• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi Penanganan Kedisiplinan PNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sosialisasi Penanganan Kedisiplinan PNS"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

Pengertian Umum :

melanggar larangan ketentuan disiplin PNS yang dilakukan

melanggar larangan ketentuan disiplin PNS yang dilakukan

didalam maupun diluar jam kerja.

didalam maupun diluar jam kerja.

2.

2.

Hukuman disiplin adalah

Hukuman disiplin adalah

hukuman yang dijatuhkan kepada

hukuman yang dijatuhkan kepada

PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS

PNS karena melanggar peraturan disiplin PNS

.

.

3. Terdapat 4 faktor yang perlu diperhatikan dalam

3. Terdapat 4 faktor yang perlu diperhatikan dalam

menumbuhkan disiplin dikalangan PNS :

menumbuhkan disiplin dikalangan PNS :

(3)

3

Makar, kejahatan jab, mjd anggota parpol, pidana 2 thn dgn brncana, selesai tugas belajar tdk melapor

PERAT DISIPLIN PP 53/2010

PP 10/1983

JENIS – JENIS PELANGGARAN DISIPLIN

(4)

4

4

1. MELANGGAR PERATURAN DISIPLIN PNS

DASAR PENINDAKAN :

PP 53/2010

KETENTUAN :

Kewajiban & Larangan PNS

SANKSI :

Hukuman Disiplin (Ringan, Sedang, Berat)

tergantung kesalahan

PELANGGARAN DISIPLIN

BUKAN TINDAK PIDANA

PELANGGARAN DISIPLIN

(5)

Kewajiban dan Larangan pada PP 53 /2010

Kewajiban PNS ( Pasal 3) 17 poin :

1. Mengucapkan sumpah/janji PNS; 2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan;

3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 45, NKRI, & Pemerintah; 4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;

6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS; 7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan;

8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan;

9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;

10. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;

(6)

12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;

13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan baiknya;

14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;

(7)

Larangan PNS ( Pasal 4) 15 poin :

1. Menyalahgunakan wewenang Mengucapkan sumpah/janji jabatan;

2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain

3. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai / bekerja untuk negara lain dan atau lembaga atau organisasi internasional

4. Bekerja pada perusahaan asing / lembaga swadaya masyarakat asing

5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan / meminjamkan barang-barang baik bergerak / tidak bergerak, dokumen / surat berharga milik negara secara tidak sah.

6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan / orang lain di dalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk

keuntungan pribadi, golongan / pihak lain yang secara langsung / tidak langsung merugikan negara.

7. Memberi / menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung / tidak langsung dan dengan dalih apappun untuk diangkat dalam jabatan.

8. Menerima hadiah / suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan atau pekerjaannya.

(8)

10. Melakukan sesuatu tindakan / tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani

11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan.

12. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah dengan cara :

a. Ikut serta sebagai pelaksana kampanye.

b. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai / atribut PNS

c. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain dan atau d. Sebagai peserta kampanye dengan menggunkan fasilitas negara.

13. Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara : a. Membuat keputusan / tindakan yang menguntungkan / merugikan sala satu pasangan calon selama masa kampanye.

b. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap

(9)

14. Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan

dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk / Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan.

15. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara :

a. Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendudkung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah .

b. Mengunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam keg.kampanye. c. Membuat keputusan / tindakan yang menguntungkan / merugikan sala satu pasangan calon selama masa kampanye.

d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap

(10)

Tingkat & Jenis Hukuman Disiplin Tingkat & Jenis Hukuman Disiplin : :

 Jenis Hukuman Disiplin RinganJenis Hukuman Disiplin Ringan (pasal 7 ayat 2) (pasal 7 ayat 2)

a.

a. TTeguran lisan;eguran lisan; b.

b. TTeguran tertulis; daneguran tertulis; dan c.

c. PPernyataan tidak puas secara tertulis.ernyataan tidak puas secara tertulis.

 Jenis Hukuman Disiplin SedangJenis Hukuman Disiplin Sedang (Pasal 7(Pasal 7 ayat 3 ayat 3))

a.

a. Penundaan KGB selama 1 thPenundaan KGB selama 1 th b.

b. Penundaaan KP selama 1 thPenundaaan KP selama 1 th c.

c. Penurunan Pengkat setingkat lebih rendah selama 1 thPenurunan Pengkat setingkat lebih rendah selama 1 th

 Jenis Hukuman Disiplin BeratJenis Hukuman Disiplin Berat (Pasal 7(Pasal 7 ayat 4ayat 4))

a.

a. PPenurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;enurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun; b.

b. PPemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;emindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah; c.

c. PPembebasan dari jabatan;embebasan dari jabatan; d.

d. PPemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai emberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai

PNS;

PNS;

e.

e. PPemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.emberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Dasar Penerapan PP No 53 Tahun 2010 Tentang Displin PNS :

Dasar Penerapan PP No 53 Tahun 2010 Tentang Displin PNS :

1.

