• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ips terpadu bab 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ips terpadu bab 4"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri yang terdapat di wilayah

Cibatu kabupaten garut berjumlah 3 sekolah, sedangkan SMP Swasta berjumlah

sebanyak 16 sekolah. Dengan demikian jumlah SMP yang terdapat di wilayah

Cibatu kabupaten garut berjumlah 19 sekolah. Terjadi perkembangan dalam mutu

pendidikan di wilayah Cibatu kabupaten garut, perkembangan tersebut dapat

terlihat dari angka partisipasi sekolah, angka kelulusan dan melanjutkan sekolah.

Berikut ini merupakan gambarannya dalam bentuk tabel:

Tabel 4.1

Angka Kelulusan dan Melanjutkan Sekolah

1999 2000 2001 2002 2003

SD, MI, PLS 94.62 94.97 95,46 95.8 95.94

SLTP, MTs, PLS 72.31 74.49 80.85 83.4 84.51

SLTA, MA, PLS 36.19 37.54 33.93 39.85 40.22

Sumber : www. garut,go.id

Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa secara umum

terjadi peningkatan dalam mutu pendidikan di wilayah Cibatu kabupaten garut

dalam setiap tahunnya. Baik dalam angka partisipasi sekolah maupun angka

(2)

4.1.2 Gambaran Umum Responden

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyak 306 peserta

didik, dari populasi 1204 peserta didik di kelas VIII di SMP Negeri yang terdapat

diwilayah Cibatu Kabupaten Garut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,

maka didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2

Penyebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 164 54

Perempuan 142 46

Jumlah 306 100

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa

respondenyang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 164 orang (54%), sedangkan

yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 142 orang (46%). Dengan demikian

responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari responden yang

berjenis kelamin perempuan.

Berikutnya dapat dilihat penggolongan responden berdasarkan usia pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Usia Responden

Usia Jumlah Persentase

13 tahun 46 15,1

14 tahun 203 66.3

15 tahun 57 18.6

Jumlah 306 100

(3)

Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa 66,3%

responden berusia 14 tahun, 18,6% responden berusia 15 tahun dan sebagian

kecil 15,1% responden berusia 13 tahun.

4.1.3 Gambaran Variabel Penelitian

4.1.3.1 Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang berpengaruh

terhadap prestasi belajar peserta didik. Dibawah ini merupakan gambaran dari

skor motivasi belajar yang dimiliki oleh responden:

Tabel 4.4

Skor Motivasi Belajar Peserta Didik No Motivasi Belajar Selalu Sering

Kadang-kadang Hampirtidak

2 Mempersiapkan terlebih dahulu perlengkapan dan kebutuhan utuk belajar di sekolah

188 61.4 79 25.8 35 11.4 2 0.7 2 0.7

3 Mengerjakan pekerjaan

rumah(PR) di rumah 59 19.3 109 35.6 130 42.5 7 2.3 1 0.8 4 Mengerjakan pekerjaan

rumah (PR) individu 55 18.0 103 33.7 137 14.8 8 2.6 3 1.0 5 Mengerjakan pekerjaan

rumah (PR) secara kelompok

24 7.8 69 22.5 194 63.2 11 3.6 9 2.9

6 Melakukan perencanaan terlebih dahulu untuk

8 Berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran

(4)

belajar di sekolah maupun di luar sekolah

11 Belajar bersama di rimah

teman 14 4.6 41 13.4 208 68.0 35 11.4 8 2.6 12 Bertanya pada guru,

teman atau orang tua tentang materi pelajaran ekonomi yang kurang di atas nilai ekonomi yang di peroleh

