
Kalender Tanam dan teknologi ayam kampung unggul kerjasama
dengan Dinas Peternakan.Dalam rangka memperkuat peran dan fungsi
Dewan Ketahanan Pangan perlu dilakukan Rapat Koordinasi Pokja Ahli
dan Pokja Teknis DKP minimal 2 kali dalam 1 tahun. Hasil rakor ini
diharapkan dapat menjadi masukan/saran tindaklanjut dalam
pengatasi permasalahan pembangunan ketahanan pangan dan proses
penyusunan kebijakan/regulasi ketahanan pangan di Prov. Lampung.
Namun dalam hal ini belum dapat dilakukan sepenuhnya, terkendala
oleh masih kurangnya dukungan anggaran.
Pertemuan Rakor kedua adalah pada tanggal 12 Agustus 2015
diikuti oleh Pokja Ahli dan Pokja Teknis hasil dari pertemuan itu
adalah:
Melalui diskusi terkait masalah ketersediaan daging sapi dan kenaikan harga daging sapi yang dihadiri Pokja Teknis, Pokja Ahli dan pihak terkait dapat dirumuskan solusinya yang terbagi menjadi
jangka pendek, menengah dan panjang sebagai berikut :
1. Jangka pendek
Meredam isu kenaikan harga daging sapi secara
komprehensif dan persepsi yang sama ke media masa.
Bulog diharapkan segera melakukan pendekatan dan
kerjasama dengan pedagang atau UKM pengguna utama
daging seperti restoran, catering, hotel dan olahan dalam
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
33
Feedlotter tetap dijaga (tidak dimatikan) dengan
memberikan quota sapi impor sesuai kapasitas serta
mengarahkan untuk bekerjasama dengan peternak sapi
lokal sehingga tidak hanya mengandalkan sapi impor.
2. Jangka menengah
Peningkatan produksi sapi yang berorientasi bisnis
(penggemukan) sapi lokal yang dikembangkan oleh rakyat
Pengembangan industri pembibitan (indukan) yang bisa
memasok industry penggemukan baik sapi lokal maupun
sapi impor
Penurunan quota impor sapi ke depan harus lebih bijaksana
dengan mempertimbangkan kesiapan dan dampak yang
ditimbulkan (tidak drastis)
3. Jangka panjang
Mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap daging
sapi melalui berbagai upaya diversifikasi sumber protein
hewani dan substitusi dengan ayam, ikan dan sebagainya.
Mengembangkan keragaman daging ternak lokal misalnya
kerbau dan kambing
x. Pengembangan jejaring keamanan pangan dan promosi keamanan pangan
segar. Kegiatan bertujuan meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam
penanganan keamanan pangan (Sistem Jejaring Keamanan Pangan yang
terpadu) antar instansi terkait di Provinsi Lampung, dan
terpromosikannya kemanan pangan sear ke Kabupaten/Kota. Kegiatan ini
menitikberatkan pada Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Pasar Tradisional
mapun modern. Sidak dilakukan 4 kali di Pasar Modern/Tradisional di
Bandar Lampung dan 14 Kabupaten Kota. Sidak pertama di Bandar
Lampung pada bulan Februari 2015 kepasar modern (Hypermart) Bandar
Lampung dan mengambil sampel apel yang dicurigai, selanjutnya diuji
dilaboratorium melalui uji mikrobiologi di Laboratorium Universitas
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
34
bila dikonsumsi akan membahayakan kesehatan, maka telah dilakukan
teguran ke Pimpinan Hypermart Bandar Lampung agar kedua komoditi
apel tersebut ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Surat teguran
diberikan melalui surat Nomor : 800/92/II.06/2015 tanggal 26 Februari
2015. Sidak Kedua SIDAK bersama Tim Koordinasi Jejaring Keamanan
Pangan Daerah Provinsi Lampung juga dilaksanakan pada tanggal 6 Mei
2015. Sidak Ketiga Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1436
Hdan untuk memberikan rasa aman kepada konsumen, utamanya
terhadap daging yang beredar di pasar, Tim Koordinasi Jejaring Keamanan
Pangan Daerah Provinsi Lampung melakukan SIDAK bersama ke pasar
tradisional di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan.
Sidak Keempat menyambut hari Natal 2015 dan tahun baru 2016 Tim
Koordinasi Jejaring Keamanan Pangan Daerah Provinsi Lampung kembali
melakukan SIDAK bersama ke pasar tradisional dan pasar modern di
Bandar Lampung.
y. Pengembangan usaha pangan lokal. Inti dari kegiatan ini adalah
mengembangkan usaha pangan berbasis pangan lokal. Di dalam kegiatan
ini juga di buat sebuah Surat Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan
Daerah Provinsi Lampung Nomor 821/493/II.06/03/2015 tentang
penetapan kelompok wanita tani penerima alat penepung kegiatan
pengembangan usaha pangan lokal tahun 2015, yang memutuskan
penetapan kelompok wanita tani yang mendapat bantuan alat penepung.
