PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NQMOK 2 TAWUN 2008
TENTANG
J E N I S DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAI< YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
UNTUK KEPENTINGAN PEMBANCUMAN Dl LUAR KEGIATAN KEHUTANAN YANG
BERLAKU
PADA DEPARTEMEN KEHUTANANDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA,Menimbang : bahwa dalam rangka memperoleh kornpensasl atas penggunaaan kawasan hutan untuk kepei1tinga.n pernbangunan di luar kegiatan kehutanan d m untuk rnelaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat
(2)
dan ayat ( 3 ) sertaPasal3 ayat (2) Undang-Undang Nornor 20 Tahun 1997 tefitang Penerimaan Negara Bukan Pajak, perlu menetapkan Peraturan
Pernerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara bukaii Pajak yang Berasd dari Penggunaan I<awasan Hutan un tuk Kepen tingan Pembangunan di Luar I<egiatm
Kehutanan yang Berlaku pada Departemen Icehutanan;
Mengingat : 1. Pasal
5
ayat(2)
Undang-UndangDasar
Negara Repirblik Indonesia Tahun 1945;2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerirnaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
1997 Nomor 43, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 368'7);3.
Undang-Undang
Nomor
41 Tahun 1999 tentang Kehutman(Lembaran Negara Rspublik Inclonesia Tahun 1999 Nomor
167, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nonlor
3888)
sebagairnana
telah diubah dengan
ilndang-
Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan A t a s Undang-Undsng
Nomor
41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadiUndang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
4 . Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun
1997 ten tang Jenisdan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara RepubIik Indonesia Tahun 1997 Nonior 57, Tambahan Lenlbaran Negara Republik Indonesia Nomor 3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraiuran Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 85, Tatnbahan L,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 3760);
MEMUTUSKAN:
ivierietapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG JEMS DAN TAKIF A W S
JEMS P E N E R I W N NEGARA BUI(AN PAJAK YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
UN'T'UK
KEPENTINGAN PGMJ3ANGUNAN UI LUAR KEGIATAN KEHUTANAN YANG BERLA.I(U PADA DEPARTEMEN KEHUTANAN.Pasal 1
(1)
Jenis
PenerimaanNegara
Bukan Pajak dalam Peratul-an Pemerintah ini adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehuta lCmyang luas kawasan h u t r m y a di atas 30% (tiga puluh
persen) dari luas daerah &an sungai dan/atau p u l a ~ l .
(2)
Tarif
PenerimaanNegara
BukanPajak
sebagaimana dirnaksud pad2 ayat (1) dihitung berdasarkan formula sebagai berikut :PNBP
=(L1
xtarif
)+
(L2
x
4x
tarif
)+
(L3
x
2x
tarif
)Rp/ tahun
L1 a d d a h area tcrganggu karena penggunaan lcav~asan
hutan untuk sarana prasarana penunjang yang
P R E S l n E N
REPUBLIK INDONESIA
L2 a d d a h area terganggu karena penggunaan kawasai hutan yang bersifat temporer yang secnra tcknis
dapat dilakukan reklarnasi (ha)
L 3 adalah area terganggu karena penggunaar~ kawasm
hutan y m g bersifat permanen yang secara tekriis
tidak dapat dilakukan reklarnasi (ha)
(3) Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah sebagairnana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini,
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sarana prasarana penunjang yang bersifat permanen, bukaan tambang, dm-1
penggunaan kawasan hutan yang bersifat temporer dan
permanen diatur dengan Peraturan Men teri Ice h u tarran
berdasarkan usulan Menteri teknis terkait.
Seluruh Penerirnaan Negara Bukan Pajak sebagailnana dimaksud dalam Pasal 1 wajib dlsetor langsung secepatnya ke kas negara.
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagairnar~a dimaksud dalam Pasal 1 mempunyai tarif dalam bentuk.
satuan rupiah.
(1) Terhadap penggunaan kawasan
hutan
untuk kepen tingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang bersifa tnonkomersial dikenakan tarif sebesar Rp0,OO (no1 rupiah),
P R E S I D E N
REPUBLIK I N D O N E S I A
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunam kawasan hu'hn untuk kepentingan pernbangunan di luar .kegiatan
kehutanan yang bersifat nonkomersial sebagaimarla dimaksud pada ayat ( I ) diatur dengan Peraturan Menteri
Kehutanan,
Pasal 5
Tata cara pengenaan, pernungutan, dan penyetoran
Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 diatur lebih lanjut oleh Menteri Keuangan
setelah menerima usulan dan pertimbangan tertillis dari Menteri Kehutanan.
