• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jo v. Negara Republik Indonesia | ICJR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jo v. Negara Republik Indonesia | ICJR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 1 dari 8 hal. Put. No. 2331 K/PID/2006

P U T U S A N

No. 2331 K/PID/2006

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama : JOPPIE H.E. WOREK ; Tempat lahir : Manado ;

Umur/tanggal lahir : 42 tahun/22 Juni 1960 ; Jenis kelamin : Laki-laki ;

Kebangsaan : Indonesia ;

Tempat tinggal : Perum Blok G No. 5 Kolongan Kecamatan Airmadidi ;

A g a m a : Kristen Protestan ; Pekerjaan : Wartawan ; Terdakwa tidak ditahan ;

yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Tondano karena didakwa :

KESATU : PRIMAIR :

Bahwa ia Terdakwa Joppie H.E. Worek pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2001, hari Jum’at tanggal 26 Januari 2001, hari Sabtu tanggal 27 Januari 2001, hari Senin 29 Januari 2001, dan hari Rabu tanggal 31 Januari 2001 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari tahun 2001, atau setidak-tidaknya dalam tahun 2001 bertempat di daerah Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi Utara atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Tondano, menyiarkan, mempertontonkan atau menempelkan surat atau hambar yang isinya menyatakan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap Negara Indonesia, dengan maksud supaya isi surat atau gambar itu diketahui oleh orang banyak atau lebih diketahui oleh orang banyak; perbuatan mana dilakukan ia Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

Bahwa pada waktu dan tempat tersebut di atas ia Terdakwa Joppie H.E. Morek selaku Pemimpin Redaksi Harian Telegraf yang terbit di daerah Sulawesi Utara termasuk di daerah Minahasa, telah memuat dalam surat kabar pada terbitan

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.

Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 2331 K/PID/2006

tanggal 25 Januari 2001, tanggal 26 Januari 2001, tanggal 27 Januari 2001, tanggal 29 Januari 2001 dan tanggal 31 Januari 2001 suatu pernyataan permusuhan, kebencian atau penghinaan terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa yakni memuat Berita bahwa ” Bupati Minahasa Tanor terlibat pembabatan Hutan Minsel ” Pemkab Minahasa Rekomendasi Penebangan Hutan 2000 Ha, Bupati Dolfi Tanor ancam gugat Telegraf, dan stop, pemberian ijin penebangan hutan di Sulut, bahwa terbitan surat kabar tersebut telah tersiar keseluruh Propinsi Sulawesi Utara sedangkan apa yang dimuat di dalam berita harian Telegraf tersebut tidak sesuai dengan fakta-fakta dilapangan sebagaimana hasil pemeriksaan Tim Investigasi yang melakukan pemeriksaan dilokasi di Desa Liandok Kecamatan Tompaso Baru ternyata berita tersebut adalah telah menghina Bupati Minahasa Dolfie Tanor selaku Kepala Pemerintahan Kabupaten Minahasa ;

Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal 155 ayat (1) KUHP ;

SUBSIDAIR :

Bahwa ia Terdakwa Joppie H.E. Worek pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan Kesatu Primair di atas, telah melakukan kejahatan menista atau menista dengan tulisan, perbuatan mana dilakukan ia Terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa Joppie H.E. Worek selaku Pemimpin Redaksi Harian Telegraf telah memuat berita pada harian tersebut pada tanggal 25 Januari 2001, tanggal 26 Januari 2001, tanggal 27 Januari 2001, tanggal 29 Januari 2001 dan tanggal 31 Januari 2001 yakni menuduh Bupati Dolfie Tenor terlibat pembabatan hutan di Minsel yang mengakibatkan rusaknya jembatan Ranoyapo, bahwa pemuatan Berita Harian Telegraf tersebut tidak didukung dengan bukti dan berita-berita tersebut telah beredar keberbagai daerah di Sulawesi Utara, khususnya di daerah Minahasa sehingga Bupati Minahasa Dolfie Tanor merasa telah dinista atau difitnah ;

Perbuatan Terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal 311 ayat (1) KUHP ;

KEDUA :

Bahwa ia Terdakwa Joppie H.E. Worek, pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan Kesatu Primair di atas, yang mana Terdakwa selaku Pemimpin Redaksi Harian Umum Telegraf dan harian tersebut

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.

Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 3 dari 8 hal. Put. No. 2331 K/PID/2006

telah memuat berita-berita yang tidak menghormati asas praduga tak bersalah dan tidak melayani hak jawab; yang mana Perusahaan Pers tersebut telah memuat berita-berita pada tanggal 25 Januari 2001, tanggal 26 Januari 2001, tanggal 27 Januari 2001, tanggal 29 Januari 2001 dan tanggal 31 Januari 2001 yang jelas-jelas telah menuduh Bupati Dolfie Tanor telah terlibat pembabatan hutan di daerah Minahasa Selatan sehingga mengakibatkan banjir dan terputusnya jembatan Ranoyapo sedangkan hal tersebut adalah tidak benar sebagaimana hasil Tim Investigasi yang telah melakukan pemeriksaan di lokasi tersebut pada tanggal 8 Maret 2001 ;

Perbuatan Terdakwa selaku Pemimpin Redaksi tersebut diatur dan diancam pidana dalam Pasal 18 ayat (2) UU No. 40 ahun 1999 ;

Mahkamah Agung tersebut ;

Membaca tuntutan pidana Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Tondano tanggal 26 Juni 2002 sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa Joppie H.E. Worek bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Kesatu Subsidair Pasal 311 (1) KUHP dan dalam dakwaan Kedua Pasal 18 (2) UU No. 40 Tahun 1999 ;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Joppie H.E. Worek dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan, dengan masa percobaan selama 1 (satu) tahun ;

3. Menyatakan barang bukti berupa :

5 (lima) lembar guntingan halaman Surat Kabar Harian Telegraf tertanggal 25, 26, 27, 29 dan 31 Januari 2001 tetap terlampir dalam berkas perkara ; Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;

Membaca putusan Pengadilan Negeri Tondano No. 201/PID/B/2001/PN.TDO. tanggal 14 Agustus 2002 yang amar lengkapnya sebagai berikut :

- Menyatakan Terdakwa Joppie H.E. Worek, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam dakwaan Kesatu Primair dan Kedua ;

- Membebaskan Terdakwa dari dakwaan-dakwaan tersebut ;

- Menyatakan Terdakwa Joppie H.E. Worek, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ” Menista dengan tulisan ” ; - Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4

(empat) bulan ;

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.

Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 4 dari 8 hal. Put. No. 2331 K/PID/2006

- Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani, kecuali kalau kemudian hari dengan putusan Hakim diberikan perintah lain atas alasan bahwa Terpidana sebelum waktu percobaan selama 10 (sepuluh) bulan berakhir, telah bersalah melakukan suatu tindak pidana ;

- Menetapkan barang bukti berupa 5 (lima) lembar guntingan halaman telegraf tertanggal 25, 26, 27, 29 dan 31 Januari 2001 tetap terlampir dalam berkas perkara ;

- Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;

Membaca putusan Pengadilan Tinggi Manado No. 75/PID/2005/-PT.MDO. tanggal 6 Oktober 2005 yang amar lengkapnya sebagai berikut : 1. Menerima permohonan banding dari Jaksa dan Terdakwa ;

2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Tondano tanggal 4 Agustus 2002 No. 201/PID.B/2001/PN.TDNO. yang dimohonkan banding tersebut ;

3. Membebankan biaya perkara ini kepada Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;

Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No. 01/Akta.Pid/2006/PN.TDO. yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Tondano yang menerangkan, bahwa pada tanggal 23 Januari 2006 Terdakwa mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi tersebut ;

Memperhatikan memori kasasi tanggal 3 Februari 2006 dari Terdakwa sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tondano pada tanggal 3 Februari 2006 ;

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 11 Januari 2006 dan Terdakwa mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 23 Januari 2006 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tondano pada tanggal 3 Februari 2006 dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut Undang-Undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut :

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.

Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 5 dari 8 hal. Put. No. 2331 K/PID/2006

1. Dalam dakwaan pada putusan PT. Manado dan putusan PN. Tondano tersebut di atas tidak pernah ada pembuktian pelanggaran etika pers sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Pers No. 40 Tahun 1999. Padahal perkara ini sangat terkait dengan prinsip dan etika pers dan atau delik pers. Dakwaan pada putusan PT. Manado dan PN. Tondano tersebut di atas menurut hemat Terdakwa telah mengabaikan UU Pers No. 40 Tahun 1999 sebagai landasan perja Terdakwa selaku insan pers Indonesia ;

2. Dalam dakwaan pada putusan PT. Manado dan PN. Tondano serta selama masa persidangan para saksi yang dihadirkan seluruhnya adalah staf dari Bupati Minahasa selaku pelapor. Persidangan tidak menghadirkan satupun saksi ahli seperti unsur dewan pers, tokoh pers atau ahli bahasa; padahal kasus ini sangat terkait dengan pemberitaan (jurnalistik) ;

3. Dalam dakwaan putusan PT. Manado dan PN. Tondano serta dalam proses persidangan baik saksi pelapor dan saksi lainnya tidak bisa menunjukan bukti secara meyakinkan bahwa saya Terdakwa telah melakukan tindak pidana penghinaan pada pelapor selaku Bupati Kabupaten Minahasa. Sebab, pemberitaan yang saya buat telah menggunakan prinsip-prinsip baku praduga tidak bersalah, memberi kesempatan dan ruang hak jawab (dan digunakan oleh pihak pelapor sesuai barang bukti), serta cek and balancing ; 4. Dalam dakwaan pada putusan PT. Manado dan PN. Tondano telah mengabaikan keterlibatan Bupati Minahasa pada kegiatan penebangan hutan dalam proyek APL (areal pemanfaatan lain) di Hutan Liandok, Kecamatan Tompasobaru dengan diterbitkannya lzin Lokasi Areal Pemanfaatan Lain oleh Bupati Minahasa, Drs. Dolfi Tanor No. 140 Tahun 2000 tentang yang telah memungkinkan penebangan hutan ribuan hektar di kawasan hutan Liandok Tompasobaru. Surat dimaksud juga telah dijadikan dokumen resmi dalam persidangan ;

5. Dalam dakwaan pada putusan PT. Manado dan PN. Tondano menurut hemat saya Terdakwa telah mengabaikan hasil persidangan (peninjauan lokasi) oleh Majelis Hakim, Jaksa, dan Terdakwa, yang telah menemukan bekas-bekas base camp, dan kayu-kayu gelondongan sisa tebangan dilokasi hutan Liandok tepian sungai Liandok sebagai salah satu anak sungai Ranoiapo ;

6. Dalam dakwaan pada putusan PT. Manado dan PN. Tondano menurut hemat saya Terdakwa telah mengabaikan prinsip praduga tak bersalah serta

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.

Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 6 dari 8 hal. Put. No. 2331 K/PID/2006

fungsi dan hak kontrol pers yang saya gunakan dalam pemberitaan yang mengkritisi kebijakan Bupati Minahasa Drs. Dolfie Tanor. Fungsi kontrol pers yang saya Terdakwa jalankan sama sekali tidak dimaksudkan untuk melakukan penghinaan terhadap Pejabat Negara, tetapi diarahkan untuk membela ekosistem (lingkungan) hutan di Minahasa yang semakin kritis. Kala itu, sesuai laporan resmi, di Kabupaten Minahasa cadangan hutan hanya tersisa sekitar 10 persen dari luas wilayah daratan, padahal prosentase ideal yang dapat ditolerir adalah 30 persen areal cadangan hutan ;

7. Dalam dakwaan pada putusan PT. Manado dan PN. Tondano menurut hemat saya Terdakwa telah mengabaikan semangat pemberitaan yang saya Terdakwa buat dalam pemberitaan di Harian Telegraf sebagai sebuah upaya pembelaan lingkungan (ekosistem), pembelaan kepentingan publik masa kini dan masa datang ;

Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung

berpendapat :

Mengenai alasan-alasan kasasi ad. 1, 2 dan 7 :

Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut tidak dapat dibenarkan, karena judex factie tidak salah dalam menerapkan hukum, lagi pula judex factie telah memberikan pertimbangan yang cukup ;

Mengenai alasan-alasan kasasi ad. 3, 4m 5 dan 6 :

Bahwa alasan-alasan kasasi tersebut juga tidak dapat dibenarkan, lagi pula alasan tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, alasan semacam itu tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak diterapkan suatu peraturan hukum atau peraturan hukum tidak diterapkan sebagaimana mestinya, atau apakah cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan Undang-Undang, dan apakah Pengadilan telah melampaui batas wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 253 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-Undang No.8 Tahun 1981), Terdakwa sebagai Pemimpin Redaksi Harian Telegraf memikul tanggung jawab pekerjaan yang dilakukan oleh para wartawan yang meliput pemberitaan ;

Saksi Dofie Tanor Bupati Minahasa telah menggunakan hak jawab yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Drs. R.M. Sumtungan tanggal 26 Januari 2001 dan telah dimuat di dalam harian yang sama pada tanggal 29 Januari 2001 ;

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.

Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 7 dari 8 hal. Put. No. 2331 K/PID/2006

Bahwa Terdakwa selaku Pemimpin Redaksi Harian Telegraf setelah tanggal 29 Januari 2001, masih memuat pemberitaan tersebut yang terakhir pada tanggal 31 Januari 2001 tanpa pernah melakukan ” koreksi ” terhadap apa yang telah dikemukakan di dalam hak jawab, karena itu perbuatan Terdakwa telah selesai ; Dari fakta-fakta yang terungkap dipersidangan Terdakwa atau wartawan lainnya tidak melakukan ” both Side Cover ” di dalam investigasi dan pengumpulan berita, karena itu Terdakwa dapat dipandang sebagai telah melakukan pelanggaran kode etik pers ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata, putusan judex factie dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau Undang-Undang, maka permohonan kasasi tersebut harus ditolak ;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa ditolak, maka Pemohon Kasasi/Terdakwa harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ;

Memperhatikan Pasal 311 ayat (1) KUHP, Undang-Undang No. 8 Tahun 1981, Undang-Undang No. 4 Tahun 2004, dan Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan Peraturan Perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

M E N G A D I L I :

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa : JOPPIE H.E. WOREK tersebut ;

Membebankan Pemohon Kasasi/Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Rabu tanggal 16 Mei 2007 oleh Iskandar Kamil, SH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Djoko Sarwoko, SH.MH. dan M. Bahaudin Qaudry, SH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut,

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.

Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 8 dari 8 hal. Put. No. 2331 K/PID/2006

dan dibantu oleh Mulyadi, SH.MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Jaksa/Penuntut Umum ;

Hakim-Hakim Anggota ; Ketua Majelis ;

ttd./ ttd./

DJOKO SARWOKO, SH.MH. ISKANDAR KAMIL, SH. ttd./

M. BAHAUDIN QAUDRY, SH.

Panitera Pengganti ; ttd./

MULYADI, SH.MH.

Untuk salinan : MAHKAMAH AGUNG RI

Panitera

Panitera Muda Perkara Pidana,

M.D. PASARIBU, SH.M.Hum. NIP. 040036589

Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.

Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.

Referensi

Dokumen terkait

Orang yang pernah memiliki masalah sensitisasi kulit atau asma, alergi atau penyakit/ gangguan pernafasan kronis atau kambuhan tidak boleh dipekerjakan dalam proses apapun

Pertentangan merupakan tingkatan yang pertama dalam prinsip oposisi. Pertentangan merupakan pertikaian yang terjadi kepada orang yang berselisih paham. Saling bertentangan

Спој са уземљивачем извести помоћу укрсног комада кога залити у битумен а спој са стубом остварити са кабел папучицом и повезивањем на завртањ

Pendugaan gen-gen Bph1, bph2, Bph3, dan bph4 dianalisis berdasarkan respon ketahanan galur-galur uji, termasuk beberapa varietas diferensial terkait dengan gen-gen

Pada siklus 2 pertemuan 1, persentase aktivitas belajar siswa menjadi 83 persen dengan kategori sangat baik (4,3), sedangkan pertemuan 2 sebesar 96 persen dengan kategori sangat

Lampiran 22 EDS I selulosa kulit rotan dengan metode fermentasi (rendemen optimum)... Lampiran 23 EDS II selulosa kulit rotan dengan metode fermentasi (rendemen

Siswa menyelesaikan masalah kontekstual dengan cara mereka sendiri. Hal ini tidak berarti siswa harus menyelesaikan masalah secara sendiri-sendiri. Siswa perlu

Baca petikan prosa tradisional di bawah dengan teliti, kemudian jawab soalan-soalan yang berikutnya dengan menggunakan ayat anda sendiri. Maka ada seorang anak Seri Bija Diraja,