• Tidak ada hasil yang ditemukan

10module 22 troubleshooting router

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "10module 22 troubleshooting router"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

O

O

v

v

e

e

r

r

v

v

i

i

e

e

w

w

(2)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 Satu fungsi utama dari router adalah menentukan jalur terbaik untuk menuju ke

tujuan. Router mempelajari jalur, yang disebut dengan route, dari konfigurasi

administrator atau dari router lain dengan melalui routing protocol. Router

menyimpan informasi routing dalam table routing menggunakan dynamic random

access memory (DRAM). Table routing berisi daftar menyediakan route terbaik.

Router menggunakan table routing untuk membuat keputusan bahwa paket data

diteruskan. Perintah show ip route menampilkan isi table IP routing. Table

ini berisi masukkan untuk semua jaringan dan subnetwork yang dikenal, seperti

halnya kode yang menunjukkan bagaimana informasi dipelajari. Berikut

beberapa perintah tambahan yang digunakan dengan perintah show ip

(3)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 tujuan lain table routing untuk RTA akan meliputi route yang banyak. Route baru

mungkin ditambahkan menggunakan satu dari dua metode:

Static routing – Administrator secara manual menetapkan route ke satu atau lebih jaringan tujuan.

Dynamic routing – Router menuruti aturan yang ditetapkan oleh protocol routing untuk perubahan informasi routing dan secara bebas memilih jalur

terbaik.

Secara administrative route yang tetap disebut static sebab route tidak berubah

sampai administrator jaringan merubah program secara manual. Route

mempelajari dari router lain adalah dynamic sebab route dapat berubah secara

otomatis ketika router tetangga update satu sama lain dengan informasi baru.

(4)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005

M

M

e

e

n

n

e

e

n

n

t

t

u

u

k

k

a

a

n

n

g

g

a

a

t

t

e

e

w

w

a

a

y

y

Gateway adalah gerbang paket untuk keluar masuk. Penentuan gateway adalah

dengan menentukan alamat interface hop router terdekat. Apa bila static route

dan dynamic route terjadi terjadi kegagalan dikarenakan alamat jaringan tujuan

tidak ditemukan pada isi table routing yang lebih spesifik, maka router

menggunakan default route untuk menjangkau gate way dalam usaha untuk

(5)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 Kunci skalabilitas utama adalah bahwa default route menjaga table routing.

Default route memungkinkan router untuk meneruskan paket bagi host internet

tanpa harus memelihara isi table routing untuk setiap jaringan internet. Default

route dapat dimasukkan secara static oleh administrator atau secara dynamic

menggunakan routing protocol.

Default routing diawali oleh administrator. Sebelum router dapat merubah

informasi secara dynamic, administrator harus mengkonfigurasi paling sedikit

satu router dengan default route. Mengandalkan hasil yang diinginkan,

administrator dapat mengguna kan perintah-perintah lain untuk mengkonfigurasi

default route:

ip default-network

or

ip route 0.0.0.0 0.0.0.0

Perintah ip default-network menetapkan default route pada jaringan

(6)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 Perintah global ip default-network 192.168.17.0 menetapkan kelas C

pada jaringan 192.168.17.0 sebagai jalur tujuan untuk paket yang tidak memiliki

table routing yang dimasukkan. Untuk setiap jaringan dikonfigurasi dengan ip

default -network, jika router memiliki route ke jaringan.

Membuat ip route to 0.0.0.0/0 adalah cara lain untuk konfigurasi default route.

(7)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 Setelah mengkonfigurasi default route atau default network, perintah show ip

route akan menampilkan seperti dibawah ini:

Gateway of last resort is 172.16.1.2 to network 0.0.0.0

M

M

e

e

n

n

e

e

n

n

t

t

u

u

k

k

a

a

n

n

r

r

o

o

u

u

t

t

e

e

s

s

u

u

m

m

b

b

e

e

r

r

d

d

a

a

n

n

t

t

u

u

j

j

u

u

a

a

n

n

Karena traffic yang dilalui melewati jaringan cloud, penentuan alur terjadi di

lapisan network. Fungsi penentuan alur memungkinkan suatu router untuk

mengevaluasi alur yang tersedia ke suatu tujuan dan untuk menetapkan

penanganan yang lebih dari paket. Jasa routing menggunakan informasi topologi

jaringan ketika mengevaluasi alur jaringan. Informasi ini dapat diatur oleh

pengurus jaringan atau mengumpulkan melalui proses dinamis yang berjalan

pada jaringan.

Lapisan network menyediakan upaya terbaik, end -to-end, mengiri mkan paket ke

seberang jaringan yang saling behubungan. Lapisan network menggunakan IP

(8)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 satu interface dan meneruskan paket ke interface lain atau port yang

mencerminkan alur yang terbaik kepada tujuan paket.

