• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum BankIndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum BankIndonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

4. Outlook Perekonomian

Pada tahun 2007-2008, ekspansi perekonomian Indonesia diprakirakan terus Pada tahun 2007-2008, ekspansi perekonomian Indonesia diprakirakan terus Pada tahun 2007-2008, ekspansi perekonomian Indonesia diprakirakan terus Pada tahun 2007-2008, ekspansi perekonomian Indonesia diprakirakan terus Pada tahun 2007-2008, ekspansi perekonomian Indonesia diprakirakan terus berlanjut dengan dilandasi oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga.

berlanjut dengan dilandasi oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga. berlanjut dengan dilandasi oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga. berlanjut dengan dilandasi oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga.

berlanjut dengan dilandasi oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga. Pertumbuhan ekonomi pada 2007 diprakirakan akan mencapai 6,2%, dan komponen utama penyumbang pertumbuhan adalah konsumsi rumah tangga dan ekspor. Pada tahun 2008, perekonomian diprakirakan tumbuh 6,5% dengan konsumsi rumah tangga dan ekspor tetap berperan besar. Selain itu, investasi akan semakin berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dari sisi harga, inflasi IHK tahun 2007 dan 2008 diprakirakan berada dalam sasaran yang ditetapkan sebesar 6%±1% dan 5%±1%.

ASUMSI DAN SKENARIO YANG DIGUNAKAN Kondisi Perekonomian Internasional

Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2007 dan 2008 diprakirakan berada Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2007 dan 2008 diprakirakan berada Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2007 dan 2008 diprakirakan berada Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2007 dan 2008 diprakirakan berada Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2007 dan 2008 diprakirakan berada pada kisaran 5,2%

pada kisaran 5,2% pada kisaran 5,2% pada kisaran 5,2%

pada kisaran 5,2% (Tabel 4.1). Pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, Euro dan Jepang pada triwulan IV-2007 diprakirakan sedikit melambat karena dampak instabilitas pasar keuangan terhadap ekonomi. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi regional diprakirakan tetap tinggi, didorong oleh pertumbuhan Cina, India, dan Singapura. Sejalan dengan revisi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, tekanan inflasi di negara G3 dan kawasan regional cenderung menurun, kecuali di Cina dan Australia. Dengan laju inflasi dunia yang melambat, stance kebijakan moneter di negara maju dan kawasan regional akan cenderung longgar. Selanjutnya, sebagai dampak dari respon kebijakan yang bias longgar pada akhir 2007, pertumbuhan ekonomi dunia 2008 diprakirakan relatif tidak berubah dari tahun sebelumnya sebesar 5,2% (y-o-y). Sejalan dengan prakiraan pertumbuhan tersebut, volume perdagangan dunia relatif tetap. Harga komoditas dunia yang saat ini tinggi, ke depan diprakirakan menurun sehingga mendukung meredanya tekanan inflasi dunia. WEO - April 2007

2007 2008 2007 2008 2007 Q4 2008 2009 Q1 2009 Q2

Dunia

Negara Berkembang 7,5 7,1 8 7,6

Cina 10 9,5 11,2 10,5 10,510,510,510,510,5 10,0 9,99,99,99,99,9

Consensus Forecast (yoy) 1)

1) Triwulan I = per Maret 2007.

(2)

Skenario Kebijakan Fiskal

Memasuki triwulan IV-2007, dorongan sektor fiskal pada perekonomian domestik Memasuki triwulan IV-2007, dorongan sektor fiskal pada perekonomian domestikMemasuki triwulan IV-2007, dorongan sektor fiskal pada perekonomian domestik Memasuki triwulan IV-2007, dorongan sektor fiskal pada perekonomian domestik Memasuki triwulan IV-2007, dorongan sektor fiskal pada perekonomian domestik bersumber baik dari konsumsi maupun investasi pemerintah.

bersumber baik dari konsumsi maupun investasi pemerintah. bersumber baik dari konsumsi maupun investasi pemerintah. bersumber baik dari konsumsi maupun investasi pemerintah.

bersumber baik dari konsumsi maupun investasi pemerintah. Defisit APBN 2007 diperkirakan meningkat dari 1,0% terhadap PDB pada 2006 menjadi 1,5% dari PDB pada APBNP 2007. Peningkatan defisit ini mengindikasikan pangsa konsumsi dan investasi pemerintah dalam pembentuk PDB diprakirakan meningkat. Dari sisi pembiayaan, defisit Pemerintah diprakirakan tidak akan mengalami hambatan karena adanya strategi front loading penerbitan SBN. Strategi ini menyebabkan sampai dengan bulan September 2007, penerbitan SBN telah mencapai 93% dari target APBNP. Untuk tahun 2008 pemerintah menargetkan defisit APBN sebesarUntuk tahun 2008 pemerintah menargetkan defisit APBN sebesarUntuk tahun 2008 pemerintah menargetkan defisit APBN sebesarUntuk tahun 2008 pemerintah menargetkan defisit APBN sebesarUntuk tahun 2008 pemerintah menargetkan defisit APBN sebesar 1,7% dari PDB

1,7% dari PDB1,7% dari PDB 1,7% dari PDB

1,7% dari PDB, dengan tetap menjaga keseimbangan antara pemberian stimulus fiskal dan kesinambungan fiskal. Relatif tingginya defisit menunjukkan keseriusan pemerintah untuk meningkatkan stimulus dan tetap berfungsinya sektor pemerintah sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi.

PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI

Perekonomian Indonesia tahun 2007 diprakirakan tumbuh sebesar 6,2% (Tabel Perekonomian Indonesia tahun 2007 diprakirakan tumbuh sebesar 6,2% (TabelPerekonomian Indonesia tahun 2007 diprakirakan tumbuh sebesar 6,2% (Tabel Perekonomian Indonesia tahun 2007 diprakirakan tumbuh sebesar 6,2% (Tabel Perekonomian Indonesia tahun 2007 diprakirakan tumbuh sebesar 6,2% (Tabel

4.2). 4.2).4.2). 4.2).

4.2). Konsumsi rumah tangga dan ekspor diprakirakan masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, sementara investasi swasta tumbuh tinggi. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi, yang selanjutnya menyebabkan lebih tingginya pendapatan masyarakat, menjadi pendorong tumbuhnya konsumsi rumah tangga di 2007.

Sementara itu, ekspor tumbuh tinggi disebabkan oleh kuatnya volume perdagangan dunia. Pertumbuhan investasi juga diprakirakan cukup tinggi didorong oleh proyek-proyek infrastruktur. Dari sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi 2007 masih didorong

oleh sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Kenaikan konsumsi rumah tangga mendorong pertumbuhan sektor industri pengolahan serta sektor pengangkutan

dan komunikasi. Sementara itu, harga minyak dan volume perdagangan dunia yang lebih tinggi akan mendorong pertumbuhan di sektor pertambangan dan penggalian. konsumsi rumah tangga dan ekspor tetap berperan besar. Sementara itu, peran investasi dalam mendorong pertumbuhan yang cukup tinggi di sektor bangunan. Selanjutnya, daya beli

% Y-o-Y, Tahun Dasar 2000

2006

I II III IV I II III* IV*

Indikator

Tabel 4.2

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan

2006 2007*

* Angka Proyeksi Bank Indonesia

2008*

Total Konsumsi 3,8 5,6 2,8 3,5 3,9 4,6 4,6 5,3 6,5 5,3 5,4

Konsumsi Swasta 2,9 3,0 3,0 3,8 3,2 4,7 4,7 4,9 5,0 4,8 5,3

Konsumsi Pemerintah 11,5 28,8 1,7 2,2 9,6 3,7 3,8 8,6 15,6 8,6 6,2

Total Investasi 1,1 1,1 1,3 8,2 2,9 7,7 6,9 8,8 9,8 8,3 10,7

Permintaan Domestik 3,1 4,4 2,4 4,6 3,7 5,3 5,2 6,2 7,3 6,0 6,8

Ekspor Barang dan Jasa 11,6 11,3 8,2 6,1 9,2 8,9 9,8 10,0 11,2 10,0 10,9

(3)

masyarakat yang semakin kuat akan mendorong lebih tingginya pertumbuhan di sektor industri pengolahan, sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

Prospek Permintaan Agregat

Konsumsi rumah tangga pada tahun 2007 diprakirakan mencapai 4,8%, lebih tinggi Konsumsi rumah tangga pada tahun 2007 diprakirakan mencapai 4,8%, lebih tinggi Konsumsi rumah tangga pada tahun 2007 diprakirakan mencapai 4,8%, lebih tinggi Konsumsi rumah tangga pada tahun 2007 diprakirakan mencapai 4,8%, lebih tinggi Konsumsi rumah tangga pada tahun 2007 diprakirakan mencapai 4,8%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2006 sebesar 3,2%.

dibandingkan tahun 2006 sebesar 3,2%. dibandingkan tahun 2006 sebesar 3,2%. dibandingkan tahun 2006 sebesar 3,2%.

dibandingkan tahun 2006 sebesar 3,2%. Meningkatnya konsumsi rumah tangga di 2007 disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi yang merefleksikan

pendapatan yang meningkat. Selain itu, inflasi 2007 yang lebih rendah turut menyebabkan pendapatan masyarakat secara riil meningkat. Demikian juga, suku bunga yang menurun pada 2007 mendorong masyarakat untuk lebih banyak

mengkonsumsi daripada menyimpan dananya. Selanjutnya di tahun 2008, konsumsiSelanjutnya di tahun 2008, konsumsiSelanjutnya di tahun 2008, konsumsiSelanjutnya di tahun 2008, konsumsiSelanjutnya di tahun 2008, konsumsi rumah tangga diprakirakan meningkat menjadi 5,3%.

rumah tangga diprakirakan meningkat menjadi 5,3%. rumah tangga diprakirakan meningkat menjadi 5,3%. rumah tangga diprakirakan meningkat menjadi 5,3%.

rumah tangga diprakirakan meningkat menjadi 5,3%. Sebagaimana tahun sebelumnya, pendapatan masyarakat yang direfleksikan pada pertumbuhan

ekonomi yang lebih tinggi merupakan faktor pendorong meningkatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Telah dimulainya persiapan pemilihan umum (Pemilu) 2009 di akhir 2008 juga memberikan kontribusi pada peningkatan konsumsi

rumah tangga di tahun depan.

Beberapa indikator yang mengkonfirmasi pertumbuhan konsumsi rumah tangga antara lain leading indikator konsumsi yang menunjukkan bahwa konsumsi berada pada fase ekspansi. Selain itu, penurunan harga impor seperti yang tercermin oleh pergerakan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) impor juga memberikan indikasi kenaikan konsumsi rumah tangga. Penurunan IHPB impor pada periode saat ini mengindikasikan konsumsi rumah tangga akan meningkat di 2008.