Pengguna kawasan hutan untuk kepentingan pcrnbhngilnan di luar kegiatan kehutanan yang telah menyelesa.ikar.
kewajiban kompensasi lahan sebelum berlakunya Peratumn Pemerintah h i , tidak dikenakan tarif Penerimaan Negara
Bukan Pajak sebagairnana dimaksud dalam Pasal 1.
Peraturan Pemerintah
ini
niulaiberlaku
pada tanggal diundangkm.P R E S I D E N
R E P U B L I K INDONESIA
A g a r s e tiap o r a n g m e n g e ta h u i n y a , memerin lailkan
p e n g u n d a n g a n P e r a t u r a n Pemerintah ini d e n g a n p e n e m p a t a n n y a dalam L e m b a r a n Negara Republik Indonesia.
Diktapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Februari 2008
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
DR. El. SUSILO BAMEIANG YUDHOYONO
D i u n d a n g k a n d i
Jakarta
pada t a n g gal 4 F e b r u a r i 2008MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
ttd
L,EMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2008 NOMOR 15
,*K##~W
, ,
susuai dengan
asllnyaPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
2 TAHUI'J 2008TENTANG
J E N I S DAN TARIF ATAS J E N I S FENERIMAAN NEGARA BUKAN PAdAK
YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI LUAR KEGIATAN KEHUTANAN
YANG
BERLAKU
PADA DEPARTEMEN KEHUTANANI. UMUM ,
Sumber daya hutan Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Ma.ha Kuasa sebagai penyangga kehidupm manusia melalui berbagai fungsinya. Hilangnya fungsi hutan mengakibatkan bencana seperti banjir, kekeringan, hilan gnya keanekaragarnan hayati, cadalean pangan, cadan gan oba t- obatan, hasit kayu dan nonkayu, dan lain-lain. Oleh karena itu, sumbc~,
daya h u tan m e r u p a h n objek sekaligus subje k pembangunan yang san ga t
strategis.
Fenggunaan kawasan hutan untuk kepenthgan pembangunan di luar kegia tan kehu tanan yang saat ini dilakukan, belum sepenuhnya mernberikan
penghargaan
terhadap nilai manfaat hutan yang hilang. Nilai manfaat hutan ini antara lain kompensashya a d d a h dalam bentuk lahan kompensasi, tetapilahan kompensasi sulit diperoleh. Oleh kar-ena
itu.,diperlukan suatu nilai pengganti terhadap lahan kompensasi.
Sehubungan dengan maksud tersebut di ab.s dan untuk menienuhi keterituan Undang-Undang Namor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan
Negara Eukan Pajak, perlu ditetapkan jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara
Bukan
Pajak
yang
berasal
dari
penggunaankawasan
hutan un tu k kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan,11. PASAI, DEMI PASAL
Pasal 1
Ayat ( 1)
Cukup jelas,
PRESiDEN
REPUElLlK I N D O N E S I A
Perhitungan PNBP berdasarkan
formula, dengan
contoh sebagai b eriku t :a, Penggunaan kawasan hutan produksi untuk tambang terbuka
yang
bergerak
secnra
horizontal (tambang tarbuka
horizontal)
0 Luas wilayah perjanjian = 50.000 ha yang operasional
tambangnya dari tahun 2006-2036
Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada k a w a s m
hutan produksi tahun 2006-20 1 1 teridentifikasi = 12.50G ha, dengan rincian:
Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) =
800 h a
Luas bulcaan tambang = 1.400 ha
Penimbunan materid /waste dump = 2.400 ha Areal yang belum dibuka = 7,900 ha
Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi dapat ditentukan pada tahun 2035, menjelang penutupan
tarnbang,
Perhitungan PNBP
tahun
pertama adalah := ((800 ha +-1400 ha) x Rp2.400.000J + (2403 ha x 4 x
Rp2.400.000) + (0 ha
x
Rp2.400.000)Perhitungan PNBP tahun kedua adalah :
Reidamasi telah dilaporkan oleh perusahaan ke~ada
Msnteri Kehutanan, berhasil dilakukan pada areal seluas =
100 ha. Pertamkhan bukaan tambang tahun kedua seluas
200 ha, sehingga luas bukaan tambang adalah 1400 ha
-
100 ha+
200 ha = 1500 ha. Tidak ada penarnbahan sarana danprasarana
tambang.(L1
x
tarif)+
(L2
x 4x
tarif) + (L3x 2
x
t a r i f )-
[(800 ha+
1500 ha)x
Rp2.400.000] + (2400 ha x 4x
Rp2.400.000)
+
(
0
ha
x
Rp2.400.000)
= Rp5.520.000.000 + Rp23.040.000.000 + RpO =
P R E S I D E N R E P U B L l K I N D O N E S I A
b. Penggunaan kawasan h u m produksi untuk tarnbang terbuka
yang bergerak secara ve~stikal
Luas wilayah perjanjian = 20.000 ha y a n g operasional
tambangnya dari tahun 2006-2036
Luas izin
pinjampakai
kawasan
hutanpada
kawasn
hutan produksi tahun 2006-201 1 teridentifikasi 5.000 ha, dengal rincian:
Sarana prasarana Galan, perurnahan, sarana pengolal-l;~~] =
1000 ha
Luas b u h a n tambang yang dapat direklamasi = 200 h a Luas lokasi penirnbunan material /waste dump = 400 ha
Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi = 250 ha Areal yang belurn dibuka = 3.1 50 ha
Perhitungan PMIBP tahun pertama adalah :
= [(lo00 ha + 200 ha)
x
Rp1.800.000]+
(400 ha x I xRp1.800.000) + ( 250 h a x 2
x
Rp1.800.000jPerhitungan
PNRP
tahun kedua adalah :Reklamasi telali dilzporkan oleh perusahaan kepada Menteri Kehutanan, berhasil dilakukan pada areal seluas =
20 ha. Pertambnhan bukaan tambang = 0 ha, sehingga luas bukaan tambang adalah 200
-
20 = 180 ha. Tidak adapenambahan s a r m a dan prasarana tambang. ( L l
x
tarif) + (L2x
4x
tarif) + (l3x
2x
tarif)= [(I000 ha
+
180 ha)x
Rp1.800.000]+
(400 h ax
4 xRp1.800.000) -t ( 250 ha x 2 x Rp1.800,000)
c, Penggunaan kawasan hutan produksi untuk tambang bawah tariah
Luas izin pinjam pakai k ~ w a s a n hutan pada kawasan hutan prcduksi tahun 2006-20 1 1 teridentifikasi = 53 ha,
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
Jalan
= 4 h aTailing
-
10 haMulut tambang, ventilasi, tempat pembuangan/wastc=
-
2ha
pengolahan = 6 ha
Rase camp dan sarana pendukung = 1 h a Daerah penyangga
-
30 haPerhitungan PM3P adalah :
= ((4 ha + 10 h a + 2 h a + 6 ha + 1 ha) x Rp1.800.000] + (0
ha
x
4x
Rp1.800.000)+
(0 ha x 2x
Rp1.800.000) = Rp4 1,400.000d.
