• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedudukan Para Pihak Dalam Kontrak Pemborongan Bidang Konstruksi Proyek Pemerintahan Kabupaten...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kedudukan Para Pihak Dalam Kontrak Pemborongan Bidang Konstruksi Proyek Pemerintahan Kabupaten..."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KEDUDUKAN PARA PIHAK DALAM KONTRAK

PEMBORONGAN BIDANG KONSTRUKSI PROYEK

PEMERINTAHAN KABUPATEN LABUHAN BATU

TESIS

Oleh :

INDRA SB SIMATUPANG

017011028/MKN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2005

Indra SB Simatupang : Kedudukan Para Pihak Dalam Kontrak Pemborongan Bidang Konstruksi…, 2005

(2)

Indra SB Simatupang : Kedudukan Para Pihak Dalam Kontrak Pemborongan Bidang Konstruksi…, 2005

Dalam pelaksanaan pembangunan fisik pihak Pengguna Jasa telah lazim mempergunakan jasa Penyedia Jasa untuk pelaksanaannya. Hal itu dilakukan dengan membuat suatu kontrak yang disebut sebagai kontrak pemborongan konstruksi dengan mengacu kepada KUH Perdata, A.V 1941, UU No. 18 tahun 1999, PP No. 29 tahun 2000, Keppres No. 80 tahun 2003, Keppres No. 61 Tahun 2004 dan Perpres No. 32 Tahun 2005.

Dalam pelaksanaan kontrak pemborongan tersebut perlu ditelusuri tentang proses yang dilakukan sebelum terjadinya kontrak. Kedudukan hukum para pihak dalam kontrak dokumen kontrak beserta perubahannya, pengalihan kontrak; berakhirnya kontrak cedera janji, faktor penyebab terjadinya cedera janji serta implementasi hukumnya.

Untuk menggambarkan hal-hal sebagaimana yang tersebut diatas dilakukan penelitian yang bersifat deskriftif analistis. Lokasi penelitian adalah di Kabupaten Labuhanbatu dan responden ditetapkan sebanyak 10 kontrak yang terdaftar pada Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) Kabupaten Labuhan batu.

Data primer dan skunder diperoleh melalui studi kepustakaan, penelaahan dokumen-dokumen kontrak serta studi lapangan dengan mempergunakan pedoman wawancara dan penyebaran daftar quisioner.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran antara lain proses yang dilakukan sebelum terjadinya kontrak seperti proses prakualifikasi dan pelelangan, hal ini belum dilakukan dengan baik; sehingga kemampuan dasar Penyedia Jasa tidak diketahui secara benar. Dalam pelaksanaan kontrak, kedudukan para pihak tidak seimbang dengan kedudukan seperti ini posisi kontraktor cukup lemah. Kedudukan sub kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan adalah diluar kontrak dasar, sub kontraktor hanya bertanggung jawab kepada kontraktor dan segala tindakan sub kontraktor dianggap sebagai tindakan kontraktor secara keseluruhan. Dalam praktek masih

(3)

Indra SB Simatupang : Kedudukan Para Pihak Dalam Kontrak Pemborongan Bidang Konstruksi…, 2005

USU Repository © 2007

dilakukan pengalihan kontrak kepada kontraktor lain tanpa sepengetahuan Pengusaha Jasa.

Dalam pelaksanaan kontrak pemborongan konstruksi, Cedera Janji yang terjadi hanyalah berupa kontraktor terlambat memulai pekerjaan dan terlambat menyelesaikan pekerjaan. Faktor penyebab timbulya cedera janji adalah hanyalah keadaan alam yang tidak mendukung.

Kemudian pekerjaan pemborongan konstruksi berakhir setelah pekerjaan diserah terimakan setelah masa pemeliharaan berakhir sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 36 ayat (6) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003.

Kata kunci :

- Kedudukan Para Pillak

(4)

Indra SB Simatupang : Kedudukan Para Pihak Dalam Kontrak Pemborongan Bidang Konstruksi…, 2005

USU Repository © 2007

POSITION OF PARTIES IN CONSTRUCTION CONTRACT FOR LOCAL GOVERNMENT PROJECT OF LABUHANBATU

I n d r a S B S i m a t u p a n g® M u s t a f a S i r e g a r© C h a i r a n i B u s t a t n i ©

Pendastaren Tarigan©

ABSTRACT

In the physical construction, the stakeholder asks the contractor to accomplish the construction. This is conducted by a contract known as construction contract referred to civil code (KUH Perdata), AV 1941, Act No. 18 of 1999, Government Regulation No. 29 of 2000, Decree of President No. 61 of 2004 and Provision of President No. 32 of 2005.

In the accomplishment of contract work, it is important to review a process before make of contract. The Iwa position for the parties who in evolved in contract, contract document and its revision, contract transferring, termination of contract, its causal factor and its law implication.

In order to study a contract, it is important to do the analytic descriptive study. This study was conducted at regency of Labuhanbatu with 10 contractor registered at Indonesia National Contractor Association (GAPENSI) as respondent.

Primary and secondary date were collected through library research, review on contract documents and field by interview and questionnaire.

Based on study, there is a description that process before contract such as prequalification and bidding, has not yet performed in a good manner, so, the capability of contractor can not exposed accurately. In the accomplishment of contract, the position of parties is not balance so the contractor put in a weak position. Position of sub contractor in performing the work is out of basic contract, sub contractor only take responsibility to the contractor and all of action of sub contractor is assumed as contractor action in a whole. In its practice there is transferring of contract to another contract without confirmation to the contractor.

The implementations of contraction contract deny of promise is a delay in start the work by contractor and delay in accomplishment the work. This is caused by the natural condition that has not yet support.

And the contract is accomplish after the reject transferred after the maintenance period mentioned in article 36 paragraph (6) of Degree of President No. 80 of 2003.

Key Word:

- Position of parties - Construction contract - Government project

Referensi

Dokumen terkait

Perbincangan hasil dapatan kajian menerusi kertas kerja ini dipandu oleh tujuan utama kajian yang diaplikasi untuk membincangkan agen-agen sosialisasi pengetahuan komuniti Bajau-Laut

Jika mengelola perputaran piutang secara efektif maka akan berdampak positif pada profitabilitas karena semakin tinggi tingkat rasio perputaran piutang karena akan semakin

Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa metabolit sekunder dari fraksi etil asetat pada daun merah tanaman Pucuk Merah dengan menggunakan

Melihat tentang berbagai layanan yang disediakan GO-JEK Indonesia dalam memberikan pelayanan prima kepada pengguna sehingga akan membentuk sebuah citra pada

menginginkan kesembuhan. Salah satu cara meningkatkan kesembuhan adalah dengan memberikan bimbingn rohani dan spiritual. Bimbingan spiritual ternyata berdampak pada

Untuk pengambilan sampel diatom epilitik diambil 3 (tiga) plot dari setiap masing-masing substrat, dimana pada setiap plot substrat yang diambil dibagi menjadi 3 (tiga)

Nilai Adjusted R 2 sebesar 0,379 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh secara simultan X1, X2, X3 dan Y1 terhadap Y2 sebesar 37,9%, besarnya angka ini menunjukkan hubungan

Maksud dari Barbarian yang dikaitkan dengan globalisasi ini yaitu, sebagian masyarakat menganggap bahwa globalisasi membawa dampak buruk yang identik dengan kekerasan atau