Kegiatan konsumsi pemerintah dalam tahun 2007 dan 2008 diprakirakan masih Kegiatan konsumsi pemerintah dalam tahun 2007 dan 2008 diprakirakan masih Kegiatan konsumsi pemerintah dalam tahun 2007 dan 2008 diprakirakan masih Kegiatan konsumsi pemerintah dalam tahun 2007 dan 2008 diprakirakan masih Kegiatan konsumsi pemerintah dalam tahun 2007 dan 2008 diprakirakan masih

tumbuh cukup tinggi. tumbuh cukup tinggi. tumbuh cukup tinggi. tumbuh cukup tinggi.

tumbuh cukup tinggi. Konsumsi pemerintah di 2007 dan 2008 didorong oleh kenaikan belanja pegawai berupa kenaikan gaji pokok sebesar 15% di 2007 dan 20% di 2008, serta dibayarkannya gaji ke-13 pada kuartal kedua tiap tahunnya. Sementara itu pada 2008, defisit anggaran pemerintah diprakirakan menjadi 1,7% PDB, lebih tinggi dibandingkan 2007. Sejalan dengan itu, peningkatan pengeluaran pemerintah dalam bentuk investasi akan lebih besar dibandingkan pengeluaran dalam bentuk konsumsi. Dengan demikian, secara riil pertumbuhan konsumsi pemerintah di 2008 melambat dibandingkan di 2007, sementara di sisi lain pertumbuhan investasi pemerintah pada 2008 meningkat dibandingkan 2007.

Pertumbuhan investasi pada 2007 dan 2008 diprakirakan tetap meningkat, Pertumbuhan investasi pada 2007 dan 2008 diprakirakan tetap meningkat, Pertumbuhan investasi pada 2007 dan 2008 diprakirakan tetap meningkat, Pertumbuhan investasi pada 2007 dan 2008 diprakirakan tetap meningkat, Pertumbuhan investasi pada 2007 dan 2008 diprakirakan tetap meningkat, masing-masing tumbuh sebesar 8,3% dan 10,7%.

masing tumbuh sebesar 8,3% dan 10,7%. masing tumbuh sebesar 8,3% dan 10,7%. masing tumbuh sebesar 8,3% dan 10,7%.

(4)

disebabkan oleh kuatnya permintaan karena pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Selain itu, harga barang impor yang diprakirakan tetap rendah masih menjadi faktor pendorong lainnya bagi pertumbuhan investasi. Dilihat dari jenis investasi, meningkatnya investasi pada 2007 dan 2008 diprakirakan lebih didorong oleh investasi bangunan. Meningkatnya investasi bangunan ini sesuai dengan rencana semakin maraknya proyek-proyek infrastruktur yang dibangun di 2008. Sementara itu investasi non-bangunan juga tumbuh meningkat. Hal ini sejalan dengan persetujuan PMA dan PMDN sampai dengan semester II-2007 yang lebih tinggi dibandingkan semester yang sama tahun 2006.

Kegiatan ekspor barang dan jasa diprakirakan meningkat lebih tinggi, yaitu tumbuh Kegiatan ekspor barang dan jasa diprakirakan meningkat lebih tinggi, yaitu tumbuhKegiatan ekspor barang dan jasa diprakirakan meningkat lebih tinggi, yaitu tumbuh Kegiatan ekspor barang dan jasa diprakirakan meningkat lebih tinggi, yaitu tumbuh Kegiatan ekspor barang dan jasa diprakirakan meningkat lebih tinggi, yaitu tumbuh sebesar 10,0% pada 2007 dan 10,9% pada 2008.

sebesar 10,0% pada 2007 dan 10,9% pada 2008.sebesar 10,0% pada 2007 dan 10,9% pada 2008. sebesar 10,0% pada 2007 dan 10,9% pada 2008.

sebesar 10,0% pada 2007 dan 10,9% pada 2008. Pada 2007, meningkatnya

pertumbuhan ekspor disebabkan oleh lebih murahnya harga bahan baku impor. Hal tersebut didorong oleh pertumbuhan harga komoditi non-migas dunia yang lebih rendah. Selain itu, penurunan harga barang modal yang diimpor juga mendorong

investasi terutama non-bangunan. Meningkatnya investasi non-bangunan berpotensi untuk meningkatkan ekspor ke depan. Ke depan, meningkatnya pertumbuhan ekspor di tahun 2008 disebabkan oleh volume perdagangan dunia yang diprakirakan lebih

tinggi, serta semakin kuatnya pertumbuhan investasi non-bangunan. Selain itu, meskipun diprakirakan terjadi kecenderungan penurunan harga komoditi dunia, tingkat harga diprakirakan masih tinggi dan masih memberikan insentif bagi eksportir untuk menjual barangnya ke luar negeri.

Impor barang dan jasa pada tahun 2007 dan 2008 diprakirakan tumbuh 9,1% dan Impor barang dan jasa pada tahun 2007 dan 2008 diprakirakan tumbuh 9,1% danImpor barang dan jasa pada tahun 2007 dan 2008 diprakirakan tumbuh 9,1% dan Impor barang dan jasa pada tahun 2007 dan 2008 diprakirakan tumbuh 9,1% dan Impor barang dan jasa pada tahun 2007 dan 2008 diprakirakan tumbuh 9,1% dan

13,0%, meningkat dibandingkan tahun 2006. 13,0%, meningkat dibandingkan tahun 2006.13,0%, meningkat dibandingkan tahun 2006. 13,0%, meningkat dibandingkan tahun 2006.

13,0%, meningkat dibandingkan tahun 2006. Meningkatnya impor disebabkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sehingga permintaan domestik juga meningkat. Dari sisi jenis barang, pertumbuhan impor diprakirakan didorong oleh impor barang konsumsi dan barang modal.