Penggunaan
kawasari hutan produksi untuk migas atau panas bumiLuas wilayah perjanjian = 17,60 h a yang operasinnal tambangnya dari tahun 2006-2036
Luas
izin
pinjam pakai kawasan hutan pada ka.wasan hutan produksi tahuri 2006-23 1 1 teridentifikasi =17,60 ha, dengm rincian :
Sarana prasarana (jalan, perumahan, saraca pengolahan) = 17,60 ha
Luas penimbunan material /waste dump = 0 ha
Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi = 0 ha
Areal yang belum dibuka = 0 ha
Perhitungan PNBP adalah :
(L1
x tarif)+
( L 2 x 4 xtarif! + (L3 x 2 x tarif)= (17,6 h a
x
Rp1.200.000) + (0 ha x 4x
Rp1.200.000) + (0 h ax
2x
Rp1.200.000)= Rp21.120.000 + RpO
+
RpO = Rp21.120.0002. Penggunaan kawasan
hutan
produksi untuk pembangunanjaringan telekomunikasi
Luas
izin
pinjam
pakai kawasanhutan
pada kawasa~ihutan produksi tahun 2006-201 1 teridentifikasi = 0 51 ha, dengan rincian :
P R E S I D E N REPURLIK I N D O N E S I A
JaIan masuk = 0,5 ha
Tapak tower = 0,04 ha Bukaan tambang = 0 ha
Perhitungan
PNBP
addah := (0,54 ha x Rp1.200.000) + (0 ha
x
4 x Rp1.200.000) + (0 hax
2 x Rp1.200,000)=: Rp648.000 + RpO + RpO = Rp648.000
f. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk pemba~lgunan
jaringan listrik
Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada k a w a s a ~ ~
hutan produksi tahun 2006-201 1 teridentifikasi = 7 , 2
ha, dengan rincian :
Jaringan listrik = 7,2 ha (30 m
x
2.400 m)Bukaan tambang = 0 ha
e Perhitungan PNBP addah :
= [(7,2 ha
+
0 ha) x Rp1.200.000]+
(0 hax
4 xRp1.200.000) + (0 h a
x
2 x Rp1.200.000)g. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk pembangunan jstlan to1
Luas kin pinjam pakai kawasan hutan pada kawnsan
hutan pruduksi tahun 2006-201 1 teridentifikasi 150 ha, dengan
~ c i a n :
Luas jalan : 150 ha (100 m x 15.000
m)
Areal
yang
belum dibuka = 0 haPerhitungan PNBP adalah :
(L1 xtarif) + ( L 2 x 4 x t a r i f )
+
( L 3 x 2 x tarif)[(I50 ha+O ha) x Rp1.200.000j + (0 ha x 4 x
Rp1.200.000) + (0 ha
x 2
x
Rp1.200.000)= Rp180.000.000
+
RpO + RpO = Rp180.000.000PRESIDEN
REPUBLlK INDONESIA
h, Penggunaan kawasan hutan produksi untuk PLTA
Luas
bin
pinjam
pakai
kawasan
hutan
pada
kawasanhutan
produksi
tahun 2006-201 1 teridentifikasi =307
ha, dengan rincian :I
Jalan dan jaringan
listrik
=5 ha
I
D m
dan bendungan = 101 haBase camp dan sarana pendukung = 1 ha
Uaerah penyangga = 200 ha Perhitungan PNBP adalah :
( E l xtarif)
+
(L2x4xtarif) + ( L 3 x 2 x tarif)=
[(5
ha+lor
ha+ 1ha)
x
Rp1.200.000) + (0 ha x 4x
Rp1,200.000) + (0 ha x 2 x R p 1.200.000) ,
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal2
Culcup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas,
Pasal 4
Cukup Jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal7
Cukup
jelas,PRESIOEN
R E PUBLlK INDONESIA
LAMPIRAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 'TAHUN 2008
TANGGAL 4 FEBRUARI 2008
JENIS DAN TAPJF ATAS JENIS P E N E R I M N NEGARA BUKAN PA,JAI< YANQ BERASAL DARI PENGGUNMN KAWASAN HUTAN
UNTUX KEPENTINGAN PEMBANOUNAN DI L W KEGIATAN KEHUTANAN
1
YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KEHUTANANI--
JENIS PNBP-
7
1. Penggunaan kawasan hutan untuk tambmlg tcrbuka yang bergerek secara horizontal (tambang terbuka horizontal)
R . hutan lindung
b , hutan pmduksi
2. Penggunaan kawasan hutan ~ I t u k tambang t,erb u k yang bergerak sccara vertikal
a, hutan lindung
b , hutan pmduksi
3. Pengpndan kawasen hutan untuk tambang
bawah tanah
a, hutan lindung
/
b. hutan pmduksi4. Pengpnaan kawman hutan untuk m i g s ,
panas bumi, ~aringan telekomunikasi, repiter telekomnikasq s t d u n pemancar radio, stasiun relai telcvisi, ketenagalistrilran, instalasi teknologi energi terbarukan, instalasi air, dan
I
jdan mlb a : Kc"E,k" t
i
-
SATUAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
----
1
Ha /tahun
'
Rp 3.000.000,00ttd
Ha / tahun
DR.
H,
SUSILO BAMBANG YUDHOYONO