1. Pasal 8, 9 dan 10 untuk pelanggaran terhadap kewajiban PNSPasal 8, 9 dan 10 untuk pelanggaran terhadap kewajiban PNS 2.

(11)

NO

NO JML HARIJML HARI HUKUMAN DISIPLINHUKUMAN DISIPLIN

1 5 hari Teguran lisan 2 6-10 hari Teguran tertulis

3 11-15 hari Peringatan tidak puas secara tertulis 4 16-20 hari Penundaan Kenaikan Gaji Berkala 1 Th 5 21-25 hari Penundaan Kenaikan Pangkat selama 1 Th 6 26-30 hari Penurunan pangkat setingkat lebih rendah 1 th 7 31-35 hari Penurunan pangkat setingkat lebih rendah 3 th

8 36-40 hari Penundaan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

9 41-45 hari Pembebasan dari jabatan

10 46 hari / lebih Pemberhentian dengan hormat / tidak dengan hormat

(12)

2. Dalam PP No.53 Thn 2010 pada Pasal 12

2. Dalam PP No.53 Thn 2010 pada Pasal 12

NO

NO PelanggaranPelanggaran HUKUMAN DISIPLINHUKUMAN DISIPLIN

1

2.

3.

4.

Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD atau DPRD dengan cara ikut serta sebagai pelaksana kampanye menjadi peserta kampanye, menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS, sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain.

Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD atau DPRD dengan cara mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keperpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga dan masyarakat.

Memberikan dukungan kepada calon anggota DPR atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuia peraturan perundang-undangan. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah dengan cara terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah serta mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keperpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga dan masyarakat.

(13)

3. PP No.53 Thn 2010 pada Pasal 13

3. PP No.53 Thn 2010 pada Pasal 13

NO

NO PelanggaranPelanggaran HUKUMAN DISIPLINHUKUMAN DISIPLIN

1

2.

3.

.

Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD atau DPRD dengan cara sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara.

Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara membuat keputusan dan atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye.

Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah dengan cara menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye dan atau membuat keputusan dan atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye.

Alternatif hukuman disiplin Tingkat Berat : 1. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun

2. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah.

3. Pembebasan dari jabatan 4. Pemberhentian dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri sebagai PNS

(14)

Ketentuan Pelanggaran Penindakan Pasal 15 ayat (1)

PP N0.45 Thn 1990

1. Tidak melaporkan perkawinan pertamanya dlm waktu 1 thn stlh menikah.

2. Melakukan perceraian tanpa memperoleh izin / surat keterangan dari Pejabat Pembina Kepegawaian

3. PNS Pria beristri lebih dari 1 tanpa izin 4. Hidup bersama sebagai suami istri tanpa

ikatan perkawinan yang sah

5. Tidak melaporkan perceraian dlm waktu 1 bulan stlh perceraian

6. Tidak melaporkan perkawinan ke 2 / 3 / 4 dlm waktu 1 bulan stlh nikah

7. Menolak memberkan pembagian gaji / tidak mau menandatangani daftar gaji sbg akibat perceraian

8. PNS pria yang beristri lebih dari seorang, wajib memperoleh ijin lebih dahulu dari Pejabat yang berwenang.

Dijatuhi hukuman disiplin berat (sesuai pasal 7 ayat (4) PP 53 /2010 Ttg Disiplin PNS)

Pasal 15 ayat (2)

PP N0.45 Thn PNS wanita yg menjadi istri ke 2 / 3 / 4 DIberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS

(15)

15

15

1. Melakukan makar, kejahatan jabatan,

menjadi anggota parpol, dipidana penjara

2 tahun dilakukan dengan berencana,

selesai tugas tanpa melapor (

PP 11/2017

psl 250, 255, 257, 258 )

belajar tdk melapor

DASAR PENINDAKAN :

PP 11 Tahun 2017

Tentang Manajemen PNS

PELANGGARAN DISIPLIN

KARENA TINDAK PIDANA

(16)

16

16

PELANGGARAN DISIPLIN

KARENA TINDAK PIDANA

PELANGGARAN DISIPLIN

KARENA TINDAK PIDANA

2. TINDAK PIDANA JABATAN

DASAR PENINDAKAN :

-

UU No. 5/2014

Ps 87ayat (4) huruf b

KETENTUAN :

PNS diberhentikan TDH sebagai PNS apabila

dipidana karena melakukan tindak pidana

kejahatan jabatan atau ada hub dgn jabatan.