Prospek Penawaran Agregat

Prospek peningkatan permintaan agregat yang cerah diprakirakan masih dapat Prospek peningkatan permintaan agregat yang cerah diprakirakan masih dapatProspek peningkatan permintaan agregat yang cerah diprakirakan masih dapat Prospek peningkatan permintaan agregat yang cerah diprakirakan masih dapat Prospek peningkatan permintaan agregat yang cerah diprakirakan masih dapat

diimbangi oleh sisi penawaran. diimbangi oleh sisi penawaran. diimbangi oleh sisi penawaran. diimbangi oleh sisi penawaran.

diimbangi oleh sisi penawaran. Secara umum, pertumbuhan ekonomi sisi penawaran didukung terutama oleh sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Sektor bangunan juga diprakirakan tumbuh tinggi sebagaimana diindikasikan oleh masih maraknya pembangunan berbagai proyek properti komersial, dan difasilitasi oleh kecenderungan penurunan suku bunga kredit. Sementara itu, sektor keuangan juga diprakirakan mencatat kinerja kuat seiring dengan pembiayaan yang meningkat terhadap sektor riil (Tabel 4.3).

Sektor industri pengolahan pada 2007 diprakirakan tumbuh lebih tinggi (5,7%) Sektor industri pengolahan pada 2007 diprakirakan tumbuh lebih tinggi (5,7%)Sektor industri pengolahan pada 2007 diprakirakan tumbuh lebih tinggi (5,7%) Sektor industri pengolahan pada 2007 diprakirakan tumbuh lebih tinggi (5,7%) Sektor industri pengolahan pada 2007 diprakirakan tumbuh lebih tinggi (5,7%) dari tahun 2006 (4,6%).

dari tahun 2006 (4,6%). dari tahun 2006 (4,6%). dari tahun 2006 (4,6%).

(5)

sektor industri terus meningkat sejak triwulan III-2006. Selanjutnya padaSelanjutnya padaSelanjutnya padaSelanjutnya padaSelanjutnya pada 2008 prospek sektor industri 2008 prospek sektor industri2008 prospek sektor industri 2008 prospek sektor industri2008 prospek sektor industri

pengolahan diprakirakan semakin pengolahan diprakirakan semakinpengolahan diprakirakan semakin pengolahan diprakirakan semakinpengolahan diprakirakan semakin

cerah, tumbuh sebesar 6,1%. cerah, tumbuh sebesar 6,1%.cerah, tumbuh sebesar 6,1%.

cerah, tumbuh sebesar 6,1%.cerah, tumbuh sebesar 6,1%. Kegiatan

ekonomi yang dimotori oleh konsumsi swasta yang semakin meningkat masih akan mendorong meningkatnya produksi di sektor industri. Pembangunan infrastruktur yang sebagian besar memasuki tahap konstruksi pada tahun 2008-2009 serta meningkatnya kegiatan dalam rangka menyongsong Pemilu, menjadi faktor pendorong lain bagi sektor industri. Dari sisi kebijakan, beberapa aturan pemerintah di sektor industri yang digulirkan pada tahun 2007 akan meningkatkan sisi produksi pada tahun 2008. Kebijakan tersebut diantaranya program restrukturisasi mesin TPT yang hingga September 2007 mencapai tahap verifikasi, kebijakan penghapusan bea masuk baja canai panas (hot rolled coil/HRC), serta perbaikan pasokan gas bagi kalangan industri.

Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada 2007 diprakirakan tumbuh 8,3%, Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada 2007 diprakirakan tumbuh 8,3%, Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada 2007 diprakirakan tumbuh 8,3%, Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada 2007 diprakirakan tumbuh 8,3%, Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada 2007 diprakirakan tumbuh 8,3%,

lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 2006 sebesar 6,1%. lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 2006 sebesar 6,1%. lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 2006 sebesar 6,1%. lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 2006 sebesar 6,1%.

lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 2006 sebesar 6,1%. Membaiknya daya beli masyarakat memberikan dorongan positif terhadap kinerja di sektor-sektor penghasil barang, yang pada gilirannya berdampak terhadap peningkatan aktivitas

perdagangan besar dan eceran. Selain itu, suku bunga kredit yang menurun memberikan dorongan pembiayaan pada sektor ini. Lebih jauh, nilai tukar rupiah yang pada tahun 2007 secara rata-rata lebih kuat dibandingkan tahun 2006

menyebabkan harga barang yang diperdagangkan menjadi lebih murah. Lebih murahnya harga barang mendorong masyarakat untuk lebih membeli barang hasil produksi yang kemudian meningkatkan omset penjualan produsen. Pertumbuhan

yang meningkat juga dikonfirmasi oleh indikator penuntun sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang masih berada pada tahap ekspansi. Pada tahun 2008,Pada tahun 2008,Pada tahun 2008,Pada tahun 2008,Pada tahun 2008, pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran diprakirakan semakin melaju, pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran diprakirakan semakin melaju, pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran diprakirakan semakin melaju, pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran diprakirakan semakin melaju, pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran diprakirakan semakin melaju,

mencapai 8,5%. mencapai 8,5%. mencapai 8,5%. mencapai 8,5%.

mencapai 8,5%. Aktivitas di subsektor perdagangan besar dan eceran masih mendominasi pertumbuhan di sektor ini. Faktor utama yang menggerakkan sektor ini adalah kenaikan konsumsi swasta yang merupakan cerminan dari membaiknya

daya beli masyarakat. Sesuai dengan prakiraan kinerja sektor industri pengolahan, kegiatan perdagangan barang-barang yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dan penyelenggaraan Pemilu diprakirakan semakin marak.