M

M

e

e

n

n

e

e

n

n

t

t

u

u

k

k

a

a

n

n

a

a

l

l

u

u

r

r

a

a

d

d

m

m

i

i

n

n

i

i

s

s

t

t

r

r

a

a

t

t

i

i

f

f

d

d

i

i

s

s

t

t

a

a

n

n

c

c

e

e

Alur administrative distance adalah kunci informasi dari router yang digunakan

untuk menentukan mana jalur terbaik bagi tujuan tertentu. Administrative

distance adalah angka yang mengukur trustworthiness informasi sumber alur.

Jarak terpendek administrative distance lebih terpercaya bagi sumber.

Perbedaan routing protocol memiliki perbedaan secara default administrative

distance. Jika suatu alur mempunyai jarak administratif yang paling rendah

dimasukkan pada table routing. Suatu alur tidak dimasukkan pada table routing

jika administrative distance dari sumber lain adalah lebih pendek.

Contoh konfigurasi administrative distance:

Router(config-router)#distance 255

Router(config-router)#distance 90 192.31.7.0 0.0.0.255

(9)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 distance sampai 90 untuk semua router pada jaringan Kelas C 192.31.7.0.

perintah distance ketiga menetapkan administrative distance sampai 120 untuk

router dengan alamat 128.88.1.3.

M

M

e

e

n

n

e

e

n

n

t

t

u

u

k

k

a

a

n

n

a

a

l

l

u

u

r

r

m

m

e

e

t

t

r

r

i

i

c

c

Routing protocol menggunakan metric untuk menentukan alur terbaik ke tujuan.

Metric adalah nilai langkah yang diinginkan dari alur. Beberapa routing protocol

menggunakan hanya satu faktor untuk menghitung metric. Sebagai contoh, RIP

versi 1 (RIP v1) menggunakan jumlah hop ketika untuk menentukan metric dari

route. Dasar protocol lain pada metric adalah dalam hop count, bandwidth, delay,

load, reliability, tick delay, maximum transmission unit (MTU) dan cost.

Setiap routing algoritma menafsirkan apakah routing yang terbaik pada jalan

(10)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 metrik, semakin baik alurnya.

Faktor-faktor seperti bandwidth dan delay adalah tetap sebab mereka tetap

sama untuk setiap interface sampai router dikonfigurasi ulang atau jaringan

dirancang ulang. Faktor-faktor seperti load reliability adalah dinamis sebab

(11)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005

M

M

e

e

n

n

e

e

n

n

t

t

u

u

k

k

a

a

n

n

r

r

o

o

u

u

t

t

e

e

n

n

e

e

x

x

h

h

o

o

p

p

Routing algoritma menempati routing table dengan berbagai informasi.

Gabungan tujuan/next hop memberitahukan router tujuan tertentu dapat

dijangkau secara optimal dengan mengirimkan paket ke router khusus. Router ini

(12)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 mencoba menggabungkan alamat ini dengan next hop (loncatan yang

berikutnya).

M

M

e

e

n

n

e

e

n

n

t

t

u

u

k

k

a

a

n

n

r

r

o

o

u

u

t

t

i

i

n

n

g

g

t

t

e

e

r

r

a

a

k

k

h

h

i

i

r

r

y

y

a

a

n

n

g

g

d

d

i

i

u

u

p

p

d

d

a

a

t

t

e

e

Gunakan perintah-perintah dibawah ini untuk menemukan routing terakhir yang

diupdate:

Dasar pengujian jaringan dapat diproses pada rangkaian dari satu lapisan model

OSI ke berikutnya. Pengujian terbaik dimulai dengan Lapisan 1 dan bekerja

sampai Lapisan 7 jika dibutuhkan. Mulai dengan Lapisan 1, untuk melihat

masalah sederhana seperti daya kawat yang terpasang pada dinding. Masalah

umum yang terjadi pada jaringan IP menghasilkan error pada skema

pengalamatan. Pengalamatan adalah penting untuk menguji konfigurasi alamat

(13)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 Setiap pengujian ditunjukkan pada bagian ini yang terpusat pada operasi

jaringan pada lapisan khusus dari model OSI. Perintah telnet dan ping adalah dua perintah penting yang digunakan untuk menguji jaringan.

P

P

e

e

n

n

g

g

g

g

u

u

n

n

a

a

a

a

n

n

s

s

t

t

r

r

u

u

k

k

t

t

u

u

r

r

u

u

n

n

t

t

u

u

k

k

p

p

e

e

n

n

d

d

e

e

k

k

a

a

t

t

a

a

n

n

t

t

r

r

o

o

u

u

b

b

l

l

e

e

s

s

h

h

o

o

o

o

t

t

i

i

n

n

g

g

Troubleshooting adalah proses yang memberikan pemakai untuk menemukan

masalah pada jaringan. Troubleshooting harus proses tertib untuk dasar

troubleshooting pada letak standar system jaringan dalam penempatan oleh

administrasi. Dokumentasi adalah bagian sangat penting dari proses

(14)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 Langkah-langkah pada model ini adalah:

1. Kumpulkan semua informasi dan analisa gejala-gejala dari kegagalan.

2. Menempatkan permasalahan ke dalam bagian jaringan tunggal, ke modul

tunggal lengkap atau unit, atau ke pemakai tunggal.

