BOKS
3
IMPLIKASI
POSITIF
ATAS
PENERAPAN
KEBIJAKAN
PENYETORAN
DAN
PENARIKAN
UANG
OLEH
BANK
UMUM
DI
KBI
AMBON
---
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, penyediaan uang kartal untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat cenderung semakin meningkat dari tahun ke tahun yang tercermin dari beberapa indikator pengedaran uang yakni uang kartal yang
diedarkan ( UYD ), setoran uang ( inflow ) dan penarikan uang ( outflow ) oleh
bank-bank di Bank Indonesia.
Secara teoritis, peningkatan pertumbuhan perekonomian suatu negara
membutuhkan kecukupan likuiditas uang di sektor riil1
. Pemenuhan likuiditas tersebut diperlukan di dalam transaksi kegiatan konsumsi ( swasta ataupun pemerintah ), investasi, ekspor maupun impor. Peningkatan transaksi di atas mengakibatkan bertambahnya jumlah uang kartal yang harus dikelola BI, terlebih lagi karena saat ini seluruh fungsi manajemen pengedaran uang sepenuhnya masih ditangani oleh BI.
Menyadari kondisi tersebut dan sebagai upaya untuk mendorong perbankan agar mampu mengelola manajemen kasnya secara lebih efektif dan efisien maka terhitung sejak bulan Mei 2006 s.d akhir tahun 2007 di KBI diterapkan uji coba setoran dan bayaran bank. Melalui penerapan uji coba yang dilakukan secara bertahap dan sistematis serta evaluasi yang terukur, pelaksanaan uji coba dinilai telah memadai seiring dengan terbitnya ketentuan formal tentang penyetoran dan penarikan uang oleh Bank Umum di BI.
Subtansi dari ketentuan baru tersebut adalah “ Bank-bank Umum hanya diperbolehkan untuk menyetorkan uang ke KBI berupa Uang Yang Tidak Layak Edar ( UTLE ), sedangkan untuk Uang yang Layak Edar ( ULE ) dapat ditransaksikan dengan bank-bank lain yang membutuhkan “ dengan mekanisme TUKAB.
Implikasi positif dari kebijakan dan/ ketentuan baru tersebut antara lain pengelolaan manajemen kas bank-bank semakin efektif dan efisien seiring dengan
tersedianya fasilitas mailing list, bye laws dan focus group sehingga memungkinkan
bank- bank yang membutuhkan uang ( bank short ) dapat langsung bertransaksi
dengan bank lain yang mengalami kelebihan uang ( bank long ).
GRAFIK
512.66
487.17
591.65 568.89
250.99
70.01 66.28
115.32 387.95
114.99
420.75
633.94 751.98
1,039.41
60.62 238.94
210.73
972.47
53.07 387.51
0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1,000.00 1,200.00
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II
2006 2007 2008
M il y a r R p .
Perkembangan Inflow/Outflow Uang Tunai (Kartal) di KBI Ambon
Inflow Outflow
Terlihat bahwa grafik inflow sepanjang tahun 2007 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2006. Sedangkan pada triwulan I 2008 terjadi kenaikan Inflow dikarenakan kebijakan diskresi yang dilakukan Bank Indonesia Ambon untuk menyerap uang kartal (ULE dan UTLE) di perbankan agar tidak berlebih.