Kelompok tersebut adalah 5 Kelompok Wanita Tani d 5 Kabupaten anatara
lain 1) Desa Pujorahayu Kecamatan Negeri Katon Pesawaran dengan KWT
Semangat Mandiri 2) Desa Talang Jali Kecamatan Kotabumi Utara
Kabupaten Lampung Utara dengan nama KWT Melati 3) Desa Semarang
Jaya Kecamatn Air Hitam Kabupten Lampung Barat dengan nama KWT
Intisari 4) Desa Wonokerto Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung
Timur dengan nama KWT Suka Maju 5) Desa Yosorejo Kecamatan Metro
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
35
z. Pengembangan dan Pengendalian Mobilitas Pangan. Kegiatan ini bertujuan
menyusun data pengendalian mobilitas pangan dan untuk menyusun peta
jaringan distribusi pangan di Provinsi Lampung. Komoditas yang dipantau
antara lain:
1. Gabah:
Bulan September sampai dengan Desember 2015 yang keluar melalui
jembatan timbang dan pelabuhan ke Palembang, Dabuk, Belitang,
Serang, Banten, Jakarta sebanyak 333.540 kg dan yang masuk dari
Palembang , Dabuk, Jambi, Padang, Medan sebanyak 427.670 kg.
2. Beras:
Bulan September sampai dengan Desember 2015 yang keluar melalui
jembatan timbang dan pelabuhan ke Dabuk, Garut, Jakarta Palembang
Medan sebanyak 372.810 kg dan yang masuk dari Palembang, Medan
sebanyak 109.620 kg.
Melalui pelabuhan sebanyak 18.200 ton masuk dari Vietnam (import)
Pasar Pasir Gintung keluar pasar ( pasar tradisional dan pasar temple
sebanyak 163.000 kg dan yang masuk dari Pringsewu dan Metro
sebanyak 70.000 kg.
3. Cabai Merah Keriting:
Bulan September sampai dengan Desember 2015 yang keluar melalui
jembatan timbang dan pelabuhan ke Jakarta, Jambi, Padang, Palembang
Medan sebanyak 292.880 kg dan yang masuk dari Aceh, Jawa Tengah,
Palembang , Medan sebanyak 239.212 kg.
Pasar Pasir Gintung keluar pasar ( pasar tradisional dan pasar tempel,
pasar Lampung Selatan, Pasar Natar) sebanyak 332.000 kg dan yang
masuk dari Jawa Tengah (Brebes) sebanyak 230.000 kg.
4. Bawang Merah :
Bulan September sampai dengan Desember 2015 yang keluar melalui
jembatan timbang dan pelabuhan ke Jambi, Padang, Palembang Medan
sebanyak 411.460 kg dan yang masuk dari Padang, Jawa Tengah,
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung |
36
keluar pasar ( pasar tradisional dan pasar tempe!) sebanyak 315.000 kg
dan yang masuk dari Jawa Tengah (Brebes) sebanyak 255.000 kg.
aa.Pembinaan Manajemen Kelembagaan. Tujuan dari Kegiatan Pembinaan
Manajemen Kelembagaan adalah :1)Meningkatkan kemampuan
manajemen pemasaran kelompok tani, agar posisi tawar dan nilai jual
produk petani mampu meningkatkan pendapatan keluarga. 2)
Meningkatkan administrasi kelompok (pembuku n, pelaporan).
3)Meningkatkan pendapatan petani/kelompok tani melalui penguatan
modal usaha dan menumbuh kembangkan jiwa wirausaha dibidang
pertanian. Kegiatan ini berupa Workshop/Sosialisasi yang dilakukan pada
tanggal 6 s.d 7 Oktober 2015 di balaikop UMKM diikuti oleh 50 peserta
dari Kelompok Tani dan Tim teknis. Narasumber kegiatan ini adalah 1)
Dari Dinas Perdagangan Provinsi Lampung 2)Dari Bank Rakyat Indonesia
(BRI) Cabang Utama Tanjung Karang 3)Dari Badan Ketahanan Pangan
Daerah Provinsi Lampung 4) UPT Balai Sertifikasi Mutu dan Kcamanan
Pangan Hasil Produk Pertanian. Dari hasil pertemuan Kegiatan Pembinaan
Manajemen Kelembagaan/terhadap pengurus kelompok tani peserta
Pengembangan Sistem Tunda Jual Tahun 2015 beserta Tim teknis
Kabupaten Peserta semakin meningkat pengetahuannya , antara lain :1)
Mengenai kegiatan Pengembangan Sistem Tunda Jual, terutama
masalah pembukuanladministrasi Kelompok Tani serta Laporan bulanan.
2) Mengenai cara mengelola dana Pengembangan Sistem Tunda Jual sesuai
dengan Petunjuk Pelaksanaan terutama Pengurus kelompok .tani harus
mencari pemasaran yang luas. 3) Mengenai pemberdayaan poktan, dimana
pola fikir petani diubah menjadi Iebih modern dan berwawasan
agribisnis terutama meningkatkan aktivitas agribisnis dipedesaan ,
meningkatkan kewirausahawan yang handal dipedesaan, meningkatkan
kemandirian dan daya saing serta meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan 4) Meningkatkan perkembangan modal lebih baik yang
dikelola oleh poktan agar mendapatkan keuntungan yang sebesamya