(17)

17

17

2. TINDAK PIDANA BUKAN JABATAN

DASAR PENINDAKAN :

-

UU No. 5/2014

Pasal 87 ayat (2) dan ayat (4) huruf d

KETENTUAN :

PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak

diberhentikan karena dihukum penjara / kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dengan tidak berencana.

PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena dihukum penjara

berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana

PELANGGARAN DISIPLIN

TINDAK PIDANA

(18)

18

(19)

Tata Cara Pemanggilan

Tata Cara Pemanggilan

1. PNS yg diduga melakukan pelanggaran

disiplin dipanggil secara tertulis oleh atasan

langsungnya

2. Pemanggilan paling lambat 7 hari sebelum tgl

pemeriksaan.

3. Apabila panggilan pertama tidak datang,

dilakukan pemanggilan kedua 7 hari dari tgl

panggilan pertama.

4. Apabila sampai dgn panggilan ke 2, tdh hadir

maka

pejabat

yg

berwenang,

dapat

menjatuhkan hukuman disiplin berdasarkan

bukti & keterangan yg ada tanpa dilakukan

pemeriksaan

(20)

1. Sebelum PNS dijatuhi hukuman disiplin, setiap atasan wajib

melakukan pemeriksaan

2. Pemeriksaan dilakukan secara tertutup dan hasilnya dituangkan

dalam berita acara pemeriksaan.

3. Apabila hasil pemeriksaan (terbukti) :

a. Atasan langsung wajib menjatuhkan hukuman disiplin,

apabila menjadi kewenangan atasan langsungnya.

b. Apabila menjadi kewenangan atasan yang lebih tinggi,

atasan langsung wajib melaporkan secara hierarhi disertai

hasil BAP

Pasal 24 ayat 1 s/d 3 PP No.53/2010 ttg Disiplin PNS :

Pemeriksaan secara tertutup dan hasilnya dituangkan

dalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

BAP : Hasil pemeriksaan secara tertulis yg memuat tanya

jawab antara pemeriksa dgn PNS yang diperiksa

Tata Cara Pem

(21)

21

21

Pemeriksaan secara tertutup, artinya hanya

boleh dihadiri oleh pejabat Pemeriksa dan PNS

yang diperiksa.

Selama proses pemeriksaan, PNS ybs tidak

berhak didampingi Kuasa Hukum.

Hak PNS :

Memperoleh salinan BAP (apabila diminta) ;

Mengajukan upaya administratif atas hukuman

disiplin.

Tata Cara Pem

(22)

Pasal 21 PP 53 Tahun 2010 ttg Disiplin PNS (Resiko Pejabat yg

Tmenghukum) :

(1)

Pejabat yang berwenang menghukum wajib menjatuhkan

hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran

disiplin.

(2) Apabila Pejabat yang berwenang menghukum sebagaimana

(setiap atasan langsung) tidak menjatuhkan hukuman disiplin

kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin, maka

pejabat tersebut dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya.

(23)

23

23

Atasan langsung dari PNS yang

diduga melakukan pelanggaran

disiplin ;

Tim Pemeriksa (ad-hoc)

untuk

pelanggaran disiplin yg ancaman

hukumannya sedang atau berat.

Aparat Pengawas Fungsional

sesuai kewenangan jabatannya.

YANG BERWENANG

MELAKUKAN PEMERIKSAAN

YANG BERWENANG

(24)

24

24

a.

a.

Pemeriksa tidak boleh mempunyai

Pemeriksa tidak boleh mempunyai

pangkat dan jabatan lebih rendah

pangkat dan jabatan lebih rendah

dengan PNS yang diperiksa.

dengan PNS yang diperiksa.

b.

b.

Pemeriksa tidak boleh mempunyai

Pemeriksa tidak boleh mempunyai

hub. keluarga dgn PNS yg diperiksa

hub. keluarga dgn PNS yg diperiksa

c.

c.

