Pengantar Globalisasi_Kelompok 16_Week 12_Selasa, 26 Mei 2015 masyarakat di dunia untuk berpikir maju dan meluas. Globalisasi adalah fenomena yang membuat apa yang tidak mungkin menjadi mungkin, dan yang semula terbatas menjadi tak terbatas. Bagi masyarakat yang mampu untuk mengikuti arus globalisasi yang dari waktu ke waktu arusnya semakin deras dan tak terprediksi, mengikuti arusnya bukanlah suatu hal yang sulit. Namun, di balik dampak positif globalisasi, ada pula masyarakat yang menganggap bahwa globalisasi membawa dampak negatif. Globalisasi zaman ini seringkali dianggap sebagai bentuk dari New Barbarian oleh sebagian masyarakat. Mungkin sebagian besar masyarakat belum mengenal istilah “Barbarian”. Barbarian sendiri menurut beberapa sumber, lebih identik dengan sekelompok masyarakat yang melakukan sesuatu yang dianggap tidak beradab, atau melakukan sesuatu yang brutal. Maksud dari Barbarian yang dikaitkan dengan globalisasi ini yaitu, sebagian masyarakat menganggap bahwa globalisasi membawa dampak buruk yang identik dengan kekerasan atau kekacauan yang akan merusak tatanan dunia yang telah ada. Masyarakat yang kurang mampu mengahadapi arus globalisasi akan merasa bahwa globalisasi merupakan sebuah cambukan atau paksaan, yang menjadi sumber kekerasan yang sering berbentuk kriminalitas sebagi upaya untuk bertahan hidup dalam arus globalisasi yang tak menentu. Secara tidak langsung, globalisasi membuka mata seluruh masyarakat di dunia hingga tanpa disadari mereka telah memiliki pemikiran baru yang mana seluruh hal yang dibawa oleh globalisasi adalah hal yang baik untuk mereka dan hal - hal tradisional adalah hal - hal yang mereka anggap kuno (Giddens, 2002: 39).
▸ Baca selengkapnya: banyak orang tidak setuju dengan adanya globalisasi,mereka beranggapan bahwa globalisasi merupakan
(2)Pengantar Globalisasi_Kelompok 16_Week 12_Selasa, 26 Mei 2015
adanya Tatanan Dunia Baru ini sebagai akhir dari sejarah Hegelian, sekaligus tanda kemenangan bagi liberalisme dan kapitalisme pasar. Gagasan George W. Bush mengenai New World Order yang digemborkan menjadi era kebajikan unipolar, nyatanya menghadapi banyak kegagalan. Pelaksanaan sistem ini tidak sesempurna yang diharapkan karena masih nyatanya terdapat beberapa kesalahan pada ide dasarnya (Salter, 2002: 128). Terdapat dua hal dasar yang berubah di bawah pengaruh globalisasi. Bayangan akan tradisi semakin memudar. Masyarakat dunia yang hidup tradisional kini menjadi ter-detradisionalisasi (Giddens, 2002: 43). Dengan kata lain, masyarakat di belahan dunia lain dalam kehidupannya mulai menanggalkan nilai-nilai tradisi leluhurnya. Modernitas terasa semakin mengglobal ketika dunia kini tidak lagi terbatas. Ini merupakan konsekuensi atas adanya tradisi.
Pengantar Globalisasi_Kelompok 16_Week 12_Selasa, 26 Mei 2015
Dari semua tulisan di atas, kelompok penulis dapat menyimpulkan bahwa, sejatinya globalisasi sama dengan hal lain yang memiliki sisi positif dan sisi negatif. Sisi positifnya, globalisasi membuat masyarakat dunia dapat berpikir maju dan luas. Namun, sisi negatifnya, bagi sebagian masyarakat yang kurang bisa mengikuti arus globalisasi, globalisasi dianggap sebagai New Barbarian, yang memicu munculnya kekerasan yang berpengaruh terhadap tatanan dunia baru. Kekerasan dalam globalisasi ini lebih banyak muncul karena sebagian masyarakat lebih memilih ‘jalan pintas’ untuk memenuhi kebutuhan mereka menghadapi arus globalisasi yang tidak menentu. Globalisasi kini memainkan peran hebat dalam peradaban terutama dalam konsep global culture yang menyebabkan hadirnya kaum radikal yang melakukan perlawanan sebagai bentuk self-determination dalam globalisasi. Globalisasi meningkatkan radikalisasi akibat keinginan kelompok tertentu yang tergolong atas pihak oposisi Amerika Serikat untuk merubah hegemoni dan dominasi Amerika Serikat dengan nilai-nilai Baratnya, yang dalam beberapa hal tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya negara-negara Dunia Ketiga. Radikalisasi yang muncul ini, menginginkan adanya perubahan dan pembaharuan sosial terutama dalam bidang politik. Radikalisasi yang muncul dalam globalisasi dewasa ini muncul dalam bentuk yang berbeda yaitu, tidak lagi hadir dalam perang dan kekerasan; namun cenderung membentuk sebuah budaya baru. Negara kuat seolah-olah menjadi pengendara; sementara itu negara berkembang menjadi penumpangnya. Negara kuat menuntun negara berkembang menuju pada era global yang diharapkan dengan doktrin-doktrinnya. Di sisi lain, negara berkembang banyak yang pada akhirnya terus terjun ke dalam lubang keterbelakangan.
Referensi :
Benjamin R. Barber. “Jihad and McWorld in the New World Disorder”, dalam Jihad vs McWorld: Terrorism’s Challenge to Democracy. London: Corgi Book, 2003, pp. 219-235.
Giddens, Anthony. 2002. “Tradition”, dalam Runaway World: How Globalisation is Reshaping Our Lives. London: Profile Books, pp. 36-50.
Pengantar Globalisasi_Kelompok 16_Week 12_Selasa, 26 Mei 2015
TTD Anggota Kelompok 16 : Florentina Y.J.
071411231005
Nazelia A.P. 071411231028
Skolastika L.K. 071411231051
Ruth Merry L.S. 071411231075