Sektor pertanian diprakirakan tumbuh sekitar 2,0% pada 2007. Sektor pertanian diprakirakan tumbuh sekitar 2,0% pada 2007. Sektor pertanian diprakirakan tumbuh sekitar 2,0% pada 2007. Sektor pertanian diprakirakan tumbuh sekitar 2,0% pada 2007.

Sektor pertanian diprakirakan tumbuh sekitar 2,0% pada 2007. Di sektor ini, peran subsektor tanaman bahan makanan, khususnya padi, sangat dominan. Pergeseran musim tanam menyebabkan hasil panen raya di triwulan I-2007 tidak sebanyak periode yang sama tahun lalu. Akibatnya, walaupun output di triwulan II-2007

% Y-o-Y, Tahun Dasar 2000

2006

I II III IV I II III* IV*

Indikator

Tabel 4.3

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran

2006 2007*

* Angka Proyeksi Bank Indonesia

2008*

Pertanian 6,4 1,5 2,2 1,8 3,0 -1,1 2,4 2,3 4,5 2,0 2,8

Pertambangan & Penggalian 2,7 4,0 1,6 0,7 2,2 6,5 3,4 3,0 -2,1 2,6 2,7

Industri Pengolahan 2,9 3,7 5,9 5,9 4,6 5,3 5,5 5,8 6,0 5,7 6,1

Listrik, Gas & Air Bersih 5,1 4,4 5,7 8,1 5,9 8,5 10,6 10,7 10,8 10,1 10,6

Bangunan 7,4 8,7 9,3 10,4 9,0 9,4 7,8 8,8 11,0 9,3 10,3

Perdagangan, Hotel & Restoran 4,4 5,5 7,5 7,0 6,1 8,1 8,3 8,5 8,3 8,3 8,5 Pengangkutan & Komunikasi 11,5 13,3 13,6 15,9 13,6 11,3 11,9 12,1 12,5 12,0 12,3 Keuangan, Persewaan & Jasa 5,7 5,3 4,7 6,8 5,6 7,9 7,7 7,7 7,6 7,7 7,7

Jasa-jasa 5,8 6,1 6,9 6,0 6,2 6,8 7,1 6,3 5,4 6,4 4,6

PDB 5,0 5,0 5,9 6,1 5,5 6,0 6,3 6,3 6,4 6,2 6,5

(6)

lebih tinggi dari triwulan II-2006, namun tidak maksimalnya hasil panen raya menyebabkan realisasi output subsektor tanaman bahan makanan pada semester I-2007 hanya tumbuh 0,68% (y-o-y). Realisasi ini merupakan pencapaian terendah pertumbuhan tahunan semester I dalam tujuh tahun terakhir. Dengan perkembangan ini, pada 2007 sektor pertanian diprakirakan tumbuh lebih rendah dibandingkan tahun 2006. Prakiraan ini didukung oleh Angka Ramalan II √ BPS yang memprakirakan produksi padi 2007 hanya meningkat sekitar 1,23% atau menjadi 55,13 juta ton. Sementara itu, produksi subsektor tanaman perkebunan didukung oleh produksi kelapa sawit, yang pada tahun ini mencapai sekitar 16,5-16,6 juta ton. Kenaikan produksi ini tidak terlepas dari produktivitas kebun yang tinggi dan insentif harga CPO di pasar internasional yang menarik. Pada 2008,Pada 2008,Pada 2008,Pada 2008,Pada 2008, sektor pertanian diprakirakan tumbuh lebih baik dibandingkan pertumbuhan 2007, sektor pertanian diprakirakan tumbuh lebih baik dibandingkan pertumbuhan 2007,sektor pertanian diprakirakan tumbuh lebih baik dibandingkan pertumbuhan 2007, sektor pertanian diprakirakan tumbuh lebih baik dibandingkan pertumbuhan 2007, sektor pertanian diprakirakan tumbuh lebih baik dibandingkan pertumbuhan 2007, yaitu mencapai 2,8%.

yaitu mencapai 2,8%.yaitu mencapai 2,8%. yaitu mencapai 2,8%.

yaitu mencapai 2,8%. Output yang lebih tinggi didorong oleh peningkatan produktivitas, melalui penggunaan benih unggul hibrida √ yang berdaya hasil 10-25% lebih tinggi daripada padi nonhibrida √ dan penyediaan pupuk serta benih yang mencukupi. Pemerintah, dalam APBN 2008, telah mengalokasikan anggaran subsidi kepada petani berupa pupuk, bunga kredit program, dan benih. Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan anggaran yang antara lain digunakan untuk penyediaan dan perbaikan infrastruktur pertanian, serta pengendalian hama dan penyakit. Prospek yang menggembirakan di sektor pertanian antara lain tercermin dari penyaluran kredit perkebunan dari bank BUMN kepada berbagai perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Sektor pengangkutan dan komunikasi diprakirakan tumbuh tinggi sekitar 12,0% Sektor pengangkutan dan komunikasi diprakirakan tumbuh tinggi sekitar 12,0%Sektor pengangkutan dan komunikasi diprakirakan tumbuh tinggi sekitar 12,0% Sektor pengangkutan dan komunikasi diprakirakan tumbuh tinggi sekitar 12,0% Sektor pengangkutan dan komunikasi diprakirakan tumbuh tinggi sekitar 12,0%

tahun 2007. tahun 2007. tahun 2007. tahun 2007.