Rata-rata 25.7 21.7 35.9 7.1 9.0

Sumber:Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa responden

yang memiliki waktu luang untuk belajar setiap hari sebesar 38.6%, sedangkan

responden yang selalu mempersiapkan perlengkapan untuk belajar disekolah

sebesar 61.4% Dalam mengerjakan pekerjaan rumahnya, sebagian besar dari

responden menjawab kadang – kadang, dalam arti mereka biasa melakukan

pekerjaan rumah di rumah maupun di sekolah, baik secara individu maupun

(5)

terlebih dahulu sebelum melakukan suatu tindakan tertentu dan selalu berfikir

tentang masa depan mereka. Para responden secara umum menjawab kadang –

kadang untuk berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPS di

sekolah, namun sebesar 81% mereka selalu mengikuti pelajaran IPS sampai

dengan selesai. Kurang lebih 50 % responden mengikuti bimbingan belajar dan

belajar bersama teman serta bertanya pada guru, orang tua, maupun teman jika

terdapat materi pelajaran yang kurang dipahami , selain itu juga mereka mencari

sumber lain dari selain buku pelajaraan. Sebagiaan besar responden tidak pernah

mendapatkan penghargaan baik dari teman, maupun orang tua atas perolehan nilai

atau prestasi dalam mata pelajaran ekonomi dan sebesar 34.6 % mereka

bersungguh – sungguh dalam melaksanakan tugas yang di berikan oleh guru

berkaitan dengan mata pelajaran ekonomi. Sedangkan untuk mengetahui

gambaran umum tentang variabel motivasi belajar peserta didik berdasarkan

distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Gambaran Umum Motivasi Belajar Peserta Didik

Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase

70 – 83 Tinggi 48 16%

55 – 69 Sedang 227 74%

40 – 54 rendah 31 10%

JUMLAH 306 100%

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa

(6)

Cibatu Kabupaten Garut secara mayoritas berada pada tingkat sedang, yaitu

sebesar 74% dengan jumlah responden sebanyak 227.

4.1.3.2 Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Berikut ini merupakan gambaran

dari skor motivasi belajar yang dimiliki oleh responden.

Tabel 4.6

Skor Lingkungan Keluarga Peserta Didik

N

o Motivasi Belajar Selalu Sering Kadang-kadang Hampirtidak

Pernah

Tidak Pernah

F % F % F % F % F %

1 Orang tua memberikan waktu luang untuk berbincang tentang pendidikan

107 35.0 110 35.9 78 25.5 9 2.9 2 0.7

2 Orang tua membantu belajar dirumah

38 12.4 50 16.3 176 57.5 27 8.8 15 4.9

3 Orang tua berkonsultasi dengan guru atau pihak sekolah tentang perkembangan yang telah dicapai oleh kamu

21 6.9 19 6.2 142 46.4 68 22.2 56 18.3

4 Orang tua mendukung cita-cita dan harapan kamu di masa yang akan datang

266 86.9 23 7.5 12 3.9 2 0.7 3 1.4

5 Orang tua memeberikan uang saku pada kamu dengan penuh perhitungan

155 50.7 51 16.7 52 17.0 8 2.6 40 13.1

6 Orang tua memberikan saran tentang pendidikan dan masa depan kamu

215 70.3 68 22.2 18 5.9 3 1.0 2 0.7

7 Orang tua mengijinkan kamu untuk mengikuti les sesuai dengan minat yang kamu miliki

169 55.2 74 24.4 47 15.4 8 2.6 8 2.6

8 Melihat orang tua berselisih paham atau bertengkar

10 3.3 26 8.5 125 41.0 57 18.7 87 28.5

9 Mendengar orang tua akan bercerai

18 5.9 7 2.3 21 6.9 27 8.8 233 76.1

10 Orang tua mengetahui dan mengenal teman dalam pergaulan mu

150 49.0 87 28.4 57 18.6 8 2.6 4 1.3

11 Orang tua mengetahui tempat yang biasa kamu dan teman – teman kamu kunjungi

106 34.6 70 22.9 94 30.7 16 5.2 20 6.5

12 Orang tua memebelikanmu buku pelajaran dan kebutuhan belajar lain nya

205 67.0 58 19.0 30 9.8 5 1.6 8 2.6

13 Orang tua mendaftarkan kamu ketempat les/ tempat untuk bimbingan belajar

(7)