Pemeriksa tidak boleh mempunyai

Pemeriksa tidak boleh mempunyai

kaitan langsung atau tidak langsung

kaitan langsung atau tidak langsung

dengan pelanggaran yg diproses.

dengan pelanggaran yg diproses.

SYARAT­SYARAT PEMERIKSA

(25)

DASAR PEMERIKSAAN

DASAR PEMERIKSAAN

Laporan / Pengaduan ;

Laporan / Pengaduan ;

Pengamatan langsung ;

Pengamatan langsung ;

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

Aparat pengawas Fungsional

Aparat pengawas Fungsional

Bukti lain yang merupakan termasuk

Bukti lain yang merupakan termasuk

kategori pelanggaran disiplin

kategori pelanggaran disiplin

25

(26)

26

26

Untuk

Untuk

mengetahui

mengetahui

:

:

benar atau tidak

PNS ybs melakukan

pelanggaran disiplin ;

faktor2 yg mendorong

/ menyebabkan

PNS ybs melakukan pelanggaran disiplin ;

dampak

atau akibat dari pelanggaran

disiplin tsb.

TUJUAN PEMERIKSAAN

(27)

27

27

1.

Pemanggilan secara patut

2.

Sebelum memeriksa PNS ybs. perlu

meminta keterangan pengadu /

saksi / pejabat terkait.

3.

Menyiapkan daftar pertanyaan yang

mengarah pada keterangan / data

yang ingin diperoleh.

PROSEDUR PEMERIKSAAN

(28)

28

karena ia disangka melakukan pelanggaran disiplin. Atas pertanyaan yang diajukan yang

karena ia disangka melakukan pelanggaran disiplin. Atas pertanyaan yang diajukan yang

bersangkutan memberikan jawaban sebagai berikut :

bersangkutan memberikan jawaban sebagai berikut :

1.

1.Pertanyaan : ………..Pertanyaan : ………..

Jawaban : ……….……….

Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan

Demikian Berita Acara Pemeriksaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan

(29)

29

29

Pasal 26 PP 53/2010 :

Apabila perlu, atasan langsung, Tim

Pemeriksa atau pejabat yg berwenang

menghukum dapat meminta keterangan

dari orang lain :

Keterangan saksi

Keterangan pejabat

Keterangan ahli

Dituangkan dalam Berita Acara

Permintaan Keterangan

(30)

30

30

RAHASIA

RAHASIA

BERITA ACARA PERMINTAAN KETERANGAN

BERITA ACARA PERMINTAAN KETERANGAN

Pada hari ini ……tanggal …… bulan……tahun……saya ……. NIP…….. pangkat …… jabatan

bersangkutan memberikan jawaban sebagai berikut :

bersangkutan memberikan jawaban sebagai berikut :

1.

1.Pertanyaan : ………..Pertanyaan : ………..

Jawaban : ……….……….

Demikian Berita Acara Permintaan Keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan

Demikian Berita Acara Permintaan Keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat digunakan

sebagaiaman mestinya.

sebagaiaman mestinya.

Yang memberikan keterangan

Yang memberikan keterangan Yang meminta keteranganYang meminta keterangan

(31)

31

31

PERTANYAAN PEMBUKA

PERTANYAAN PEMBUKA

:

:

1.

1.

Siapa nama Saudara dan NIP saudara?

Siapa nama Saudara dan NIP saudara?

2.

2.

Apakah saat ini Saudara dalam keadaan

Apakah saat ini Saudara dalam keadaan

sehat jasmani dan rohani?

sehat jasmani dan rohani?

3.

3.

Apakah Saudara

Apakah Saudara

menge

menge

tahu

tahu

i

i

maksud

maksud

dipanggil ?

dipanggil ?

4.

4.

Agama apa yang Saudara anut?

Agama apa yang Saudara anut?

5.

5.

Apakah Saudara bersedia menjawab

Apakah Saudara bersedia menjawab

pertanyaan dengan jujur sesuai dengan

pertanyaan dengan jujur sesuai dengan

agama Saudara ?