tahun 2007. Secara umum, kontribusi terbesar pertumbuhan sektor ini disumbang

oleh subsektor komunikasi yang hingga semester I-2007 mencapai sekitar 27% (y-o-y). Daya beli masyarakat yang meningkat, layanan selular yang semakin luas, dan biaya percakapan yang semakin terjangkau merupakan faktor pendorong

tingginya pertumbuhan subsektor tersebut. Pertumbuhan subsektor komunikasi yang mengesankan ini sejalan dengan proyeksi Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia. Institusi ini memprakirakan jumlah pengguna ponsel di Indonesia

mencapai 75,6 juta orang atau naik 20% pada 2007. Pada tahun 2008, sektorPada tahun 2008, sektorPada tahun 2008, sektorPada tahun 2008, sektorPada tahun 2008, sektor pengangkutan dan komunikasi diprakirakan tetap mengalami pertumbuhan yang pengangkutan dan komunikasi diprakirakan tetap mengalami pertumbuhan yangpengangkutan dan komunikasi diprakirakan tetap mengalami pertumbuhan yang pengangkutan dan komunikasi diprakirakan tetap mengalami pertumbuhan yang pengangkutan dan komunikasi diprakirakan tetap mengalami pertumbuhan yang

tinggi, sebesar 12,3%. tinggi, sebesar 12,3%.tinggi, sebesar 12,3%. tinggi, sebesar 12,3%.

tinggi, sebesar 12,3%. Kegiatan ekonomi yang semakin meningkat akan mendorong

aktivitas angkutan di segala moda. Sementara itu, kinerja subsektor komunikasi masih tetap bersinar. Permintaan akan komunikasi yang meningkat didukung pula oleh kondisi suplai yang semakin membaik seiring dengan investasi yang dilakukan

oleh para operator telepon dalam beberapa tahun terakhir.

Sektor bangunan diprakirakan tumbuh sekitar 9,3% pada tahun 2007, Sektor bangunan diprakirakan tumbuh sekitar 9,3% pada tahun 2007, Sektor bangunan diprakirakan tumbuh sekitar 9,3% pada tahun 2007, Sektor bangunan diprakirakan tumbuh sekitar 9,3% pada tahun 2007,

Sektor bangunan diprakirakan tumbuh sekitar 9,3% pada tahun 2007, lebih tinggi dibandingkan tahun 2006. Kecenderungan penurunan suku bunga diprakirakan tetap menjadi salah satu pendorong pertumbuhan sektor bangunan √ khususnya properti √ pada tahun 2007. Ke depan, perkembangan di sektor bangunan diprakirakan semakin menggembirakan. Pada 2008 sektor bangunan dapat tumbuhPada 2008 sektor bangunan dapat tumbuhPada 2008 sektor bangunan dapat tumbuhPada 2008 sektor bangunan dapat tumbuhPada 2008 sektor bangunan dapat tumbuh lebih tinggi lagi mencapai 10,3%.

lebih tinggi lagi mencapai 10,3%.lebih tinggi lagi mencapai 10,3%. lebih tinggi lagi mencapai 10,3%.

(7)

suku bunga kredit yang tetap menarik, belanja modal pemerintah yang cukup tinggi, serta pembangunan infrastruktur yang melibatkan peran swasta.

Sektor keuangan pada tahun 2007 diprakirakan tumbuh cukup tinggi mencapai Sektor keuangan pada tahun 2007 diprakirakan tumbuh cukup tinggi mencapai Sektor keuangan pada tahun 2007 diprakirakan tumbuh cukup tinggi mencapai Sektor keuangan pada tahun 2007 diprakirakan tumbuh cukup tinggi mencapai Sektor keuangan pada tahun 2007 diprakirakan tumbuh cukup tinggi mencapai 7,7%,

7,7%, 7,7%, 7,7%,

7,7%, lebih tinggi dari tahun 2006 sebesar 5,6%. Faktor pendorong utama pertumbuhan sektor ini adalah net interest margin (NIM) subsektor bank yang masih tetap tinggi dan kegiatan ekonomi yang semakin meningkat. NIM yang tinggi disebabkan oleh kecenderungan suku bunga simpanan yang turun lebih cepat daripada suku bunga kredit. Sementara itu, subsektor lembaga keuangan bukan bank, seperti perusahaan pembiayaan konsumen dan leasing, juga memetik manfaat dari kecenderungan peningkatan kegiatan ekonomi dan penurunan suku bunga. Dalam tahun 2008, kinerja sektor keuangan diprakirakan masih tetap kuat pada Dalam tahun 2008, kinerja sektor keuangan diprakirakan masih tetap kuat pada Dalam tahun 2008, kinerja sektor keuangan diprakirakan masih tetap kuat pada Dalam tahun 2008, kinerja sektor keuangan diprakirakan masih tetap kuat pada Dalam tahun 2008, kinerja sektor keuangan diprakirakan masih tetap kuat pada

kisaran pertumbuhan sebesar 7,7%. kisaran pertumbuhan sebesar 7,7%. kisaran pertumbuhan sebesar 7,7%. kisaran pertumbuhan sebesar 7,7%.

kisaran pertumbuhan sebesar 7,7%. Kegiatan ekonomi yang lebih tinggi diprakirakan meningkatkan permintaan akan jasa intermediasi sektor keuangan. NIM yang diprakirakan tetap menarik juga turut mendukung pertumbuhan sektor ini.