14 Orang tua dan anggota keluaega lain nya pergi untuk tamasya

20 6.5 55 18.0 213 69.6 12 3.9 6 2.0

15 Orang tua dan anggota keluarga lain nya pergi untuk makan bersama di luar rumah

29 9.5 39 12.7 187 61.1 33 10.8 18 5.9

16 Orang tua memeberikan kasih sayang yang sama pada anak-anak nya

255 83.3 28 9.2 17 5.6 2 0.7 4 1.3

17 Orang tua memeberiakan uang saku sesuai dengan kebutuhan anak

237 77.5 34 11.1 28 9.2 5 1.6 2 0.7

18 Anggota keluarga

memberikan dukungan untuk belajar dan tidak memainkan musik,radio atau tape dengan suara yang keras

109 35.6 90 29.4 86 28.1 10 3.3 11 3.6

19 Merapikan kembali barang-barang yang telah dipakai dalam kegiatan belajar ketempat semula

159 52.0 82 26.8 59 19.3 5 1.6 1 0.3

20 Menghormati ada nya perbedaan pendapat

170 55.6 101 33.0 33 10.8 1 0.3 1 0.3

21 Menghargai kebiasaan dan perilaku yang berbeda tiap anggota keluarga

166 54.2 103 33.7 37 12.1 0 0.0 0 0.0

22 Musyawarah jalan untuk menyelesaikan masalah

Rata-rata 41.5 19.3 25.0 5.5 8.7

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa orang tua

responden selalu memberikan saran tentang pendidikan dan masa depan serta

sering berbincang tentang pendidikan responden dan para orang tua tidak pilih

kasih kepada anak-anaknya. Selain itu, para orang tua responden pun mengetahui

teman dan tempat pergaulan anak-anaknya, kemudian anggota keluarga lainnya

memberikan dukungan pada responden untuk belajar dirumah. Sedangkan untuk

mengetahui gambaran umum tentang variabel lingkungan keluarga peserta didik

(8)

Tabel 4.7

Gambaran Umum Lingkungan Keluarga Peserta Didik

Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase

90 - 103 Tinggi 64 21%

75 – 89 Sedang 212 69%

60 – 74 rendah 30 10%

JUMLAH 306 100%

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan tabel tersebut siatas dapat diketahui bahwa secara umum

lingkungan keluarga peserta didik kelas VIII di SMP Negeri Wilayah Cibatu

Kabupaten Garut secara mayoritas berada pada tingkat sedang, yaitu sebesar 69%

dengan jumlah responden sebanyak 212.

4.1.3.3 Prestasi Belajar

Prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS dapt dilihat dari

hasil Ulangan Umun. Berikut ini merupakan nilai IPS dari hasil Ulangan Umum

yang diperoleh responden dalam penelitian ini:

Tabel 4.8 Nilai Prestasi Belajar

No Nilai F %

1 0 – 49 8 3

2 50 – 59 25 8

3 60 – 69 95 32

4 70 – 79 133 44

5 80 – 100 41 13

306

Sumber: Hasil Penelitian (data diolah)

Berdasarkan data tersebut diatas diperoleh kesimpulan bahwa dari 306

responden yang mewakili peserta didik kelas VIII di SMP Negeri Wilayah Cibatu

(9)

70 – 79 yaitu 133 peserta didik atau sebesar 44%, nilai terendah yang

diperolehresponden yaitu 0 – 49 sebanyak 8 peserta didik atau sebesar 3%,

sedangkan angka tertinggi yang diperoleh responden yaitu berkisar antara 80 –

100 sebanyak 41 peserta didik atau sebesar 13%.

Secara keseluruhan jika dilihat dari nilai Ulangan Umum yang diperoleh

responden pada mata pelajaran IPS sudah cukup baik. Hal tersebut dikarenakan

rata-rata nilai Ulangan Umum pada mata pelajaran IPS yang diperoleh peserta

didik masih termasuk kedalam nilai standar ketuntasan belajar yang telah

ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu minimal 65 – 70, tergantung pada pihak

sekolah yang menetapkan.

