• Tidak ada hasil yang ditemukan

index.php option=com docman&task=doc &gid=112&Itemid=121.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "index.php option=com docman&task=doc &gid=112&Itemid=121."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

41

BAB I V

PEN U T U P

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP dan PA) sebagai “national machiner y” dalam mendorong terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender (KKG) dan terlindunginya anak memiliki fungsi bukan sebagai pelaksana, melainkan sebagai perumus kebijakan, koordinator pelaksanaan kebijakan, advokator, fasilitator, mediator, dan inisiator dalam mengimplementasikan pengarusutamaan gender (PUG) dan anak (PUA) di semua kementerian/ lembaga dan lembaga masyarakat. Agar setiap kementerian/ lembaga dan lembaga masyarakat tersebut dapat mengimplementasikan strategi PUG dan PUA ke dalam setiap kebijakan, program dan kegiatannya yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga pemantauan dan evaluasinya, maka tugas awal yang paling mendasar dari KPP dan PA adalah mengubah mindset individu dan budaya lembaga dari buta dan bias gender menjadi sadar, sensitif, peduli, dan tanggap (rensponsif) gender , dan dari tidak peduli terhadap hak anak menjadi peduli anak. Oleh karena itu, indikator outcome, terlebih lagi indikator dampak (impact) dari keberhasilan KPP dan PA lebih banyak ber sifat kualitatif dan tidak mudah diukur terutama dalam jangka waktu yang relatif pendek (satu tahun). Selain itu, melihat visi dan misinya, maka keberhasilan KPP dan PA pada hakekatnya tersebar sebagai bagian dar i keberhasilan semua kementerian/ lembaga dan lembaga masyarakat dalam mengintegrasikan ataupun mempertimbangkan isu gender, perempuan dan anak ke dalam kebijakan, program, dan kegiatannya.

(2)

42

yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2004-2009 dan Renstra Kementer ian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 2007-2009.

Referensi

Dokumen terkait

Pemenuhan inf ormasi dan kebut uhan di bidang pendidikan, kesehat an, ekonomi, pol it ik, hkum, perlindungan, penanggul angan kekerasan sert a perdagangan perempuan dan anak

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK

Dari sisi akibat kekerasan, perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan umumnya mengalami penderitaan baik fisik, psikis, mental, seksual dan penelantaran yang perlu

Banyaknya titik singgung yang membentuk gr ey ar ea dalam bidang, sasaran, dan ranah ( domain ) yang menjadi tugas, fungsi, dan wewenang Kementer ian Pemberdayaan Perempuan dan

bahwa ketentuan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10/ Men.PP/ Dep.I I I / V/ 2005,

Setiap Pemangku Kewajiban perlu selalu menanyakan pada dirinya: ”Apakah sebuah program/kebijakan terkait anak memberikan manfaat bagi kehidupan mereka?” ”Hak-hak mana saja

DAN LI NGKUNGAN ASDEP URUSAN. ASDEP URUSAN PERLI NDUNGAN NAKER PRPUAN ASDEP URUSAN PERLI NDUNGAN ASDEP URUSAN LI NGKUNGAN LAYAK ANAK ASDEP URUSAN DAN KELAUTAN ASDEP URUSAN I

Bantuan Penyempurnaan Penelitian Berpotensi Paten, ditujukan bagi pelaksan a pen elitian dan pen gabdian kepada m asyar akat yan g telah selesai kegiatannya pada