PRAKIRAAN INFLASI

Prospek inflasi IHK 2007 diprakirakan berada dalam sasaran yang ditetapkan sebesar Prospek inflasi IHK 2007 diprakirakan berada dalam sasaran yang ditetapkan sebesar Prospek inflasi IHK 2007 diprakirakan berada dalam sasaran yang ditetapkan sebesar Prospek inflasi IHK 2007 diprakirakan berada dalam sasaran yang ditetapkan sebesar Prospek inflasi IHK 2007 diprakirakan berada dalam sasaran yang ditetapkan sebesar

6% 6% 6% 6%

6%

±

1%.1%.1%.1%.1%. Inflasi di tiga bulan terakhir tahun 2007 diprakirakan moderat dengan tekanan inflasi yang bersumber dari faktor musiman perayaan keagamaan dan tibanya musim tanam pertanian pangan. Sementara itu, tekanan inflasi dari faktor fundamental diprakirakan lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Selanjutnya, prospek inflasi di 2008 diprakirakan berada dalam kisaran sasarannya Selanjutnya, prospek inflasi di 2008 diprakirakan berada dalam kisaran sasarannya Selanjutnya, prospek inflasi di 2008 diprakirakan berada dalam kisaran sasarannya Selanjutnya, prospek inflasi di 2008 diprakirakan berada dalam kisaran sasarannya Selanjutnya, prospek inflasi di 2008 diprakirakan berada dalam kisaran sasarannya

sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5%

sebesar 5%

±

1%.1%.1%. Tekanan inflasi dari faktor fundamental diprakirakan meningkat1%.1%. dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan akselerasi pertumbuhan ekonomi. Kendati demikian, tekanan inflasi IHK diprakirakan dapat dimitigasi oleh lebih rendahnya tekanan inflasi dari kelompok inti dan volatile foods.

Ekspektasi inflasi tahun 2007-2008 diprakirakan relatif terjaga. Ekspektasi inflasi tahun 2007-2008 diprakirakan relatif terjaga. Ekspektasi inflasi tahun 2007-2008 diprakirakan relatif terjaga. Ekspektasi inflasi tahun 2007-2008 diprakirakan relatif terjaga.

Ekspektasi inflasi tahun 2007-2008 diprakirakan relatif terjaga. Relatif terjaganya tekanan inflasi dari sisi ekspektasi pada tahun 2007 diprakirakan merupakan efek tunda (inersia) dari nilai tukar yang relatif stabil dan tidak terjadinya kenaikan harga barang/tarif barang administered strategis. Prakiraan ini sejalan dengan gambaran ekspektasi harga konsumen dan pedagang untuk 3 s.d 6 bulan ke depan berdasarkan berbagai hasil survei. Pada 2008, ekspektasi inflasi diindikasikan sedikit meningkat seiring dengan proyeksi lebih tingginya pertumbuhan perekonomian pada 2008. Meskipun demikian, tekanan terhadap ekspektasi inflasi ke depan diprakirakan dapat diredam oleh komitmen pemerintah untuk tidak menaikkan harga barang administered strategis khususnya bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL).

Tekanan inflasi sebagai hasil interaksi sisi permintaan dan sisi penawaran diprakirakan Tekanan inflasi sebagai hasil interaksi sisi permintaan dan sisi penawaran diprakirakan Tekanan inflasi sebagai hasil interaksi sisi permintaan dan sisi penawaran diprakirakan Tekanan inflasi sebagai hasil interaksi sisi permintaan dan sisi penawaran diprakirakan Tekanan inflasi sebagai hasil interaksi sisi permintaan dan sisi penawaran diprakirakan minimal sepanjang 2007-2008.

minimal sepanjang 2007-2008. minimal sepanjang 2007-2008. minimal sepanjang 2007-2008.

(8)

Meskipun demikian, akselerasi sisi permintaan dalam jangka menengah perlu diwaspadai. Hal ini tercermin pada peningkatan level dan akselerasi output gap dalam tahun 2008. Peningkatan level dan akselerasi output gap bersumber dari peningkatan sisi permintaan yang lebih besar dibandingkan peningkatan penambahan kapasitas produksi (investasi).

Pada akhir tahun 2007, tekanan inflasi dari sisi eksternal diprakirakan cenderung Pada akhir tahun 2007, tekanan inflasi dari sisi eksternal diprakirakan cenderungPada akhir tahun 2007, tekanan inflasi dari sisi eksternal diprakirakan cenderung Pada akhir tahun 2007, tekanan inflasi dari sisi eksternal diprakirakan cenderung Pada akhir tahun 2007, tekanan inflasi dari sisi eksternal diprakirakan cenderung turun. Selanjutnya pada 2008, inflasi negara mitra dagang diprakirakan lebih tinggi turun. Selanjutnya pada 2008, inflasi negara mitra dagang diprakirakan lebih tinggiturun. Selanjutnya pada 2008, inflasi negara mitra dagang diprakirakan lebih tinggi turun. Selanjutnya pada 2008, inflasi negara mitra dagang diprakirakan lebih tinggi turun. Selanjutnya pada 2008, inflasi negara mitra dagang diprakirakan lebih tinggi karena adanya peningkatan harga di negara-negara berkembang.

karena adanya peningkatan harga di negara-negara berkembang. karena adanya peningkatan harga di negara-negara berkembang. karena adanya peningkatan harga di negara-negara berkembang.