(32)

32

32

Muatan BAP :

Muatan BAP :

5W 1H

5W 1H

SIAPA

SIAPA

PNS yg disangka melakukan

PNS yg disangka melakukan

pelanggaran disiplin, siapa yang dirugikan

pelanggaran disiplin, siapa yang dirugikan

APA

APA

bentuk perbuatan atau jenis pelanggaran

bentuk perbuatan atau jenis pelanggaran

yg dilakukan

yg dilakukan

KAPAN

KAPAN

pelanggaran dilakukan

pelanggaran dilakukan

Di MANA

Di MANA

tempat pelanggaran terjadi

tempat pelanggaran terjadi

MENGAPA

MENGAPA

melakukan pelanggaran

melakukan pelanggaran

BAGAIMANA

BAGAIMANA

cara melakukan pelanggaran

cara melakukan pelanggaran

(33)

TEHNIK WAWANCARA

TEHNIK WAWANCARA

PNS YANG DIDUGA MELANGGAR DISIPLIN

PNS YANG DIDUGA MELANGGAR DISIPLIN

(Tersangka)

(Tersangka)

Bangkitkan rasa simpatik

Bangkitkan rasa simpatik

, jaga

, jaga

kesopanan,

kesopanan,

kesusilaan

kesusilaan

Tanyakan secara lengkap dan sistematis mengenai

Tanyakan secara lengkap dan sistematis mengenai

kejadian yang mengarah pada pelanggaran disiplin.

kejadian yang mengarah pada pelanggaran disiplin.

Apabila keterangan meragukan / bertentangan,

Apabila keterangan meragukan / bertentangan,

tanyakan mengenai

tanyakan mengenai

bukti

bukti

atau keterangan yang ada.

atau keterangan yang ada.

Apabila k

Apabila k

eterangan tidak benar, jangan dicela

eterangan tidak benar, jangan dicela

melainkan diingatkan agar memberikan keterangan

melainkan diingatkan agar memberikan keterangan

yang benar

yang benar

33

(34)

TEHNIK WAWANCARA

TEHNIK WAWANCARA

Berikan pertanyaan yang mudah dimengerti,

Berikan pertanyaan yang mudah dimengerti,

bila perlu

bila perlu

ulangi pertanyaan

ulangi pertanyaan

Sabar, tekun, untuk keterangan yang berbelit-

Sabar, tekun, untuk keterangan yang

berbelit-belit

belit

Apabila jawaban ngelantur, arahkan pada

Apabila jawaban ngelantur, arahkan pada

pokok permasalahan.

pokok permasalahan.

Arahkan

Arahkan

keterangan

keterangan

bertahap,

bertahap,

untuk

untuk

memberikan waktu bagi Pemeriksa mencatat

memberikan waktu bagi Pemeriksa mencatat

dalam BAP.

dalam BAP.

34

(35)

TEHNIK WAWANCARA

TEHNIK WAWANCARA

Hindari merendahkan martabat PNS ybs

Hindari merendahkan martabat PNS ybs

Hindari pertanyaan yang dapat menimbulkan

Hindari pertanyaan yang dapat menimbulkan

perdebatan, emosional

perdebatan, emosional

Hindari terpengaruh, tetap obyektif dan fokus pada

Hindari terpengaruh, tetap obyektif dan fokus pada

bukti yang ada

bukti yang ada

Hindari pertanyaan yang menunjuk

Hindari pertanyaan yang menunjuk

jenis pelanggaran

jenis pelanggaran

tertentu (selingkuh, pungli, korupsi, judi, mencuri, dll.)

tertentu (selingkuh, pungli, korupsi, judi, mencuri, dll.)

Hindari pertanyaan yang bersifat interogatif

Hindari pertanyaan yang bersifat interogatif

(jawabannya ya atau tidak)

(jawabannya ya atau tidak)

35

(36)

36

36

PERTANYAAN PENUTUP :

PERTANYAAN PENUTUP :

6.

6.

Apakah Saudara pernah dijatuhi hukuman disiplin?

Apakah Saudara pernah dijatuhi hukuman disiplin?

7.

7.

Jenis hukuman apa yang pernah dijatuhkan?

Jenis hukuman apa yang pernah dijatuhkan?

8.

8.

A

A

pakah saudara menyadari pelanggaran disiplin yang

pakah saudara menyadari pelanggaran disiplin yang

saudara lakukan....dan bersedia dijatuhi hukuman

saudara lakukan....dan bersedia dijatuhi hukuman

disiplin

10.

Apakah selama diperiksa, Saudara merasa ada

Apakah selama diperiksa, Saudara merasa ada

paksaan / tekanan ?

paksaan / tekanan ?

11.

11.

Apakah saudara bersedia hadir kembali bilamana

Apakah saudara bersedia hadir kembali bilamana

masih dibutuhkan keterangan ?