4.1.4 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Hasil penelitian untuk mencari model regresi liniert yang menyatakan

pengaruh variabel motivasi belajar (X1) dan lingkungan keluarga (X2) terhadap

variabel prestasi belajar (Y) dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.9

Rekapitulasi Hasil Uji Regresi

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Sedangkan untuk mengetahui koefisien korelasi atau keeratan hubungan

dan koefisien determinasi antara variabel bebas dan terikat dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

(10)

Rekapitulasi Hasil Uji Determinasi

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Nilai R2 sebesar 0,095 menunjukan bahwa kedua variabel bebas

berpengaruh sebesar 9,5% terhadap variabel terikat, sisanya dipengaruhi oleh

faktor lain sebesar 90,5%. Dengan kata lain, hal ini berarti besarnya sumbangan

variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel Y adalah 9,5%.

Untuk menguji signifikasi model regresi secara simultan dilakukan Uji F,

dimana Uji F ini digunakan untuk menguji variabel bebas secara keseluruhan dan

bersama-sama, untuk melihat apakah variabel bebas secara keseluruhan dan

bersama-sama, untuk melihat apakah variabel bebas secara keseluruhan

mempengaruhi variabel terikat secara signifikan. Kriteria pengujian nilai F adalah

jika F hitung > F tabel dengan taraf keyakinan 95% maka Ho ditolak yang berarti

bahwa ada pengaruh secara serempak atau bersama-sama dari keseluruhan

variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika F hitung < F tabel maka Ho

tidak dapat ditolak yang berarti bahwa tidak ada pengaruh secara serempak atau

bersama-sama dari keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel 4.11

Tabel ANOVA

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Uji hipotesis melalui uji F diperoleh dari tabel anova. Pada tabel anova tersebut

(11)

0,000. Uji hipotesis dapat diperoleh dengan membandingkan antara F hitung

dengan F tabel dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Hipotesis

Ho : tidak dapat pengaruh X1 dan X2 terhadap Y

Ha : terdapat pengaruh X1 dan X2 terhadap Y

2. Ketentuan

F hitung < F tabel (Ho diterima, Ha ditolak)

F hitung > F tabel (Ho ditolak, Ha diterima)

3. Kesimpulan : dari tabel F dengan a 0,05 diperoleh F tabel sebesar 3,026.

Untuk memperoleh F tabel dapat melalui program microscofe excel 2003,

dengan cara = finv(0.05,2,303). Mengingat nilai F hitung 15,876 > F tabel

3,026 maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berartivariabel bebas (X1

dan X2) berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y).

Dari penjelasan tersebut diatas dapat diketahui hasil Uji hipotesis secara parsial

(uji t) untuk setiap variabel. Dalam pengujian hipotesis melalui uji t ini, tingkat

kesalahan yang digunakan peneliti yaitu sebesar 5% atau 0,05 pada taraf

signifikan sebesar 95%. Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikasi

Gambar

Tabel 4.3Usia Responden
Tabel 4.4
Tabel 4.6Skor Lingkungan Keluarga Peserta Didik
Tabel 4.8Nilai Prestasi Belajar
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari penjelasan di atas dapat diasumsikan bahwa identifikasi etnis orang tua akan mempengaruhi pula kecenderungan orang tua untuk melakukan sosialisasi etnis pada

Di samping itu ditunjukkan juga dalam simulasi ini pengaruh perubahan parameter serat optis dan sistem komunikasi optis terhadap besarnya daya sinyal FWM yang dibangkitkan..

akan memberi peluang yang besar bagi anaknya untuk menjadi perokok, sehingga. akan meningkatkan jumlah perokok di

Koalisi Sembada Terancam Pecah, Sri Purnomo tetap Percaya Diri Sahabat MQ/ meski isu perpecahan koalisi sembada semakin cepat/ namun balon Bupati Sleman dari koalisi

Dr H Suherman Rosyidi, Direktur Program Magester Manajemen Unair (universita Airlangga) Surabaya mengatakan/ Krisis ekonomi global terjadi karena fundamental ekonomi di

Potensi Jerami Padi untuk Perbaikan Sifat Fisik Tanah pada Lahan Sawah Terdegradasi, Lombok Barat.. Balai

Laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik Mesin di Departemen Teknik Mesin Fakultas

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Departemen Pendidikan Kimia.