3. Pisahkan masalah hardware atau software khusus ke dalam unit, modul

atau catatan jaringan pemakai.

4. Tempatkan dan koreksi masalah yang specific.

5. Periksa masalah yang telah dipecahkan.

(15)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 Error Lapisan 1 meliputi:

• Kabel rusak

• Kabel yang tidak terhubung

• Kaebl terhubung ke port yang salah

• Sambungan kabel yang tidak jelas

• Kabel yang digunakan salah (seharusnya menggunakan kabel rollover, crossover dan straight-through yang benar)

• Permasalahan di transceiver

• Masalah di kabel DCE

• Masalah di kabel DTE

• Peralatan yang mati

Error Lapisan 2 meliputi:

• Interface serial dikonfigurasi dengan tidak sesuai

• Interface Ethernet dikonfigurasi tidak sesuai

• Encapsulation ditetapkan tidak benar (HDLC secara default untuk interface serial)

• Clockrate dikonfigurasi tidak benar pada interface serial

• Permasalahan Network interface card (NIC)

Error Lapisan 3 meliputi:

• Routing protocol tidak dikonfigurasi

• Salah routing protocol

• Penentuan alamat IP yang salah

(16)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005 OSI harus mulai. Perintah ping digunakan pada Lapisan 3 untuk menguji

connectivas. Pada Lapisan 7 perintah telnet mungkin digunakan untuk

memeriksa software lapisan aplikasi aplikasi antara sumber dan setasiun tujuan.

Kedua perintah ini akan dibahas secara detil pada bagian berikutnya.

T

T

r

r

o

o

u

u

b

b

l

l

e

e

s

s

h

h

o

o

o

o

t

t

i

i

n

n

g

g

l

l

a

a

p

p

i

i

s

s

a

a

n

n

1

1

d

d

e

e

n

n

g

g

a

a

n

n

i

i

n

n

d

d

i

i

c

c

a

a

t

t

o

o

r

r

T

(17)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005

T

(18)

Troubleshooting Router CTI-copyright@2005

T

T

r

r

o

o

u

u

b

b

l

l

e

e

s

s

h

h

o

o

o

o

t

t

i

i

n

n

g

g

m

m

e

e

n

n

g

g

g

g

u

u

n

n

a

a

k

k

a

a

n

n

s

s

h

h

o

o

w

w

c

c

d

d

p

p

Cisco Discovery Protocol (CDP) memperlihatkan informasi peralatan ke tetangga

yang terhubung langsung, meliputi MAC dan alamat IP dan interface keluaran.

Hasil yang keluar dari perintah show cdp neighbors menampilkan informasi

mengenai tetangga yang directly connected. Informasi ini bermanfaat untuk

(19)

Gambar

table routing yang dimasukkan. Untuk setiap jaringan dikonfigurasi dengan ip
table routing untuk mengirimkan paket dari jaringan sumber ke jaringan tujuan.

Referensi

Dokumen terkait

Prudential Indonesia tidak memberikan pertimbangan dan tidak akan melakukan investigasi atas tujuan investasi, kondisi keuangan, atau kebutuhan tertentu dari penerima laporan

Tujuan utama dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi air minum melalui penggunaan aplikasi teknologi yang lebih

Dengan adanya masalah tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan alternatif lokasi terbaik bagi perusahaan selain lokasi perusahaan saat ini, jika

Jembatan lebih efisien karena balok utama menggunakan profil castellated beam dari wide flange, dimana profil ini memiliki keuntungan momen nominal yang lebih

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia dan aktivitas antibakteri dari fraksi etil asetat kulit buah manggis ( Garcinia mangostana L.)

Untuk menentukan isi suatu pyramid terpancung dengan alas bujursangkar, kemungkinan besar bangsa mesir kuno melakukannya seperti prosedure menentukan luas suatu

a) Belum ada pembagian tugas yang jelas dan kongkrit tentang kemitraan antara BDD dengan Dukun Bayi. Tetapi yang berlangsung selama ini adalah memberi bimbingan dalam

a. Judul Skripsi diketik dengan huruf kapital dengan ukuran font size 14, berjarak 1,5 spasi. Logo STMIK Nusa Mandiri berwarna dibuat dengan ukuran standar. Penulisan kata ” SKRIPSI ”