(37)

37

1. Bersama ini diminta dengan hormat kehadiran saudara :Bersama ini diminta dengan hormat kehadiran saudara :

a. Nama

Untuk menghadap kepada:: a. Nama

guna diperiksa/diminta keterangan sehubungan dengan dugaan pelanggaran disiplin …………

guna diperiksa/diminta keterangan sehubungan dengan dugaan pelanggaran disiplin …………

2.

2. Demikian untuk menjadikan maklum.Demikian untuk menjadikan maklum.

(38)

38

38

PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN

Apabila PNS yang diperiksa itu tidak mau

menjawab pertanyaan, maka dianggap

mengakui pelanggaran disiplin yang

dituduhkan kepadanya

BAP harus ditandatangani oleh pejabat

yang memeriksa dan PNS yg diperiksa.

Apabila PNS yg diperiksa tdk bersedia

menandatangani, BAP tsb tetap dijadikan

sebagai dasar utk menjatuhkan HD.

(39)

RESUME

RESUME

HASIL PEMERIKSAAN

HASIL PEMERIKSAAN

1.

1.

BIO DATA PNS : nama, NIP, pangkat, jabatan,

BIO DATA PNS : nama, NIP, pangkat, jabatan,

masa kerja, usia.

masa kerja, usia.

2.

2.

KEDUDUKAN KASUS

KEDUDUKAN KASUS

3.

3.

KETENTUAN NORMATIF :

KETENTUAN NORMATIF :

a.

a.

Pasal yang dilanggar (kewajiban/larangan)

Pasal yang dilanggar (kewajiban/larangan)

b.

b.

Ketentuan sanksi hukuman disiplin

Ketentuan sanksi hukuman disiplin

4.

4.

HAL YG MEMBERATKAN & YG MERINGANKAN

HAL YG MEMBERATKAN & YG MERINGANKAN

5.

5.

REKOMENDASI

REKOMENDASI

39

(40)

40

(41)

41

41

PEJABAT YANG

BERWENANG JENIS HUKUMAN DISIPLIN

PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN

HD tingkat ringan ;

HD tingkat sedang ;

Penurunan pangkat 3 thn

Sekretaris Daerah Kab/Kota

HD tingkat ringan ;

HD tingkat sedang

HD tingkat berat

Pejabat eselon II ;

Pejabat fungsional jenjang Utama, Madya dan Penyelia

Staf gol. ruang IV/d dan IV/e

HD tingkat sedang

(42)

42

42

PEJABAT YANG

BERWENANG JENIS HUKUMAN DISIPLIN PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN

Sekda Kab/Kota

HD tingkat ringan Pejabat eselon II ; Pejabat eselon III ;

Pejabat fungsional jenjang Muda

dan Penyelia;

Staf gol. ruang III/c sd. III/d

HD tingkat sedang (kecuali penurunan pangkat 1 tahun)

Pejabat eselon IV ;

Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana Lanjutan

Staf gol. ruang II/c sd. III/b

Eselon II

HD tingkat ringan Pejabat eselon III ;

Pejabat fungsional jenjang Muda

dan Penyelia;

Staf gol. ruang III/c sd. III/d

HD tingkat sedang (kecuali penurunan pangkat 1 tahun)

Pejabat eselon IV ;

Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana Lanjutan

Staf gol. ruang II/c sd. III/b

(43)

43

43

PEJABAT YANG

BERWENANG JENIS HUKUMAN DISIPLIN PNS YANG DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN

Eselon III

HD tingkat ringan Pejabat eselon IV ;

Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana Lanjutan

Staf gol. ruang II/c sd. III/b

HD tingkat sedang (kecuali penurunan pangkat 1 tahun)

Pejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana Pemula;

Staf gol. ruang II/a sd. II/b

Eselon IV

HD tingkat ringanPejabat fungsional jenjang

Pratama & Pelaksana Pemula;

Staf gol. ruang II/a sd. II/b

HD tingkat sedang (kecuali penurunan pangkat 1 tahun)

Staf gol. ruang I/a sd. I/d

Eselon V HD tingkat ringan Staf gol. ruang I/a sd. I/d

(44)

44

44

Apabila menurut hasil pemeriksaan,

kewenangan utk menjatuhkan HD tsb

merupakan kewenangan :

atasan langsung ybs, maka atasan

langsung tsb wajib menjatuhkan HD.

pejabat yang lebih tinggi, maka wajib

melaporkan secara hirarki disertai BAP.