karena adanya peningkatan harga di negara-negara berkembang. Peningkatan

inflasi negara mitra dagang tersebut terutama berasal dari peningkatan harga energi dan makanan. Peningkatan harga energi terutama dipicu oleh melonjaknya harga minyak dunia akibat terbatasnya kapasitas produksi. Adapun peningkatan harga makanan dipicu oleh terbatasnya pasokan dan peningkatan penggunaan biofuel. Dari sisi nilai tukar, prospek nilai tukar rupiah di 2007 dan 2008 diprakirakan terjaga di level yang relatif stabil seiring dengan masih menariknya imbal hasil aset di pasar

keuangan dan tingkat risiko ekonomi yang diprakirakan menurun. Volatilitas pergerakan nilai tukar diprakirakan lebih rendah, sehingga dampaknya terhadap inflasi sisi eksternal tidak terlalu besar. Selain itu, tekanan inflasi sisi eksternal

diprakirakan tidak terlalu signifikan mengingat relatif kecilnya porsi impor bahan konsumsi terhadap total total konsumsi rumah tangga.

Tekanan inflasi Tekanan inflasi Tekanan inflasi Tekanan inflasi

Tekanan inflasi administeredadministeredadministeredadministeredadministered diprakirakan menurun di sisa tahun 2007 dan sepanjang diprakirakan menurun di sisa tahun 2007 dan sepanjang diprakirakan menurun di sisa tahun 2007 dan sepanjang diprakirakan menurun di sisa tahun 2007 dan sepanjang diprakirakan menurun di sisa tahun 2007 dan sepanjang tahun 2008.

tahun 2008. tahun 2008. tahun 2008.

tahun 2008. Ke depan, kelangkaan minyak tanah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir diprakirakan tidak akan terjadi. Menurunnya tekanan inflasi administered didukung oleh komitmen pemerintah untuk tidak menaikkan harga barang kelompok administered, terutama yang bersifat strategis seperti BBM dan TDL. Tekanan inflasi dari kelompok administered diprakirakan hanya akan terjadi untuk komoditas-komoditas yang non-strategis seperti kenaikan LPG dan tarif PAM.

Sementara itu, tekanan inflasi Sementara itu, tekanan inflasi Sementara itu, tekanan inflasi Sementara itu, tekanan inflasi

Sementara itu, tekanan inflasi volatile foodsvolatile foodsvolatile foodsvolatile foodsvolatile foods diprakirakan menurun di sisa tahun diprakirakan menurun di sisa tahun diprakirakan menurun di sisa tahun diprakirakan menurun di sisa tahun diprakirakan menurun di sisa tahun 2007.

2007.2007. 2007.

2007. Gejolak harga minyak goreng yang telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir diprakirakan tidak akan berlanjut. Hal tersebut didasarkan pada harga crude palm oil (CPO) internasional yang cenderung menurun. Selain itu, harga beras internasional ke depan diprakirakan akan cenderung turun. Tekanan inflasi volatile foods di sisa tahun 2007 diprakirakan bersumber dari faktor perayaan hari besar keagamaan dan tahun baru yang jatuh pada Oktober dan Desember 2007, serta masuknya masa musim tanam.

Pada 2008, inflasi Pada 2008, inflasi Pada 2008, inflasi Pada 2008, inflasi

(9)

FAKTOR RISIKO

Kedepan, beberapa risiko dapat menimbulkan potensi perlambatan pada Kedepan, beberapa risiko dapat menimbulkan potensi perlambatan pada Kedepan, beberapa risiko dapat menimbulkan potensi perlambatan pada Kedepan, beberapa risiko dapat menimbulkan potensi perlambatan pada Kedepan, beberapa risiko dapat menimbulkan potensi perlambatan pada perekonomian domestik dan peningkatan inflasi.

perekonomian domestik dan peningkatan inflasi. perekonomian domestik dan peningkatan inflasi. perekonomian domestik dan peningkatan inflasi.

Gambar

Tabel 4.1Cina, India, dan Singapura. Sejalan
Tabel 4.3triwulan III-2006. Selanjutnya padaSelanjutnya padaSelanjutnya padaSelanjutnya padaSelanjutnya padaProyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran2008 prospek sektor industri2008 prospek sektor industri2008 prospek sektor industri2008 prospek sektor industri2008 prospek sektor industri

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian yang dicapai adalah merancang sebuah website e-comeerce berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan metode perancangan berbasiskan objek (

Pemberian ampas tahu tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi susu sapi perah diduga salah satu penyebabnya karena ampas tahu merupakan pakan tambahan yang

yang menyatakan bahwa praktik gaya kepemimpinan transformasional mampu membawa perubahan-perubahan yang lebih mendasar seperti nilai-nilai, tujuan serta kebutuhan

Dengan demikian hasil perhitungan indeks asosiasi tentunya memperkuat kesimpulan hasil perhitungan tabel Contingency, bahwa pada umumnya spesies penyusun padang rumput daerah

karena faktor kelelahan dengan jam terbang total lebih dari 6624 jam dengan rute penerbangan sektor terbukti menghasilkan kadar enzim α-amylase saliva yang lebih tinggi

Area penyimpanan, persiapan, dan aplikasi harus mempunyai ventilasi yang baik , hal ini untuk mencegah pembentukan uap dengan konsentrasi tinggi yang melebihi batas limit

Berdasarkan uraian permasalah di atas maka dibutuhkan suatu alat bantu yang bisa menyelesaikan masalah, yaitu, timbangan digital menggunakan mikrokontroller ATMega 2560

Selain itu, dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Mahardika (2017) yang berjudul “Hubungan Gratitude dan Subjective Well-Being Odapus Wanita Dewasa Awal di Syamsi Dhuha