Apabila pejabat yang berwenang

menghukum tidak ada / lowong, maka

secara struktural ditarik ke atas

PENJATUHAN

HUKUMAN DISIPLIN

PENJATUHAN

(45)

45

45

PRINSIP – PRINSIP PENJATUHAN HUKUMAN

PRINSIP KEADILAN

Sanksi harus setimpal dgn kesalahan yang dilakukan  harus

mempertimbangkan hal‑hal yang memberatkan dan meringankan, dengan menelaah latar belakang dilakukannya kesalahan.

PRINSIP KEMANFAATAN

Sanksi harus bermanfaat sbg upaya mendidik dan memperbiki PNS yang dikenai sanksi, serta berdampak positif bagi lingkungan kerja.

PRINSIP KONSISTENSI

Keputusan penindakan yang pernah diambil dalam suatu kasus, menjadi pedoman dalam penindakan untuk kasus yang sama.

PRINSIP KEPASTIAN HUKUM

(46)

46

46

Meskipun bentuk pelanggaran disiplin sama, tetapi

faktor‑faktor yang mendorong

dan

dampak

yang

ditimbulkan berbeda, maka jenis hukuman disiplin

yang akan dijatuhkan berbeda.

PNS yang melakukan beberapa pelanggaran

disiplin, hanya dapat dijatuhi satu jenis HD

yg

terberat.

PNS yg pernah dijatuhi HD

kemudian melakukan

pelanggaran disiplin yg sifatnya sama, dijatuhi HD

yg lebih berat dari HD

terakhir yg pernah

dijatuhkan kepadanya.

PNS tdk dapat dijatuhi HD dua kali atau lebih utk

satu pelanggaran disiplin.

PERTIMBANGAN DALAM 

PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN

PERTIMBANGAN DALAM 

(47)

47

47

PENETAPAN KEPUTUSAN 

HUKUMAN DISIPLIN

PENETAPAN KEPUTUSAN 

HUKUMAN DISIPLIN

Setiap penjatuhan HD

ditetapkan dgn SK

pejabat yg berwenang menghukum.

Format SK Hukuman disiplin :

(48)

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan ………….;

Menimbang : a. bahwa berdasarkan BAP tgl.… Sdr…. terbukti melakukan ….. ;

b. bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal … PP N0. 53 Tahun 2010 ;

c. bahwa untuk menegakkan disiplin, perlu menjatuhkan hukuman disiplin yang setimpal dengan pelanggaran disiplin yang dilakukannya;

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan tsb perlu menetapkan keputusan hukuman disiplin … ;

Mengingat : 1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ; 2. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS ;

3. Peraturan Ka. BKN No. 21 Tahun 2010 ; RAHASIA

KEPUTUSAN KEPALA………. NOMOR : …………..

TENTANG

(49)

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Menjatuhkan hukuman disiplin berupa tegoran lisan/tegoran tertulis/pernyataan tdk puas

Nama : NIP :

Pangkat Gol/ Ruang : Jabatan :

Unit Kerja :

karena telah melakukan pelangaran perbuatan yang melanggar ketentuan Pasal .... PP No. 53 Tahun 2010,

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada :

Ditetapkan di : S e m a r a n g Pada tanggal :

(50)

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan ………….;

Menimbang : a. bahwa berdasarkan BAP tgl.… Sdr…. terbukti melakukan ….. ;

b. bahwa perbuatan tersebut merupakan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal … PP N0. 53 Tahun 2010 ;

c. bahwa untuk menegakkan disiplin, perlu menjatuhkan hukuman disiplin yang setimpal dengan pelanggaran disiplin yang dilakukannya;

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan tsb perlu menetapkan keputusan hukuman disiplin … ;

Mengingat : 1. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara ; 2. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS ;

3. Peraturan Ka. BKN No. 21 Tahun 2010 ; RAHASIA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS……… NOMOR : …………..

TENTANG

(51)

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Menjatuhkan hukuman disiplin berupa penundaan kenaikan gaji/pangkat selama 1 tahun

Nama :

NIP :

Pangkat Gol/ Ruang : Jabatan :

Unit Kerja :

karena telah melakukan pelangaran perbuatan yang melanggar ketentuan Pasal .... PP No. 53 Tahun 2010, KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan /

apabila tidak ada keberatan berlaku mulai hari ke-15 tmt sejak PNS ybs menerima keputusan ini

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada :

Ditetapkan di : S e m a r a n g Pada tanggal :

(52)

52

52

PENYAMPAIAN KEPUTUSAN

HUKUMAN DISIPLIN

PENYAMPAIAN KEPUTUSAN

HUKUMAN DISIPLIN

Keputusan HD disampaikan secara tertutup

oleh pejabat yg berwenang menghukum

atau pejabat lain yg ditunjuk kpd PNS ybs,

tembusannya disampaikan kpd pejabat

instansi terkait.

Penyampaian keputusan HD

paling lambat

14 (empat belas) hari kerja

sejak keputusan

ditetapkan.

Dalam hal PNS yang dijatuhi HD

tidak hadir

(53)

53

53

Keputusan atasan pejabat yg menghukum dapat :

menguatkan, memperingan, memperberat, atau

membatalkan hukuman disiplin.

Keputusan atasan pejabat yg menghukum bersifat

final

dan

mengikat

(tdk dpt diajukan keberatan &

wajib dilaksanakan).

Apabila dalam waktu

lebih dari 21 hari kerja

,

atasan

pejabat

yang

menghukum

tidak

mengambil

keputusan

atas keberatan, maka keputusan pejabat

yang berwenang menghukum

batal demi hukum.

Atasan pejabat tsb dijatuhi hukuman disiplin.

PENANGANAN KEBERATAN 

(54)

54

54

 BERLAKUNYA

 HUKUMAN DISIPLIN

 BERLAKUNYA

 HUKUMAN DISIPLIN

K

K

eputusan

eputusan

yang tidak dapat

yang tidak dapat

diajukan keberatan

diajukan keberatan

Berlaku

Berlaku

sejak tanggal ditetapkan.

(55)

55

55

BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN

BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN

K

K

eputusan

eputusan

yang dapat diajukan keberatan :

yang dapat diajukan keberatan :

Apabila

Apabila

diajukan keberatan

diajukan keberatan

,

,

maka mulai berlaku

maka mulai berlaku

pada tanggal ditetapkannya

pada tanggal ditetapkannya

SK

SK

atas keberatan

atas keberatan

.

.

Apabila

Apabila

tidak diajukan keberatan

tidak diajukan keberatan

,

,

maka mulai

maka mulai

berlaku pada hari ke

berlaku pada hari ke

-

-

15 setelah

15 setelah

SK

SK

HD diterima.

HD diterima.

Apabila PNS yang dijatuhi HD

Apabila PNS yang dijatuhi HD

tidak hadir

tidak hadir

pada

pada

waktu penyampaian

waktu penyampaian

SK,

SK,

maka HD berlaku pada

maka HD berlaku pada

hari ke 15 (lima belas) sejak tanggal yang

hari ke 15 (lima belas) sejak tanggal yang

ditentukan untuk penyampaian

(56)

56

56

BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN

BERLAKUNYA HUKUMAN DISIPLIN

Keputusan HD yang ditetapkan oleh PPK atau Gubernur selaku

wakil Pemerintah yang berupa :

Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri sbg PNS ;

Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

Apabila :

diajukan banding administratif ke BAPEK, maka berlaku

tmt.

sejak berlakunya keputusan BAPEK

;

tidak diajukan banding administratif ke BAPEK, maka

(57)

57

57

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Ruslan dalam bukunya Kampanye Public Relations (2007: 66) definisi kampanye public relations (PR Campaign) dalam arti sempit bertujuan meningkatkan

merupakan layanan untuk rumah. Telkom sendiri juga menciptakan fasilititas WiFi Corner untuk masyarakat umum, dengan Wifi Corner juga Telkom memperkenalkan IndiHome,

Probability sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling artinya pengambilan anggota sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

Kelebihan lain yang dimiliki ikan bandeng yaitu tahan terhadap perubahan lingkungan seperti suhu, pH, kecerahan air, mudah beradaptasi dan mempunyai toleransi yang

memainkan karakter dalam game pada aplikasi multimedia pembelajaran KeLuaR.. terdapat beberapa rumah dan pada games tersebut siswa akan mempelajari mengenai bangun

Penerapan Strategi pembelajaran kontekstual pada konsep bahasa Inggris untuk meningkatkan hasil belajar siswa dilakukan dengan menjelaskan konsep bahasa Inggris,

Tabel 4.5 Arus Hubung Singkat yang Dilalui Rele LV TD2 pada Pembangkitan Minimum (Siang) Sebelum Dipasang DG 56 Tabel 4.6 Arus Hubung Singkat yang Dilalui Rele LV TD2 pada

Pada menjalankan kuasa yang diberikan oleh seksyen 168 Kanun Tanah Negara, notis adalah dengan ini diberi bahawa adalah dicadangkan hendak mengeluarkan hakmilik